Anda di halaman 1dari 45

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Sekolah : SMA SWASTA KAMPUS NOMMENSEN


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X/ Satu
Alokasi Waktu: 3 X 45 Menit

Standar Kompetensi : 2. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan


ekonomi produsen dan konsumen.
Kompetensi Dasar : 2.2. Mendeskripsikan pola perilaku konsumen dan produsen dalam
kegiatan ekonomi.
Indikator Pencapaian Kompetensi:
2.1.1. Mendeskripsikan manfaat dan nilai suatu barang
2.1.2. Membuat kesimpulan tentang hukum Gossen I dan Gossen II
2.1.3. Mendeskripsikan teori perilaku konsumen
2.1.4. Menerapkan pola hidup hemat dalam perilaku konsumen.
2.1.5. Membuat tabel dan grafik persamaan produksi.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

a) Siswa dapat mendeskripsikan manfaat dan nilai suatu barang.

b) Siswa dapat membuat kesimpulan tentang hukum Gossen.

c) Siswa dapat mendeskripsikan teori perilaku konsumen.

d) Siswa dapat menerapkan pola hidup hemat.

e) Siswa dapat membuat kesimpulan dari tabel dan grafik persamaan produksi.

 Karakter siswa yang di harapkan

1. Kerja keras
2. Jujur

3. Saling menghargai

4. Rajin

 Kewirausahaan/ekonomi kreatif

1. Jujur

2. Kerja keras

3. Saling menghargai orang lain

4. inovatif

B. MATERI POKOK

Perilaku konsumen dan produsen

C. URAIAN MATERI

a. Manfaat dan Nilai suatu Barang


Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk memenuhi
atau memuaskan kebutuhan manusia. Manfaat suatu barang dapat bersifat
subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan hanya dapat
diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang dapat dipenuhi
oleh barang itu. Nilai suatu barang adalah jika barang tersebut bermanfaat untuk
memenuhi kebutuhan atau dapat ditukarkan dengan barang lain.
Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknya (form of utility)
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk menjadi
kursi, meja,
lemari.
2. Sudah dipindahkan tempatnya (place of utility)
misalnya: pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah dipindahkan ketempat
bangunan.
3. Sesuai waktu penggunaannya (time utility)
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada musim
hujan.
4. Sudah berpindah kepemilikan (ownership of utlity)
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan dimiliki.

1.
Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk
memenuhi kebutuhan.Terdiri dari:
Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk
memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia.
(misal: pakaian, perhiasan)
Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas
suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi
kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)

2. Nilai Tukar
Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan
dengan barang lain.Terdiri dari:
Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat
ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya
hubungan tukar-menukar.

Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap
suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk
dipertukarkan.

b. Hukum Gossen 1 dan Gossen 2

Ekonomi - Herman Heinrich Gossen, seorang ekonom Jerman mencoba


menyelidiki cara pemuasan kebutuhan manusia terhadap barang dan jasa. Hasil
penyelidikan Gossen ini menghasilkan hukum Gossen I dan II. Sebelum memahami
hukum Gossen, Anda perlu mengenal konsep kegunaan total (total utility) dan
kegunaan marginal (marginal utility) terlebih dahulu. Kegunaan total adalah total
kepuasan seorang individu yang diperoleh dari konsumsi suatu barang atau jasa dalam
suatu periode waktu tertentu. Kegunaan total individu akan meningkat apabila jumlah
yang dikonsumsi bertambah, tetapi pertambahan manfaatnya berkurang. Artinya
setiap unit tambahan yang dikonsumsi menambahkan nilai guna marginal yang lebih
kecil dibandingkan dengan unit sebelumnya, seiring dengan kejenuhan individu
terhadap produk tersebut. Setiap individu akan mendapatkan kepuasan yang berbeda
dalam mengonsumsi sejumlah barang yang sama. Dasar penilaian tersebut relatif,
yaitu setiap individu bebas untuk memberikan penilaian atas suatu barang (subjektif).
Perbedaan di antara kepuasan yang diperoleh individu dalam mengonsumsi barang
harus dibayar dengan suatu pembayaran untuk memperoleh barang tersebut.

Kegunaan marginal (marginal utility) merupakan peningkatan kepuasan


seorang karena mengonsumsi satu unit tambahan barang atau jasa. Kebanyakan
barang dan jasa memiliki kegunaan marginal yang terus menurun. Artinya, saat
konsumsi suatu produk meningkat, nilai guna tambahan yang diperoleh dari tiap unit
tambahan akan turun secara bertahap. Nah, dalam hal ini konsumen dikatakan
mempunyai kepuasan marginal yang menurun ketika ia semakin merasa puas dengan
mengonsumsi produk itu. Jadi, nilai guna marginallah yang menentukan apakah
sesuatu barang itu mempunyai harga yang tinggi atau rendah. Hal ini akan diperjelas
dalam hukum Gossen berikut.

1. Hukum Gossen 1

Untuk memahami hukum Gossen 1, perhatikan contoh berikut.

Setelah seharian bekerja Andi merasa sangat lapar. Satu porsi nasi beserta
lauk-pauknya akan memberikan kepuasan total yang amat besar bagi Andi. Sehingga,
bisa dinilai sebesar 10 util (util = satuan kepuasan). Karena masih merasa lapar, Andi
menambah satu porsi lagi. Tetapi, karena perut Andi sudah terisi oleh porsi nasi
pertama, kepuasan yang diperoleh karena memakan porsi nasi kedua tidak sebesar 10
util, melainkan hanya 6 util.

Dengan demikian, kepuasan total yang diperoleh setelah makan dua porsi nasi
akan berjumlah 16 util. Jika Andi masih bernafsu untuk menambah dengan porsi
ketiga, bukan tidak mungkin Andi akan menjadi sakit karenanya. Sehingga, bukan
kepuasan yang Andi peroleh melainkan penderitaan.

Karena tidak memberikan kepuasan, manfaat porsi nasi ketiga menjadi negatif sebesar
–5 util dan kepuasan total yang diperoleh dari tiga porsi nasi tersebut 11 (lihat tabel
1).

Tabel 1. Hubungan Jumlah Barang yang Dikonsumsi dengan Kepuasan Total dan
Kepuasan Marginal yang Diperoleh

Jumlah Porsi Nasi


Kepuasan Total Kepuasan Marginal
yang
(Total Utility) (Marginal Utility)
Dikonsumsi
0 0 0
1 10 10 = (10 – 0)
2 16 6 = (16 – 10)
3 11 –5 = (11 – 16)

Pada tabel di atas, kolom marginal utility memperlihatkan adanya penurunan


dari 10 sampai –5. Setelah makan pada porsi ke-1 kenikmatan dinilainya 10 util. Pada
porsi ke-2, tambahan kenikmatan menurun sehingga dinilai 6 util dan kepuasan total
bertambah menjadi 16 util. Pada porsi ke-3, kepuasan menjadi negatif (–5). Apabila
kepuasan total dan kepuasan marginal ditampilkan dalam bentuk grafik maka
kurvanya seperti berikut ini. Kurva ini menunjukkan hubungan antara jumlah barang
yang dikonsumsi dengan tingkat kepuasan yang diperoleh.

