Puskesmas
Segala Puji dan Syukur kami panjatkan selalu kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat,
Taufiq, dan Hidayah yang sudah diberikan sehingga kami bisa menyelesaikan buku panduan
yang berjudul “Panduan Penilaian Layanan Air, Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan
(WASH in HCF)”. Tujuan dari penulisan panduan ini adalah untuk membantu Puskesmas
dalam upaya peningkatan layanan melalui penilaian layanan fasilitas, air, Sanitasi dan
kebersihan lingkungan menggunakan metode observasi dan audit sosial.
Buku ini juga akan memberikan informasi tentang bagaimana melakukan penilaian layanan
air, Sanitasi dan kebersihan dilingkungan. Harapannya dengan Puskesmas melakukan
penilaian terhadap layanannya akan menemudahkan Puskesmas untuk meningkatkan atau
menyediakan kebutuhan dalam rangka memberikan layanan terbaik kepada pasien maupun
staf pengelola Puskesmas.
Buku panduan ini merupakan hasil kolaborasi kegiatan program Peningkatan Layanan Air,
Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan/WASH in HCF di Kota Bandar Lampung dan Metro
yang didukung oleh SNV Global dan Simavi, serta inisiatif yang dilakukan oleh WHO
melalui Program WASH FIT. Untuk itu ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dan terlibat dalam penulisan buku panduan ini.
Buku panduan ini jauh dari sempurna, karena sifatnya adalah informasi yang hidup yang
setiap saat bisa berubah sesuai dengan kebutuhan dan berkembangnya informasi dan
pengetahuan. Setiap saran dan masukan yang membangun dalam penyempurnaan panduan ini
sangat diperlukan, untuk memudahkan Puskesmas melakukan transformasi pelayanan air,
Sanitasi dan keberseihan lingkungan di wilayahnya.
Daftar Isi
1. Pengantar Halaman i
2. Daftar Isi Halaman ii
3. Penjelasan Umum Halaman 1
4. Ruang Lingkup Penilaian Layanana Air, Sanitasi dan
Kebersihan di Puskesmas Halaman 1
Cara Penggunaan dan Tahapan Penggunaan Panduan Halaman 1
5. Dokumen terkait Halaman 3
A. Penjelasan Umum
Buku Panduan Penilaian Layanan Air, Sanitasi dan Kebersihan Lingkungan adalah
panduan yang dapat digunakan oleh Puskesmas dan pihak lain untuk melakukan
penilaian terhadap layanan fasilitas air, Sanitasi dan kebersihan di Puskesmas. Dengan
menggunakan panduan ini Puskesmas dapat melakukan identifikasi kondisi layanan,
air, Sanitasi dan kebersihan lingkungan di arealnya. Dengan dilakukan penilaian
terhadapa kondisi layanan, diharapkan Puskesmas mendapatkan data tentang kondisi
layanan air, Sanitasi dan kebersihan lingkungan yang dapat digunakan untuk
melakukan penyusunan rencana upaya peningkatan atau perbaiakan layanannya.
1. AIR
1. Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengetahui ketersediaan layanan air di
Puskesmas
2. Indikator pertanyaan menggunakan indikator program WASH FIT kerjasama
antara WHO dan UNICEF, serta menggunakan standar layanan dari WHO
3. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terhadap layanan
fasilitas dan ketersediaan air di Puskesmas oleh enumerator yang telah
ditraining dan memahami panduan observasi ini.
A.1 Air perpipaan “layak” disalurkan ke Puskesmas, atau berada di dalam bangunan
1. Ya, sumber air tersedia di dalam bangunan Puskesmas berupa sumur bor, sumur
gali, PDAM, dll. yang terlindungi
2. Ada sumber air, dan sumber air tersedia dalam radius jarak 500 m dari
puskesmas
3. Tidak ada sumber air yang layak dalam fasilitas, atau ada pasokan air yang
layak jaraknya lebih dari 500 m dari Puskesmas
A.2 Semua titik akhir (yaitu keran) terhubung ke pasokan air yang berfungsi dan tersedia
1. Ya, air disalurkan melalui pipa ke semua fasilitas (tempat cuci tangan, toilet,
dapur/pantry/tempat cuci lainnya) dan berfungsi tanpa ada kebocoran pipa/keran
atau tanpa ada pipa/keran tersumbat
2. Air disalurkan melalui pipa ke semua fasilitas ((tempat cuci tangan, toilet,
dapur/pantry/tempat cuci lainnya), tetapi ada kebocoran pipa atau keran, keran
tidak berfungsi atau rusak
3. Air tidak disalurkan melalui pipa ke semua fasilitas (tempat cuci tangan, toilet,
dapur/pantry/tempat cuci lainnya)
A.3 Layanan air tersedia setiap saat sepanjang hari(dan malam,jika fasilitas beroperasi )
1. Air tersedia setiap hari (24 jam) setiap minggunya
2. Air tersedia setiap hari selama jam operasional (8 jam) setiap minggunya
3. Air tersedia tetapi tidak menentu
A.4 Layanan air tersedia sepanjangtahun (tidak terpengaruh oleh musim, peristiwa ekstrim
terkait perubahaniklim, atau kendala lainnya)
1. Air tersedia sepanjang tahun
2. Kekurangan air selama satu sampai dua bulan
3. Kekurangan air selama tiga bulan atau lebih
A.5 Ada sumber air tambahan yang layakdan dapat diakses, jika sumber utamatidak lagi
berfungsi / tersedia.
1. Ada sumber tambahan yang layak, tersedia dan memadai
2. Ada sumber air tambahan tetapi tidak layak, tidak tersedia atau tidak memadai
3. Tidak ada sumber air tambahan
A.6.a [PuskesmasRawat Jalan] Penyimpanan air dengan jumlah yang cukup untuk semua
penggunaan
1. Tersedia air dalam tangi air dengan total volume kurang dari 4000 liter setiap
hari
2. Tersedia air dalam tangi air dengan total volume kurang dari 4000 liter setiap
hari
A.6.b Penyimpanan (tangki) air aman (yaitu dari kejadian cuaca ekstrim terkait perubaha
iklim)dan cukup untuk memenuhi kebutuhanPuskesmaslebih dari duahari
1. Penyimpanan air hanya cukup untuk kebutuhan 2 hari
2. hanya cukup untuk 1 hari
3. Air tidak mencukupi
A.7 Penyimpanan(tangki) air aman (yaitu dari kejadian cuaca ekstrimterkait iklim)dan cukup
untuk memenuhi kebutuhanPuskesmaslebih dari duahari
1. Penyimpanan air hanya cukup untuk kebutuhan 2 hari
2. hanya cukup untuk 1 hari
3. Air tidak mencukupi
A.8 Strategi penguranganairdioptimalkan untuk mengurangi pemborosanair.
1. Tidak ada keran atau pipa yang bocor; toilet dan wastafel digunakan dengan
aliran rendah (jika memungkinkan) dan ada pemantauan kualitas air secara
teratur
2. Keran atau pipa bocor di satu titik lokasi
3. Keran atau pipa bocor di lebih dari satu titik lokasi.
A.9 Kampanye atau promosi tentangpentingnya air bersih dan penghematanair
1. Tersedia poster/flyer atau materi komunikasi lainnya untuk himbauan
pentingnya menjaga dan melindungi sumber air bersih dan pentingnya
menggunakan air bersih di setiap area toilet, area cuci tangan, area tunggu, dan
di setiap area perawatan, terdapat biopori untuk mengembalikan air hujan ke
dalam tanah, Penampungan Air Hujan (PAH)
2. Tersedia poster/flyer atau materi komunikasi lainnya utnuk himbauan
pentingnya mejaga dan melindungi sumber air bersih dan pentingnya
menggunakan air bersih di salah satu area toilet, area cuci tangan, area tunggu,
dan di setiap area perawatan
3. Tidak tersedia poster/flyer atau materi komunikasi lainnya utnuk himbauan
pentingnya mejaga dan melindungi sumber air bersih dan pentingnya
menggunakan air bersih
A.10 Terdapat titik penyediaan air minum dengan air minum yang aman (lihat indikator
A.12),tersedia dan dapat diakses oleh staf, pasien, dan pengunjung setiap saat dan di:- ruang
tunggu utama dan / atau pintu masuk ke setiap - di semua kamar tempat pasien rawat inap
atau menerima perawatan khusus.
1. Air minum yang aman tersedia di semua lokasi, setiap saat, dan dapat diakses
oleh semua
2. Tersedia tetapi terkadang / hanya di beberapa tempat / tidak dapat diakses oleh
semua pengguna (hanya untuk nakes)
3. Tidak tersedia stasiun air minum di Puskesmas
A.11 Air minum memiliki sisa klorin yang sesuai, yaitu 0,2 mg / L atau 0,5 mg / L (dalam
keadaan darurat) atau 0 (nol) E. coli / 100 ml. (Verifikasi data)
1. Air minum tersedia dan memenuhi semua standar kriteria kementerian
kesehatan
2. Sisa klorin ada, tetapi <0,2 mg / L
3. Tidak diolah / tidak tahu sisa klorin/ E.coli ada / tidak memiliki kapasitas untuk
menguji sisa klorin/ tidak tersedia air minum
A.12 Hasil tes kualitas airmenunjukkanrisiko rendah atau tidak sama sekali bagi kesehatan
masyarakat
1. Air tidak berwarna/keruh, tidak berasa, tidak berbau, dan memenuhi standar
baku kesehatan
2. Air tidak berwarna/tidak keruh, tapi berasa dan berbau. Risiko pencemaran
rendah.
3. Air berwarna, keruh, berasa, dan berbau. Risiko pencemaran sedang
A.13 Persediaan air di Puskesmas(persediaan primer, cadangan dan tambahan)secara rutin
diuji oleh anggota staf / dan atau otoritasindependen (misalnya petugas surveilan)
1. Kualitas air di cek teratur (setiap enam bulan)
2. Kualitas air di cek tapi tidak teratur
3. Tidak ada pengetesan atau standar tidak ada
A.14 [Lihat hasil pengujiankualitas air] Hasil pengujiankualitas air terbaru memastikan
bahwakualitas airmemenuhistandar kualitas air nasional
1. Hasil kualitas air terkini menunjukkan bahwa air memenuhi standar kualitas
2. Air tidak memenuhi standar kualitas dan tidak ada tindakan yang diambil untuk
mengolah air
3. Tidak ada pengetesan atau standar tidak ada Tidak ada laporan atau tidak
dilakukan tes
A.15 Shower (air pancuran)tersedia untuk wanita di area persalinan
1. Ya, shower (air pancuran) berfungsi dan tersedia di area persalinan dan
melahirkan
2. Shower (air pancuran) berfungsi dan tersedia untuk Ibu melahirkan, tetapi tidak
di area persalinan, atau shower di area yang benar tetapi tidak berfungsi
3. Tidak ada shower tersedia untuk wanita di area persalinan dan melahirkan
B. 2. Toilet
1. Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengetahui ketersediaan layanan toilet di
Puskesmas
2. Indikator pertanyaan menggunakan indikator program WASH FIT kerjasama antara
WHO dan UNICEF, serta menggunakan standar layanan dari WHO
3. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terhadap layanan fasilitas
dan ketersediaan layanan toilet di Puskesmas oleh enumerator yang telah ditraining
dan memahami panduan observasi ini.
B.1. Fasilitas memiliki toilet (atau jamban yang layak, selanjutnya disebut "toilet") untuk
pasien yang berfungsi (Fasilitas sanitasi yang lebih baik termasuk toilet siram ke dalam
saluran pembuangan terkelola atau tangki septik dan tangki rendam, jamban VIP (ventilated
improved pit), jamban dengan toilet slab dan kompos.Toilet seharusnya- Terletak di area
fasilitas yang tidak terlalu rawan banjir, erosi, dll.- Diinspeksi secara teratur apakah ada
kerusakan- Dibersihkan lebih terat- Kamar kecil dan / atau toilet tertutup sementara yang
dapat dikosongkan secara teratur- Lubang dikosongkan secara teratur- Kotoran diolah dengan
aman di lokasi (misalnya melalui tangki septik ) atau dibuang ke sistem saluran pembuangan
yang berfungsi, atau diangkut dengan aman ke luar lokasi ke area pengolahan terpusat.•
Toilet dengan lubang terbuka harus ditempatkan setidaknya 30m dari sumber air dan minimal
1,5m di atas permukaan air. Lihat catatan penjelasan di bawah S_8 ContainmentAgar
dianggap dapat digunakan, toilet / kakus harus memiliki pintu yang tidak terkunci saat tidak
digunakan (atau yang kuncinya tersedia kapan saja) dan dapat dikunci dari dalam selama
digunakan, tidak boleh ada lubang besar di struktur, lubang atau jamban tidak boleh
tersumbat, air harus tersedia untuk toilet siram / siram dan tidak boleh ada retakan, atau
kebocoran pada struktur toilet. Ini harus berada di dalam halaman fasilitas dan harus bersih
seperti yang dicatat dengan tidak adanya limbah, kotoran dan kotoran yang terlihat serta
serangga.)
1. Seluruh toilet memiliki pintu yang tidak rusak, dapat dibuka dan ditutup dengan baik,
dapat dikunci dari dalam, kondisi toilet bersih, lantai tidak licin, tidak ada air
tergenang di lantai, tidak bocor dan tidak mampet
2. Sebagian toilet memiliki pintu yang tidak rusak, dapat dibuka dan ditutup dengan
baik, dapat dikunci, tetapi kondisi toilet kotor, lantai licin, ada genangan air, dan
penerangan kurang
3. 50% dari jumlah toilet yang ada tidak berfungsi dengan baik, yaitu pintu rusak, tidak
dapat ditutup dan dibuka, tidak dapat dikunci, kondisi toilet kotor, lantai licin, ada
genangan air, penerangan kurang, dan toilet bocor atau mampet
B.3. Semua toilet memiliki stasiun cuci tangan yang berfungsi dalam jarak 5 meter (Tempat
cuci tangan yang berfungsi di toilet harus ada sabun dan air. Pembersih tangan berbasis
alkohol tidak cukup untuk menghilangkan kotoran dari tangan. Tempat cuci tangan harus
dekat dengan pintu masuk toilet dan mudah diakses (lihat S_7).Indikator ini digunakan untuk
menghitung kebersihan tangan dasar tetapi termasuk dalam bagian sanitasi untuk
memudahkan pengumpulan data.)
1. Ya, stasiun cuci tangan yang memadai dan semuanya berfungsi (adanya air, sabun,
dan pembersih tangan berbasis alkohol) dalam jarak 5 meter dari toilet
2. Lebih dari 75% toilet memiliki stasiun cuci tangan yang berfungsi (adanya air, sabun,
dan pembersih tangan berbasis alkohol) dalam jarak 5 meter
3. Kurang dari 75% toilet memiliki stasiun cuci tangan yang berfungsi dalam jarak 5
meter
B.4 Toilet dipisahkan dengan jelas untuk staf dan pengunjung dan diberi tanda
1. Semua toilet yang digunakan terpisah antara staf dan pengunjung diberikan penanda
yang jelas
2. Ada toilet yang digunakan terpisah antara staf dan pengunjung tapi tidak ada penanda
yang jelas
3. Tidak ada toilet terpisah antara staf dan pengunjung
B.5 Toilet dipisahkan dengan jelas untuk pria dan wanita atau memberikan privasi (mis.
Kamar / kamar tunggal) jika netral gender
1. Semua toilet dipisahkan dengan jelas antara pria dan wanita atau jika netral gender
maka memberikan privasi bagi pengguna wanita, dan terdapat tempat sampah tertutup
2. Ada toilet yang digunakan terpisah antara pria dan wanita tapi tidak ada penanda yang
jelas
3. Tidak ada toilet terpisah antara staf dan pengunjung
4. Tidak ada toilet terpisah antara pria dan wanita
B.6 Terdapat toilet fungsional menyediakan sarana untuk mengatur kebutuhan manajemen
kebersihan menstruasi (MKM)
1. Satu atau lebih toilet memiliki sarana MKM (tempat sampah tertutup, cermin,
gantungan, tersedia pembalut di area toilet atau dekat dengan toilet)
2. Ada toilet dengan sarana MKM yang belum cukup (tempat sampah tidak tertutup, air
tersedia tapi tidak ada sabun)
3. Tidak ada toilet dengan sarana MKM (tempat sampah tertutup, cermin, gantungan,
tersedia pembalut di area toilet atau dekat dengan toilet)
B.7 Setidaknya satu toilet berfungsi yang memenuhi kebutuhan orang-orang dengan
mobilitas terbatas (penyandang disabilitas, lansia, anak-anak)
1. Satu atau lebih toilet yang berfungsi, memenuhi kebutuhan orang-orang dengan
mobilitas terbatas (kloset duduk, lebar pintu 90cm, pintu terbuka ke luar, ada hand rail
(besi pegangan), tidak ada undakan sepanjang akses menuju toilet, dan ada penanda
toilet khusus disabilitas)
2. Toilet memenuhi kebutuhan orang-orang dengan mobilitas terbatas tetapi tidak
berfungsi
3. Tidak ada toilet untuk pengguna penyandang disabilitas
B.8 Tersedianya penampungan dan pengolahan limbah cair
Tersedia IPAL, atau IPAL dan tangki septik kedap, untuk menampung dan mengolah seluruh
limbah cair
1. Tersedia IPAL, atau IPAL dan tangki septik kedap, untuk menampung dan mengolah
seluruh limbah cair
2. Tersedia hanya tangki septik kedap tanpa IPAL
3. Tidak tersedia tangki septik kedap dan IPAL
B.9 Toilet terhubung tanpa kebocoran ke sistem saluran pembuangan atau IPAL
1. Seluruh limbah cair dialirkan ke IPAL beserta dengan laporan operator
mengkonfirmasi fasilitas toilet terhubung ke saluran pembuangan. Tidak ada laporan
luapan di lahan fasilitas atau di komunitas local
2. Seluruh limbah cair dialirkan ke IPAL tetapi tidak ada laporan kontrol IPAL
3. Limbah cair tidak dialirkan ke IPAL, adanya laporan tentang kebocoran sering terjadi
di lahan fasilitas , atau operator utilitas sering mengalami kebocoran di saluran
pembuangan / luapan di masyarakat local
Kotoran dan air limbah dari toilet dialirkan dan diolah ke tangki septik kedap
1. Tangki septik sudah dikosongkan dalam 3 tahun terakhir (atau sesuai dengan
frekuensi pengosongan yang dijadwalkan) oleh personel terlatih dengan peralatan
pelindung yang sesuai dan a) dipindahkan ke luar lokasi untuk dirawat b) dibuang
dengan aman dengan mengubur di lokasi.
2. Tangki septik sudah dikosongkan dalam 3 tahun terakhir,Tidak dapat menentukan
frekuensi pengosongan tangki septik atau lokasi pembuangan
3. Tangki septik tidak pernah dikosongkan atau diketahui pembuangannya dengan
membuang di lingkungan lokal (misalnya di sungai atau di pertanian)
B.10 Instalasi pengolahan dirancang untuk menyediakan setidaknya pengolahan sekunder dan
bekerja sesuai standar kinerja.
1. Instalasi pengolahan air limbah (IPAL) yang dirancang dengan baik dengan catatan
yang tersedia untuk umum yang menunjukkan memenuhi standar kinerja pengolahan
lokal / nasional
2. ada pengolahan lumpur feses yang berfungsi. Performa tidak jelas
3. ada IPAL yang berfungsi. Performa tidak jelas.
Instalasi pengolahan lumpur tinja yang dirancang dengan baik, dengan catatan yang tersedia
untuk umum digunakan di tempat pengolahan di luar lokasi
1. Instalasi pengolahan lumpur tinja yang dirancang dengan baik dengan catatan
tersedia untuk umum yang menunjukkan bahwa instalasi tersebut memenuhi standar
kinerja pengolahan
2. ada pengolahan lumpur feses yang berfungsi. Performa tidak jelas.
3. Pengolahan lumpur feses tidak berfungsi atau tidak ada
B.11 Sistem drainase air hujan (yaitu air hujan) dan air kotor yang mengalihkan air kotor/air
hujan dari fasilitas ke drainase yang aman
1. Ada sistem drainase, berfungsi (tidak terhalang) dan berhasil mengalihkan air
2. Sistem drainase diterapkan tetapi tidak cukup untuk volume air limbah atau tersumbat
3. Tidak ada sistem drainase
B.12 Adanya media informasi penggunaan toilet yang benar strategi kampanye untuk
mendorong perilaku
1. Terdapat media informasi penggunaan toilet yang benar dan kampanye
(poster/flyer/atau media lainnya) yang terlihat jelas dengan pesan STOP BABS,
menjaga kebersihan, dan CTPS setelah BAB di area toilet/ruang tunggu/ruang
perawatan)
2. Terdapat media informasi (poster/flyer/atau media lainnya) yang terlihat jelas dengan
pesan STOP BABS, menjaga kebersihan, dan CTPS setelah BAB di area toilet/ruang
tunggu/ruang perawatan)
3. Tidak ada media advokasi (poster/flyer/media lainnya) dengan pesan STOP BABS
1. Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengetahui ketersediaan layanan limbah medis
di Puskesmas
2. Indikator pertanyaan menggunakan indikator program WASH FIT kerjasama antara
WHO dan UNICEF, serta menggunakan standar layanan dari WHO
3. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terhadap layanan fasilitas
dan pengelolaan limbah medis di Puskesmas oleh enumerator yang telah ditraining
dan memahami panduan observasi ini.
C.1. Tersedia wadah pengumpulan sampah dengan pemilahan yang dekat dengan semua titik
penghasil sampah untuk: - limbah non-infeksius (domestik) - limbah infeksius, - limbah
benda tajam (Harus ada tiga wadah tempat sampah, yang diisi tidak lebih dari tiga perempat
penuh, yang anti bocor dengan penutup dan semuanya diberi label dengan jelas (yaitu mudah
dibedakan menurut warna, label atau simbol)Jika memungkinkan, benda tajam / kotak
pengaman dari karton digunakan sebagai pengganti kotak plastik, untuk mengurangi emisi
berbahaya saat dibakar (terutama jika menggunakan insinerasi suhu rendah).
1. Adanya wadah sampah terpisah dengan penanda jelas antara sampah infeksius,
sampah benda tajam, dan sampah non infeksius di setiap titik penghasil sampah
2. Tersedia wadah terpisah yang berfungsi di beberapa tempat tetapi tidak semua titik
penghasil sampah
3. Tidak ada sama sekali wadah terpisah antara sampah infeksius, sampah benda tajam,
dan sampah non infeksius
C.2. Sampah domestik (organik dan an-organik) dipisahkan dengan benar di semua titik
penghasil sampah
1. Semua tempat sampah di fasilitas berisikan sampah sesua dengan jenis pemilahannya
2. Lebih dari 75% tempat sampah berisikan sampah sesuai dengan jenis pemilahannya
3. Kurang dari 75% tempat sampah berisikan sampah sesuai dengan jenis pemilahannya
C.3. Panduan pemilahan sampah terlihat jelas di semua titik penghasil sampah
1. Panduan terlihat jelas di semua titik penghasil sampah
2. Panduan tersedia di beberapa tetapi tidak semua titik
3. Tidak ada panduan yang tersedia
C.4. Tersedia wadah pengumpulan sampah yang aman dan bersih
1. Semua tempat sampah di fasilitas tertutup dengan benar dan dilapisi plastik (plastik
kuning untuk sampah infeksius dan plastik hitam untuk sampah non-infeksius)
2. Lebih dari 75% tempat sampah tertutup dan dilapisi plastik (plastik kuning untuk
sampah infeksius dan plastik hitam untuk sampah non-infeksius)
3. Kurang dari 75% tempat sampah tidak tertutup dan dan tidak dilapisi plastik (plastik
kuning untuk sampah infeksius dan plastik hitam untuk sampah non-infeksius)
C.5. Tersedianya peralatan pelindung (masker, sarung tangan, boots, kacatama goggle, baju
lengan panjang) bagi semua staf yang bertanggung jawab menangani limbah,serta melakukan
pengolahan dan pembuangan limbah (Alat pelindung masyarakat yang menangani
pengelolaan sampah meliputi: masker wajah, sarung tangan tebal, baju lengan panjang,
celemek, kaca mata / goggle dan sepatu bot karet yang kuat. Peralatan proteksi dengan
ukuran yang berbeda idealnya harus tersedia untuk memenuhi kebutuhan staf pria dan
wanita.Produk (air dan sabun) untuk kebersihan tangan juga harus tersedia.)
1. Ya, tersedia sumber daya untuk kebersihan tangan dan peralatan pelindung
2. Beberapa peralatan tersedia, tetapi tidak untuk semua staf, atau tersedia tetapi rusak
3. Tidak ada peralatan yang tersedia untuk staf
C.6. Strategi untuk mengurangi jumlah limbah yang dihasilkan diterapkan di seluruh fasilitas
(Contoh pengurangan limbah termasuk pengelolaan penyimpanan modern, pengadaan produk
dengan kemasan lebih sedikit atau kemasan yang dapat didaur ulang, atau mendorong
penggunaan obat tablet sebagai alternatif injeksi untuk mengurangi limbah benda tajam.)
1. Ada strategi dan diterapkan secara konsisten di seluruh fasilitas
2. Ada strategi tetapi tidak diterapkan secara konsisten atau efek
3. Tidak ada strategi
C.7. Limbah non-berbahaya yang dapat didaur ulang dipisahkan dan dikirim ke pabrik daur
ulang kota(Tidak tersedia jika tidak ada daur ulang lokal yang tersedia)
1. Limbah non-berbahaya yang dapat didaur ulang dipisahkan dan dikirim ke pabrik
daur ulang kota
2. Beberapa daur ulang berjalan tetapi sistem dapat ditingkatkan (misalnya pemisahan
yang lebih baik, jumlah daur ulang yang lebih besar)
3. Tidak ada daur ulang
C. 8. Area penyimpanan limbah khusus tersedia yang berpagar dan aman serta memiliki
kapasitas yang memadai di mana limbah infeksius dan non-infeksius disimpan secara terpisah
(Jika terjadi banjir, limbah harus disimpan dalam wadah yang ditinggikan dan / atau diangkut
ke luar lokasi.Penyimpanan tambahan juga tersedia ketika limbah tambahan dihasilkan
selama peristiwa iklim dan / atau keadaan darurat.Area berpagar harus dilindungi dari banjir,
dilapisi dan ditutup. Tidak boleh ada limbah medis yang tidak dikelola secara aman.)
1. Ya, tersedia area penyimpanan limbah khusus dan berpagar, dengan kapasitas yang
memadai dan limbah disimpan secara terpisah
2. Area penyimpanan limbah khusus tersedia tetapi tidak berpagar atau tidak aman atau
kapasitas tidak memadai atau semua limbah dikelompokkan Bersama
3. Tidak ada area sampah khusus
C.9. Limbah infeksius disimpan tidak lebih lama dari batas aman (sebagaimana ditentukan
oleh iklim)(seringkali puskesmas bekerja sama dengan pihak ke3 yang jadwal
pengambilannya tidak tentu karena menunggu volume limbah yang dihasilkan memadai
untuk diangkut) (Kecuali tersedia ruang penyimpanan berpendingin, waktu penyimpanan
untuk limbah infeksius (misalnya waktu antara penimbulan dan pengolahan) tidak boleh
melebihi periode berikut:• Iklim sedang: 72 jam di musim dingin / 48 jam di musim panas.•
Iklim hangat: 48 jam selama musim dingin / 24 jam selama musim panas.)
1. Limbah infeksius diolah dan dibuang dalam batas waktu yang aman
2. di simpan antara 24–48 jam
3. Disimpan setelah 48 jam atau tidak diolah sama sekali
C.10. Tersedianya mekanisme pengolahan sampah infeksius
1. Ada mekanisme pengolahan atau pengangkutan sampah infeksius dengan pihak ke-
tiga yang dibuatkan MoU dan terjadwal
2. Ada mekanisme pengolahan atau pengangkutan sampah infeksius dengan pihak ke-
tiga yang tidak terjadwal
3. Tidak ada mekanisme pengolahan atau pengangkutan sampah infeksius
C.11. Lubang penguburan / tempat pembuangan sampah berpagar atau tempat pengambilan
kota tersedia untuk pembuangan limbah non-infeksius (tidak berbahaya / umum) (Lubang
limbah harus ditutup untuk menghindari banjir dan tidak terlalu penuh.)
1. Lubang fungsional, area berpagar atau penjemputan kota tersedia dan cukup untuk
memenuhi permintaan
2. Lubang di fasilitas tetapi dimensinya tidak memadai; diisi berlebihan atau tidak
berpagar dan terkunci; pengambilan sampah kota yang tidak teratur, dll.
3. Tidak ada lubang atau metode pembuangan lain
C.12. [Di tempat; Di mana ada risiko banjir]Lubang limbah dibangun untuk menahan
kejadian iklim dan keadaan darurat, termasuk banjir, tersedia tempat penyimpanan limbah
cadangan (Lubang limbah dibangun di atas tanah yang ditinggikan untuk mencegah meluap
selama potensi banjir. Dasar lubang harus setidaknya 1,5 meter di atas permukaan air.Jika
kemungkinan terjadi banjir, alternatif tersedia termasuk menyimpan limbah dalam wadah
yang ditinggikan dan / atau mengangkut ke luar lokasi.Jika tidak memungkinkan untuk
membangun lubang di tanah yang ditinggikan, lubang harus memiliki saluran drainase yang
dibangun di sekitarnya untuk mengarahkan air keluar dari lubang.Lubang limbah juga tidak
boleh terlalu penuh dan area di sekitarnya tetap bebas dari limbah)
1. Ya, lubang-lubang limbah dibangun untuk menahan banjir dan sebuah alternatif
tersedia pada saat-saat darurat
2. Lubang limbah dapat menahan banjir tetapi terbatas , tidak ada cadangan atau
alternative
3. Lubang limbah tidak tahan iklim dan tidak ada cadangan atau lubang penimbunan
limbah.
C.13. Orang yang terlatih bertanggung jawab atas pengelolaan limbah medis di fasyankes dan
menjalankan tugasnya sesuai standar profesional yang sesuai (Yang ditunjuk dan dilatih
biasanya adalah kepala perawat atau anggota komite pengendalian pencegahan infeksi.)
(Yang ditunjuk dan dilatih biasanya adalah kepala perawat atau anggota komite pengendalian
pencegahan infeksi.)
1. Ya, tersedia dan dilatih secara memadai
2. Ditunjuk tapi tidak dilatih
3. Ditunjuk
C.14. [Ketika jumlah limbah/sampah meningkatt]Strategi untuk menangani limbah tambahan
tersedia
1. Ya, strategi untuk menangani limbah tambahan digunakan
2. Ada strategi tetapi tidak diterapkan secara efektif
3. Tidak ada strategi
D. 4. Kebersihan Tangan
1. Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengetahui ketersediaan layanan Kebersihan
Tangan di Puskesmas
2. Indikator pertanyaan menggunakan indikator program WASH FIT kerjasama antara
WHO dan UNICEF, serta menggunakan standar layanan dari WHO
3. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terhadap layanan fasilitas
dan pengelolaan Kebersihan Tangan di Puskesmas oleh enumerator yang telah
ditraining dan memahami panduan observasi ini.
D.1. Tersedianya fasilitas keberihsan tangan yang lengkap dan berfungsi (Kebersihan tangan
adalah istilah umum yang merujuk pada setiap tindakan pembersihan tangan, yaitu tindakan
melakukan kebersihan tangan dengan tujuan menghilangkan kotoran, bahan organik, dan /
atau mikroorganisme secara fisik atau mekanis. Sumber: Pedoman WHO tentang higiene
tangan dalam perawatan kesehatan. 2009
(https://www.who.int/gpsc/5may/tools/9789241597906/en/).Tempat kebersihan tangan
fungsional dapat terdiri dari sabun dan air dengan baskom / panci untuk mencuci tangan dan
handuk sekali pakai atau bersih, atau handrub berbahan dasar alkohol.Titik perawatan adalah
tempat di mana tiga elemen bertemu: pasien, petugas kesehatan dan perawatan atau
pengobatan yang melibatkan kontak dengan pasien atau lingkungannya (dalam zona pasien).
1. Semua tempat perawatan memiliki fasilitas kebersihan tangan yang berfungsi (baik
air dan sabun atau alkohol)
2. Setidaknya 75% tempat perawatan memiliki fasilitas kebersihan tangan yang
berfungsi
3. Kurang dari 75% tempat perawatan memiliki fasilitas kebersihan tangan yang
berfungsi
D.2. Fasilitas kebersihan tangan yang berfungsi tersedia di semua ruang tunggu dan / atau
tempat umum dan di tempat pembuangan limbah. (Tempat kebersihan tangan fungsional
dapat terdiri dari sabun dan air dengan baskom / panci untuk mencuci tangan dan handuk
sekali pakai atau bersih, atau handrub berbahan dasar alkohol)
1. Semua sarana berfungsi di semua area (ruang perawatan, ruang pelayanan, ruang
bersalin, 5 meter dari toilet, dekat dengan tempat penampungan sampah sementara
(TPS))
2. Fasilitas kebersihan tangan yang berfungsi di beberapa tetapi tidak semua area.
3. Tidak ada fasilitas kebersihan tangan sama sekali
D.3. Materi promosi kebersihan tangan ditampilkan di semua area perawatan dan terlihat
jelas (Materi promosi kebersihan tangan adalah materi yang memuat indikasi kebersihan
tangan (5 Momen WHO untuk kebersihan tangan) dan teknik)
1. Ya, materi ditampilkan dengan jelas di tempat-tempat utama (area sarana cuci
tangan pakai sabun, area toilet, area perawatan, area bersalin)
2. Ada materi promosi kebersihan tangan hanya di beberapa tempat tapi tidak semua
3. Tidak ada materi promosi kebersihan tangan
D.4. Materi promosi kebersihan tangan ditampilkan di semua area perawatandan terlihat
jelas. pesan promosi: - Setelah buang air besar (BAB)- Setelah menceboki anak - sebelum
menyusui- sebelum dan sesudah memberi makan anak- sebelum dan sesudah memasak dan
makan- Setelah melakukan transaksi keuangan, mengetik, berkebung, memegang hewan
1. Ya, materi ditampilkan dengan jelas di tempattempat utama (area sarana cuci
tangan pakai sabun,area toilet, area perawatan, area bersalin) area perawatan, area
bersalin)
2. Ada materi promosi kebersihan tangan hanya di beberapa tempat tapi tidak semua
3. Tidak ada materi promosi kebersihan tangan
D.5. SOP CTPS untuk nakes dan pasien tersedia di semua ruanganKegiatan kepatuhan
kebersihan tangan dilakukan secara teratur (Pemantauan kebersihan tangan langsung berarti
pengamatan langsung terhadap kinerja sesuai dengan 5 Momen WHO.Pemantauan
kebersihan tangan secara langsung berarti memantau pemakaian sabun dan kebersihan tangan
berbasis alkohol.Untuk fasilitas yang lebih maju, kerangka penilaian mandiri kebersihan
tangan WHO dapat diselesaikan setiap tahun.)
1. Ya, aktivitas kepatuhan rutin dilakukan di seluruh fasilitas
2. Aktivitas kepatuhan dalam kebijakan, tetapi tidak dilakukan secara teratur
3. Tidak ada kepatuhan
D. 6. Pemeriksaan rutin berbasis lingkungan dilakukan untuk menilai ketersediaan kain
pelapis tangan, sabun, handuk sekali pakai, dan sumber daya kebersihan tangan lainnya.
1. Ya, dilakukan
2. Dilakukan kurang dari sekali seminggu atau penilaian tidak lengkap
3. Tidak dilakukan
E. 5. Kebersihan Lingkungan
1. Untuk fasyankes rawat inap yang letaknya terpencil (seperti rumah sakit di daerah
terpencil) dan di bangunan sementara (seperti pusat perawatan kolera), generator
atau panel surya dan baterai kemungkinan diperlukan dan penyediaan untuk ini
harus dibuat. Minimal, jenis minyak tanah atau lentera gas yang aman dan obor
tangan yang kuat harus tersedia.
2. Tujuan dari indikator ini adalah untuk mengetahui ketersediaan
layanan/pengelolaan Energi dan Lingkungan Fasilitas Puskesmas di Puskesmas
3. Indikator pertanyaan menggunakan indikator program WASH FIT kerjasama
antara WHO dan UNICEF, serta menggunakan standar layanan dari WHO
4. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi terhadap layanan
fasilitas dan pengelolaan Energi dan Lingkungan di Puskesmas oleh enumerator
yang telah ditraining dan memahami panduan observasi ini.
F.1. Tersedia listrik dari sumber manapun (misalnya jaringan listrik, generator, surya, atau
lainnya) termasuk untuk perangkat yang berdiri sendiri (cold chain EPI) , berfungsi dan
terpelihara dengan baik
1. Ya, ada, berfungsi dan terawat dengan baik
2. Ya, ada tapi saat ini tidak berfungsi
3. Tidak ada daya/energi
F.2. [Di mana air dipompa]Energi yang cukup tersedia untuk memompa air
1. Ya, dengan kuantitas yang cukup setiap saat
2. Ya, dapat memenuhi beberapa tetapi tidak semua kebutuhan
3. Tidak ada daya/energi
F. 3. [Dimana air dipanaskan]Energi yang cukup tersedia untuk memanaskan air (untuk
sterilisasi alat)
1. Ya, dengan kuantitas yang cukup setiap saat
2. Ya, dapat memenuhi beberapa tetapi tidak semua kebutuhan
3. Tidak ada daya/energi
F.4. Energi yang cukup tersedia untuk semua kebutuhan listrik fasilitas (Semua kebutuhan
meliputi penerangan, komunikasi, alat / peralatan medis, dan perumahan staf)
1. Ya, dengan kuantitas yang cukup setiap saat
2. Ya, dapat memenuhi beberapa tetapi tidak semua kebutuhan
3. Tidak ada daya/energi
F. 5. Sumber cadangan fungsional, dengan bahan bakar yang memadai, tersedia jika sumber
utama rusak (Sumber cadangan mungkin diperlukan untuk perangkat medis, lemari es,
penerangan dan pemompaan air. Ini harus menyala secara otomatis jika sumber daya rutin
terputus. Anggaran yang cukup harus tersedia untuk bahan bakar ke generator cadangan)
1. Ya, ada sumber cadangan, dengan bahan bakar yang memadai
2. Sumber cadangan ada tetapi bahan bakar tidak berfungsi atau tidak mencukupi
3. Tidak ada daya/energi pendukung
F. 6. Pencahayaan hemat energi digunakan dengan kontrol pencahayaan yang ditingkatkan
dan lampu hemat energi (Cahaya alami mungkin cukup pada siang hari dan harus digunakan
jika memungkinkan untuk mengurangi konsumsi energi)
1. Semua pencahayaan hemat energi
2. Beberapa tetapi tidak semua pencahayaan hemat energi
3. Tidak ada lampu hemat energi yang tersedia atau status tidak diketahui
F. 7. kamar mandi cukup terang, termasuk di malam hari (Pencahayaan untuk kamar mandi
diperlukan di semua fasilitas yang menyediakan layanan malam hari dan di mana tidak ada
cukup cahaya alami untuk menggunakan kamar mandi dengan aman di siang hari)
1. Semua pancuran memiliki pencahayaan yang berfungsi
2. Infrastruktur penerangan ada, tetapi tidak berfungsi
3. Infrastruktur penerangan tidak memadai atau tidak ada
F.8. Jamban cukup terang, termasuk di malam hari (Penerangan untuk jamban diperlukan di
semua fasilitas yang menyediakan layanan malam hari dan di mana tidak ada cukup cahaya
alami untuk menggunakan jamban dengan aman di siang hari.)
1. Semua jamban memiliki pencahayaan yang berfungsi
2. Infrastruktur penerangan ada, tetapi tidak berfungsi
3. Infrastruktur penerangan tidak memadai atau tidak ada
F.9. Ventilasi lingkungan yang berfungsi memadai (alami atau mekanis) tersedia di area
perawatan pasien. Bangunan harus ditempatkan dan dibangun dengan menggunakan desain
dan bahan yang mendukung ventilasi lingkungan berfungsi baik (misalnya jendela yang lebih
besar, overhang / atap besar untuk naungan di iklim yang lebih panas), dengan
mempertimbangkan iklim lokal dan angin. Bangunan dapat diperbaiki dengan penggunaan
tirai yang efektif, membuka dan menutup pintu dan jendela, menanam tumbuhan yang sesuai
di sekitar bangunan dan tindakan operasional lainnya untuk membantu mengoptimalkan
kondisi dalam ruangan. Jika iklim memungkinkan, jendela dengan bukaan besar, skylight,
dan ventilasi lain dapat digunakan untuk mengoptimalkan ventilasi alami. Kipas langit-langit
dan ventilator portabel kecil tidak disarankan karena dapat mengeluarkan debu di sekitar
ruangan (terutama untuk area yang steril). Meningkatkan ventilasi mengurangi
ketergantungan pada AC.
1. Ya, ventilasi cukup dan berfungsi di semua area pasien
2. Ventilasi tertentu tetapi tidak terawat dengan baik atau tidak cukup untuk
menghasilkan ventilasi alami
3. Tidak ada ventilasi
F. 10. Perencanaan dan Pengadaan berkelanjutan kebutuhan fasilitas diterapkan di seluruh
Puskesmas (Pengadaan berkelanjutan (menggunakan pendekatan siklus hidup) diterapkan di
seluruh fasilitas (Pengadaan berkelanjutan termasuk menggunakan produk yang tersedia
secara lokal yang telah disertifikasi oleh badan sertifikasi terakreditasi dan yang dipilih sesuai
dengan standar internasional. (Produk tersebut harus aman digunakan, memenuhi persyaratan
toksisitas, tahan lama, hemat energi dan sumber daya).
1. Ya, pengadaan berkelanjutan diterapkan secara konsisten di seluruh fasilitas
2. Ada pendekatan pengadaan berkelanjutan tetapi tidak diterapkan dengan baik
3. Tidak ada pendekatan
F. 11. Fasilitas memiliki kesiapsiagaan darurat kesehatan dan rencana tanggap darurat dengan
garis anggaran yang jelas
1. Sebuah rencana, disetujui oleh manajemen senior, ada dengan garis anggaran
2. Sebuah rencana ada tetapi tanpa anggaran
3. Tidak ada rencana atau anggaran
I. 8. HYGIENE
1. Tujuan dari Sub Indikator Hygine/kebersihan lingkungan adalah untuk mengatahui
dampak kesehatan lingkungan yang terdapat/terjadi kepada masyarakat radius 50
meter dari Puskesmas. Data yang akan diketahui adalah tentang kesakitan yang
kemungkinan dari aktifitas Puskesmas, kondisi estetika, kualitas udara, uji kualitas
udara, kondisi kebisingan lingkungan
2. Metode pengambilan data adalah observasi dan pengajuan pertanyaan kepada warga
sekitar Puskesmas
H.12. Jumlah masyarakat sekitar Puskesmas yang terpapar atau terinfeksi Nosokomial
(typhus, gangguan hati) (Pertanyaan kepada Staf Puskesmas)
1. Tidak ada
2. Sedikit
3. Banyak
H.13. Kondisi estetika Lingkungan sekitar Puskesmas (Observasi)
1. Bersih, rapi dan indah
2. bersih
3. Kumuh dan kotor
H.14. Kondisi kualitas udara lingkungan di sekitar Puskesmas yang disebabkan oleh aktivitas
Puskesmas, (Observasi, apa yang dirasakan oleh obeserver)
1. Bersih
2. Sedang
3. Kotor
H.15. Uji kualitas udara lingkungan disekitar Puskesmas (Pertanyaan kepada Staf Puskesmas)
1. Ya
2. Kadang kadang (tidak terjadawal)
3. tidak pernah
4. Tidak Tahu
H.16. Kondisi Kebisingan lingkungan di sekitar Puskesmas yang diakibatkan aktivitas
Puskesmas (Observasi, Apa yang dirasakan oleh Observer)
1. Tenang
2. Bising
3. Tidak Tahu
Kampanye dan Pelibatan Partisipasi Masyarakat di lingkungan Puskesmas
1. Tujuan dari Sub Indikator Kampanye dan pelibatan masyarakat adalah untuk
mengetahui/klarifikasi apakah terdapat kampanye dan pelibatan masyarakat di
sekitar Puskesmas (radius 50 meter sekitar Puskesmas) tentang penyampaian
informasi tentang menghindari/meminimalisir dampak lingkungan dari Puskesmas
dan mekanisme pelibatan masyarakat dalam ikut serta menjaga tidak terjadinya
dampak lingkungan dari aktifitas Puskesmas.
2. Metode pengambilan data adalah observasi dan pengajuan pertanyaan kepada Staf
Puskesmas
H.17. Apakah terdapat kampanye PHBS untuk masyarakat disekitar Puskesmas dalam
menghindari dampak lingkungan yang disebabkan aktivitas Puskesmas (Pertanyaan kepada
Staf Puskesmas)
1. Ya
2. Kadang kadang (tidak terjadawal)
3. Tidak
Questionaire WASH in HCF untuk Masyarakat Sekitar Puskesmas
1. Pertanyaan yang diajukan kepada masyarakat di lingkungan sekitar Puskesmas
radius 50 meter, untuk mengetahui terjadinya dampak pencemaran dari aktifitas
Puskesmas.
2. Metode pengambilan data adalah observasi dan pengajuan pertanyaan kepada
masyarakat sekitar Puskesmas
Sub Indikator Pencemaran udara,uji mekanisme sosialisasi kualitas air
1. Tujuan dari sub indikator ini adalah untuk mengetahui kemungkinan pencemaran
air minum, proses uji dan sosialisasi kualitas air minum berdasarkan pendapat dari
masyarakat.
2. Metode pengambilan data adalah observasi dan pengajuan pertanyaan kepada
masyarakat sekitar Puskesmas
H.18. Apakah terjadi pencemaran terhadap sumber air minum di tempat saudara?
1. Ya
2. Sedikit (tidak selalu terdapat)
3. Tidak
H.19. Apakah ada Uji Kualitas Sumber Air Minum oleh Puskesmas di sumber air minum
saudara?
1. Ya
2. Kadang-kadang
3. Tidak
H.20. Apakah ada sosialisasi hasil uji lab sumber air disampaikan ke masyarakat sekitar
lokasi Puskesmas
1. Ya
2. Kadang-kadang
3. Tidak
Sub Indikator SANITASI
1. Tujuan dari sub indikator ini adalah untuk mengetahui kemungkinan pencemaran
yang diakibatkan aktivitas Puskesmas khusunya fasilitas Sanitasi berdasarkan
pendapat dari masyarakat.
2. Metode pengambilan data adalah observasi dan pengajuan pertanyaan kepada
masyarakat sekitar Puskesmas
H.21. Apakah anda menemui Sampah dan limbah medis terdapat di lingkungan diluar
Puskesmas/dilingkungan rumah anda
1. Ya
2. Sedikit
3. Tidak
H.22. Apakah anda pernah menemui tikus atau kecoa dari Gudang atau bangunan Puskesmas
menuju tempat anda?
1. Ya
2. Sedikit
3. Tidak
H.23. Menurut anda, apakah fasilitas puskesmas menyebarkan nyamuk kelingkungan
disekitar Puskesmas?
1. Ya
2. Sedikit
3. Banyak
H.24. Apakah anda pernah mengalami pencemaran dari tanki septic Puskesmas di
Lingkungan anda?
1. Ya
2. Sedikit
3. Tidak Ada
H.25. Apakah aliran limbah drainase dari aktifitas Puskesmas tidak mencemari lingkungan
sekitar Puskesmas termasuk lingkungan anda
1. Ya
2. Sedikit
3. Banyak
Sub Indikator HYGIEN (Kebersihan dan kesehatan lingkungan)
1. Tujuan dari sub indikator ini adalah untuk mengetahui kemungkinan gangguan
kebersihan dan kesehatan lingkungan berdasarkan pendapat dari masyarakat. (sub
indikator drainase, penyakit yang kemungkinan disebabkan aktivitas Puskesmas,
estetika, kualitas udara dan kebisingan)
2. Metode pengambilan data adalah observasi dan pengajuan pertanyaan kepada
masyarakat sekitar Puskesmas
H.26. Apakah aliran limbah drainase dari aktifitas Puskesmas tidak mencemari lingkungan
sekitar Puskesmas termasuk lingkungan anda?
1. Ya
2. Sedikit
3. Tidak Ada
H.27. Apakah anda pernah terpapar atau terinfeksi Nosokomial (penyakit Typhus, dll)
1. Ya
2. Jarang
3. Tidak Ada
H.28. Apakah menurut anda dengan adanya aktivitas Puskesmas mempengaruhi estetika
lingkungan anda?
1. Bersih, rapi dan indah
2. Bersih
1. Kotor dan kumuh
H.29. Bagaimana menurut anda Kondisi kualitas udara lingkungan di sekitar Puskesmas yang
disebabkan oleh aktivitas Puskesmas
1. Bersih, rapi dan indah
2. sedang
2. Kotor dan kumuh
H.30. Apakah anda mengetahui bahwa ada uji kualitas udara lingkungan disekitar
Puskesmas/lingkungan anda?
1. Ya
2. Jarang
3. Tidak Ada
H.31. Menurut anda, apakah aktivitas Puskesmas membuat kebisingan lingkungan sehingga
mengganggu kenyamanan?
1. Ya
2. Sedikit (tidak tentu)
3. Tidak Ada
Kampanye dan Pelibatan Partisipasi Masyrakat di lingkungan Puskesmas
1. Tujuan dari Sub Indikator Kampanye dan pelibatan masyarakat adalah untuk
mengetahui/klarifikasi apakah terdapat kampanye dan pelibatan masyarakat di sekitar
Puskesmas (radius 50 meter sekitar Puskesmas) tentang penyampaian informasi
tentang menghindari/meminimalisir dampak lingkungan dari Puskesmas dan
mekanisme pelibatan masyarakat dalam ikut serta menjaga tidak terjadinya dampak
lingkungan dari aktifitas Puskesmas.
2. Metode pengambilan data adalah observasi dan pengajuan pertanyaan kepada
masyarakat disekitar
Puskesmas
H.32. Apakah anda mengetahui/pernah menerima kampanye PHBS untuk masyarakat
disekitar Puskesmas dalam menghindari dampak lingkungan yang disebabkan aktivitas
Puskesmas
1. Ya
2. Kadang-kadang
3. Tidak
H.33. Menurut anda, apakah pernah diajak bermusyawarah tentang kemungkinan dampak
lingkungan yang disebabkan oleh Puskesmas?
1. Ya
2. Kadang-kadang
3. Tidak
H.34. Apakah anda mengetahui/pernah menerima kampanye stop BABS untuk masyarakat
disekitar Puskesmas
1. Ya
2. Kadang-kadang
3. Tidak pernah
H.35. Apa saran anda dalam mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas
Puskesmas?
I. 9. Persepsi Layanan WASH
a. Pertanyaan ditujukan kepada pengunjung Puskesmas, Disarankan memperoleeh
jawaban minimal dari 5 orang pengunjung untuk melihat tanggapan/persepsi dan
saran dari pengunjung tentang layanan WASH in HCF
b. Tujuan dari pengambilan data ini adalah untuk mengetahui persepsi layanan air,
sanitasi dan kebersihan lingkungan di Puskesmas berdasarkan pendapat masyarakat
c. Metode pengambilan data adalah pengisian kuisioner melalui wawancara oleh
enumerator kepada pengunjung Puskesmas
I.1. Secara umum, bagaimana kondisi fasilitas air, sanitasi dan kebersihan di Puskesmas
sudah memenuhi syarat?
a. Sudah memenuhi syarat kesehatan dan telah melayani kebutuhan untuk disabilitas
b. Memenuhi syarat tetapi tidak untuk disabilitas
c. Tidak memenuhi syarat
I.2. Bagaimana kondisi fasilitas toilet Puskesmas menurut anda?
a. Bersih, tersedia air dan sabun untuk cuci tangan dan menggunakan toilet duduk dan
ada ram untuk disabilitas
b. Bersih, tersedia air dan sabun untuk cuci tangan dan menggunakan toilet duduk
c. Kotor dan tidak ada air
I.3. Pemahaman cuci tangan pakai sabun
a. Memahami ada 7 langkah cuci tangan pakai sabun dan waktu cuci tangan pakai sabun
b. Memahami cara cuci tangan pakai sabun tapi tidak waktunya
c. Tidak memahami langkah cuci tangan pakai sabun
I.4. Parktik Cuci Tangan Pakai Sabun di Puskesmas
a. melakukan praktik cuci tangan pakai sabun karena fasilitas tersedia, air mengalir,
sabun, lap dan aman
b. melakukan praktik cuci tangan tapi tidak dengan sabun
c. tidak melakukan cuci tangan
I.5. Sampah adalah
a. organik, anorganik, b3
b. sampah adalah kertas, bungkus plastik makanan
c. tidak tahu
I.6. Tempat sampah
a. Tempat sampah organik, anorganik, b3 dan ada penjelasannya
b. Sampah organik dan anorganik
c. Tempat sampah campur
I.7. Ketersediaan Fasilitas Menstruasi di Puskesmas
a. fasilitas menstruasi untuk pasien tersedia dengan ruangan terpisah dan kelengkapan
MHM
b. fasilitas menstruasi untuk pasien tersedia dengan kelengkapan MHM
c. Tidak ada fasilitas
I.8. Bagaimana menurut anda lingkungan Puskesmas?
a. Bersih, nyaman, tidak ada sampah berserakan dan genangan air
b. Lingkungan bersih tapi kamar mandi jorok
c. Kumuh dan kotor
1. Tujuan dari Indikator ini adalah untuk mengetahui persepsi Tenaga Kesehatan di
Puskesmas tentang layanan fasilitas air, sanitasi dan kebersihan lingkungan,
keterlibatan dalam perencanaan, fasilitas apa yang perlu ditingkatkan serta
kesempatan untuk mendapatkan oreintasi atau pelatihan tentang pengelolaan
fasilitas air, sanitasi dan kebersihan lingkungan di Puskesmas
2. Metode pengumpulan data adalah dengan melakukan pengisian kuisioner melalui
wawancara
3. Responden pengisian data adalah tenaga kesehatan Puskesmas dan pelaksana
kegiatan kebersihan (yang bertanggungjawab terhadap pengelolaan air, sanitasi,
dan kebersihan lingkungan)
K.1 Secara umum, bagaimana pendapat anda tentang pelayanan fasilitas air, sanitasi dan
kebersihan puskesmas saat ini?
a. Cukup mengakomodir dan mendukung pelayanan Puskesmas termasuk untuk
disabilitas
b. Cukup mengakomodir dan mendukung pelayanan Puskesmas tetapi tidak ramah
untuk disabilitas
c. Layanan fasilitas air, sanitasi dan kebersihan buruk
K.2 Apakah anda dilibatkan dalam perencanaan peningkatan layanan fasilitas, air, sanitasi
dan kebersihan Puskesmas yang akan dilakukan?
a. Dilibatkan dalam pembahasan dalam rencana peningkatan fasilitas air sanitasi dan
kebersihan melalui proses pertemuan secara teratur dan formal
b. Dilibatkan dalam pembahasan dalam rencana peningkatan fasilitas air sanitasi dan
kebersihan melalui proses pertemuan secara tidak teratur dan informal
c. Tidak dilibatkan dalam pembahasan dalam rencana peningkatan fasilitas air sanitasi
dan kebersihan melalui proses pertemuan secara teratur
K.3 Fasilitas apa yang anda sarankan untuk ditingkatkan pelayanannya?
a. Satu area (air atau sanitasi atau hygiene)
b. Dua area (air atau sanitasi atau hygiene)
c. Tiga area (air atau sanitasi atau hygiene)
K.4 Staff Puskesmas pernah menerima orientasi/pelatihan terkait pemantauan fasilitas dan
layanan air, sanitasi, dan kebersihan
a. Ya, pernah dan rutin terkait seluruh SOP air, sanitasi, dan kebersihan (termasuk
persampahan) dan kebijakan terkait yang berlaku dan terupdate
b. Ya, pernah hanya sekali atau kadang-kadang
c. Tidak pernah sama sekali