Anda di halaman 1dari 2

Pengertian

Kata “fiksi” berasal dari bahasa Inggris yaitu “ fiction” yang artinya rekaan
atau khayalan.
Teks fiksi merupakan teks yang dibuat berdasarkan imajinasi penulisnya
berupa khayalan sehingga apa yang dituliskan oleh pengarang merupakan
karya tulis yang bersifat imajinatif

Jenis-Jenis Teks Fiksi seperti novel, cerpen, fabel, puisi, dan naskah drama.

Unsur Intriksik Teks Fiksi

1. Tema
Siapa sih yang tidak kenal dengan tema? Tema merupakan gagasan atau ide utama
dari sebuah cerita. Entah mau seberapa panjang cerita tersebut, pasti memiliki
tema. Nah! Biasanya, cerita yang panjang justru memiliki lebih dari sebuah tema.

2. Alur
Selain tema, dalam sebuah cerita ada juga yang disebut alur. Alur menggambarkan
keseluruhan dari sebuah cerita. Bahkan setiap cerita memiliki alur yang berbeda.
Entah itu mau akur maju, mundur atau campuran.

3. Tokoh
Dalam sebuah cerita sudah dipastikan ada tokohnya. Tokoh juga biasa disebut
karakter. Nah! Dalam suatu cerita, tokoh tidak hanya manusia saja. Jika ceritanya
menceritakan kisah binatang, maka tokohnya bisa berupa binatang.

4. Latar
Penikmat sebuah cerita pasti tahu kalau di sebuah cerita tidak hanya terdiri dari 3
unsur di atas saja. Melainkan ada juga latar. Latar mengisahkan suasana, waktu,
dan tempat yang berbeda dalam sebuah cerita.

5. Konflik
Dalam sebuah cerita sudah pasti terdapat adanya konflik. Konflik dalam cerita
bertujuan untuk membangkitkan emosi para pembacanya. Namun bukan hanya itu
Sajam konflik sebuah masalah juga bertahap. Mulai dari yang paling awal sampai
tahap penyelesaian konflik.

6. Sudut Pandang
Kalau sudut pandang adalah terkait Point of View si penulisnya. Sudut pandang
dalam sebuah cerita berbeda dengan cerita yang lainnya. Bisa dikatakan, sebuah
cerita memakai sudut pandang orang pertama jika mengisahkan tentang ‘saya’.
Jika cerita mengisahkan sudut pandang orang kedua, maka mengisahkan tentang
‘dia’. Namun, ada pula sudut pandang orang ketiga, mengisahkan kehidupan
seseorang, di mana penulis seolah hanya berperan sebagai pengamat saja.
Unsur Ekstrinsik adalah salah satu unsur yang mempengaruhi si penulis cerita
tersebut. Ada beberapa hal yang akan dikaji dari unsur Ekstrinsik ini. Diantaranya
adalah sebagai berikut!

o Hubungan penulis dengan dunia sastra. Biasanya mencakup latar belakang


kehidupan sang pengarang yang mempengaruhi kondisi kejiwaan, latar
belakang penulis di kehidupan masyarakat, serta hubungannya dengan
negara atau politik.
o Hubungan ide penulis dengan sastra yang berupa ideologi, filsafat,
pengetahuan, dan teknologi.
o Hubungan segala aspek yang akan memengaruhi cerita. Baik itu aspek
pendidikan, aspek ekonomi, aspek budaya, politik, dan lainnya.
o Hubungan sastra dengan semangat zaman serta bagaimana sang pengarang
menceritakannya.

Kaidah Kebahasaan
Cerita Fiksi disusun dengan menggunakan bahasa-bahasa tertentu yang disebut
sebagai kaidah kebahasaan. Dalam cerita fiksi biasanya menggunakan 3 Kaidah
Kebahasaan yang paling umum, yakni metafora, metonimia dan simile.

a. Metafora
Kaidah Kebahasaan metafora sering terdengar di dunia cerita. Apa sih yang
dimaksud dengan kaidah kebahasaan metafora? Kaidah kebahasaan metafora
merupakan kaidah bahasa yang digunakan untuk membandingkan dua
perumpamaan serupa namun bahasanya berbeda.

b. Simile
Pernah mendengar kaidah kebahasaan simile? Kaidah kebahasaan yang satu ini
adalah kaidah kebahasaan yang berguna untuk membandingkan suatu hal secara
eksplisit. Bukan hanya itu saja, bahkan juga mengusung kata seumpama,
selayaknya, dan lainnya.

c. Metonimia
Metonimia biasa disebut sebagai kata yang digunakan untuk menggantikan kata
sesuatu. Dalam hal penggunaan gaya bahasa ini juga hanya diperuntukkan bagi
objek atau subjek yang memiliki hubungan dekat saja.

Anda mungkin juga menyukai