Gambar 1. Kurva kepuasan total (TU).


Gambar 2. Kurva kepuasan marginal (MU).
Gejala tambahan kepuasan yang tidak proporsional seperti dijelaskan di atas
dikenal sebagai The Law of Diminishing Marginal Utility (Hukum Tambahan
Kepuasan yang Terus Menurun). Hukum ini dikenal sebagai Hukum Gossen 1.

Selengkapnya Hukum Gossen I berbunyi:

"Jika jumlah suatu barang yang dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus
ditambah, maka kepuasan total yang diperoleh juga bertambah. Akan tetapi, kepuasan
marginal akan semakin berkurang. Bahkan bila konsumsi terus dilakukan, pada
akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi negatif dan kepuasan total
menjadi berkurang."

Hukum Gossen I tersebut menyatakan pemuasan kebutuhan secara vertikal


yaitu pemuasan satu macam kebutuhan yang dilakukan secara terus-menerus,
sehingga kenikmatannya semakin lama semakin berkurang dan akhirnya dicapai titik
kepuasan.

2. Hukum Gossen 2

Hukum Gossen 1 membatasi jumlah objek konsumsi, yaitu satu jenis barang.
Pada kenyataannya konsumen memerlukan bermacam-macam jenis barang (dan jasa).
Dengan sumber dana terbatas konsumen harus mencari kombinasi unit dari berbagai
jenis barang, agar semua kebutuhannya bisa terpenuhi dan kepuasan maksimal bisa
tercapai.
Masalah tersebut dirumuskan dalam Hukum Gossen 2 yang berbunyi:

"Seorang konsumen akan membagi-bagi pengeluaran uangnya untuk membeli


berbagai macam barang sedemikian rupa hingga kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi
secara seimbang."

Pembelian berbagai barang ini sedemikian rupa hingga rupiah terakhir yang
dibelanjakan untuk membeli sesuatu memberikan kepuasan marginal yang sama.
Apakah itu pengeluaran untuk membeli barang yang satu atau untuk membeli barang
yang lain.

Berdasarkan Hukum Gossen 2 ini, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya


yang bermacam-macam sampai pada tingkat intensitas yang sama. Ada kebutuhan
akan makan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan lain-lain. Nah, dari kebutuhan pada
tingkat intensitas yang sama, seseorang tidak akan menghabiskan uangnya hanya
untuk membeli pakaian saja. Akan tetapi, uang yang dimilikinya digunakan untuk
memenuhi kebutuhan lainnya sesuai dengan tingkat kebutuhannya.

Contoh :

Togar mempunyai penghasilan Rp600.000,00. Untuk memenuhi semua


kebutuhannya selama satu bulan diperlukan Rp750.000,00. Bagaimana caranya agar
Togar dapat menggunakan uangny a seekonomis mungkin dan kepuasan maksimum
tercapai? Simak terus uraian berikut.

Togar perlu membuat tabel pemuasan kebutuhan secara vertikal dan


horizontal. Secara horizontal dari data jenis kebutuhan yang harus dipenuhinya,
misalnya makan, pakaian, perumahan, kesehatan, dan lain-lain. Sedangkan, secara
vertikal diurutkan jumlah kebutuhan yang harus dipenuhi. Berdasarkan jenis dan
jumlah kebutuhan, dibuatkan nilai kepuasan dari yang tertinggi sampai terendah.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut.

Tabel 2. Pemuasan Kebutuhan Secara Vertikal dan Horizontal

Jumla
Makan Pakaian Perumahan Kesehatan Kesenangan
h
1 10
2 9 9
3 8 8 8
4 7 7 7 7
5 6 6 6 6 6
6 5 5 5 5 5
7 4 4 4 4 4
8 3 3 3 3 3
9 2 2 2 2 2
10 1 1 1 1 1
11 0 0 0 0 0
Jumla
55 45 36 28 21
h
Dari tabel di atas, terlihat bahwa makan mempunyai nilai tertinggi yaitu 10,
pakaian 9, perumahan 8, kesehatan 7, dan kesenangan 6. Golongan kebutuhan
marginal adalah kebutuhan ke-5, yaitu kebutuhan kesenangan. Jika seluruh
penghasilan Togar digunakan untuk makan, nilai kepuasannya berjumlah 55. Hal ini
tidak mungkin dilakukannya karena ia harus membagi uang sesuai intensitasnya
(tingkatan) kebutuhan. Jika uang yang dimilikinya Rp 600.000,00 dan setiap satuan
jumlah kebutuhan, misalnya dibutuhkan Rp 50.000,00, jumlah satuan kebutuhan yang
terpenuhi, yaitu:

= 30 unit

Hukum Gossen II tersebut merupakan pemuasan kebutuhan secara horizontal.


Pemuasan kebutuhan secara horizontal, yaitu pemuasan kebutuhan tidak bertumpu
pada satu jenis barang saja, melainkan berusaha pula untuk memenuhi kebutuhan
akan barang lainnya.

a. Teori perilaku konsumen

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah
dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam
beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian.

Adapun beberapa teori perilaku konsumen adalah sebagai berikut:


(1) Teori Ekonomi Mikro. Teori ini beranggapan bahwa setiap konsumen akan berusaha
memperoleh kepuasan maksimal. Mereka akan berupaya meneruskan pembeliannya
terhadap suatu produk apabila memperoleh kepuasan dari produk yang telah
dikonsumsinya, di mana kepuasan ini sebanding atau lebih besar dengan marginal utility
yang diturunkan dari pengeluaran yang sama untuk beberapa produk yang lain;
(2) Teori Psikologis. Teori ini mendasarkan diri pada faktor-faktor psikologis individu
yang dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan lingkungan. Bidang psikologis ini sangat
kompleks dalam menganalisa perilaku konsumen, karena proses mental tidak dapat
diamati secara langsung;
(3) Teori Antropologis. Teori ini juga menekankan perilaku pembelian dari suatu
kelompok masyarakat yang ruang lingkupnya sangat luas, seperti kebudayaan, kelas-kelas
sosial dan sebagainya.

b. Pola hidup hemat

Menjalani kehidupan dengan sifat hemat dan kebersahajaan adalah pola hidup
dan kebiasaan yang sangat baik. Bahkan beberapa diantara kita, sifat tersebut telah
mendarah daging dan telah mengakar menjadi watak.
 HEMAT berarti hati-hati dalam membelanjakan uang, tidak boros, disesuaikan
dengan pendapatan dan kemampuan.
 BERSAHAJA artinya setelah berusaha sekuat tenaga, menerima apa yang
dianugrahkan Tuhan.
 SEDERHANA artinya apa adanya dan tidak berlebih-lebihan, hidup sederhana
bukan berarti hidup miskin.
 Pulang sekolah sedapat mungkin membantu orang tua, baik bekerja di sawah, di
ladang, di toko, di perternakan, dsb.
 Biasakan untuk menabung dari pendapatan (uang saku) yang diterima
 Berusahalah untuk memperoleh pendapatan tanpa mengganggu pelajaran.
Misalnya bekerja paruh waktu atau memulai suatu wirausaha kecil dari hasil karya
sendiri.

