Anda di halaman 1dari 20

NILAI TUKAR RUPIAH DAN DEVISA

Dr. Binti Nur Asiyah, M.Si.


PENDAHULUAN
Nilai tukar rupiah tidak terpisahkan dengan kondisi devisa yang
dimiliki suatu negara, dan sangat tergantung permintaan mata uang
asing sehingga menyebabkan harga tidak berada pada
keseimbangan.
Devisa yang dimiliki sangat tergantung perolehan terutama dari
eksport yang berhasil di Kelola dan potensi menghasilkan mata uang
asing
Komposisi devisa terdiri dari emas, Special Drawings rights, Reserve
position in the Fund, Cadangan Devisa lain (uang kertas asing &
simpanan, Surat berharga dan tagihan lainnya.
NILAI TUKAR RUPIAH SEPTEMBER 2022
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pada sesi perdagangan
Senin (26/9/2022) pagi dibuka melemah. Depresiasi kurs rupiah hari ini
mengekor mata uang negara regional Asia lain. Mengacu kepada data
Bloomberg, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dibuka pada level Rp
15.0067 per dollar AS, melemah dibanding posisi penutupan sebelumnya
sebesar Rp 15.038 per dollar AS (Kompas.com)
Penyebabnya:
Pelemahan nilai tukar rupiah masih disebabkan oleh sentimen kenaikan suku
bunga acuan bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) pada pekan lalu.
Suku bunga acuan yang lebih tinggi membuat indeks dollar AS kian diminati
pasar.

Dampaknya:
Yen Jepang melemah 0,45 persen, dollar Singapura melemah 0,22 persen,
dollar Taiwan melemah 0,53 persen, won Korea Selatan melemah 1,37 persen,
peso Filipina melemah 0,57 persen, rupee India melemah 0,15 persen, yuan
China melemah 0,43 persen, hingga ringgit Malaysia melemah 0,43 persen
DEFINISI
Nilai tukar (atau dikenal sebagai kurs) adalah sebuah perjanjian
yang dikenal sebagai nilai tukar mata uang terhadap pembayaran
saat kini atau di kemudian hari, antara dua mata uang masing-
masing negara atau wilayah.

Devisa adalah kumpulan valuta asing yang berfungsi sebagai


medium pembiayaan transaksi perdagangan antar-negara atau
perdagangan internasional
Tinggi rendahnya cadangan devisa negara adalah salah satu
parameter yang menandakan bahwa sektor keuangan negara tidak
mengalami masalah dan roda ekonomi berputar dengan baik
NILAI TUKAR RUPIAH 2021-2022
Nilai Tukar
15.200,00

15.000,00 15.006,70

14.903,00
14.834,00
14.800,00

14.600,00
14.578,00

14.463,00 14.482,00
14.400,00
14.368,00 14.382,00 14.363,00
14.313,00 14.332,00
14.268,00 14.263,00
14.200,00
14.168,00

14.000,00

13.800,00

13.600,00
7_2021 8_2021 9_2021 10_2021 11_2021 12_2021 1_2022 2_2022 3_2022 4_2022 5_2022 6_2022 7_2022 9_2022
CADANGAN DEVISA 2021 – 2022
Cadangan devisa (Juta USD)
150.000

146.870
145.461 145.858
145.000 144.784 144.905

141.344 141.435
140.000
139.129
137.343
136.379
135.659 135.550
135.000

132.173 132.200

130.000

125.000

120.000
7_2021 8_2021 9_2021 10_2021 11_2021 12_2021 1_2022 2_2022 3_2022 4_2022 5_2022 6_2022 7_2022 8_2022
KERANGKA TEORI:
FACTORS INFLUENCING EXCHANGE RATES
(VIA D&S)

Market fundamentals
 Current account balances
 Real income
 Real interest rates
 Inflation rates
 Consumer preferences for domestic or foreign products
 Productivity changes affecting production costs
 Profitability and riskiness of investments

7
Exchange rates

FACTORS INFLUENCING
EXCHANGE RATES
Government Policy
 Monetary policy and fiscal policy
 Government trade policy

Market expectations
 News about future market fundamentals
 Speculative opinion about future exchange rates

8
Exchange rates

WHEN ARE THESE


FACTORS IMPORTANT?
Short run (days) - financial transfers
 Differences in real interest rates
 Shifting expectations of future exchange rates

Medium run (months)


 Economic cycles

9
Exchange rates

WHEN ARE THESE


FACTORS IMPORTANT?
Long run (years) - movements of goods, services, investment,
influenced by:
 Inflation rates
 Investment profitability
 Consumer tastes
 Real income
 Productivity
 Trade policy

10
ISU-ISU UTAMA EKONOMI INDONESIA
Neraca Pembayaran Indonesia

Neraca pembayaran (Juta USD)


