Anda di halaman 1dari 20

Kebijakan Barang Privat

Sri Endang Kornita


Barang Privat
Barang yang secara ekonomi diperoleh melalui
mekanisme pasar yakni dengan adanya interaksi antara
produsen dan konsumen barang/jasa. Kesepakatan
inilah yang menghasilkan sejumlah barang yang
dihasilkan oleh produsen bisa dikonsumsi oleh
konsumen pada tingkat harga tertentu.
Ciri utama dari barang privat adalah barang tersebut
hanya bisa digunakan / dikonsumsi oleh satu
konsumen pada satu waktu sehingga mampu
meniadakan kepemilikan bagi konsumen lain.
Eksklusivitas dari kepemilikan barang tersebut yang
membedakan antara barang privat dan publik
Barang Privat
Setiap orang berhak untuk menikmati mengkonsumsi barang
privat. namun perlu adanya pengorbanan untuk
mendapatkannya karena keterbatasan ketersediaan sehingga
perlu adanya kompetisi untuk mendapatkannya, juga
kemampuan orang yang berbeda – beda sehingga setiap
orang tidak bisa menikmati dalam jumlah yang sama karena
butuh biaya yang harus dikeluarkan dan itu semua
tergantung dengan kemampuan yang dimiliki.
Pada dasarnya ketersediaan barang privat diadakan untuk
mencari provit / laba. Dibutuhkan efisiensi pasar agar
mampu memaksimalkan pnggunaan barang privat, oleh
karena itulah rata – rata barang privat dihasilkan oleh sektor
swasta
Karakteristik Barang Privat
Rivalrous Consumption dimana konsumsi oleh satu orang
akan mengurangi atau menghilangkan kesempatan pihak
lain untuk mengkonsumsi, untuk itulah adanya rivalitas /
kompetisi antar konsumen
Ekscludable consumption konsumsi suatu barang dapat
dibatasi hanya pada mereka yang memenuhi syarat,
mampu membayar pada tingkat harga tertentu untuk
mendapatkan barang tersebut
Scarcity/depletabelity/finite yaitu kelangkaan atau
keterbatasan dalam jumlah dan ketersediaan, hal inilah
yang mendasari timbulnya dua karakteristik dari barang
privat di atas.
Karakteristik Barang Privat
dari sistem pembiayaan pun, kepemilikan
terhadap barang publik diakui apabila
konsumen tersebut mampu membayarkan
sejumlah pendapatannya sesuai dengan tingkat
harga barang tersebut maka dia mampu untuk
mengkonsumsi barang tersebut.
Barang Privat
Kondisi optimal dapat dicapai apabila alokasi
sumber daya ekonomi yang tersedia dapat
dilakukan secara efisien
Efisiensi konsumen, asumsi nya:
1. Dalam masyarakat hanya ada dua konsumen, A dan B.
2. Hanya ada dua barang swasta yg tersedia, makanan (M)
dan Pakaian (P).
3. Distribusi pendapatan sudah tertentu
Analisis Diagram Kotak Konsumen

 Titik T bukan merupakan titik optimum; konsumen (A dan B)


masih dapat mengubah kombinasi konsumsinya ke titik F atau D.
 T ke D, kepuasan konsumen A bertambah.
 T ke F, kepuasan konsumen B bertambah.
 Titik-titik D dan F merupakan kondisi pareto optimum, yaitu
tempat kedudukan di mana seorang konsumen tidak dapat
meningkatkan kepuasannya tanpa menyebabkan kepuasan
konsumen lain menjadi berkurang
Analisis Diagram Kotak Konsumen
 Garis OAOB merupakan garis kontrak yaitu garis di
mana pareto optimum terjadi.
 Di titik mana sepanjang OAOB kedua konsumen A dan
B berakhir tergantung pada distribusi penghasilan awal
konsumen tsb.
 Analisis di atas memecahkan masalah efisiensi dari segi
alokasi barang konsumsi antara kedua individu.
 Analisis di atas tidak memecahkan masalah distribusi
barang yg dianggap adil.
Asumsi dalam analisis efisiensi produsen
1. Dalam masyarakat hanya ada dua produsen.
2. Produsen menghasilkan dua jenis barang (X,
pakaian dan Y, makanan).
3. Hanya dua jenis faktor produksi yg digunakan
(Tanah, T dan Tenaga Kerja/ Buruh, B).
Analisis Efisiensi Optimum Produsen
1. OXBT jumlah tenaga kerja dalam perekonomian.
2. OXTT jumlah tanah yang tersedia.
3. Pada titik D, jumlah tenaga kerja yg digunakan sebanyak OXB1
dan tanah yg digunakan sebanyak OXT1 untuk menghasilkan
pakaian sebanyak KPSX1.
4. Pada titik D, produsen makanan menggunakan tenaga kerja
sebanyak B1BT dan tanah sebanyak T1TT untuk menghasilkan
makanan sebanyak KPSy1.
Analisis Efisiensi Optimum Produsen
1. Titik D bukan merupakan titik optimum karena dengan
merubah alokasi faktor produksi di antara kedua
produsen maka jumlah barang yg dihasilkan dapat
ditingkatkan.
2. D ke F, produksi pakaian bertambah.
3. D ke G, produksi makanan bertambah.
4. Titik-titik F dan G merupakan titik pareto efisiensi.
5. OXOY merupakan kurva kontrak di mana terdapat titik
pareto.
Kriteria Kompensasi
1. Pasar persaingan sempurna menyebabkan terjadinya pareto
optimum bagi konsumen dan produsen.
2. Namun definisi pareto yg demikian sangatlah sempit, sebab setiap
perubahan pasti ada pihak yg untung dan ada pihak yg rugi.
3. Kaldor dan Hicks menyatakan bahwa setiap perubahan tetap
akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat apabila pihak yg
dirugikan dapat memperoleh kompensasi atas kerugiannya tsb
sehingga ia berada pada tingkat kepuasan yg sama sedangkan
pihak yg untung mengalami kenaikan kesejahteraan.

Anda mungkin juga menyukai