Anda di halaman 1dari 13

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Model Konseptual

Model konseptual merupakan kerangka pemikiran peneliti dalam memandang suatu


permasalahan dan pemecahan permasalahan tersebut. Gambar III.1 merupakan
model konseptual yang diterapkan pada penelitian ini.

Gambar III. 1 Model Konseptual


Gambar III.1 merupakan model konseptual dalam penelitian ini, untuk
mendapatkan rancangan program komunikasi pemasaran media sosial dengan
platform Instagram, langkah awal adalah dengan mengidentifikasi elemen
Instagram untuk menerapkan komunikasi pemasaran media sosial platform
Instagram, elemen Instagram didapatkan dari Voice of Customer (VoC) dan
penelitian terdahulu yang kemudian diintegrasikan untuk perhitungan Analitycal
Hierarchy Process (AHP), hasil perhitungan AHP adalah tingkat kepentingan

18
untuk setiap elemen Instagram dan pemilihan mitra benchmark pada setiap elemen.
Tingkat kepentingan elemen Instagram akan menghasilkan elemen Instagram yang
akan diprioritaskan. Langkah selanjutnya adalah menentukan future performance
untuk perancangan program komunikasi pemasaran media sosial platform
Instagram.

III.2 Sistematika Pemecahan Masalah

Sistem pemecahan masalah merupakan uraian mengenai langkah-langkah


sistematis sebagai pedoman untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian.
Gambar III.2, Gambar III.3

Gambar III. 2 Sistematika Pemecahan Masalah

19
Gambar III. 3 Sistematika Pemecahan Masalah (Lanjutan)

20
Gambar III.2 dan Gambar III.3 menggambarkan langkah-langkah yang dilakukan
pada penelitian, terdapat beberapa tahapan pada sistematika pemecahan masalah
diantaranya yaitu tahap pendahuluan, tahap pengumpulan dan pengolahan data,
tahap analisis dan rekomendasi, dan tahap kesimpulan dan saran.
III.2.1 Tahap Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan ini menjelaskan proses awal dari sebuah penelitian yaitu
pengumpulan data primer dan data sekunder, perumusan masalah yang dialami oleh
UKM Qic’ Out Zaki Shoes, penentuan batasan masalah dan manfaat penelitian,
penentuan metode penelitian, dan mengidentifikasi elemen Instagram untuk
perancangan komunikasi media sosial dengan platform Instagram.

III.2.1.1 Pengumpulan Data Primer

Data primer merupakan data yang mengacu pada informasi yang diperoleh dari
tangan pertama oleh peneliti yang berkaitan dengan tujuan spesifik penelitian.
Sumber data primer adalah kelompok fokus, responden individu, dan internet juga
dapat menjadi sumber jika kuesioner disebarkan melalui internet (Sekaran, 2011).
Terdapat dua teknik untuk mendapatkan data primer dalam penelitian ini yaitu:
1. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan wawancara dapat dilakukan secara terstruktur
maupun tidak, wawancara dapat dilakukan melalui tatap muka (Sugiyono, 2017).
Wawancara dilakukan pada pemilik UKM Qic’ Out Zaki Shoes untuk mengetahui
bauran komunikasi pemasaran apa saja yang telah dilakukan dan untuk mengetahui
kendala yang terjadi dalam melaksanakan bauran komunikasi pemasaran.
2. Survei Pendahuluan
Untuk mengetahui elemen apa saja yang mempengaruhi tingkat kepercayaan
pelanggan dalam melakukan pembelian pada akun Instagram dilakukan survei
pendahuluan dengan cara melakukan in-depth interview kepada sepuluh responden
yang merupakan pengguna aktif Instagram, melakukan pembelian di Instagram
lebih dari dua kali selama satu bulan, dan mengetahui produk sepatu lokal.