6.000

5.000 4.953

4.000
3.853

3.000

2.000
1.518
1.000 997
850
407
0
Q3_2020 Q4_2020 Q1_2021 Q2_2021 Q3_2021 Q4_2021 Q1_2022 Q2_2022

-1.000 -1.085

-2.000 -1.927

-3.000

Sumber: BI
TRANSAKSI BERJALAN: BARANG
Transaksi berjalan_Barang (Juta USD)
18.000

16.809
16.000
15.408

14.000

12.433
12.000
11.300

10.000 9.792 9.969

8.337
8.000
7.628

6.000

4.000

2.000

0
Q3_2020 Q4_2020 Q1_2021 Q2_2021 Q3_2021 Q4_2021 Q1_2022 Q2_2022
TRANSAKSI BERJALAN: JASA
Transaksi berjalan_Jasa (Juta USD)
0
Q3_2020 Q4_2020 Q1_2021 Q2_2021 Q3_2021 Q4_2021 Q1_2022 Q2_2022

-1.000

-2.000

-2.768
-3.000
-3.105
-3.392
-3.598
-3.705
-4.000 -3.955

-4.380

-5.000 -4.967

-6.000
Ekspor Produk Primer Masih Dominan

CHART TITLE
Eskpor_Hasil Pertanian (Ribu USD) Eskpor_Manufaktur (Ribu USD) Eskpor_Pertambangan (Ribu USD)

25.000.000

20.000.000

15.000.000

10.000.000

5.000.000

0
6_2021 7_2021 8_2021 9_2021 10_2021 11_2021 12_2021 1_2022 2_2022 3_2022 4_2022 5_2022 6_2022
IMPLIKASI KEBIJAKAN:
MENGATUR PERMINTAAN DAN PENAWARAN USD
Dengan sistem nilai tukar yang fleksibel, gejolak nilai tukar sangat
ditentukan oleh demand dan supply dari mata uang asing khususnya
USD.
Dengan berbagai permasalahan terkait transaksi internasional, maka
gejolak nilai tukar akan berdampak besar bagi ekonomi domestik,
dimana depresiasi/apresiasi memberikan dampak yang asimetris.
Diperlukan pengelolaan terhadap permintaan thd USD yang
ditentukan oleh 3 elemen; kepentingan transaksi (Impor), spekulasi
(konvensional), dan store of value.
Diperlukan peningkatan penawaran USD yang ditentukan oleh
transaksi (ekspor), insentif, keadaan ekonomi domestik, dan intervensi
BI.
IMPLIKASI KEBIJAKAN:
Memperkuat daya saing ekspor barang dan jasa agar transaksi
berjalan bisa surplus (memperkuat cadangan devisa)
Sedapat mungkin mengurangi ketergantungan terhadap impor dalam
bentuk bahan baku dan barang modal.
Sedapat mungkin mengurangi ketergantungan terhadap USD dalam
transaksi baik domestik maupun impor (karena US tidak lagi dominan
sebagai sumber impor Indonesia).
IMPLIKASI KEBIJAKAN
Mengupayakan inflasi di level yang rendah agar suku bunga bisa
lebih rendah untuk mendukung daya saing industri domestik.
Mendorong penggunaan valuta asing, khususnya USD untuk tujuan
transaksi dan memberikan disinsentif bagi penggunaan valas untuk
keperluan spekulasi dan non-transaksi lainnya.
PAKET KEBIJAKAN EKONOMI PEMERINTAH? BELUM EFEKTIF,
KHUSUSNYA DALAM JANGKA PENDEK, MASIH BUTUH WAKTU UNTUK
PEMBUKTIAN.

Dengan tujuan menggerakkan ekonomi nasiona:.


Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 16-17 Maret 2022 memutuskan untuk
mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,50%, suku bunga Deposit
Facility sebesar 2,75%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,25%
Memperkuat kebijakan nilai tukar Rupiah untuk menjaga stabilitas nilai tukar yang sejalan dengan
mekanisme pasar dan fundamental ekonomi;
Melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit (SBDK) dengan pendalaman pada
perkembangan komponen SBDK secara granular serta faktor yang memengaruhi (Lampiran);
Memastikan kecukupan kebutuhan uang, distribusi uang, dan layanan kas dalam rangka
menyambut bulan Ramadhan serta Hari Raya Idulfitri 2022;
Mendorong kesiapan Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) khususnya PJP first mover, dalam rangka
implementasi Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) guna mendukung interlink antara
perbankan dan fintech;
Memperkuat kebijakan internasional dengan memperluas kerja sama dengan bank sentral dan
otoritas negara mitra lainnya, fasilitasi penyelenggaraan promosi investasi dan perdagangan
bekerja sama dengan instansi terkait, serta bersama Kementerian Keuangan menyukseskan 6
(enam) agenda prioritas jalur keuangan Presidensi Indonesia pada G20 tahun 2022.
SEKIAN,
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai