Anda di halaman 1dari 26

PERDAGANGAN

INTERNASIONAL

Berhubungan dengan pertukaran fisik


komoditi antar negara (Gonarsyah,
1984).
Satuan ekonomi dalam pembahasan
teori perdagangan internasional
adalah negara.
Mengapa Negara yg menjadi
satuan ekonominya?
1. Tingkat mobilitas sumberdaya antar
negara amat berbeda dengan tingkat
mobilitas di dalam negara tersebut.
2. Adanya peraturan mengenai
imigrasi, perijinan kerja, dan
kewarganegaraan di setiap negara
membuat mobilitas tenaga kerja
terbatas.
3. Lingkungan sosial politik
anatnegara sangat berbeda
ASUMSI-ASUMSI
1. Hanya ada 2 negara dan kedua negara
tersebut hanya menghasilkan 2 komoditi.
2. Uang bersifat netral
3. Harga-harga fleksibel dan ditentukan
dalam kondisi persaingan sempurna
4. Tidak ada mobilitas faktor produksi
antarnegara.
5. Teknologi yang tersedia untuk
menghasilkan komoditi yang sama
di suatu negara adalah dengan
negara lain.
6. Selera masyarakat tidak berubah
7. Pola distribusi pendapatan telah
tertentu dan diketahui
8. Tidak ada rintangan perdagangan
9. Perekonomian beroperasi dalam
kondisi full employment
Pembentukan Harga di suatu negara

P
S

E
p1 D

Q
q1

Gambar Interaksi antara permintaan dan penawaran


dalam pembentukan harga
Model Keseimbangan terjadinya
perdagangan internasional

qA1 qA2 qB1 qB1

Negara A Pasar Dunia Negara B


Pendekatan Kurva KKP dalam
proses perdagangan internasional

Makanan

Pakaian

NEGARA A NEGARA B
Kurva Kemungkinan Produksi
suatu negara
• Misalkan Negara A: Pakaian lebih mahal
Makanan

Garis acuan pertukaran

Pakaian

Titik yang merupakan kombinasi yang dapat dicapai dengan


Menggunakan seluruh sumberdaya yang tersedia
Kurva Kemungkinan Produksi
suatu negara
• Misalkan Negara B: Makanan lebih mahal
Makanan

Garis acuan pertukaran

Pakaian

Titik yang merupakan kombinasi yang dapat dicapai dengan


Menggunakan seluruh sumberdaya yang tersedia
KKP Agregat
untuk menentukan kombinasi makanan /makanan
maksimum yg dapat dihasilkan secara mersama oleh
kedua negara

Makanan

Ekspor makanan
Impor makanan

Pakaian
Impor pakaian Ekspor pakaian

Negara A Negara B
Masalah ekonomi yg dihadapi
masyarakat
• 1. Apakah barang dan jasa yang
harus diproduksi
• 2. Bagaimanakah cara
memproduksi barang dan jasa
tersebut
• 3. Untuk siapakah barang dan
jasa tersebut diproduksi
Batas kemungkinan Produksi

• Batas maksimum dari tinhgkat produksi


yang dapat dicapai oleh suatu masyarakat
dengan menggunakan seluruh faktor-
faktor produksi yang dimilikinya.
Contoh: Produk makanan dan
produk lain
Grafik
KKP NEGARA
KKP Negara A: Produksi
Makanan dan Pakaian
• akibat tidak adanya perdagangan, negara A akan
menentukan kombinasi produksinya berdasarkan tingkat
preferensi masyarakatnya.
• Apabila masyarakat A lebih menyukai mengkonsumsi P
lebih tinggi, maka akan membuat acuan tukar relatif
kedua barang berubah.
• Akan dibutuhkan lebih banyak barang B untuk
mendapatkan barang P.
• Misalkan acuar tukar relatif kedua barang menjadi 1 P =
1/2 B maka akan membuat kombinasi produksi dan
konsumsi pada ToTA berubah ke titik B (ToTA1).
• Kombinasi produksinya bergeser menjadi P1B1. Tingkat
kesejahteraan masyarakat (Kurva Indeferent) terlihat
bergeser dari KIo menjadi KI1,
KKP Negara B: Produksi
makanan dan Pakaian
• Negara B memiliki KKP sama dengan KL.
Misalkan Negara B memutuskan
kombinasi produksi pada titik C.
• Apabila Negara B tidak melakukan
perdagangan dengan negara lain maka
kemampuan produksi pakaian dan
makanan pada titik kombinasi C juga
merupakan kombinasi konsumsi Negara B
(jumlah konsumsi sama dengan jumlah
produksi; Po=Bo).
• Pada titik C nilai tukar relatif antara
pakaian dan makanan adalah 1 B = 2 P.
Garis kurva perdagangan negara B
(ToTB) akan bersinggungan dengan garis
KKP (ToTBo).
• Dengan faktor endowment pada produksi
pakaian, maka negara B akan memiliki
keuntungan absolut untuk memproduksi
barang P
• Negara A dan negara B dapat melakukan
pertukaran perdagangan. Motivasi
perdagangan dapat dilakukankarena
adanya perberdaan pertukaran relatif
kedua barang.
• ToTA (1 P = 1/2 B) dan ToTB (1 P = 2 B).
Apabila kedua negara melakukan
pertukaran maka acuan pertukaran kedua
barang P dan B di kedua negara tersebut
akan berubah dari acuan tukar domestik di
masing-masing negara menjadi acuan
tukar perdagangan bersama (ToT world)
misalnya menjadi 1 P = 1 B.
• Perubahan acuan tukar dagang tersebut
akan berdampak pada kondisi kombinasi
produksi (KKP) dan kombinasi konsumsi
(KI) di masing masing negara. Kondisi
KKP negara B setelah perdagangan akan
menjadi sebagai berikut:
KKP setelah perdagangan
• Setelah melakukan perdagangan, negara
B akan menghadapi acuan tukan barang
pakaian dan besar sama dengan acuan
tukar perdagangan bersama/dunia
(ToTw).
• Kombinasi konsumsi masyarakat negara B
dapat dilakukan melebihi kemampuan
produksinya, namun dapat dilakukan
disepanjang kurva acuan tukar dunia
(ToTw), sehingga kombinasi konsumsi
bergeser dari titik D menjadi titik E.
• Pada titik E, masyarakat negara B
dimungkinkan untuk dapat mengkonsumsi
lebih besar dari kemampuan produksi
negaranya.
• Kesejahteraan masyarakat negara B
meningkat dari KI1 menjadi KI2.

Anda mungkin juga menyukai