21
III.2.1.2 Pengumpulan data sekunder

Data sekunder merupakan data yang mengacu pada informasi yang dikumpulkan
dari sumber yang telah ada. Sumber data sekunder adalah catatan atau dokumentasi
perusahaan, publikasi pemerintah, situs web, internet dan lain-lain (Sekaran, 2011).
Terdapat dua teknik untuk mendapatkan data sekunder dalam penelitian ini yaitu:
1. Data Penjualan
Data penjualan dari UKM Qic’ Out Zaki Shoes terdiri dari data penjualan bulanan
sepatu dari bulan Januari sampai Desember 2019.
2. Studi Literatur
Studi literatur merupakan pencarian referensi teori yang relevan dengan
permasalahan yang ditemukan dalam penelitian ini. Literatur yang digunakan
berasal dari sumber valid seperti jurnal, buku, dan penelitian terdahulu yang
membahas tentang benchmarking, analitycal hierarchy process, dan elemen
Instagram yang mendukung survei pendahuluan.

III.2.1.3 Penentuan Metode Penelitian

Metode yang akan digunakan adalah benchmarking yang didapatkan berdasarkan


permasalahan yang terjadi. Benchmarking dilakukan untuk melihat akun Instagram
yang dimiliki oleh kompetitor sehingga dapat melakukan perancangan program
komunikasi pemasaran media sosial menggunakan platform Instagram pada UKM
Qic’ Out Zaki Shoes dalam pembuatan akun Instagram. Dalam pemilihan mitra
benchmark menggunakan Analitycal Hierarchy Process (AHP), AHP juga
digunakan untuk menentukan priority ranking dari setiap elemen Instagram.

III.2.1.4 Mengidentifikasi Elemen Instagram Untuk Perancangan Komunikasi


Pemasaran Media Sosial Platform Instagram

Elemen Instagram yang akan digunakan untuk perancangan komunikasi pemasaran


media sosial platform Instagram berasal dari penelitian terdahulu dan Voice of
Customer (VoC). Voice of Customer (VoC) didapatkan dari hasil survei
pendahuluan dengan melakukan in-depth interview dari sepuluh orang responden,
hal ini dilakukan untuk mengetahui aspek yang harus diperhatikan dalam

22
pembuatan akun Instagram untuk UKM Qic’ Out Zaki Shoes. Penentuan elemen
dapat dilihat pada Tabel III. 1

Tabel III. 1 Elemen Pada Instagram

Elemen Sumber
Feed Instagram VoC, (Ramos, Marina, Dan Angels,2016)
Caption VoC, (Ivan, 2018)
Kualitas Foto VoC, (Teo, Leng, dan Phua, 2019)
Testimoni VoC
Link Akun E-Marketplace VoC
Respon Admin VoC, (Virtanen, Björk dan Sjöström, 2017)
Frekuensi Waktu Posting VoC, (Ferreria, 2019)
Instagram Stories VoC

III.2.2 Tahap Pengumpulan dan Pengolahan Data

Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner yang
disebarkan kepada para responden yang dipilih lalu melakukan pengolahan data
menggunakan software Microsoft excel.

III.2.2.1 Mengidentifikasi Alternatif Mitra Benchmark Dari UKM Qic’ Out


Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi alternatif mitra benchmark terpilih. Mitra
benchmark yang dipilih adalah Geoff Maxx, Compass, dan Ventela berdasarkan
jumlah pengikut akun Instagram terbanyak dan memperhatikan elemen Instagram
yang didapat, berlokasi di Bandung, dan menjual produk sejenis yaitu sepatu
sneakers.

