Anda di halaman 1dari 21

PANDUAN RUJUKAN

RUMAH SAKIT UMUM JASEM


Jl. SAMANHUDI NO. 85A, BULUSIDOKARE, SIDOARJO
Telp. (031) 8962129 Fax. (031) 8940633
Email: rsujasem.sidoarjo@gmail.com

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO I


LEMBAR PENGESAHAN

Disusun oleh : Tanda tangan: Tanggal:

Farah Fadhillah Arifin, S.Kep, Ns _____________________ _____________


(Ka. IGD)
_

Diperiksa oleh : Tanda tangan: Tanggal:

Virda Umami, S.Kes _____________________ _____________


( Authorized Person )
_

Ditetapkan oleh : Tanda tangan: Tanggal:

dr. Yussi Winarto _____________________ _____________


(Direktur)
_

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO II


PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO III
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...................................................................................................... i


Lembar Pengesahan .............................................................................................. ii
Keputusan Direktur RSU Jasem............................................................................ iii
Daftar Isi ............................................................................................................... iv
Bab I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Definisi.............................................................................................................. 1
Bab II RUANG LINGKUP................................................................................... 4
A. Kategori Rujukan Pasien.................................................................................. 4
B. Petugas Pelaksana Rujukan Pasien................................................................... 4
C. Komunikasi....................................................................................................... 6
D. Peralatan Medis Dan Obat-Obatan................................................................... 8
E. Transportasi Rujukan........................................................................................ 11
Bab III TATA LAKSANA.................................................................................... 13
A. Tata Laksana Merujuk dan Menerima Rujukan Pasien.................................... 13
Bab IV DOKUMENTASI..................................................................................... 16

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO IV


BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Sistem pelayanan pasien yang terintegrasi antara para professional di
bidang pelayanan kesehatan tidak hanya terbatas pada ruang lingkup di dalam
RS. Pelayanan kesehatan secara integral meliputi kontinuitas pelayanan dengan
sumber daya pelayanan kesehatan yang ada di komunitas lingkungan RS maupun
lingkungan tempat tinggal pasien.
Pemberi pelayanan di RS seyogyanya menyelaraskan kebutuhan asuhan
pasien, mengkoordinasikan pelayanan dan menentukan tindakan selanjutnya,
berupa rujukan ke pelayanan lain yang lebih baik di dalam maupun keluar rumah
sakit. Merujuk pasien ke praktisi kesehatan lain di luar rumah sakit atau ke
rumah sakit lain, memulangkan pasien ke rumah atau ke tempat keluarga harus
berdasarkan kondisi kesehatan pasien dan kebutuhan akan kelanjutan pelayanan.
DPJP yang bertanggung jawab atas pelayanan pasien tersebut, harus
menentukan kebutuhan dan kesiapan pasien untuk dilakukan rujukan. Kebutuhan
pelayanan berkelanjutan dapat berarti rujukan ke dokter spesialis, terapis
rehabilitasi atau kebutuhan pelayanan preventif yang dilaksanakan di rumah oleh
keluarga. Bila ada indikasi, rumah sakit dapat membuat rencana kontinuitas
pelayanan yang diperlukan pasien sedini mungkin. Keluarga pasien dilibatkan
dalam perencanaan proses rujukan yang terbaik atau sesuai kebutuhan pasien.

2. DEFINISI
3. Sistem Rujukan
Sistem Rujukan adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik
terhadap suatu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertical (dari
unit yang lebih mampu menangani) atau secara horisintal (antar unit-unit yang
setingkat kemampuannya).

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 1


4. Rujukan Pasien
Pengalihan tanggung jawab pelayanan kesehatan pasien sedini
mungkin untuk konsultasi, pemeriksaan diagnostik, perawatan dan
pengobatan lebih lanjut ke tenaga kesehatan atau sarana pelayanan kesehatan
yang lebih mampu secara timbal balik.

