Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Nilai Guna (Utiliti)

Utility adalah suatu ukuran kepuasan/kebahagiaan yang diperoleh konsumen dari sekelompok
barang1 . Dalam konteks ekonomi, utilitas dimaknai sebagai kegunaan barang yang dirasakan oleh
seorang konsumen dalam mengonsumsi suatu barang. Karena rasa inilah maka sering kali utilitas
dimaknai juga sebagai rasa puas dan kepuasan yang dirasakan oleh seorang konsumen dalam
mengonsumsi suatu barang atau jasa. Jadi, kepuasan dan utilitas dianggap sama, meskipun sebenarnya
kepuasan adalah akibat yang ditimbulkan oleh utilitas.
Nilai guna dibedakan menjadi 2 yaitu :
1. Nilai Guna Total
Nilai guna total dapat diartikan sebagai jumlah seluruh kepuasan yang diperoleh dari
mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu.
2. Nilai Guna Marjinal
Nilai guna marjinal berarti pertambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat
dan pertambahan (pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.

2.2 Total Utiliti

Total utility (utilitas total) adalah jumlah utilitas (kepuasan/manfaat) yang diperoleh seoarang
konsumen dengan mengkonsumsi keseluruh unit barang atau jasa. Jika konsumen
mengkonsumsi sejumlah n unit barang maka total utility adalah jumlah utilitas dari sejumlah
n barang yang dikonsumsi.

Untuk menghitung total utility (T) dapat dirumuskan dengan:

TU = U1 + U2 + …….. + Un

Dari rumusan tersebut dapat dipahami bahwa total utility diperoleh dari menjumlahkan
utilitas yang diperoleh dari mengkonsumsi barang 1 (U1), barang 2 (U2), hingga barang ke n
(Un).

2.3 Marginal Utiliti

Marginal utility (utilitas marginal) adalah besarnya perubahan utilitas karena penambahan


satu unit barang yang dikonsumsi. Atau dengan kata lain, marginal utility dapat dipandang
sebagai tambahan total utility yang dibuat dari tambahan konsumsi satu barang.
Marginal utility dapat dirumuskan dengan:

MU = TUn – TU n-1

MU merupakan marginal utility, TU merupakan total utility.

Jenis marginal utility dibagi menjadi 3 jenis, yaitu :

1. Marginal utility negatif


Marginal utility menjadi negatif ketika konsumen hanya menggunakan beberapa
produk dari pembelian dalam jumlah yang banyak. Artinya, konsumsi sebuah produk
akan menjadikan penurunan nilai kepuasan kpd semua produk. Contohnya seperti
Roni yang membeli Roti tawar dengan jumlah yang banyak dan mendapatkan harga
yang lebih murah, kemungkinan besar akan terjadi marginal utility negatif. Sebab,
kemungkinan besar Roni hanya akan mengonsumsi separuhnya saja karena busuk
atau rusak.

2. Marginal utility nol


Terjadinya marginal utility nol, yaitu tingkat kepuasan konsumen sama atau konstan,
baik saat membeli produk dalam jumlah sedikit, maupun jumlah yang banyak. Contoh
ketika kamu memakan sepotong pizza dan sudah merasa kenyang, namun tetap
memakannya lagi. Di potongan kedua dan ketiga, rasanya biasa saja atau tidak lebih
puas. Ini akan berarti terjadi marginal utility nol, karena kamu tidak mendapatkan
kepuasan atau nilai tambah apapun.

3. Marginal utility positif


Marginal utility positif terjadi ketika pembelian produk dalam takaran atau jumlah
banyak dan dengan peningkatan kepuasan konsumen. Maksudnya dpt dikatakan
bahwa ada kepuasan lebih ketika membeli atau menggunakan produk tersebut dalam
jumlah yang lebih banyak lagi. Contohnya seperti kita membeli mie satu kardus dan
merasa puas lalu membagikannya kepada teman, tetangga maupun kerabat

2.4 Cara Memaksimalkan Nilai Guna

 Seseorang akan memaksimumkan utilitas dari barang-barang yang dikonsumsikannya apabila


perbandingan utilitas marginal berbagai barang tersebut adalah sama dengan perbandingan
harga-harga barang tersebut.
 Seseorang akan memaksimumkan utilitas dari barang-barang yang dikonsumsikannya apabila
utilitas marginal untuk setiap rupiah yang dikeluarkan adalah sama untuk setiap barang yang
dikonsumsikan.
Jadi syarat untuk pemaksimuman utilitas adalah : Setiap rupiah yang dikeluarkan untuk membeli unit
tambahan dari berbagai jenis barang akan memberikan utilitas marjinal yang sama besarnya.

2.5 Keseimbangan Konsumen


Dengan menggunakan kedua kurva, yaitu kurva indiferens dan budget line maka dapat ditunjukkan
dimana konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Kepuasan maksimum apabila garis
anggaran pengeluaran disinggung oleh kurva kepuasan yang paling tinggi. Persinggungan antara
Budget Line dan Indefferent Curve ini menggambarkan kombinasi barang yang diinginkan
konsumen, yang menunjukkan konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum. Keadaan ini
dikenal dengan sebutan garis keseimbangan konsumen. Dengan demikian, keseimbangan konsumen
adalah pemaksimuman kepuasan yang digambarkan adalah tingkat kepuasan maksimum dari
mengkonsumsi dua barang dengan menggunakan sejumlah pendapatan tertentu.

Kurva Keseimbangan Konsumen

Dapat digambarkan sebagai berikut :

- IC1 dengan titik A dan B menunjukan kepuasan konsumen belum optimal


- IC2 dengan titik C konsumen mencapai titik kepuasan optimum
- IC3 dengan titik D anggaran konsumen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhn barang X
dan Y

Anda mungkin juga menyukai