D . PENDEKATAN

Kontekstual

E . METODE PEMBELAJARAN
-ceramah
-tanya jawab
-penugasan
F. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan pembelajaran Alok
asi
Wakt
u
Kegiatan Awal
 APERSEPSI
- Guru menyampaikan salam
- Guru memeriksa absen
- Guru mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang akan
10
dipelajari/Pretest.
 MOTIVASI
- Guru memberi pemahaman mengenai perilaku konsumen dan
produsen sangat penting karena dapat diterapkan pada kehidupan
ekonomi siswa itu sendiri dikehidupan sehari-hari.

Kegiatan Inti
 EKSPLORASI
- Memberikan pertanyaan kepada siswa arti konsumen
- Melalui pertanyaan guru dapat menjelaskan arti perilaku
konsumen dan produsen. 70
 ELABORASI
- Siswa dapat menyebutkan bunyi hukum Gossen I dan II dan
contohnya
- Siswa dapat menyebutkan pengetian Produksi
 KONFIRMASI
- Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa saat proses
pembelajaran.
Kegiatan Akhir
- Dengan bantuan guru siswa dapat menbuat kesimpulan dari materi
10
yang telah disampaikan.
- Memberikan pekerjaan rumah
- Menutup pelajaran dengan doa

G . SUMBER/ALAT/MEDIA BELAJAR

1. SUMBER

- Buku ekonomi kelas X penerbit Yudhistira

- Buku ekonomi yanng relevan

2. ALAT

- Papan tulis

- Spidol

3. MEDIA

- Infokus dan gambar yang berkaitan.

H . PENILAIAN

- PAP (penilaian acuan patokan)

- Non test

- Test lisan

- Test tertulis

Contoh tabel penilaian lisan


No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Ekivalen
1 2 3 4 skor nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci

Keterangan :
Aspek yang di nilai
- Keseriusan mengikuti pelajaran
- Semangat mengikuti pembelajaran Kecakapan mengikuti pembelajaran
- Ketelitian menyimak pembelajaran
Penskoran :
Skor ekivalen nilai
- 90-100 amat baik
- 76-89 baik
- 60-75 cukup
- 10-59 kurang

Nilai =jumlah skor yang benar x 100%


Jumlah skor

Contoh tabel penilaian tertulis


No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Evuival
1 2 3 4
skor en nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci

Keterangan skor jumlah skor


- Soal no 1 20 20
- Soal no 2 20 20
- Soal no 3 20 20
- Soal no 4 20 20
- Soal no 5 20 20
Skor maksimum 100

Nilai =jumlah skor yang benar x 100%


Jumlah skor
Soal uraian.
1.Tujuan mempelajari perilaku konsumen, diantaranya agar produsen...
a) Mengetahui apa yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya
b) Mengetahui sumber daya yang akan digunakan
c) Memberikan solusi dalam mengatasi masalah konsumsi
d) Mengetahui faktor- faktor produksi yang langka
e) Mengetahui selera konsumen
2.Berikut ini yang bukan merupakan peranan pemerintah dalam kegiatan ekonomi
adalah....
a) Sebagai pengontrol
b) Sebagai konsumen
c) Sebagai produsen
d) Sebagai pengatur
e) Sebagai faktor pemilik produksi

3.Kopi dan gula merupakan contoh benda...


a) Produksi
b) Subsitusi
c) Setengah jadi
d) Komplementer
e) Bebas

4.Contoh benda komsumsi yg termasuk dalam benda bebas adalah...


a) Udara dan sinar matahari
b) Air bersih dan sabun
c) Buku dan tas
d) Kayu dan kayu lapis
e) Sepatu dan sendal
5.Produksi marginal akan sama dengan nol apabila...
a) Produksi rata – rata sama dengan nol
b) Produksi rata – rata sama dengan produksi marginal
c) Produksi total sama dengan nol
d) Produksi total maksimum
e) Produksi total sama dengan produksi marginal

Mengetahui pematangsiantar ,oktober 2016

dosen pembimbing guru pamong calon pendidik

Dra.herlina sianipar,M.Si Dra.Lestina situmorang Reynaldi Saragih


NPM:13140185
RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMA SWASTA KAMPUS NOMMENSEN


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X/ Satu
Alokasi Waktu: 3 X 45 Menit

Standar Kompetensi : 2. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan


ekonomi produsen dan konsumen.
Kompetensi Dasar : 2.3. mendeskripsikan circula`r flow diagram
Indikator Pencapaian Kompetensi:
2.1.1 Siswa mampu membuat model diagram interaksi pelaku ekonomi (Circulair Flow
Diagram

2.1.2 Siswa mampu mengidentifikasi manfaat diagram interaksi pelaku ekonomi.

Alokasi waktu : 3 x 45 menit

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1.Siswa dapat Mendeskripsikan diagram arus ekonomi sederhana.
2.Siswa dapat mengetahui manfaat dari diagram interaksi pelaku ekonomi ( circular flow
diagram)
 Karakter siswa yang di harapkan

5. Kerja keras

6. Jujur

7. Saling menghargai
8. Rajin

 Kewirausahaan/ekonomi kreatif

5. Jujur

6. Kerja keras

7. Saling menghargai orang lain

8. inovatif

B. MATERI POKOK

Circular flow diagram

C. URAIAN MATERI

a. Diagram Interaksi antar Pelaku Ekonomi

Peran keempat pelaku ekonomi seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya ternyata
memiliki interaksi timbal balik, yang bila digambarkan dalam sebuah diagram akan
menunjukkan suatu arus melingkar yang membentuk sebuah sistem. Diagram yang
menunjukkan interaksi timbal balik antarpelaku ekonomi disebut diagram interaksi
pelaku ekonomi (circulair flow diagram).