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 2


BAB II
RUANG LINGKUP

A. KATEGORI RUJUKAN PASIEN


1. Rujukan Pasien
Pengalihan tanggung jawab pelayanan kesehatan pasien sedini mungkin untuk
konsultasi, perawatan dan pengobatan lebih lanjut ke tenaga kesehatan atau
sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu secara timbal balik. Rujukan
ini dapat disebabkan karena keterbatasan kemampuan pelayanan RS,
keterbatasan daya tampung pelayanan RS, maupun keterbatasan jumlah dan
kompetensi tenaga professional yang melayani pasien.
2. Rujukan Pemeriksaan
Pengalihan tanggung jawab pelayanan kesehatan pasien sedini mungkin untuk
pemeriksaan diagnostik ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu
secara timbal balik. Rujukan pemeriksaan ini dapat disebabkan karena
keterbatasan sarana penunjang diagnostic RS maupun adanya kerusakan
sarana penunjang diagnostic yang dimiliki RS.

B. PETUGAS PELAKSANA RUJUKAN


1. Tenaga Profesional yang Terlibat
a. DPJP sebagai pengambil keputusan transfer pasien
b. Dokter Umum Jaga
1) Minimal 6 bulan pengalaman mengenai perawatan pasien intensif dan
bekerja di ICU
2) Keterampilan bantuan hidup dasar dan lanjut
3) Keterampilan menangani permasalahan jalan napas dan pernapasan,
4) Harus mengikuti pelatihan untuk transfer pasien dengan sakit
berat/kritis
c. Perawat  sertifikat pelatihan transfer
1) Minimal 2 tahun bekerja di ICU

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 3


2) Keterampilan bantuan hidup dasar dan lanjut
3) Harus mengikuti pelatihan untuk transfer pasien dengan sakit
berat/kritis
2. Kriteria dan kualifikasi tenaga pelaksana transfer
Petugas
Keterampilan Peralatan
Pasien pendamping
yang dibutuhkan Utama
(minimal)
Derajat 0 TPK/ Petugas Bantuan hidup
Keamanan dasar
Derajat 0,5 TPK/ Petugas Bantuan hidup
(orang Keamanan dasar
tua/delirium)
Derajat 1 Perawat/Petugas  Bantuan hidup  Oksigen
yang dasar
berpengalaman  Suction
(sesuai dengan  Pelatihan tabung
 Tiang infus
kebutuhan pasien) gas
portabel
 Pemberian obat-
 Pompa infus
obatan
dengan baterai
 Kenal akan tanda
 Oksimetri
deteriorasi
denyut
 Keterampilan
trakeostomi dan
suction
Derajat 2 Perawat dan  Semua  Semua
Petugas ketrampilan di peralatan di
keamanan/ TPK atas, ditambah; atas,
ditambah;
 Dua tahun
pengalaman  Monitor EKG
dalam perawatan dan tekanan
intensif darah
(oksigenasi,
 Defibrillator
sungkup
pernapasan,
defibrillator,

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 4


Petugas
Keterampilan Peralatan
Pasien pendamping
yang dibutuhkan Utama
(minimal)
monitor)
Derajat 3 Dokter, perawat, Standar  Monitor ICU
dan TPK/ kompetensi dokter portabel yang
Petugas keamanan harus di atas lengkap
standar minimal
 Ventilator dan
Dokter: peralatan
transfer yang
 Minimal 6 bulan
memenuhi
pengalaman
standar
mengenai
minimal.
perawatan
pasien intensif
dan bekerja di
ICU
 Keterampilan
bantuan hidup
dasar dan lanjut
 Keterampilan
menangani
permasalahan
jalan napas dan
pernapasan,
minimal level
ST 3 atau
sederajat.
 Harus mengikuti
pelatihan untuk
transfer pasien
dengan sakit
berat/kritis
Perawat:
Minimal 2 tahun
bekerja di ICU

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 5


Petugas
Keterampilan Peralatan
Pasien pendamping
yang dibutuhkan Utama
(minimal)

Keterampilan
bantuan hidup
dasar dan lanjut
Harus mengikuti
pelatihan untuk
transfer pasien
dengan sakit
berat/kritis
(lengkapnya lihat
Lampiran 1)