Tabel III. 1 Alternatif Mitra Benchmark

Nama Akun Jumlah


Kompetitor Elemen Instagram
Instagram Pengikut
Geoff Max geoff_max 873 ribu pengikut Memenuhi

Compass sepatucompass 777 ribu pengikut Memenuhi

Ventela ventelashoes 421 ribu pengikut Memenuhi

(Sumber : Akun Instagram Mitra Benchmark, instagram.com, 2020)

23
1. Geoff Max
Geoff max merupakan produk sepatu asal Bandung yang didirikan sejak tahun
2012. Harga sepatu Geoff max sekitar Rp 285.000 - Rp 420.000. Geoff max tidak
hanya terkenal diarea Bandung saja, akan tetapi sudah terkenal di beberapa kota
lainnya di Indonesia. Geoff max memasarkan produknya secara online yaitu
website resmi, e-marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Instagram.
2. Compass
Sepatu Compass memulai awal yang sederhana pada tahun 1998, sebagai bisnis
keluarga kecil di Bandung hingga berkembang pesat sampai sekarang. Harga
produk yang dijual antara Rp. 150.000,00 sampai Rp. 310.000,00. Sepatu Compass
tidak hanya terkenal diarea Bandung saja, akan tetapi sudah terkenal di beberapa
kota lainnya di Indonesia. Sepatu Compass memproduksi produknya di Bandung
dan memasarkan produknya dengan kerja sama retailer dan secara online yaitu
website resmi, e-marketplace seperti Shopee, Tokopedia, dan Instagram.

3. Ventela
Ventela diperkenalkan pada tahun 2017 oleh William Ventela, Ventela ingin
menciptakan "The Perfect Shoes" yang dapat dikenakan oleh anak berusia satu
tahun hingga dewasa. Harga produk yang dijual antara Rp. 150.000,00 sampai Rp.
310.000,00. Sepatu Ventela tidak hanya terkenal diarea Bandung saja, akan tetapi
sudah terkenal di beberapa kota lainnya di Indonesia. Sepatu Ventela memproduksi
produknya yang terletak di Jalan Kopo Katapang KM 12.8, Bandung dan
memasarkan produknya dengan kerja sama retailer, dan secara online yaitu website
resmi, Instagram.

III.2.2.2 Penyusunan Kuesioner AHP

Kuesioner dibuat berdasarkan hasil penggalian elemen Instagram yang diperoleh


dari survei pendahuluan. Kuesioner terdiri dari dua bagian yang saling
berhubungan, yaitu kuisioner penilaian ketertarikan responden terhadap elemen

24
Instagram dan penilaian ketertarikan responden terhadap alternatif mitra
benchmark.
Responden yang dipilih yaitu responden yang menjadikan Instagram sebagai
keputusan dalam melakukan pembelian, dan mengikuti akun Instagram dari ketiga
mitra benchmark dengan rentang usia 18-35 tahun. Responden diminta untuk
melakukan penilaian terhadap tingkat perbandingan antara elemen Instagram dan
perbandingan antara akun Instagram yang digunakan oleh alternatif mitra
benchmark (kompetitor) menggunakan skala kepentingan yang menunjukkan
seberapa penting suatu atribut dibandingan dengan atribut lainnya. Skala
kepentingan yang digunakan pada penelitian ini adalah skala fundamental yang
dikemukakan oleh Saaty yaitu skala dari 1 hingga 9.

Tabel III. 2 Rancangan Kuesioner


Penilaian
Kriteria Kriteria
9 8 7 6 5 4 3 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kriteria A Kriteria B
Kriteria A Kriteria C
Kriteria B Kriteria C

III.2.2.3 Penyebaran dan pengumpulan Kuesioner AHP

Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan data purposive sampling. Menurut


Sugiyono (2017) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Alasan pemilihan sampel dengan menggunakan purposive
sampling adalah karena tidak semua sampel memiliki kriteria yang sesuai dengan
yang penulis tentukan. Purposive sampling ditentukan oleh survei, pertanyaan-
pertanyaan tersebut dikhususkan dan ditargetkan, sehingga individu-individu
tertentu harus dipilih. Dalam literatur purposive sampling, ada penentuan umum
bahwa ukuran sampel tergantung pada target penelitian (Apostolopoulos dan
Liargovas, 2016). Kuesioner yang disebar berupa kuesioner offline dengan
menggunakan media kertas.

III.2.2.4 Pengolahan Data Kuesioner menggunakan AHP

25
Pengolahan menggunakan Analytical Hierarchy Proccess (AHP) memberikan dua
keuntungan bagi penelitian. Pertama, AHP memudahkan peneliti untuk
membandingkan dan mendeskripsikan penilaian kualitatif menjadi nilai kuantitatif.
Kedua, pairwaise comparisons memungkinkan AHP untuk membantu peneliti
memperoleh kesimpulan pada masalah pengambilan keputusan yang kompleks
dengan mempertimbangkan beberapa faktor disuatu waktu, menghasilkan penilaian
yang komprehensif dan praktis (Khamkanya dkk., 2012). Pada pengolahan data
AHP menggunakan software Microsoft excel dengan tahapan sebagai berikut:

1. Menghitung geomean
Kuesioner yang telah dikumpulkan kemudian direkapitusai dan dihitung nilai
geomean sebelum ke perhitugan selanjutnya. Geomean dihitung untuk
mendapatkan nilai rata-rata geometris dari hasil rekapitulasi kuesioner 30
responden.
2. Menghitung matriks perbandingan berpasangan (pairwise comparisons).
Perbandingan berpasangan (pairwise comparisons) merupakan hal mendasar dalam
penggunaan AHP. Dalam perhitungan pairwise comparisons harus menetapkan
prioritas untuk kriteria utama dengan menilai berpasangan untuk setiap
kepentingan, sehingga menghasilkan matriks perbandingan berpasangan. Penilaian
yang diwakili oleh angka-angka dari skala fundamental di bawah ini digunakan
untuk membuat perbandingan. Jumlah penilaian yang diperlukan untuk matriks
urutan n tertentu, jumlah elemen yang dibandingkan, adalah n (n - 1) / 2 karena
bersifat timbal balik dan elemen diagonal sama dengan kesatuan (Saaty, 1980).
Pada tiap tingkatnya, pairwise comparisons harus diselesaikan dengan bantuan
input yang berasal dari pengambil keputusan dalam sebuah nilai skala numerik 1-
3-5-7-9 (Saaty, 1980).

26
Tabel III. 3 Intesitas Kepentingan

Intensitas
Keterangan
Kepentingan
1 Kedua elemen sama pentingnya (Equal Importance)
Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya
3
(Slightly more Important)
Elemen yang satu lebih penting daripada elemen yang lainnya
5
(Materially more Important)
Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya
7
(Significantly more Important)
9 Satu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya
2, 4, 6, 8 Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan yang berdekatan
Jika aktivitas i memiliki salah satu dari angka-angka di atas yang
Kebalikan
ditugaskan kepadanya bila dibandingkan dengan aktivitas j, maka j
(Reciprocals)
memiliki nilai timbal balik ketika dibandingkan dengan i

Pada penelitian ini terdapat dua jenis perhitungan matriks perbandingan


berpasangan yaitu matriks perbandingan kriteria elemen Instagram dan matriks
perbandingan alternatif mitra benchmark. Perhitungan matriks perbandingan
berpasangan pada penelitian ini dapt dilihat pada Tabel III.4

Tabel III. 4 Matriks Perbandingan Berpasangan

Kriteria A Kriteria B Kriteria C


Kriteria A 1 3 5
Kriteria B 1/3 1 7
Kriteria C 1/5 1/7 1

3. Menghitung normalisasi dan nilai priority vector


Terdapat matriks normalisasi yang dihitung yaitu matriks normalisasi kriteria
elemen Instagram, dan alternatif mitra benchmark. Menghitung matriks normalisasi
dilakukan dengan cara membagi setiap kolom matriks perbandingan berpasangan
dengan kolom jumlah yang didapatkan dari hasil penjumlahan setiap baris kriteria,
ataupun alternatif mitra benchmark yang ada pada matriks perbandingan
berpasangan. Sedangkan nilai priority vector didapatkan dari hasil penjumlahan
baris normalisasi dibagi dengan jumlah matriks, dan dapat dilihat pada rumus
berikut:

27
Dimana:

ΣCn = Yaitu Jumlah nilai normalisasi kriteria ke-n

Σn = Total kriteria

n = 1,2,3,...,n

Setelah mendapatkan nilai priority vector kemudian dilakukan pengurutan pada


setiap kriteria elemen Instagram, dan alternatif mitra benchmark untuk menentukan
urutan alternatif dari mulai dari yang tertinggi hingga yang terendah.

