Anda di halaman 1dari 13

1

EVALUASI HARGA POKOK PRODUKSI PADA


PERUSAHAAN PERTENUNAN SANTA MARIA

Disusun oleh:
Albert Krisna Wirawan
NPM: 13 04 20132

Pembimbing
Endang Raino W., SE., M.Si.,

Abstrak

Pentingnya informasi harga pokok produksi bagi perusahaan untuk membuat


suatu kebijakaan dan strategi yang baik agar dapat bersaing dengan perusahaan
lain. Selain itu membantu perusahaan dalam negosiasi harga untuk menentukan
harga jual, dan sebagai bahan pertimbangan untuk menerima atau menolak suatu
pesanan.
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui harga pokok
produksi pesanan pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria. Perusahaan ini
berlokasi di Dusun Boro Kelurahan Banjar Sari Kecamatan Kalibawang
Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Instimewa Yogyakarta. Dalam
penelitian ini difokuskan pada produk selimut, dimana produk tersebut merupakan
pesanan yang diterima oleh pelanggan. Metode pembebanan biaya yang akan
dihitung pada penelitian ini menggunakan normal costing, yaitu biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan sesuai dengan biaya sesungguhnya.
Sedangkan untuk biaya overhead pabrik menggunakan biaya overhead pabrik tarif
tunggal dengan dasar pembebanan jam kerja langsung
Hasil penelitian menunjukan bahwa harga pokok produksi menurut metode
akuntansi pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria tahun 2018 untuk satu unit
selimut sebesar Rp 112.847,00.

Kata Kunci: Harga Pokok Produksi


2

A. Latar Belakang

Perkembangan bisnis semakin maju berkembang dengan pesat pada masa

kini, sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan persaingan. Perusahaan dituntut

untuk dapat mengalokasikan sumber ekonomi yang dimilikinya dengan tepat dan

cermat. Salah satu elemen yang dibutuhkan oleh perusahaan adalah informasi

mengenai biaya. Informasi biaya diperlukan untuk perencanaan dan pengendalian

biaya, penentuan harga produk dan jasa, dan pengambilan keputusan oleh

manajemen.

Selain menghasilkan produk untuk memenuhi persediaan, Perusahaan

Pertenunan Santa Maria juga melakukan produksi berdasarkan pesanan yang

diterima oleh pelanggan. Perusahaan memang telah melakukan perhitungan biaya

produksinya walau sangat sederhana. Selama ini perusahaan telah menghitung

biaya produksinya dengan membebankan biaya bahan yang telah digunakan,

biaya tenaga kerja dan biaya bahan pembantu tanpa adanya pembebanan terhadap

biaya overhead pabrik. Perusahaan belum memperhitungkan biaya overhead

pabrik dalam menghitung biaya produksi. Informasi biaya produksi digunakan

perusahaan dalam menentukan harga jual dengan menambahkan keuntungan

sebesar 25% - 30% dari biaya produksi. Pada tahun 2018 perusahaan menerima

pesanan selimut dari Rumah Sakit Fatima yang berlokasi di Ketapang Kalimantan

Barat sebanyak 200 potong dengan spesifikasi ukuran selimut 1,2 meter x 2 meter,

penambahan motif lorek biru, dan pemberian nama rumah sakit pada setiap

selimut. Sedemikian pentingnya informasi biaya produksi bagi perusahaan

sebagai dasar penentuan harga jual dan negosiasi jika Rumah Sakit Fatima
3

melakukan penawaran harga. Berikut ini adalah rincian biaya yang telah

dikeluarkan oleh perusahaan:

Biaya bahan tahun 2018:

Benang cotton tenun 20/s


Harga/satuan (Rp)
6.100.000
Jumlah 15 ball

Total (Rp) 91.500.000

Tabel 1
Biaya Tenaga Kerja Langsung Tahun 2018

Biaya/orang Biaya/bagian Kuantitas


Keterangan Jml (Rp) (Rp) Produk Total (Rp)
Bagian
wenter 5 1.650 8.250 10584 m 87.318.000
Bagian pintal 5 1.650 8.250 10584 m 87.318.000
Bagian sekir 3 1.550 4.650 10584 m 49.215.600
18.2574.00
Bagian tenun 10 1.725 17.250 10584 m 0
Bagian jahit 4 1.725 6.900 10584 m 73.029.600
Bagian
pengepakan 3 1.525 4.575 2216 pak 10.138.200
489.593.40
Total 0