Untuk mempermudah pemahaman tentang diagram interaksi pelaku ekonomi maka


akan dijelaskan dua model, yakni model sederhana (dua pelaku) dan model lengkap
(empat pelaku).

b. Diagram Interaksi Ekonomi Model Sederhana (2 Pelaku)

Agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat akan barang dan jasa,


perusahaan memerlukan faktor-faktor produksi berupa tanah, bangunan, bahan baku,
tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan yang diperolehnya dari rumah tangga. Di sini
perusahaan dan rumah tangga akan bertemu di pasar input (pasar faktor-faktor
produksi). Dari penggunaan faktor-faktor produksi tersebut perusahaan akan
memberikan sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba kepada rumah
tangga sebagai pemilik faktor-faktor produksi.

Sebaliknya, bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan
membelinya dari perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di
pasar output (pasar barang dan jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan
bisa menjualnya sendiri secara langsung atau bisa menggunakan jasa pedagang.
Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan
pendapatan yang diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan
barang dan jasa. Dari pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh
pendapatan yang pada saatnya nanti akan digunakan untuk membiayai produksi
barang dan jasa. Pembiayaan tersebut berbentuk pemberian sewa, uang pembelian
bahan baku, upah, bunga, dan laba, seperti yang dijelaskan sebelumnya.

c. Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi Model Lengkap (4 Pelaku)

Berikut ini akan dijelaskan mengenai diagram interaksi pelaku ekonomi dalam
model lengkap (4 pelaku) yang akan menggambarkan interaksi timbal balik antara
rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
Aliran antara Rumah Tangga dan Perusahaan
Di atas sudah dijelaskan aliran yang terjadi antara rumah tangga dan perusahaan yang
bisa kalian lihat pada diagram interaksi pelaku ekonomi model sederhana. Coba
kalian baca lagi penjelasannya.
Aliran antara Pemerintah dengan Rumah Tangga dan Perusahaan
Sebagai salah satu pelaku ekonomi, pemerintah memproduksi barang dan jasa yang
dikonsumsi oleh rumah tangga dan perusahaan dengan tujuan untuk melayani
kepentingan umum. Sehingga, barang dan jasa itu disebut dengan istilah barang dan
jasa publik. Selain itu, produksi barang dan jasa tersebut berguna pula untuk
menambah pendapatan negara. Barang dan jasa yang diproduksi pemerintah di
antaranya minyak, gas, semen, baja, listrik, pendidikan, kesehatan, hukum, keamanan,
jasa pos, dan lain-lain.
Oleh karena itu, pemerintah berhak memungut pajak dan fee (ongkos) serta
menerima pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut. Semua penerimaan yang
diperoleh pemerintah di antaranya digunakan untuk membayar pegawai (guru, polisi,
hakim, dokter, perawat, dan lain-lain), memberikan subsidi kepada rumah tangga
(misalnya: subsidi BBM), serta subsidi kepada perusahaan (misalnya: subsidi
terhadap produksi pertanian).
Aliran yang Berkaitan dengan Masyarakat Luar Negeri
Dalam kegiatan ekonomi dewasa ini, hubungan dengan masyarakat luar negeri
merupakan hal yang tidak bisa dihindarkan lagi. Hubungan dengan masyarakat luar
negeri telah menciptakan terjadinya arus masuk barang dan jasa (impor barang dan
jasa) serta arus masuk faktor-faktor produksi (impor faktor-faktor produksi). Selain
itu, terjadi pula arus keluar barang dan jasa (ekspor barang dan jasa) serta arus keluar
faktor-faktor produksi (ekspor faktor-faktor produksinya).
Dalam kegiatan impor barang dan jasa dari masyarakat luar negeri, negara kita
harus melakukan sejumlah pembayaran kepada masyarakat luar negeri. Yaitu dengan
memberikan uang pemblian bahan baku, upah, bunga,, sewa, da laba. Sebaliknya, dari
kegiatan ekspor barang dan jasa kepada masyarakat luar negeri, negara kita akan
mendapat sejumlah pendapatan dari masyarakat luar negerii, yaitu penjualan bahan
baku, upah, bunga sewa, dan laba. Dari kegiatan impor faktor-faktor produksi, ada
satu faktor produksi yang betul-betul dibutuhkan oleh negara kita, yakni faktor
produksi modal.
Oleh karena itu, negara kita sangat memerlukan adanya investor-investor asing
yang mau menanamkan modalnya ke Indonesia.

1. Manfaat Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi

Dari diagram interaksi pelaku ekonomi diperoleh manfaat, baik bagi pemerintah
maupun bagi masyarakat. Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi pemerintah adalah
sebagai berikut.

 alat bantu untuk membuat pola pembangunan nasional.

 Sebagai Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa
serta faktor-faktor produksi yang terjadi di masyarakat.
 Sebagai alat bantu untuk mengatur dan mengontrol arus barang dan jasa dan
faktor-faktor produksi dari dan ke luar negeri.

 Sebagai alat bantu untuk mengukur dan mengontrol arus peredaran uang.

 Sebagai alat bantu untuk membuat APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara).

 Sebagai alat bantu untuk mengatur distribusi pendapatan nasional.

 Sebagai media untuk menentukan struktur ekonomi nasional.

 Sebagai sarana untuk mengetahui hak dan kewajiban pemerintah kepada


masyarakat.

Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi masyarakat (rumah tangga) adalah sebagai
berikut.

 Sebagai media untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kegiatan
ekonomi bila dihubungkan dengan peran perusahaan, pemerintah, dan masyarakat
luar negeri.

 Sebagai media untuk mengetahui arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi
yang terjadi dalam kehidupan.

 Sebagai alat bantu untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh
masyarakat (misalnya, menjadi eksportir atau importir).

 Sebagai sarana untuk memperluas wawasan.

D . PENDEKATAN

Kontekstual

E . METODE PEMBELAJARAN
-diskusi kelompok
-tanya jawab
-penugasan
F. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN
Alokas

Kegiatan Pembelajaran i
Waktu

A. Kegiatan awal:
a. APERSEPSI
- Guru menyampaikan salam
- Guru memeriksa absen
b. MOTIVASI 15
- Guru memberi pemahaman mengenai Diagram
perilaku konsumen untuk diketahui karena sangat
bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat untuk
meningkatkan kegiatan ekonomi.

