Anda di halaman 1dari 16

1

PETA KONSEP
BARISAN BILANGAN

ARITMETIKA GEOMETRI

BARISAN DERET BARISAN DERET

2
POLA BARISAN ARITMATIKA

Ayo Kita Amati

Dimas adalah Satpam di Swalayan “Rurohmart”. Pada bulan Mei, Dimas mendapat
jadwal piket pagi yaitu tanggal 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, dan 30.

Ayo Kita Mencoba

Bilangan pada tanggal piket dari Dimas menunjukan sebuah barisan.


2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30.
Pada barisan tersebut tampak bahwa
6 − 2 = 10 − 6 = 14 − 10 = 18 − 14 = 4
Diperoleh selisih setiap dua suku berurutan pada barisan tersebut sama. Barisan seperti ini
disebut barisan aritmatika dengan selisih dua suku berurutannya dinamakan beda (𝑏).

Secara umum, barisan aritmatika didefinisikan sebagai berikut.


Suatu barisan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 dinamakan barisan geometri apabila untuk 𝑏 adalah
beda dan setiap 𝑛 bilangan asli berlaku
𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 = 𝑈𝑛−1 − 𝑈𝑛−2 = 𝑈3 − 𝑈2 = 𝑈2 − 𝑈1 = 𝑏

Ayo Kita Menalar

Dari beberapa barisan berikut, manakah yang merupakan barisan aritmatika? Tentukan
bedanya!
a) 2, 4, 6, 8, 10, . . . . . . . . b) 1, 4, 9, 16, 25, . . . . . . . c) 3, 2,5 ,4, 7, 8, . . . ..
d) 3, 6, 9, 12, 15, . . . . . . . e) 1, 3, 5, 7, 9, . . . . . . f) 12, 15, 13, 18, 25, . . .

Pada barisan 2, 6, 10, 14, 18, 22, 26, 30.


diketahui bahwa bedanya adalah 4. Dapatkah kamu menentukan suku ke-6 , suku ke-8 dan
suku ke-n?

3
Tabel 5.1 menemukan rumus pola bilangan aritmatika
Susunan ke- Beda Suku Pola bilangan
1 4 2 2 = 2 + (1 − 1)4
2 4 6 6 = 2 + (2 − 1)4
3 4 10 10 = 2 + (3 − 1)4
4 4 14 14 = 2 + (4 − 1)4
5 4 18 18 = 2 + (5 − 1)4
𝑛 4 𝑈𝑛 𝑈𝑛 = 2 + (𝑛 − 1)4

Dari tabel tersebut diperoleh rumus suku ke-n pada barisan 2, 6, 10, 14, 18 adalah
𝑈𝑛 = 2 + (𝑛 − 1)4.
Dengan cara yang sama tentukan rumus pola bilangan pada barisan aritmatika berikut:
a) 2, 4, 6, 8, 10, . . . . . . . .
b) 3, 6, 9, 12, 15, . . . . . . .

Ayo Kita Menyimpulkan

Secara umum, rumus pola bilangan pada barisan aritmatika adalah sebagai berikut.
Jika 𝑈𝑛 adalah suku ke-n, 𝑎 adalah suku pertama barisan geometri, 𝑏 adalah beda
dan setiap 𝑛 bilangan asli maka
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏.

DERET ARITMATIKA

Jika setiap suku pada barisan aritmatika dijumlahkan, maka diperoleh deret aritmatika. Secara
umum, deret aritmatika didefinisikan sebagai berikut.
Jika 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 suku-suku pada barisan aritmatika, maka 𝑈1 + 𝑈2 + ⋯ + 𝑈𝑛−1 + 𝑈𝑛
adalah deret geometri.

4
Ayo Kita Menyimpulkan

Secara umum, rumus n pertama deret aritmatika adalah sebagai berikut:


jika 𝑎 suku pertama barisan aritmatika, 𝑏 adalah beda dan setiap 𝑛 maka
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2

BARISAN GEOMETRI

Ayo Kita Mencoba

Lakukan kegitan berikut:


a. Sediakan selembar kertas HVS. Lipat kertas menjadi dua sama besar. Guntinglah
menurut lipatan tersebut. Ada berapa banyak potongan kertas?
b. Susunlah semua potongan kertas tersebut sehingga saling menutup. Lipat kertas
menjadi dua sama besar, kemudian gunting menurut lipatan. Ada berapa banyak
potongan kertas sekarang?
c. Lakukan kegiatan 2 hingga 5 kali. Catatlah hasilnya di tabel.

Ayo Kita Mengamati

Tabel 5.1 hasil pengamatan banyak potongan kertas yang terbentuk.


Kegiatan melipat dan
No Banyak kertas terbentuk
menggunting kertas ke-
1. 1 2
2. 2 4
3. 3 8
4. 4 16
5. 5 32

5
Ayo Kita Mengumpulkan Informasi

Banyak kertas yang terbentuk menunjukkan sebuah barisan


2, 4, 8, 16, 32.
Pada barisan tersebut tampak bahwa
4 8 16 32
= = = = 2.
2 4 8 16
Diperoleh perbandingan setiap dua suku berurutan pada barisan tersebut sama. Barisan seperti
ini disebut barisan geometri dengan perbandingan dua suku berurutannya dinamakan rasio
(𝑟).

Ayo Kita Menyimpulkan

Secara umum, barisan geometri didefinisikan sebagai berikut.

Suatu barisan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 dinamakan barisan geometri apabila untuk 𝑟 adalah rasio dan
setiap 𝑛 bilangan asli berlaku
𝑈𝑛 𝑈𝑛−1 𝑈3 𝑈2
= =⋯= = =𝑟
𝑈𝑛−1 𝑈𝑛−2 𝑈2 𝑈1

Ayo Kita Menalar

Dari beberapa barisan berikut, manakah yang merupakan barisan geometri? Tentukan
rasionya!
a. 3, 6, 12, 24, 48 e. 160, 80, 40, 20, 10
1 1 1 1 1
b. 1, 1, 2, 3, 5, 8 f. , , , ,
2 4 8 16 32
c. 1, −3, 9, −27, 81 g. 55, 50, 45, 40, 35
1 3 5
d. , 1, 2 , 2, 2, 3
2

6
POLA BARISAN GEOMETRI

Ayo Kita Menemukan

Pada barisan 2, 4, 8, 16, 32 diketahui bahwa rasionya adalah 2. Dapatkah kamu menentukan
suku ke-6 , suku ke-8 dan suku ke-n?
Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut amati tabel berikut.
Tabel 5.2 menemukan rumus pola bilangan geometri
Susunan ke- Rasio Suku Pola bilangan
1 2 2 2 = 2 × 21−1
2 2 4 4 = 2 × 22−1
3 2 8 8 = 2 × 23−1
4 2 16 16 = 2 × 24−1
5 2 32 32 = 2 × 25−1
6 2 64 64 = 2 × 26−1
7 2 128 128 = 2 × 27−1
8 2 256 256 = 2 × 28−1
𝑛 2 𝑈𝑛 𝑈𝑛 = 2 × 2𝑛−1

Dari tabel tersebut diperoleh rumus suku ke-n pada barisan 2, 4, 8, 16, 32 adalah
𝑈𝑛 = 2 × 2𝑛−1 .
Dengan cara yang sama tentukan rumus pola bilangan pada barisan geometri berikut:
a. 3, 6, 12, 24, 48
b. 1, −3, 9, −27, 81

Ayo Kita Menyimpulkan

Secara umum, rumus suku ke-n pada barisan geometri adalah sebagai berikut.

Jika 𝑎 adalah suku pertama barisan geometri, 𝑟 adalah rasio dan setiap 𝑛 bilangan asli maka
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1 .

7
DERET GEOMETRI

Jika setiap suku pada barisan geometri dijumlahkan, maka diperoleh deret geometri. Secara
umum, deret geometri didefinisikan sebagai berikut.

Jika 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 suku-suku pada barisan geometri maka 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ + 𝑈𝑛


dinamakan deret geometri

Ayo Kita Menemukan

Misalkan jumlah 𝑛 suku pertama dari deret geometri dilambangkan sebagai 𝑆𝑛 maka
𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ + 𝑈𝑛
⟺ 𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1 …………………….(i)
Kalikan persamaan (i) dengan 𝑟, diperoleh
𝑟𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + ⋯ 𝑎𝑟 𝑛 ……………………….(ii)
Kurangkan persamaan (i) dengan persamaan (ii)
𝑆𝑛 = 𝑎 + 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑟𝑆𝑛 = 𝑎𝑟 + 𝑎𝑟 2 + 𝑎𝑟 3 + ⋯ + 𝑎𝑟 𝑛
𝑆𝑛 − 𝑟𝑆𝑛 = 𝑎 − 𝑎𝑟 𝑛
𝑆𝑛 (1 − 𝑟) = 𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑎(1 − 𝑟 𝑛 )
𝑆𝑛 =
(1 − 𝑟)
Dengan cara yang sama, kurangkan persamaan (ii) dengan persamaan (i), diperoleh
𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 =
(𝑟 − 1)
Secara umum, rumus jumlah 𝑛 pertama deret geometri adalah sebagai berikut.

Jika 𝑎 adalah suku pertama barisan geometri, 𝑟 adalah rasio dan setiap 𝑛 bilangan asli maka
𝑎(1−𝑟𝑛 )
𝑆𝑛 = , untuk 𝑟 < 1
(1−𝑟)

atau
𝑎(𝑟 𝑛−1)
𝑆𝑛 = , untuk 𝑟 > 1
(𝑟−1)

8
APLIKASI BARISAN DAN DERET

Ayo Kita Amati

Kasus 1

Dalam suatu acara lomba lari maraton, seorang peserta lomba mencatatkan 5 menit
untuk kilometer pertama, 5 menit 15 detik untuk kilometer kedua, 5 menit 30 detik untuk
kilometer ketiga, dan seterusnya.
a. Bagaimana rumus waktu tempuh untuk kilometer ke-𝑛?
b. Hitunglah waktu tempuh untuk kilometer kesepuluh.
c. Berapa total waktu yang ditempuh setelah ia berlari sejauh 10 kilometer?

Ayo Kita Mencoba

Diketahui:
Kilometer Waktu Aturan Pola yang Berlaku
1 (𝑈1 ) 5 menit = 300 detik
2 (𝑈2 ) 5 menit 15 detik = 315 detik Bertambah 15 detik
3 (𝑈3 ) 5 menit 30 detik = 330 detik Bertambah 15 detik

dst
Ditanya:
a. Rumus waktu tempuh untuk kilometer ke-𝑛.
b. Waktu tempuh untuk kilometer kesepuluh.

9
c. Total waktu yang ditempuh setelah ia berlari sejauh 10 kilometer.

Ayo Kita Menalar

Kasus 1 merupakan contoh penerapan barisan Aritmetika karena adanya beda atau selisih
waktu yang konstan antara satu kilometer dengan kilometer yang lain.
Jawab:
𝑈1 = 300
𝑈2 = 315
𝑏 = 𝑈2 − 𝑈1 = 315 − 300 = 15
a. Rumus waktu tempuh untuk kilometer ke-𝑛
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
= 300 + (𝑛 − 1)15
= 300 + 15𝑛 − 15
𝑈𝑛 = 15𝑛 + 285
Jadi, rumus waktu tempuh untuk kilometer ke-𝑛 adalah 𝑈𝑛 = 15𝑛 + 285.
b. Waktu tempuh untuk kilometer kesepuluh = 𝑈10
𝑈𝑛 = 15𝑛 + 285
𝑈10 = 15(10) + 285
= 150 + 285
= 435
Jadi, waktu tempuh pada kilometer kesepuluh adalah 435 detik atau 7 menit 15 detik.
c. Total waktu yang ditempuh setelah ia berlari sejauh 10 kilometer = 𝑆10
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
10
𝑆10 = (2(300) + (10 − 1)30)
2
= 5(600 + (9)30)
= 5(600 + 270)
= 5(870)
𝑆10 = 4350
Jadi, total waktu yang ditempuh setelah ia berlari sejauh 10 kilometer adalah 4350 detik
atau 1 jam 12 menit 30 detik.

10
Ayo Kita Mengamati

Kasus 2

Bakteri merupakan makhluk hidup yang berkembang biak dengan cara membelah diri.
Dalam waktu 2 jam, satu sel bakteri membelah diri menjadi 2 bagian. Bagaimana rumus
pembelahan diri bakteri setelah 𝑛 jam jika mula-mula terdapat 50 bakteri? Berapakah
banyak bakteri setelah 1 hari?

Ayo Kita Mencoba

Diketahui:
Waktu Banyak Bakteri Aturan Pola yang Berlaku
0 (𝑈1 ) 50
2 (𝑈2 ) 50 × 2 = 100 Bertambah 2× lipat
4 (𝑈3 ) 50 × 2 × 2 = 200 Bertambah 4× lipat

dst
Ditanya:
a. Rumus pembelahan diri bakteri setelah 𝑛 jam.
b. Banyak bakteri setelah 1 hari.

Ayo Kita Menalar

Kasus 2 merupakan contoh penerapan barisan Geometri karena adanya proses pembelahan diri
yang terjadi menjadi 2 kali lipat.

11
Jawab:
𝑈1 = 50
𝑈2 = 100
𝑈2 100
𝑟= = =2
𝑈1 50
a. Rumus pembelahan diri bakteri setelah 𝑛 jam
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
= 50. 2𝑛−1
2𝑛
= 50. 21

𝑈𝑛 = 25. 2𝑛
Jadi, rumus pembelahan diri bakteri setelah 𝑛 jam adalah 𝑈𝑛 = 25. 2𝑛 .
b. Banyak bakteri setelah 1 hari
24 𝑗𝑎𝑚
1 hari = 24 jam → 𝑛 = = 12
2 𝑗𝑎𝑚

𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆𝑛 =
(𝑟 − 1)
50(212 − 1)
𝑆12 =
(2 − 1)
50(4096 − 1)
=
1
= 50(4095)
= 204750
Jadi, banyak bakteri setelah 1 hari adalah 204750 bakteri.

12
RANGKUMAN

1. Barisan Aritmetika

Secara umum, barisan aritmatika didefinisikan sebagai berikut.


Suatu barisan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 dinamakan barisan geometri apabila untuk 𝑏 adalah
beda dan setiap 𝑛 bilangan asli berlaku
𝑈𝑛 − 𝑈𝑛−1 = 𝑈𝑛−1 − 𝑈𝑛−2 = 𝑈3 − 𝑈2 = 𝑈2 − 𝑈1 = 𝑏

Secara umum, rumus pola bilangan pada barisan aritmatika adalah sebagai berikut.
Jika 𝑈𝑛 adalah suku ke-n, 𝑎 adalah suku pertama barisan geometri, 𝑏 adalah beda
dan setiap 𝑛 bilangan asli maka
𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏

2. Deret Aritmetika

Secara umum, rumus n pertama deret aritmatika adalah sebagai berikut:


jika 𝑎 suku pertama barisan aritmatika, 𝑏 adalah beda dan setiap 𝑛 maka
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2

3. Barisan Geometri

Suatu barisan 𝑈1 , 𝑈2 , 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 dinamakan barisan geometri apabila untuk 𝑟 adalah


rasio dan setiap 𝑛 bilangan asli berlaku
𝑈𝑛 𝑈𝑛−1 𝑈3 𝑈2
= =⋯= = =𝑟
𝑈𝑛−1 𝑈𝑛−2 𝑈2 𝑈1

Jika 𝑎 adalah suku pertama barisan geometri, 𝑟 adalah rasio dan setiap 𝑛 bilangan asli
maka
𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1

4. Deret Geometri

Jika 𝑎 adalah suku pertama barisan geometri, 𝑟 adalah rasio dan setiap 𝑛 bilangan
asli maka
𝑎(1−𝑟𝑛 )
𝑆𝑛 = , untuk 𝑟 < 1
(1−𝑟)
atau
𝑎(𝑟 𝑛−1)
𝑆𝑛 = , untuk 𝑟 > 1
(𝑟−1)

13
LATIHAN SOAL

1. Deta adalah seorang penulis buku cerita fiksi yang kreatif. Untuk memudahkan
pekerjaannya, Deta menggunakan aplikasi pengolah kata di laptopnya. Ia mampu mengetik
890 kata pada hari pertama, 760 kata pada hari kedua, dan 630 kata pada hari ketiga.
a. Tentukanlah rumus suku ke-𝑛 untuk pekerjaan yang dilakukan oleh Deta.
b. Berapa kata yang ditulis Deta pada hari ke-10?
c. Berapa banyak kata yang ditulis Deta setelah 10 hari?
2. Kultur jaringan pada suatu uji laboratorium menunjukkan bahwa satu bakteri dapat
berkembang biak dan bertambah 2 kalinya dalam waktu 2 jam. Diketahui bahwa pada awal
kultur jaringan tersebut terdapat 10 bakteri. Tentukan banyak bakteri setelah 20 jam!
3. Seutas tali dipotong menjadi 5 bagian sehingga panjang tiap-tiap potongan itu membentuk
barisan geometri. Jika panjang potongan terpendek adalah 6 cm dan panjang potongan
terpanjang adalah 96 cm, maka berapakah panjang tali semula.

14
Referensi

Noormandiri. 2022. Matematika Jilid 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.


Susanto, Dicky dkk. 2021. Matematika SMA/SMK Kelas X. Jakarta: Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.

15

Anda mungkin juga menyukai