Sejarah para Penguasa Di Utara
Sejarah para Penguasa Di Utara
Legenda dan sejarah tentang zaman Suelin yang tercatat pada masa keempat di zaman
Zeincunraa sebenarnya hanya mencatat sebagian kecil dari kisah-kisah mengagumkan
yang tertinggal dalam ukiran-ukiran batu dan scroll-scroll purba sejak zaman peralihan
dari Suelin menuju pada Zeincunraa. Kisah-kisah legenda dan mitos tersebut tidak
diketahui waktunya sehingga pencatatan waktu tentang kejadian-kejadian yang akan
dipaparkan di bawah ini menjadi sebuah misteri hingga kini, tetapi catatan tentang
sejarah pertama kalinya Permata Agung diciptakan telah ditemukan keotentikannya
dalam sebuah tablet kuno Sindarion yang berusia sekitar 9500 tahun sebelum Zeincunraa,
yaitu pada tahun 4013 sebelum kejatuhan bangsa Sindarion dari Langit Kedua. Ketujuh
bagian Permata-permata Agung tersebut yaitu: Olved, Erid, Rouza, Tinmalad, Acbalan,
Telntarin, dan Terall. Ketujuh permata itu diciptakan berdasarkan petunjuk Penguasa
Semesta oleh Azcraban Perkasa, penguasa pertama bangsa Sindarion dari kaum Azali,
dan ia menamakan permata-permata itu Lornenstone (tentang permata-permata ini
diceritakan di Buku Hitam karya Arianne Vegniore). Pada zaman itu (Suelin), dunia ini
terbagi menjadi tiga bagian, yaitu Benua-benua (timur, barat, utara dan selatan), Langit
Pertama dan Langit Kedua. Langit Keempat hingga Langit Ketujuh berada pada dimensi
lain, dan Penguasa Semesta bertahta di Singgasana Agung di Langit Ketujuh, yang adalah
Langit dari segala langit. Konon, dari tempat itulah Sang Penguasa menjadikan seluruh
alam semesta ini.
Adalah Azonell agung, Kaisar terhebat dan tokoh Azali yang paling termasyhur dari
seluruh kaisar-kaisar di Langit Kedua pada zaman peralihan atau zaman akhir Suelin.
Dengan kekuatan kaumnya (kaum Azali) yang diberkati Penguasa Semesta, mereka
membangun kekaisaran raya di Armazora dan menamakannya Azaoth. Dengan talenta
kreasi yang diberikan Penguasa Semesta kepadanya, ia mengambil tujuh Permata Agung
yang terbuat dari criezopras dan yang diciptakan pada zaman awal Suelin oleh leluhurnya
dan membentuk mereka ke dalam satu bagian dan menjadikannya sebuah Batu Akik yang
ia namakan Ordeniz – belakangan batu tersebut dinamakan Lunasterall dan kelak menjadi
dasar terjadinya Perang Besar sepanjang masa di zaman Zeincunraa – dimana batu
tersebut terdiri dari gabungan tujuh Permata Agung Lornenstone dan merupakan batu-
batu agung untuk memanggil kuasa dahsyat seraphin paling mematikan untuk
menghukum bumi. Seraphin itu disebut Zebaoth dalam bahasa Sindarion dan Arvenz
dalam bahasa orang-orang di Selatan. Kuasa yang terdapat di dalam Ordeniz-ordeniz ini
sebenarnya bervariasi dan hanya dapat memanggil Zebaoth jika ketujuh Lornenstone
tersebut disatukan di dalam satu kesatuan – belakangan Azonell-lah yang pertama kali
mendapatkan rahasia tersebut setelah permata-permata tersebut ditempa oleh Azcraban
lama berselang. Dengan kekuatan dahsyat yang diberikan Lornenstone tersebut, Azonell
menjadi angkuh dan gila akan kekuasaan di bumi dan melanggar larangan Penguasa
Semesta untuk berlayar mengarungi langit ke Dunia Tanpa Waktu di Heraz atau yang
kini disebut dengan Tanah Mengambang Evenia. Hal tersebut dikarenakan Dazcord
Shedell, seorang penasehat dan penyihir paling berkuasa di Azaoth berhasil membujuk
Azonell untuk melakukan hal itu.
Dazcord memiliki keagungan dan keelokan kaum Azani (ras yang bersaudara
kandung dengan kaum Azali) dan kekuatan dahsyat dari darah bangsawan-bangsawan
agung Sindarion. Ia selalu menasehati Kaisar ke dalam hal-hal yang menimbulkan niat
untuk menjajah seluruh bumi dan menjadi penguasa tunggal dikarenakan pemikirannya
ke depan tentang kuasa yang dapat mereka raih dari penggunaan Lornenstone tersebut
terhadap seluruh dunia. Dan entah mungkin karena kepiawaiannya dalam mengambil hati
raja, ataukah karena memang Dazcord memiliki keagungan bangsawan Sindarion purba
yang tidak dimiliki kaumnya yang lain, ia berhasil membujuk kaisar dan menyusun taktik
perang serta armada besar yang dahsyat luar biasa (armada ini merupakan armada kapal-
kapal angkasa dalam berbagai ukuran dan bersenjatakan meriam-meriam Xenon dalam
berbagai elemen) mengarungi langit menuju keempat penjuru bumi dengan dukungan
penuh dari seluruh rakyat Sindarion. Akan tetapi putra-putra Kaisar, Azbanura dan
Azenell, tidak setuju dengan tindakan tersebut dan mencoba menasihati ayah mereka
untuk mengurungkan niatnya itu. Tetapi Azonell yang merasa layak menjadi Kaisar
Agung penguasa seluruh semesta, dan yang telah termakan oleh bujukan Dazcord,
menolak saran putra-putranya dan tetap pada rencananya semula. Maka pada sekitar
tahun 9012 menjelang akhir zaman Suelin, armada raya Sindarion yaitu Armada
Kekaisaran Raya Azaoth, maju menuju Evenia dan dengan demikian telah menantang
Penguasa Semesta.
Adalah Armaguz Mahaiel, seorang tokoh Aradinraa yang paling hebat dan mulia dari
seluruh bangsa Pengembara Langit atau Voith dalam bahasa kuno kaum Aradinraa dan
mereka adalah bangsa Langit Pertama. Mahaiel adalah Kaisar Agung dari Heraz yang
terletak persis di tenggara Evenia, dan kekaisarannya adalah Voithron. Ia maju
menantang Azonell Agung di perbatasan Langit Kedua dengan Langit Arung Waktu
(istilah dari Evenia) bersama armada-armada perangnya yang tidak kalah hebatnya
dengan armada perang Azonell – karena dengan keagungan kekaisarannya ia hendak
menantang Azonell Agung dalam memperebutkan permata-permata Lornenstone tersebut
dan sebagai wujud kesetiaannya kepada Penguasa Semesta – maka terjadilah
pertempuran besar antara kaum Azali dengan kaum Aradinraa di tempat tersebut. Azonell
dengan angkuhnya memanggil Zebaoth ke dalam pertempuran itu dan
menunggangbalikkan tidak hanya para pasukan kaum Aradinraa tetapi juga pasukan dari
kaum Azali sendiri. Korban dari kedua belah pihak lebih banyak jatuh dalam summon
tersebut ketimbang korban yang jatuh akibat pertempuran. Langit Pertama dan Langit
Kedua pun runtuh dan menyatu dengan benua-benua selama kurun waktu yang tidak
dapat dihitung. Kini hanya sedikit saja sisa-sisa daratan Langit Pertama dan Kedua yang
tertinggal di bumi yang belakangan dikenal dengan sebutan Armadeza atau daratan yang
mengambang di atas tanah (tentang daratan-daratan ini diceritakan dengan lengkap
mitologinya pada buku pertama yang diterbitkan dalam Legend of Zeincunraa). Maka
dengan demikian kaum Aradinraa jatuh dari Langit Pertama dan menjadi bangsa
Pengembara Bumi sebelum mereka akhirnya menetap di Benua Utara bumi. Evenia
dipisahkan dari lingkungan bumi dan semua manusia dilarang memasuki Dunia Tanpa
Waktu tersebut selamanya. Demikianlah, maka berakhirlah zaman Suelin dan zaman baru
pada tahun 1 masa pertama Zeincunraa dimulai. Keturunan pangeran-pangeran agung
dari rumah Mahaiel yang selamat dari pertempuran akbar itu kemudian menemukan
belahan bumi permai di utara dan berdiam di sana, sementara kabar kejatuhan Armaguz
Mahaiel tidak pernah tercatat lagi ke dalam mitos-mitos purba dan kisahnya hanya
menjadi legenda-legenda yang sudah terlupakan oleh waktu. Di Bumi Utara tersebut
itulah, putra mahkota Mahaiel yang bernama Arvhiel kemudian membangun kekaisaran
raya Voith Oll’rinia, yang belakangan dikenal dengan sebutan Votronia.
Sementara itu, Azonell sendiri jatuh dalam kemunculan Zebaoth tersebut bersama
hampir sepertiga dari keluarga-keluarganya. Awalnya karena salah satu dari tujuh batu
Permata Agung terjatuh saat Azonell terlempar dari hexanoznya ketika getaran dahsayat
kemunculan Zebaoth merobohkan seluruh armada baik kawan maupun lawan. Zebaoth
pun jadi tidak terkontrol dan sapuan keenam sayapnya yang perkasa menghancurkan
sepertiga dari dataran Evenia. Saat itu Mahaiel yang sudah dapat menguasai dirinya dan
hexanoznya berteriak dari kereta perangnya dan mengejek Azonell. “Kekuatanmu tidak
sepadan dengan kebesaran makhluk yang kau panggil. Apakah ini suatu lelucon
perangmu?” katanya. Murka oleh ejekan Mahaiel yang terang-terangan merendahkan
derajatnya sebagai Kaisar Agung Penguasa Zebaoth, Azonell memerintahkan Zebaoth
melepaskan serangan akhirnya dan perangpun berubah menjadi bencana yang paling
mengerikan dalam sejarah bumi pada zaman itu, yaitu kehancuran kedua Langit dan
jatuhnya dataran-dataran mengambang ke bumi. Armada Azali pun terbuang dari Langit
Kedua dan jatuh ke pegunungan tinggi Zarkhana dan sampai di Benua Selatan hingga
zaman Zeincunraa dimulai. Azonell tewas tertindih reruntuhan batu bersama seluruh
pengawalnya ketika ia mencoba menerobos batu-batu yang berjatuhan akibat serangan
Zebaoth tadi. Tempat di mana Azonell tewas dan terkubur didirikan tugu peringatan oleh
rakyatnya sebelum mereka melarikan diri dari Evenia, dan sisa-sisa situs purbakala yang
tertinggal dari perang tersebut disebut Gradanovahd, yang terletak kini di Benua Timur,
tandus dan mengerikan. Putra-putra mahkota Azonell, Azbanura dan Azenell, berhasil
meloloskan diri dari kehancuran Langit Kedua oleh karena pertolongan Ziron, salah satu
pengawal kepercayaan Azonell yang menyelamatkan mereka tepat pada waktunya dari
kehancuran fatal yang diakibatkan kemurkaan dan kegilaan Azonell ketika
memerintahkan Zebaoth untuk melakukan evzagarell, yang artinya Penghancuran
Terakhir, dan mereka berhasil mengunci kembali seraphin dahsyat tersebut ke dalam
Lornenston dan membawanya ke Benua Selatan (tentang hal ini diceritakan lebih banyak
dalam kisah dongeng terkenal dari kerajaan Celionia purba yang sering diceritakan oleh
para orang tua kepada anak-anak dan cucu-cucu) – dan sesudahnya, mereka membangun
kerajaan Azdalnar Purba pada masa pertama Zeincunraa dimulai. Azbanura menjadi Raja
Tertinggi sedangkan Azenell memilih menjadi Pangeran Arventica dan menetap bersama
keluarganya di utara tanah Arventiana (dinamakan Arventiana karena di lokasi dataran
tersebut itulah sang Arvenz atau Zebaoth muncul pertamakalinya).
Namun rupanya Dazcord selamat dari kehancuran mengerikan dalam pertempuran
tersebut dan lari bersembunyi bersama sisa-sisa kaum Azani di pegunungan Gravuna
sebelah tenggara dari Armazora. Kekaisaran Azaoth sendiri telah menjadi puing-puing
setelah sisa-sisa dari kaum-kaum terakhir bangsa Sindarion melarikan diri ke Benua
Selatan bersama kaum Azali dan putra-putra Azonell Agung. Di puncak gunung tersebut,
Dazcord menambah kembali kekuatannya yang dashyat dan mengangkat dirinya menjadi
Penguasa Benua Timur. Tetapi dataran Langit Kedua di Armazora diratakan dengan
tanah oleh Penguasa Semesta dan dikutuk selamanya tandus dan kelam. Seiring
berkembangnya waktu, Dazcord lalu menemukan satu dari tujuh permata Ordeniz yang
tertinggal sejak pertempuran terakhir (Batu Erid) di Armazora dan mempergunakan
kekuatannya untuk memanggil kekuatan-kekuatan kegelapan dari bawah bumi, yang
telah sekian lama dikunci oleh kekuatan bumi dibawah dunia terang, dan membangun
kembali reruntuhan kota Azaoth dan sekaligus menjadikannya Kekaisaran Baru di bawah
pimpinannya. Ia menjadi Kaisar Agung dari kaum-kaum Azani Hitam dan memberikan
nama baru kepada kekaisarannya (Amnunaoth) kira-kira pada tahun 14 masa pertama
Zeincunraa dimulai dan menjadikan Benua Timur sebuah tempat paling ditakuti oleh
seluruh penduduk bumi pada zaman Zeincunraa. Menjelang tahun 191 masa pertama
zaman Zeincunraa, kekaisaran Amnunaoth telah berkembang pesat menjadi kekaisaran
raya yang luar biasa, tetapi Dazcord hanya berdiam diri dan mempelajari dua kerajaan
lain yang telah berdiri di benua utara dan benua selatan (Votronia dan Azdalnar).