C. KOMUNIKASI
1. Dalam proses transfer pasien perlu dilakukan komunikasi dalam bentuk tatap
muka secara langsung, yang terdiri atas elemen informasi sebagai berikut:
a. I-D-E-A-L
Identitas pasien : nama, nomor Rekam Medis, tanggal
I Identity
lahir
D Diagnosis Diagnosis dan kondisi saat ini
Kejadian/kondisi terakhir dan perubahan kondisi atau
E Events
pengobatan
Antisipasi terhadap perubahan kondisi dan
A Anticipated
pengobatan, monitoring
Luangkan waktu untuk memberi kesempatan
L Leave
bertanya/klarifikasi

b. I-S-O-B-A-R
I Identification PERKENALAN DIRI PETUGAS DAN PASIEN
of Patient
Melakukan identifikasi untuk memastikan identitas
pasien sesuai dengan pasien yang bersangkutan,

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 6


terdiri atas Nama Pasien, Tanggal Lahir dan Nomor
Rekam Medis
PERNYATAAN SINGKAT PERMASALAHAN
PASIEN
Situation and
S Status klinis pasien, misalnya status kesadaran, tanda
Status
vital, instruksi asuhan selanjutnya, kebutuhan pasien,
termasuk prospek/prognosis pasien saat transfer
TANDA VITAL TERAKHIR & ASESMEN
KLINIS
O Observation Observasi terakhir yang dilakukan terhadap pasien,
termasuk monitoring selama proses transfer yang
barus saja berlangsung
PERNYATAAN SINGKAT RIWAYAT
PENYAKIT
Background
B Riwayat penyakit dan penyakit penyerta, temuan
& History
alergi, pemeriksaan ifisk, pemeriksaan penunjang,
dan diagnosis kerja
PENYAMPAIAN RENCANA ASUHAN PASIEN
Sharing kondisi pasien yang telah teratasi selama
Assessment asuhan sebelumnya, dan temuan abnormal
A
& Actions pemeriksaan penunjang diagnostik atau hasil yang
tertunda, termasuk rencana asuhan pasien
selanjutnya
KONFIRMASI DAN SERAH TERIMA
TANGGUNG JAWAB
Responsibilit Serah terima kewenangan dan tanggung jawab
R y & Risk pasien berupa tanda tangan pada Form Serah Terima
Management Pasien ; termasuk prosedur read-back atas temuan
informasi kritis, dan penyampaian kewaspadaan
terhadap risiko penyakit menular

1. Informasi yang disampaikan dan diterima tercatat dalam Form Serah Terima
Pasien dan disatukan dengan rekam medis pasien.

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 7


2. Komunikasi dilaksanakan sedemikian sehingga penyampaian informasi
diterima dan dimengerti dengan baik oleh penerima informasi, dan tidak
terjadi:
a. Informasi tidak disampaikan sebagian atau seluruhnya kepada penerima
b. Informasi yang salah disampaikan kepada penerima
c. Informasi disampaikan tetapi tidak diterima dan dimengerti dengan baik
oleh penerima
3. Penerima informasi perlu melakukan klarifikasi dengan melakukan repeat-
back dan read-back

D. PERALATAN MEDIS DAN OBAT-OBATAN


1. Peralatan Transfer MinimalUntuk Antar Rumah Sakit
a. Manajemen jalan napas/oksigenasi (dewasa dan anak)
1) Sistem bag-valve dewasa dan anak dengan reservoir oksigen
2) Sungkup dewasa dan anak
3) Penghubung sistem bag-valve dengan endotracheal (ETT)/
tracheostomy tube
4) Monitor end-tidal carbon dioxide (dewasa dan anak)
5) Laringoskop Miller
6) Stilet/mandrin ETT (dewasa dan anak)
7) Forceps Magil (dewasa dan anak)
8) Selang ETT (5.0, 5.5, 6.0, 6.5, 7.0, 7.5, 8.0)
9) Pegangan laringoskop (dewasa dan anak)
10) Baterai cadangan dan bola lampu laringoskop
11) Nasopharyngeal airways (NPA)/Oropharyngeal airways (OPA)
12) Pisau bedah (scalpel)
13) Alat krikotiroidotomi
14) Pelumas/gel
15) Nasal kanul (dewasa dan anak)
b. Lem perekat
c. Nebulizer
d. Kapas alkohol
e. Brankar (dewasa dan anak)

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 8


f. Jarum untuk bone marrow (sum-sum tulang belakang) untuk infus pada
anak
g. Pengukur tekanan darah
h. Winged needle
i. Telepon genggam
j. Gel/bantalan elektroda defibrillator
k. Stik gula darah sewaktu (GDS)
l. Monitor EKG/defibrillator
m. Elektroda EKG
n. Senter dengan baterai cadangan
o. Pompa infus (infusion pumps)
p. Selang infus
q. Three-way
r. Kateter intravena
s. Cairan infus (normal saline-NS, ringer laktat-RL, dekstrosa 5%)
t. Spuit
u. Klem Kelley
v. Oksimetri denyut
w. Nasogastric tube (NGT)
x. Tali penahan untuk ekstremitas
y. Stetoskop
z. Suction
aa. Kassa
bb. Tourniquet
cc. Gunting
dd. Tambahan:
1) Alat imobilisasi spinal
2) Ventilator portabel

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 9


2. Standar Obat-obatan Minimal untuk Transfer Pasien antar Rumah Sakit
a. Adenosine, 6mg/2ml a. Glucagon, 1mg (vial)
b. Albuterol, 2,5mg/2ml b. Heparin, 1.000 U/1ml
c. Amiodaron, 150mg/3ml c. Isoproterenol, 1mg/5ml
d. Atropine, 1mg/10ml d. Labetalol, 40mg/8ml
e. Kalsium klorida, 1g/10ml e. Lidokain, 100mg/10ml
f. Catacaine/hurricaine spray f. Lidokain, 2g/10ml
g. Dekstrosa 25%, 10ml g. Manitol, 50g/50ml
h. Dekstrosa 50%, 50ml h. MgSO4, 1g/2ml
i. Digoksin, 0,5mg/2ml i. Metilprednisolon, 125mg/2ml
j. Diltiazem, 25mg/5ml j. Metoprolol, 5mg/5ml
k. Difenhidramin, 50mg/1ml k. Nalokson, 2mg/2ml
l. Dopamine, 200mg/5ml l. Nitrogliserin IV, 50mg/10ml
m. Epinefrin, 1mg/10ml m. Nitrogliserin tablet, 0,4mg
(1:10.000)
n. Epinefrin, 1mg/1ml (1:1.000) n. Nitroprusid, 50mg/2ml
o. Fosfenitoin, 750mg/10ml o. Normal Saline – NS, 30 ml
p. Furosemide, 100mg/10ml p. Fenobarbital 65mg/ml ;
130mg/ml
q. Glucagon, 1mg (vial) q. KCl, 20 mEq/10ml
r. Heparin, 1.000 U/1ml r. Prokainamid, 1.000mg/10ml
s. Isoproterenol, 1mg/5ml s. Natrium bikarbonat,
5mEq/10ml

Obat-obatan berikut ini ditambahkan ke tas emergency segera sebelum transfer


sesuai dengan indikasi pasien:
a. Analgesik narkose (morfin, fentanil)
b. Sedasi/hypnosis (lorazepam, midazolam, propofol, etomidat, ketamin)

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 10


c. Agen neuromuscular blocker (suksinilkolin, pankuronium, atrakurium,
rokuronium)
d. Prostaglandin E1
e. Surfaktan paru

E. TRANSPORTASI RUJUKAN
1. Gunakan mobil ambulan. Mobil dilengkapi soket listrik 12 V, suplai oksigen,
monitor, dan peralatan lainnya
2. Sebelum melakukan transfer, pastikan kebutuhan-kebutuhan untuk mentransfer
pasien terpenuhi (seperti suplai oksigen, baterai cadangan, dll).
3. Standar Peralatan di Ambulan
a. Suplai oksigen
b. Ventilator
c. Jarum suntik
d. Suction
e. Baterai cadangan
f. Syringe/infusion pumps (tinggi pompa sebaiknya tidak melebihi posisi
pasien
g. Alat penghangat ruangan portabel (untuk mempertahankan temperatur
pasien)
h. Alat kejut jantung (defibrillator)
4. Tim transfer/ SDM pendamping dapat memberi saran mengenai kecepatan
ambulan yang diperlukan, dengan mempertimbangkan kondisi klinis pasien.
5. Keputusan untuk menggunakan sirene diserahkan kepada supir ambulans.
Tujuannya adalah untuk memfasilitasi transfer yang lancar dan segera dengan
akselerasi dan deselerasi yang minimal.
6. Pendampingan oleh polisi dapat dipertimbangkan pada area yang sangat padat
penduduknya
7. Petugas harus tetap duduk selama transfer dan menggunakan sabuk pengaman.

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 11


8. Jika terdapat kegawatdaruratan medis dan pasien membutuhkan intervensi
segera, berhentikan ambulan di tempat yang aman dan lakukan tindakan yang
diperlukan.
9. Jika petugas diperlukan untuk turun dari kendaraan/ambulan, gunakanlah
pakaian yang jelas terlihat oleh pengguna jalan lainnya.

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 12


BAB III
TATA LAKSANA

A. TATA LAKSANA MERUJUK DAN MENERIMA RUJUKAN PASIEN


Pasien yang akan dirujuk harus sudah diperiksa dan layak untuk dirujuk.
Kriteria pasien yang dirujuk adalah bila memenuhi salah satu dari:
1. Hasil pemeriksaan fisik sudah dapat dipastikan tidak mampu diatasi
2. Hasil pemeriksaan fisik dengan pemeriksaan penunjang medis ternyata tidak
mampu diatasi
3. Memerlukan pemeriksaan penunjang medis yang lebih lengkap, tetapi
pemeriksaan harus disertai pasien yang bersangkutan
4. Apabila telah diobati dan dirawat ternyata memerlukan pemeriksaan,
pengobatan dan perawatan di sarana kesehatan yang lebih mampu.
5. Kamar penuh

1. Merujuk Pasien
a. Prosedur Klinis
1) Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
medis untuk menentukan diagnosis utama dan diagnosis banding
2) Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus berdasarkan prosedur
tetap
3) Memutuskan unit pelayanan tujuan rujukan, menghubungi unit
pelayanan rujukan, dan mendapatkan kepastian unit rujukan dapat
menerima pasien
4) Untuk pasien gawat darurat harus didampingi petugas medis/perawat
yang berkompeten di bidangnya dan mengetahui kondisi pasien
5) Apabila pasien diantar dengan kendaraan ambulance, petugas dan
kendaraan tetap menunggu pasien di IGD tujuan sampai ada
kepastian pasien tersebut mendapat pelayanan dan kesimpulan
dirawat inap atau rawat jalan.

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 13


b. Prosedur Administrastif
1) Dilakukan setelah pasien diberikan tindakan pra-rujukan
2) Membuat catatan rekam medis pasien
3) Memberikan informed consent
4) Membuat surat rujukan pasien rangkap 2. Lembar pertama dikirim ke
tempat rujukan bersama pasien yang bersangkutan. Lembar kedua
disimpan sebagai arsip dan disatukan dengan berkas rekam medis
pasien.
5) Mencatat identitas pasien pada buku register rujukan pasien
6) Menyiapkan sarana transportasi dan sedapat mungkin menjalin
komunikasi dengan tempat tujuan rujukan
7) Pengiriman pasien sebaiknya dilaksanakan setelah disediakan
administrasi pasien yang bersangkutan
2. Menerima Rujukan pasien
a. Prosedur Klinis
1) Segera menerima dan melakukan stabilisasi pasien rujukan sesuai
prosedur tetap
2) Setelah stabil, meneruskan pasien ke ruang perawatan elektif untuk
perawatan selanjutnya atau meneruskan ke sarana kesehatan yang
lebih mampu untuk dirujuk lebih lanjut
3) Melakukan monitoring dan evaluasi kemajuan klinis pasien
b. Prosedur Administratif
1) Menerima, meneliti dan menandatangani surat rujukan pasien yang
telah diterima untuk ditempelkan di Kartu Status Pasien
2) Apabila pasien tersebut dapat diterima, kemudian membuat tanda
terima pasien
3) Mengisi hasil pemeriksaan dan pengonatan serta perawatan pada
berkas rekam medis dan diteruskan ke tempat perawatan selanjutnya
sesuai kondisi pasien
4) Membuat informed consent

