Anda di halaman 1dari 2

BAHAN AJAR

Judul : Perpangkatan dan Bentuk Akar


Kelas/Semester : IX / Ganjil
Mata Pelajaran : Matematika
Konsep dasar/Materi Esensial :
OPERASI PADA BILANGAN BERPANGKAT DAN BENTUK AKAR

Materi Pengembangan :
Dengan menyimak penjelasan guru, berdiskusi dengan teman, berlatih secara kelompok atau berlatih
sendiri, setelah mempelajari topik ini Anda diharapkan mampu melakukan operasi aljabar yang
melibatkan bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar.
Topik bilangan berpangkat ini banyak berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga Anda
akan mendapat banyak manfaat dalam mempelajarinya.

A. ATURAN PERTAMA BILANGAN BERPANGKAT


Pandang bentuk 3 4 × 35.
Sesuai dengan sifat bilangan berpangkat, 3 4=3 ×3 ×3 × 3 dan 35=3× 3 ×3 ×3 ×3 . Sehingga bentuk
4 5
3 ×3 dapat dituliskan sebagai
4 5 9
3 × 3 =( 3 ×3 × 3× 3 ) × ( 3 ×3 ×3 ×3 × 3 )=3 ×3 × 3× 3× 3 ×3 ×3 ×3 × 3=3
Perhatikan pada bagian pangkat/eksponennya, jelas bahwa 4 5 9 . Dengan demikian kita dapat
menuliskan 3 4 × 35=3 4+5 =39.
Secara analog, pandang bentuk a 2 × a4 . Kita tuliskan a 2=a × a dan a 4=a× a × a× a. Sehingga bentuk
2 4 2 4 6
a × a dapat dituliskan sebagai a × a =( a ×a ) × ( a ×a × a ×a )=a × a ×a × a× a × a=a
Perhatikan pada bagian pangkat/eksponennya, jelas bahwa 2 4 6 . Dengan demikian kita dapat
menuliskan a 2 × a4 =a2+ 4=a6.
Kedua contoh di atas memperlihatkan bahwa ketika mengalikan bilangan-bilangan berpangkat dalam
basis/bilangan pokok yang sama kita harus menjumlahkan pangkat/eksponennya.
Secara umum, Aturan Pertama Bilangan Berpangkat dapat dituliskan sebagai berikut:
m n m +n
a × a =a
dengan m dan n adalah bilangan bulat positif, a ≠ 0 .
Contoh 1:
Sederhanakan yang berikut ini, tuliskan hasilnya dalam bentuk bilangan berpangkat.
a. 53 ×57
b. 6 2 ×6 3 × 65
Penyelesaian:
a. 53 ×57 =53+7 =510
b. 6 2 ×6 3 × 65=6 2+3 +5=610
Contoh 2:
Sederhanakan yang berikut ini.
a. p2 × p5
b. 3 p× 6 p2
Penyelesaian:
a. p2 × p5= p2 +5= p7
b. 3 p× 6 p2=3 ×6 × p 1+2=18 p3

B. ATURAN KEDUA BILANGAN BERPANGKAT


Pandang bentuk ( 2 ×3 )2
Sesuai dengan sifat bilangan berpangkat, bentuk ( 2 ×3 )2 dapat dituliskan sebagai
( 2 ×3 )2= (2 ×3 ) × ( 2× 3 )=2 ×2 ×3 ×3=22 × 32
Perhatikan bahwa masing-masing faktor, yaitu 2 dan 3 semuanya dipangkatkan dengan 2. Dengan
demikian ( 2 ×3 )2=22 ×3 2.
Secara analog, pandang bentuk ( ab )3. Sesuai dengan sifat bilangan berpangkat, bentuk ( ab )2 dapat
dituliskan sebagai
( ab )3=( ab ) × ( ab ) × ( ab )=a × a ×a × b ×b × b=a3 b 3
Perhatikan bahwa masing-masing faktor, yaitu a dan b semuanya dipangkatkan dengan 3. Dengan
demikian ( ab )3=a3 b3 .
Kedua contoh di atas memperlihatkan bahwa ketika suatu bentuk perkalian dipangkatkan dengan
suatu eksponen, masing-masing faktor dari bentuk perkalian tersebut dipangkatkan dengan
eksponennya.
Secara umum, Aturan Kedua Bilangan Berpangkat dapat dituliskan sebagai berikut:
( ab )m=a m bm
dengan m adalah bilangan bulat positif, a ≠ 0 , b ≠ 0 .
Contoh :
Sederhanakan yang berikut ini.
a. ( 2 ×4 )3
b. ( xy )3 × x 2
c. ( 2 a )3 × ( 3 a )2
Penyelesaian:
a. ( 2 ×4 )3=23 × 43 =8 ×64=512
b. ( xy )3 × x 2=x 3 y 3 × x 2=x 3+2 × y 3=x 5 y 3
c. ( 2 a )3 × ( 3 a )2=23 × a3 × 32 × a2 =8 ×9 × a3+2=72 a 5

C. ATURAN KETIGA BILANGAN BERPANGKAT


4
Pandang bentuk ( 32 ) .
4
Sesuai dengan sifat bilangan berpangkat, bentuk ( 32 ) dapat dituliskan sebagai
4
( 32 ) =32 ×32 ×3 2 ×3 2=32+2 +2+2=32 × 4=3 8
Contoh di atas memperlihatkan bahwa ketika suatu bentuk bilangan berpangkat dipangkatkan lagi
dengan suatu eksponen, kita harus mengalikan eksponen-eksponennya.
Secara umum, Aturan Ketiga Bilangan Berpangkat dapat dituliskan sebagai berikut:
n
( a m ) =amn
dengan m dan n adalah bilangan bulat positif, a ≠ 0 .
Contoh 1:
4 2
Sederhanakan ( a 2 ) ÷ ( a3 )
Penyelesaian:
4 2
( a 2 ) ÷ ( a3 ) =a2 ×4 ÷ a3 × 2=a 8 ÷ a6 =a2
Contoh 2:
Hitunglah.
2 3
a. ( 3−4 ) × ( 3 4 )
2
( 7−2 ×7 6 )
b. 3
( 72 )
Penyelesaian:
2 3
a. ( 3−4 ) × ( 3 4 ) =3−4 × 2 ×3 4 ×3 =3−8 ×312=3 4=81
2 2 2
( 7−2 ×7 6 ) ( 7−2 ) × ( 76 ) 7− 4 × 712 −4 +12−6 2
b. 3
= 3
= =7 =7 =49
( 72 ) ( 72 ) 76

Anda mungkin juga menyukai