Anda di halaman 1dari 64

i

KURIKULULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


MADRASAH TSANAWIYAH DIPONEGORO JAPAH
KABUPATEN/KOTA BLORA

DOKUMEN I

NAMA : MTsS DIPONEGORO JAPAH

NSM : 121233160033

NPSN : 20363963

STATUS AKREDITASI : B

TAHUN PELAJARAN : 2022/2023

ALAMAT : Jl. Japah-Todanan Km. 1

LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU


YAYASAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN DIPONEGORO JAPAH
KABUPATEN BLORA
MTsS DIPONEGORO JAPAH

ii
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA
KABUPATEN BLORA
KELOMPOK KERJA PENGAWAS MADRASAH
KABUPATEN BLORA
Alamat : Jl. Dr. Soetomo No.48 Blora kode pos 58211 Telp. (0296) 531362 Fax 4319054

iii
ISI KETERANGAN
DAFTAR ISI DOKUMEN I KTSP
Ada Tdk 1, 2, 3
Halaman sampul        
Halaman Validasi Pengawas Madrasah      
Halaman penetapan dan pengesahan      
 Kepala Madrasah, Ketua Komite, Kemenag
Kab/Kota (Kasi Penma)
     
Kata pengantar        
Daftar
isi            
BAB I PENDAHULUAN      
Latar belakang (dasar pemikiran,
  1.1. penyusunan KTSP)      
  1.2. Landasan hukum KTSP      
  1.3. Tujuan pengembangan KTSP      
  1.4. Prinsip pengembangan KTSP      
  1.5. Acuan Operasional KTSP      
BAB II TUJUAN        
  2.1. Visi Madrasah      
  2.2. Misi Madrasah      
  2.3. Tujuan Madrasah      
  2.4. Target Madrasah      
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM      
  3.1. Struktur Kurikulum *)      
  3.2. Muatan Kurikulum      
Mata Pelajaran dan Alokasi
    3.2.1. Waktu      
    3.2.2. Muatan Lokal      
    3.2.3. Pengembangan Diri      
    3.2.4. Pengaturan Beban Belajar      
    3.2.5 Ketuntasan Belajar minimal      
    3.2.6. Kenaikan Kelas      
    3.2.7. Kelulusan      
    3.2.8. Mutasi siswa      
Nilai Karakter Yang
Dikembangkan di Madrasah
    3.2.9. (pembiasaan)      
Keunggulan/ kekhasan
    3.2.10. Madrasah      
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN      
  4.1. Permulaan tahun pelajaran      
  4.2. Pekan Efektif      
  4.3. Waktu Pembelajaran Efektif      
  4.4. Waktu Libur      
  4,5. Kegiatan Madrasah      
BAB V PENUTUP        
LAMPIRAN          
1.  SK Penetapan Dokumen KTSP dan berita acara
penyusunan KTSP      
2.  SK Tim Pengembang Kurikulum      
3.  SK Kriteria Ketuntasan Minimal      

iv
4.  SK Kriteria Kenaikan Kelas      
5.  Tata tertib, peraturan akademik lainnya,      
6.  SK Pembagian Tugas Mengajar, Tugas
Tambahan, Bimbingan, Ekstra Kurikuler      
7.  SK, data tentang Pembagian, Pelaksanaan Tugas
pada masa kedaruratan      
8.  Review KTSP 2021, berita acara, daftar hadir,
notulen      
KESIMPULAN VALIDASI
(1) lengkap, sesuai (2). Lengkap, belum sesuai (3). Belum lengkap, belum sesuai

Blora, …….. Juli 2022


Pengawas Pembina

Mahsunah, S.Ag, M.Pd.I


NIP. 196806111990032003

v
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BLORA
KELOMPOK KERJA PENGAWAS (POKJAWAS)
Jl. Soetomo no 48 Blora 528211 Telp (0296) 531362 Fax.4319054

REKOMENDASI PENGESAHAN
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)
MTs DIPONEGORO JAPAH
KABUPATEN/KOTA BLORA

LEMBAR VALIDASI
KTSP TAHUN PELAJARAN 2022/2023

Setelah dilakukan validasi secara cermat dengan instrument validasi yang telah
disesuaikan dengan regulasi yang berlaku, maka Rancangan KTSP :

Madrasah : MTs DIPONEGORO JAPAH


NSM : 121233160033
NPSN : 20363963
Akreditasi : A / B / C / TT / BelumAkreditasi *)
Alamat : Jl. Japah-Todanan Km. 1
Kecamatan : Japah
Kab/Kota : Blora
TahunPelajaran : 2022/2023

Direkomendasikan untuk mendapat pengesahan sebagai pedoman penyelenggaraan


pendidikan pada madrasah tersebut pada Tahun Pelajaran 2022/2023 sesuai dengan ketentuan
peraturan perudangan yang berlaku.

Blora, Juli 2022

Pengawas,

Hj. Mahsunah,S.Ag, M.Pd.I


NIP. 196806111990032000

vi
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’ARIF NU
YAYASAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN DIPONEGORO JAPAH
MADRASAH TSANAWIYAH DIPONEGORO JAPAH
STATUS TERAKREDITASI “B”
Jl. Japah-Todanan Km. 1 Japah Blora,
E-mail = diponegorojapahmts@yahoo.com
/

PENGESAHAN
Nomor : 001/MTs.DIP/KUR/J/VII/2022

Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum Madrasah Tsanawiyah
Diponegoro Japah Kab/Kota Blora, dengan memperhatikan pertimbangan dari Komite
Madrasah dan rekomendasi Pengawas Madrasah maka dengan ini Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah disahkan dan dinyatakan berlaku
pada Tahun Pelajaran 2022/2023, selanjutnya pada akhir tahun pelajaran akan dievaluasi
keterlaksanaan dan ketercapaiannya sebagai acuan pengembangan kurikulum pada tahun
pelajaran berikutnya.

Disahkan di : Blora
Pada tanggal : Juli 2022
Mengetahui
Ketua Komite Madrasah Kepala

Sarjono Mustari, S.H.


NIP. ---

Mengetahui :
a.n. Kepala Kantor Kementerian Agama
Kabupaten Blora
Kasi Pendidikan Madrasah

H. MUSTAQIM, S.Pd.I
NIP. 196610051989031002

Kurikulum MTs Diponegoro Japah Tahun Pelajaran 2022/2023


7
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah, penyusunan Kurikulum Madrasah Tsnawiyah


Diponegoro Japah, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora dapat terselesaikan. Tim Penyusun
KTSP ini terdiri atas guru, konselor dan Kepala Madrasah Tsnawiyah Diponegoro Japah,
Kecamatan Japah, Kabupaten Blora yang bertindak sebagai ketua merangkap anggota. Di
dalam kegiatan penyusunan KTSP ini kami melibatkan Komite Madrasah, dan nara sumber,
serta pihak lain yang terkait.

Penyusunan dokumen Kurikulum Madrasah Tsnawiyah Diponegoro Japah, Kecamatan Japah,


Kabupaten Blora ini dilakukan dengan merujuk pada Permendiknas nomor 22 tahun 2006
tentang standar Isi, Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang standar Kompetensi kelulusan
(SKL), Permendiknas nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22
tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan
Permendiknas nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan
pendidikan dasar dan menengah. Panduan penyusunan KTSP jenjang pendidikan dasar dan
menengah yang dikeluarkan oleh BSNP tahun 2006, serta Surat Edaran Dirjen Pendidikan
Islam Nomor: DJ.II.1/PP.00/ED/681/2006 tentang Pelaksanaan Standar Isi.

Penyusunan kurikulum ini disesuaikan dengan kondisi daerah dan madrasah serta aktualisasi
kemampuan profesional guru dalam pengembangan kurikulum. Untuk itu kurikulum ini perlu
selalu disempurnakan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan
tuntutan kebutuhan masyarakat. Besar harapan kami bahwa kurikulum ini dapat digunakan oleh
guru-guru Madrasah Tsnawiyah Diponegoro Japah, Kecamatan Japah, Kabupaten Blora dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran dan dimanfaatkan oleh stakeholder lainnya dalam
pembinaan penyelenggaraan pendidikan.

Blora, Juli 2022


Kepala
MTs Diponegoro Japah

MUSTARI, S.H.
NIP. ---

Kurikulum MTs Diponegoro Japah Tahun Pelajaran 2022/2023


8
DAFTAR ISI

Halaman sampul  
Halaman Validasi Pengawas Madrasah i
Halaman penetapan dan pengesahan ii
 Kepala Madrasah, Ketua Komite, Kemenag Kab/Kota (Kasi Penma) v
Kata pengantar vi
Daftar isi vii
BAB I PENDAHULUAN
 1.1. Latar belakang (dasar pemikiran, penyusunan KTSP) 1
 1.2. Landasan hukum KTSP 1
 1.3. Tujuan pengembangan KTSP 2
 1.4. Prinsip pengembangan KTSP 2
 1.5. Acuan Operasional KTSP 3
BAB II TUJUAN
 2.1. Visi Madrasah 6
 2.2. Misi Madrasah 6
 2.3. Tujuan Madrasah 6
 2.4. Target Madrasah 7
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
 3.1. Struktur Kurikulum *) 9
 3.2. Muatan Kurikulum 11
    3.2.1. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu 11
    3.2.2. Muatan Lokal 20
    3.2.3. Pengembangan Diri 21
    3.2.4. Pengaturan Beban Belajar 22
    3.2.5 Ketuntasan Belajar minimal 22
    3.2.6. Kenaikan Kelas 34
    3.2.7. Kelulusan 34
    3.2.8. Mutasi siswa 36
    3.2.9. Nilai Karakter Yang Dikembangkan di Madrasah (pembiasaan) 36
    3.2.10. Keunggulan/ kekhasan Madrasah 44
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
 4.1. Permulaan tahun pelajaran 51
 4.2. Pekan Efektif 51
 4.3. Waktu Pembelajaran Efektif 51
 4.4. Waktu Libur 52
 4,5. Kegiatan Madrasah 53
BAB V PENUTUP   55
LAMPIRAN    
1.  SK Penetapan Dokumen KTSP dan berita acara penyusunan KTSP
2.  SK Tim Pengembang Kurikulum
3.  SK Kriteria Ketuntasan Minimal
4.  SK Kriteria Kenaikan Kelas
5.  Tata tertib, peraturan akademik lainnya,
6.  SK Pembagian Tugas Mengajar, Tugas Tambahan, Bimbingan, Ekstra Kurikuler
7.  SK, data tentang Pembagian, Pelaksanaan Tugas pada masa kedaruratan
8.  Review KTSP 2021, berita acara, daftar hadir, notulen

Kurikulum MTs Diponegoro Japah Tahun Pelajaran 2022/2023


9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan
bahan pengajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan setiap institusi yang mengacu
pada tujuan pendidikan Nasional sebagaimana tercantum dalam UU No. 20 tahun 2003.
Selain itu juga Tujuan setiap institusi memperhatikan kesesuaian dan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh karena itu kurikulum
tingkat satuan pendidikan disusun mensinergikan program pendidikan dengan
kebutuhan dan potensi yang sesuai dengan daerah masing-masing.
Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang beragam
mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses,
kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan,
pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dari beberapa standar nasional pendidikan
tersebut, ada dua yang merupakan acuan utama bagi satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum, yakni Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensui Lulusan
(SKL).
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 (UU 20/2003) tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun
2005 (PP 19/2005) tentang Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan kurikulum
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) jenjang Pendidikan dasar dan
Menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada Standar Isi dan
Standar Kompetensi Kelulusan serta berpedoman pada panduan yang disusun oleh
Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Madrasah sebagai bagian dari satuan pendidikan di lingkungan Kementerian
Agama, perlu menyusun kurikulum yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan.
Acuan yang digunakan dalam penyusunan kurikulum ini meliputi Standar Isi (peraturan
Mendikbud no 21 tahun 2016), Standar Kompetensi Lulusan (Peraturan Mendikbud no
20 tahun 2016) dan Panduan penyusunan KTSP dari Badan Standar nasional Pendidikan
(BSNP). Penyusunan kurikulum ini dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan
pendidikan nasional.
Melalui kurikulum Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah Japah ini
diharapkan pelaksanaan program-program pendidikan di Madrasah Tsanawiyah
Diponegoro Japah Japah sesuai dengan karakteristik, kesesuaian dan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan kebutuhan peserta didik. Maka dari itu dalam
penyusunannya perlu melibatkan seluruh warga masyarakat madrasah (Kepala
Madrasah, Dewan Guru, Karyawan dan perwakilan Siswa) dan pemangku
kepentingan/stake holders (Komite Madrasah, Pengurus Yayasan, Orang tua murid,
Tokoh Masyarakat dan Lembaga-lembaga lain).
B. LANDASAN HUKUM
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
2. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan.
4. Keputusan Menteri Agama Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Mata
Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada madrasah

Kurikulum MTs Diponegoro Japah Tahun Pelajaran 2022/2023


10
5. Keputusan Menteri Agama Nomor 165 tahun 2014 tentang Pedoman Kurikulum
Madrasah Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab.
6. Peraturan Mendikbud Nomor 20 tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan.
7. Peraturan Mendikbud Nomor 21 tahun 2016 tentang Standar Isi.
8. Peraturan Mendikbud Nomor 22 tahun 2016 tentang Standar Proses .
9. Peraturan Mendikbud Nomor 23 tahun 2016 tentang Standar Penilaian.
10. Peraturan Mendikbud Nomor 35 tahun 2018 tentang perubahan atas peraturan
mendikbud Nomor 58 tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah
Pertama/ Madrasah Tsanawiyah
11. Peraturan Mendikbud Nomor 37 tahun 2018 tentang KI dan KD untuk SD, SMP,
SMA
C. TUJUAN PENGEMBANGAN KURIKULUM
1. Sebagai pedoman kepala madrasah dalam melakukan tugas-tugas sebagai
administrator/manager (merencanakan, melaksanakan, mengontrol, mengevaluasi
kegiatan pendidikan dan pengajaran ) dan supervisor (pengawasan dan bimbingan
perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dan pengajaran) dalam rangka
memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran di sekolah tersebut.
2. Sebagai pedoman bagi guru dalam merencanakan dan melaksanakan tugas mendidik,
melatih dan mengajar, dalam bentuk penyusunan dan pengorganisasian pengalaman
belajar yang akan disajikan kepada peserta didik.
3. Sebagai pedoman dalam merencanakan dan melakukan evaluasi terhadap
perkembangan daya serap peserta didik terhadap pengalaman belajar yang telah
disajikan kepada mereka.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan pada Madrasah
Tsanawiyah Diponegoro Japah Japah Mendasarkan pada tujuh prinsip dasar yang
termuat dalam pedoman penyusunan kurikulum. Adapun prinsip-prinsip tersebut
sebagai berikut :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan dan kepentingan siswa
dan lingkungannya.
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri. Selain itu, juga menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung
pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta didik
disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik, serta tuntutan lingkungan.
2 Beragam dan terpadu.
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang. Kurikulum juga dikembangkan
berdasarkan jenis pendidikan tanpa membedakan agama, suku, budaya dan adat
istiadat, serta status sosial, ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi
komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri
secara terpadu. Kurikulum tersebut disusun secara berkaitan dan
berkesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan
seni.
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan
Kurikulum MTs Diponegoro Japah Tahun Pelajaran 2022/2023
11
isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan
secara tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni tersebut.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi di pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan. Termasuk di dalamnya adalah kehidupan
kemasyarakatan, dunia usaha, dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan
keterampilan pribadi, keterampilan berpikir, keterampilan sosial, keterampilan
akademik, dan keterampilan vokasional merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan.
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian, keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat.
Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal,
dan informal dengan memerhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang
selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seluruhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling
mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

E. PRINSIP PELAKSANAAN KURIKULUM


Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut :
1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi
peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal
ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bernutu, serta
memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis
dan menyenangkan.
2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan 5 pilar belajar: (a) belajar untuk
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk
memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat
secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan
(e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
3. Kurikulum dilaksanakan memungkinkan siswa mendapatkan layanan yang
bersifat perbaikan, pengayaan, dan, percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan
keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan,
keindividuan, kesosialan, dan moral.
4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan siswa dan guru yang saling
menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat dengan prinsip Tut Wuri
Handayani, Ing Madya Mangun Karsa dan Ing Ngarsa sung Tuladha
5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan
lingkungan sekitar (kontekstual learning) sebagai sumber belajar dengan prinsip
alam tak ambang jadi guru. (semua yang terjadi, tergelar, dan berkembang di
Kurikulum MTs Diponegoro Japah Tahun Pelajaran 2022/2023
12
masyarakat dan lingkungan sekitar dan alam semesta dijadikan sumber belajar,
contoh dan teladan)
6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan
budaya, serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan.
7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran,
muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan,
keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis
serta jenjang pendidikan.