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 14


5) Segera memberikan informasi tentang keputusan tindakan/perawatan
yang akan dilakukan kepada keluarga pasien yang mengantar
6) Apabila tidak sanggup menangani, maka harus dirujuk ulang ke RS
yang lebih mampu dengan membuat surat rujukan pasien rangkap 2.
7) Mencatat identitas pasien di buku register yang ditentukan.
3. Membalas Rujukan Balik Pasien
a. Prosedur Klinis
1) RS yang menerima rujukan pasien wajib mengembalikan pasien ke RS
pengirim setelah dilakukan proses antara lain:
a) Sesudah pelayanan kesehatan diselesaikan tetapi penyembuhan
selanjutnya perlu ditindaklanjuti oleh RS pengirim
b) Sesudah pelayanan kesehatan kegawatdaruratan, tetapi pengobatan
selanjutnya dapat dilakukan di RS pengirim
2) Melakukan pemeriksaan fisik dan mendiagnosis bahwa kondisi
pasien sudah memungkinkan untuk keluar dari perawat RS tersebut
dalam keadaan:
a) Sehat atau sembuh
b) Sudah ada kemajuan klinis dan boleh rawat jalan
c) Belum ada kemajuan klinis dan harus dirujuk ke RS lain
d) Pasien meninggal
3) RS penerima rujukan wajib memberikan laporan/informasi
medis/balasan rujukan kepada RS perujuk mengenai kondisi klinis
terakhir pasien apabila pasien keluar dari RS.
b. Prosedur Administrastif
1) RS yang merawat pasien berkewajiban memberi surat balasan
rujukan untuk setiap pasien rujukan yang pernah diterimanya
2) Surat balasan rujukan boleh dititipkan melalui keluarga pasien yang
bersangkutan dan untuk memastikan informasi balik tersebut dan
dilakukan konfirmasi menggunakan sarana komunikasi yang ada.

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 15


BAB IV
DOKUMENTASI

1. Lakukan pencatatan yang jelas dan lengkap dalam semua tahapan transfer, dan
harus mencakup:
a. Detail kondisi pasien
b. Alasan melakukan transfer
c. Nama konsultan yang merujuk dan menerima rujukan
d. Status klinis pre-transfer
e. Detail tanda vital, pemeriksaan fisik, dan terapi yang diberikan selama transfer
berlangsung
2. Pencatatan harus terstandarisasi antar-rumah sakit jejaring dan diterapkan untuk
transfer intra- dan antar-rumah sakit.
3. Rekam medis harus mengandung:
a. resume singkat mengenai kondisi klinis pasien sebelum, selama, dan setelah
transfer; termasuk kondisi medis yang terkait, faktor lingkungan, dan terapi yang
diberikan.
b. Data untuk proses audit. Tim transfer harus mempunyai salinan datanya.
4. Harus ada prosedur untuk menyelidiki masalah-masalah yang terjadi selama proses
transfer, termasuk penundaan transportasi.
5. Tim transfer harus memperoleh informasi yang jelas mengenai lokasi rumah sakit
yang dituju sebelum mentransfer pasien.
6. Saat tiba di rumah sakit tujuan, harus ada proses serah-terima pasien antara tim
transfer dengan pihak rumah sakit yang menerima (paramedis dan perawat) yang
akan bertanggungjawab terhadap perawatan pasien selanjutnya.
7. Proses serah-terima pasien harus mencakup pemberian informasi (baik secara verbal
maupun tertulis) mengenai riwayat penyakit pasien, tanda vital, hasil pemeriksaan
penunjang (laboratorium, radiologi), terapi, dan kondisi klinis selama transfer
berlangsung.

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 16


8. Hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan yang lainnya harus dideskripsikan
dan diserahkan kepada petugas rumah sakit tujuan.
9. Setelah menyerahkan pasien, tim transfer dibebastugaskan dari kewajiban merawat
pasien.
10. Perlu penyediaan pakaian, sejumlah peralatan yang dapat dibawa, dan sejumlah
uang untuk memfasilitasi mekanisme perjalanan kembali tim transfer.

PANDUAN RUJUKAN RSU JASEM SIDOARJO 17

Anda mungkin juga menyukai