Tabel 2
Biaya Bahan Penolong Tahun 2018

Harga/satuan
Keterangan Jumlah (Kg) (Rp) Total (Rp)
Kanji 200 13.000 2.600.000
Pemutih 180 16.000 2.880.000
Kaporit 230 25.000 5.750.000
TRO 180 9.000 1.620.000
Wenter 120 16.500 1.980.000
Total 14.830.000
4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalah penelitian ini adalah:

Berapa Harga Pokok Produksi di Perusahaan Pertenunan Santa Maria menurut

akuntansi biaya?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dari penelitian ini adalah: Perhitungan harga pokok

produksi menggunakan metode normal costing, yaitu biaya bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung dibebankan sesuai dengan biaya sesungguhnya. Sedangkan

untuk biaya overhead pabrik menggunakan biaya overhead pabrik tarif tunggal

dengan dasar pembebanan jam kerja langsung.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapakah harga pokok

produksi berdasarkan akuntansi biaya pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa

pihak, antara lain:

1. Bagi Perusahaan
5

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi

perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi berdasarkan konsep

akuntansi biaya.

2. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan bacaan dan

referensi penelitian mengenai harga pokok produksi.

3. Bagi Penulis

Sarana untuk menerapkan teori yang telah diperoleh selama kuliah serta

untuk mengetahui praktek yang sesungguhnya dalam penentuan harga

pokok produksi.

F. Metode Penelitian

1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian ini adalah Perusahaan Pertenunan Santa Maria yang

berlokasi di Dusun Boro Kelurahan Banjar Sari Kecamatan Kalibawang

Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Instimewa Yogyakarta.

2. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

sebagai berikut:

1) Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan sesuai dengan

tujuan penelitian secara langsung kepada pemilik usaha untuk


6

mendapatkan informasi mengenai gambaran umum perusahaan dan

informasi yang berhubungan dengan biaya produksi.

2) Observasi

Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi kegiatan

perusahaan yang berhubungan dengan faktor penentu harga pokok

produksi.

3) Dokumentasi

Suatu metode pengumpulan data dengan melakukan pencatatan data

dan informasi yang berkaitan dengan proses produksi.

G. Analisis Data

1. Identifikasi Biaya-Biaya
Perhitungan harga pokok produksi menurut akuntansi biaya dapat

dilakukan dengan cara mengidentifikasi biaya-biaya yang berkaitan

dengan produksi ke dalam biaya bahan baku, biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya overhead pabrik.

1) Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk

membeli bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi.

Berikut biaya bahan baku untuk 200 selimut pesanan Rumah Sakit

Fatima:
7

Benang cotton tenun 20/s


Harga/satuan (Rp)
6.100.000
Jumlah 0,5 ball

Total (Rp) 3.050.000

2) Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya yang dikeluarkan

perusahaan untuk membayar tenaga kerja langsung yang melakukan

proses produksi. Jumlah tenaga kerja langsung pada Perusahaan

Pertenunan Santa Maria sebanyak 30 orang. Perusahaan menetapkan

pemberian upah untuk setiap meter kain yang berhasil diselesaikan

oleh bagian wenter, bagian pintal, bagian sekir, bagian tenun dan

bagian jahit. Setiap meter kain yang berhasil diselesaikan, bagian

wenter dan bagian pintal memperoleh upah sebesar Rp 1.650,00,

bagian sekir memperoleh upah sebesar Rp 1.550,00, bagian tenun

dan jahit memperoleh upah sebesar 1.725,00. Pada bagian

pengepakan pemberian upah berdasarkan pada setiap pak yang

berhasil diselesaikan dengan upah sebesar Rp 1.525,00. Untuk

pesanan Rumah Sakit Fatima selimut ukuran 1,2 meter x 2 meter

bagian wenter, bagian pintal, bagian sekir, bagian tenun dan bagian

jahit masing-masing menyelesaikan 400 meter kain, dan bagian

pengepakan menyelesaikan 33 pak. Berikut rincian perhitungan

biaya tenaga kerja langsung:


8

Tabel 3
Biaya Tenaga Kerja Langsung untuk 200 selimut

Biaya/orang Biaya/bagian Kuantitas


Keterangan Jml (Rp) (Rp) Produk Total (Rp)
Bagian
wenter 5 1.650 8.250 400 m 3.300.000
Bagian pintal 5 1.650 8.250 400 m 3.300.000
Bagian sekir 3 1.550 4.650 400 m 1.860.000
Bagian tenun 10 1.725 17.250 400 m 6.900.000
Bagian jahit 4 1.725 6.900 400 m 2.760.000
Bagian
pengepakan 3 1.525 4.575 33 pak 150.975
Total 18.270.975

3) Biaya Overhead Pabrik

Perhitungan biaya overhead pabrik pada Perusahaan Pertenunan

Santa Maria dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penyusunan Anggaran Overhead Pabrik

Anggaran biaya overhead pabrik disusun berdasarkan realisasi

biaya overhead pabrik 2017. Anggaran biaya overhead pabrik

yang terjadi pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria

diperkirakan akan mengalami peningkatan. Peningkatan biaya

yang diperhitungkan disesuaikan dengan estimasi inflasi.

Tingkat inflasi yang digunakan dalam perhitungan ini adalah


9

rata-rata inflasi selama 5 tahun terakhir. Berdasarkan seluruh

perhitungan biaya overhead pabrik tahun 2017 dan tingkat

inflasi, maka anggaran biaya overhead pabrik yang

diperhitungkan untuk tahun 2018 sebagai berikut:

Tabel 4
Anggaran Biaya Overhead Pabrik

Realisasi Estimasi
Tahun Tingkat Tahun
Keterangan 2017 (Rp) Inflasi 2018 (Rp)
Biaya Depresiasi Gedung 1.864.163 - 1.864.163
Biaya Perawatan Gedung 723.900 5% 760.095
Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung 19.500.000 - 19.500.000
Biaya Depresiasi Peralatan dan Mesin 8.951.250 - 8.951.250
Biaya Reparasi Mesin 495.000 5% 519.750
Biaya Bahan Penolong 36.665.000 5% 38.498.250
Biaya Listrik 3.523.954 5% 3.700.152
Biaya Telepon 600.000 5% 630.000
Biaya Asuransi Tenaga Kerja 1.177.200 - 1.177.200
Total 75.600.860

b. Kapasitas Produksi

Kapasitas produksi yang digunakan adalah kapasitas produksi

sesungguhnya yang diharapkan. Total jumlah tenaga kerja pada

bagian produksi adalah 30 orang yang terdiri dari 5 orang bagian

wenter, 3 orang bagian pintal, 3 orang bagian sekir, 10 orang

bagian tenun, 4 orang bagian jahit, dan 3 orang bagian

pengepakan. Jumlah hari kerja sebanyak 295 hari dengan jam

kerja 6 jam dan 52 hari dengan jam kerja 5 jam dalam satu hari,
10

maka perhitungan kapasitas produksi untuk biaya overhead

pabrik sebagai berikut:

= 30 orang x ((295 hari x 6 jam) + (52 hari x 5 jam))

= 60.900 jam kerja

c. Dasar Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

Dasar pembebanan biaya overhead pabrik dalam melakukan

perhitungan menggunakan dasar pembebanan jam kerja

langsung. Hal tersebut dikarenakan kegiatan produksi pada

perusahaan lebih didominasi oleh tenaga kerja manusia. Total

jumlah tenaga kerja pada Perusahaan Pertenunan Santa Maria

adalah 37 orang. Tenaga kerja yang berkerja di bagian produksi

sebanyak 30 orang, sehingga 81% dari total jumlah tenaga kerja

perusahaan merupakan tenaga kerja langsung bagian produksi.

d. Tarif Biaya Overhead Pabrik

Berdasarkan estimasi anggaran biaya overhead pabrik tahun

2018 sebesar Rp 75.600.860,00 dengan kapasitas produksi

sebanyak 60.900 jam kerja, maka tarif biaya overhead pabrik

per jam adalah:

= Rp 75.600.860 : 60.900 jam kerja

= Rp 1.241 per jam

Untuk memproduksi selimut dalam sehari Perusahaan Pertenunan

Santa Maria dapat memotong 12 meter benang cotton untuk diolah


11

dalam proses produksi. Bagian wenter, bagian pintal, bagian sekir,

bagian tenun, dan bagian jahit masing-masing membutuhkan waktu

6 jam untuk mengolah 12 meter benang cotton. Pada bagian

pengepakan dalam sehari kerja dapat mengepak 30 pak pesanan.

Maka waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi 200 selimut

dengan total panjang 400 meter adalah 1.006 jam. Total biaya

overhead pabrik yang dibebankan adalah sebagai berikut:

Tabel 5
Biaya Overhead Pabrik

Waktu Biaya Overhead Total Biaya


Pengerjaan Pabrik per Jam Overhead Pabrik
Keterangan (Jam) (Rp) (Rp)
200 Selimut 1.006 1.241 1.248.446
Total 1.248.446

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi Menurut Akuntansi

Perhitungan harga pokok produksi menurut akuntansi dilakukan dengan

cara menjumlahkan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan

biaya overhead pabrik. Berikut ini adalah perhitungan harga pokok

produksi menurut akuntansi:

Tabel 6
Perhitungan Harga Pokok Produksi 200 Selimut

Keterangan Jumlah (Rp)


Biaya Bahan Baku 3.050.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 18.270.975
Biaya Overhead Pabrik 1.248.446
Harga Pokok Produksi 22.569.421
12

Perhitungan harga pokok produksi per unit dilakukan dengan cara

membagi harga pokok produksinya dengan jumlah unit yang dipesan.

Berikut adalah informasi harga pokok produksi per unit yang dipesan

menurut akuntansi:

Harga Pokok Produksi (Rp) 22.311.885


Unit yang Diproduksi 200 unit
Harga Pokok Produksi/unit (Rp) 112.847

H. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan diatas dapat ditarik

kesimpulan bahwa harga pokok produksi menurut metode akuntansi pada

Perusahaan Pertenunan Santa Maria tahun 2018 untuk satu unit selimut sebesar

Rp 112.847,00.

I. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka dapat diberikan beberapa saran

yang diharapkan berguna untuk perusahaan yaitu:

1. Perusahaan sebaiknya melakukan perhitungan harga pokok produksi

pada pesanan yang diterima oleh pelanggan dengan metode normal

costing, yaitu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung

dibebankan sesuai dengan biaya sesungguhnya. Sedangkan untuk biaya

overhead pabrik menggunakan biaya overhead pabrik tarif tunggal

dengan dasar pembebanan jam kerja langsung. Hal ini bertujuan agar
13

perusahaan dapat mengetahui dengan jelas biaya yang dikeluarkan dalam

memproduksi suatu pesanan serta dapat membantu perusahaan dalam

proses negosiasi dan memberikan harga penawaran yang tepat kepada

pelanggan.

2. Perusahaan hendaknya memperhitungkan biaya overhead pabrik yang

terdiri dari biaya depresiasi gedung, biaya perawatan gedung, biaya

tenaga kerja tidak langsung, biaya depresiasi peralatan dan mesin, biaya

reparasi mesin, biaya bahan penolong, biaya listrik dan biaya asuransi

tenaga kerja dalam menghitung biaya produksi sesuai dengan metode

akuntansi yang benar.

J. Implikasi Manajerial

Perhitungan harga pokok produksi berdasarkan metode akuntansi akan

memberikan dampak positif dan manfaat pada Perusahaan Pertenunan Santa

Maria. Dalam menerapkan perhitungan harga pokok produksi dengan metode

akuntansi, manajemen dapat melakukan negosiasi dan memberikan harga

penawaran yang tepat kepada pelanggan karena adanya penambahan biaya ketika

menerapkan metode akuntansi, sehingga dapat menghindari resiko kerugian pada

perusahaan. Dengan perhitungan harga pokok produksi yang tepat dan sesuai

dengan metode akuntansi akan memberikan ruang bagi manajemen untuk

menerapkan strategi dalam rangka mengembangkan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai