OLEH :
Pertama-tama kami ucapkan rasa puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah
SWT sebagai penguasa seluruh alam raya ini. Dengan kemurahannya akhirnya kami
mampu untuk menyelesaikan tugas makalah ini dalam keadaan yang baik. Alhamdulillah
kami ucapkan karena kami mampu untuk melewati segala hadangan dan hambatan saat
mengerjakan tugas makalah ini sehingga bisa hadir saat ini. Maksud kami dalam
menyusan makalah ini tak lain tak bukan sebagai sarana kami untuk belajar dan
menambah referensi bagi kita semua terutama berkaitan dengan judul makalah kami. Tak
lupa kami mengingat sebagai insan manusia yang tidak luput dalam kesalahan kami juga
mengakui masih ada kekurangan dari hasil makalah kami, dengan ini kami menyambut
dengan tangan terbuka untuk menerima semua kritik dan saran yang sekiranya dapat
membantu dan membangun untuk makalah. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat
mendatangkan manfaat dan kami ucapkan terimakasih banyak atas perhatian yang
diberikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui seperti apakah Nilai Pancasila pada Pra-Penjajahan.
2. Untuk mengetahui seperti apakah Nilai Pancasila pada saat Penjajahan.
3. Untuk mengetahui seperti apakah Nilai Pancasila pada Perjuangan Kemerdekaan
Bangsa Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kemanusiaan juga timbul dan ada pada masyarakat nenek moyang kita dengan
melakukan perjanjian-perjanjian social yang menitikberatkan pada rasa tolong-menolong
mereka pada sesame komunitas atau kelompok sehingga mereka bisa
menumbuhkembangkan rasa persatuan yang menjadi tali pengikat mereka dalam upaya
menjaga kemaslahatan dan kepentingan kelompok mereka agar selalu tetap ada. Semakin
majunya kebudayaan mereka juga akhirnya melahirkan yang Namanya kegiatan
bermusyawarah yang menjadi dasar mereka jika mengalami permasalah-permasalahan
yang membuat mereka harus mencapai keputusan. Dari nilai ini juga akhirany
menumbuhkan rasa bekerjasama dalam melakukan sesuatu sehingga mereka dapat
mengerjakan sesuatu untuk mendapatkan hasil Bersama sehingga akan menimbulkan rasa
berkeadilan diantara mereka. Itulah sebabnya semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang
artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua bisa termaktub dalam kitab lama peninggalan
1
Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi (Bandung: Penerbit Alfabeta, 2022) hal.
9-10
2
leluhur kita. Pengimplentasiannya sudah berjalan bahkan sebelum dasar negara kita yaitu
Pancasila lahir, jadi bisa dikatakan nilai-nilai yang disebutkan sebelumnya merupakan
ciri dari kepribadian dan karakter yang memang melekat pada bangsa Indonesia jika
menyongsong berbagai cobaan dan tantangan yang akan kita hadapi sebagai bangsa
Indonesia. Dengan sudah kita diberikannya modal itu kita akan bisa untuk menghadai
ancaman-ancaman baik dari dalam dan luar yang coba untuk merongrong bahkan ingin
merusak nilai-nilai yang sudah terkandung dalam pribadi kita sebagai bangsa Indonesia
yang mendasari diri pada sila-sila yang ada pada Pancasila.
3
yang ada di indonesia. Hal yang paling ampuh yang dilakukan kaum penjajah untuk
membuat bangsa indonesia tidak bisa mengalahkan mereka adalah dengan melakukan
taktik adu domba yang ampuh digunakan oleh penjajah dari Belanda sehingga membuat
perseteruan bahkan pertempuran antar sesama kita sebagai bangsa indonesia. Di masa ini
juga rasa cinta tanah air sudah menjadi semangat untuk melawan bahkan untuk mengusir
kaum penjajah akan tetapi senantiasa kandas karena tidak adanya kesatuan dan persatuan
yang terjalan di antara bangsa indonesia sendiri.