B. Kegiatan Inti :
a. Informasi singkat tentang model diagram interaksi
pelaku ekonomi (Circulair Flow Diagram) oleh guru.
b. Mengkaji referensi untuk mengidentifikasi manfaat
circular flow diagram bagi pengambil kebijakan
ekonomi. 90
c. Mendiskusikan secara kelompok tentang arus lingkaran
kegiatan ekonomi ( sederhana, dengan campur tangan
pemerintah, dan kegiatan ekonomi terbuka)
d. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil
diskusi
e. Masing-masing kelompok membuat laporan hasil
diskusi

C. Kegiatan Akhir : 30
a. Menyimpulkan materi pembelajaran

G . SUMBER/ALAT/MEDIA BELAJAR

a. SUMBER
- Buku ekonomi kelas X penerbit platinum

- Buku ekonomi yanng relevan

b. ALAT

- Papan tulis

- Spidol

c. MEDIA

- karton

H . PENILAIAN

- PAP (penilaian acuan patokan)

- Non test

- Test lisan

- Test tertulis

Contoh tabel penilaian lisan


No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Ekivalen
1 2 3 4 skor nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci
Keterangan :
Aspek yang di nilai
-Keseriusan mengikuti pelajaran
-Semangat mengikuti pembelajaran Kecakapan mengikuti pembelajaran
-Ketelitian menyimak pembelajaran
Penskoran :
Skor ekivalen nilai
- 90-100 amat baik
- 76-89 baik
- 60-75 cukup
- 10-59 kurang

Nilai =jumlah skor yang benar x 100%


Jumlah skor

Contoh tabel penilaian tertulis


No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Evuival
1 2 3 4
skor en nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci

Keterangan skor jumlah skor


- Soal no 1 20 20
- Soal no 2 20 20
- Soal no 3 20 20
- Soal no 4 20 20
- Soal no 5 20 20
Skor maksimum 100

Nilai =jumlah skor yang benar x 100%


Jumlah skor

Soal uraian.
1. Rumah Tangga Produksi (RTP) dan Rumah Tangga Konsumsi dalam Hubungan
Circular flow of economic activity adalah ….
a. Searah

b. Timbal Balik

c. Fungsional

d. Saling mempengauhi

e. Sebab akibat
2. Berikut ini merupakan hasil interaksi pelaku ekonomi dalam Circular flow of
economic activity, kecuali ….

a. Arus barang/jasa hasil produksi dari Rumah tangga produksi ke Rumah tangga
Konsumsi
b. Arus uang untuk pembayaran yang mengalir dari Rumah tangga konsumsi ke
Rumah tangga produksi.
c. Arus faktor produksi mengalir dari Rumah tangga produksi ke Rumah tangga
konsumsi
d. Arus jasa produksi (faktor produksi) dari Rumah tangga konsumsi ke rumah
tangga produksi.
e. Arus uang (penghasilan) dari rumah tangga produksi ke rumah tangga konsumsi.

3. Dalam kondisi perekonomian yang ideal maka ….

a. arus produksi > arus pendapatan


b. arus pendapatan > arus pembelanjaan
c. arus pembelanjaan > arus produksi
d. arus produksi = arus pendapatan
e. arus pendapatan > arus pembelanjaan

4. Kegiatan yang di lakukan oleh pemerintah sebagai salah satu pelaku Ekonomi,
adalah .

a. Pengguna utama faktor produksi.


b. Mengatur kegiatan ekonomi masyarakat.
c. Pemilik utama faktor produksi.
d. Menyalurkan barang/jasa pemuas kebutuhan yang berlebih.
e. Melengkapi pemenuhan kebutuhan yang tidak dimiliki sendiri.

5. Berikut ini yang termasuk aktifitas rumah tangga konsumsi adalah

a. Miengatur perekonomian,.dengan peraturan pengawasan dan perizinan


b. Menawarkan faktor-faktor produksi alam, tenaga kerja, modal dan keahlian
c. Mengadakan perdagang seperti ekspor dan impor
d. Organisasi yang menyatukan sumber daya produksi untuk menghasilkan
barang/jasa
e. Merangsang produksi melalui pajak dan subsidi
Mengetahui : pematangsiantar ,oktober 2016

dosen pembimbing guru pamong calon pendidik

Dra.herlina sianipar,M.Si Dra.Lestina situmorang Reynaldi Saragih


NPM:13140185

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA SWASTA KAMPUS NOMMENSEN


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : X / Satu
Alokasi Waktu : 3 x 45 menit

Standar Kompetensi : 2. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan kegiatan


ekonomi konsumen dan produsen
Kompetensi Dasar : 2.3.Mendeskripsikan peran konsumen dan produsen

Indikator Pencapaian Kompetensi:


2.3.1. Mendeskripsikan peran pelaku ekonomi (rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan
masyarakat luar negeri).
2.3.2. Memberi contoh peran pelaku ekonomi di masyarakat (rumah tangga, perusahaan,
pemerintah dan masyarakat luar negeri)..
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mendeskripsikan 4 konsep dasar perilaku konsumen
2. Mendeskripsikan 4 konsep dasar perilaku produsen
B. MATERI POKOK
Peran pelaku ekonomi
C.URAIAN MATERI
a. peran konsumen dan produsen dalam kegiatan ekonomi
Setelah kalian mempelajari bab dua mengenai Model Diagram Interaksi, apakah
kalian masih ingat pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dan interaksi diantara mereka?
Kalian harus selalu mengingatnya di kehidupan nyata. Dengan itu, kalian akan
mengenal lebih dalam para pelaku kegiatan ekonomi tersebut. Nah, untuk
memperdalam pengetahuanmu, masih berkaitan dengan bab sebelumnya, pada bab
tiga ini akan dibahas mengenai peran konsumen dan produsen, serta hubungan
diantara mereka. Perlu kalian ketahui di kehidupan nyata, konsumen dan produsen
memiliki peran masing-masing dalam melakukan kegiatan ekonomi. Dalam
menjalankan peran tersebut, mereka juga melakukan hubungan sehingga terwujud
suatu kerjasama yang baik dalam kegiatan ekonomi. Dengan itu, juga turut
mengembangkan perekonomian di negara kita
PERAN KONSUMEN DAN PRODUSEN DALAM KEGIATAN EKONOMI
Tentu kalian telah mengetahui tentang pengertian, tujuan, fungsi serta perilaku
konsumen dan produsen pada bab terdahulu. Masih ingatkah kalian tentang hal-hal
tersebut? Nah, jika kalian masih ingat, maka akan lebih mudah bagi kalian untuk
menetukan peran konsumen dan produsen dalam bidang ekonomi.
1. Peran Konsumen.
 Menyediakan faktor-faktor produksi bagi produsen. Hal ini dapat berupa faktor-
faktor produksi misalkan uang, tanah, tenaga kerja dan modal.
 Sebagai penerima imbalan jasa dari penggunaaan faktor-faktor produksi.
  Konsumen sebagai pemakai, mengurangi dan menghabiskan barang dan jasa dalam
rangka memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini konsumen
berperan sebagai pemakai barang-barang produksi.
 Sebagai penyalur barang dan jasa. Dalam hal ini konsumen berperan sebagai
distributor. Misalkan ketika berpergian seseorang membeli barang-barang khas dari
daerah yang dituju sebagai buah tangan.
 Membayar pajak kepada pemerintah atau negara. Misalkan pajak pertambahan nilai
sebuah barang dibebankan sebagian kepada konsumen.
2. Peran Produsen
 Penghasil barang dan jasa.
 Konsumen jasa-jasa produkstif dari konsumen, berupa tenaga kerja, usaha, tanah
untuk modal dan tenaga ahli sebagai pemimpin perusahaan
 Membayar jasa-jasa atas penggunaan faktor-faktor produksi kepada konsumen
berupa pembayaran upah dan sewa..
 Mengelola faktor-faktor produksi dan melakukan kegiatan produksi barang dan jasa.
 Agen pembangunan. Setiap perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan bagi
pemilik modal tetapi bertanggung jawab atas kesejahteraan karyawan pada khususnya
dan masyarakat pada umumnya.
 Menerima pendapatan atas penjualan barang dan jasa yang telah diproduksi.
 Membayar pajak kepada negara. Seperti konsumen, pajak juga dibebankan sebagian
kepada produsen sebagai kompensasi kepada negara.
D.PENDEKATAN
kontekstual

