Anda di halaman 1dari 65

KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH

DAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN


MTs DIPONEGORO JAPAH

TAHUN PELAJARAN 2023/2024

DOKUMEN:I

Disusun dalam rangka memberikan arah pengelolaan kegiatan pembelajaran dan


pendidikan di MTs Diponegoro Japah

Oleh

Tim Pengembang Kurikulum MTs Diponegoro Japah


Kabupaten Blora

MADRASAH TSANAWIYAH DIPONEGORO JAPAH


Alamat : Jl. Japah-Todanan Km. 1
2023
LEMBAGA PENDIDIKAN MA’RIF NU
YAYASAN SOSIAL DAN PENDIDIKAN DIPONEGORO JAPAH
MADRASAH TSANAWIYAH DIPONEGORO JAPAH
STATUS TERAKREDITASI “B”
Jl. Japah-Todanan Km. 1 Japah Blora, E-mail = diponegorojapahmts@yahoo.com

LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil telaah dan kajian Tim Pengembang Kurikulum Madrasah Tsanawiyah
Diponegoro Japah, dengan memperhatikan pertimbangan dari Komite Madrasah dan rekomendasi
Pengawas Madrasah maka dengan ini Dokumen KTSP kelas VIII-IX dan Kurikulm operasional
Madrasah kelas VIIMadrasah TsanawiyahDiponegoro Japah disahkan dan dinyatakan berlaku
pada Tahun Pelajaran 2023/2024, selanjutnya selama berlangsungnya tahun pelajaran akan
dievaluasi keterlaksanaan dan ketercapaiannya disesuaikan dengan situasi dan kondisi yang
berlangsung saat ini sebagai acuan pengembangan kurikulum pada tahun pelajaran berikutnya.

Blora, September 2023


KomiteMadrasah Kepala
Ketua MTs Diponegoro Japah

SARJONO SARI PURNOMO, S.Pd.I.


NIP.--- NIP. ---

Mengetahui,
a.n.Kepala Kankemenag Kabupaten Blora
Kasi Penma

H. AHMAD IMAM SYAIFUDDIN ZUHRI, S.Ag, M.Si


NIP.197406082000031002

2
REKOMENDASI PENGESAHAN
KURIKULUM2013 DAN KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH
MTsDIPONEGORO JAPAH

LEMBAR VALIDASI
KTSP DAN KOM TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Setelah dilakukan validasi denganinstrumen validasi yang telah disesuaikan


dengan regulasi yang berlaku, maka Rancangan KTSP dan KOM:

Madrasah : MTs Diponegoro Japah


Alamat : Jl. Japah-Todanan Km. 1
TahunPelajaran : 2023/2024

Dapat direkomendasikan untuk mendapat pengesahan sebagai pedoman


penyelenggaraan pendidikan pada madrasah tersebut pada Tahun 2023/2024 sesuai
dengan ketentuan peraturan perudangan yang berlaku.

Blora, September 2023


Pengawas

Hj. Mahsunah,S.Ag, M.Pd.I


NIP. 196806111990032000

3
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, MTsDiponegoro Japah telah menyusun Dokumen I Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) yang menerapan Kurikukum 2013 kelas VIII-IX dan Kurikulm Merdeka kelas VII.
Penyusunan Dokumen ini merupakan salah satu upaya untuk mengoptimalkan kegiatan proses
pendidikan yang dilaksanakan oleh madrasah untuk mencapai visi dan misi serta tujuan
madarsah, sesuai dengan karakteristik, kondisi dan potensi pada serta berorientasi pada
kebutuhan peserta didik.
Kurikulum ini dikembangkan dengan prinsip diversifikasi, untuk melakukan
penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan kondisi dan ciri khas potensi
yang ada di daerah sertap eserta didik, kurikulum dikembangkan dan diimplementasikan pada
tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum yang dikembangkan dan diimplementasikan oleh satuan pendidikan
diwujudkandalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan MTs Diponegoro Japah disusun berdasarkan
1). Panduanpenyusunan KTSP yang diterbitkan oleh BSNP dan mengacu pada delapan
Standar Nasional Pendidikan yaitu Standar Isi, Standar Komptensi Lulusan, Standar Proses,
Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Pengelolaan,
Standar Penilaian, Standar Pembiayaan.
2). Permendikbud No.61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
pada Pendidikan Dasar dan Menengah
3). Keputusan Direktorat Jenderal Kementerian Agama RI Nomor 6981 tahun2019
tentang Petunjuk Teknis dan Pengembangan KTSP Madrasah.
Kurikulum madrasah ini mulai menerapkan beberapa prinsip kurikulum merdeka
maka penyusunan KOM mengacu pada KMA No. 347 Tahun 2022 Tentang Pedoman
Implementasi Kurikulum Merdeka Pada Madrasah dan Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun
2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran ,KMA
no183 (tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah) dan 184 tahun 2019 tentang
Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah. Dokumen Suplement Kurikulum Darurat
yang kami susun ini mulai dilaksanakan pada tahun pelajaran 2023/2024.
Namun demikian, kami menyadari bahwa Dokumen 1 ini masih belum sempurna.
Penyempurnaan secara berkelanjutan akan terus dilakukan seiring dengan perubahan dan
penyempurnaan kurikulum pada madrasah.
Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh warga madrasah dan
Staf Madrasah yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk membantu baikwaktu
maupun tenaganya untuk menyusun KTSP dan KOM ini.Semoga Allah SWT senantiasa
memberikan petunjuk terhadap segala upaya yang kita lakukan demi peningkatan mutu
pendidikan di Indonesia.

Blora, September 2023


Kepala Madrasah,

SARI PURNOMO, S.Pd.I.


NIP. ---
4
LAMPIRAN
1. Kalender Pendidikan
2. Tujuan Pembelajaran
3. Modul Ajar
4. Program Prioritas Peningkatan Kualaitas Pendidikan
5. Intrumen Verifikasi DanValidasi Kurikulum Operasional Madrasah
6. Jadwal kegiatan Penyusunan Kurikulum Operasional Madrasah
7. Daftar Hadir Kegiatan
8. Berita Acara Kegiatan
9. Dokumen Foto Kegiatan

5
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 2
REKOMENDASI PENGESAHAN 3
KATA PENGANTAR 4
DAFTAR ISI 6
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.…………………………………………………………………. 7
A.1. Karakteristik MTs Diponegoro Japah………………………………………..…… 8
A.2. Karakteristik Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan MTs Diponegoro Japah.... 9
A.3. Analisis Karakteristik Peserta Didik……………………………………………… 10
A.4. Analisis Guru dan Tenaga Kependidikan……………………………………… 13
A.5. Analisis Sarana dan Prasarana…………………………………………………… 13
A.6. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan………………………………………… 14
A.7. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan………………………………………….. 14
A.8. Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan………………………………………… 14
A.9. Permasalahan yang muncul……………………………………………………… 15
B. LANDASAN YURIDIS.……………………………………………………………... 15
C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM.………………………………………….... 16
D. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM.…………………………….. 17
E. KARAKTERISTIK MADRASAH…………………………………………………….. 18
BAB II VISI, MISI DAN TUJUAN
A. VISI………………………………………………………………………………………. 22
B. MISI.…………………………………………………………………………………...… 22
C. MOTTO MADRASAH………………………………………………………………….. 22
D. TUJUAN MADRASAH…………………………………………………………………. 23
BAB III PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN ……………………………………... 24
1. Muatan Kurikulum……………………………………………………………… 24
2. Konsep Pembelajaran……………………………………………………………. 24
3. Prinsip 25
Pembelajaran……………………………………………………………..
4. Materi, Metode dan Media Pembelajaran……………………………………….. 26
5. Langkah-Langkah Pembelajaran………………………………………………… 27
6. Pengelolaan Kelas……………………………………………………………….. 28
B. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM …………………………………… 29
1. Struktur Kurikulum dan Muatan Kurikulum…………………………………… 29
2. Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin….. 39
3. Pengaturan Beban Belajar………………………………………………………. 47
4. Penilaian Hasil Belajar…………………………………………………………... 48
5. Kriteria Kenaikan Kelas…………………………………………………………. 48
6. Kriteria Kelulusan ………………………………………………………………. 49
7. Mutasi Peserta Didik ……………………………………………………………. 49
8. Target Prestasi …………………………………………………………………... 50
C. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL 51
SERTA SWOT……………………………………………………………………...
1. Analisis SWOT …………………………………………………………………. 52
2. Hasil Analisis SWOT …………………………………………………………… 52
3. Penyusunan Strategi ……………………………………………………………. 53
4. Penganbilan Keputusan Berdasarkan Hasil Analisis SWOT …………………… 53
5. Hasil yang diharapkan …………………………………………………………... 54
6
BAB IV PENUTUP
A. KESIMPULAN ……………………………………………………………………….. 58
B. SARAN ……………………………………………………………………………….. 59
LAMPIRAN-LAMPIRAN 60

7
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak


serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, memiliki karakter Profil
Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan lil Alamin dan menjadi warga negara
moderat, demokratis serta bertanggung jawab.
Perkembangan pengetahuan dan teknologi, arus informasi berdampak pada
perubahan di segala bidang yang cepat,hal ini mengakibatkan perubahan di semua sektor
termasuk pendidikan, maka madrasah harus mampu mengembangkan pelayanan pendidikan
yang kekininan dengan memanfaatkan teknologi, mengembangkan keterampilan secara,
sehingga peserta didik mampu berperan dalam kehidupan sesuai dengan kemajuan zaman.
Kurikulum madrasah juga disusun dengan memperhatikan kemampuan peserta
dididk dalam membiasakan dan membudayakan nilai-nilai moderasi beragama, toleransi,
penghormatan dan penghargaan terdapat perbedaan dan keragaman dengan menanamkan
nilai-nilai moderasi beragama dalam kehidupan sosial dengan menghargai tradisi dan
budaya lokal masyarakat Indonesia yang beragam, ramah dan terbuka terhadap
keberagaman tradisi yang merupakan warisan leluhur kita, ramah dan terbuka terhadap seni
dan budaya masyarakat lokal dalam kerangka bhinneka tunggal ika kita sebagai bangsa
Indonesia.
Kurikulum yang dikembangkan dengan mempertimbangkan keragaman dan potensi
satuan pendidikan dengan mengacu pada ketercapaian standar nasional pendidikan. Maka
pembelajaran harus bermuara pada ketercapaian kemampuan domain pengetahuan
(penguasaan dan penerapannya), keterampilan, sikap, dan nilai-nilai karakter yang
diaktualisasikan dalam kehidupan peserta didik secara berulang melalui kebiasaan berpikir
dan bertindak secara kritis , mandiri dan memiliki karakter keagamaan dan kebangsaan
yang kuat, untuk itu Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah perlu mengondisikan layanan
pendidikan bermutu agar mutu lulusan berperan menjadi penghasil, pelaku, pengkritisi, dan
penyempurna gagasan.
Untuk menjamin terlaksanannya pendidikan yang baik pada tahun pelajaran
2023/2024 ini, Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah membutuhkan pedoman dalam
melaksanakan proses pembelajaran yaitu Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) dengan
memperhatikan kondisi sosial, potensi, budaya dan sarana dan prasarana yang ada pada
satuan pendidikan.
Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah disusun juga dengan
mempertimbangkan pola pendekatan pembelajaran saintifik dan perubahan cara berpikir,
bersikap, dan bertindak menjadi lebih baik. Nilai-nilai utama Pendidikan karakter adalah
religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, integritas yang dibudayakan melalui
penerapan profil pelajar pancasila dan profil pelajar rahmatan lil Alamin, Nilai-nilai ini
ingin ditanamkan dan dipraktikkan pada kehidupan madrasah melalui pembelajaran
8
intrakurikuler, kokurikuler dan ekstra kurikuler sesuai keadaan, kegiatan dan kalender
Pendidikan yang diterapkan pada madrasah, sehingga dapat diketahui, dipahami, dan
diterapkan di seluruh sendi kehidupan di madrasah.
Kurikulum dikembangkan dengan mempertimbangkan visi.misi dan tujuan
tingkatsatuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum, serta kalender pendidikan,
Sebelum mengembangkan kurikulum ini madrasah terlebih dahulu melakukan analisis
kondisi internal yang ada disatuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan eksternal
satuan pendidikan dengan melakukan skrening lokasi tempat tinggal guru, pemetaaan
potensi dan karakter tenaga kependidikan dan peserta didik serta orang tua untuk
mengetahui karakteristik madrasah sebagai landasan pengembangan dan pencapaian tujuan
pembelajaran pada madrasah.
Di samping itu pada kurikulum ini memuat beberapa aspek pengembangan
Kurikulum Merdeka yaitu pelaksanaan aspek Profil Pelajar Pancasila dan aspek Profil
Pelajar Rahmatan lil Alamain, sebagian pola pembelajaran dan sebagian cara penilaian
kurikulum merdeka pada beberapa mata pelajaran sebagai pembiasaan dan persiapan
penerapan implementasi kurikulum merdeka pada madrasah pada tahun ajaran mendatang,
dalam menyusun kurikulum, satuan pendidikan dapat melakukan modifikasi dan inovasi
kurikulum, disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan madrasah.
Dengan tersusunnya dokumen Kurikulum ini, Madrasah Tsanawiyah Diponegoro
Japah akan menjadi madrasah yang memiliki pedoman pelaksanaan pengelolaan
pembelajaran yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi dan potensi lingkungan
madrasah, sehingga terselenggara proses pendidikan yang berbasis lingkungan, madrasah
dengan mengembangkan berbagai keunggulan-keunggulan dan kreatifitas dan inovasi
madrasah.
Dalam mendukung keterpenuhan dokumen Kurikulum Operasional Madrasah (KOM)
dibentuk tim perumus Kurikulum Operasional Madrasah KOM dan tim penjamin mutu yang
mengelola sistem evaluasi proses dan pencapaian program pelaksanaan kurikulum.
Pembentukan ini ditandai dengan penerbitan tim dalam bentuk Surat Keputusan Kepala
Madrasah.
A.1. Karakteristik MTs Diponegoro Japah
Kurikulum Operasional MTs Diponegoro Japah disusun sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) ini
dikembangkan dengan mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah disusun
secara Nasional kemudian diimplementasikan dalam kegiatan pembelajaran berdasar
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang sudah disusun. Penyusunan Kurikulum
Operasional MTs Diponegoro Japah ini mengakomodir kebutuhan para pelajar
mengembangkan kemampuan ketrampilan abad 21 (Profile pelajar pancasila, profil
pelajar rahmatan lil ‘alamin, 4C plus Networking, Literasi dan numerasi serta
menguasai flatform digital).
Berdasarkan analisis konteks yang dilakukan, MTs Diponegoro Japah sebagai satuan
pendidikan yang diminati mayoritas penduduk sekitar, dengan potensi wilayah/letak
yang strategis di dekat pasar dan daerah industri kerajinan kayu jati serta mayoritas
masyarakat sekitar beragama islam, memiliki beberapa kekuatan diantaranya: 1) input
peserta didik berasal dari keluarga yang peduli terhadap kepentingan pendidikan,
terutama pendidikan agama; 2) lingkungan pesantren dan beberapa fasilitas umum; 3)
kultur masyarakat bersifat tradisional yang bernuansa religius; 4) sarana pendukung
layanan proses pembelajaran yang memadai seperti sarana WIFI dan prasana lain; 5)

