Anda di halaman 1dari 4

Monolog

Apa arti monolog? Menurut etimologi, monolog berasal dari dua


kata bahasa Yunani yaitu mono dan legein. Mono berarti satu,
sementara legein memiliki arti berbicara. Jadi pengertian
monolog adalah seseorang yang berbicara dengan dirinya
sendiri. Biasanya percakapan ini dilakukan oleh seseorang
ketika ia sedang berhadapan dengan cermin atau bisa jadi
ketika seseorang tersebut berbicara dalam hati.

Jenis percakapan ini memiliki kegunaan sebagai bentuk dari


penegasan harapan ataupun keinginan yang dimiliki seseorang
tersebut terhadap sesuatu. Monolog biasanya dalam bentuk
berandai-andai, kesedihan, dan emosional. Percakapan dengan
diri sendiri ini juga merupakan sebuah ilmu terapan yang
digunakan oleh seseorang untuk mempelajari lebih dalam
mengenai seni peran. Kamu akan lebih akrab dengan istilah
tersebut jika Kamu berada dalam lingkungan seni seperti seni
teater.

Jenis-jenis Monolog menurut Alterman dalam bukunya (Glenn


Alterman, Creating Your Own Monologue, 2nd edition, New York:
Allworth Press, 2005)

Alterman mengatakan, "Drama monolog memiliki kejelasan dalam


awal, tengah, dan akhir. Tak peduli bentuk monolog yang
diambil, drama monolog adalah cara mengisahkan sebuah cerita,
dan cerita yang baik pastilah memiliki benang merah yang
jelas."

Ada beberapa tipe monolog. Alterman berusaha membedakannya,


meskipun diakuinya bahwa terdapat kesulitan sebab dalam
kenyataannya pada monolog-monolog itu sering terjadi hibrid.

Pertama​, monolog naratif biografis. Dalam monolog ini, aktor


mengingat kembali cerita-cerita dan peristiwa-peristiwa aktual
dalam hidupnya. Aktor/penulis bertindak sebagai narator.
Kemungkinan cuma sedikit, bahkan tidak ada sama sekali untuk
menampilkan karakter lain dalam cerita. Tekanannya, monolog
tipe ini menceritakan ‘dongeng nya sendiri.
Kedua​, monolog karakter biografis. Dalam monolog ini, karakter
didorong untuk tampil dengan mengandalkan dialognya
dibandingkan ceritanya. Dalam bentuk ini, aktor/penulis
mengeluarkan ceritanya sendiri, tetapi menampilkan banyak
karakter untuk menggerakkan ceritanya. Alterman mengambil
contoh "A Bronx Tale" yang ditulis dan dimainkan oleh Chaz
Palminteri berdasarkan pengalamannya tumbuh di kawasan Bronx,
di mana pada usia 36 tahun, ia menulis cerita tersebut, dan
mementaskan 35 karakter tokoh. One-man show.

Ketiga​, monolog fictional character-driven. Dalam monolog


jenis ini, aktor/penulis menciptakan banyak karakter untuk
mengekspresikan tema/isu, menunjukkan gaya hidup, atau
menceritakan sebuah cerita imajinatif. Dalam banyak kasus,
karakter-karakter dalam monolog ini konon memiliki kaitan,
misalnya, dengan anak-anaknya, hidupnya, atau masa remajanya
di sebuah tempat baik menggunakan karakter real atau
imajinatif.

Keempat​, monolog dokumen berbasis realitas. Monolog ini dibuat


dari peristiwa kehidupan nyata. Monologist (aktor/penulis)
menggunakan kata-kata yang tepat dari orang yang terlibat
dalam peristiwa yang diceritakan dalam monolog itu. Jadi,
aktor/penulis mengikuti sebuah peristiwa, jika perlu memotret
orang-orang yang terlibat di sana, merekam ucapan-ucapan atau
kata-kata mereka, dan memberikan catatan tentang cara
pengucapan kata-kata tersebut.

