JURNAL
OLEH
RISNA SARI
NIM.B1C117108
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
1
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN
METODE JOB ORDER COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN
HARGA JUAL
(Studi Pada Usaha Ayyim Konfeksi Kelurahan Wundumbatu Kecamatan
Poasia Kota Kendari)
ABSTRAK
Kata Kunci : Harga Pokok Produksi, Job Order Costing, dan Harga Jual
ABSTRACT
This research aimed to know calculation product cost price by using job order
costing method as the basic of determining sale cost in Ayyim Confection. The data
source used is secondary data by obtaining production cost data which is used to
calculate the cost of production as the basis for determining the selling price. Data
analysis method that was used was descriptive analysis by doing analysis of product cost
price used by the confection and then compared it to job order costing method as the
basic to determine sale cost.
The results of this study indicate that the calculation of the cost of production
according to the company does not fully include the elements of production costs such as
factory overhead costs (cost of auxiliary materials, electricity and transportation costs,
depreciation costs for machinery and other costs) and non-production costs (marketing
2
costs, telephone costs and indirect labor costs, so that the calculation of the cost of goods
manufactured using the job order costing method is higher than the cost of goods
manufactured calculated by the company.
I. PENDAHULUAN
Perkembangan perekonomian suatu negara dipengaruhi oleh beberapa sektor baik
itu sektor pertanian, peternakan, industri, jasa, maupun dagang. Dari beberapa sektor
perekonomian tersebut banyak yang mengalami perkembangan yang sangat pesat
sehingga mendukung pula perkembangan perekonomian di Indonesia. Salah satu sektor
perekonomian yang mengalami perkembangan adalah sektor industri, baik itu industri
jasa maupun manufaktur, dengan melihat keadaan tersebut perusahaan dituntut untuk
menciptakan keunggulan produk dengan memiliki kualitas baik, harga murah, dan
diminati oleh konsumen guna mencapai laba yang diinginkan.
Untuk menghasilkan laba yang diinginkan perusahaan dapat melakukan dua cara.
Cara pertama yaitu dengan menaikkan harga jual. Tindakan ini memang dapat
meningkatkan laba, namun dalam kondisi persaingan yang semakin ketat ini, perusahaan
tidak mudah menaikkan harga jual karena dapat menyebabkan konsumen lari ke produk
pesaing yang memiliki harga jual yang murah dengan kualitas yang sama. Cara kedua
dengan menekan biaya produksi secara efisien dan mengendalikan komponen biaya-
biayanya sehingga biaya produksi yang dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin.
Untuk menentukan harga jual yang tepat perusahaan harus terlebih dahulu
mengetahui harga pokok produksi dari produk yang akan dijual (Macpal, Morasa, &
Victorina, 2014). Secara umum, ada dua jenis metode pengumpulan biaya yang
digunakan oleh perusahaan dalam perhitungan harga pokok produski, yaitu metode harga
pokok pesanan (Job Order Costing) dan metode harga pokok proses (Process Costing).
Metode harga pokok pesanan (Job Order Costing) adalah metode perhitungan harga
pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Metode harga pokok
proses (Process Costing). Adalah metode pengumpulan biaya berdasarkan proses yang
memproduksi secara masa.
Dengan menggunakan metode job order costing maka perusahaan dapat
menghitung dan mengetahui jumlah biaya yang dikeluarkan untuk suatu pesanan setiap
saat, karena di dalam metode job order costing biaya produksi masing-masing produk
dipisahkan secara jelas sehingga dapat dihitung harga pokok produksi tiap pesanan
dengan mudah.
Usaha konfeksi di Sulawesi Tenggara terkhusus pada wilayah kota Kendari
sangat minim, dengan memanfaatkan potensi serta sumber daya yang ada maka sangat
mudah bagi pengusaha mendapatkan peluang untuk membuka usaha konfeksi. Dengan
melihat peluang usaha yang ada saat ini maka para pelaku usaha berbondong-bondong
untuk membuat ide usaha seperti yang dilakukan oleh pemilik Usaha Ayyim Konfeksi.
Pemilik usaha ini sangat memanfaatkan potensi dan sumber daya yang ia miliki, hingga
terbentuklah usaha yang bernama “Usaha Ayyim Konfeksi”.
Usaha Ayyim Konfeksi merupakan salah satu usaha yang bergerak dibidang
industri manufaktur yang memproduksi berbagai macam seragam pakaian diantaranya
baju pangsi karate Tapak Wali Indonesia, kaos olahraga dan Tapak Wali Indonesia, dan
sabuk karate Tapak Wali Indonesia. Usaha Ayyim Konfeksi didirikan pada tahun 2006
oleh Bapak H. Muhammad Basri S. Pd atau yang lebih akrab dipanggil Pak Basri. Usaha
ini beralamat di BTN Batu Marupa, blok E No. 12, Kelurahan Wundumbatu, Kecamatan
Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
3
Berdasakan hasil penelitian, Usaha Ayyim Konfeksi ini berproduksi berdasarkan
pesanan yang diterima dari pelanggan yang telah menjadi pelanggan tetapnya, sehingga
dalam memperhitungkan harga pokok perusahaan menggunakaan perhitungan harga
pokok produksi berdasarkan pesanan. Namun dalam perhitungan harga pokok produksi
yang menjadi unsur biaya produksinya hanya biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung saja.
Berikut ini adalah penyajian data harga pokok produksi dan harga jual pada
Usaha Ayyim Konfeksi dari tahun 2018 sampai tahun 2020.
Tabel 1.1
Data Harga Pokok Produksi pada Usaha Ayyim Konfeksi dari
Tahun 2018-2020
Unsur Biaya Produksi Tahun
2018 2019 2020
Biaya bahan baku Rp. 358.972.774 Rp. 496.882.678 Rp. 286.390.000
Biaya tenaga kerja Rp. 154.906.310 Rp. 222.300.000 Rp. 130.861.000
langsung
Total Rp. 513.879.084 Rp. 719.182.678 Rp. 417.251.000
Sumber : Usaha Ayyim Konfeksi Tahun 2018-2020
Tabel 1.2
Data Harga Jual Produk Usaha Ayyim Konfeksi
Tahun 2018-2020
No. Jenis Produk Jumlah Produksi Harga Jual
2018 2019 2020 2018 2019 2020
1. Kaos 9.825 Lbr 16.275 Lbr 6.375 Rp. Rp. 20.712,60 Rp.
Lbr 21.242,68 20.529,05
2. Baju Pangsi 5.644 Lbr 6.625 Lbr 5.008 Rp. Rp. 52.300,26 Rp.
Karate Tapak Lbr 47.950,56 51.375,57
Wali
Indonesia
3. Sabuk Karate 11.310 12.025 Lbr 7.475 Rp. 8.74,55 Rp. 8.891,47 Rp.
Tapak Wali Lbr Lbr 9.469,56
Indonesia
Sumber : Usaha Ayyim Konfeksi Tahun 2018-2020
Dari data di atas menunjukkan untuk menghitung harga pokok produksi dan
menentukan harga jual prouk pada usaha Ayyim Konfeksi masih menggunakan cara
konvensional, yang dimana masih ada kesalahan dalam penggolangan biaya bahan
penolong dan beberapa biaya yang tidak dimasukkan oleh perusahaan seperti biaya
overhead pabrik (biaya bahan penolong, biaya listrik dan biaya transportasi, biaya
penyusutan mesin dan biaya lain-lain) dan biaya non produksi (biaya pemasaran, biaya
telepon dan biaya tenaga kerja tidak langsung, melainkan menghitung biaya bahan baku
ditambah biaya tenaga kerja. Dalam menentukan harga jual produknya Usaha Ayyim
Konfeksi menambahkan 10% dari harga pokok produksi yang telah dihitung
Berdasarkan fenomena diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui perhitungan harga pokok produksi dengan metode job order costing sebagai
dasar penentuan harga jual pada Usaha Ayyim Konfeksi
5
Harga Pokok Produksi
Menurut Mulyadi (2015) ”harga pokok produksi dalam pembuatan produk
terdapat dua kelompok biaya yaitu biaya produksi dan biaya non produksi”. Selanjutnya,
Harga Pokok Produksi menurut Sukrisno A. dan Trisnawati E. (2007) adalah ”mewakili
jumlah biaya barang yang diselesaikan pada periode tertentu”. Sedangkan menurut Cecily
dan Michael R. (2011:56) “Harga pokok produksi adalah total produksi biaya barang-
barang yang telah selesai dikerjakan dan di transfer ke dalam persediaan barang jadi
selama sebuah periode.” Berdasarkan beberapa pendapat para ahli, penulis dapat
menyimpulkan bahwa harga pokok produksi adalah jumlah biaya produksi maupun non
produksi yang dikeluarkan serta diperhitungkan selama proses awal produksi hingga
proses akhir produksi untuk menghasilkan barang jadi dalam suatu waktu periode
tertentu. Dalam perhitungan harga pokok produksi yaitu:
7
III. METODE PENELITIAN
Lokasi dan Objek Penelitian
Tempat dilakukan penelitian ini adalah pada Usaha Ayyim Konveksi, yang
beralamat di BTN Batu Marupa, Blok E No. 12, Kelurahan Wundumbatu, Kecamatan
Poasia, Kota Kendari, Sulawesi tenggara. Sedangkan yang menjadi objek pada penelitian
ini adalah harga pokok produksi dengan metode job order costing sebagai dasar
penentuan harga jual produk yang dihasilkan oleh Usaha Ayyim Konfeksi.
Jenis dan Sumber Data
Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka. Data kuantitatif
dalam penelitian ini berupa data statistik yang meliputi biaya produksi
perhitungan harga pokok produksi dan harga jual suatu produk.
2. Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kalimat. Data Kualitatif
dalam penelitian ini berupa penjelasan mengenai proses produksi seperti,
darimana mengambil bahan baku, bagaimana mekanisme pengolahan bahan baku
hingga menjadi barang jadi.
Sumber Data
Sumber data penelitian ini berasal dari dua sumber, yaitu :
1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari perusahaan untuk diolah
kembali, seperti data dari hasil wawancara dan lain-lain yang berhubungan
dengan penelitian.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan
atau melalui media perantara, seperti buku, majalah, jurnal, hasil lapangan, dan
internet (artikel) untuk mendukung penelitian.
Metode Pengumpulan Data
Adapun metode pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu :
1. Wawancara
Wawancara yaitu mengadakan tanya jawab langsung dengan responden atau
pihak yang berwenang mengenai hal-hal yang berhubungan dengan penelitian.
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini memfokuskan pada wawancara
mengenai semua biaya yang terlibat dalam perhitungan proses produksi tersebut
dan kegiatan apa saja yang ada dalam proses produksi sampai menghasilkan
produk jadi.
2. Observasi
Observasi merupakan suatu aktivitas pengamatan terhadap sebuah objek secara
langsung dan mendetail guna untuk menemukan informasi mengenai objek yang
diteliti.
3. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan dokumen yang terkait
dengan masalah yang diteliti. Dokumentasi pada penelitian ini
mengenaipengambilan gambar profil perusahaan, jenis produksi dan sebagainya.
Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif, Melakukan
analisis perhitungan harga pokok yang di gunakann oleh perusahaan dan mambandingkan
dengan metode job order costing sebagai dasar penentuan harga jual.
Definisi Operasional Variabel
1. Harga Pokok Produksi
8
Harga pokok produksi adalah biaya yang dikeluarkan selama proses produksi
dilakukan hingga menghasilkan barang jadi yang siap dijual pada suatu waktu
tertentu.
2. Harga Jual
Harga jual adalah suatu biaya tambahan yang diperkirakan sebagai laba yang
diharapkan oleh perusahaan.
10
Tabel 4.5
Perbandingan Perhitungan Harga Jual Menurut Usaha Ayyim Konfeksi dan
Menurut Job Order Costing
Tahun 2019
Harga Jual Menurut
Harga Jual Metode
Keterangan Usaha Ayyim Selisih
Job Order Costing
Konfeksi
Kaos Rp. 20.712,60/Lbr Rp. 21.888,40/Lbr Rp. 1.175,8
Baju Pangsi Tapak Wali
Rp. 52.300,26/Lbr Rp. 54.611,09/Lbr Rp. 2.310,83
Indonesia
Sabuk Karate Tapak Wali
Rp. 8.940,87/Lbr Rp. 10.476,43/Lbr Rp. 1.535,56
Indonesia
Sumber : Usaha Ayyim Konfeksi Diolah
Berdasarkan tabel diatas menenjukkan perbandingan antara perhitungan harga
jual yang dilakukan oleh Usaha Ayyim Konfeksi dengan menurut metode Job Order
Costing. Sehingga jual yang dilakukan oleh Usaha Ayyim Konfeksi lebih rendah
dibandingkan dengan Metode Job Order Costing. Selisi yang ada antara Usaha Ayyim
Konfeksi dengan metode Job Order Costing pada tahun 2019 untuk produk Kaos sebesar
Rp. 1.175,8, untuk baju pangsi karate Tapak Wali Indonesia sebesar Rp. 2.310,83 dan untuk
sabuk karate Tapak Wali Indonesia sebesar Rp. 1.535,56.
Tabel 4.36
Perbandingan Perhitungan Harga Jual Menurut Usaha Ayyim Konfeksi dan
Menurut Job Order Costing
Tahun 2020
Harga Jual Menurut Harga Jual Metode
Keterangan Selisih
Usaha Ayyim Konfeksi Job Order Costing
Kaos Rp. 20.533,71/Lb Rp. 22.709,12/Lbr Rp. 2.175,41
Baju Pangsi Tapak
Rp. 51.375,57/Lbr Rp. 53.935,14/Lbr Rp. 2.559,57
Wali Indonesia
Sabuk Karate Tapak
Rp. 9.469,56/Lbr Rp. 11.389,45/Lbr Rp. 1.919,89
Wali Indonesia
Sumber : Usaha Ayyim Konfeksi Diolah
Berdasarkan tabel diatas menenjukkan perbandingan antara perhitungan harga
jual yang dilakukan oleh Usaha Ayyim Konfeksi dengan menurut metode Job Order
Costing. Sehingga jual yang dilakukan oleh Usaha Ayyim Konfeksi lebih rendah
dibandingkan dengan Metode Job Order Costing. Selisi yang ada antara Usaha Ayyim
Konfeksi dengan metode Job Order Costing pada tahun 2020 untuk produk Kaos sebesar
Rp. 2.175,41, untuk baju pangsi karate Tapak Wali Indonesia sebesar Rp. 2.559,57 dan
untuk sabuk karate Tapak Wali Indonesia sebesar Rp. 1.919,89.
Dengan melihat perbadingan diatas kemudian terdapat selisi antara perhitungan
harga pokok produksi yang dilakukan Usaha Ayyim Konfeksi dengan Job Order Costing,
hal ini disebabkan karena Usaha Ayyim Konfeksi tidak sepenuhnya memasukkan unsur-
unsur biaya produksi biaya overhead pabrik (biaya bahan penolong, biaya listrik dan
biaya transportasi, biaya penyusutan mesin dan biaya lain-lain) dan biaya non produksi
(biaya pemasaran, biaya telepon dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Oleh karena itu
sangat perlu dilakukan perhitungan harga pokok produksi dengan metode job order
costing.
Perhitungan harga pokok produksi untuk menentukan harga jual karena metode
job order costing itu lebih rinci dalam memperhitungkan biaya yang digunakan selama
11
proses produksi sehingga harga jual yang diterapkan dapat menutupi seluruh biaya
produksi dan dapat memberikan keuntungan yang diharapkan. Maka dengan adanya
perhitungan menggunakan metode job order costing diharapkan akan berguna bagi
perusahaan untuk memperhitungkan dengan baik dan benar biaya yang telah dikeluarkan
sehingga dalam menentukan harga jual menjadi lebih tepat.
DAFTAR PUSTAKA
Trisnawati Estralita. 2017. Akuntansi Perpajakan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat.
Garrison, Noreen. dkk. 2013. Akuntansi Manajerial. Edisi 14. Jakarta: Salemba Empat.
12
Harnanto, A. 2017. Akuntansi biaya: Konsep dan metodologi biaya, elemen biaya, dan
perhitungan harga pokok produksi. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Andi
Offset.
Krismiaji & Anni A. 2011. Akuntansi Manajemen. Unit Penerbit dan Percetakan Sekolah
Tinggi Ilmu ManajemenYKPN. Yogyakarta.
Macpal, B. dkk. 2014. Analisis Perhitungan Harga Pokok Penjualan Barang Produksi
Pada Jepara Meubel Di Kota Bitung. Jurnal EMBA. 2(3). 1495-1503.
Mulyadi. 2019. Akuntansi biaya. Edisi 5. Yogyakarta: UPP-STIM YKPN.
Permatasari, A. E. 2013. Penerapan Full Costing Methode Melalui perhitungan Harga
Pokok Produksi sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Pada UKM Tahu Pak
Dariyo. Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Raiborn, A. Cecily & Michael R. Kinney 2011. Akuntansi Biaya dan Dasar
Perkembangan. Buku Satu. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat.
Reyburn, G. L. 2013. Akuntansi Biaya dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen
Biaya. Jakarta: Erlangga.
Siregar, B. Bambang. S. dkk. 2016. Akuntansi Biaya. Jakarta: Salemba Empat.
Sujarweni, V. W. 2016. Akuntansi Manajemen Teori dan Aplikasinya.Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Supriyono. 2013. Akuntansi Biaya dan Penentuan Harga Pokok. Edisi Kedua.
Yogyakarta: BPEF.
Sutrisno. 2012. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Ekonisia.
13
14