Anda di halaman 1dari 2

NAMA : VINO ALDY NUGROHO

NIM : 122221099

PRODI : Bahasa dan Sastra Indonesia

1. Silahkan memilih salah satu sinetron di TV kita, kemudian tolong uraikan secara kritis,
berbagai kritik yang dapat saudara berikan terhadap tontonan tersebut. Perspektif ini
digunakan untuk menentukan manfaat berpikir kritis dalam memahami berbagai
persoalan kehidupan, termasuk persoalan acara di telivisi kita?
4. Salah satu doktrin filsafat Karl Marx adalah konsep alienasi atau keterasingan..
Uraikan secara mendalam apa pengertian dari alienasi tersebut? Uraikan jawaban
saudara dengan menunjukkan salah satu karya sastra/syair lagu/karya budaya lainnya
yang berkaitan dan memiliki irisan dengan konsep alienasi tersebut

5. Uraikan konsep dasar eksistensialisme, dan hubungkan penjelasan saudara dengan


kajian bahasa/sastra (akan lebih baik jika dapat menunjukkan salah satu karya sastra
yang dapat dijelaskan dengan pendekatan eksistensialime.

JAWABAN :

1. Sinetron yang saya pilih ialah Tukang Bubur Naik Haji.Jadi Tukang Bubur Naik Haji
the Series adalah sinetron Indonesia yang ditayangkan perdana 28 Mei 2012 dan
merupakan sinetron Indonesia terpanjang ketiga berdasarkan jumlah episode.
Menceritakan Sulam, seorang yang penyabar, selalu tersenyum. Ia bekerja sebagai
penjual bubur ayam keliling. Berkat ketekunan dan kebiasaan menabungnya, akhirnya
ia bisa naik haji dan memperbesar usaha bubur ayamnya. Ia tinggal bersama
Rodhiyah istrinya, dan Emak Haji.Tetangga Sulam, H. Muhidin dan Hj. Maemunah,
entah mengapa selalu memusuhi keluarganya. Bahkan anak mereka, Rumanah
dilarang berhubungan dengan Robby, adik ipar Sulam.
Menurut saya pribadi, sinetron Tukang Bubur Naik Haji ini banyak kekurangannya,
seperti : alur cerita yang tidak jelas ; terlalu detail dan monoton seperti hanya
menayangkan kegiatan-kegiatan warga setiap harinya, terlalu banyak jumlah episode
yang ditayangan dalam waktu satu hari sehingga membuat penonton jenuh karena
hanya menonton sinetron yang sama setiap hari, banyaknya bahasa yang cenderung
kasar tidak sesuai dengan Bahasa Indonesia yang benar mengakibatkan banyak
generasi muda yang menirukan hal tersebut, selain itu juga sinetron ini terlalu
menyoroti periaku buruk tokoh yakni Haji Muhidin dan saya juga menyoroti
penggunaan titel ‘Haji’ yang kerap ditampilkan menjadi terdegradasi maknanya lewat
ulah para tokoh dalam balutan cerita di sinetron tersebut.
2. Alienasi yang dimaksud karl marx disebabkan oleh produksi kaum kapitalis yang
melibatkan banyak kaum buruh sehingga seringkali mereka harus kehilangan
kemanusiaannya bahkan jati dirinya. para buruh dipaksa bekerja untuk menciptakan
sesuatu yang bukan berasal dari ekspresi hasrat atau kebutuhan mereka melainkan
hanya menciptakan sesuatu yang bisa menghasilkan keuntungan untuk kaum kapitalis.
Dan hasil keuntungan tersebut hanya dinikmati oleh golongan kapitalis itu sendiri,
sedangkan kaum buruh yang bekerja keras hanya mendapatkan upah yang tidak
seberapa apabila dibandingkan dengan keuntungan pemodal atau kaum kapitalis.
Berikut adalah salah satu karya sastra yang berkaitan dengan ‘alienasi’
Puisi: Alienasi (Karya Doel CP Allisah)Kalau hutan hilang dalam kabut
nyanyian burung-burung parau di udara pagi
apalagi yang kubanggakan bagimu
selain sejarah kering
serta daun-daun yang digantikan plastik

Begitulah, kalau nanti hutan-hutan memang lenyap dalam usiamu


kau cuma akan dengar lagu pengembara
atau sajakku yang terpencil
yang terpenjara dalam sunyi museum.

3. Konsep dasar eksistensialisme itu berasal dari kesadaran manusia akan realita yang
dihadapi. kesadaran manusia akan realita biasanya memunculkan kebingungan atau
ketakutan(bahasa filsafatnya absurditas), sehingga manusia perlu memiliki atau
membuat makna tertentu dalam hidupnya. Terkait hal tersebut dan hubungannya
dengan sastra Sartre mengatakan, tidak ada hakikat dari manusia karena tidak ada
Tuhan yang menciptakannya. Saya hubungkan dengan salah satu karya sastra milik
Sartre Pada tahun 1938, ia menulis novel berjudul La Nausee yang berisi ide-ide
eksistensialisme. Manusia adalah semata-mata apa yang dibentuknya sendiri dan
memiliki derajat yang lebih tinggi dari makhluk lainnya, karena tidak memiliki kodrat
yang sudah ditentukan sebelumnya. Intinya, manusia adalah makhluk yang bebas
untuk mewujudkan esensinya sendiri. Walaupun kesadaran atau kebebasan tersebut
sepertinya dibebankan pada manusia yang bukan karena pilihannya, manusia tetap
memiliki kebebasan yang sebebas-bebasnya untuk mengubah situasi tersebut melalui
perbuatan dan usaha yang dipilih serta ditentukan oleh diri manusia, misalnya berupa
lingkungan yang uruk dan keras, cacat tubuh, ataupun peperangan, justru menjadi
prasyarat bagi kebebasan. Kebebasan tidak mungkin terwujud tanpa situasi-situasi
yang sudah tersedia atau situasi-situasi yang tidak dipilihnya sendiri.

Anda mungkin juga menyukai