F. NILAI-NILAI YANG DIKEMBANGKAN


Nilai-nilai karakter yang dikembangkan bersumber dari agama, Pancasila, budaya
bangsa dan tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan keempat sumber tersebut maka
dihasilkan 18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter bangsa, yaitu :
1. Religius
Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya,
toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk
agama lain.
2. Jujur
Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu
dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Toleransi
Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap,
dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
4. Disiplin
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
5. Kerja Keras
Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan
peraturan.
6. Kreatif
Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari
sesuatu yang telah dimiliki.
7. Mandiri
Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam
menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis
Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya
dan orang lain.
9. Rasa Ingin Tahu
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan
meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
10. Semangat Kebangsaan
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
11. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa
dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
12. Menghargai Prestasi
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.

Kurikulum MTs Diponegoro Japah Tahun Pelajaran 2022/2023


13
13. Bersahabat/Komunikatif
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
14. Cinta Damai
Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang
berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
15. Gemar Membaca
Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan
kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Lingkungan
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan
alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki
kerusakan alam yang sudah terjadi.
17. Peduli Sosial
Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan
masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Jawab
Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial
dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.

Kurikulum MTs Diponegoro Japah Tahun Pelajaran 2022/2023


14
BAB II
TUJUAN PENDIDIKAN, VISI, MISI DAN TUJUAN

A. TUJUAN PENDIDIKAN
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab.

B. VISI MADRASAH
Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah mempunyai visi sebagai berikut :
“MENCETAK GENERASI BERIMAN DAN BERTAQWA YANG CERDAS,
TERAMPIL, BERAKHLAK KARIMAH SERTA PEDULI TERHADAP
LINGKUNGAN”
Indikator Visi :
No Visi Indicator
1 Beriman - Taat beribadah, baca Al-Qur’an
2 Bertaqwa - Disiplin, jujur, tanggungjawab
3 Cerdas - Semangat belajar, suka membaca, prestasinya
meningkat, menjuarai tingkat Kabupaten
4 Terampil - Menghasilkan produk, selalu berusaha, menguasai
IT
5 Berakhlak karimah - Sopan santun, menghormati yang tua dan
menyanyangi yg muda, menghargai orang lain
6 Peduli lingkungan - Menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
memanfaatkan sampah, melestarikan lingkungan
hidup dengan menanam

C. MISI MADRASAH
Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah mempunyai misi sebagai berikut :
1) Menyelenngarakan pembelajaran dan bimbingan melalui kegiatan
keagamaan
2) Menanamkan kebiasaan membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam
kehidupan sehari-hari.
3) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang efektif dan efisien
dibawah bimbingan guru yang profesional
4) Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai dengan
perkembangan dunia pendidikan.
5) Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan keterampilan
siswa.
6) Menanamkan sikap kemandirian siswa melalui kedisiplinan di lingkungan
madrasah
7) mewujudkan lingkungan madrasah yang bersih, rindang, asri bebas dari
sampah dan polusi .
8) Menumbuhkembangkan peserta didik yang peduli dan terampil dalam
pemanfaatan sampah
9) Menumbuhkembangkan peserta didik yang berkepribadian kuat untuk
melestarikan lingkungan hidup

D. TUJUAN MADRASAH
Tujuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah secara umum adalah meletakkan dasar
kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mendasarkan pada tujuan umum
tersebut maka tujuan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah adalah :
1) Terselenggaranya pendidikan dan bimbingan melalui kegiatan keagamaan
2) Terciptanya perilaku Islami di lingkungan madrasah, seperti sholat jama’ah,
mengucapkan salam dan berjabat tangan.
3) Pembiasaan membaca al Qur’an, siswa hafal juz ‘Amma dan khatam al Qur’an.
4) terwujudnya proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Pembelajaran
Siswa Aktif (active learning), penggunaan alat peraga, dan multimedia.
5) Meningkatnya capaian prestasi akademik dan non akademik.
6) Berkembangnya potensi akademik, minat dan bakat siswa melalui layanan
bimbingan dan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler.
7) Terciptanya kondisi madrasah yang rindang, bersih,indah dan nyaman.dan bebas
sampah plastik
8) Terbiasanya unsur madrasah untuk hidup bersih dan melestarikan lingkungan
hidup dengan melaksanakan 3 R (reduse, reuse dan recycle
9) Peserta didik mempunyai karya dari olahan sampah plastik

E. TARGET MADRASAH
Pada akhir tahun pelajaran 2021/2022, madrasah mengantarkan peserta didik untuk:
1. Memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat dibuktikan 100%
peserta didik terbiasa :
a. Melaksanakan sholat maghrib, isya’, dan subuh secara berjama’ah di
masjid/musholla di sekitar rumahnya;
b. Melaksanakan puasa ramadhan sesuai dengan ketentuan syariat Islam;
c. Membayar zakat fitrah sesuai dengan ketentuan syariat Islam;
d. Mengucapkan kalimat thayyibah dalam kehidupan sehari-hari;
e. Membaca Asma’ul husna, Fasolatan dan surat-surat pendek Al Quran pilihan
setiap pagi hari sebelum pelajaran dimulai, sesudah shalat dhuha berjama’ah
dan sholat dzuhur berjama’ah;
f. Melaksanakan ta’ziah pada keluarga madrasah dan ziarah kubur (ziarah wali 10
dan makam desa) pada tiap tahunnya.
2. Hafal surat Ad dhuha s.d. An Nas dan surat Ar Rahman untuk
kelas VII, hafal surat Ad dhuha s.d. An Nas, surat Ar Rahman, al Waqi’ah dan al
Mulk untuk kelas VIII dan hafal al Waqi’ah, al Mulk dan Yasin untuk kelas IX;
3. Memiliki akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari baik
hubungannya dengan orang tua, guru dan teman;
4. Peserta didik terbiasa melaksanakan budaya tertib di madrasah,
rumah dan di lingkungan masyarakat.
5. Mengoptimalkan proses pembelajaran untuk mewujudkan empat
pilar belajar, yaitu learning to know,learning to do, learning to be, learning to live
together in peace and harmony beserta layanan bimbingan dan konseling yang
diprioritaskan pada kemampuan belajar dan berinovasi melalui berpikir kritis dan
penyelesaian masalah, kreativitas dan Inovasi, komunikasi, dan kolaborasi;
kemampuan literasi digital melalui penggunaan literasi informasi, literasi media,
dan literasi teknologi; kecakapan hidup melalui pendekatan fleksibilitas dan
adaptabilitas, inisiatif dan mandiri, interaksi lintas sosial-budaya, produktivitas dan
akuntabilitas, kepemimpinan dan tanggung jawab; karakter moral melalui
penguatan rasa cinta tanah air, nilai-nilai budi pekerti luhur (jujur, adil, empati,
penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, dan rendah hati).
6. Memiliki jiwa cinta budaya lokal, nasional, dan budaya Islam.
7. Melestarikan budaya lokal, nasional, dan budaya Islam.
8. Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga dan seni di
tingkat kabupaten dan provinsi
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


Berdasarkan Peraturan Mendikbud Nomor 20 tahun 2016, Setiap lulusan
satuan pendidikan dasar dan menengah SMP/MTs/SMPLB/Paket B, memiliki
kompetensi pada tiga dimensi yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Adapun ke tiga dimensi tersebut sebagai berikut :
1. Dimensi Sikap.
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada Tuhan
YME, berkarakter, jujur dan peduli, bertanggung jawab, pembelajar sejati sepanjang
hayat, sehat jasmani dan rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan
alam sekitar, bangsa, Negara dan kawasan regional.
2. Dimensi Pengetahuan.
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, procedural dan metakognitif pada tingkat
teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni dan budaya. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks
diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
Negara dan kawasan regional.
3. Dimensi Ketrampilan.
Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak : kreatif, produktif, kritis, mandiri,
kolaboratif dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan yang
dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.

B. STRUKTUR KURIKULUM
1. KELOMPOK MATA PELAJARAN
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang tentang Standar
Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis
pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas komponen mata pelajaran umum kelompok A yang muatan
dan acuannya dikembangkan oleh pusat, komponen mata pelajaran umum kelompok
B muatan dan acuannya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan muatan
lokal dan komponen pengembangan diri.
Komponen mata pelajaran terdiri atas lima kelompok mata pelajaran yaitu :
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlaq mulia, dimaksudkan untuk
membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Alloh SWT serta berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,
atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, dimaksudkan
untuk peningkatan kesadaran dan wawasan peserta didik akan status, hak, dan
kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta
peningkatan kualitas dirinya sebagai manusia.
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, dimaksudkan untuk
mengenal, menyikapi, dan mengapresiasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
menanamkan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan
mandiri.
4) Kelompok mata pelajaran estetika, dimaksudkan untuk meningkatkan
sensitivitas, kemampuan mengekspresikan dan kemampuan mengapresiasi
keindahan dan harmoni.
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga dan kesehatan, dimaksudkan untuk
meningkatkan potensi fisik serta menanamkan sportivitas dan kesadaran hidup
sehat.
2. STUKTUR KURIKULUM MTs. DIPONEGORO JAPAH

Tabel : Struktur Kurikulum MTs Diponegoro Japah.


Tahun Pelajaran 2022/2023

ALOKASI WAKTU BELAJAR


PER MINGGU
MATA PELAJARAN VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pedidikan Pancasila dan Kewarga negaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 36 36 36
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2. Kesehatan 2 2 2
3. TIK 2 2 2
4. Bahasa Jawa 2 2 2
5. Ke-NU-an (ASWAJA) 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 46 46 46

Keterangan:
1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat. 
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal. 
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
4. Muatan lokal dapat memuat Bahasa Daerah. 
5. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
6. Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, paling banyak 50% dari
waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. 
7. Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta faktor lain yang dianggap penting, namun yang
diperhitungkan Pemerintah, maksimal 2 (dua) jam/minggu. 
8. Untuk Mata Pelajaran Seni Budaya satuan pendidikan wajib menyelenggarakan
minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta didik mengikuti salah satu
aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang diikuti dapat diganti setiap
semesternya. 
9. Untuk Mata Pelajaran Prakarya dan/atau Mata Pelajaran Informatika, satuan
pendidikan menyelenggarakan salah satu atau kedua mata pelajaran tersebut. Peserta
didik dapat memilih salah satu mata pelajaran yaitu Mata Pelajaran Prakarya atau
Mata Pelajaran Informatika yang disediakan oleh satuan pendidikan. 
10. Dalam hal satuan pendidikan memilih Mata Pelajaran Prakarya, satuan pendidikan
wajib menyelenggarakan minimal 2 aspek dari 4 aspek yang disediakan. Peserta
didik mengikuti salah satu aspek yang disediakan untuk setiap semester, aspek yang
diikuti dapat diganti setiap semesternya. 
11. Khusus untuk Madrasah Tsanawiyah struktur kurikulum dapat dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan yang diatur oleh Kementerian Agama. 
12. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas Pendidikan Kepramukaan (wajib), usaha
kesehatan sekolah (UKS), palang merah remaja (PMR), dan lainnya sesuai dengan
kondisi dan potensi masing-masing satuan pendidikan.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam
satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Madrasah Tsanawiyah dinyatakan dalam jam pembelajaran
per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas VII, VIII, dan IX adalah 46 jam
pembelajaran. Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit.
2. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18minggu dan
paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14minggu dan
paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.

C. MUATAN KURIKULUM
Muatan kurikulum Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah diarahkan pada
upaya mewujudkan visi, misi dan tujuan pendidikan yang meliputi mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik di MTs
Diponegoro Japah Yang meliputi materi pelajaran (mapel), materi muatan lokal dan
kegiatan pengembangan diri.

1. Ruang lingkup materi


1. Pendidikan Agama Islam
a. Al Quran Hadits
Tujuan
Mata pelajaran Al Quran Hadits bertujuan agar peserta didik dapat :
 Meningkatkan kecintaan peserta didik terhadap Al-Qur'an dan Hadis;
 Membekali peserta didik dengan dalil-dalil yang terdapat dalam Al Qur'an
dan Hadis sebagai pedoman dalam menyikapi dan menghadapi kehidupan;
 Meningkatkan kekhusyukan peserta didik dalam beribadah terlebih salat,
dengan menerapkan hukum bacaan tajwid serta isi kandungan surah/ayat
dalam surat-surat pendek yang mereka baca.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran Al Quran Hadits adalah:
 Membaca dan menulis sebagai unsur penerapan ilmu tajwid. Terkait hukum
bacaan Mad thabi'i, mad wajib muttashil, mad jaiz munfashil, mad `iwadl,
mad layyin, mad `aridl lissukun, mad shilah, mad badal, mad tamkin, mad
farqi, mad lazim mukhaffaf kilmi, mutsaqqal kilmi, mad lazim mutsaqqal
harfi, mad lazim mukhaffaf harfi, hukum bacaan gharib dalam (Imalah,
Isymam, Tashil, Naql, Mad/Qashr) dalam Al-Qur'an;
Menerjemahkan makna (tafsiran) yang merupakan pemahaman, interpretasi
ayat, dan dan menerapkan isi kandungan ayat/hadis yang merupakan unsur
pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari. Terkait topik Q.S. As-
Syams (91): 1-10, Ali Imran (3): 19, dan Hadits tentang kekuasan dan
rahmat Allah SWT. Q.S. al-Lail (92): 1-11, dan Hadits tentang sifat pemurah
dan menjauhi sifat kikir. Q.S. al-Salad (90): 1-10, Q.S. az-Zumar (39): 53
dan Q.S. al-Baqarah (2): 153 dan Hadits tentang optimis dan sabar. Q.S. Al-
Fajr (89): 15-18, Q.S. alBaqarah (2): 254 dan 261 dan Hadits tentang infaq
di jalan Allah SWT. Q.S. al-A'la (87): 14-19, Q.S. al-Qashash (28): 77 dan
Q.S. Ali Imran (3): 148 dan Hadits tentang adanya hubungan kehidupan
dunia dan akhirat. Q.S. al Muthaffifin (83): 1-17, Q.S. al-An'am (6):152 dan
Hadits tentang jujur dalam muamalah. Q.S. `Abasa (80):1-10 dan Q.S. al
Mujadilah (58): 11 dan Hadits tentang menuntut ilmu.
b. Akidah Akhlaq
Akidah-Akhlak di Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah merupakan salah
satu mata pelajaran PAI yang mempelajari tentang rukun iman yang dikaitkan
dengan pengenalan dan penghayatan terhadap al-asma' al-husna, serta
penciptaan suasana keteladanan dan pembiasaan dalam mengamalkan akhlak
terpuji dan adab Islami melalui pemberian contoh-contoh perilaku dan cara
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Secara substansial mata
pelajaran Akidah-Akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mempraktikkan al-akhlakul karimah dan adab
Islami dalam kehidupan sehari-hari sebagai manifestasi dari keimanannya
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari
akhir, serta Qada dan Qadar.
Al-akhlak al-karimah ini sangat penting untuk dipraktikkan dan dibiasakan
sejak dini oleh peserta didik dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam
rangka mengantisipasi dampak negatif era globalisasi dan krisis
multidimensional yang melanda bangsa dan Negara Indonesia.
Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di MTs Diponegoro Japah bertujuan untuk
membekali peserta didik agar dapat:
1. Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan
pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta
pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah
SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari
akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan individu
maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam.
Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di MTs Diponegoro Japah
meliputi:
a. Aspek akidah (keimanan) meliputi:
1) Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha
illallaah, basmalah, alhamdulillaah, subhanallaah, Allaahu Akbar,
ta’awwudz, maasya Allah, assalaamu’alaikum, salawat, tarji’, laa haula
walaa quwwata illaa billah, dan istighfaar.
2) Al-asma’ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-
Khaliq, ar-Rahmaan, ar-Rahiim, as- Samai’, ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-
Hamiid, asy-Syakuur, al-Qudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin,
al-‘Azhiim, al- Kariim, al-Kabiir, al-Malik, al-Baathin, al-Walii, al-
Mujiib, al-Wahhiab, al-’Aliim, azh-Zhaahir, ar-Rasyiid, al-Haadi, as-
Salaam, al-Mu’min, al-Latiif, al-Baaqi, al-Bashiir, al-Muhyi, al-Mumiit,
al-Qawii, al-Hakiim, al-Jabbaar, al-Mushawwir, al-Qadiir, al-Ghafuur,
al-Afuww, ash-Shabuur, dan al-Haliim.
3) Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat
thayyibah, al-asma’ al-husna dan pengenalan terhadap salat lima waktu
sebagai manifestasi iman kepada Allah.
4) Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul dan
Hari akhir serta Qada dan Qadar Allah)
b. Aspek akhlak meliputi:
1. Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah)
secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu:
disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup
sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun,
tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah,
tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis,
qana’ah, dan tawakal.
2. Mengindari akhlak tercela (madzmumah)
secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu:
hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka,
khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah,
pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad.
c. Aspek adab Islami, meliputi:
1) Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air besar/kecil,
berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin, belajar, dan
bermain.
2) Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan beribadah.
3) Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, teman, dan
tetangga
4) Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan, di
tempat umum, dan di jalan.
d. Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi
Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad SAW, masa
remaja Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, Kan’an, kelicikan saudara-
saudara Nabi Yusuf AS, Tsa’labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab,
Qarun, Nabi Sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan
Nabi Ayub. Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat
terhadap isi materi, yaitu akidah dan akhlak, sehingga tidak ditampilkan
dalam Standar Kompetensi, tetapi ditampilkan dalam kompetensi dasar
dan indikator.
c. Fiqih
Mata pelajaran Fikih di MTs Diponegoro Japah merupakan salah satu mata
pelajaran PAI yang mempelajari tentang fikih ibadah, terutama menyangkut
pengenalan dan pemahaman tentang cara-cara pelaksanaan rukun Islam dan
pembiasaannya dalam kehidupan sehari-hari, serta fikih muamalah yang
menyangkut pengenalan dan pemahaman sederhana mengenai ketentuan
tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta
tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam. Secara substansial
mata pelajaran Fikih memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi
kepada peserta didik untuk mempraktikkan dan menerapkan hukum Islam
dalam kehidupan sehari-hari sebagai perwujudan keserasian, keselarasan,
dan keseimbangan hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri
manusia itu sendiri, sesama manusia, makhluk lainnya ataupun
lingkungannya.
Mata pelajaran Fikih di MTs Diponegoro Japah bertujuan untuk membekali
peserta didik agar dapat:
a. Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik
yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan
pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar
dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran
agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan
diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun
hubungan dengan lingkungannya.
Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di MTs Diponegoro Japah meliputi:
a. Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara
pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara taharah,
salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
b. Fikih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman
mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan
haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam
meminjam.

d. Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)


Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Diponegoro Japah merupakan salah satu
mata pelajaran PAI yang menelaah tentang asal-usul, perkembangan,
peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam
sejarah Islam pada masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-
Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW, sampai
dengan masa Khulafaurrasyidin. Secara substansial, mata pelajaran Sejarah
Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada
peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati sejarah kebudayaan
Islam, yang mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk
melatih kecerdasan, membentuk sikap, watak, dan kepribadian peserta
didik.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MTs Diponegoro Japah
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai
berikut:
a. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari
landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun
oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan
peradaban Islam.
b. Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan
tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan
masa depan
c. Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara
benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
d. Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap
peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa
lampau.
e. Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari
peristiwa-peristiwa bersejarah (Islam), meneladani tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik,
ekonomi, iptek dan seni, dan lain-lain untuk mengembangkan
kebudayaan dan peradaban Islam.
Ruang lingkup Sejarah Kebudayan Islam di MTs Diponegoro Japah
meliputi :
1. Sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi
Muhammad SAW.
2. Dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang meliputi
kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian Nabi
Muhammad SAW, hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif, peristiwa
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
3. Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib, keperwiraan Nabi
Muhammad SAW, peristiwa Fathu Makkah, dan peristiwa akhir hayat
Rasulullah SAW.
4. Peristiwa-peristiwa pada masa khulafaurrasyidin.
5. Sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.

e. Bahasa Arab.
Pengajaran Bahasa Arab bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
peserta didik berkomunikasi dalam bahasa tersebut, baik secara lisan dan
tulis, memanfaatkan bahasa Arab menjadi alat utama belajar, khususnya
dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam dan mengembangkan
pemahaman serta saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta
memperluas cakrawala budaya.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Arab di MTs Diponegoro Japah
meliputi tema-tema tentang perkenalan, peralatan madrasah, pekerjaan,
alamat, keluarga, anggota badan, di rumah, di kebun, di madrasah, di
laboratorium, di perpustakaan, di kantin, jam, kegiatan sehari-hari,
pekerjaan, rumah, dan rekreasi.

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan


Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang
digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan moral
tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-
hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat dan
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dimaksudkan untuk membekali siswa
dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar yang berkenaan dengan
hubungan antar warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela
negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara.
Mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
 Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan
 Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak
secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta
anti-korupsi
 Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama
dengan bangsa-bangsa lainnya
 Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia
secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi.
Ruang lingkup PKn
Ruang lingkup PKn meliputi hal hal berikut:
1. Pancasila, sebagai dasar negara, ideologi nasional, dan pandangan hidup
bangsa.
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 sebagai hukum
dasar tertulis yang menjadi landasan konstitusional kehidupan ber-
masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
3. Negara Kesatuan Republik Indonesia, sebagai kesepakatan inal bentuk Negara
Republik Indonesia.
4. Bhinneka Tunggal Ika, sebagai wujud ilosoi kesatuan yang melandasi dan me-
warnai keberagaman kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
5. pendiri Negara dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila.
6. Proses perumusan dan pengesahan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.
7. Norma hukum dan kepatutan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara.
8. Harmoni keutuhan wilayah dan kehidupan dalam konteks NKRI.
9. Makna keberagaman suku, agama, ras, budaya, dan gender dalam bingkai
Bhinneka Tunggal Ika.
10. Dinamika perwujudan nilai dan moral Pancasila dalam kehidupan sehari-hari .
11. Esensi nilai dan moral Pancasila dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
12. Makna ketentuan hukum yang berlaku dalam perwujudan kedamaian dan
keadilan.
13. Semangat persatuan dan kesatuan dalam keberagaman masyarakat.
14. Aspek-aspek pengokohan NKRI.

3. Bahasa Inggris
Mata Pelajaran Bahasa Inggris MTs Diponegoro Japah dimaksudkan untuk
mengembangkan kemampuan berbahasa yang digunakan untuk menyertai
tindakan atau language accompanying action. Bahasa Inggris digunakan untuk
interaksi dan bersifat “here and now”.
Topik pembicaraannya berkisar pada hal-hal yang ada dalam konteks situasi.
Untuk mencapai kompetensi ini, peserta didik perlu dipadankan dan dibiasakan
dengan berbagai ragam pasangan bersanding (adjacency pairs) yang merupakan
dasar menuju kemampuan berinteraksi yang lebih kompleks.
Mata Pelajaran Bahasa Inggris di MTs Diponegoro Japah. bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam
bentuk lisan secara terbatas untuk mengiringi tindakan dalam konteks
sekolah/madrasah dan memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa
Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global.
Adapun ruang lingkup Mata Pelajaran Bahasa Inggris ini meliputi :
1. Mendengarkan.
2. Berbicara
3. Membaca
4. Menulis.
4. Bahasa Indonesia
Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia dapat saling
berhubungan (berkomunikasi), saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang
lain dan menuingkatkan kemampuan intelektual. Mata pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia adalah program untuk mengembangkan pengetahuan,
ketrampilan berbahasa dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Disamping itu
juga memiliki fungsi sesuai dengan kedudukannya sebagai Bahasa Nasional dan
Bahasa negara.
Adapun tujuan mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah untuk membina
ketrampilan berbahasa secara lisan dan tertulis serta dapat menggunakan bahasa
sebagai alat komunikasi dan sarana pemahaman terhadap ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Ruang lingkup

Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen


kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek
sebagai berikut:
1) Mendengarkan;
2) Berbicara;
3) Membaca;
4) Menulis.

5. Matematika
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari
sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,
analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan gar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh,
mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang
selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun
sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di
atas. Selain itu dimaksdukan pula untuk mengembangkan kemampuan
menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan
ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah
terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara
penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu
dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika,
menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan
mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk
menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran,
sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti
komputer, alat peraga, atau media lainnya.
Mata pelajaran Matematika ini bertujuan untuk mengenal, menyikapi dan
mengapresiasikan ilmu pengetahuan dan tenologi serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Ruang Lingkup
Mata pelajaran Matematika pada satuan pendidikan SMP/MTs meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
1) Bilangan;
2) Aljabar;
3) Geometri dan Pengukuran;
Statistika dan Peluang.
6. Ilmu Pengetahuan Alam.
Pengetahuan alam merupakan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis
untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses
penemuan dan memiliki sikap ilmiah. Pendidikan pengetahuan alam di Madrasah
Tsanawiyah bermanfaat bagi peserta didik untuk mempelajari diri-sendiri dan
alam sekitar. Ilmu pengetahuan alam merupakan hasil kegiatan manusia berupa
pengetahuan,gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar yang
diperoleh dari pengalaman melalui rangkaian proses ilmiah.
Mata pelajaran IPA adalah program untuk menanamkan dan mengembangkan
pengetahuan , ketrampilan, sikap dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai
dan menghargai kebesaran Allah SWT.
Ruang Lingkup:
1. Merumuskan masalah, memprediksi, melakukan percobaan, mengumpul-kan
data secara akurat,  mengolah data secara sistematis, menarik kesimpulan,
mengomunikasikan hasil percobaan secara lisan maupun tertulis
2. Gejala alam, lingkungan dan perubahan-nya, tumbuhan, hewan, dan manusia
secara mikro
3. Gerak dan Gaya
4. Usaha (kerja) dan Pesawat Sederhana
5. Tekanan
6. Gelombang dan Optik
7. Kelistrikan dan Kemagnetan
8. Teknologi ramah lingkungan
9. Penggolongan dan Perubahan materi Zat Aditif serta Adiktif Partikel Materi
10. Lapisan Bumi dan Tata Surya
11. Pemanasan Global, Teknologi Ramah Lingkungan’Tanah

7. Ilmu Pengetahuan Sosial.


Ilmu pengetahuan sosial adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan
sosial yang didasarkan pada bahan geografi, ekonomi, sosiologi, antropologi dan
sejarah.
Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan di MTs terdiri atas dua bahan kajian
pokok Pengetahuan Sosial dan Sejarah. Bahan kajian pengatahuan sosial
mencakup lingkungan sosial, ilmu bumi, ekonomi, dan pemerintahan. Bahan
kajian sejarah mencakup perkembangan masyarakat Indonesia sejak masa lampau
hingga kini.
Mata pelajaran IPS ini bertujuan untuk mengenal, menyikapi, dan
mengapresiasikan ilmu pengetahuan dan tehnologi serta menanamkan kebiasaan
berpikir dan berperilaku ilmiah yang kritis, kreatif dan mandiri.
Ruang lingkupmata pelajaran IPS di MTs Diponegoro Japah, meliputi aspek-
aspek sebagai berikut:
1. Keruangan dan konektivitas antar ruang dan waktu.
2. Perubahan masyarakat Indonesia pada zaman pra-aksara, zaman Hindu-
Buddha dan zaman Islam, zaman penjajahan dan tumbuhnya
semangatkebangsaan, masa pergerakan kemerdekaan sampai dengan awal masa
reformasi sekarang.
3. Jenis dan fungsi kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politikdalam
masyarakat.
4. Interaksi manusia dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi dari
waktu ke waktu.
8. Seni Budaya dan Prakarya.
Muatan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan dalam
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran karena
budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi
terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan diberikan di sekolah karena keunikan,
kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan peserta
didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk kegiatan
berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan seni”,
“belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni.” Peran ini tidak dapat diberikan
oleh mata pelajaran lain.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki sifat multilingual,
multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan
kemampuan mengekespresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media
seperti bahasa rupa, bunyi, gerak, peran dan berbagai perpanduannya.
Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi meliputi
konsepsi (pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi
dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetika, dan
etika. Sifat multikultural mengandung makna pendidikan seni
menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan apresiasi terhadap beragam
budaya Nusantara dan Mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan
sikap demoratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab serta toleran
dalam masyarakat dan budaya yang majemuk.
Pendidikan Seni Budaya dan Keterampilan memiliki peranan dalam pembentukan
pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan
intrapersonal, interpesonal, visual spasial, musikal, linguistik, logik matematik,
naturalis serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual
dan moral, dan kecerdasan emosional.
Bidang seni rupa, musik, tari dan keterampilan memiliki kekhasan tersendiri
sesuai dengan kaidah keilmuan masing-masing. Dalam pendidikan seni dan
keterampilan, aktivitas berkesenian harus menampung kekhasan tersebut yang
tertuang dalam pemberian pengalaman mengembangkan konsepsi, apresiasi, dan
kreasi. Semua ini diperoleh melalui upaya eksplorasi elemen, prinsip, proses, dan
teknik berkarya dalam konteks budaya masyarakat yang beragam.
9. TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
Muatan Mata Pelajaran TIK bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan
Depdiknas, 2007 sebagai berikut: 1 Memahami teknologi informasi dan
komunikasi 2 Mengembangkan ketrampilan untuk memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi. 3 Mengembangkan sikap kritis, kreatif, apresiatif dan
mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. 4 Menghargai
karya cipta di bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang Lingkup Mata Pelajaran TIK
Ruang lingkup mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi meliputi
aspek-aspek Depdiknas, 2007 sebagai berikut:
1 Perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk mengumpulkan,
menyimpan, memanipulasi, dan menyajikan informasi.
2 Penggunaan alat bantu untuk memproses dan memperindah data dari satu
perangkat ke perangkat lain.

2. Muatan Lokal
Adapun pengembangan muatan lokal di MTs Diponegoro Japah adalah didasarkan
pada :
a. Kebijakan Gubernur Kepala Daerah Provinsi Jawa Tengah.
b. Kebijakan Kepala kantor Kementerian Agama kabupaten Blora
c. Hasil Rapat Internal Guru dan Komite Madrasah.
Atas dasar beberapa hal tersebut diatas maka muatan lokal yang dikembangkan di MTs
Diponegoro Japah terdiri atas Mata Pelajaran :
1). Bahasa Jawa.
Mata Pelajaran Bahasa Jawa di MTs Diponegoro Japah bertujuan untuk
mengembangkan apresiasi terhadap bahasa dan budaya Jawa Tengah, mengenalkan
identitas masyarakat Jawa Tengah dan menanamkan kecintaan pada bahasa dan
budaya Jawa Tengah.
2) Ke-NU-an (ASWAJA)
1. Kerangka Dasar
Kerangka dasar kurikulum Mata Pelajaran Ke-NU-an merupakan landasan
filosofi, sosiologi, psikopedagonis dan yuridis yang berfungsi sebagai acuan
pengembangan struktur kurikulum. Sedang struktur kurikulum merupakan
pengorganisasian kompetensi inti, beban belajar dan kompetensi dasar.
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam
segala urusan yang menjadi tanggung jawabnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, madrasah/sekolah Maarif NU merupakan
bagian penting dari system pendidikan di Indonesia. Lebih khusus lagi porsi
Mata Pelajaran Ke-NU-an dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlakul
karimah sesuai dengan prinsip dasar ajaran Ahlussunnah wal Jamaah NU.
2. Karakteristik
Kurikulum Mata Pelajaran Ke-NU-an, dirancang dengan karakteristik sebagai
berikut:
a) Mengembangkan kecerdasan spiritual, emosional, sosial, intelektual dan
psikomotorik.
b) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di madrasah dan masyarakat
c) Kompetensi inti (KI) menjadi unsure pengorganisasian kompetensi dasar
(KD), di mana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam
kompetensi inti.
d) Kompetensi dasar (KD) dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinrorced) dan memperkaya (enriched) antar mata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
e) Pembelajaran Mata Pelajaran Ke-NU-an, mengutamakan pencapaian proses
dan hasil belajar peserta didik melalui pembiasaan dan budaya islami dalam
kehidupan sehari-hari secara berkelanjutan.
3. Tujuan
Kurikulum Mata Pelajaran Ke-NU-an, bertujuan untuk mempersiapkan generasi
muslim Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
Negara yang beriman, produktir, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia sesuai tuntutan dan prinsip dasar ajaran Ahlussunnah wal
Jamaah NU.
4. Alokasi Waktu mata pelajaran Ke-NU-an/Aswaja adalah 2 (dua) JPL/minggu
baik untuk kelas reguler maupun kelas unggulan.

3. Komponen Pengembangan Diri


Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan dirinya sesuai
dengan kebutuhan, bakat, minat, dan sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan
pengembangan diri diikuti oleh semua siswa. Kegiatan pengembangan diri di MTs
Diponegoro Japah dilaksanakan melalui kegiatan ekstrakurikuler Kepramukaan.
Kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan, wajib diikuti oleh semua siswa.
Kegiatan Ekstra Kurikuler :
Kepramukaan
Kegiatan Kepramukaan di MTs Diponegoro Japah bertujuan untuk:
a. Membekali siswa tentang pengetahuan kepanduan
b. Menanamkan sikap kepribadian sesuai Trisatya, Dwidarma dan Dasadarma
c. Melatih siwa berorganisasi
d. Melatih siswa terampil dan hidup mandiri
e. Mengembangkan sikap rasa ingin tahu
f. Mengembangkan sikap cinta alam dan sesama
g. Mengembangkan sikap suka menolong dan bergotong-royongAdapun
penjadwalan kegiatan ekstra kurikuler sebagai berikut :

No. Nama Kegiatan Hari Waktu Ket.

1 Pramuka Jumat 14.00-16.00

Penilaian pengembangan diri dilakukan tidak secara kuantitatif tetapi dituangkan


ke dalam laporan kepada madrasah dalam bentuk kualitatif.
No. Kategori Keterangan

1 A Sangat baik
2 B Baik

3 C Cukup

4 D Kurang

4. Pengaturan Beban Belajar


Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan
program pendidikan dengan menggunakan sistem paket dan sistem kredit semester.
Namun satuan pendidikan pada MTs melaksanakan program dengan sistem paket.
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket
pada jenjang pendidikan dasar (MTs). Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan
program pendidikan yang peserta didiknya wajib mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, dalam rangka untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan anak didik.
Adapun beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada Madrasah
Ibtidaiyah untuk kelas 7, 8 dan 9 adalah 46 jam pembelajaran.
Pengaturan Beban belajar di MTs Diponegoro Japah dilakukan dalam sistem paket,
dengan penjabaran sebagai berikut :

JUMLAH
ALOKASI JUMLAH MINGGU JUMLAH
JAM
WAKTU JAM EFEKTIF JAM
KELAS PELAJARAN
( 1 JAM PELAJARAN DALAM PELAJARAN
PER
PELAJARAN) PER HARI SETAHUN SETAHUN
MINGGU
VII 40 menit 8 jam 46 jam 35 minggu 81 Jam
pelajaran Pelajaran
VIII 40 menit 8 jam 46 jam 35 minggu 81 Jam
pelajaran Pelajaran
IX 40 menit 8 jam 46 jam 35 minggu 81 Jam
pelajaran Pelajaran
Catatan :
a. Hari Jum’at hanya sampai jam ke- 6.
b. Hari Sabtu hanya sampai jam ke-8

5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang telah ditetapkan dalam suatu kompetensi
dasar berkisar antara 0 – 100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing
indikator 75 %. Maka satuan pendidikan harus menentukan kriteria ketuntasan
minimal dengan mempertimbangkan kemampuan rata-rata siswa, kompleksitas
kompetensi serta kemampuan sumber daya pendukung.
Ketuntasan Belajar Minimal (KBM) adalah tingkat pencapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar mata pelajaran tertentu oleh siswa. Penentuan kriteria
ketuntasan belajar minimal ini ditetapkan dengan mempertimbangkan :
 Tingkat kompleksitas (kesulitan & kerumitan) setiap indikator pencapaian
kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa MTs Diponegoro Japah
 Tingkat kemampuan (Intake) rata-rata siswa MTs MTs Diponegoro Japah
 Ketersediaan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran
MTs MTs Diponegoro Japah
Adapun Kriteria Ketuntasan Minimal per mata pelajaran di MTs MTs Diponegoro
Japah ditentukan oleh guru wali kelas dan atau guru mata pelajaran dengan
mempertimbangkan esensial, kompleksitas, daya dukung dan intake siswa. Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) ditetapkan sebagai berikut :

KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL (KBM)


MTs MTs DIPONEGORO JAPAH
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
UNTUK KELAS 7, 8, 9

Aspek
MATA PELAJARAN KET
KI-1 KI-2 KI-3 KI-4
Kelompok A          
1. Pendidikan Agama Islam
  a. Al Qur'an Hadis B B 75 75  
  b. Akidah Akhlak B B 75 75  
  c. Fiqih B B 75 75  
  d. S K I B B 75 75  
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan B B 75 75  
3. Bahasa Indonesia B B 70 70  
4. Bahasa Arab B B 68 68  
5. Matematika B B 68 68  
6. Ilmu Pengetahuan Alam B B 70 70  
7. Ilmu Pengetahuan Sosial B B 70 70  
8. Bahasa Inggris B B 70 70  
Kelompok B
1. Seni Budaya B B 75 75  
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan B B 75 75  
3. TIK B B 75 75  
4. Bahasa Jawa B B 70 70  
5. Aswaja B B 70 70  

Bagi siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal harus


mengikuti perbaikan (remidial) sampai mencapai ketuntasan kompetensi yang
dipersyaratkan.
6. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
Pengembangan Diri/Kecakapan Hidup
Pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai
bagian integral dari kurikulum sekolah/madrasah. Kegiatan pengembangan diri
merupakan upaya pembentukan watak dan kepribadian peserta didik yang
dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling berkenaan dengan masalah pribadi
dan kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan pengembangan karir, serta kegiatan
ekstra kurikuler.
a. Tujuan Umum
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan
memperhatikan kondisi sekolah/madrasah.
b. Tujuan Khusus
Pengembangan diri bertujuan menunjang pendidikan peserta didik dalam
mengembangkan :
1. Bakat
2. Minat
3. Kreativitas
4. Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
5. Kemampuan kehidupan keagamaan
6. Kemampuan sosial
7. Kemampuan belajar
8. Wawasan dan perencanaan karir
9. Kemampuan pemecahan masalah
10. Kemandirian
c. Kegiatan pengembangan diri secara terprogram
Kegiatan pengembangan diri secara terprogram dilaksanakan dengan
perencanaan khusus dalam kurun waktu tertentu untuk memenuhi kebutuhan
peserta didik secara individual, kelompok dan atau klasikal melalui
penyelenggaraan :
1. Bimbingan dan Konseling
a. Layanan dan kegiatan pendukung Konseling
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan
sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis
layanan dan kegiatan pendukung, berdasarkan norma- norma yang berlaku.
b. Bidang Pelayanan Konseling
1) Pengembangan kehidupan pribadi, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami, menilai, dan
mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta
kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan
dirinya secara realistik.
2) Pengembangan kehidupan sosial, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik dalam memahami dan menilai serta
mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga, dan warga lingkungan sosial
yang lebih luas.
3) Pengembangan kemampuan belajar, yaitu bidang pelayanan yang
membantu peserta didik mengembangkan kemampuan belajar dalam
rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan belajar secara
mandiri.
4) Pengembangan karir, yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta
didik dalam memahami dan menilai informasi, serta memilih dan
mengambil keputusan karir.
c. Fungsi Bimbingan Konseling
1) Fungsi Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memahami diri dan lingkungannya.
2) Fungsi Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
mampu mencegah atau menghindarkan diri dari berbagai
permasalahan yang dapat menghambat perkembangan dirinya..
3) Fungsi Pengentasan, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
mengatasi masalah yang dialaminya.
4) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan, yaitu fungsi untuk
membantu peserta didik memelihara dan menumbuhkembangkan
berbagai potensi dan kondisi positif yang dimilikinya.
5) Fungsi Advokasi, yaitu fungsi untuk membantu peserta didik
memperoleh pembelaan atas hak dan atau kepentingannya yang
kurang mendapat perhatian.
d. Jenis Layanan Konseling
1) Orientasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik memahami
lingkungan baru, terutama lingkungan sekolah/madrasah dan obyek-
obyek yang dipelajari, untuk menyesuaikan diri serta mempermudah
dan memperlancar peran peserta didik di lingkungan yang baru.
2) Informasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi diri, sosial, belajar, karir/jabatan, dan
pendidikan lanjutan.
3) Penempatan dan Penyaluran, yaitu layanan yang membantu peserta
didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat di dalam
kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan,
magang, dan kegiatan ekstra kurikuler.
4) Penguasaan Konten, yaitu layanan yang membantu peserta didik
menguasai konten tertentu, terumata kompetensi dan atau kebiasaan
yang berguna dalam kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat.
5) Konseling Perorangan, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam mengentaskan masalah pribadinya.
6) Bimbingan Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pengembangan pribadi, kemampuan hubungan sosial, kegiatan
belajar, karir/jabatan, dan pengambilan keputusan, serta melakukan
kegiatan tertentu melalui dinamika kelompok.
7) Konseling Kelompok, yaitu layanan yang membantu peserta didik
dalam pembahasan dan pengentasan masalah pribadi melalui dinamika
kelompok.
8) Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau
pihak lain dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara- cara
yang perlu dilaksanakan dalam menangani kondisi dan atau masalah
peserta didik.
9) Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
e. Kegiatan Pendukung
1) Aplikasi Instrumentasi, yaitu kegiatan mengumpulkan data tentang diri
peserta didik dan lingkungannya, melalui aplikasi berbagai instrumen,
baik tes maupun non-tes.
2) Himpunan Data, yaitu kegiatan menghimpun data yang relevan dengan
pengembangan peserta didik, yang diselenggarakan secara
berkelanjutan, sistematis, komprehensif, terpadu, dan bersifat rahasia.
3) Konferensi Kasus, yaitu kegiatan membahas permasalahan peserta
didik dalam pertemuan khusus yang dihadiri oleh pihak-pihak yang
dapat memberikan data, kemudahan dan komitmen bagi
terentaskannya masalah peserta didik, yang bersifat terbatas dan
tertutup.
4) Kunjungan Rumah, yaitu kegiatan memperoleh data, kemudahan dan
komitmen bagi terentaskannya masalah peserta didik melalui
pertemuan dengan orang tua dan atau keluarganya.
5) Tampilan Kepustakaan, yaitu kegiatan menyediakan berbagai bahan
pustaka yang dapat digunakan peserta didik dalam pengembangan
pribadi, kemampuan sosial, kegiatan belajar, dan karir/jabatan.
6) Alih Tangan Kasus, yaitu kegiatan untuk memindahkan penanganan
masalah peserta didik ke pihak lain sesuai keahlian dan
kewenangannya.
f. Format Kegiatan
1) Individual, yaitu format kegiatan konseling yang melayani peserta
didik secara perorangan.
2) Kelompok, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik melalui suasana dinamika kelompok.
3) Klasikal, yaitu format kegiatan konseling yang melayani sejumlah
peserta didik dalam satu kelas.
4) Lapangan, yaitu format kegiatan konseling yang melayani seorang
atau sejumlah peserta didik melalui kegiatan di luar kelas atau
lapangan.
5) Pendekatan Khusus, yaitu format kegiatan konseling yang melayani
kepentingan peserta didik melalui pendekatan kepada pihak-pihak
yang dapat memberikan kemudahan.
g. Jenis Program
1) Program Tahunan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu tahun untuk masing-masing kelas di
sekolah/madrasah.
2) Program Semesteran, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu semester yang merupakan jabaran
program tahunan.
3) Program Bulanan, yaitu program pelayanan konseling meliputi seluruh
kegiatan selama satu bulan yang merupakan jabaran program
semesteran.
4) Program Mingguan, yaitu program pelayanan konseling meliputi
seluruh kegiatan selama satu minggu yang merupakan jabaran
program bulanan.
5) Program Harian, yaitu program pelayanan konseling yang
dilaksanakan pada hari-hari tertentu dalam satu minggu. Program
harian merupakan jabaran dari program mingguan dalam bentuk
satuan layanan (SATLAN) dan atau satuan kegiatan pendukung
(SATKUNG) konseling.
h. Penyusunan Program
1) Program pelayanan konseling disusun berdasarkan kebutuhan peserta
didik (need assessment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumentasi.
2) Substansi program pelayanan konseling meliputi keempat bidang,
jenis layanan dan kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran
pelayanan, dan volume/beban tugas konselor
i. Pelaksanaan Kegiatan Konseling
1) Di dalam jam pembelajaran sekolah/madrasah:
Kegiatan tatap muka secara klasikal dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan informasi, penempatan dan penyaluran,
penguasaan konten, kegiatan instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain
yang dapat dilakukan di dalam kelas.
Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah 2 (dua) jam per kelas per
minggu dan dilaksanakan secara terjadwal.
Kegiatan tidak tatap muka dengan peserta didik untuk
menyelenggarakan layanan konsultasi, kegiatan konferensi kasus,
himpunan data, kunjungan rumah, pemanfaatan kepustakaan, dan alih
tangan kasus.
2) Di luar jam pembelajaran sekolah/madrasah:
Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok,
konseling kelompok dan mediasi, serta kegiatan lainnya yang dapat
dilaksanakan di luar kelas.
Satu kali kegiatan layanan/pendukung konseling di luar kelas/di luar
jam pembelajaran ekuivalen dengan 2 (dua) jam pembelajaran tatap
muka dalam kelas.
Kegiatan pelayanan konseling di luar jam pembelajaran
sekolah/madrasah maksimum 50% dari seluruh kegiatan pelayanan
konseling, diketahui dan dilaporkan kepada pimpinan
sekolah/madrasah.
2. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan Ekstra Kurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran
dan pelayanan konseling untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai
dengan kebutuhan, potensi, bakat dan minat mereka melalui kegiatan yang
secara khusus diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan
yang berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/ madrasah.
a. Fungsi Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai
dengan potensi, bakat dan minat mereka.
2) Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk mengembangkan
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
3) Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan menyenangkan
bagi peserta didik yang menunjang proses perkembangan.
4) Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstra kurikuler untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
b. Prinsip Kegiatan Ekstra Kurikuler
1) Individual, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai dengan
potensi, bakat dan minat peserta didik masing-masing.
2) Pilihan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang sesuai
dengan keinginan dan diikuti secara sukarela peserta didik.
3) Keterlibatan aktif, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
menuntut keikutsertaan peserta didik secara penuh.
4) Menyenangkan, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler dalam suasana
yang disukai dan mengembirakan peserta didik.
5) Etos kerja, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang membangun
semangat peserta didik untuk bekerja dengan baik dan berhasil.
6) Kemanfaatan sosial, yaitu prinsip kegiatan ekstra kurikuler yang
dilaksanakan untuk kepentingan masyarakat.
c. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Krida, Kepramukaan
d. Format Kegiatan
1) Individual, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta
didik secara perorangan.
2) Kelompok, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti oleh
kelompok-kelompok peserta didik.
3) Klasikal, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta
didik dalam satu kelas.
4) Gabungan, yaitu format kegiatan ekstra kurikuler yang diikuti peserta
didik antar kelas/ antar sekolah/madrasah.
e. Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler
1) Kegiatan ekstra kurikuler yang bersifat rutin, spontan dan keteladanan
dilaksanakan secara langsung oleh guru Pembina, dan tenaga
kependidikan di sekolah/madrasah.
2) Kegiatan ekstra kurikuler yang terprogram dilaksanakan sesuai dengan
sasaran, substansi, jenis kegiatan, waktu, tempat dan pelaksana
sebagaimana telah direncanakan.
f. Penilaian
1) Penilaian hasil kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui:
a) Penilaian segera (LAISEG), yaitu penilaian pada akhir setiap jenis
layanan dan kegiatan pendukung konseling untuk mengetahui perolehan
peserta didik yang dilayani.
b) Penilaian jangka pendek (LAIJAPEN), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu minggu sampai dengan satu bulan) setelah satu jenis
layanan dan atau kegiatan pendukung konseling diselenggarakan untuk
mengetahui dampak layanan/kegiatan terhadap peserta didik.
c) Penilaian jangka panjang (LAIJAPANG), yaitu penilaian dalam waktu
tertentu (satu bulan sampai dengan satu semester) setelah satu atau
beberapa layanan dan kegiatan pendukung konseling diselenggarakan
untuk mengetahui lebih jauh dampak layanan dan atau kegiatan
pendukung konseling terhadap peserta didik.
2) Penilaian proses kegiatan pelayanan konseling dilakukan melalui
analisis terhadap keterlibatan unsur-unsur sebagaimana tercantum di
dalam SATLAN dan SATKUNG, untuk mengetahui efektifitas dan
efesiensi pelaksanaan kegiatan.
3) Hasil penilaian kegiatan pelayanan konseling dicantumkan dalam
LAPELPROG. Hasil kegiatan pelayanan konseling secara keseluruhan
dalam satu semester untuk setiap peserta didik dilaporkan secara
kualitatif.
4) Hasil dan proses kegiatan ekstra kurikuler dinilai secara kualitatif dan
dilaporkan kepada pimpinan sekolah/madrasah dan pemangku
kepentingan lainnya oleh penanggung jawab kegiatan.
Adapun secara rinci penjabaran Kegiatan Ekstra Kurikuler yang
dikembangkan di MTs Diponegoro Japah adalah sebagai berikut:
a. Kegiatan Ekstrakurikuler Pramuka
Kegiatan Pramuka di MTs Diponegoro Japah di MTs Diponegoro
Japah bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1) Mengembangkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa;
2) Mengembangkan kedisiplinan, patriotisme, kemandirian,
sosial, keberanian dan lain-lain.
3) Mengamalkan dasa darma dan trisatya.
4) Mengembangkan kemampuan berfikir, berimajinasi, berkreasi
dan nilai-nilai keagamaann.
5) Mengembangkan kegiatan yang menarik dan menyenangkan
Ruang lingkup Kegiatan Pramuka di MTs Diponegoro Japah adalah
sebagai berikut :
1) Keagamaaan
2) Organisasi gerakan pramuka
3) Sejarah bangsa Indonesia dan sejarah berdirinya gerakan
pramuka.
4) Lagu-lagu kebangsaan, lagu-lagu daerah dan lagu-lagu
kepramukaan.
5) Perkemahan dan tata laksana upacara
6) Permainan dan penjelajahan
7. Pengaturan Beban Belajar
Satuan pendidikan pada semua jenis dan jenjang pendidikan menyelenggarakan
program pendidikan dengan menggunakan sistem paket dan sistem kredit semester.
Namun satuan pendidikan pada MTs melaksanakan program dengan sistem paket.
Beban belajar yang diatur pada ketentuan ini adalah beban belajar sistem paket
pada jenjang pendidikan dasar (MTs). Sistem paket adalah sistem penyelenggaraan
program pendidikan yang peserta didiknya wajib mengikuti seluruh program
pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku. Beban belajar setiap mata pelajaran pada
sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pelajaran.
Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka,
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri, dalam rangka untuk mencapai standar
kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan anak didik.
Adapun beban belajar kegiatan tatap muka per minggu pada Madrasah
Tswaniwah untuk kelas 7, 8 dan 9 adalah 46 (empat puluh enam) jam
pembelajaran.
Pengaturan Beban belajar di Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah
dilakukan dalam sistem paket, dengan penjabaran sebagai berikut :
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
a. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit adalah 18
(delapan belas) pekan efektif.
b. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 (delapan belas) pekan
efektif.
c. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14 (empat belas) pekan
efektif.
Catatan :
a. Hari Jum’at hanya sampai jam ke - 6
b. Hari Sabtu hanya sampai jam ke -8.
8. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar atau Kriteria Ketuntasan Minimal atau yang disingkat dengan
KKM merupakan kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai
ketuntasan. KKM ini dibuat atau ditetapkan pada awal tahun pelajaran oleh
madrasah berdasarkan hasil musyawarah atau sidang dewan guru mata pelajaran.
a. Fungsi KKM
1) Sebagai acuan bagi seorang guru untuk menilai kompetensi peserta didik sesuai
dengan Kompetensi Dasar (KD) suatu mata pelajaran.
2) Sebagai acuan bagi peserta didik untuk mempersiapkan diri dalam mengikuti
pembelajaran
3) Sebagai target pencapaian penguasaan materi sesuai dengan Kompetensi Dasar (KD)
yang diajarkan.
4) Sebagai salah satu instrumen dalam melakukan evaluasi pembelajaran
5) Sebagai “kontrak” pedagogik antara pendidik, peserta didik dan masyarakat
(khususnya orang tua dan wali murid)
b. Dasar pertimbangan dalam menentukan KKM
1) Aspek kompleksitas materi/kompetensi yaitu memperhatikan kompleksitas
KD dengan mencermati kata kerja yang terdapat pada KD tersebut dan
berdasarkan data empiris dari pengalaman guru dalam membelajarkan KD
tersebut pada waktu sebelumnya. Semakin tinggi aspek kompleksitas
materi/kompetensi, semakin menantang guru untuk meningkatkan
kompetensinya.
2) Aspek daya dukung antara lain memperhatikan ketersediaan guru,
kesesuaian latar belakang pendidikan guru dengan mata pelajaran yang
diampu, kompetensi guru, rasio jumlah peserta didik dalam satu kelas,
sarana prasarana pembelajaran, dukungan dana, dan kebijakan madrasah.
Semakin tinggi aspek daya dukung, semakin tinggi pula nilainya.
3) Aspek intake yaitu memperhatikan kualitas peserta didik yang dapat
diidentifikasi antara lain berdasarkan hasil ujian nasional pada jenjang
pendidikan sebelumnya, hasil tes awal yang dilakukan oleh madrasah, atau
nilai rapor sebelumnya. Semakin tinggi aspek intake, semakin tinggi pula
nilainya.
1) Kompleksitas mengacu pada tingkat kesulitan Kompetensi Dasar yang
bersangkutan. 
2) Daya dukung meliputi kelengkapan mengajar seperti buku, ruang belajar,
laboratorium (jika diperlukan) dan lain-lain.
3) Intake merupakan kemampuan penalaran dan daya pikir peserta didik.
Peserta didik yang belum mencapai ketuntasan belajar sebagaimana di atas harus
mengikuti program remidi dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Bagi Peserta Didik yang dalam pelaksanaan ulangan yang belum mencapai
KKM maka diadakan remidi maksimal dua kali;
b. Nilai remidi tidak melebihi KKM;
c. Remidi bisa dilakukan melalui kegiatan kokurikuler maupun intra kurikuler
pada semester berjalan.
Bagi peserta didik yang dalam pelaksanaan ulangan mencapai nilai sama atau di
atas KKM maka diberikan tambahan atau pengayaan materi dengan ketentuan
tidak merubah nilai hasil ulangan. Secara rinci KKM tiap mata pelajaran
sebagaimana terlampir.
Berdasarkan perhitungan guru mata pelajaran dan rapat bersama antara Kepala
Madrasah, Guru, Ketua Komite Madrasah, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
pada MTs. Diponegoro Japah Tahun Pelajaran 2020-20210 ditetapkan sebagai
berikut:

Aspek
MATA PELAJARAN KET
KI-1 KI-2 KI-3 KI-4
Kelompok A          
1. Pendidikan Agama Islam
  a. Al Qur'an Hadis B B 75 75  
  b. Akidah Akhlak B B 75 75  
  c. Fiqih B B 75 75  
  d. S K I B B 75 75  
Pendidikan Pancasila dan
2. B B 75 75  
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia B B 70 70  
4. Bahasa Arab B B 68 68  
5. Matematika B B 68 68  
6. Ilmu Pengetahuan Alam B B 70 70  
7. Ilmu Pengetahuan Sosial B B 70 70  
8. Bahasa Inggris B B 70 70  
Kelompok B
1. Seni Budaya B B 75 75  
Pendidikan Jasmani, Olahraga
2. B B 75 75  
dan Kesehatan
3. TIK B B 75 75  
4. Bahasa Jawa B B 70 70  
5. Aswaja B B 70 70  

Bagi siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal harus mengikuti
perbaikan (remidial) sampai mencapai ketuntasan kompetensi yang
dipersyaratkan.
9. Penilaian Hasil Belajar
a. Pengertian Penilaian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan data atau informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Upaya meningkatkan kualitas
pembelajaran dapat ditempuh melalui peningkatan kualitas sistem penilaiannya.
Sistem penilaian yang baik akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi
mengajar yang balk dan memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih balk.
Pelaksanaan penilaian di Madrasah Tsanawiyah (MTs) mengacu pada Standar
Penilaian Pendidikan dan peraturan penilaian lain yang relevan dari pemerintah.
Berkaitan dengan penilaian terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara
lain sebagai berikut:
1) Penilaian yang dilakukan oleh guru hendaknya tidak hanya penilaian atas
pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk
pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran
(assessment as learning).
2) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar (KD) pada
Kompetensi Inti (KI), yaitu KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4.
3) Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan
capaian peserta didik dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil
penilaian seorang peserta didik, baik formatif maupun sumatif, tidak
dibandingkan dengan hasil peserta didik lainnya namun dibandingkan dengan
penguasaan kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi yang ditetapkan
merupakan ketuntasan belajar minimal yang disebut juga dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM).
4) Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan, artinya semua
indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang
telah dan yang belum dikuasai peserta didik, serta untuk mengetahui kesulitan
belajar peserta didik.
5) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program
remedial bagi peserta didik dengan pencapaian kompetensi di bawah
ketuntasan dan program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi
ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi guru
untuk memperbaiki proses pembelajaran.
b. Tujuan Penilaian
Tujuan penilaian hasil belajar di madrasah antara lain:
1) Mengetahui tingkat penguasaan kompetensi dalam aspek sikap, aspek
pengetahuan, dan aspek keterampilan yang sudah dan belum dikuasai peserta
didik.
2) Menetapkan ketuntasan penguasaan kompetensi belajar peserta didik dalam
kurun waktu tertentu, yaitu harian, tengah semester, satu semester, satu tahun,
dan atau pada akhir masa studi pada satuan pendidikan.
3) Menetapkan program perbaikan atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi peserta didik sesuai kriteria ketuntasan minimal
(KKM) yang ditetapkan.
4) Memperbaiki proses pembelajaran pada tahap berikutnya.
c. Fungsi Penilaian
Penilaian hasil belajar oleh pendidik memiliki fungsi untuk memantau kemajuan
belajar, memantau hasil belajar dan mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil
belajar peserta didik secara berkesinambungan. Berdasarkan fungsinya penilaian
hasil belajar oleh pendidik meliputi :
1) Formatif
Penilaian formatif merupakan penilaian yang menyediakan informasi kepada
peserta didik dan guru untuk digunakan dalam memperbaiki kegiatan
pembelajaran serta memperbaiki kekurangan hasil belajar peserta didik dalam
aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Hasil dari kajian
terhadap kekurangan peserta didik digunakan untuk memberikan
pembelajaran remedial dan perbaikan pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
2) Sumatif
Penilaian sumatif merupakan jenis penilaian yang orientasinya adalah
mengumpulkan informasi tentang pembelajaran yang dilakukan pada rentang
waktu tertentu atau pada akhir suatu unit pelajaran. Informasi tersebut
digunakan untuk menentukan keberhasilan belajar peserta didik pada akhir
semester, satu tahun pembelajaran, atau akhir masa pendidikan di satuan
pendidikan. Hasil dari penentuan keberhasilan ini digunakan untuk
menentukan nilai rapor, kenaikan kelas dan keberhasilan belajar peserta didik
dari satuan pendidikan.
3) Evaluatif
Penilaian berfungsi untuk mengevaluasi pengelolaan pembelajaran pada unit
kelas maupun satuan pendidikan.
d. Jenis Penilaian
Berdasarkan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Pasal 2 dinyatakan bahwa
penilaian pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah terdiri atas; 1)
penilaian hasil belajar oleh Pendidik; 2) penilaian hasil belajar oleh Satuan
Pendidikan; dan 3) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
1) Penilaian oleh Pendidik
Penilaian hasil belajar oleh pendidik adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek sikap,
pengetahuan dan keterampilan setelah peserta didik menyelesaikan satu KD
yang dilakukan oleh pendidik secara terencana dan sistematis. Penilaian hasil
belajar oleh pendidik di MTs dilaksanakan untuk memenuhi fungsi formatif
dan sumatif dalam bentuk penilaian harian dan dapat juga dilakukan penilaian
tengah semester. Penilaian harian (PH) dapat berupa ulangan harian,
pengamatan, penugasan dan/atau bentuk lain yang diperlukan yang digunakan
untuk:
a) Mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik;
b) Menetapkan program remedial dan/atau pengayaan berdasarkan tingkat
penguasaan kompetensi;
c) Memperbaiki proses pembelajaran; dan
d) Menyusun laporan kemajuan hasil belajar.
Penilaian tengah semester (PTS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
melaksanakan 8-9 pekan kegiatan pembelajaran. Cakupan penilaian tengah
semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh KD pada
periode tersebut. Penilaian tengah semester pelaksanaannya dilakukan oleh
masing-masing guru mata pelajaran. Laporan penilaian sikap oleh pendidik
disampaikan dalam bentuk predikat (Sangat Baik, Baik, Cukup, atau Kurang)
dan dilengkapi dengan deskripsi. Laporan penilaian pengetahuan dan
keterampilan berupa angka (0-100), predikat (A, B, C, atau D), dan deskripsi.
2) Penilaian oleh Satuan Pendidikan
Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan adalah proses pengumpulan
informasi/data tentang capaian pembelajaran peserta didik dalam aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan yang dilakukan secara terencana dan
sistematis, bertujuan untuk menilai pencapaian Standar Kompetensi Lulusan
untuk semua mata pelajaran dalam bentuk penilaian akhir semester (PAS),
penilaian akhir tahun (PAT) dan ujian madrasah (UM). Penilaian Akhir
Semester (PAS) merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester ganjil.
Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester ganjil. Penilaian Akhir Tahun (PAT) merupakan kegiatan
yang dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik di akhir semester genap. Cakupan penilaian meliputi seluruh indikator
yang merepresentasikan semua KD pada semester genap. Ujian Madrasah
(UM) merupakan kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi yang
dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengukur capaian standar
kompetensi lulusan dari satuan pendidikan.
Selain ujian madrasah, pemerintah memberikan penguatan pada pelaksanaan
Ujian Madrasah dalam bentuk Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN)
untuk mata pelajaran tertentu. Pada USBN, kisi-kisi dan sebagian dari soal
disiapkan oleh pemerintah, sedangkan soal selebihnya disusun oleh
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) provinsi/kabupaten/kota. Mata
pelajaran yang sudah diujikan dalam USBN tidak diujikan lagi dalam Ujian
Madrasah (UM). Hasil UM dan USBN digunakan sebagai salah satu
pertimbangan dalam penentuan kelulusan peserta didik dari satuan
pendidikan.
3) Penilaian oleh Pemerintah
Penilaian oleh pemerintah berupa ujian untuk mengetahui capaian kompetensi
secara nasional dalam bentuk Assesmen dan Ujian Akhir Madrasah
Berstandar Nasional (UAMBN). Assesmen merupakan kegiatan pengukuran
kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka menilai
pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara nasional.
Assesmen dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangundangan dan
Iangkah-Iangkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS).
UAMBN merupakan kegiatan pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai
peserta didik dalam rangka menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan,
yang dilaksanakan secara nasional khusus mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam (PAI) dan Bahasa Arab. UAMBN dilaksanakan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan dan langkah-langkah yang diatur dalam POS UAMBN.
e. Tehnik dan prosedur penilaian
Tehnik dan prosedur penilaian mengacu pada Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian
Hasil Belajar Pada Madrasah Tsanawiyah.
10. Kenaikan Kelas
Kriteria Kenaikan Kelas MTs. Diponegoro Japah adalah sebagai berikut :
a. Kenaikan kelas dilaksanakan setiap akhir tahun pelajaran;
b. Menyelesaikan seluruh program pada dua semeter dikelas yang diikuti;
c. Telah mencapai KKM;
d. Kenaikan kelas didasarkan pada nilai semester I dan II dengan cara perhitungan :
1) Menghitung nilai rata-rata semester I dan II pada mata pelajaran tersebut;
2) Menghitung rata rata KKM semester I dan II pada mata pelajaran tersebut;
3) Jika nilai rata-rata semester I dan II sama atau lebih besar dari rata-rata KKM,
maka mata pelajaran tersebut dinyatakan tuntas;
e. KD yang tidak tuntas maksimal 4 mata pelajaran;
f.Kelas VII hafal asmaul husna, Q.S. Ad Dhuha s.d. An Nas dan Q.S. Ar Rohman;
g. Kelas VIII hafal asmaul husna, Q.S. Al Waqi’ah dan Q.S. Al Mulk;
h. Kelas IX hafal asmaul husna, Q.S Yasin dan hafal tahlil;
i.Memperoleh nilai baik pada nilai mata pelajaran akhlak dan kepribadian;
j.Peserta Didik dinyatakan mengulang dikelas yang sama apabila :
1) Tidak memenuhi kriteria kenaikan kelas;
2) Memiliki kasus tertentu yang melanggar peraturan madrasah maupun
peraturan perundang-undangan yang lain;
3) Ketika mengulang dikelas yang sama, nilai peserta didik untuk semua
indikator, kompetensi dasar yang KKM-nya sudah dicapai minimal sama
dengan yang dicapai di tahun sebelumnya dinyatakan sudah tuntas.
11. Kelulusan
a. Peserta didik dinyatakan LULUS dari MTs. Diponegoro Japaha setelah :
1) Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dari kelas VII sampai dengan
kelas IX;
2) Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal baik;
3) Lulus ujian madrasah;
4) Mengikuti Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN);
5) Mengikuti ujian praktek menghafal asmaul husna, surat ad dhuha s.d. an-nas,
ar-rahman, al waqi’ah, al mulk dan surat yasin;
6) Lulus ujian praktek wudlu dan sholat maktubah;
b. Kelulusan peserta didik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c meluputi
minimal rata-rata nilai dari seluruh mata pelajaran dan nilai minimal dari setiap
mata pelajaran;
c. Nilai minimal rata-rata nilai dari seluruh mata pelajaran dan nilai minimal dari
setiap mata pelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diperoleh dari
gabungan antara Nilai Ujian Madrasah, dan rata-rata nilai rapor semester 1, 2, 3,
4, dan 5 dengan PEMBOBOTAN 40% NILAI UJIAN MADRASAH DAN
60% UNTUK NILAI RATA-RATA RAPOR.
d. Peserta didik dinyatakan lulus apabila rata-rata nilai dari seluruh mata pelajaran
sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mencapai paling rendah 65 (Enam puluh
lima).
e. Nilai minimal dari setiap mata pelajaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
adalah sebagai berikut :