Kelima​, monolog topical. Monolog ini sangat bergantung pada


peristiwa sehari-hari, seperti yang terlihat melalui mata
monologist tersebut. Peristiwa-peristiwa itu sebagian
otobiografi, sebagian observasi, dan sebagian pendapat. Ada
garis tipis antara monolog topikal dan stand-up comedy.
Keduanya umumnya menggabungkan anekdot, lelucon, dan
pengamatan pribadi. Bagaimanapun, bahwa ada perbedaan antara
keduanya. Untuk satu hal, niat monologist topikal adalah tidak
hanya untuk mendapatkan tertawa dari materialnya. Cerita
umumnya menyapu lebih luas, dan biasanya ada lebih dari
kualitas yang kohesif untuk karyanya. Stand-up komik terutama
menceritakan lelucon, meskipun pada kesempatan tertentu,
mereka juga akan mencakup beberapa materi anekdot.
Keenam​, monolog storytelling. Dalam monolog ini, pada
hakikatnya, cerita fiksi yang dipentaskan. Secara umum,
monolog ini ditulis dalam bentuk naratif di mana aktor
bertindak sebagai pencerita. Dalam menceritakan sebuah cerita,
pada saat tertentu aktor menghentikan sejenak berceritanya dan
beralih menjadi satu karakter tertentu, dan lalu kembali
menjadi narator atau pencerita.

Contoh Teks Monolog

Cinta Orang Biasa dengan Demokrasi

Aku adalah orang biasa yang mencintai demokrasi. Sampai saat


ini aku selalu bingung, apa saja yang dapat aku lakukan untuk
menunjukkan kecintaanku terhadap demokrasi, mengingat aku
hanya orang biasa. Aku bukan pahlawan yang berani melawan
penjajah, aku juga memiliki rupa yang biasa saja, tidak
terlihat seperti pejuang.

Perjuangan untuk menunjukkan cintaku terhadap demokrasi hanya


sebatas di kompleks rumah tempatku tinggal selama ini. Kisah
ku bukanlah kisah yang sudah tersebar di berbagai media yang
bisa menginspirasi banyak orang.

Di tempat tinggalku, aku merasakan keindahan demokrasi yang


murni. Semua warga di sini akan mengamalkan dan memaknai
istilah demokrasi dengan caranya sendiri-sendiri tanpa adanya
paksaan dari pihak tertentu.

Jika ada seseorang yang anti dengan demokrasi di kompleks yang


tentram ini, warga mempercayakannya padaku untuk mencoba
menyelesaikan masalah tersebut dengan penuh perdamaian.
Memang, aku dipilih sebagai pemimpin dari hasil demokrasi yang
diselenggarakan di sini.

Jika aku bisa, aku mungkin akan mengerahkan warga di komplekku


ini jika ada yang berani mencoba untuk mengganggu demokrasi di
tempat yang indah ini. Tapi sepertinya hal ini tidak terlalu
penting, di sini, di tempat tinggalku kami hidup berdampingan
dengan demokrasi tanpa ada masalah dan berlangsung dengan
indahnya.
Semua warga di sini bisa membela demokrasi dengan kesadaran
diri mereka sendiri dan bersama-sama secara kompak. Indah
memang kehidupan disini, penuh dengan kedamaian dan
ketentraman. Semua hidup dengan tenang dan saling menghargai.
Selalu mengutamakan berdiskusi saat akan mencoba mengambil
sebuah keputusan untuk banyak orang.

Aku memiliki harapan, andai saja di seluruh pelosok wilayah


yang ada di negeri ini menghargai dan memaknai demokrasi
dengan cara yang sama. Aku yakin negeri ini akan menjadi
negeri yang sangat indah.

Nah itulah pembahasan kita kali ini, yang fokus pada


pengertian monolog beserta contoh teks monolog. Semoga dengan
adanya pembahasan ini, bisa membantu Anda untuk mengetahui
arti monolog dan bisa menjelaskan apa itu monolog? serta bisa
membuat monolog sendiri dengan melihat contoh-contoh teks
monolog di atas. Semoga bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai