Anda di halaman 1dari 2

PERISTIWA SUNGAI

SUNGAI YORDAN

Salah satu mukjizat ini terjadi di bawah kepemimpinan Yosua.  Tabut Perjanjian dibawa
ke sungai Yordan.  Ketika kaki para imam menyentuh air, tiba-tiba sungai menjadi surut dan
tanahpun kering sampai semua orang menyeberang.  Tuhan selalu menuntun jalan.

 Meskipun Ia tidak berdosa, Yesus dibaptis oleh Yohanes Pembaptis di Sungai Yordan.  Ketika
Dia keluar dari air, lambang Roh Allah secara ajaib turun ke atas-Nya, dan Bapa menyuarakan
persetujuan-Nya atas Anak-Nya.

Dia menunjukkan jalan bagi kita, Dia memberi contoh.  Baptisan itu penting, karena itu adalah
simbol   kematian dan kebangkitan.  Seseorang yang dibaptis, mati dari cara hidup yang lama
dan destruktif dan bangkit untuk hidup baru serta menang dalam Kristus.

Sungai nil

Sungai Nil setiap tahunnya mengalami banjir yang menyebabkan daerah kanan-kirinya
menjadi lembah yang subur dengan luas mencapai 15-50 kilometer. Lembah Sungai Nil
dikelilingi gurun, sebelah timur sekitar tepi Laut Merah berupa gurun Arabia, batas selatan di
Sudan berupa gurun Nubia, batas barat adalah Gunung Libya, dan batas utara adalah Laut
Tengah. Air dari Sungai Nil berasal dari gletser yang mencair dari Pegunungan Kilimanjaro.
Selanjutnya, lembah Sungai Nil yang subur dimanfaatkan masyarakat untuk bertani. Beberapa
pertanian dari peradaban Sungai Nil yang dihasilkan adalah gandum, sekoi, dan jelai (padi-
padian yang biji atau buahnya keras seperti jagung).

Sungai Efrat

Pada separuh akhir milenium ke-2 SM, daerah lembah Sungai Efrat terbagi menjadi
wilayah Kerajaan Babel Kerajaan Babel Orang Kasi di sebelah selatan, dan wilayah Kerajaan
Mitani,, Kerajaan Asyur.serta Kekaisaran Orang Het  di sebelah utara. Pada
akhirnya, Kekaisaran Asyur Pertengahan (1365–1020 SM) berdaulat atas Kekaisaran Orang Het,
Kerajaan Mitani, dan Kerajaan Babel Orang Kasi Sesudah Kekaisaran Asyur Pertengahan runtuh
pada penghujung abad ke-11 SM, Kerajaan Babel dan Kerajaan Asyur bertarung memperebutkan
daerah lembah Sungai Efrat yang kini termasuk wilayah negara Irak. Kekaisaran Asyur
Baru (935–605 SM) pada akhirnya berjaya memenangi pertarungan ini, bahkan berhasil pula
menguasai kawasan utara daerah lembah Sungai Efrat pada separuh awal milenium pertama pra-
Masehi.[
Dari abad ke abad kemudian, daerah lembah Sungai Efrat silih berganti dikuasai oleh Kekaisaran
Asyur Baru (runtuh antara tahun 612 dan 599 SM),pada tahun-tahun menjelang akhir abad ke-7
SM, dan pada akhirnya jatuh ke tangan Kekaisaran Wangsa Hakamanes (539–333
SM).Kekaisaran Wangsa Hakamanes pun pada gilirannya ditaklukkan oleh Aleksander Agung,,
Raja Makedonia yang mengalahkan Raja Darius III, dan wafat di Babel pada tahun 323 SM.
Sepeninggal Aleksander Agung, daerah lembah Sungai Efrat dikuasai oleh Kekaisaran Wangsa
Seleukos (312–150 SM), dan selanjutnya oleh Kekaisaran Wangsa Aršak (150 SM – 226 M).
Pada zaman Kekaisaran Wangsa Aršak, sejumlah negara Asyur Baru.semisal Kerajaan
Adiabene, menguasai daerah-daerah tertentu di dalam bentang daerah lembah Sungai
Efrat. Kekaisaran Romawi, demikian pula penerusnya, Kekaisaran Romawi Timur, bertarung
melawan Kekaisaran Wangsa Sasan  (226–638 M), lantaran memperebutkan daerah lembah
Sungai Efrat, sampai akhirnya ditaklukkan oleh kaum Muslim pada pertengahan abad ke-7
M. Pertempuran Karbala berkecamuk di tepi sungai Efrat pada tahun 680 M.

SUNGAI TIGRIS
Reruntuhan bangunan kota tua berusia 3.400 tahun tiba-tiba muncul dari dasar sungai
Tigris di Mosul, Irak
Permukiman kota kuno ini muncul dari dasar sungai Tigris setelah permukaan airnya menyusut
akibat kekeringan esktrem di Irak dan membuat waduk Mosul kering. Kota yang luas dengan
istana dan beberapa bangunan besar bisa jadi dikenal dengan Zakhiku kuno, sebagai pusat
penting di Kekaisaran Mittani (1550-1350 SM). Munculnya kembali kota Zaman Perunggu yang
telah tenggelam beberapa dekade mengundang para peneliti dan arkeologi langsung melakukan
survei. Penemuan kota kuno ini terletak di Kemune di Wilayah Kurdistan irak

Anda mungkin juga menyukai