4. Uji Konsistensi
Menurut Saaty (1980) Consistency Ratio (CR) diperoleh dengan membandingkan
Consistensi Index (CI) dengan salah satu yang sesuai dari set angka di mana
masing-masing adalah Random Index (RI), atau dengan rumus sebagai berikut :
CI
CR =
RI

Di mana C.I. dari matriks perbandingan diberikan oleh C.I. = (λmax- n) / (n - 1), dan
RI adalah Random Index konsistensi. Nilai random index sesuai dengan ukuran n.
Jika nilai rasio konsistensi ≤ 0.1 maka hasil perhitungan data dapat
dibenarkan/konsisten.
5. Menentukan Priority Ranking

Priority Ranking bertujuan untuk menentukan prioritas kriteria elemen Instagram,


dan mitra benchmark setiap elemen Instagram untuk melakukan perancangan
program komunikasi media sosial platform Instagram dan melakukan proses
benchmarking. priority ranking diurutkan berdasarkan nilai terbesar hingga terkecil
dari nilai priority vector.

28
III.2.2.5 Uji Konsistensi

Uji konsistensi dilakukan untuk mengetahui apakah jawaban dari kuesioner yang
telah disebarkan keapada responden konsisten atau tidak. Jika jawaban konsisten
maka langkah selanjutnya dapat dilakukan. Jika jawaban tidak konsisten, maka
harus dilakukan penyebaran kuesoner kembali untuk mengumpulkan data baru agar
mendapatkan hasil yang konsisten.

III.2.2.6 Penentuan Mitra Benchmark Berdasarkan Hasil AHP

Setelah Pengolahan data AHP selesai, dilakukan perhitungan priority ranking untuk
mengetahui aternatif yang terpilih menjadi mitra benchmark untuk setiap elemen
Instagram.

III.2.3 Tahap Analisis dan Rekomendasi

Pada tahap ini dilakukan analisis berdasarkan hasil pengolahan data yang telah
dilakukan sebelumnya. Tahapan ini bertujuan untuk merumuskan program
komunikasi pemasaran media sosial dengan platform Instagram yang paling sesuai
untuk diterapkan pada UKM Qic’ Out Zaki Shoes.

III.2.3.1 Penentuan Future Perfomance

Penentuan future performance didapatkan berdasarkan hasil analisis gap dan


disesuaikan dengan kemampuan dari UKM Qic’ Out Zaki Shoes. Future
performace dilakukan untuk menargetkan pencapaian yang diusulkan kepada UKM
Qic’ Out Zaki Shoes mengenai program komunikasi pemasaran media sosial
platform Instagram, hasil dari penentuan future performance kemudian
didiskusikan dengan pihak UKM Qic’ Out Zaki Shoes untuk implementasi program
komunikasi pemasaran media sosial dengan platform Instagram.

III.2.3.4 Perancangan Program Komunikasi Pemasaran Media Sosial Platform


Instagram

29
Tahap ini memberikan perancangan program komunikasi pemasaran melalui media
sosial platform Instagram dengan mempertimbangkan kemampuan sumber daya
UKM Qic’Out Zaki Shoes, prioritas kriteria elemen Instagram dan mitra benchmark
yang didapatkan dari perhitungan AHP akan dikomunikasikan kepada pemilik
UKM.

III.2.4 Kesimpulan dan Saran

Tahap ini dilakukan pengambilan kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan data


dan hasil analisis. Kesimpulan yang diambil harus dapat menjawab tujuan
penelitian, pemberian saran ditujukan bagi penelitian selanjutnya.

30

Anda mungkin juga menyukai