Anda di halaman 1dari 3

1.

Rumah Tangga Konsumen merupakan pemilik faktor-faktor produksi seperti modal,


tenaga kerja, dan tanah serta menjualnya ke pasar faktor produksi. Dan sebagai balas jasa
akan diterima uang berupa sewa,upah,bunga dan laba. Dari penghasilannya,RTK akan
membelanjakan uang untuk membeli barang dari pasar barang, serta mereka membayar
pajak kepada pemerintah.
Rumah Tangga Produsen membeli faktor-faktor produksi Dari RTK Dan memberikan
uang sebagai balas jasa RTK. Selanjutnya RTP Memproduksi barang/jasa dan dijual ke
pasar barang/ di Ekspor. Hasil penjualan digunakan untuk membayar pajak kepada
Pemerintah, juga melakukan Investasi.

2. Hukum Gossen II menyatakan bahwa orang akan memenuhi berbagai kebutuhanya


sampai mencapai intensitas yang sama. Intensitas yang sama itu ditunjukkan oleh rasio
antara marginal utility dengan harga dari barang yang satu dengan rasio marginal utility
dengan harga barang yang lain. Marginal utility (MU) /utilitas marginal/tambahan
kepuasan/tambahan nilai guna dalah tambahan kepuasan yang diperoleh dalam
menambah satu satuan barang/jasa yang dikonsumsi. Jadi utilitas marginal menunjukkan
utilitas tambahan yang diperoleh dari suatu unit tambahan konsumsi dari suatu
komoditas.
Hukum Gossen (Law of Diminishing Marginal Utility) berlaku, yaitu bahwa semakin
banyak sesuatu barang dikonsumsikan, maka tambahan kepuasan (marginal utility) yang
diperoleh dari setiap satuan tambahan yang dikonsumsikan akan menurun.
"Semakin banyak barang/jasa dikonsumsi pada suatu periode tertentu, semakin menurun
tambahan kepuasan/marginal utility (MU)" atau "Ketika jumlah suatu barang yang
dikonsumsi meningkat, utilitas marjinal dari barang tersebut cenderung semakin
berkurang."

Dalam mengukur tambahan nilai kepuasan dengan menggunakan pendekatan marginal


utility harus memperhatikan 3 asumsi penting ini, antara lain :

 Kepuasan (utility) bisa diukur dengan uang atau satuan lainnya.


Dalam asumsi ini tambahan kepuasan dapat diukur dengan uang atau satuan
lainnya menunjukkan bahwasannya nilai tambah kepuasan konsumen ada
batasnya, pada titik tertentu nilai kepuasan konsumen akan tetap bahkan turun.
Pertanyaan besar disini adalah kapan nilai kepuasan konsumen itu tetap atau turun
?hal ini terjadi ketika konsumen terus menambah barang yang dikonsumsinya
maka marginal utility akan turun pada titik tertentu, lebih mudahnya jumlah
barang berbanding terbalik dengan tambahan nilai kepuasan. Jadi semakin banyak
barang yang dikonsumsi maka semakin kecil marginal utility yang diperoleh oleh
barang terakhir yang dikonsumsi oleh konsumen.

 Konsep law of diminishing return dari hukum Gossen berlaku disini.


Hampir sama dengan konsep sebelumnya, the law of diminishing return berbunyi
“ Nilai guna tambahan yang akan didapat oleh seseorang dari kegiatannya
mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit ketika orang tersebut
terus memaksakan untuk mengkonsumsi barang tersebut dan pada akhirnya nilai
guna tersebut akan berbuah dari yang positif ke negatif”. Hal ini berarti seseorang
akan mendapatkan marginal utility pada waktu tertentu, ketika sudah pada
batasnya marginal utility akan menurun. Jadi semakin banyak mengkonsumsi
barang tidak berarti akan mendapatkan nilai kepuasan yang tinggi melainkan akan
menjadikan situasi sebaliknya yakni akan mendapatkan nilai kepuasan yang
rendah.

 Seorang konsumen selalu berusaha untuk mendapatkanm kepuasan total


maksimum
Konsep yang terakhir ini menjadi jawaban bagi semua pihak yang mungkin dalam
kehidupannya sedang atau kurang. Kebanyakan dari mereka merasa tidak akan
mungkin mendapatkan nilai tambahan kepuasan karena kurangnya dana atau
pendapatan yang mereka peroleh. Namun dengan adanya pendekatan mrginal
utility akan membantu orang-orang yang memeiliki kemauan lebih untuk
mendapatkan kepuasan meskipun dengan pendapatan yang terbatas.

3. Jawab:
Diketahui produksi untuk barang Z adalah P = f(x) dimana P = 2x3 – 2x2 jika X = 3.
P = 2x3 – 2x2
P = 2.33 – 2.32
P = 2.9 – 2.6
P = 18 – 12
P=6
Jadi nilai Z adalah P = 6
Tahapan produksi adalah pembagian daerah dalam fungsi produksi sesuai dengan output
yang dihasilkan dan input yang digunakan. Daerah produksi untuk barang Z berdadarkan
nilai elastisitasnya X = 3 adalah 6.
Elastisitas produksi adalah seberapa besar persentase perubahan yang terjadi pada jumlah
produksi yang dihasilkan apabila seorang produsen mengubah jumlah faktor produksi
sekian persen dan perusahaan mampu mencapai nilai maksimumnya.

4. Bentuk paling ekstrem dari pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar monopoli.
Adapun jenis-jenis lain dari pasar tidak sempurna, 2 di antaranya yakni pasar oligopoli
dan pasar monopolistik. Perbedaan antar keduanya yaitu ;
- Pasar oligopoli adalah bentuk pasar yang kegiatan penawarannya (suplai barang/jasa)
dikendalikan oleh beberapa produsen yang jumlahnya sekitar 3-10 saja.
Segelintir penjual/produsen itulah yang mampu mengendalikan harga. Dinamika
pasar dipengaruhi oleh langkah masing-masing dari produsen yang juga saling
memengaruhi itu. Di pasar oligopoli, para produsen saling terikat, sehingga saat salah
satunya mengubah strategi produksi ataupun pemasaran, pesaing-pesaingnya akan
melakukan hal serupa. Sebab, apabila tak mengubah strategi seperti pesaingnya,
mereka berpotensi kehilangan keuntungan.
- Sedangkan Pasar Monopolistik adalah pasar dengan banyak produsen, tetapi jenis
barangnya sama meski masih punya perbedaan di beberapa aspek. Dengan demikian,
pasar monopolistik memiliki sifat "monopoli" tetapi tidak dari segi produsennya,
melainkan jenis atau spesifikasi barangnya. Barang yang sama itu memiliki
perbedaan meski hanya dalam beberapa aspek, seperti pada merek produk, bungkus,
model, spesifikasi, cara pembayaran, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai