PROPOSAL SKRIPSI
OLEH
INDAH RAHMAWATI
A1G018047
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
(Wardani, 2013: 1.5). Apabila kebutuhan ini tidak terpenuhi maka akan
terbagi dalam konteks yang berbeda diantaranya ada yang bersifat biologis,
berbakat istimewa adalah sebesar 2,2 % dari populasi anak usia sekolah (4-18
pernyataan Utari & Nanik (2015: 280), bahwa anak tunagrahita mengalami
retardasi mental sehingga perkembangan otak dan fungsi saraf tidak
sempurna.
tahap bina diri yang memerlukan bantuan orang terdekatnya untuk memenuhi
satu sekolah dasar, dan satu sekolah menengah pertama pada setiap
disertai dengan ketidak mampuan dalam perilaku adaptif yang muncul dalam
Ada kebutuhan sosial (social need) untuk hidup berkelompok dengan orang
lain. Manusia memiliki kebutuhan untuk mencai kawan atau teman. Sihotang
Survei awal dalam penelitian ini melalui wawancara dengan Guru Wali
Kelas III SDN 143 Bengkulu Utara dan observasi langsung, diketahui bahwa
diantara siswa yang berada di kelas III terdapat satu siswa yang mengalami
guru dan teman-teman sekelasnya, respon yang tidak sesuai ketika berinteraksi
dengan orang lain seperti hanya tertawa, dan juga sering mengganggu teman-
temannya ketika sedang belajar atau pada jam istirahat. Siswa tersebut tidak
teman yang lain sedang bermain bersama. Oleh karena itu, perilaku sosial
ringan yaitu : (1) cara berbicara yang kurang sopan; (2) tidak mau bekerja
sama dalam kelompok; (3) tidak mampu mengendalikan emosi; dan (4)
antara lain: (1) tidak mau bekerja sama dalam kelompok; (2) cenderung
menarik diri; (3) tidak mampu menanggapi pembicaraan teman maupun guru
dengan tepat; (4) cenderung takut dengan teman yang lawan jenis; dan (5)
cenderung pendiam.
Timur, yaitu kenali kekurangan dan kelebihan anak, lakukan hal-hal yang
disukai oleh anak agar tidak bosan dengan kegiatan yang berulang. Kedua,
orang tua yang diberikan pada anak tuna grahita di sekolah yaitu, kebutuhan
atau membelikan makanan. Ketiga, Rina & Ane 2018 juga telah melakukan
penelitian tentang literasi matematika untuk anak sekolah dasar luar biasa
bagian C (Tuna Grahita), Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam GLS
non pelajaran sebelum waktu belajar di mulai. Keempat, Dewi & Agustan
(2018( telah melakukan penelitian tentang Analisis Kesulitan Belajar pada
dan inteligensi dibawah ratarata serta kurang percaya diri. Dan kelima, Siti,
dan tepat baik di rumah dan khususnya di sekolah, agar anak dengan
tunagrahita memiliki masa depan yang cerah, sama seperti anak pada
umumnya.
sekolah umum pada jenjang Sekolah Dasar (SD) yang tentunya memiliki
Umum.
B. Fokus Penelitian
Sehubungan dengan judul dan latar belakang di atas, peneliti
untuk perilaku salah satu anak tunagrahita di kelas III SDN 143 Bengkulu
Utara.
C. Rumusan Masalah
sosial anak berkebutuhan khusus Tunagrahita di kelas III SDN 143 Bengkulu
Utara?.
D. Tujuan Penelitian
perilaku sosial anak berkebutuhan khusus Tunagrahita di kelas III SDN 143
Bengkulu Utara.
E. Manfaat Penelitian
adalah:
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
Bengkulu.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Perilaku Sosial
(2012:1)
keberadaban manusia.
akan dicapai.
3) Tindakan Tradisional
4) Tindakan Afektif
lainnya.
seseorang yaitu:
sosialnya.
pula.
sosial.
e. Indikator Perilaku Sosial
mengedepankan kepentingannya.
sebaliknya.
sebaliknya.
anak,
3) faktor pengalaman sosial awal, pengalaman sosial awal
a. Pengertian ABK
b. Klasifikasi ABK
1) Tunarungu
2) Tunagrahita
perkembangannya.
3) Tunadaksa
4) Tunawicara
6) Disleksia
7) Disgrafia
baik.
9) ADHD
premature.
penyakit tertentu.
d. Dampak ABK
dan masyarakat
kelainan.
a. Pengertian Tunagrahita
2) Faktor metabolisme dan gizi yang buruk, hal ini terjadi saat
setempat.
mungkin timbul.
4) Proses kelahiran, terdapat beberapa proses kelahiran yang
normal.
anak.
memikirkan akibatnya.
c. Klasifikasi Tunagrahita
tahapan.
1) Tunagrahita Ringan
2) Tunagrahita Sedang
kegiatan sehari-hari.
3) Tunagrahita Berat
hidupnya.
2) Kretin (Cebol)
3) Hydrocephalus
5) Macrocephalus
d. Dampak Tunagrahita
perhatiannya pendek.
didengarnya.
B. Penelitian Relevan
untuk Anak Sekolah Dasar Luar Biasa bagian C (Tuna Grahita). Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa literasi matematika sangat penting
subjek yang mengalami tuna rungu dan tuna grahita di SMA Negeri 10
yang akan dilakukan oleh peneliti, yaitu berkaitan dengan anak berkebutuhan
anak tunagrahita di SLBN Tanjung Jabung Timur dan pada penelitian ke (2),
pemenuhan kebutuhan oleh orang tua pada anak tunagrahita di SLBN
Anak Sekolah Dasar Luar Biasa bagian C (Tuna Grahita) dan pada penelitian
SMA Negeri 10 Kota Ternate dan pada penelitian ke (5), Pendidikan Bagi
C. Kerangka konseptual
dan logis yang diberikan oleh seorang peneliti terhadap pokok atau objek
anak pada umunya. Perbedaan ini terlihat dari respon-respon yang diberikan
anak terhadap indikator perilaku sosial dan pola perilaku sosial. Perilaku ini
semakin terlihat dikarenakan anak yang berada pada lingkungan yang berbeda
Tunagrahita
Kondisi di lapangan:
temannya. agan 2.
METODOLOGI
juga sebagi metode etnographi, karena pada awalnya metode ini lebih banyak
metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat
kualitatif.
kasus dalam konteksnya yang alamiah tanpa adanya intervensi dari pihak luar
(Pongtiku & Robby, 2019 : 61). Dengan menggunakan tipe penelitian ini akan
situasi atau objek. Kasus yang akan diteliti dapat berupa satu orang, keluarga,
satu peristiwa, kelompok lain yang cukup terbatas, sehingga peneliti dapat
aspek yang diteliti terkait masalah yang menjadi objek penelitian yakni 3
siswa Tunagrahita di kelas III SDN 143 Bengkulu Utara. Melalui pendekatan
bersekolah di SD Umum.
(2) melakukan wawancara kepada, siswa, dan guru wali kelas serta mengamati
B. Subjek Penelitian
Utara.. Subjek dalam penelitian ini adalah anak tunagrahita, guru wali kelas,
1. Data
relevan atau ada kaitannya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian
a. Data Primer
b. Data Sekunder
Bengkulu Utara.
2. Sumber Data
tambahan yang berasal dari sumber tertulis. Sumber data tertulis ini
dan data kearsipan (berupa biodata, nilai dan jurnal guru) yang
D. Instrumen Penelitian
1 Kecenderungan 1) Sifat pemberani dan pengecut secara 1) Cara berkomunikasi dengan anak
2) Sifat berkuasa dan sifat patuh 2) Bahasa yang digunakan guru untuk
2 Kecenderungan 1) Dapat diterima atau ditolak oleh 1) Hambatan yang dialami ketika
hubungan sosial 2) Suka bergaul dan tidak suka bergaul sesama tunagrahita, ABK lainnya,
3) Sifat ramah dan tidak ramah guru, dan tenaga kependidikan lainnya.
3 Kecenderungan 1) Sifat suka bersaing dan tidak suka 1) Tindakan negatif yang pernah diterima
4) Sifat suka pamer atau menonjolkan 3) Cara anak normal berinteraksi dengan
diri tunagrahita,
1. Observasi
tunagrahita studi kasus salah satu siswa kelas III di SD 143 Bengkulu
Utara.
yang di dapat.
2. Wawancara
3. Dokumentasi
penelitian.
1. Observasi
2. Wawancara
Zurairah dalam Pongtiku & Robby (2019: 69), menyatakan
diteliti.
3. Dokumentasi
orang, peristiwa, atau kejadian dalam situasi sosial yang sesuai dan
kegiatan.
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain
jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu reduction data, display data,
Data reduction
Conclusion:
Drawing/Verifying
untuk itu perlu dicatat secra teliti dan rinci. Data yang semakin banyak,
diperlukan.
4. Conclusion Drawing/Verification
Perpanjangan Pengamatan
Peningkatan Ketekunan
Triangulasi
v
Uji Kredibilitas Data
Diskusi dengan teman
sejawat
Member Check
Bagan 3.2 Uji Kredibilitas Data dalam Penelitian Kualitatif
1. Perpanjangan Pengamatan
2. Meningkatkan ketekunan
kepastian data dan urutan peristiwa akan dapat direkam secara pasti
dan sistematis.
3. Triangulasi
penelitian.
Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan
mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang
penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan dua cara dalam
1. Meningkatkan ketekunan
2. Triangulasi
tersebut.
sumber yang sama dengan teknik berbeda. Misalnya data awal yang
yang benar.
Triangulasi waktu juga sering mempengaruhi kredibilitas data,
diperoleh melalui wawancara pada siang ataupun sore hari. Untuk itu
waktu dan situasi yang berbeda. Apabila data yang diperoleh berbeda,
yang pasti.
Asri, Dahlia N & Suharni. 2021. Modifikasi Perilaku Teori dan Penerapannya.
Madiun: UNIPM Press.
Budiman, Didim. 2012. Bahan Ajar M.K Psikologi Anak Dalam Penjas PGSD.
Tersedia: http:file.upi.edu.
Damayanti, Fila. 2017. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Sosial
Anak di Kelompok B1 TK Kelama Bhayangkari 01 PIM Staf Besusu
Tengah. Jurnal Bungamputi, 4, 1-13.
Febrinasnti, Rina & Ane Armitha PS. 2018. Pentingnya Literasi Matematika
Untuk Anak Sekolah Dasar Luar Biasa Bagian C (Tunagrahita). PRISMA,
Prosiding Seminar Nasional Matematika, 208-21.
Nisrima, Siti, Muhammad Yunus & Erna Hayati. 2016. Pembinaan Perilaku
Sosial Remaja Penghuni Yayasan Islam Media Kasih Kota Banda Aceh.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Unsyiah, 1, 192-
204
Novasari, Tria & I Made Suwanda. 2016. Pengaruh Pola Asuh Orang Tua
Terhadap Perilaku Sosial (Studi Pada Siswa Kelas X SMKN 5 Surabaya).
Kajian Moral dan Kewarganegaraan, 03, 1991-2005
Nurfirdaus, Nunu & Risnawati. 2019. Studi Tentang Pembentukan Kebiasaan dan
Perilaku Sosial Siswa (Studi Kasus di SDN 1 Windu Janten). Jurnal Lensa
Pendas, 4, 36 – 46
Pratiwi, Ratih P & Afin Murtiningsih. 2020. Kiat Sukses Mengasuh Anak
Berkebutuhan Khusus. Yogyakarata: Ar-Ruzz Media
Pongtiku, Arry & Robby Kayame. 2019. Metode Penelitian Tradisi Kualitatif.
Bogor: Penerbit IN MEDIA
Utari, Yuniar I & Nanik Indahwati. 2015. Upaya Meningkatkan Gerak Dasar
Lokomotor Anak Tunagrahita Ringan Melalui Permainan Tradisional.
Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 03, 279-282
Widayanti, Sri, Sulaiman Samad, & Abdul Saman. 2016. Analisis Perilaku Sosial
Murid Berkebutuhan Khusus Tipe Hiperaktif (Studi Kasus Pada Salah
Satu Murid SD Inpres Mallawa Kabupaten Barru). Program
Pascasarjana, 1-13.
Informan : ....................................................
Observasi
pasif
bergaul
sosial
menonjolkan diri
PEDOMAN WAWANCARA SISWA
Informan : .....................................................
wawancara
lingkungan sekitarmu?
Informan : .....................................................
patuh?
lingkungan sekitarnya?
ramah?
agresif?
menonjolkan diri?
Informan : .....................................................
Utara?
sekolah?