Nilai
No. Mata Pelajaran Minimal Keterangan
Kelulusan
1. Aqidah Akhlak 60 Gabungan antara
2 Al Qur-an Hadits 60 Nilai Ujian Madrasah
3 Fikih 60 dan rata-rata nilai
4 SKI 60 rapor semester 1, 2,
5 Pendidikan Kewarganegaraan 60 3, 4, dan 5 dengan
pembobotan 40%
6 Bahasa Indonesia 60 untuk nilai Ujian
7 Bahasa Inggris 60 Madrasah dan 60%
8 Bahasa Arab 60 untuk nilai rata-rata
9 Matematika 60 rapor.
10 Ilmu Pengetahuan Alam 60
11 Ilmu Pengetahuan Sosial 60
12 Seni Budaya 60
13 Pendidikan Jasmani & 60
Kesehatan
14 Prakarya/TIK 60
15 Bahasa Jawa 60
16 Ke-NU-an 60
f. Skala yang digunakan pada nilai Madrasah, nilai rapor dan nilai akhir adalah 0
sampai dengan 100.
g. Pembulatan nilai gabungan nilai Madrasah dan nilai rapor dinyatakan dalam
bentuk dua decimal, apabila decimal ketiga ≥ 5 maka dibulatkan ke atas.
h. Pembulatan nilai akhir dinyatakan dalam bentuk satu decimal, apabila decimal
kedua < 5 maka dibulatkan ke bawah.
12. Mutasi Peserta Didik
a. MUTASI MASUK
1) Memenuhi persyaratan administrasi:
a) Orang tua/wali murid harus datang terlebih dahulu ke madrasah untuk
meminta surat persetujuan.
b) Orang tua/wali murid menyerahkan surat persetujuan tersebut kepada
sekolah asal untuk meminta Surat Keterangan Pindah dan Surat
Keterangan Berkelakuan Baik.
c) Orang tua/wali peserta didik datang ke madrasah dengan membawa:
 Foto copy ijazah MI/SD yang dilegalisir sebanyak 2 lembar.
 Foto copy SKHU MI/SD yang dilegalisir sebanyak 2 lembar.
 Foto copy KK sebanyak 2 lembar.
 Foto copy KTP orang tua (Bapak dan Ibu) sebanyak 2 lembar.
 Foto copy KPS/PKH/KIP sebanyak 2 lembar bagi yang memiliki.
 Pas photo 3x4 sebanyak 4 lembar.
 Menyerahkan surat pindah dari madrasah atau sekolah asal.
 Menyerahkan raport asli dari madrasah/sekolah asal.
 Surat keterangan dari madrasah atau madrasah asal dan nilai harian (bila
belum punya raport).
 Menyerahkan Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari
madrasah/sekolah asal.
d) Membayar uang pendaftaran mutasi masuk sebesar Rp. 350.000,00 (Tiga
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
b. Mutasi keluar
1) Ada permohonan dari orang tua wali.
2) Menyerahkan surat persetujuan dari madrasah/sekolah yang dituju.
3) Menyelesaikan administrasi (pinjaman perpustakaan, pembayaran, dan lain-
lain).
4) Membayar uang pendaftaran mutasi keluar sebesar Rp. 350.000,00 (Tiga
Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah).
5) Siswa yang sudah mengajukan mutasi keluar tidak bisa diterima kembali.
13. Nilai-Nilai Karakter Yang Dikembangkan Madrasah
Untuk mendapatkan wawasan mengenai arti pendidikan budaya dan karakter
bangsa perlu dikemukakan pengertian istilah budaya, karakter bangsa dan
pendidikan. Pengertian yang dikemukakan secara teknis dan digunakan dalam
mengembangkan pedoman ini.
Budaya diartikan sebagai keseluruhan sistem berpikir, nilai, moral, norma dan
keyakinan (belief) manusia yang dihasilkan masyarakat. Sistem berpikir, nilai
moral, norma dan keyakinan itu adalah hasil dari interaksi manusia dengan
sesamanya dan lingkungan alamnya, itu digunakan dalam kehidupan manusia dan
menghasilkan sistem sosial, sistem ekonomi, sistem kepercayaan, sistem
pengetahuan, teknologi, seni dan sebagainya.
Karakter adalah watak, tabiat, akhlak atau kepribadian seseorang yang terbentuk
dari hasil internalisasi berbagai kebijakan (virtues) yang diyakini dan digunakan
sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap dan bertindak.
Atas dasar pemikiran itu, pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa
sangat strategis bagi keberlangsungan dan keunggulan bangsa dimasa mendatang.
Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa pada MTs Diponegoro
Japah dilakukan melalui perencanaan yang baik, pendekatan yang sesuai dan
metode belajar serta pembelajaran yang efektif. Sesuai dengan sifat suatu nilai,
pendidikan budaya dan karakter bangsa adalah usaha bersama madrasah; oleh
karenanya harus dilakukan secara bersama oleh semua guru dan pimpinan
madrasah, melalui semua mata pelajaran, dan menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari budaya madrasah.
a. Fungsi Pendidikan budaya dan Karakter Bangsa
1) Pengembangan : pengembangan potensi peserta didik untuk menjadi pribadi
berprilaku baik; ini bagi peserta didik yang telah memilikisikap dan prilaku
yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa.
2) Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung
jawabdalam pengembangan potensi peserta didik yang lebih bermartabat.
3) Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa lain
yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa yang
bermartabat.
b. Tujuan Pendidikan Budya dan Karakter Bangsa
1) Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif peserta didik sebagai manusia
dan warganegara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.
2) Mengembangkan kebiasaan dan prilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan
dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious melalui
kegiatan senyum salam dan sapa, berjama’ah shalat dhuha dan dhuhur, berdoa
dan membaca asma’ul khusna, membaca dan menghafal surat-surat pendek
dan kegiatan peringatan hari besar Islam serta kegiatan ekstrakurikuler
3) Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab peserta didik sebagai
generasi penerus bangsa.
4) Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,
kreatif, berwawasan kebangsaan.
5) Mengembangkan lingkungan kehidupan madrasah sebagai lingkungan belajar
yang aman, jujur penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa
kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).
c. Nilai-nilai dalam pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa
Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa
diidentifikasi dari sumber-sumber berikut ini:
1) Agama: Masyarakat Indonesia adalah masyarakat beragama, secara politis
kehidupan kenegaraanpun didasari pada nilai-nilai yang berasal dari agam,
atas dasar pertimbangan itu maka nilai-nilai pendidikan budaya dan karakter
bangsa harus didasarkan pada nilai dan kaidah yang bersal dari agama.
2) Pancasila: pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan
peserta didik menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang
memiliki kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai-nilai pancasila dalam
kehidupannya sebagai warga negara.
3) Budaya sebagai suatu kebenaran bahwa tidak ada manusia yang hidup
bermasyarakat yang tidak didasari oleh nilai-nilai budaya yang diakui
masyarakat itu. Nilai-nilai itudijadikan dasar dalam pemberian makna
terhadap suatu konsep dan arti dalam komunikasi antar anggota masyarakat,
Posisi budaya yang demikian penting dalam kehidupan masyarakat
mengharuskan budaya menjadi sumber nilai dalam pendididkan budaya dan
karakter bangsa.
4) Tujuan pendidikan nasional: memuat berbagai nilai kemanusiaan yang harus
dimiliki warga negara Indonesia, oleh karena itu tujuan pendidikan nasional
adalah sumber yang paling operasional dalam pengembangan pendidikan
budaya dan karakter bangsa.
Berdasarkan keempat sumber nilai itu, teridentifikasi sejumlah nilai untuk
pendidikan budaya dan karakter bangsa, dengan tabel sebagai berikut:
NILAI DESKRIPSI
1. Religius Sikap dan prilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran
agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah
agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya
sebagai orang yang selalu dapat dipercayadalam perkataan,
tindakan, pekerjaan.
3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku,
etnis, pendapat, sikap, dan sikap orang lain yg berbedadari
dirinya.
NILAI DESKRIPSI
4. Disiplin Tindakan yang menunjukan perilaku tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan peraturan.
5. Kerja Keras Perilaku yang menunjukan upaya sungguh-sungguh dalam
mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta
menyelasaikan tugas dengan sebaik-baiknya.
6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu yang menghasikan cara atau
hasil baru dari sesuatu yang telah dihasilkan.
7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang
lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
8. Demokratis Cara berpikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak
dan kewajiban dirinya dan orang lain.
9. Rasa Ingin Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui
Tahu lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang telah
dipelajarinya, dilihat dan didengar.
10. Semangat Cara berpikir, bertindak dan berwawasan yang menempatkan
Kebangsaan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan diri dan
kelompoknya.
11. Cinta Tanah Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukan
Air kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap
bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, da, politik
bangsa.
12. Menghargai Sikap Dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
Prestasi menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan
mengakui, serta menghormati keberhasilkan orang lain.
13. Bersahabat/ Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
Komunikatif bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.
14. Cinta Damai Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain
merasa senang aman atas kehadiran dirinya.
15. Gemar Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai
Membaca bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
16. Peduli Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan
Lingkungan pada lingkungan alam sekitarnya, dan mengembangkan
upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang telah
terjadi.
17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada
orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
18. Tanggung Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
Jawab kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri
sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara
dan Tuhan Yang Maha Esa
Indikator keberhasilan madrasah dan kelas dalam pengembangan Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa.
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
MADRASAH KELAS
Religius Sikap dan prilaku - Merayakan hari-hari - Berdoa sebelum
yang patuh dalam besar keagamaan dan sesudah
melaksanakan - Memiliki fasilitas yang pelajaran.
ajaran agama dapat digunakan untuk - Memberikan
yang dianutnya, beribadah kesempatan
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
MADRASAH KELAS
toleran terhadap - Memberikan kesempatan kepada semua
pelaksanaan kepada semua peserta peserta didik
ibadah agama didik untuk untuk
lain, dan hidup melaksanakanibadah melaksanakan
rukun dengan ibadah.
pemeluk agama
lain.
Jujur Perilaku yang - Menyediakan fasilitas - Menyediakan
didasarkan pada tempat temuan barang fasilitas tempat
upaya menjadikan hilang. temuan barang
dirinya sebagai - Transparansi laporan hilang.
orang yang selalu keuangan dan penilaian - Tempat
dapat madrasah secara berkala. pengumuman
dipercayadalam - Menyediakan kantin barang temuan
perkataan, kejujuran. atau hilang.
tindakan, - Menyediakan kotak - Transparansi
pekerjaan. saran dan pengaduan. laporan keuangan
- Larangan membawa dan penilaian
fasilitas komunikasi pada madrasah secara
saat ulangan atau ujian. berkala.
- Larangan
Menyontek.
Toleransi Sikap dan - Menghargai dan - Memberikan
tindakan yang memberikan perlakuan pelayanan yang
menghargai yang sama terhadap sama terhadap
perbedaan agama, seluruh warga madrasah seluruh warga
suku, etnis, tanpa membedakan suku, kelas tanpa
pendapat, sikap, agama, ras, golongan, membedakan
dan sikap orang status sosial, status suku, agama, ras,
lain yg ekonomi dan golongan, status
berbedadari kemampuan khas. sosial dan status
dirinya. - Memberikan perlakuan ekonomi
yang sama terhadap - Memberikan
steakholder tanpa pelayanan
membedakan suku, terhadap anak
agama, ras, golongan, berkebutuhan
status sosial dan status khusus
ekonomi - Bekerja dalam
kelompok yang
berbeda.
Disiplin Tindakan yang - Memiliki catatan - Membiasakan
menunjukan kehadiran Hadir tepat
perilaku tertib dan - Memberikan waktu.
patuh pada penghargaan kepada - Membiasakan
berbagai warga madrasah yang mematuhi aturan.
ketentuan dan disiplin. -
peraturan. - Memiliki tata
tertibmadrasah
- Membiasakan warga
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
MADRASAH KELAS
madrasah untuk
berdisiplin.
Kerja Perilaku yang - Menciptakan suasana - Menciptakan
Keras menunjukan kompetisi yang sehat suasana
upaya sungguh- - Menciptakan suasana kompetisi yang
sungguh dalam madrasah yang sehat
mengatasi menantang dan memacu - Menciptakan
berbagai untuk bekerja keras. kondisi etos
hambatan belajar - Memiliki pajangan kerja, pantang
dan tugas, serta tentang slogan atau menyerah, dan
menyelasaikan motto tentang kerja daya tahan
tugas dengan belajar
sebaik-baiknya. - Menciptakan
suasana
belajaryang
memacu daya
tahan.
- Memiliki
pajangan tentang
slogan atau motto
tentang giat
bekerja dan
belajar.
Kreatif Berpikir dan - Menciptkan situasi yang - Menciptkan
melakukan menumbuhkan daya situasi belajar
sesuatu yang berpikir dan bertindak yang bisa
menghasikan cara kreatif. menumbuhkan
atau hasil baru daya berpikir dan
dari sesuatu yang bertindak kreatif.
telah dihasilkan. - Pemberian tugas
yang menantang
munculnya
karya-karya baru
baik yang
autentik maupun
modifikasi.
Mandiri Sikap dan prilaku - Menciptakan situasi - Menciptakan
yang tidak mudah madrasah yang suasana kelas
tergantung pada membangun yang memberikan
orang lain dalam kemandirian peserta kesempatan
menyelesaikan didik. kepada peserta
tugas-tugas. didik untu
bekerja mandiri.
Demokrati Cara berpikir, - Melibatkan warga - Mengambil
s bersikap dan madrasah dalam setiap keputusan kelas
bertindak yang pengambilan keputusan secara bersama
menilai sama hak - Menciptakan suasana melalui
dan kewajiban madrasah yang musyawarah
dirinya dan orang menerima perbedaan mufakat.
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
MADRASAH KELAS
lain. -
Rasa Ingin Sikap dan - Memfasilitasi warga - Menciptakan
Tahu tindakan yang madrasah untuk suasana kelas
selalu berupaya bereksplorasi dalam yang
untuk mengetahui pendidikan, ilmu mengundang rasa
lebih mendalam pengetahuan, teknologi ingin tahu.
dan meluas dari dan budaya. - Eksplorasi
sesuatu yang telah lingkungan
dipelajarinya, secara
dilihat dan terprogram.
didengar. -
Semangat Cara berpikir, - Melakukan upacara rutin - Bekerjasama
Kebangsaa bertindak dan madrasah. dengan teman
n berwawasan yang - Melakukan upacara hari- sekelas yang
menempatkan hari besar nasional berbeda suku.
kepentingan - Menyelenggarakan Etnis, status
bangsa dan peringatan hari sosial-ekonomi.
negara diatas kepahlawanannasional.
- Mendiskusikan
- Memiliki program
kepentingan diri hari-hari besar
melakukan kunjungan
dan ketempat bersejarah. nasional.
kelompoknya. - Mengikut lomba pada hari
besar nasional
Cinta Cara berfikir, - Menggunakanproduk - Memajangkan:
Tanah Air bersikap dan dalam negeri. foto Presiden dan
berbuat yang - meng gunakan bahasa wakil presiden,
menunjukan indonesia yang baik dan bendera negara,
kesetiaan, benar. lambang
kepedulian, dan - negara,peta
penghargaan yang - indonesia,
tinggi terhadap gambar
bahasa, kehidupan
lingkungan fisik, masyarakat
sosial, budaya, indonesia.
ekonomi, politik - Menggunakan
bangsa. produk buatan
dalam negeri.
Mengharg Sikap Dan - Memberikan - Memberikan
ai Prestasi tindakan yang penghargaan atas hasil penghargaan atas
mendorong prestasi kepada warga hasil karya
dirinya untuk madrasah. peserta didik.
menghasilkan - Memajang tanda-tanda - Memajang tanda-
sesuatu yang penghargaan prestasi. tanda
berguna bagi penghargaan
masyarakat, dan prestasi.
mengakui, serta - Menciptakan
menghormati suasana
keberhasilkan pembelajaran
orang lain. untuk memotivasi
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
MADRASAH KELAS
peserta didik
berprestasi.
Bersahaba Tindakan yang - Suasana madrasah yang - Pengaturan kelas
t memperlihatkan memudahkan terjadinya yang
/Komunik rasa senang interaksi antarwarga memudahkan
atif berbicara, madrasah. terjadinya
bergaul, dan - Berkomunikasi dengan interaksi peserta
bekerja sama bahasa yang santun. didik.
dengan orang - Seling menghargai dan - Pembelajaran
lain. menjaga kehormatan. yang dialogis.
- Pergaulan dengan cinta - Guru
kasih dan rela berkorban. mendengarkan
keluhan keluhan
peserta didik.
- Dalam
berkomunikasi,
guru tidak
menjaga jarak
dengan peserta
didik.
Cinta Sikap, perkataan - Menciptakan suasana - Menciptakan
Damai dan tindakan yang madrasah dan bekerja suasana kelas
menyebabkan yang nyaman, tentram yang damai.
orang lain merasa dan harmonis. - Membiasakan
senang aman atas - Membiasakan perilaku perilaku warga
kehadiran dirinya. warga madrasah yang kelas yang anti
anti kekerasan. kekerasan.
- membiasakan perilaku - Pembelajaran
warga madrasah yang yang tidak bias
tidak bias gender. gender.
- Perilaku seluruh warga - Kekerabatan
madrasah yang penuh dikelas yang
kasih sayang. penuh kasih
sayang.
Gemar Kebiasaan - Program wajib baca. - Daftar buku atau tulisan
yang dibaca peserta
Membaca menyediakan - Frekuensi kunjungan didik.
waktu untuk perpustakaan. - Frekuensi kunjungan
membaca - Menyediakan fasilitas perpustakaan.
berbagai bacaan - Saling tukar bacaan.
dan suasana
yang memberikan - Pembelajaran yang
menyenangkan untuk memotivasi anak
kebajikan bagi membaca. menggunakan
dirinya. referensi.
Peduli Sikap dan - Pembiasaan memelihara - Memelihara
Lingkunga tindakan yang kebersihan dan kelestarian lingkungan kelas.
lingkungan madrasah.
n selalu berupaya
- Tersedia tempat pembuangan - Tersedia tempat
mencegah sampah dan tempat cuci pembuangan
kerusakan pada tangan. sampah di dalam
lingkungan alam - Menyediakan kamar mandi kelas.
sekitarnya, dan dan air bersih.
INDIKATOR INDIKATOR
NILAI DESKRIPSI
MADRASAH KELAS
mengembangkan - Pembiasaan hemat energi. - Pembiasaan
upaya-upaya - Membuat biopori diarea hemat energi
untuk madrasah
- Membuat saluran
memperbaiki pembuangan air limbah
kerusakan alam dengan baik.
yang telah terjadi. - Melakukan pembiasaan
memisahkan jenis sampah
organik dan anorganik.
- Penugasan pembuatab
kompos dari sampah organik.
- Menyediakan peralatan
kebersihan.
- Membuat tandon
penyimpanan
airMemprorgramkan cinta
bersi lingkungan.
Peduli Sikap dan - Memfasilitasi kegiatan - Berempati
Sosial tindakan yang bersifat sosial. kepada sesama
selalu ingin - Melakukan aksi sosial. teman kelas.
memberi bantuan - Menyediakan fasilitas - Melakukan aksi
pada orang lain untuk menyumbang. sosial.
dan masyarakat - Membangun
yang kerukunan warga
membutuhkan. kelas.

Tanggung Sikap dan - Membuat laporan setiap - Pelaksanaan


Jawab perilaku kegiatan yang dilakukan tugas piket secara
seseorang untuk dalam bentuk lisan teratur.
melaksanakan maupun tulisan. - Peran serta aktif
tugas dan - Melakukan tugas tanpa dalam kegiatan
kewajibannya, disuruh. madrasah.
yang seharusnya - Menunjukan prakarsa - Mengajukan usul
dia lakukan, untuk mengatasi pemecahan
terhadap diri masalah. Dalam lingkup masalah.
sendiri, terdekat.
masyarakat, - Menghindarkan
lingkungan (alam, kecurangan dalam
sosial, budaya), pelaksanaan tugas
negara dan Tuhan
Yang Maha Esa
14. Keunggulan Madrasah (Lokal dan Global)
1. Keunggulan Lokal
Kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk bekerja (vokasional) tetapi
memiliki makna yang lebih luas. WHO (1997) mendefinisikan bahwa kecakapan
hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan
berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi
berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Barrie
Hopson dan Scally (1981 dalam Ihat, 2007) mengemukakan bahwa kecakapan
hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan
berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik
secara individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi situasi
tertentu. Sementara Brolin (1989) mengartikan lebih sederhana yaitu interaksi
dari berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang mampu hidup
mandiri. Pengertian kecakapan hidup memiliki kemampuan dasar pendukung
secara fungsional seperti: membaca, menulis, dan berhitung, merumuskan serta
memecahkan masalah, mengelola sumber daya, bekerja dalam kelompok,
menggunakan teknologi (Dikdasmen, 2002).
Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara
praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam
persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan,
sikap yang didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan
yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu
menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan.
Kecakapan hidup dapat dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu:
a. Kecakapan hidup generik (generic life skill/GLS)
b. Kecakapan hidup spesifik (specific life skill/SLS).
Masing-masing jenis kecakapan itu dapat dibagi menjadi sub kecakapan.
Kecakapan hidup generik terdiri atas kecakapan personal (personal skill), dan
kecakapan sosial (sosial skill). Kecakapan hidup spesifik adalah kecakapan
untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu. Kecakapan ini terdiri dari
kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual, dan kecakapan
vokasional (vocational skill).
Menurut konsep di atas, kecakapan hidup adalah kemampuan dan keberanian
untuk menghadapi problema kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif
mencari dan menemukan solusi untuk mengatasinya.
Terbitnya PP nomor 19 Tahun 2005 Pasal 13 dan Panduan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikeluarkan oleh BSNP, mengamanatkan pada
tingkat pendidikan dasar dan menengah atau sederajat dapat memasukkan
pendidikan kecakapan hidup. Baik PP maupun dalam panduan BSNP tersebut
tidak memberikan ketegasan bahwa sekolah diharuskan memasukkan pendidikan
kecakapan hidup. Namun demikian, apabila sekolah akan mengimplementasikan
pendidikan kecakapan hidup dalam proses pembelajaran, hal ini berimplikasi
terhadap perlunya sekolah menyiapkan seperangkat pendukung pelaksanaan
pembelajaran yang mengembangkan kegiatan-kegiatan yang berorientasi kepada
kecakapan hidup.
Pendidikan kecakapan hidup sudah menjadi suatu kebijakan seiring dengan
berlakunya Standar isi dan standar kompetensi lulusan. Standar isi dan standar
kompetensi lulusan tersebut menjadi acuan daerah/sekolah dalam
mengembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) pada masing-
masing jenjang pendidikan. Oleh karena itu, pengembangan kecakapan hidup
dengan sendirinya harus mengacu kepada standar-standar yang telah ditetapkan
pemerintah.
Langkah-langkah yang ditempuh MTs Diponegoro Japah dalam penyusunan
program pembelajaran sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi standar kompetensi dan kompetensi dasar;
b. Mengidentifikasi bahan kajian/materi pembelajaran;
c. Mengembangkan indikator;
d. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bermuatan kecakapan hidup;
e. Menentukan bahan/alat/sumber yang digunakan;
f. Mengembangkan alat penilaian yang sesuai dengan aspek kecakapan hidup
Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan MTs Diponegoro Japah dengan
memperhatikan beberapa hal berikut:
a. Pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh baik keimanan,
ketaqwaan, dan akhlak mulia;
b. Mengakomodasi semua mata pelajaran untuk dapat menunjang peningkatan
iman dan takwa serta akhlak mulia, serta meningkatkan toleransi dan
kerukunan antar umat beragama;
c. Memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat dan bakat,
kecerdasan intelektual, emosional, spiritual, dan kinestetik peserta didik
secara optimal sesuai dengan tingkat perkembangannya;
d. Sesuai tuntutan dunia kerja dan kebutuhan kehidupan ;
e. Kecakapan-kecakapan yang perlu dikembangkan mencakup: kecakapan
personal, sosial, akademis, dan vokasional;
f. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
g. Mempertimbangkan lima kelompok mata pelajaran berikut:
1) Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
2) Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
3) Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi,
4) Kelompok mata pelajaran estetika;
5) Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan.
Pada hakekatnya pendidikan kecakapan hidup ini membantu dan membekali
peserta didik dalam pengembangan kemampuan belajar, menyadari dan
mensyukuri potensi diri, berani menghadapi problema kehidupan, serta mampu
memecahkan persoalan secara kreatif. Pendidikan kecakapan hidup bukan mata
pelajaran baru, akan tetapi sebagai alat dan bukan sebagai tujuan. Penerapan
konsep pendidikan kecakapan hidup terkait dengan kondisi peserta didik dan
lingkungannya seperti substansi yang dipelajari, karakter peserta didik, kondisi
sekolah dan lingkungannya.
Aspek dasar yang harus dimiliki peserta didik MTs Diponegoro Japah adalah
kecakapan personal dan sosial yang sering disebut sebagai kecakapan generik
(generic life skill). Peserta didik pada MTs Diponegoro Japah tidak hanya
membutuhkan kecakapan membaca-membaca-berhitung, melainkan juga butuh
suatu kecakapan lain yang mengajaknya untuk cakap bernalar dan memahami
kehidupan secara arif, sehingga pada masanya peserta didik dapat berkembang,
kreatif, produktif, kritis, jujur untuk menjadi manusia-manusia yang unggul dan
pekerja keras. Pendidikan kecakapan hidup pada jenjang ini lebih menekankan
kepada pembelajaran akhlak sebagai dasar pembentukan nilai-nilai dasar
kebajikan (basic goodness), seperti: kejujuran, kebaikan, kepatuhan, keadilan,
etos kerja, kepahlawanan, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, serta
kemampuan bersosialisasi.
Prinsip pembelajaran kecakapan hidup lebih kepada pembelajaran kontekstual,
yaitu adanya keterkaitan antara kehidupan nyata dengan lingkungan dan
pengalaman peserta didik. Pendidikan kecakapan hidup bukan sebagai mata
pelajaran melainkan bagian dari materi pendidikan yang terintegrasi dalam mata
pelajaran. Perangkat pembelajaran untuk semua jenis baik mata pelajaran
maupun jenjang pendidikan yang mengintegrasikan kecakapan hidup,
dirancang/disusun secara kontekstual.
2. Keunggulan Global
Keunggulan yang dimiliki suatu daerah dapat lebih memberdayakan
penduduknya sehingga mampu meningkatkan pendapatan atau meningkatkan
PAD (Pendapatan Asli Daerah). Karena manfaat dan pendapatan yang diperoleh
menjadikan penduduk daerah tersebut berupaya untuk melindungi, melestarikan
dan meningkatkan kualitas keunggulan lokal yang dimiliki daerahnya sehingga
bermanfaat bagi penduduk daerah setempat serta mampu mendorong persaingan
secara kompetitif pada tingkat nasional maupun global. Dengan memberdayakan
keunggulan lokal dan global dapat menjawab permasalahan yang ada, antara lain
:
a. Keunggulan lokal dan global apa yang dapat dikembangkan
b. Adakah manfaatnya bagi masyarakat
c. Bagaimana cara mengembangkannya
d. Bagaimana cara pembelajarannya yang efektif dan efesien
e. Infrastruktur apa yang diperlukan
f. Berapa lama pembelajaran keunggulan lokal dan global dilaksanakan
Tujuan penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global
adalah agar siswa mengetahui keunggulan lokal daerah dimana dia tinggal,
memahami berbagai aspek yang berhubungan dengan keunggulan lokal daerah
tersebut, selanjutnya siswa mampu mengolah sumber daya, terlibat dalam
pelayanan / jasa atau kegiatan lain yang berkaitan dengan keunggulan lokal
sehingga memperoleh pendapatan dan melestarikan budaya / tradisi / sumber
daya yang menjadi ungulan daerah serta mampu bersaing secara nasional
maupun global.
Supaya keunggulan yang dimiliki daerah dapat dipahami siswa dan keunggulan
daerah dapat menyejahterakan masyarakatnya diharapkan keunggulan daerah
dapat menjadi kebanggaan bagi masyarakat pada umumnya.
Sehingga masyarakat dapat menjaga kelestarian potensi daerahnya dan dapat
memanfaatkan potensi daerahnya sendiri dengan semaksimal mungkin, sehingga
bermanfaat bagi hidupnya, dan bagi masyarakat pada umumnya.
Ruang lingkup penyelenggaraan pendidikan berbasis keunggulan lokal dan
global :
a. Lingkup situasi dan kondisi daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di
daerah tersebut yang berkaitan dengan lingkungan alam, sosial, ekonomi, seni
dan budaya atau lainnya yang berupa hasil bumi, tradisi, pelayanan/jasa,
tenaga kerja atau lainnya yang menjadi keunggulan suatu daerah.
b. Lingkup keunggulan lokal dan global, adalah mencakup potensi keunggulan
lokal, bagaimana mengelola, mengolah/mengemas, menggali, meningkatkan,
mengoptimalkan, mempromosikan, memasarkan atau proses lainnya yang
mampu menghasilkan nilai tambah bagi daerah sehingga dapat meningkatkan
tarap hidup / kesejahteraan maupun Pendapatan Asli daerah (PAD) dan
mampu bersaing secara global. Maka dipandang perlu Penyelenggaraan
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dikembangkan di MTs
Diponegoro Japah.
15. KEGIATAN PROYEK PROFIL PELAJAR PANCASILA RAHMATALIL
‘ALAMIN
15. 1. Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada MTs Diponegoro
Japah
Proyek penguatan profil pelajar Pancasila pada MTs Diponegoro Japah
mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh
persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun. Alokasi waktu untuk
setiap proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu
proyek dapat dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang daripada
proyek yang lain. Secara pengelolaan -52- waktu pelaksanaan, proyek dapat
dilaksanakan secara terpisah atau terpadu dengan pembelajaran berbasis
proyek lainnya. Pelaksanaan masing-masing proyek tidak harus sama
waktunya. Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan
menjadi topik oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta
karakteristik peserta didik. Tema-tema utama proyek penguatan profil
pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan sebagai berikut:
1. Hidup Berkelanjutan Peserta didik menyadari adanya generasi masa lalu
dan masa yang akan datang, dampak aktivitas manusia baik jangka
pendek maupun panjang terhadap kelangsungan kehidupan. Peserta
didik membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di
sekitarnya, serta mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan
memitigasinya. Mereka memerankan diri sebagai khalifah di bumi yang
berkewajikan menjaga kelestarian bumi untuk kehidupan umat manusia
dan generasi penerus.
2. Kearifan Lokal Peserta didik memahami keragaman tradisi, budaya dan
kearifan lokal yang beragam yang menjadi kekayaan budaya bangsa.
Peserta didik membangun rasa ingin tahu melaui pendekatan inkuiri dan
eksplorasi budaya dan kearifan lokal serta beperan untuk menjaga
kelestariaannya. Peserta didik mempelajari bagaimana dan mengapa
masyarakat lokal/daerah berkembang seperti yang ada, mempelajrai
konsep dan nilai di balik kesenian dan tradisi lokal kemudian
merefleksikan nilai-nilai yang dapat diterapkan dalam kehidupannya.
3. Bhinneka Tunggal Ika Peserta didik memahami perbedaan suku, ras,
agama dan budaya di Indonesia sebagai sebuah keniscayaan. Setiap
peserta didik menerima keragaman sebagai kekayaan bangsa. Peserta
didik dapat mempromosikan kekayaan budaya bangsa, menumbuhkan
rasa saling menghargai dan menghindarkan terjadinya konflik dan
kekerasan.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya Bangunlah jiwanya dan bangunlah
badannya merupakan amanat para pendiri bangsa sejak Indonesia
merdeka. Peserta didik memahami bahwa pembangunan itu menyangkut
aspek jiwa dan raga, jiwa yang sehat ada di tubuh yang sehat. Peserta
didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan
fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Peserta
didik melakukan penelitian dan mendiskusikan masalahmasalah terkait
kesejahteraan diri (wellbeing), perundungan (bullying), serta berupaya
mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-masalah yang
berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental,
termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Memahami
akan adanya kehidupan akhirat atau yaumul hisab yang terefleksi
menjadi manusia yang taat beragama dan taat pada negara.
5. Demokrasi Pancasila Peserta didik memahami demokrasi secara umum
dan demokrasi Pacasila yang bersumber dari nilai-nilai luhur sila ke-4.
Mengedepankan musyawarah untuk mufakat untuk mengambil
keputusan, keputusan dengan sura terbanyak sebagai pilihan berikutnya.
Menerima keputusan yang diambil dari proses yang demokratis dan ikut
bertanggung jawab atas keputusan yang telah dibuat. Peserta didik juga
memahami makna dan peran individu terhadap kelangsungan demokrasi
Pancasila. Melalui pembelajaran demokrasi, peserta didik merefleksikan
dan memahami tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk
dalam organisasi madrasah, dalam kehidupan bermasyarakat dan dunia
kerja.
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk membangun NKRI Peserta didik
melatih untuk memiliki kecakapan bernalar kritis, kreatif dan inovatif
untuk mencipta produk berbasis teknologi guna memudahkan aktivitas
diri dan berempati untuk masyarakat sekitar berdasrakan karyanya.
Peserta didik terus-menerus mengembangkan inovasi untuk
menyelesaikan persoalanpersoalan masyarakat. Peserta didik
menerapkan teknologi dan mensinergikan aspek sosial untuk
membangun budaya smart society dalam membangun NKRI dan rasa
cinta tanah air.
7. Kewirausahaan Peserta didik mengidentifikasikan potensi ekonomi
lokal dan upaya-upanya untuk mengembangkannya yang berkaitan
dengan aspek lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Melalui
Kegiatan kewirausahaan dapat menumbuhkan kreativitas dan jiwa
kewirausahaan peserta didik. Peserta didik juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi
problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja
profesional penuh integritas. Tema ini ditujukan untuk jenjang MTs
Diponegoro Japah.
8. Kebekerjaan Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang
telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja.
Peserta didik membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan,
peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang
sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja
terkini. Dalam proyeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan standar yang dibutuhkan di dunia
kerja.
15.2. Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘alamiin pada MTs
Diponegoro Japah
Pada MTs Diponegoro Japah proyek penguatan profil pelajar Proyek
Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘alamiin mengambil alokasi waktu 20-
30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran
selama 1 (satu) tahun dan tak terpisahkan dengan proyek penguatan profil
pelajar Pancasila. Alokasi waktu untuk setiap proyek penguatan profil Profil
Pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu proyek dapat dilakukan dengan
durasi waktu yang -54- lebih panjang daripada proyek yang lain. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, proyek dapat dilaksanakan secara terpisah
atau terpadu dengan pembelajaran berbasis proyek lainnya .
Pelaksanaan masing-masing proyek tidak harus sama waktunya. Proyek
Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin di MTs Diponegoro Japah
difokuskan pada penanaman moderasi beragama yang dapat
diimplementasikan melalui kegiatan yang terprogram dalam proses
pembelajaran maupun pembiasaan dalam mendukung sikap moderat.
Pembiasaan dibentuk dengan pengkondisian suasana pembelajaran yang
mengutamakan proses pensucian jiwa (tazkiyatun nufus), yang dilakukan
melalui proses bersungguh-sungguh memerangi hawa nafsu (mujahadah)
dalam mendekatkan diri kepada Allah swt., dan melatih jiwa dalam melawan
kecenderungan yang buruk (riyadlah). Kementerian Agama menetapkan
tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi tema turunan oleh satuan
pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik peserta didik.
Tema-tema utama proyek penguatan profil pelajar Rahmatan lil ‘Alamiin
yang dapat dipilih dari nilai-nilai moderasi beragama oleh satuan pendidikan
sebagai berikut:
1. Berkeadaban (ta’addub), yaitu menjunjung tinggi akhlak mulia,
karakter, identitas, dan integritas sebagai khairu ummah dalam
kehidupan kemanusiaan dan peradaban.
2. Keteladanan (qudwah), yaitu kepeloporan, panutan, inspirator dan
tuntunan. Sehingga dapat diartikan sebagai sikap inspiratif menjadi
pelopor kebaikan untuk kebaikan bersama.
3. Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah), yaitu sikap menerima
keberadaan agama yang dibuktikan dengan sikap dan perilaku
nasionalisme yang harus dimiliki warga negara yang meliputi keharusan
mematuhi aturan yang berlaku, mematuhi hukum negara, melestarikan
budaya Indonesia.
4. Mengambil jalan tengah (tawassuṭ), yaitu pemahaman dan pengamalan
yang tidak berlebih-lebihan dalam beragama (ifrāṭ) dan juga tidak
mengurangi atau abai terhadap ajaran agama (tafrīṭ).
5. Berimbang (tawāzun), yaitu pemahaman dan pengamalan agama secara
seimbang yang meliputi semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun
ukhrawi, tegas dalam menyatakan prinsip yang dapat membedakan
antara penyimpangan (inḥiraf) dan perbedaan (ikhtilāf).
6. Lurus dan tegas (I’tidāl), yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya
dan melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban secara proporsional.
7. Kesetaraan (musāwah), yaitu persamaan, tidak bersikap diskriminatif
pada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan asal usul
seseorang.
8. Musyawarah (syūra), yaitu setiap persoalan diselesaikan dengan jalan
musyawarah untuk mencapai mufakat dengan prinsip menempatkan
kemaslahatan di atas segalanya;
9. Toleransi (tasāmuh), yaitu mengakui dan menghormati perbedaan, baik
dalam aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya.
10. Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr), yaitu selalu terbuka untuk
melakukan perubahan-perubahan sesuai dengan perkembangan zaman
serta menciptakan hal baru untuk kemaslahatan dan kemajuan umat
manusia. Selanjutnya madrasah dapat mengembangkan tema-tema
utama itu menjadi tema yang sesuai konteks dan kebutuhan belajar
siswa.
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

A. ALOKASI WAKTU
Permulaan Tahun Pelajaran
Permulaan tahun pelajaran 2022/2023 adalah tanggal 18 Juli 2022, dengan ketentuan
sebagai berikut :
a. Hari-hari pertama masuk Madrasah merupakan serangkaian kegiatan pada permulaan
tahun pelajaran baru dan dimulai dengan kegiatan Masa Ta’aruf Siswa Madrasah
(MATSAMA);
b. Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (MATSAMA) sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dimulai tanggal 18 s.d. 22 Juli 2022;
c. berisi kegiatan untuk pengenalan program, sarana dan prasarana Madrasah, cara
belajar, penanaman konsep pengenalan diri, dan pembinaan awal kultur Madrasah

B. PENETAPAN KALENDER PENDIDIKAN


Pekan Efektif
Pekan efektif pembelajaran adalah jumlah minggu yang digunakan untuk proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dalam waktu satu tahun pelajaran. Pekan
efektif belajar MTs Diponegoro Japah dalam 1 tahun pelajaran adalah sebagai berikut:
a. Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18
(delapan belas) pekan efektif.
b. Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 (delapan belas)
pekan efektif.
c. Beban belajar di kelas IX pada semester genap paling sedikit 14(empat belas) pekan
efektif.

C. PERHITUNGAN HARI EFEKTIF BELAJAR, HARI LIBUR DAN


PENYERAHAN RAPOR
Waktu Pembelajaran Efektif
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. Penghitungan jam efektif didasarkan pada
kalender pendidikan yang ditetapkan oleh madrasah. Alokasi waktu setiap jam
pembelajaran pada MTs Diponegoro Japah adalah 40 menit. Waktu pembelajaran efektif
di MTs Diponegoro Japah dimulai pukul 06.50 WIB. Alokasi waktu pembelajaran
minimum per minggu MTs Diponegoro Japah adalah 50 jam. Secara umum penghitungan
jam efektif adalah sebagai berikut:
1. Perhitungan Hari Efektif/Jam Efektif Semester Gasal MTs Diponegoro JapahTahun
Pelajaran 2022-2023 adalah sebagai berikut:
2. Perhitungan Hari Efektif/Jam Efektif Semester Genap MTs Diponegoro Japah Tahun
Pelajaran 2022-2023 adalah sebagai berikut:

Waktu Libur
Hari libur Madrasah terdiri atas hari libur semester, hari libur bulan Ramadhan, dan hari
libur umum yang dijabarkan sebagai berikut:
a. Hari libur semester berlangsung pada:
1) Libur akhir semester tanggal 26 Desember 2022 s.d. 1 Januari 2023; dan
2) Libur akhir tahun pelajaran pada tanggal 19 Juni s.d 08 Juli 2023.
b. Hari libur bulan Ramadhan diatur sebagai berikut :
1) Hari libur awal bulan Ramadhan berlangsung selama 3 (tiga) hari, yaitu 1 (satu)
hari sebelum bulan Ramadhan dan 2 (dua) hari pertama bulan Ramadhan
(tanggal 1-2 Ramadhan 1444 Hijriyah), yaitu perkiraan tanggal 22 s.d. 24
Maret 2023;
2) Hari libur akhir bulan Ramadhan berlangsung selama 6 (enam) hari sebelum
tanggal 1 Syawal 1444 Hijriyah, yaitu perkiraan tanggal 15 s.d. 20 April 2023;
dan Libur dalam rangka Hari Raya Idul Fitri berlangsung selama 6 (enam) hari
setelah tanggal 1 Syawal 1444 Hijriyah, yaitu perkiraan tanggal 22 s.d. 27
April 2023.
3) Libur dalam rangka Hari Raya Idul Fitri berlangsung selama 6 (enam) hari
setelah tanggal 1 Syawal 1444 Hijriyah, yaitu perkiraan tanggal 15 s.d. 27
April 2023;
4) Semua keputusan terkait dengan libur bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri
disesuaikan dengan keputusan Pemerintah Republik Indonesia.
5) Madrasah yang melakukan libur bulan Ramadhan selain hari-hari sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), diisi dan dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai
kegiatan yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman,
pendalaman dan amaliah agama, antara lain Pesantren Kilat bulan Ramadhan dan
berbagai kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bernuansa penguatan pendidikan
moral/akhlakul karimah.
c. Libur umum tahun 2022 sebagai berikut:
1. Tahun Baru Islam 1444 Hijriyah pada tanggal 30 Juli 2022;
2. Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2022;
3. Hari Kesaktian Pancasila pada tanggal 01 Oktober 2022;
4. Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah pada tanggal 08 Oktober 2022;
5. Hari Santri Nasional pada tanggal 22 Oktober 2022;
6. Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 2022.
7. Hari Pahlawan pada tanggal 10 Nopember 2022; dan
8. Hari Raya Natal pada tanggal 25 Desember 2022;
d. Perkiraan libur umum tahun 2023 sebagai berikut:
a. Tahun Baru 2023 Masehi pada tanggal 1 Januari 2023;
b. Tahun Baru Imlek 2574 pada tanggal 22 Januari 2023;
c. Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriyah tanggal 18 Pebruari 2023;
d. Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945 pada tanggal 22 Maret 2023;
e. Wafat Isa Al Masih pada tanggal 07 April 2023;
f. Hari Kartini pada tanggal 21 April 2023;
g. Hari Buruh Internasional pada tanggal 01 Mei 2023;
h. Hari Pendidikan Nasional 02 Mei 2023;
i. Hari Raya Waisak 2567 pada tanggal 06 Mei 2023;
j. Kenaikan Isa Al Masih pada tanggal 18 Mei 2023;
k. Hari Kebangkitan Nasional pada tanggal 20 Mei 2023; dan
l. Hari Lahir Pancasila pada tanggal 01 Juni 2023.

D. KALENDER PENDIDIKAN
Kegiatan Madrasah
Kegiatan madrasah selama 1 (satu) tahun disusun sebagai berikut:
a. Semester Gasal
TANGGAL KETERANGAN
8 Juli 2022 Permulaan Tahun Pelajaran 2022/2023
18-20 Juli 2022 Kegiatan Matsama
30 Juli 2022 Tahun Baru Islam 1 Muharam 1444 H
11-20 Agustus 2022 Asesmen Nasional Survei Lingkungan Belajar (AN
Sulingjar) untuk Kepala dan Guru jenjang MTs
17 Agustus 2022 Hari Kemerdekaan RI
19-22 September 2022 Asesmen Nasional (AN) untuk peserta didik jenjang
MTs
1 Oktober 2022 Hari Kesaktian Pancasila
8 Oktober 2022 Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H
22 Oktober 2022 Hari Santri Nasional
28 Oktober 2022 Hari Sumpah Pemuda
10 Oktober 2022 Hari Pahlawan
28 November - 10 Penilaian Akhir Semester
Desember 2022
12-22 Desember 2022 Pengolahan nilai rapor
24 Desember 2022 Penyerahan Rapor
25 Desember 2022 Hari Raya Natal
26-31 Desember 2022 Libur akhir semester
b. Semester Genap
TANGGAL KETERANGAN
1 Januari 2023 Tahun Baru 2023 Masehi
2 Januari 2023 Awal Semester Genap
3 Januari 2023 Hari Amal Bakti Kementerian Agama RI
22 Januari 2023 Tahun Baru Imlek 2574
18 Februari 2023 Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1444 H
22 Maret 2023 Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945
22-24 Maret 2023 Libur awal bulan Ramadhan 1444 H (perkiraan)
7 April 2023 Wafat Isa Al-Masih/Jumat Agung
5-20 April 2023 Libur akhir bulan Ramadhan 1444 H (perkiraan)
TANGGAL KETERANGAN
21 April 2023 Hari Kartini
21-22 April 2023 Hari Raya Idul Fitri 1-2 Syawal 1444 H (perkiraan)
22-27 April 2023 Libur setelah Hari Raya Idul Fitri 1444 H (perkiraan)
1 Mei 2023 Hari Buruh Internasional
2 Mei 2023 Hari Pendidikan Nasional
6 Mei 2023 Hari Raya Waisak 2567
15-31 Mei 2023 Rentang waktu UM jenjang MI dan MTs (perkiraan)
18 Mei 2023 Kenaikan Isa Al Masih
20 Mei 2023 Hari Kebangkitan Nasional
29 Mei - 10 Juni Penilaian Akhir Tahun
1 Juni 2023 Hari Lahir Pancasila
12-16 Juni 2023 Pengolahan nilai Rapor
17 Juni 2023 Penyerahan Rapor
19 Juni - 8 Juli 2023 Libur akhir tahun pelajaran
10 Juli 2023 Perkiraan awal tahun pelajaran 2023/2024
BAB V
PENUTUP

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs Diponegoro Japah ini merupakan
kurikulum yang disusun oleh madasah berdasarkan potensi dan kondisi riil madrasah. Kerangka
dasar KTSP disusun dengan melibatkan seluruh komponen yang ada di madrasah, baik kepala
madrasah, komite, pengurus yayasan, konselor dan guru mata pelajaran dengan mengacu pada
visi misi dan tujuan madrasah dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik.
Pada tahun pelajaran 2022/2023, Mata Pelajaran Umum seluruhnya menggunakan
Kurikulum 2013, sedangkan PAI dan Bahasa Arab menggunakan Keputusan Menteri Agama
Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab pada
Madrasah dan Keputusan Menteri Agama Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum pada Madrasah;
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) MTs Diponegoro Japah tahun pelajaran
2022/2023 dibuat, dengan harapan peserta didik lebih terpacu untuk meningkatkan kualitas
mata pelajaran dengan harapan lulusan MTs Diponegoro Japah Cakap dan seluruhnya fasih
dalam membaca Al Qur’an.
Di akhir tahun pelajarann 2022-2023, pelaksanaan KTSP MTs Diponegoro Japah ini
akan evaluasi dan review untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan kurikulum Tahun
Pelajaran 2022-2023.
Mengingat pentingnya KTSP sebagai pedoman pelaksanaan program pendidikan di madrasah
bantuan dan dukungan dari semua pihak sangat kami harapkan guna mencapai tujuan
pendidikan dan mengantar peserta didik menjadi generasi muda yang berkualitas dan demi
kesempurnan KTSP tahun berikutnya.
LAMPIRAN-LAMPIRAN :

1. SK Penetapan Dokumen KTSP dan berita acara penyusunan KTSP


2. SK Tim Pengembang Kurikulum
3. SK Kriteria Ketuntasan Minimal
4. SK Kriteria Kenaikan Kelas
5.  Tata tertib, peraturan akademik lainnya,
6. SK Pembagian Tugas Mengajar, Tugas Tambahan, Bimbingan, Ekstra Kurikuler
7. SK, data tentang Pembagian, Pelaksanaan Tugas pada masa kedaruratan
8. Review KTSP 2021, berita acara, daftar hadir, notulen

Anda mungkin juga menyukai