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah bervariasi
2. Pemberian tugas
3. Diskusi kelompok
F. LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN

Alokasi
Kegiatan Pembelajaran
Waktu

Kegiatan awal: 15
1. Apersepsi
- Guru menyampaikan salam
- Guru memeriksa absen
- Guru mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang
telah dipelajari/Pretest.

2. Motivasi
- Guru menyampaikan pesan bahwa produsen dan
konsumen itu adalah sesuatu yang sangat bermanfaat
untuk meningkatkan pendapatan maasyarakat dan
sangat mendukung untuk meningkatkan kemakmuran
Negara.

Kegiatan Inti : 95
1. Mendeskripsikan peran pelaku ekonomi (rumah tangga,
perusahaan, pemerintah dan masyarakat luar negeri)
melalui studi pustaka.
2. Menunjukan contoh peran pelaku ekonomi di masyarakat
(rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan masyarakat
luar negeri) melalui penjelasan materi.

Kegiatan Akhir : 30
1. Menyimpulkan materi pembelajaran.
2. Memberi tugas.
3. Menutup pembelajaran dengan doa.
G SUMBER DAN ALAT PEMBELAJARAN
1. SUMBER

- Buku ekonomi kelas X penerbit platinum

- Buku ekonomi yanng relevan

2. ALAT

- Papan tulis

- Spidol

3. MEDIA

- Gambar yang berkaitan.

H.PENILAIAN

1. PAP (penilaian acuan paduan)

2.non test

3. test lisan

4 test tertulis

Contoh tabel penilaian lisan


No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Ekivalen
1 2 3 4 skor nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci

Keterangan :
Aspek yang di nilai
- Keseriusan mengikuti pelajaran
- Semangat mengikuti pembelajaran Kecakapan mengikuti pembelajaran
- Ketelitian menyimak pembelajaran
Penskoran :
Skor ekivalen nilai
- 90-100 amat baik
- 76-89 baik
- 60-75 cukup
- 10-59 kurang

Nilai =jumlah skor yang benar x 100%


Jumlah skor

Contoh tabel penilaian tertulis


No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Evuival
1 2 3 4
skor en nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci

Keterangan skor jumlah skor


- Soal no 1 20 20
- Soal no 2 20 20
- Soal no 3 20 20
- Soal no 4 20 20
- Soal no 5 20 20
Skor maksimum 100

Nilai =jumlah skor yang benar x 100%


Jumlah skor

Soal uraian
1. Empat Kelompok pelaku ekonomi adalah ….

a. Rumah tangga produksi, konsumsi, distribusi dan negara

b.Rumah tangga keluarga, masyarakat, Negara dan swasta

c.Rumah tangga konsumsi, produksi, pemerintah dan luar negeri


d.Rumah tangga konsumsi, produksi, dalam negeri dan luar negeri

e.Konsumen, produsen, distributor dan agen pemerintah

2. Peran rumah tangga konsumsi adalah sebagai berikut ….

a. konsumen dan produsen

b. konsumen dan pemilik faktor produksi


c. produsen dan distributor
d. distributor dan konsumen
e. pemilik faktor produksi dan produsen

3.Pemilik tenaga kerja akan memperoleh balas jasa berupa ….

a. keuntungan
b. bagian laba
c. sewa
d. upah
e. bunga

4.Pemilik faktor produksi modal akan memperoleh balas jasa berupa ….

a. bagian laba
b. sewa
c. keuntungan
d. upah
e. bunga

5.Peran utama dunia usaha adalah ….

a. Menyediakan barang untuk memenuhi kebutuhan


b. Mendistribusikan barang kepada konsumen
c. Memproduksi barang-barang modal
d. Mencari laba sebesar-besarnya
e. Memproduksi barang dengan harga murah dan kualitas terjamin.

Mengetahui : pematangsiantar ,oktober 2016

dosen pembimbing guru pamong calon pendidik

Dra.herlina sianipar,M.pd Dra.Lestina situmorang Reynaldi Saragih


NPM:13140185

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA SWASTA KAMPUS NOMMENSEN


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X/ Satu
Alokasi Waktu: 3 X 45 Menit
Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan
permintaan,penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.1.1. Mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran
3.1.2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
3.1.3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
3.1.4. Menggambar kurva permintaan dan penawaran.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

- Siswa dapat mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran.


- Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
- Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
- Siswa dapat menggambar kurva permintaan dan penawaran.

B. MATERI POKOK

Permintaan dan penawaran

C.URAIAN MATERI

A. Pengertian Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)

Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu


penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan
penjual terhadap suatu barang.
Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan
waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu

Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas
yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro
terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga
digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini
memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai
penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang
ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan
kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat
mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya
pergeseran dari permintaan atau penawaran.

B. Hukum Permintaan dan Penawaran

Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah maka
permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga semakin
rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-besarnya


dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin akan membeli
sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan tingginya harga ia
akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi agar keuntungan yang
didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa menyebabkan konsumen/pembeli
akan mencari produk lain sebagai pengganti barang yang harganya mahal.

Hukum permintaan

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang
bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga
naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang
diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang tersedia
diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap
tetap).

Hukum penawaran

Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin
sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan
keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan
demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:
Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan.
“Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang
bersedia ditwarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi


penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

C. Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran

Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu mengikutinya,
antara lain adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga barang sejenis
pengganti dan pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen, perkiraan harga di masa
depan dan banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen.

Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi
dan teknologi yang digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan
harga barang pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.

Penentuan Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah merupakan harga
yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran.
Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan
antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan
yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik
keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak
penjual dalam menentukan harga.

Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis adanya
langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang dengan
bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa yang
dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas barang/jasa
dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga keseimbangan. Harga
pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu proses mekanisme pasar
yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan permintaannya dan kekuatan penjual
dengan penawarannya.

Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat diartikan harga yang
terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya
harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli
(konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan
sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini
akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam
menentukan harga.

Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik

Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan


memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau
simultan.
D.PENDEKATAN
Kontekstual
E.METODE PEMBELAJARAN
-Ceramah
-diskusi

F .LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal Alok


asi
Wakt
u
Kegiatan Awal
 APERSEPSI
- Guru menyampaikan salam
- Guru memeriksa absen
- Guru mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang akan
15
dipelajari/Pretest.

 MOTIVASI
- Konsep permintaan dan penawaran adalah konsep dasar yang terdapat
di pasar, sehingga pemahaman mengenai permintaan dan penawaran
akan mempermudah pemahaman tentang pasar.

Kegiatan Inti
 EKSPLORASI
- Guru bertanya kepada siswa pengertian permintaan dan penawaran
- Melalui pertanyaan guru dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran. 90
 ELABORASI
- Siswa dapat menyebutkan bunyi pengetian permintaan dan penawaran.
- Siswa dapat menbedakan fungsi permintaan dan penawaran.
 KONFIRMASI
- Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa saat proses
pembelajaran.

Kegiatan Akhir
- Dengan bantuan guru siswa dapat menbuat kesimpulan dari materi
30
yang telah disampaikan.
- Memberikan pekerjaan rumah
- Menutup pelajaran dengan doa

G .SUMBER/ALAT/MEDIA BELAJAR

- SUMBER

- Buku ekonomi kelas X penerbit Yudhistira

- Buku ekonomi yanng relevan

- ALAT

- Papan tulis

- Spidol

- MEDIA

- Infokus dan gambar yang berkaitan.

H .PENILAIAN

- PAP (penilaian acuan paduan)

-non test

- test lisan

- test tertulis
Contoh tabel penilaian lisan
No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Ekivalen
1 2 3 4 skor nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci

Keterangan :
Aspek yang di nilai
- Keseriusan mengikuti pelajaran
- Semangat mengikuti pembelajaran Kecakapan mengikuti pembelajaran
- Ketelitian menyimak pembelajaran
Penskoran :
Skor ekivalen nilai
- 90-100 amat baik
- 76-89 baik
- 60-75 cukup
- 10-59 kurang

Nilai =jumlah skor yang benar x 100%


Jumlah skor

Contoh tabel penilaian tertulis


No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Evuival
1 2 3 4
skor en nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci

Keterangan skor jumlah skor


- Soal no 1 20 20
- Soal no 2 20 20
- Soal no 3 20 20
- Soal no 4 20 20
- Soal no 5 20 20
Skor maksimum 100
Nilai =jumlah skor yang benar x 100%
Jumlah skor

Soal uraian.
1. Perhatikan grafik berikut ini

Berdasarkan kuva permintaan tersebut diatas, pernyataan yang benar adalah . . .


a. pada harga 100, jumlah yang diminta 100
b. pada permintaan 200, harga barang 200
c. kurva permintaan bergerak dan kiri bawah ke kanan atas
d. kurva permintaan bergerak dan kiri atas ke kanan bawah
e. hubungan antara harga dan permintaan benbanding lunus

2. Permintaan yang disertai dengan kemampuan dan kemauan untuk membayar disebut.
a. permintaan pasar
b. permintaan potensial
c. permintaan perseorangan/individu
d. permintaan absolut
e. permintaan efektif

3. Faktor utama yang menentukan permintaan adalah….


a. jumlah penduduk
b. barang substitusi
c. pendapatan masyarakat
d. selera masyarakat
e. harga

4. Jumlah barang atau jasa tertentu yang diminta konsumen pada berbagai tingkat harga dan
pada waktu tertentu disebut.
a. hukum permintaan
b. kurva permintaan
c. perrnintaan
d. elastisitas permintaan
e. grafik permintaan

5. Permintaan efektif adalah ....


a. permintan dari pembeli atau konsimen yang benar-benar dapat dilaksanakan
b. permintaan yang banyak sekali dipengaruhi oleh perubahan harga
c. permintaan barang dan jasa oleh konsumen pada tingkat hargadan periode waktu
tertentu
d. permintaan dari pembeli atau konsumen yang tidak disertai dengan kemampuan
membayar
e. permintaan yang tidak dipengaruhi oleh perubahan harga

Mengetahui : pematangsiantar ,oktober 2016

dosen pembimbing guru pamong calon pendidik

Dra.herlina sianipar,M.Si Dra.Lestina situmorang Reynaldi Saragih


NPM:13140185

RENCANA PELAKSAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMA SWASTA KAMPUS NOMMENSEN


Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X/ Satu
Alokasi Waktu: 3 X 45 Menit

Standar Kompetensi : 3. Memahami konsep ekonomi dalam kaitannya dengan


permintaan,penawaran, harga keseimbangan, dan pasar.
Kompetensi Dasar : 3.1 Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran
Indikator Pencapaian Kompetensi:
3.1.1. Mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran
3.1.2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
3.1.3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
3.1.4. Menggambar kurva permintaan dan penawaran.
A.TUJUAN PEMBELAJARAN

- Siswa dapat mendeskripsikan pengertian permintaan dan penawaran.


- Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
- Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran.
- Siswa dapat menggambar kurva permintaan dan penawaran.
B.MATERI POKOK
Permintaan dan penawaran

C.URAIAN MATERI

a.Pengertian Permintaan (demand) dan Penawaran (supply)

Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi, adalah merupakan suatu


penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan
penjual terhadap suatu barang.

Permintaan adalah sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga
dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau
ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu

Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan


kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk melakukan analisa
ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di
pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi
lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga
akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen
dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan
ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini mengakomodasi kemungkian adanya
faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan
dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

b.Hukum Permintaan dan Penawaran


Jika semua asumsi diabaikan (ceteris paribus) : Jika harga semakin murah
maka permintaan atau pembeli akan semakin banyak dan sebaliknya. Jika harga
semakin rendah/murah maka penawaran akan semakin sedikit dan sebaliknya.

Semua terjadi karena semua ingin mencari kepuasan (keuntungan) sebesar-


besarnya dari harga yang ada. Apabila harga terlalu tinggi maka pembeli mungkin
akan membeli sedikit karena uang yang dimiliki terbatas, namun bagi penjual dengan
tingginya harga ia akan mencoba memperbanyak barang yang dijual atau diproduksi
agar keuntungan yang didapat semakin besar. Harga yang tinggi juga bisa
menyebabkan konsumen/pembeli akan mencari produk lain sebagai pengganti barang
yang harganya mahal.

Hukum permintaan

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan


yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta.
Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah
jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan
berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang
tersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit
jumlah barang yang bersedia diminta.”

Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan
tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap
tetap).

Hukum penawaran

Bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak.
Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin
sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan
keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. Dengan
demikian bunyi hukum penawaran berbunyi:

“Semakin tingi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia


ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah
barang yang bersedia ditwarkan.”

Hukum penawaran akan berlaku apabila faktor-faktor lain yang memengaruhi


penawaran tidak berubah (ceteris paribus).

Faktor – faktor yang mempengaruhi Permintaan dan Penawaran


Tingkat permintaan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang selalu
mengikutinya, antara lain adalah : perilaku/selera konsumen, ketersediaan dan harga
barang sejenis pengganti dan pelengkap, pendapatan/penghasilan konsumen,
perkiraan harga di masa depan dan banyaknya/intensitas kebutuhan konsumen.

Sedangkan pada tingkat penawaran akan dipengaruhi antara lain oleh : biaya produksi
dan teknologi yang digunakan, tujuan dari suatu Perusahaan, pajak, ketersediaan dan
harga barang pengganti/pelengkap dan prediksi/perkiraan harga di masa depan.

Penentuan Harga Keseimbangan

Harga keseimbangan atau harga ekuilibrium dalam ekonomi adalah


merupakan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva
penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan
pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Masalah harga berhubungan dengan barang ekonomis, sebab barang ekonomis


adanya langkah dan berguna dan untuk memperolehnya diperlukan pengorbanan uang
dengan bantuan harga. Harga adalah perwujudan nilai tukar atas suatu barang/jasa
yang dinyatakan uang. Oleh karena itu, harga merupakan nilai tukar obyektif atas
barang/jasa dan nilai tukar obyektif itu sendiri adalah harga pasar atau harga
keseimbangan. Harga pasar tidak terbentuk secara otomatis akan tetapi melalui suatu
proses mekanisme pasar yakni tarik menarik antara kekuatan pembeli dengan
permintaannya dan kekuatan penjual dengan penawarannya.

Berdasarkan pengertian tersebut maka harga keseimbangan dapat


diartikan harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva
penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil
kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) di mana kuantitas
yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah
tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan
pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Menentukan Keadaan Keseimbangan Dengan Matematik

Keadaan keseimbangan dapat pula ditentukan secara matematik, yaitu dengan


memecahkan persamaan permintaan dan persamaan penawaran secara serentak atau
simultan.

D.PENDEKATAN

Kontekstual
E.METODE PEMBELAJARAN
- Ceramah
- Pemberian tugas
- Penugasan
- Diskusi kelompok
F.LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

Kegiatan Awal Alok


asi
Wakt
u
Kegiatan Awal
 APERSEPSI
- Guru menyampaikan salam
- Guru memeriksa absen
- Guru mengajukan pertanyaan tentang pelajaran yang akan
15
dipelajari/Pretest.

 MOTIVASI
- Konsep permintaan dan penawaran adalah konsep dasar yang terdapat
di pasar, sehingga pemahaman mengenai permintaan dan penawaran
akan mempermudah pemahaman tentang pasar.

Kegiatan Inti
 EKSPLORASI
- Guru bertanya kepada siswa pengertian permintaan dan penawaran
- Melalui pertanyaan guru dapat menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi permintaan dan penawaran. 95
 ELABORASI
- Siswa dapat menyebutkan bunyi pengetian permintaan dan penawaran.
- Siswa dapat menbedakan fungsi permintaan dan penawaran.
 KONFIRMASI
- Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa saat proses
pembelajaran.

Kegiatan Akhir
- Dengan bantuan guru siswa dapat menbuat kesimpulan dari materi
30
yang telah disampaikan.
- Memberikan pekerjaan rumah
- Menutup pelajaran dengan doa
G.SUMBER/ALAT/MEDIA BELAJAR

- SUMBER

- Buku ekonomi kelas X penerbit Yudhistira

- Buku ekonomi yanng relevan

- ALAT

- Papan tulis

- Spidol

- MEDIA

- Infokus dan gambar yang berkaitan

H.PENILAIAN

- PAP (penilaian acuan paduan)

-non test

- test lisan

- test tertulis

Contoh tabel penilaian lisan


No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Ekivalen
1 2 3 4 skor nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci

Keterangan :
Aspek yang di nilai
- Keseriusan mengikuti pelajaran
- Semangat mengikuti pembelajaran Kecakapan mengikuti pembelajaran
- Ketelitian menyimak pembelajaran
Penskoran :
Skor ekivalen nilai
- 90-100 amat baik
- 76-89 baik
- 60-75 cukup
- 10-59 kurang

Nilai =jumlah skor yang benar x 100%


Jumlah skor

Contoh tabel penilaian tertulis


No Nama siswa Aspek yang di nilai Jumlah Evuival
1 2 3 4
skor en nilai
1 Bella
2 Andy
3 Suci

Keterangan skor jumlah skor


- Soal no 1 20 20
- Soal no 2 20 20
- Soal no 3 20 20
- Soal no 4 20 20
- Soal no 5 20 20
Skor maksimum 100

Nilai =jumlah skor yang benar x 100%


Jumlah skor

Soal uraian .
1. Kurva permintaan bergeser ke kanan sedangkan kurva penawaran tetap. Hal ini berarti
permintaan ….
a. berkurang, harga turun
b. bertambah, harga naik
c. tetap
d. bertambah, harga naik
e. berkurang, harga naik

2. Harga keseimbangan terbentuk apabila . .


a. permintaan > penawaran
b. penawaran < permintaan
c. permintaan < penawaran
d. penawaran = permintaan
e. penawaran > permintaan
3. Berdasarkan grafik dibawah, keseimbangan harga terletak pada . .

a. jumlah permintaan 30 dan jumlah penawaran 30


b. jumlah permintaan 40 dan jumlah penawaran 40
c. tingkat harga 20 dan 30
d. tingkat harga 10 dan 50
e. tingkat harga 30 dan permintaan 40

4. Perhatikanlah tabel disamping ini!


Permintaan harga Penawaran
2.000 3.000 800
1.800 3.200 1.200
1.500 3.500 1.500
1.200 3.750 1.800
800 4.000 2.000
Harga pasar adalah . .
a. 4.000
b. 3.750
c. 3.500
d. 3.200
e. 3.000
5. Perhatikan kurva berikut !

Dengan bergesernya kurva permintaan dari DD ke DD , maka harga keseimbangan yang


1 2
baru adalah.
a. OP
b. EE1
c. OP1
d. FE1
e. PP1

Mengetahui : pematangsiantar ,oktober 2016

dosen pembimbing guru pamong calon pendidik

Dra.herlina sianipar,M.Si Dra.Lestina situmorang Reynaldi Saragih


NPM:13140185

Anda mungkin juga menyukai