4
bahwa Muh. Yamin masih belum padu menemukan titik-titik nilai pada Pancasila yang
masih banyak memadukan dasar negara, bentuk negara, peradaban dan kemerdekaan.2
Konsep dasar pembentukan Pancasila baru mulai dibicarakan dan ditawarkan oleh
Soekarno. Dia menjelaskan perumusan dasar negara berdasarkan pada lima prinsip yaitu :
nasionalisme, internasionalisme, mufakat, kesejahteraan social, ketuhanan yang maha
esa. Lima prinsip inilah yang awalnya diberi nama “Pancasila”. Lebih lanjut beliau
menyarankan Pancasila ini sebagai dasar filsafat negara dan pandangan hidup bangsa
Indonesia sehingga bisa menjadi dasar dan alas an didirikannya negara Indonesia.4
Setelah sidang pertama BPUPKI pada tanggal 22 Juni 1945. Terdapat panitia
sembilan yang berhasil merumuskan sebuah naskah yang disebut dengan “Piagam
Jakarta” yang didalamnya terdapat rumusan pancasila, yaitu :
2
Kaelan, Pendidikan Pancasila, (Sleman: Penerbit Paradigma: 2016), hal. 29-30
3
Ibid, hal. 31-32
4
Ibid, hal. 32-35
5
Tim Nasional Dosen Pendidikan Pancasila, Paradigma Terbaru Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa,
(Bandung: Penerbit Alfabeta: 2020), hal.60-61
5
Sidang kedua BPUPKI yang dilaksanakan pada tanggal 10-16 Juli 1945. Pada saat
itu Soekarno yang telah dipilih sebagai ketua panitia Sembilan melaporkan bahwa
didapatinya kesepakatan dan persetujuan antara golongan islam dan golongan
kebangsaan yang dituangkan pada rancangan pembukaan hukum dasar. Beberapa
keputusan kecil yang didapatkan dari sidang kedua ini adalah dari mayoritas anggota
BPUPKI memilih bentuk negara Indonesia adalah negara republik, disepakati bahwa luas
wilayah Indonesia raya Sebagian besar wilayah Indonesia sekarang kecuali irian, Tarakan
dan morotai yang masih dikuasai oleh jepang dan keputusan lain adalah dibentuknya
panitia kecil untuk merancang Undang-Undang Dasar yang diketuai Soekarno, dibentuk
panitia kecil untuk bidang ekonomi dan keuangan yang diketuai oleh Moh. Hatta dan
Panitia pembelaan tanah air diketuai oleh Abikusno Tjokrosoejoso. Dan pada tanggal 14
Juli 1945 panitia perancang Undang-Undang Dasar melaporkan susunan Undang-Undang
Dasar yang terdiri dari 3 bagian yaitu (a) Pernyataan Indonesia merdeka, (b) pembukaan
yang di dalamnya terkandung dasar negara Pancasila dan (c) pasal-pasal Undang-Undang
Dasar.6
Sebelum sidang PPKI yang dilaksankan pada tanggal 18 Agustus, masih terdapat
permasalah dalam sila-sila pancasila yaitu pada sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan
dengan kewajiban menjalankam syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” para pemimpin
agama dari katolik dan protestan yang ada di wilayah indonesia timur merasa ada
diskriminasi dalam sila pertama itu yang jelas mengatakan bahwa ada unsur agama
mayoritas yaitu agama islam. Demi menanggapi itu beberapa anggota PPKI mengadakan
rapat untuk membahas permasalahan itu. Akhirnya kesepakatan didapatkan dengan
menyatakan demi untuk keutuhan dan persatuan bangsa indonesia terjadi perubahan pada
sila pertama menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”7.
6
b. Mengesahkan Undang-Undang Dasar 1945 dengan beberapa revis:
1) Piagam jakarta dijadikan pembukaan UUD 1945 setelah diadakan
perubahan:
a) Rumusan sila pertama “Ketuhanan dengan kewajiban
menjalankam syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah
menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”.
b) Kata-kata “menurut dasar” antara sila pertama dan kedua
dihilangkan
2) Rancanagn Hukum Dasar, yang merupakan hasil perumusan panitia
perancang hukum dasar disahkan menjadi UUD 1945 dengan beberapa
perubahan, yaitu:
a) Pasal 6 ayat (!) berbunyi “presiden ialah orang indonesia asli
yang beragama islam”, kata-kata “beragama islam” dicoret.
b) Pasal 29 ayat (1) yang semula berbunyi “negara berdasarkan atas
ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi
pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi negara berdasarkan atas
“ketuhanan yang maha esa”8
BAB III
8
Tim Nasional Dosen Pendidikan Pancasila, Paradigma Terbaru Pendidikan Pancasila Untuk Mahasiswa,
(Bandung: Penerbit Alfabeta: 2020), hal.63-66
7
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang akhirnya penulis dapatkan dari makalah ini antara lain:
a. 5 (lima) nilai yang ada pada pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan keadilan sudah dijalanm]n dan aiamalkan oleh para
nenek moyang kita sebelum zaman penjajahan.
b. Pada zaman penjajahan adalah zaman dimana diujinya nilai pancasila yaitu
belum adanya persatuan dan kesatuan pada bangsa indonesia dalam upaya
untuk melawan atau mengalahkan para bangsa penjajah asing.
c. Zaman penjajahn jepang menjadi awal pergerakan dalam upaya meraih
kemerdekaan bagi bangsa indonesia yang menjadi langkah besar lahirnya
dasar negara kita yaitu pancasila yang dilalui dengan banyak peristiwa dari
Sidang BPUPKI I dan II dan akhirnya pada Sidang PPKI yang mengesahkan
dasar negara dan UUD 1945.
DAFTAR PUSTAKA
8
Budiyono, Kabul. 2022. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Bandung:
Penerbit Alfa Beta.