9
merupakan salah satu madrasah yang terletak di pedesaan; dan 6) letak madrasah
sangat strategis karena akses yang mudah.
Selain kekuatan/ kelebihan sebagaimana tersebut di atas, MTs Diponegoro Japah juga
mempunyai beberapa kelemahan yaitu sarana pendukung untuk pengembangan
potensi/skill yang terbatas (tidak memiliki lapangan olahraga yang sesuai standar
SNP), serta laboratorium bahasa dan aula yang belum ada, namun hal tersebut tidak
mengurangi semangat warga madrasah dalam belajar. Hal ini dibuktikan dengan
prestasi yang pernah diperoleh baik itu akademik maupun non-akademik.
A.2. Karakteristik Konteks Sosial Budaya dan Lingkungan MTs Diponegoro Japah
Masyarakat di sekitar MTs Diponegoro Japah sebagian besar adalah petani , pegawai
swasta dan sebagian lain adalah pedagang serta wiraswasta. Sebagai madrasah yang
berada pada lingkungan yang tidak jauh dari fasilitas-fasilitas umum seperti pasar,
perbankan, dan pertokoan dan input peserta didik yang mayoritas dari lingkungan
sekitar (desa), serta kondisi desa yang tidak memiliki sumber daya alam yang luas
pula, maka profil pelajar yang dihasilkan adalah pelajar yang memiliki potensi
mengkreasikan ide dan keterampilan untuk mewujudkan daerahnya menjadi destinasi
wisata wirausaha dan religi. Wisata wirausaha dan religi tersebut di antaranya adalah
kerajinan ukir kayu jati, kuliner khas daerah,tradisi budaya daerah yang khas seperti
hari raya kupatan dan tradisi budaya sedekah bumi ( manganan ) setelah panen raya
padi pada setiap dukuh , seni barongan . Dalam rangka meningkatkan potensi tersebut,
MTs Diponegoro Japah mengadakan kerjasama dengan pemerintah desa, puskesmas,
masyarakat sekitar dan sumber daya alam/lingkungan lain seperti yang ada.
Bahwa untuk memberikan layanan kebutuhan dan tuntutan masa depan peserta didik
agar menjadi insan yang memiliki kemampuan daya saing di era generasi 4.0, dengan
tetap menjunjung tinggi nilai luhur bangsa yang tersirat dalam sila-sila Pancasila serta
mengembangkan cinta budaya daerah dan bangsa, maka MTs Diponegoro Japah
menyusun Kurikulum Operasional sesuai dengan karakteristik peserta didik dan
budaya lokal daerah setempat.
Para Peserta didikMTs Diponegoro Japah diharapkan mempunyai life skill yang
berguna dan mampu mengaplikasikannya dalam masyarakat dan dunia Pendidikan.
Sehingga harapan sesuai VISI Kabupaten Blora dalam pendidikan untuk mencetak
generasi yang mampu berdaptasi dengan perkembangan jaman akan terwujud. Salah
satu upaya untuk mencapai harapan tersebut dilakukan melalui kreasi budaya literasi
IT atau non IT pada peserta didik. Sehingga peserta didik mampu menghasilnya salah
satu karya yang mencerminkan profil pelajar Pancasila yang mampu bernalar kritis
dan berkebhinekaan global. Capaian pembelajaran yang diharapkan adalah terciptanya
profil pelajar yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, yang
mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebhinekaan global.

Secara yuridis, Kurikulum Operasional MTs Diponegoro Japah disusun dengan


mengacu pada peraturan perundangan terkait pendidikan yang berlaku baik itu dari
pusat ataupun dari daerah. Sedangkan secara pedagogis, kurikulum Operasional MTs
Diponegoro Japah mengacu pada kemampuan guru sebagai tenaga professional dalam
pembelajaran berdiferensiasi dan asesmen.
Pembelajaran di MTs Diponegoro Japah yang terintegrasi dengan Profil Pelajar
Pancasila secara umum bertujuan untuk membentuk karakter peserta didik yang yang
bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhak mulia, berkebhinekaan global, mandiri,
bernalar kritis, bergotong royong dan kreatif, inovatif yang mampu mengrekasikan
ide/ gagasan berdasarkan kekhasan daerah yang tetap berakar pada budaya bangsa.
A.3. Analisis Karakteristik Peserta Didik
1. Jumlah Peserta Didik Tahun Pelajaran 2023/2024
10
Jumlah Peserta didik
No. Kelas
L P Jumlah
1. VII 20 14 34
2. VIII 18 11 29
3. IX 23 15 38
Jumlah 61 40 101

2. Jumlah peserta didik berdasarkan asal sekolah


Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Asal Sekolah
No. Kelas MI SD JML
TOTAL
L P JML L P JML
1. VII 2 1 3 18 13 31 34
2. VIII 3 1 4 15 10 25 29
3. IX 5 3 8 18 12 30 38
Jumlah 10 5 15 51 35 86 101
Persentase 10% 5% 15% 50% 35% 85%
3. Wali peserta didik berdasarkan pekerjaan
Jumlah wali peserta didik berdasarkan pekerjaan
Petani/ Pegawai
No. Kelas Buruh
Petern PNS Swast TNI/Polri lainnya
Tani
ak a
1. VII 28 1 5
2. VIII 20 8 1
3. IX 30 5 3
Jumlah 78 0 1 18 0 4
Persentase 77% 0% 1% 18% 0% 4%

4. Wali peserta didik berdasarkan latar belakang pendidikan

Jumlah Wali Peserta Didik Berdasarkan Pendidikan


No. Kelas
SD SMP SMA S.1 S.2 Lainnya
1. VII 23 6 4 1
2. VIII 19 8 1 1
3. IX 22 13 3
Jumlah 64 27 8 2 0 0
Persentase 63% 27% 8% 2% 0% 0%

5. Wali peserta didik berdasarkan kondisi ekonomi

Jumlah Wali Peserta Didik Berdasarkan


No. Kelas Kondisi Ekonomi
Mampu Tidak Jumlah
11
Mampu
1. VII 6 28 34

2. VIII 9 20 29

3. IX 8 30 38

Jumlah 23 78 101

Persentase 23% 77%

6. Peserta didik berdasarkan jarak tempat tinggal

Peserta Didik Berdasarkan Jarak Tempat Tinggal


>
No. Kelas <dari 10 dari
1 km 3 km 5 km
1 km km 10
km
1. VII 8 8 11 7
2. VIII 5 7 12 5
3. IX 8 10 10 7 1 2
Jumlah 21 25 33 19 1 2
Persentase 21% 25% 33% 19% 1% 2%

7. Kondisi peserta didik berdasarkan nilai rata-rata tahun sebelumnya


Nilai Rata-Rata
No. Mata Pelajaran Kelas Kelas Kelas
VII VIII IX
1 Al Qur’an Hadis 80 80 78
2 Akidah Akhlak 82 85 70
3 Fikih 75 79 73
4 SKI 80 85 80
5 Pendidikan Kewarganegaraan 80 78 75
6 Bahasa Indonesia 80 80 72
7 Bahasa Arab 78 75 75
8 Matematika 70 74 71
9 Ilmu Pengetahuan Alam 73 76 78
10 Ilmu Pengetahuan Sosial 80 87 78
11 Bahasa Inggris 75 85 70
12 Seni Budaya 72 80 73
Pendidikan Jasmani Olah Raga
13 75 85 80
& Kesehatan

12
14 Prakraya/Informatika 71 78 75
15 Mulok Provinsi
16 Mulok madrasah 75 78 75
17 Mulok Madrasah

A.4. Analisis Guru dan Tenaga Kependidikan


Data Pendidik dan Tenaga kependidikan di MTs Diponegoro Japah
No Keterangan Jumlah
Pendidik
1 Guru PNS diperbantukan tetap -
2 Guru Tetap Yayasan 14
3 Guru Honorer -
4 Guru Tidak Tetap -
Tenaga Kependidikan -
1 Tata Usaha 1
2 Penjaga 1

A.5. Analisis Sarana dan Prasarana


Data Sarana dan Prasarana di MTs Diponegoro Japah
Jumlah Jumlah Kategori Kerusakan
Jenis Jumlah Ruang Ruang
No
Prasarana Ruang Kondisi Kondisi Rusak Rusak Rusak
baik rusak Ringan Sedang Berat
1 Ruang Kelas 6 6 - - -
2 Perpustakaan 1 ~ 1 - 1 ~
3 R. Lab. IPA ~ ~ ~ ~ ~ ~
R. Lab.
4
Biologi ~ ~ ~ - - ~
R. Lab.
5
Fisika ~ ~ ~ - - ~
R. Lab.
6
Kimia ~ ~ ~ - - ~
R. Lab.
7 1 ~ 1 - 1 ~
Komputer
R. Lab.
8
Bahasa ~ ~ ~ ~ ~ ~
9 R. Pimpinan 1 1 ~ ~ ~ ~
10 R. Guru 1 ~ ~ 1 ~ ~
R. Tata
11
Usaha 1 ~ - 1 ~ ~
12 R. Konseling ~ ~ ~ ~ ~ ~
Tempat
13 1 1 ~ ~ ~ ~
Beribadah
14 R. UKS 1 ~ 1 ~ ~ ~
13
15 Jamban 4 ~ 4 ~ 4 ~
16 Gudang 1 - 1 ~ ~ 1
17 R. Sirkulasi ~ ~ ~ ~ ~ ~
Tempat
18
Olahraga 1 ~ 1 ~ 1 ~
R.
19 Organisasi
Kesiswaan ~ ~ ~ ~ ~ ~
20 R. Lainnya ~ ~ ~ ~ ~ ~

A.6. Analisis Lingkungan Satuan Pendidikan


MTs Diponegoro Japah berada dilingkungan tengah masyarakat dukuh Ngrowo, RT.
04 RW. 1 Desa Japah, proses kegiatan belajar mengajar tidak bising dari jalan raya
namun yang perlu jadi perhatian yaitu kebersihan lingkungan madrasah karena letak
madrasah berada ditengah masyarakat. Akan tetapi kondisi lingkungan MTs
Diponegoro Japah tidak menjadi suatu hambatan yang berarti sehingga kegiatan di
madrasah dapat berlangsung dengan baik dari sisi kegiatan belajar mengajarnya serta
dapat menumbuhkan dan mengembangkan motif untuk bekerja dengan baik dan
produktif bagi pendidik dan tenaga kependidikannya. Sarana dan prasarana belajar,
sumber-sumber belajar, dan media belajar dapat ditunjang dari lingkungan MTs
Diponegoro Japah. Lingkungan sosial yaitu hubungan siswa dengan teman-temannya,
guru-gurunya dan staf madrasah yang lain terjadi setiap hari senin sampai sabtu,
lingkungan akademis yaitu suasana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terjadi
setiap hari senin sampai sabtu dan berbagai kegiatan ekstrakurikuler terjadi setiap hari
jum’at pada ekstrakurikuler pramuka.
A.7. Analisis Kemitraan Satuan Pendidikan
MTs Diponegoro Japah dengan lingkungan fisik madrasah, sosial, akademis yang
berada di tengah masyarakat dukuh Ngrowo, RT. 04 RW. 1 Desa Japah yang padat
penduduknya sehingga menjadikan madrasah mempunyai mitra dengan lingkungan
diantaranya dengan :
1. UPTD Puskesmas : Medical Check Up warga Madrasah
2. Pemerintahan Desa Japah, layanan surat menyurat dan rekomendasi KIP.
3. Ponpes Ash Shiddiq : Kegiatan pembelajaran Al Qur’an.

A.8. Analisis Pembiayaan Satuan Pendidikan


1. Sumber dana
Sumber dana madrasah tahun pelajaran sebelumnya berasal dari :
a) BOS sejumlah Rp. 117.700.000 ( 100%)
b) Komite Madrasah Rp. ……. (… %)
c) Yayasan Rp. .... (...%)
2. Kegiatan yang dibiayai
No Komponen/Item Pembiayaan Nominal

1 Pengembangan Perpustakaan 4,000,000.00


2 Kegiatan Penerimaan Siswa Baru 9,000,000.00
3 Kegiatan Pembelajaran dan eskul siswa 7,000,000.00
4 Kegiatan Ulangan dan Ujian 13,400,000.00
5 Pembelian bahan habis pakai 12,000,000.00
14
6 Langganan daya dan jasa 6,900,000.00
7 Perawatan Sekolah 6,000,000.00
Pembayaran Honorarium bulanan guru honorer dan
8
tenaga kependidikan honorer 49,000,000.00
9 Pengembangan Profesi guru 2,600,000.00
11 Pembiayaan pengelolaan BOS 1,500,000.00
Pembelian perangkat komputer dan Media
12
Pembelajaran 6,300,000.00
Biaya lainnya bila komponen 1 sd 12 telah
13 -
terpenuhi
Jumlah 117,700,000.00

A.9. Permasalahan yang muncul


Permasalahan yang dihadapi oleh madrasah terkait dengan keuangan adalah masih
kurangnya dana pengembangan madrasah yang berasal dari Komite maupun donatur
madrasah dan madrasah perlu meningkatkan pendapatan dari kegiatan pengembangan
madrasah

B. LANDASAN YURIDIS
1) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945
2) Undang-undang No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
3) PP No. 19 Tahun 2005 tentang SNP; PP No. 32 Tahun 2013 tentang
perubahan atas PP 19 tahun 2005 tentang SNP; PP No. 13 Tahun 2015 tentang
perubahan kedua atas PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
4) PP No. 74 Tahun 2008; PP 19 tahun 2017 tentang perubahan atas PP 74
tahun 2008 tentang Guru
5) Permendikbud No. 61 Tahun 2014 Tentang KTSP
6) Permendikbud No. 62 Tahun 2014 Tentang Ekstra kurikuler
7) Permendikbud No. 63 Tahun 2014 tentang Kepramukaan
8) Permendikbud No. 68 Tahun 2014 Tentang Guru TIK; Permendikbud 45
tahun 2015 tentang Perubahan Permen 68 tahun 2014
9) Permendikbud No. 79 Tahun 2014 tentang Mulok
10) Permendikbud No. 111 Tahun 2014 Tentang BK
11) Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 20 Tahun 2018
tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
12) Permendikbud No. 5 Tahun 2022 Tentang Standar Kompetensi Lulusan
13) Permendikbud No. 7 Tahun 2022 Tentang Standar Isi
14) Permendikbud No. 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses
15) Permendikbud No.21 tahun 2022 tentang Standar Penilaian
16) Kepmendikbudristek No. 262 tahun 2022 perubahan atas
Kepmendikbudristek no 56 Tahun 2022 tentang Pedoman Penerapan Kurikulum dalam
rangka Pemulihan Pembelajaran (Kurikulum Merdeka)
17) SALINAN_Permendikbudristek No. 57 Tahun 2021 tentang SNP
Perubahan
15
18) Kepmendikbudristek No. 33 Th. 2022 tentang Capaian Pembelajaran
Revisi (MTsDiponegoro Japahs/d SMA/MA/SMK
19) KMA No. 103 tahun 2015 tentang Pedoman Pemenuhan Beban Kerja
Guru Madrasah yang Bersertifikat Pendidik
20) KMA Nomor 183 Tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan Agama
Islam dan Bahasa Arab pada madrasah
21) KMA Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi kurikulum
pada madrasah
22) KMA No 624 tahun 2021 tentang Supervisi Pembelajaran
23) KMA No. 347 Tahun 2022 Tentang Pedoman Implementasi Kurikulum
Merdeka Pada Madrasah.
24) SK Dirjen Pendis Nomor 2971 tahun 2020 tentang Kurikulum Darurat
pada Madrasah
25) Surat Keputusan Dirjen Pendis No. 5163 Tahun 2018 tentang Petunjuk
Teknis Pengembangan Pembelajaran pada Madrasah;
26) Keputusan Dirjen Pendis Nomor 3211 Tahun 2022 Tentang Capaian
Pembelajaran PAI dan bahasa Arab Kurikulum Merdeka pada Madrasah.
27) SK Dirjen Pendis No.B/1336/DJ.I/D/t.I.I/PP.00/06/2022 tentang
Pengantar Kalender Pendidikan Tahun 2022/2023
28) Keputusan Dirjen Pendis No. 7272 Tahun 2019 Pedoman implementasi
Moderasi Beragama Pada Pendidikan Islam Mulai dari RA hingga Perguruan Tinggi.
29) Keputusan Dirjen Pendis 6981 Tahun 2019 Juknis Penyusunan dan
pengembangan KTSP MTs
C. TUJUAN PENYUSUNAN KURIKULUM
Secara umum tujuan diterapkannya Kurikulum adalah untuk
memandirikan ,memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi), ,mendorong madrasah untuk melakukan upaya sistimatis dalam melakukan
perencanaan dan pengambilan keputusan secara partisipatif dalam pengembangan
kurikulum sehingga memiliki keunggulan .
Sedangkan secara khusustujuannyaadalah:
1) Menyamakan persepsi kepala madrasah, pendidik, tenaga kependidikan, pesertadidik
dan Komite madrasah tentang berbagai peraturan dan perundang-undangan yang
mendasari implementasi kurikulum 2013 pada madrasah.
2) Sebagai acuan tekhnis atau pedoman penyelenggaraan pembelajaran selama di
Madrasah, dengan harapan agar pembelajaran di MTs Diponegoro Japah ini dapat
terlaksana dengan baik danefektif.
3) Sebagai panduan implementasi kurikulum 2013 untuk mempersiapkan manusia
Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi danwarga negara yang
beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban manusia.
4) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif madrasah dalam
mengembangkan kurikulum, sehinggga meningkat prestasi akademik dan non
akademiknya.
5) Memberdayakan sumber daya yang tersedia, sehingga tujuan pembelajaran dan misi
madrasah dapat tercapai dengan baik.
16
6) Meningkatkan kepedulian warga Madrasah dalam mengembangkan kurikulum melalui
pengambilan keputusan bersama untuk mewujudkan keunggulan madrasah.
7) Untuk memastikan hak anak untuk tetap mendapatkan layanan Pendidikan, melindungi
warga satuan pendidikan dan memastikan pemenuhan dukungan psikososial bagi
pendidik, peserta didik dan orang tua.

D. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM


Kurikulum dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan di bawah koordinasi
Kementerian Agama Kabupaten/Kota dan Kementerian Agama Provinsi. Kurikulum satuan
Pendidikan pada madrasah ini dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik
memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang MahaEsa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan
bertanggungjawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan
kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan,
kepentingan peserta didik dan tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti
kegiatan pembelajaran berpusatpada peserta didik.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik peserta didik,
kondisi daerah, jenjang dan jenis pendidikan yang akan dikembangkan.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
Teknologi dan Seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni yang berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, pada
masa endemik semangat dan isi kurikulum memberikan pengalaman belajar peserta didik
untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan melalui teknologi.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan
(stakeholders) untuk menjaminr elevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan
termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia usaha dan dunia industri. Oleh
karena itu, pengembangan keterampilan pribadi, keterampilan sosial, keterampilan
akademik dan vokasional sangat penting.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Subtansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian keilmuan
dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar
semua jenjang pendidikan menyesuaikan dengan kondisi masa endemi.
6. Melayani kompetensi sosial, kompetensi spiritual dan kompetensi kegamaan khususnya
penguatan hafalan Al-Qur’an, Belajar sepanjang hayat.
7. Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
8. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan daerah
untuk membangun kehidupan bermasyrakat, berbangsa dan bernegara. Kepentingan
nasional dan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan 4 pilar
17
kebangsaan yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

E. KARAKTERISTIK MADRASAH
1. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK
Kondisi peserta didik madrasah tsanawiyah dari aspek kuantitas tahun ajaran 2023/
2024 adalah sebagai berikut :
Kelas Jenis Jumlah
VII Laki-laki 20
Perempuan 14
VIII Laki-laki 18
Perempuan 11
IX Laki-laki 23
Perempuan 15

Adapun gambaran secara umum kondisi peserta didik adalah memiliki sikap dan
minat belajar yang berkaitan dengan budaya, suku, agama, gender, dan latar belakang
status sosial.
2. KARAKTERISTIK PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di Madrasah Tsanawiyah Diponegoro
Japah sebagai berikut :
IJAZ MASA
NO NAMA FAK/JUR JABATAN
AH KERJA
1. Sari Purnomo, S.Pd.I S1 PAI/Tarbiyah KAMAD 26

2. Mustari, S.H. S1 Hukum WAKAMAD 26


Keperdataan/ HUMAS
Hukum
Keperdataan/
3. Drs. Suripan S1 PAI/Tarbiyah WAKAMAD 26
SARPRAS
5. Muchamad Muksin, S.Pd.I S1 PAI/Tarbiyah WAKAMAD 26
KESISWAAN
6. K. Maskub SLTA - Guru 26

7. Dra. Sri Hartini S1 KIP/FILSAFAT Guru 26


DAN SOSIOLOGI
PENDIDIKAN
8. Sudarso, S.Pd.I S1 PAI/Tarbiyah Guru 25

9. Dra. Retno Indarsih S1 Pendidikan Ilmu Guru 26


Sosial/Pendidikan
Moral Pancasila
dan Kewargaan
Negara
10. Elok Hanah, S.Pd.I S1 PAI/Tarbiyah WAKAMAD 18
KURIKULUM

11. Nur Ariyanti, S.Pd. S1 Keguruan dan Ilmu GURU 15


Pendidikan/Pendid
18
ikan Biologi
12. Siti Yulikhah, S.Pd. S1 PAI/Tarbiyah KTU &Guru 11

13. Maria Ulfa, S.Pd. S1 Ilmu Tarbiyah dan Guru


Pendidikan/Pendid
ikan Bahasa Arab
14. Yuni Nur Afifah, S.Pd S1 Fakultas Guru
Pendidikan
Matematika, Ilmu
Pengetahuan Alam
dan Teknologi
Informasi/Pendidik
an Matematika
15. Siti Rohmah SLTA BENDAHARA 23

16. Wisnu SLTA Tata Usaha

17. Umar Setiawan SLTA Tata Usaha

18 Sumar SD Penjaga/Kebon 23

3. KARAKTERISTIK KONTEKS SOSIAL BUDAYA DAN LINGKUNGAN

Lingkungan MTs Diponegoro Japah memiliki karakteristik sosial dan budaya yang
khas. Berikut adalah karakteristik sosial dan budaya:
a. Mayoritas peserta didik berlatar belakang ekonomi sedang dan berasal dari
lingkungan masyarakat perkotaan yang memiliki rasa sosial yang baik dan memiliki
rasa empati yang tinggi.
b. Mayoritas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan berfikiran terbuka, dinamis dan
giat bekerja keras.
c. Budaya displin waktu berlaku untuk seluruh peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan.
d. Budaya tertib beribadah berlaku untuk seluruh pesertadidik, tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan.
e. Budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) berlaku untuk seluruh peserta
didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
f. Seluruh peserta didik terbiasa melaksanakan literasi.
g. Seluruh peserta didik, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan terbiasa
melaksanakan kepedulian dan sumbangan sosial kepada rekan atau warga madrasah
yang mengalami musibah.
h. Seluruh peserta didik dan tenaga pendidik terbiasa melaksanakan pembelajaran
berbasis teknologi.

4. KEMITRAAN SATUAN PENDIDIKAN

Kemitraan satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang


menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap
jenjang dan jenis pendidikan.
19
Ada 3 peran dalam pelaku Kemitraan
1. Peran Satuan MTs Diponegoro Japah
Sebagai penyelenggara pendidikan satuan MTs Diponegoro Japah yang perlu
melakukan sejumlah hal berikut:
a. melakukan analisis kebutuhan
b. menyusun program tahunan pendidikan keluarga
c. melakukan pertemuan dengan orang tua/wali peserta didik
d. melaksanakan program pendidikan keluarga
e. melakukan supervisi dan evaluasi.

Unsur-unsur yang memiliki peran utama dalam program pendidikan keluarga di satuan
MTs Diponegoro Japah adalah:
A. Kepala Satuan MTs Diponegoro Japah
a. Menetapkan kebijakan yang mendukung penyelenggaraan program
pendidikan keluarga
b. Menyusun rancangan kegiatan program pendidikan keluarga
c. Mengelola warga satuan MTs Diponegoro Japah dan anggaran yang ada di
satuan MTs Diponegoro Japah maupun dari pihak mitra untuk mendukung
pencapaian tujuan program
d. Menjalin hubungan dengan keluarga dan masyarakat untuk menunjang
pelaksanaan program
e. Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dengan
melibatkan seluruh mitra.
B. Guru kelas
a. Mendukung kebijakan program pendidikan keluarga
b. Menjadi fasilitator antara pihak sekolah dengan orang tua/ wali peserta didik
dan masyarakat
c. Menjadi motivator dan inisiator dalam kegiatan pendidikan karakter dan
budaya prestasi bagi peserta didik
d. Mengevaluasi pencapaian hasil program peserta didik yang mencakup
terbentuknya prestasi dan karakter.
C. Komite Satuan MTs Diponegoro Japah
a. Mendukung kebijakan program kemitraan yang telah ditetapkan satuan MTs
Diponegoro Japah
b. Memantau pelaksanaan program kemitraan yang telah ditetapkan bersama
satuan MTs Diponegoro Japah
c. Memberi saran perbaikan atas pelaksanaan program kemitraan
d. Melakukan evaluasi program kemitraan yang telah dilaksanakan di satuan
MTs Diponegoro Japah.

2. Peran Orang Tua/Wali


a. Menciptakan lingkungan belajar di rumah yang menyenangkan dan mendorong
perkembangan budaya prestasi anak
b. Menjalin interaksi dan komunikasi yang hangat dan penuh kasih sayang dengan
anak
20
c. Memberikan motivasi dan menanamkan rasa percaya diri pada anak
d. Menjalin hubungan dan komunikasi yang aktif dengan pihak satuan MTs
Diponegoro Japah untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif
e. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran dan kegiatan ekstrakurikuler
yang dilakukan anak di satuan MTs Diponegoro Japah
f. Memiliki inisiatif untuk menggerakan orang tua/wali lain agar terlibat dalam
pengambilan keputusan di satuan MTs Diponegoro Japah dan masyarakat
3. Peran Masyarakat
a. Mengembangkan dan menjaga keberlangsungan penyelenggaraan proses
pendidikan yang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, masyarakat
dan keluarga
b. Menyelenggarakan dan mengendalikan mutu layanan pendidikan, baik dilakukan
secara perseorangan, kelompok, keluarga, organisasi profesi, dunia usaha,
maupun organisasi kemasyarakatan.

21
BAB II
VISI, MISI DAN TUJUAN

A. VISI
Dengan menganalisa potensi yang ada di MTs Diponegoro Japah baik dari segi input
peserta didik baru, kompetensi tenaga pendidik, tenaga kependidikan, lingkungan madrasah,
peran serta masyarakat, dan outcome keberhasilan lulusan MTs Diponegoro Japah di
masyarakat sekitar madrasah yang religius, serta melalui komunikasi dan koordinasi yang
intensif antar madrasah dengan warga madrasah maupun dengan stakeholder, tersusunlah visi
madrasah. Adapun visi MTs Diponegoro Japahadalah :
“MENCETAK GENERASI YANG CERDAS, TERAMPIL DAN BERAKHLAK
MULIA DENGAN BERHALUAN AHLUSSUNNAH WAL JAMAAHSERTA PEDULI
TERHADAP LINGKUNGAN”
Indikator Visi :
No Visi Indikator
1 Cerdas - Semangat belajar, suka membaca, prestasinya
meningkat, menjuarai tingkat Kabupaten
2 Terampil - Menghasilkan produk, selalu berusaha,
menguasai IT
3 Berakhlak Mulia - Sopan santun, menghormati yang tua dan
menyanyangi yg muda, menghargai orang lain
4 Berhaluan Ahlussunnah wal - Menjaga amalan ahlussunah waljamaah
jamaah
5 Peduli lingkungan - Menjaga kebersihan diri dan lingkungan,
memanfaatkan sampah, melestarikan lingkungan
hidup dengan menanam

B. MISI
Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah mempunyai misi sebagai berikut :
1) Menyelenngarakan pembelajaran dan bimbingan melalui kegiatan keagamaan
2) Menanamkan kebiasaan membaca Al-Qur’an dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari.
3) Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang efektif dan efisien dibawah
bimbingan guru yang profesional
4) Meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia
pendidikan.
5) Menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk meningkatkan keterampilan siswa.
6) Menanamkan sikap kemandirian siswa melalui kedisiplinan di lingkungan madrasah
7) mewujudkan lingkungan madrasah yang bersih, rindang, asri bebas dari sampah dan
polusi .
8) Menumbuhkembangkan peserta didik yang peduli dan terampil dalam pemanfaatan
sampah
9) Menumbuhkembangkan peserta didik yang berkepribadian kuat untuk melestarikan
lingkungan hidup

C. MOTTO MADRASAH
Motto MTs Diponegoro Japah adalah : “KREATIP”.
Kompak, Ramah, Edukatif, Amanah, Tangguh, Islami dan Profesional.
22
D. TUJUAN MADRASAH
Mengacu pada visi dan misi madrasah, motto, serta tujuan umum pendidikan dasar, Tujuan
Pendidikan Madrasah Tsanawiyah secara umum adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mendasarkan pada tujuan umum tersebut maka tujuan
pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Diponegoro Japah adalah :
a. Memiliki keimanan dan ketaqwaan yang kuat dibuktikan 85% peserta didik terbiasa :
1) Melaksanakan sholat dhuha dan sholat dzuhur berjamaah ketika hari Ahad di rumah
atau di masjid/musholla terdekat;
2) Melaksanakan sholat maghrib, isya’ dan subuh secara berjama’ah di
masjid/musholla di sekitar rumahnya;
3) Melaksanakan puasa ramadhan sesuai dengan ketentuan syariat Islam;
4) Membayar zakat fitrah sesuai dengan ketentuan syariat Islam;
5) Mengucapkan kalimat thayyibah dalam kehidupan sehari-hari;
6) Membaca Al Quran surat-surat pendek pilihan setiap pagi hari sebelum pelajaran
dimulai sesudah shalat dhuha berjama’ah dan sholat dzuhur berjama’ah;
b. Hafal surat Adh dhuha s.d. An Nas dan surat al Mulk untuk kelas VII; hafal surat al
Waqi’ah dan Ar Rahman untuk kelas VIII; dan hafal surah Yasin dan tahlil untuk kelas
IX.
c. Memiliki akhlak mulia dalam kehidupan sehari-hari baik hubungannya dengan orang
tua, guru dan teman sehingga tingkat pelanggaran Peserta Didik terhadap tata tertib
madrasah tidak melebihi 5%.
d. Mengoptimalkan proses pembelajaran untuk mewujudkan empat pilar belajar, yaitu
learning to know,learning to do, learning to live together in peace and harmony dan
learningto beserta layanan bimbingan dan konseling yang diprioritaskan pada
kemampuan belajar dan berinovasi melalui berpikir kritis dan penyelesaian masalah,
kreativitas dan inovasi, komunikasi, dan kolaborasi; kemampuan literasi digital melalui
penggunaan literasi informasi, literasi media, dan literasi teknologi; kecakapan hidup
melalui pendekatan fleksibilitas dan adaptabilitas, inisiatif dan mandiri, interaksi lintas
sosial-budaya, produktivitas dan akuntabilitas, kepemimpinan dan tanggung jawab;
karakter moral melalui penguatan rasa cinta tanah air, nilai-nilai budi pekerti luhur
(jujur, adil, empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, dan rendah
hati).
e. Melestarikan budaya daerah melalui MULOK Bahasa Jawa, dan budaya Islam
f. Meraih kejuaraan dalam beberapa cabang olah raga dan seni di tingkat kabupaten dan
provinsi
g. Memiliki jiwa cinta budaya daerah dan nasional serta budaya Islam yang
diinternalisasikan melalui kegiatan seni hadroh, apresiasi seni, jamaah tahlil, barzanji dan
lain-lain.

23
BAB III
PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN

A. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
1. Muatan Kurikulum
a. Intrakurikuler
PadaTahun Pelajaran 2023/2024, MTs Diponegoro Japah mengimplementasikan:
1) Sistem kredit semester (SKS) untuk semua Jenjang Kelas VII, VIII,IX
Merupakan bentuk penyelenggaraan pendidikan yang peserta didiknya dapat
menyelesaikan keseluruhan beban belajar sesuai dengan bakat, minat, kemampuan,
dan kecepatan belajarnya. Pengorganisasian pembelajaran bervariasi dilakukan
melalui penyediaan unit-unit pembelajaran utuh setiap mata pelajaran yang dapat
diikuti oleh peserta didik. Unit pembelajaran utuh disebut juga dengan Unit
Kegiatan Belajar Mandiri (UKBM). UKBM merupakan satuan pelajaran yang kecil
yang disusun secara berurutan dari yang mudah sampai ke yang sukar. Satuan
pelajaran tersebut merupakan pelabelan penguasaan belajar peserta didik terhadap
pengetahuan dan keterampilan yang disusun menjadi unit-unit kegiatan belajar
yang melibatkan satuan waktu belajar.
UKBM tersebut memuat:
- Capaian Pembelajaran (CP) untuk fase E kelasVII (Kurikulum Merdeka)
- Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk kelas VIII, IX
(Kurikulum 2013)
- Strategi pembelajaran individual untuk mencapai ketuntasan beban belajar yang
telah ditentukan. Dalam UKBM disamping sebagai pelabelan penguasaan
peserta didik terhadap pengetahuan dan keterampilan diharapkan juga
memberikan dampak pengiring terbangunnya karakter yang dibutuhkan dalam
kehidupan abad ke-21 seperti berpikir kritis, bertindak kreatif, bekerja sama,
berkomunikasi, dan lain-lain.
2) Kurikulum Merdeka
Kurikulum pembelajaran yang mengacu pada pendekatan bakat dan minat.
Para pelajar dapat memilih pelajaran apa saja yang ingin dipelajari sesuai dengan
bakat dan minatnya. Sistem pembelajaran ini berbasis pada proyek tertentu (Project
Based Learning), dengan penguatan pada proyek Profil Pelajar Pancasila dan Profil
Pelajar Rahmatan Lil ‘Alamin.
Pengorganisasian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu
Pengetahuan Sosial secara paralel dengan Jam Pelajaran yang terpisah seperti pada
mata pelajaran yang berbeda-beda, diikuti dengan unit pembelajaran inkuiri yang
mengintegrasikan muatan Ilmu Pengetahuan Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial
tersebut.

2. Konsep Pembelajaran
a. Kegiatan pembelajaran berorientasi kepada usaha-usaha peserta didik yang
memiliki kompetensi sikap, pengetahuan,dan keterampilan setelah mempelajari suatu
muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan
pendidikan tertentu.
24
b. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan
afektif, serta mampu berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara,
dan berperadaban dunia.
c. Kegiatan pembelajaran dilakukan tidak hanya untuk mencapai ketuntasan
kompetensi dasar (KD) kurikulum, namun lebih menititik beratkan pada penguatan
karakter, praktik ibadah, peduli pada lingkungan dan kesalehan sosial lainnya.
d. Peserta didik didorong untuk menemukan dan mentransformasikan informasi
kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan
melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan
lingkungan dan kemajuan zaman.
e. Menfasilitasi peserta didik terlibat secara aktif mengembangkan potensi
dirinya memiliki kompetensi. Guru menyediakan pengalaman belajar bagi peserta
didik untuk mengembangkan potensi yang dimiliki dengan mandiri dan konsisten
sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat (lifelong education).
f. Mulai menerapkan dalam lingkup sederhana dan bertahap pembelajaran
berbasis proyek yang bertujuan mengembangkan soft skill serta karakter sesuai aspek
profil pelajar Pancasila dan aspek profil pelajar Rahmatan lil Alamin.
g. Mulai menerapkan secara bertahap pembelajaran yang berfokus pada aspek
pada materi esensial, sehingga ada waktu untuk pembelajaran mendalam untuk
kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
h. Mulai menerapkan kesempatan kepada guru untuk melakukan pembelajaran
yang terdiferensiasi berdasarkan kemampuan para peserta didik dengan
mempertimbangkan potensi dan kemampuan serta bakatnya.

3. Prinsip Pembelajaran
a. Pembelajaran dilakukan dengan tatap muka, tatap muka terbatas,pembelajaran jarak
jauh dan campuran (Blended Learning), baik secara Daring (dalam jaringan) dan
Luring (luar jaringan) secara simultan sesuai kebutuhan, sehingga kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan untuk memberikan pengalaman belajar yang
bermakna bagi peserta didik, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian
kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.
b. Pembelajaran berlangsung di madrasah, rumah, dan dilingkungan sekitar sesuai
dengan kondisi masing-masing termasuk mempertimbangkan materi, metode
pembelajaran yang telah ditetapkan.
c. Pembelajaran dikembangkan secara kreatif daninovatif dala mmengoptimalkan
tumbuhnya kemampuan kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif peserta didik.
d. Pembelajaran menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah
peserta didik, dan dimana saja adalah kelas.
e. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran.
f. Pembelajaran intra kurikuler dan ekstra kurikuler mulai membudayakan karakter dan
penguatan nilai karakter atau akhlak, serta keterampilan beribadah peserta didik
ditengah keluarga.
g. Mengedepankan pola interaksi dan komunikasi yang positif dan sinergis antara guru
dengan peserta didik dan orangtua/wali.
h. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif
25
4. Materi, Metode dan Media Pembelajaran
a. Pengembangan Materi Ajar.
Guru memilih materi pelajaran esensi untuk dijadikan prioritas dalam pembelajaran.
Sedangkan materi lain dapat dipelajari peserta didik secara mandiri. Materi
pembelajaran diambilkan dan dikumpulkan serta dikembangkan dari:
1. Berbagai sumber belajar baik tautan pembelajaran maupun buku sumber atau
literatur lain yang berkaitan dengan ruang lingkup yang sesuai dan benar.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan dan/atau berkaitan dengan fenomena
sosial yang bersifat kontekstual, dibimbing agar peserta didik secara aktif
menemukan pemahaman, kreatifitas dan ide pengembangan masa yang akan
datang.
b. Metode Pembelajaran
1. Desain pembelajaran untuk memperkuat pendekatan berbasis ilmiah/saintifik
dengan model-model pembelajaran, seperti model Pembelajaran Berbasis
Penemuan (Discovery learning) model Pembelajaran Berbasis Penelitian
(Inquirylearning), Model Pembelajaran Berbasis Proyek (ProjectBasedLearning),
yang memungkinkan peserta didik belajar secara aktif dan kreatif.
2. Guru diberikan kesempatan yang luas untuk memilih dan menerapkan metode yang
memungkinkan pencapaian tujuan dan capaian pembelajaran.
3. Guru secara kreatif mengembangkan metode pembelajaran aktif yang disesuaikan
dengan karakteristik materi/tema, karakter dan kondisi yang dimiliki oleh
madrasah.
4. Guru secara kreatif membimbing pengetahuan, keterampilan, dan hafalan,
murojaah hafalan serta melakukan penilaian hafalan.
5. Pemberian tugas pengayaan pembelajaran dilaksanakan dengan
mempertimbangkan materi dan beban belajar, beban tugas yang diberikan kepada
peserta didik dipastikan dapat diselesaikan dengan baik oleh peserta didik.
6. Mulai menerapakan Pembelajaran deferensial secara bertahap pada mata pelajaran
tertentu dengan memberi keleluasaan pada peserta didik untuk meningkatkan
potensi dirinya sesuai dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar peserta
didik tersebut. Pembelajaran berdiferensiasi tidak hanya berfokus pada produk
pembelajaran, tapi juga fokus pada proses dan konten/materi.
c. Media dan sumber belajar.
Guru menggunakan media yang ada disekitar lingkungan, dapat berupa benda-benda
yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran sederhana. Pemilihan media
disesuaikan dengan materi/tema yang diajarkan dan tagihan.
Selain itu guru dan peserta didik dapat menggunakan media dan sumber belajar
antara lain: buku madrasah elektronik (https://bse.kmendikbud.go.id), sumber bahan
ajar peserta didik, Guru berbagi (E-LearningMadrasah), aplikasie-learning madrasah
(https://elearning.kemenag.go.id/), web Rumah Belajar oleh Pusdatin
Kemendikbud (https://belajar.kemdikbud.go.id), TVRI, TV edukasi
Kemendikbud (https:tve.kemendikbud.go.id/live/), Serta aplikasi Pembelajaran
sendiri

26
5. Langkah-Langkah Pembelajaran
Langkah-Langkah Penyiapan sarana pendukung pembelajaran kurikulum yang dilakukan
oleh Madrasah:
a. Melakukan pemetaan/ skrining zona tempat tinggal peserta didik, pendidik dan tenaga
kependidikan untuk menentukan model pengelolaan pembelajaran.
b. Menetapkan model pengelolaan pembelajaran, baik muatan, beban belajar serta
kriteria penilaian.
c. Memastikan sistem pembelajaran yang terjangkau bagi semua peserta didik termasuk
peserta didik penyandang disabilitas apabila ada.
d. Membuat program Kerjasama dengan komite madrasah untuk mendukung
pembelajaran dan peningkatan prestasi, melalui partisipasi kegiatan sesuai
kesepakatan dan program komite.
e. Membentuk tim pengembang madrasah dimadrasah terdiri dari unsur guru, tenaga
kependidikan, komite madrasah, dan memberikan pembekalan mengenai tugas dan
tanggung jawab kepada tim ini dalam rangka peningkatan mutu madrasah.

Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kurikulum yang dilakukan oleh guru:


1. Menyiapkan Perencanakan Pembelajaran
a. Sebelum melakukan aktifitas pembelajaran, guru menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) dan rencana praktik pelaksanaan profil pelajar pancasila yang
disusun secara simple/sederhana, mudah dilaksanakan, serta memuat hal-hal pokok
saja namun tetap berpedoman pada SK Dirjen Pendis Nomor 5164 Tahun 2018
Juknis tentang penyusunan Rencana Pelaksaan Pembelajaran (RPP) dan edaran
Mendikbud Nomor 14 Tahun 2019 tentang penyederhanaan RPP.
b. Dalam menyusun RPP, guru merujuk pada SKL, KI-KD dari materi esensi dan
dan Indikator Pencapaian yang diturunkan dari KD.
c. Guru membuat pemetaan KD dan memilih materi esensial yang akan diajarkan
kepada peserta didik.
d. Dalam setiap menyusun RPP, terdapat 3 (tiga) ranah yang perlu dicapai dan perlu
diperhatikan pada setiap akhir pembelajaran, yaitu dimensi sikap, aspek
pengetahuan dan aspek keterampilan.
e. Guru membuat rencana pelaksanaan Profil Pelajar Pancasila Rahmatan lil Alamin
sebelum melakukan aktifitas pelaksanakan karakter Pancasila Rahmatan lil Alamin,
guru menyusun rencana pelaksanaan projek Pancasila Rahamatan lil Alamin
(RPPA) yang disusun secara simple/sederhana, mudah dilaksanakan,
f. Dimensi sikap mencakup nilai-nilai spiritual sebagai wujud iman dan takwa kepada
Allah Swt, mengamalkan akhlak yang terpuji, membudayakan sikap moderasi
beragama dan menjadi teladan bagi keluarga masyarakat dan bangsa, yaitu sikap
peserta didik yang jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, mandiri, dan
percaya diri dan berkemauan kuat untuk mengimplementasikan hasil
pembelajarannya di tengah kehidupan dirinya dan masyarakatnya dalam rangka
mewujudkan kehidupan beragama, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara yang
lebih baik.
g. Dimensi pengetahuan yaitu memiliki dan mengembangkan pengetahuan secara
konseptual, faktual, prosedural dan meta kognitif secara teknis dan spesifik dari
27
tingkat sederhana, kongkrit sampai abstrak, komplek berkenaaan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya Masyarakat
sekitar,lingkungan alam,bangsa, negara dan kawasan regional, nasional maupun
internasional.
h. Dimensi keterampilan yaitu memiliki keterampilan berpikir tingkat tinggi dan
bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif serta
mampu bersaing di era global dengan kemampuan sikap, pengetahuan dan
keterampilan yang dimiliki.
2. Kegiatan pembelajaran
1) Kegiatan pra pembelajaran
a) Guru menyiapkan nomor telepon peserta didik atau orang tua/wali peserta
didik dan membuat grup WhatsApp (atau aplikasi komunikasi lainnya)
sebagai media interaksi dan komunikasi.
b) Guru melakukan diskusi dengan orangtua/wali dan peserta didik untuk
memastikan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik mendukung
proses pembelajaran yang dilaksanakan di madrasah.
c) Memberikan penjelasan tentang materi, media/aplikasi pembelajaran
yang akan dipakai dalam proses pembelajaran
d) Guru menyiapkan RPP yang sesuai dengan kondisi dan tujuan pembelajaran.
2) Kegiatansaat pembelajaran
a) Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan pastikan peserta didik dalam
kondisi sehat dan siap mengikuti pembelajaran
b) Guru mengajak peserta didik berdoa sebelum pembelajaran.
c) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
d) Guru menyampaikan materi sesuai dengan metode yang direncanakan
e) Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya,
mengemukakan pendapat dan/atau melakukan refleksi pembelajaran.
3) Kegiatan pasca pembelajaran
a) Setiap peserta didik mengisi lembar aktivitas sebagai bahan pemantauan
belajar harian.
b) Mengingatkan orang tua/wali peserta didik atau peserta didik untuk
mengumpukan foto aktifitas/lembar tugas atau file penugasan
c) Memberikan umpan balik terhadap hasil karya/tugas peserta didik/lembar
refleksi pengalaman belajar.
d) Kegiatan penutup diakhiri dengan membaca doa, guru memberikan informasi
kepada peserta didik tentang materi/kompetensi yang akan dipelajari pada
pertemuan berikutnya dan memberikan pesan karakter, moderasi
beragama.
6. Pengelolaan Kelas
MTs Diponegoro Japah termasuk madrasah dengan jumlah rombel yang sedikit
karenanya pedoman pengelolaan kelas pada madrasah dilaksanakan dengan:
1. Sebagai indikator pelaksanaan pengelolaan kelas yang efektif, dapat dilihat dari
standar atau karakteristik pengelolaan kelas yang baik. Standar dan karakteristik
pengelolaan kelas yang baik dapat dilihat sebagai berikut:
a. Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik peserta didik, dan mata
28
pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan dilakukan;
b. Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus dapat didengar
baik oleh peserta didik;
c. Tutur kata guru santun dan dapat dimengerti peserta didik;
d. Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan.
e. Guru menciptakan, ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, keselamatan dan
kepatuhan pada peraturan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran;
f. Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan hasil belajar
peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung;
g. Guru menghargai peserta didik tanpa memandang latar belakang agama, suku,
jenis kelamin, dan status sosial ekonomi;
h. Guru menghargai pendapat peserta didik;
i. Guru memakai pakaian yang sopan, bersih, dan rapi;
j. Pada tiap awal semester, guru menyampaikan silabus mata pelajaran yang
diampunya,Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai waktu yang
dijadwalkan.
2. Untuk mendukung pembelajaran tatap muka maka dilaksanakan bagi peserta didik
yang belum terpenuhi fasilitasnya berupa laptop, Hp android maupun jaringan
internet, guru dan peserta didik menggunakan fasilitas melalui media buku, modul,
dan bahan ajar dari lingkungan sekitar. Selain itu, para peserta didik juga dapat
menggunakan media televisi dan radio dan media pembelajaran lainnya.
3. Dalam memberikan penugasan atar PR hendaknya menyeseuikan bobot pembelajaran
yang disesuiakan.
B. STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
1. Struktur Kurikulum dan muatan kurikulum
Struktur kurikulum MTs Diponegoro Japah.meliputi sejumlah mata pelajaran yang
keluasan dan kedalamannya sesuai dengan Kompetensi Inti dan kompetensi dasar yang
ditetapkan pemerintah secara nasional. Untuk mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
dan Bahasa Arab sesuai KMA Nomor 183 tahun 2019 tentang Kurikulum Pendidikan
Agama Islam dan Bahasa Arab pada Madrasah (KI, KD Terlampir).
Adapun struktur kurikulum Nasional yang diterapkan di MTs Diponegoro Japah
berpedoman pada KMA Nomor 184 tahun 2019 dan Permendikbud Nomor 24
tahun 2016 dan Permendikbud nomor 37 tahun 2018 tentang KI KD Kurikulum 2013 .

29
a. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu (Kurikulum 2013 Revisi) Kelas VIII dan IX
Reguler
Keterangan :
ALOKASI WAKTU
MATA PELAJARAN
BELAJAR
PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fiqih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Bahasa Arab 3 3 3
5. Matematika 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 4 4 4
7. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
8. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya (Musik) 2 2 2
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2. 2 2 2
Kesehatan
3. Informatika / Prakarya 2 2 2
Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 1 1 1
2 Ke-NU-an 1 1 1
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 44 44 44

Mata.
M
1. Mata pelajaran Kelompok A merupakan mata pelajaran yang muatan dan acuannya
dikembangkan oleh pusat
2. Mata pelajaran Kelompok B merupakan kelompok mata pelajaran yang muatan dan
acuannya dikembangkan oleh pusat dan dapat dilengkapi dengan muatan/konten
lokal
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang berdiri
sendiri.
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka adalah 40 (empat puluh) menit.
5. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat memuat konten
lokal.

30
6. Mata Pelajaran Informatika/ Seni Budaya, satuan pendidikan menyelenggarakan
Drumband
7. Muatan Lokal pada MTs Diponegoro Japah adalah Bahasa Jawa pada kelas VII,
VIII dan IX, yang menjadi kekhasan madrasah muatan lokal mata pelajaran Ke-
NU-an (satu) jam pada setiap pekannya.

b. Mata Pelajaran dan Alokasi Waktu (Kurikulum Merdeka) Kelas VII


Dengan adanya penerapan projek pelajar Pancasila dan proyek profil pelajar Rahmatan
lil Alamin maka Struktur Kurikulum pad di MTs Diponegoro Japah Tahun Pelajaran
2023/2024 mengalami penyesuaian pada jumlah jam dan waktunya belajar, tersaji
sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU BELAJAR


PER MINGGU
MATA PELAJARAN
VII VIII IX
INTRAKURIKULER P5RA
Kelompok A
1. Pendidikan Agama
Islam
a. Al-Qur’an Hadis 72 72(2) 2 25% 18 0,5 2 2
b. Akidah Akhlak 72 72(2) 2 25% 18 0,5 2 2
c. Fiqih 72 72(2) 2 25% 18 0,5 2 2
d. Sejarah Kebudayaan 72 72(2) 2 25% 18 0,5 2 2
Islam
2. Pendidikan Pancasila 72 72(2) 2 25% 18 0,5 2 2
dan Kewarga negaraan
3. Bahasa Indonesia 216 216(6) 6 25% 54 1,5 6 6
4. Bahasa Arab 108 108(3) 3 25% 27 0,75 3 3
5. Matematika 180 180(5) 5 25% 45 1,25 5 5
6. Ilmu Pengetahuan 144 144(4) 4 25% 36 1 4 4
Alam
7. Ilmu Pengetahuan 144 144(4) 4 25% 36 1 4 4
Sosial
8. Bahasa Inggris 144 144(4) 4 25% 36 1 4 4
Kelompok B
Informatika 72 72(2) 2 25% 18 0,5 2 2
Pilihan : 72 72(2) 2 25% 18 0,5 2 2
Seni Budaya (music)
Pendidikan Jasmani, 72 72(2) 2 25% 18 0,5 2 2
31
Olahraga dan
Kesehatan
Muatan Lokal
1. Bahasa Jawa 36 36 (1) 1 25% 9 0,25 1 1
2. Ke-NU-an 36 36 (1) 1 25% 9 0,25 1 1
Jumlah Alokasi Waktu Per 1584 1440 44 396 11 44 44
Minggu

Keterangan :
1. Perhitungan waktu disampaikan dalam satu tahun, madrasah dalam
memanfaatkan waktu yang tersedia dapat merencanakan sendiri menjadi setiap
minggu, dua minggu, tiga mingguan, bulanan atau bahkan secara blok materi
dengan meamanfaatkan waktu yang diperlukan untuk mewujudkan capaian
pembelajaran. Pertimbangan adalah efektivitas pembelajaran yang hendak dicapai
oleh setiap mata pelajaran atau kolaboratif beberapa mata pelajaran.
2. Angka dalam kurung, contoh (2), (3), (5) atau lainnya hanya merupakan alat
perhitungan perpekan, bukan satuan waktu yang harus ditempuh dalam satu peka.
Dalam hal in madrasah memiliki kewenangan yang bebas berdasarkan kebutuhan
waktu belajar siswa. Madrsah dapat memperhitungkan waktu berdasrkan pekan
atau capaian pembelajaran berdasarkan efektivitas kebutuhan belajar siswa.
3. Mata pelajaran Kelompok B dapat berupa mata pelajaran muatan lokal yang
berdiri sendiri.
4. Satu jam pelajaran beban belajar tatap muka masa endemi adalah 40 (empat
puluh) menit.
5. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan dapat memuat
konten lokal, dilakukan oleh peserta didik secara mandiri dengan arahan dari guru
melalui media pembelajaran.
6. Untuk Mata Pelajaran Prakarya dan/Seni budaya, Pada masa ini satuan
pendidikan menyelenggarakan salah satu atau pilihan mata pelajaran tersebut.
Pada MTs Diponegoro Japah Mata Pelajaran Prakarya dan/Seni Budaya adalah
Musik/Drumband karena sesuai dengan visi misi MTs Diponegoro Japah.
c. Pengembangan diri
Pengembangan diri adalah kegiatan pengembangan mata pelajaran yang
dilaksanakan diluar jam pembelajaran dengan tatap muka satu minggunya 1 jam
pelajaran dibimbing oleh tenaga teknis pengembangan diri dari luar
madrasah.Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan,
potensi, bakat, minat, kreativitas, kemandirian, wawasan, kondisi dan perkembangan
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah.
Fungsi ekstra kurikuler dalam pengembangan diri :
1. Fungsi Pengembangan :
Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan dan kreatifitas peserta didik,
sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka.
2. Fungsi Sosial :
32
Mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab, kebersamaan, saling
menghormati dan serta menghargai pada diri peserta didik.
3. Fungsi Rekreatif :
Menunjang perkembangan melalui suasana rileks, menyenangkan dan
menggembirakan bagi peserta didik yang mendukung proses perkembangan.
4. Persiapan Karir : Membina dan membuka jalan karir sesuai potensi diri.
Kegiatan pengembangan diri merupakan upaya pembentukan watak dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling
(berkenaan dengan masalah pribadi, kehidupan sosial, kegiatan belajar, dan
pengembangan karir), Pengembangan diri di MTs Diponegoro Japah disusun
sebagai berikut:
1) Kegiatan Pengembangan Diri secara terprogram yang terdiri atas 2
komponen,yaitu :
a. Kegiatan pelayanan Bimbingan Konseling yang dilakukan secara terjadwal
di dalam dan di luar kelas berkenaan dengan masalah diri dan kehidupan
pribadi dan kemampuan sosial, kemampuan belajar, wawasan dan
pengembangan karir peserta didik.
b. Kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler yang dilaksanakan secara
terjadwal di luar kelas oleh guru – guru Pembina/pelatih ekstra kurikuler,
dan wakil kepeserta didikan. Peran guru pembimbing (konselor) dalam hal
ini sebagai need assasment dan wadah untuk memberikan pembinaan
mengenai pengembangan potensi peserta didik, pelayanan konsultasi serta
membantu mengatasi permasalahan–permasalahan yang mungkin timbul
dalam kegiatan tersebut.Kegiatan ekstra kurikuler membantu
pengembangan peserta didik sesuai kebutuhan, potensi, bakat, minat, serta
kondisi diri mereka melalui kegiatan :
- Kepramukaan
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan
konseling berkenaan dengan masalah diri pribadi, kehidupan sosial,
kegiatan belajar, dan pengembangan karir yang difasilitasi/dilakukan
oleh konselor, sedangkan kegiatan ekstrakurikuler seperti kepramukaan,
kepemimpinan, kelompok seni budaya, kelompok tim olahraga, dan
kelompok ilmiah remaja dilakukan di luar jam pelajaran dapat dibina
oleh konselor, guru dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan
kemampuan dan kewenangannya yang berdasarkan surat keputusan
kepala madrasah.
Penilaian kegiatan pengembangan diri dilakukan secara kualitatif sebagai
bagian integral kurikulum yang merupakan upaya pembentukan watak dan
kepribadian serta pengembangan bakat, minat dan keunikan diri peserta
didik yang dilakukan melalui:
2) Kegiatan Pengembangan Diri secara tidak terprogram dapat dilaksanakan
melalui pembiasaan.
Pembiasaan merupakan “proses pembentukan sikap dan prilaku yang relatif
menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang–
ulang dan dilakukan secara bersama-sama”.
33
a) Tujuan pembiasaan adalah :
a) Mampu menjalankan ajaran agama
b) Menjadi kreatif
c) Memiliki kemandirian
d) Bersikap demokratis
e) Memiliki sikap tanggung jawab
b) Strategi Pembiasaan :
a) Penanggung jawab
b) Pelaksana
c) Tahap kegiatan pembiasaan
d) Metode
e) Bentuk pelakasanaan
f) Waktu pelaksanaan
g) Implementasi program
h) Evaluasi
c) Bentuk pelaksanaan kegiatan pembiasaan
Pembiasaan dalam kegiatan dilaksanakan secara rutin, spontan,terprogram
dan keteladanan yang dilaksanakan secara tidak terjadwal, baik di dalam
kelas maupun di luar kelas. Semua guru berpartisipasi aktif dalam
membentuk watak dan kepribadian serta kebiasaan positif peserta didik.
Kegiatan ini dikoordinir bersama-sama dengan guru piket, wali kelas, wakil
kepala madrasah dan guru pembimbing (konselor). Peran konselordalam hal
ini juga memberikan pembinaan terhadap pengembangan kebiasaan peserta
didik dalam kehidupan sehari-hari.
Bentuk pelaksanaan kegiatan pembiasaan antara lain :
1. Rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di
madrasah. Tujuannya untuk membiasakan peserta didik melakukan sesuatu
dengan baik.Yang termasuk kegiatan rutin, antara lain, membiasakan :
a) Melaksanakan upacara bendera dengan hikmat
b) Beribadah sesuai dengan agamanya, contoh :
1) Membiasakanmelaksanakan satu jam berjuang (dijam 0/sebelum
pembelajaran) dan shalat dhuha berjama’ah
2) Membiasakan tadarus bersama – sama
3) Membiasakan shalat Zuhur berjama’ah
4) Membiasakan mengikuti kajian Islami
5) Membiasakan zakat, infak dan sedekah
6) Membiasakan berdo’a sebelum dan sesudah belajar
7) Olahraga / senam bersama
8) Memelihara kebersihan kelas, tanaman, dan lingkungan madrasah
bersama– sama
9) Melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan tertib dan efektif
10) Berpakaian seragam madrasah yang bersih dan rapi setiap hari
sesuai jadwal
11) Hadir di madrasah dan pulang dari madrasah tepat waktu
12) Melaksanakan tugas piket kebersihan kelas
34
13) Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai pengurus kelas /
anggota kelas
14) Melaksanakan kegiatan muhadhoroh (para siswa akan dituntut
untuk menyampaikan materi tentang tema yang telah ditentukan)
15) Mengerjakan PR dan tugas – tugas madrasah dengan baik
16) Melengkapi alat – alat belajar dan catatan pelajaran.
17) dan lain – lain
2. Spontan, adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu,
tempat dan ruang / tidak terjadwal dalam kejadian khusus. Hal ini
bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam
membiasakan bersikap sopan santun, dan sikap terpuji lainnya. Contohnya:
1) Mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan, dan
sesama peserta didik.
2) Membuang sampah pada tempatnya
3) Antri
4) Menghargai pendapat orang lain
5) Menolong atau membantu orang lain / teman
6) Konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai
kebutuhan dan lain-lain
7) Membiasakan mengerjakan PR, tugas, ulangan dan ujian sendiri dan
bersikap jujur
3. Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang
dapat dijadikan contoh, teladan dan atau idola. Ciri khasnya adalah apabila
seseorang terbiasa melakukan sesuatu perilaku positif tertentu, sehingga
menjadi “budaya” dalam hidupnya. Contoh :
1) Selalu melakukan shalat dhuha
2) Selalu melakukan tadarus
3) Gemar melakukan infaq dan sadaqoh
4) Gemar membaca bersama – sama di perpustakaan
5) Gemar olahraga/ senam bersama – sama
6) Selalu datang dan pulang madrasah tepat waktu
7) Selalu bersikap sopan dan santun
8) Selalu berpakaian bersih, rapi dan sopan
9) Selalu bertutur kata yang baik dan sopan
10) Selalu bersikap jujur, ramah, dan tenggang rasa
11) Selalu bersikap disiplin dan bertanggung jawab
12) Selalu melaksanakan ibadah dengan rutin
13) Selalu mengikuti upacara bendera dengan hidmat
14) Memaafkan kesalahan orang lain dengan ikhlas
15) Memuji kebaikan dan keberhasilan orang lain
16) Rajin mengerjakan tugas – tugas/ PR madrasah dengan benar
17) Dalam hal ini, guru menjadi contoh keteladanan bagi peserta didik dan
berusaha memotivasi mereka untuk menciptakan budaya positif
madrasah, selanjutnya akan menjadi budaya sehari-hari dalam
kehidupan di masyarakat.
35
4. Terprogram, kegiatan yang dirancang secara khusus dan dilaksanakan
secara bertahap disesuaikan dengan kalender pendidikan/ jadwal yang
telah ditetapkan. Kegiatan ini dapat dilaksanakan secara individual,
kelompok, dan klasikal. Membiasakan melakukan kegiatan ini artinya
membiasakan peserta didik dan personil madrasah aktif dalam melakukan
kegiatan madrasah sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-masing.
Contoh kegiatan ini adalah:
1) Kegiatan Matsama
2) Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional
3) Kegiatan memperingati hari-hari besar Islam
4) Lomba keagamaan
5) dan lain - lain
5. Pengkondisian, pengadaan sarana yang mendorong terbentuknya perilaku
terpuji. Kegiatan pengembangan diri dapat dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan
kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karier peserta didik serta
kegiatan ekstrakurikuler, seperti kepramukaan, kepemimpinan, kelompok
seni budaya, kolompok tim olahraga, dan kelompok ilmiah remaja.
Mekanisme pelaksanaan kegiatan pengembangan diri diberikan di luar jam
pembelajaran (ekstrakurikuler) dengan dibina oleh guru-guru yang
memiliki kualifikasi yang baik berdasarkan surat keputusan kepala
madrasah.

d) Penguatan Moderasi Beragama


1. Bersikap Tawasuth (bersikap tengah-tengah) dalam kehidupan
Nilai ini ditumbuhkan oleh guru kepada peserta didik dalam
menyampaikan pembelajaran, pembiasaan dan pengamalan kehidupan
agama baik di lingkungan madrasah maupun lingkungan masyarakat
dengan cara melakukan kegiatan atau pembiasaan menghargai perbedaan,
menghormati perilaku dan budaya orang lain yang tidak sepaham dengan
kita. Guru dalam menyampaikan pembelajaran hendaknya dapat
menyampaikan nilai spiritual, nilai sosial dan nilai kompetensional
disampaikan secara tawasuth dan dari berbagai tinjauan, sehingga peserta
didik dalam memahami nilai dan karakter tersebut memiliki perspektif
keilmuan,perpekstif keyakinan dan perspektif keberagaman.
2. Bersikap Tasamuh (menghargai)
Negara Indonesia secara demografis terdiri atas wilayah yang berpulau-
pulau tak kurang dari 18.306 , memiliki kekayaan 633 suku, 652 bahasa
daerah, tinggal bersama dalam bingkai persatuan Indonesia sehingga
perbedaan itu menumbuhkan keragaman adat ,budaya, nilai kebenaran dan
gaya hidup, maka sikap keberagamaan tasamuh adalah kemampuan
seseorang dalam menghargai bahwa setiap individu memiliki sifat,
karakter dan keunikan masing-masing, sikap ini ditumbuhkan dalam
proses pembelajaran, pembiasaan maupun pengamalan keagamaan dengan
diskusi , sehingga diharapkan kecerdasan yang diperoleh kelak mampu
36
membangun kedamaian, kerukunan hidup antar sesama (live together) dan
bisa hidup berdampingan (live with other ) dengan orang lain yang
berbeda agama, keyakinan, ras etnis dalam bingkai persatuan bangsa.
3. Mengembangkan asy Syura (musyawarah)
Sikap musyawarah dikembnagkan dalam kehidupan madrasah mengingat
setiap manusia memiliki persamaan hak, maka pengambilan keputusan
termasuk ketua mempunyai hak yang sama , dalam berpendapat dibiasakan
bahwa peserta dapat memberikan pendapatnya, meskipun pada akhirnya
pendapatnya belum tentu diterima dan menjadi keputusan dengan cara
menghargai pendapat orang, kebersamaan dan mampu menerimanya
dengan tanggung jawab, bentuk-bentuk keputusan bersama dalam
musyawarah di lingkungan madrasah, antara lain pada saat Pemilihan
Ketua Osis, Pemilihan Ketua Kelas, Pengambilan keputusan rencana
kegiatan madrasah ,rapat kerja dan pembiasaan dalam manajemen OSIS.
4. Gemar melakukan Islah (perdamaian)
Ishlah adalah sikap yang perlu dilakukan dan dikembangkan untuk
menghilangkan terjadinya kerusakan, dan perpecahan antara manusia dan
melakukan perbaikan dalam kehidupan manusia sehingga tercipta kondisi
yang aman, damai, dan sejahtera dalam kehidupan masyarakat. Ishlah
dilakukan di madrasah sebagai suatu aktifitas yang ingin membawa
perubahan dari keadaan yang buruk menjadi keadaan yang baik, bertujuan
untuk merubah keadaan masyarakat yang rusak akhlak dan akidah,
menyebar ilmu pengetahuan dan memerangi kejahilan sehingga menjadi
hamba Allah Swt yang menyembah-Nya.
Untuk menanamkan sikap islah kepada peserta didik dan warga madrasah
perlu dikembangkan, dilaksanakan dan dibudayakan sikap memandang
dunia ini beragam, perbedaan adalah hal yang wajar, Bersikap toleran,
saling menghormati dan menghargai, mengutamakan mengomunikasikan
masalah dengan baik, Membiasakan mencari opini dari pihak lain saat
berkonflik,peserta didik perlu dilatih menyelesaikan Konflik dengan baik
dan demokratis.
5. Mengembangkan sikap al Qudwah (kepeloporan)
Sikap kepeloporan aspek ruhiyah yaitu mengembangkan dalam mentalitas
dan moralitas yang kuat dalam menghadapi tantangan, tuntutan
pengorbanan dan resiko dihadapi tenang dan stabil secara kejiwaan dan
pemikiran dan perilaku.Disamping itu warga madrasah perlu
dikembangkan sikap kepeloporan pemikiran dan ilmu. Kepeloporan dalam
idealisme, ideologi, pemikiran, ide-ide dan juga keilmuan.
Dalam membangun jiwa kepeloporan ini warga madrasah dikembangkan
sikap selalu bersemangat membaca, baik membaca Qur’an, Hadits,
maupun surat kabar dan majalah, termasuk juga mampu membaca situasi
dan kondisi masyarakat karena masyarakat merupakan lembaran-lembaran
buku besar yang juga harus dibaca. Para guru diharapkan memberikan
contoh keteladanan kepeloporan dalam segala aspek kepada peserta didik
dengan memberikan contoh, keteladanan dan keberanian melakukan
37
sesuatu yang baik atau suatu perubahan menuju kehidupan yang lebih
baik.
6. Bersikap al I’tidal (Proporsional)
Para guru hendaknya melatih sikap adil dalam kehidupan sehari hari yaitu
dengan membiasakan sikap saling menghargai, memperlakukan orang lain
seperti bagaimana kita ingin diperlakukan, menempatkan diri kita di posisi
orang lain, memahami hak kewajiban setiap individu, menjadi pribadi
yang peka terhadap perasaan orang lain, bersikap sopan santun,
memperhatikan orang lain ketika sedang menyampaikan sesuatu,
menyampaikan tanggapan yang baik, memberikan pendapat ketika
dipersilahkan, menghargai pendapat orang lain, berbicara dengan kata
yang baik, meminta maaf ketika berbuat kesalahan.
7. Mencinta al-A’naf (Anti kekerasan)
Setiap manusia cinta damai dan anti kekerasan, maka sikap menghargai
dikembangkan dilingkungan madrasah dengan menciptakan iklim senang
melakukan perdamaian yang kondusif di madrasah, disamping itu
penanaman nilai-nilai yang terkait dengan persoalan moral, empati, sopan
santun,serta tolong-menolong dapat menjadi tolok ukur bagi munculnya
kehidupan harmonis di antara peserta didik, madrasah hendaknya
menerapkan hukuman yang bersifat edukatif dan menumbuhkan kesadaran
untuk melakukan perubahan, menghindari sekecil apapun kekerasan baik
verbal maupun non verbal, Namun dilakukan dengan pendekatan kasih
sayang, kembangkanlah budaya hidup sikap kasih sayang, rasa saling
menghargai dan menghormati dalam perbedaan, toleransi, dan
bermusyawarah dalam menyelesaikan permasalahaan.
Sikap anti kekerasan juga ditumbuhkan lingkungan keluarga, yaitu dengan
diciptakannya suasana hubungan yang harmonis di antara anggota
keluarga dan dalam hal ini peran orang tua sangat menentukan.
8. Gemar dalam al ’Itirof (Ramah dalam Budaya)
Manusia diberikan kemampuan dan kebebasan untuk berkarya, berpikir
dan menciptakan suatu kebudayaan. Budaya merupakan hasil karya
manusia. Sedangkan Islam sebagai agama adalah pemberian Allah untuk
kemaslahatan manusia itu senndiri. Agama Islam diberikan Allah Swt
kepada manusia untuk mengarahkan dan membimbing karya-karya
manusia agar bermanfaat, berkemajuan, mempunyai nilai positif dan
mengangkat harkat manusia. Manusia dituntut menggunakan pikiran untuk
mengolah alam dunia ini menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi
kepentingan manusia.
Guru hendaknya mengajarkan kepada peserta didik tentang budaya positif
Indonesia yang dilaksanakan mengakar dalam kehidupan, tidak mudah
mengkafirkan atau membid’ahkan sesuatu budaya kegaamaan yang
berbeda dengan kita.
Guru hendaknya memberikan pengertian secara luas tentang tafsir bid’ah
dan perbedaan mengamalakan keagamaan dari segi budaya, sosial dan adat
istiadat, sehingga peserta didik dibimbing melaksankan suatu budaya
38
keagaaman dengan memiliki pengetahuan, kesadaran dan sikap
menghargai perbedaan dalam keberagamaan sosial dan adat istiadat
bangsa.
Kembangkanlah suasana madrasah yang ramah budaya juga memiliki nilai
akomodatif terhadap kebudayaan lokal berarti penerimaan terhadap unsur
kultural yang tidak bertentangan dengan syariat agama Islam. Praktik dan
sikap beragama yang akomodatif terhadap budaya lokal dapat digunakan
untuk mengukur sejauh mana kesediaan seseorang menerima praktik
amaliah keagamaan yang mengakomodasi kebudayaan lokal dan tradisi

9. Bangga bertanah air (Al Muwathonah)


Bangga sebagai bangsa dan bertanah air Indonesia adalah merasa
besar hati atau merasa berbesar jiwa atau merasa gagah sebagai bangsa
Indonesia. Konsekuensinya, kalau kita merasa bangga sebagai bangsa
Indonesia maka kita harus menjunjung tinggi nama baik bangsa dan
negara, dimanapun kita berada. Disamping itu sebagai warga negara kita
berupaya meningkatkan citra dan nama baik Indonesia melalui perbuatan-
perbuatan di masyarakat.
Bangga tanah air di madrasah dikembangkan dengan cara
menumbuhkan kesadaran, kebanggaan dan menghargai simbol-
simbol negara, memiliki kesipan dalam membela negara dari serangan
fisik maupun non-fisik sesuai ketentuan yang berlaku, Mempunyai rasa
persaudaraan dengan sesama warga negara , Mengakui wilayah negaranya
sebagai satu kesatuan - mengakui kedaulatan negara lain.

2. Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
Pendidikan karakter di madrasah lebih banyak berkaitan dengan penanaman nilai
yang ditumbuhkan kepada peserta didik secara integral dan utuh dengan
mempertimbangkan berbagai macam metode yang bisa membantu mencapai idealisme
dan tujuan pendidikan yang memiliki penguatan dalam kompetensi, keterampilan dan
karakter.
Pendidikan karakter profil pelajar Pancasila dan karakter profil pelajar rahmatan lil
alamin diharapakan peserta didik mampu melaksankan, menjiwai dan mengarahkan
peserta didik memiliki penghayatan yang kuat secara realistis, konsisten, dan integral
Profil pelajar Pancasila dimaksudkan agar pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang
hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila, sehingga memperkuat kecintaan peserta didik terhadap pelaksanaan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Sedangkan karakter Rahmatan lil alamin dikaitkan dengan kerasulan
Sedangkan pendidikan karakter profil pelajar Rahmatan lil Alamin merupakan karakter
kenabian yang harus diamalkan, dihayati dan diterapkan dalam kehidupan muslim ,
sehingga keberadaanya dalam masyarakat menjadi rahmat bagi semesta alam, Adapun
tujuan penguatan karakter tersebut untuk menumbuhkan kesalihan individu sebagi umat
bertakwa kepada Allah Swt, Di samping itu untuk menumbuhkan kesalihan sosial, yaitu
membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin (rahmat bagi alam semesta)
39
dengan berpartisipasi aktif menciptakan kehidupan yang harmonis, rukun dan damai
sebagai pilar kehidupan sosial yang toleran dan humanis.
a. Nilai- nilai karakter profil pelajar Pancasila dan pelaksanaanya pada madrasah:
1) Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
Untuk bisa menumbuhkan profil Pancasila pada madrasah dilakukan dengan
dimulai dengan memberikan arahan, serta pembiasaan kepada peserta didik
terutama yang berkaitan dengan aplikasi keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan
sehari-hari.
Beberapa hal yang dapat diterapkan dan dibiasakan yaitu seperti
membiasakan shalat berjamaah, shalat Dhuha, Tadarus Alqur’an menumbuhkan
gemar beramal melalui infaq jum’at, infaq musibah serta membiasakan menerapkan
5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) saat di lingkungan madrasah.
2) Berkebhinnekaan Global
Melalui profil berkebhinekaan global diharapkan peserta didik dapat tetap
menjaga kebudayaan, lokalitas serta identitas bangsa Indonesia, serta memiliki
pemikiran yang terbuka untuk dapat mengambil pelajaran dari budaya lain.upaya
yang dilakukan madrasah adalah dengan memperkuat pemahaman keindonesiaan
dan karakteristiknya, mengembangkan seni budaya dari berbagai daerah untuk
mengenalkan bangsa Indonesia baik dari segi budaya dan lainnya.
Disamping itu peserta didik madrasah diberikan pemahaman, pembiasaan dan
pembudayaan nilai-nilai budaya luhur bangsa Indonesia seperti sopan santun,
Saling menyayangi dan menghormati, saling menghargai perbedaan, peserta didik
madrasah diarahkan lebih memiliki keterbukaan dalam memahami budaya dan
interaksi sosial dengan budaya lain, sehingga menumbuhkan rasa saling
menghargai dan kemungkinan terbentuknya dengan budaya luhur yang positif dan
tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa.
3) Gotong Royong
Karakter Gotong-royong adalah karakter luhur bangsa Indonesia , yaitu sikap
saling membantu dengan ikhlas tanpa mengutamakan imbalan, karenanya karakter
sangatlah penting dilaksnakan, dibudayakan dan dibiasakan dalam kehidupan
madrasah.
Untuk dapat menumbuhkan profil gotong-royong ditumbuhkan dan
dibiasakan dengan menamkan tanggung jawab kebersihan kelas, kebersihan
madrasah, menumbuhkan sikap saling membantu dan saling menghormati antar
peserta didik, guru bisa menerapkannya dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari,
misalnya melalui metode belajar diskusi, serta menyelenggarakan kegiatan piket
bersih kelas untuk dapat menumbuhkan rasa gotong royong dengan keihlaasanya
berkolaborasi dengan orang lain dan secara proaktif mengupayakan pencapaian
kesejahteraan dan kebahagiaan orang-orang yang ada dalam masyarakatnya.
4) Mandiri
Sikap mandiri merupakan sikap yang kuat, berani dan memiliki kesipan
segala resiko perbuatan dengan bertanggung jawab, Seorang peserta didik yang
memiliki dimensi mandiri berarti mempunyai prakarsa atas pengembangan diri
dan prestasinya dan didasari pada pengenalan kekuatan serta keterbatasan dirinya
serta situasi yang dihadapi, dan bertanggung jawab atas proses dan hasilnya.
40
Madrasah menumbuhkan Profil karakter mandiri dalam diri peserta didik bisa
melalui penanaman, pembiasaan dan pembudayaan dalam pembelajaran di kelas,
maupun diluar pembelajaran , dengan cara membangun kediplinan, menanamkan
tanggung jawab dan kesanggupan mereka untuk mematuhi aturan dengan cara
melakukan kesepakatan bersama.
Di samping itu melalui kegiatan ektrakulikuler peserta didik dibiasakan
untuk berani berkompetisi, berani menerima kekelahan dan kemenangan serta
memiliki semangat untuk menyampaikan pendapat dan menciptakan projek tertentu
sesuai dengan fasenya.
5) Kreatif
Kreatif adalah karakter keunggulan, peserta didik yang kreatif berarti
memiliki keuatan untuk mengembangkan ide, mencoba dan mempraktikkan ide
tersebut sehingga menghasilkan suatu produk, maka guru berperan untuk
membiasakan, membudayakan dan mengembangkan karakter dalam kehidupan
madrasah.
Madrasah menanamkan karakter ini dilakukan dengan memberikan
kesempatan,pengalaman dan kebebasan kepada peserta didik untuk mengasah
kreativitas mereka, memberikan penghargaan ,pengakuan dan membantu dalam
mempublikasikan sehingga kreatifitasnya bermanfaat bagi kehidupan. Seorang
murid yang memiliki dimensi kreatif berarti mampu memodifikasi, menghasilkan
sesuatu yang orisinal, bermakna, bermanfaat, dan berdampak untuk mengatasi
berbagai persoalan baik untuk dirinya sendiri ataupun untuk lingkungan di
sekitarnya
6) Bernalar Kritis
Kemampuan bernalar kritis merupakan kemampuan melakukan pertimbangan
pemahaman dari berbagai aspek dengan dasar dan alasan logis karena bernalar
kritis terjadi proses berpikir untuk mendapatkan dan mengubah informasi menjadi
keputusan atau kesimpulan yang tepat, dan membantu peserta didik memecahkan
masalah dengan baik.
Madrasah mengembangkan karakter ini dengan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk bertanya, berdiskusi, melakukan presentasi serta
membiasakan sikap berdemokrasi dalam menentukan sesuatu,
Madrasah memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengoreksi ,menyanggah , maupun memperkuat pendapat teman sebaya maupun
guru dengan sumber,data dan referensi , sehingga nalar kritis ini menjadi budaya
dalam memahami sesuatu dengan kemampuan nalar dirinya untuk memproses
informasi, mengevaluasinya, hingga menghasilkan keputusan yang tepat untuk
mengatasi berbagai persoalan yang dihadapinya.

b. Nilai-nilai karakter profil pelajar Rahmatan lil Alamin dan pelaksanaanya di


madrasah :
Proyek penguatan profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin merupakan kegiatan
kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian
kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar rahmatan lil ‘alamiin yang
disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Proyek penguatan profil pelajar
41
Rahmatan lil Alamin beriringan dan dapat disatukan dengan Proyek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila. Pelaksanaan Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin
dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaan.
Proyek penguatan profil pelajar Proyek Penguatan Profil Pelajar Rahmatan lil
‘Alamiin mengambil alokasi waktu 20-30% (dua puluh sampai dengan tiga puluh
persen) dari total jam pelajaran selama 1 (satu) tahun dan tak terpisahkan dengan
proyek penguatan profil pelajar Pancasila.
MTs Diponegoro Japah mengambil alokasi waktu 25% dari total jam
Pelajaran 1 tahun yang berjumlah 396 JP untuk 3 proyek. Dalam pelaksanaan1
proyeknya berjumlah 132 JP. Berikut rencana proyek yang akan dilaksanakan :

Aspek Proyek 1 Proyek 2 Proyek 3

Dimensi P 5 1. Berkebhinekaan 1. Beriman, 1. Kreatif


Global bertakwa kepada 2. Inovatif
2. Gotong Royong Tuhan yang Maha 3. Berkebhinnekaan
3. Bernalar kritis Esa 4. Mandiri
2. Gotong Royong 5. Bernalar kritis
3. Kreatif
4. Mandiri
Dimensi 1. Musyawarah 1. Dinamis dan 1. Berkeadaban
PPRA (syura) inovatif (ta’addub)
2. Kewarganegaraan (tatawwur wa 2. Keteladanan
dan kebangsaan ibtikar) (qudwah)
(muwatanah) 2. Berimbang 3. Mengambil jalan
3. Toleransi (tawazun) Tengah (tawassut)
(tasamuh) 3. Kesetaraan 4. Adil dan konsisten
(musawah) (I’tidal)
Tema Suara Demokrasi Kearifan Lokal Kewirausahaan
Bentuk Pemilihan Ketua Membuat hidangan Bazar, Pentas
Kegiatan OSIS atau kudapan Seni, Ekonomi
berbahan dasar kreatif
singkong dan ubi
Mapel PPKn, IPS, IPA, Prakarya, IPS, Seni Budaya,
Terintegrasi Matematika, Bahasa PAI Informatika, Bahasa
Indonesia, PAI Indonesia, PAI
Alokasi 132 JP 132 JP 132 JP
Waktu
Pelaksanaan Oktober, Desember, Juni,
Minggu 1 s/d 4, Minggu 1 s/d 3, Minggu 1 s/d 2
Semester 1 Semester 1 Semester 2

Kewajiban peserta didik adalah mengikuti dan mengembangkan proyek yang


dirancang oleh satuan pendidikan dalam tahun ajaran dan tema yang telah ditentukan.
Tahapan proyek ini meliputi perencanaan, sosialisasi, pengelompokan mata pelajaran,
pembimbingan, pelaksanaan, monitoring, pelaporan dan penyusunan tindak lanjut.

42
Kegiatan proyek penguatan merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran kegitan ini dimaksudkan untuk lebih memperdalam dan menghayati materi
pelajaran yang telah dipelajari dalam kegiatan intrakurikuler didalam kelas. Kegiatan ini
dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Ada beberapa bentuk kegiatan
penguatan di MTs Diponegoro Japah.
Pelaksanaan kegiatan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar
Rahmatan lil ‘Alamin di MTs Diponegoro Japah dilaksanakan pada akhir semester. Peseta
didik harus menyelesaikan 2 tema di semester gasal dan 1 tema semester genap dengan
alokasi waktu 132 JP. Tema yang diambil mengacu pada Profil Pelajar Pancasila dan
penentuan pemilihan tema ditentukan oleh guru pengampu. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah dalam penilaian. Pelaksanaan proyek tersebut adalah kolaborasi antara
beberapa mata pelajaran namun dengan penilaian yang dan jenis proyek yang berbeda tiap
mata pelajaran.
Alur /tahapan pelaksanaan proyek yang tiapa mata pelajaran adalah sebagai berikut:
1) Penentuan tema proyek Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin tiap
mata pelajaran dilaksanakan pada saat pembelajaran di kelas;
2) Tiap kelas menentukan tema yang akan dipilih dengan didampingi guru mata
pelajaran masing-maisng kelas;
3) Guru mata pelajaran saling berkoordinasi untuk menetukan kolaborator yang sesuai;
4) Kelompok mata pelajaran kemudian mendesain proyek yang sesuai dengan tema yang
dipilih;
5) Guru mata pelajaran kemudian merancang kisi-kisi, materi dan penilaian proyek beserta
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD).
Kegiatan proyek Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil ‘Alamin
dilaksanakan dengan mengacu pada model pembelajaran berbasis proyek (PJBL). Langkah
Kegiatan pembelajaran berbasis proyek ini antara lain:
1) Mengambil topik yang sesuai denga realitas dengan mentukan pertanyaan mendasar
untuk memulai proyek;
2) Mendesain pelaksaan proyek;
3) Menyusun jadwal proyek;
4) memonitor peserta didik dan kemjuan proyek ;
5) Menguji Hasil;
6) Mengevaluasi pengalaman yang sudah diperoleh oleh peserta didik.

43
Pelaksanaan kegiatan ini didampingi oleh guru mata pelajaran, Pembina dan wali
kelas dengan tetap melibatkan orang tua baik secara langsung maupun tidak langsung. Pihak
sekolah mengadakan pemantauan terkait kegiatan proyek tersebut.

Adapun karakter dan pelaksanaan , pembiasaan dan pembudayaan pada


madrasah dilakukan dengan :
1) Berkeadaban (ta’addub)
Sikap menjunjung tinggi akhlak mulia, karakter, identitas, dan integritas
sebagai khairu ummah dalam kehidupan kemanusiaan dan peradaban.Karakter
berkeadaban adalah sikap bersedia mengakui persamaan derajat, persamaan hak,
dan persamaan kewajiban antara sesama manusia sesuai harkat dan martabat
masing-masing sehingga kita tidak boleh melakukan menghilangkan hak orang lain.
Karakter berkeadaban dilaksanakan, diterapkan dan dibudayakan melalui kegiatan
saling menghargai, saling menghormati, kasih sayang antara peserta didik dan guru
dan saling mengingatkan dalam kehidupan sehari-hari.
Secara Intra kurikuler, karakter ini diajarkan melalui pelajaran akidah akhlak,
secara kokurikuler guru memberikan keteladanan, contoh dan memotivasi peserta
didik untuk senantiasa menjunjung tinggi akhlak, termasuk diantaranya penilian
siakp dalam proses pembelajaran.
Dalam kokurikuler melalui pembiasaan salaman, pembiasaan saling
tolong menolong antar sesama melalui kegiatan idul kurban,bhakti sosial ,
menjenguk orang sakit merupakan pembiasaan luhur yang telah dibudayakan pada
madrasah.
2) Keteladanan (qudwah),
Sikap kepeloporan, panutan, inspirator dan tuntunan. Sehingga dapat
diartikan sebagai sikap inspiratif menjadi pelopor kebaikan untuk kebaikan
bersama. Penerapan budaya keteladanan pada madrasah, guru berusaha menjadikan
dirinya model kebaikan yang menarik dan dapat memotivasi peserta didik untuk
mengikutinya. Guru memberikan contoh kebaikan dengan melibatkan peran peserta
didik, memberikan motivasi, penguataan dan pujian dan penghargaan sehingga
peserta didik memiliki motivasi untuk melakukan perbuatan guru, seperti aspek
kedidiplinan,aspek kebersihan aspek akhlak dan komunikasi dalam kehidupan
sehari-hari. Guru mengembangkan pembelajaran modeling akan terjadi internalisasi
berbagai prilaku moral, prososial dan aturan lainnya untuk tindakan yang baik
dalam kehidupan sehari-hari, memberikan peluang dan kesempatan kepada peserta
didik untuk melakukan keteladanan kepada peserta didik lainnya
3) Kewarganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah),
Sikap menerima keberadaan agama yang dibuktikan dengan sikap dan perilaku
nasionalisme yang harus dimiliki warga negara yang meliputi keharusan mematuhi
aturan yang berlaku, mematuhi hukum negara, melestarikan budaya Indonesia.
Pelaksananaan dimadrasah dilakukan melalui pembinaan kedisiplinan,
membudayakan melaksana hak dan kewajiban secara seimbang dalam hal
kebersihan dan kegiatan kokurikuler di madrasah, Disamping itu melalui upacara
hari Senin dengan memberikan tugas kegiatan tersebut diharapkan dapat
44
menumbuhkan sikap kewarganegaraan secara langsung. Pemilihan pengurus Osis
atau MPK yang dilaksanakan oleh peserta didik dengan bimbingan guru
mengajarkan dan membudayakan sikap demokrasi, membiasakan bangga
menggunakan produk dalam negeri dalam kehidupan sehari-hari , serta
menyanyikan lagu-lagu daerah sebelum kegiatan kokurikuler dan intra kurikuler
menumbuhkan jiwa kebangsaan secara langsung kepada peserta didik.
4) Mengambil jalan tengah (tawassuṭ),
Sikap jalan tengah adalah kesadaran dari pemahaman dan pengamalan yang
tidak berlebih-lebihan dalam beragama (ifrāṭ) dan juga tidak mengurangi atau abai
terhadap ajaran agama (tafrīṭ).Pembudayaan sikap moderasi beragama, sikap
menghargai dan peduli pada proyek pelajar Pancasila dapat menumbuhkan sikap
jalan tengah.
Guru madrasah dalam melakukan ineteraksi kepada peserta didik hendaknya
menanamkan kepercayaan pada jiwa anak, yang mencakup percaya pada diri
sendiri, percaya pada orang lain terutama dengan pendidikannya, dan percaya
bahwa manusia bertanggungjawab atas perbuatan dan perilakunya.
Guru madrasah juga membiasakan menanamkan rasa cinta dan kasih
terhadap sesama, anggota keluarga, dan orang lain baik melalui
praktik ,pembiasaan ,pembudayaan maupun penelitian sehingga sikap tawasut dapat
dilaksanakan, pada pembelajaran madrasah juga memiliki kewajiban menyadarkan
anak bahwa nilai-nilai akhlak muncul dari dalam diri manusia, dan bukan berasal
dari peraturan dan undang-undang. Sikap mencintai perdamian dan menghindari
pertengkaran serta sedang melakukan perdamaian ditumbuhkan oleh warga
madrasah baik melalui konseling wali kelas, Guru BK.
5) Berimbang (tawāzun),
Sikap pemahaman dan pengamalan agama secara seimbang yang meliputi
semua aspek kehidupan, baik duniawi maupun ukhrawi, tegas dalam menyatakan
prinsip yang dapat membedakan antara penyimpangan (inḥiraf) dan perbedaan
(ikhtilāf). Sikap tawazun dilakukan dengan tidak memahami sesuatu berlebihan dari
aspek dirinya secara berlrbihan dan mengesampingkan hal-hal yang lain disekitar
kita.
Madrasah melakukan pembiasaan pemikiran bahwa peserta didik diarahkan
untuk mampu menyeimbangkan kehidupanya dalam berbagai dimensi, sehingga
tercipta kondisi yang stabil, sehat, aman dan nyaman. Guru madrasah hendaknya
membiasakan dan menekankan bahwa setiap manusia ada haknya, urusan dunia ada
haknya dan urusan akhirat juga haknya, jalankanlah hal itu dengan seimbang sesuai
dengan kepentingan, tidak memaksakan orang lain mengikuti pendapat, urusan atau
hak kita, namun tetap harus menghargai, menghormati.
Guru madrasah juga didorong untuk mengajarkan,menerapkan,membiasakan
dan membudayakan Langkah untuk menata pikiran secara seimbang ,karena
kebenaran atau kebaikan hanya ada pada dirinya belum tentu dianggap baik oleh
orang lain yang beragam, orang lain salah dan buruk dimata kita belum tentu
sesungguhnya semua menjadi kuburukan, maka guru mengajarkan untuk tidak
menutup diri namun membiasakan untuk membuka peluang kemungkinan akan
benar baiknya orang lain yang berbeda dengan kita.Dalam memutuskan sesuatu
45
hendaknya mengutamakan keseimbangan atau adil, hal itu bukan berarti harus
menempatkan posisi di tengah-tengah atau jalan tengah dari semua masalah.
6) Lurus dan tegas (I’tidāl)
Sikap menempatkan sesuatu pada tempatnya dan melaksanakan hak dan
memenuhi kewajiban secara proporsional. sikap dimana seseorang telah berani dan
mempercayai diri sendiri untuk menentukan dan mengungkapkan mana yang benar
dan mana yang salah, tentang apa yang akan ditetapkan, mampu mempertahankan
pendirian, konsisten, berpendapat, bijaksana namun tetap menghargai pendapat dan
keyakinan orang lain.
Madrasah membiasakan,membudayakan dan menerapkan sikap lurus dan tegas
ini dengan membiasakan komunikasi yang efektif dalam memecahkan suatu
permasalahan,memiliki kepercayaan diri yang tinggi dan tidak takut mengalami
kegagalan, Untuk itu peserta didik diberikan peran dalam organisasi peserta didik,
organisasi ekstra kurikuler ,organisasi kelas dengan maksud peserta didik mammpu
berkomunikasi, mampu memimpin dan mampu bersikap yang tegas dan tetap
menghargai pendapat dan komitmen orang lain.
7) Kesetaraan (musāwah),
Sikap mengutamakan persamaan daripada mempertinggi perbedaan , tidak
bersikap diskriminatif pada yang lain disebabkan perbedaan keyakinan, tradisi dan
asal usul seseorang karena manusia diciptakan dalam keragamaan ,maka untuk
mewujudkan perdamian perlu dibiasakan pandangan sikap kesetaraan. Agama
islam diturunkan dimuka bumi membawa misi untuk memuliakan manusia dengan
cara menyertakan kedudukan, untuk itu mengutamkan sikap adil, setara dan saling
menghargai sesama manusia tanpa didasarkan perbedaan dikembangkan dalam
kehidupan madrasah dengan pelayanan yang tidak membedakan status sosial,
ekonomi dan fisik namun tetap memperhatikan aspek perbedaan yang dimiliki oleh
peserta didik.
Melalui penyeragaman pakain, pelayanan pembelajaran, kegiatan
pembiasaan,kegiatan kerohanian dengan memberikan peran dan partisipasi peserta
didik yang sama dan merata sebagai langkah madrasah dalam rangka
menumbuhkan,menerapkan dan membiasakan sikap kesetaran dalam kehidupan,
yang dimulai dari kehidupan madrasah.
8) Musyawarah (syūra)
Musyawarah adalah sikap mencari kesepakatan dan jalan tengah dari suatu
masalah untuk mencapai mufakat dengan prinsip menempatkan kemaslahatan di
atas semua masalah kehidupan. sistem pengambilan keputusan yang melibatkan
banyak orang dengan mengakomodasi semua kepentingan sehingga tercipta satu
keputusan yang disepakati bersama dan dapat dijalankan oleh seluruh peserta yang
mengikuti musyawarah. Prinsip musyawarah dilakukan di madrasah mulai dari
kegiatan pengenalan lingkungan madrasah, pemilihan pengurus kelas, pemilihan
anggota piket,pemilihan pengurus ekstra kurikuler sampai dengan pemilihan
pengurus osis dengan membiasakan prinsip musyawarah. Prinsip musyarah bagi
para guru di madrasah dikembangkan setiap melakukan evaluasi kerja (Raker),
penyususnan program kerja dan melakukan evaluasi diri madrasah dibudayakan
secara sistimatis dan berkesinambungan.
46
9) Toleransi (tasāmuh),
Sikap kerelaan hati untuk mengakui dan menghormati perbedaan, baik dalam
aspek keagamaan maupun berbagai aspek kehidupan lainnya dengan tidak harus
mengikutinya,Toleransi merupakan cara menghargai dan menerima perbedaan
atas berbagai perilaku, budaya, agama, dan ras yang ada di Indonesia.
Pelaksanaan dan pembinaan karakter toleransi bagi warga madrasah dilakukan
dengan menumbuhkan kesadaran untuk mentati Peraturan dan Tata Tertib
di Madrasah, kegiatan penyeragaman pelayanan untuk menghindari kesenjangan
sosial, kegiatan saling membantu anatar peserta didik dan peserta didik maupun
guru dan peserta didik sehingga menumbuhkan harominisasi di madrasah,
Kegiatan karakter sayang teman ditanamkan sejak kegiatan Matsama diharapkan
dapat menghindarkan perundungan baik verbal maupun non verbal, saling
menghargai perbedaan , memberikan support dan mengutamakan kepentingan
bersama dilaksankan pada kegiatan kokurikuler seperti class meeting.
Melalui kegiatan market day dan kegiatan pembiasaan laiinya, pembiasaan
bersalaman pada saat kedatangan ke madrasah dimaksudkan untuk menumbuhkan
sikap gemar meminta maaf, penanaman karakter meminta maaf lebih baik dari
memmaafkan oleh guru diharapkan dapat menumbuhkan karakter saling
menghargai, mengormati dan toleransi.
10) Dinamis dan inovatif (tathawwur wa ibtikâr).
Sikap dinamis pada warga madrasah ditunjukkan dengan sikap menerima
perubahan dan keterbukaan untuk kemaslahatan dan kemajuan umat manusia. Sikap
dinamis dalam madrasah dilaksanakan dengan melaukan evaluasi diri madrasah dan
analisis kontek pada setiap tahunnya untuk mendapatkan data sejauh mana
kemajuan dan perkembangan , serta kelemahan madrasah. Program satu guru satu
pelatihan dan satu satu prestasi bagi peserta didik , menunjukkan bahwa madrasah
sangat menekankan kepada sikap dinamis dan inovatif.
Visi dan Misi madrasah disusun bersama sebagai acuan dinamisasi madrasah
dalam merencankan arah dan tujuan madrasah, disamping itu misi madrasah
merupakan sumber inspirasi, motivasi dan kekuatan pada warga madrasah, untuk
itu misis dinamis madrasah ini dirumuskan berdasarkan masukan dari berbagai
warga madrasah dan pihak-pihak yang berkepentingan diputuskan oleh rapat dewan
disosialisakan kepada warga madrasah dan segenap pihak yang berkepentingan,
senantiasa ditinjau dan dirumuskan kembali secara berkala sesuai dengan
perkembangan dan tantangan di masyarakat.

3. Pengaturan Beban Belajar


Pengaturan beban belajar peserta didik dapat dihitung dalam satu minggu. satu
semester dan satu tahun pembelajaran
a) Beban belajar di Madrasah Tsanawiyah dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu
Beban belajar satu minggu Kelas VII adalah 44 jam dengan melakukan relokasi mata
pelajaran mata pelajaran 25% untuk kegiatan pelaksanaan proyek profil pelajar Pancasila
dan proyek profil pelajar Rahmatan lil alamin, Kelas VIII adalah 44 jam pembelajaran,
Kelas IX adalah 44 jam pembelajaran dengan merelokasikan PKn dan Penjas Orkes satu

47
jam pelajaran pembelajaran untuk menambahkan jumlah jam mulok sebagai penguatan
madrasah, durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 40 menit
b) Beban belajar di Kelas VII, VIII, dan IX dalam satu semester paling sedikit 18 minggu
dan paling banyak 20 minggu
c) Beban belajar di kelas IX pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan paling
banyak 20 minggu
d) Beban belajar di kelas IX pada semester genap minggu dan paling banyak 16 minggu
paling sedikit 14 dan paling banyak minggu
e) Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling banyak 40
minggu
Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi
pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai Kompetensi
Dasar Waktu penyelesaian penugasan terstruktural ditentukan oleh pendidik.Beban belajar
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur bagi peserta didik pada
Madrasah Tsanawiyah maksimum 30 % dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata
pelajaran yang bersangkutan.
4. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian hasil belajar dilakukan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut;
a. Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/juknis penilaian hasil belajar dari
Kemenag RI dengan penyesuaian sesuai keadaan madrasah.
b. Penilaian hasil belajar mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan.
c. Penilaian hasil belajar berbentuk antara lain portofolio, penugasan, proyek, praktik, tulis
dan bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang
memungkinkan ditempuh dengan basis teknologi pembelajaran yang dimiliki madrasah
dalam elearning dan aplikasi digital lainnya.
d. Penilaian formatif dilakukan dengan cara Penilaian Harian (PH) dan pemantauan guru
dalam proses pembelajaran, Penilaian Akhir Semester (PAS) dan Penilaian Akhir Tahun
(PAT) dilakukan dengan tes, penugasan maupun portopolio menyesuiakan dengan
capaian pembelajaran mata pelajaran.
e. Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak
dipaksakan untuk mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh.
f. Pemberian tugas peserta didik dan penilaian hasil belajar dilaksanakan bervariasi antar
peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan
kesenjangan akses / ketersediaan fasilitas. Pemberian tugas diberikan secara
proporsional atau tidak berlebihan dengan tujuan perlindungan kesehatan, keamanan,
dan motivasi peserta didik selama endemic tetap terjaga.
g. Terkait penugasan yang diberikan oleh guru, waktu pembelajaran dan pengerjaan tugas
disesuaikan dengan jadwal dan kesepakatan antara guru dan peserta didik.
h. Dari hasil belajar tersebut, guru melakukan penilaian baik dengan teknik skala capaian
perkembangan, maupun hasil karya.
i. Guru melakukan analisis penilian untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang
muncul lalu dilakukan skoring, untuk mendapatkan data sejauh mana daya serap,
hambatan dan penguatan pembelajaran yang diperlukan.

48
5. Kriteria Kenaikan Kelas
Sesuai dengan Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Nomor 5162 Tahun 2018
Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar dan hasil rapat guru MTs Diponegoro
Japah, menentukan kriteria kenaikan kelas sebagai berikut:
Peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester padatahun
pelajaranyangdiikuti.
b. Predikat sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan oleh MTs Diponegoro Japah
c. Predikat kegiatan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai
dengan kriteria yang ditetapkan oleh MTs Diponegoro Japah.
d. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing capaian
pengetahuan dan/atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang
tidak mencapai KKM pada semester ganjil dan/atau semester genap, maka nilai akhir
mata pelajaran diambil dari rata-rata nilai mata pelajaran pada semester ganjil dan genap
untuk aspek yang sama.
6. Kriteria Kelulusan
Sesuai dengan Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Islam Nomor: 5162 Tahun
2018 Tentang Petunjuk Teknis Penilaian Hasil Belajar pada MTs Diponegoro Japah,
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah memenuhi kriteria :
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran
b. Memperoleh nilai sikap/perilaku minimal BAIK;
c. MengikutiUjian Praktik (UJPRAK) dan Ujian Madrasah Berstandar Nasional (UMBN)
Sedangkan untuk kriteria kelulusan peserta didik MTs Diponegoro Japah ditentukan
sebagai berikut:
a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran di madrasah MTs Diponegoro Japah bagi
peserta didik pindahan memiliki raport dari madrasah/madrasah sebelumnya yang
menunjukkan peserta didik telah mengikuti program pembelajaran di kelas sebelum
melakukan pindah,
b. Memperoleh nilai sikap / perilaku minimal baik.
c. Mengikuti Ujian yang diselenggarakan oleh MTs Diponegoro Japah.
Bila terdapat peserta didik yang tidak lulus, harus diadakan pendekatan kepada peserta
didik dan keluarga agar peserta didik yang bersangkutan.

7. Mutasi Peserta Didik


a. Mutasi masuk :
1) Menunjukkan surat pindah dari madrasah/madrasah asal
2) Menunjukkan surat keterangan sehat dari Puskesmas
3) Menunjukkan rapot asli dari sekolah/madrasah asal yang telah direkomendasi oleh
instansi terkait.
4) Memenuhi pernyaratan administratif
b. Mutasi keluar
1) Mempunyai alasan yang jelas dan dibenarkan dibuktikan dengan surat permohonan
orang tua
2) Menunjukkan surat pernyataan diterima dari madrasah yang menjadi tujuan mutasi.
49
3) Mengisi surat pernyataan untuk tidak Kembali kemadrasah asal
4) Memperoleh rekomendasi dari instansi yang terkait

50
8. Target Prestasi

TARGET PRESTASI RENCA


TINGKAT NA
KATEGORI
(INTERNASIO LEMBAGA KERJA
JUARA/ PENYELENGGAR
NO NAMA BIDANG NAL SAMA

KET
NAMA PERINGK PENYELENGG A
. KEGIATAN LOMBA/M /NASIONAL (LEMB
LOMBA AT/ ARA LOMBA (PEMERINTAH/N
APEL /PROVINSI AGA/PE
MEDALI ON
/KOTA) RSONA
PEMERINTAH)
L)
1. PRESTASI
PESERTA
DIDIK
A. AKADEMIK KSM MTK, IPS Kabupaten/Kota Emas dan KEMENAG PEMERINTAH Tutor
dan IPA Perunggu Sains
POSI MTK, IPA Nasional Emas dan National Non Pemerintah
& Bhs Perunggu Environmental
Inggris Science Olimpiad
2. B. NON LT I
Pramuka Kecamatan Juara 1 Kwaran Pemerintah
AKADEMIK PRAMUKA
LT II
Pramuka Kota Juara 2 Kwarcab Pemerintah
PRAMUKA
LT III
Pramuka Provinsi Juara 3 Kwarda Pemerintah
PRAMUKA
3. PRESTASI GTK Guru Nasional Juara 1 KEMENAG PEMERINTAH LPMP
Berprestasi
Guru Inovasi Nasional Juara 1 KSKK Madrasah PEMERINTAH LPMP
Laporan Provinsi Juara 1 KPPN Jakarta IV PEMERINTAH
Keuangan
Tepat Waktu

51
C. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
SERTA SWOT
Evaluasi dibutuhkan untuk melihat sejauh mana ketercapaian, kesesuaian tujuan, dan
keselarasan di dalam pelaksanaan pembelajaran dengan kondisi yang berkembang MTs
Diponegoro Japah menempuh kegiatan yang tertuang dalam tabel berikut.
EVALUASI, PENDAMPINGAN DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

Bentuk Teknis
Pendampingan Pendampingan SDM yang
dan dan Waktu Terlibat Keterangan
Pengembangan Pengembangan
Profesional Profesional
Pendampingan Coaching bagi Pertahun Guru
guru pemula pemula,Guru
yang ditunjuk,
Kamad
Coaching Menyesuaikan Guru Mapel Dinas Terkait
program- Kamad sebagai
program terbaru Penyelenggara
Pengembangan Supervisi kelas Persemester Guru, Kamad Sebagai
Profesi Penilaian
Kinerja Guru
Pelatihan Pertahun Semua guru, Rutinitas
Pengembangan pengawas,
Keprofesian Kamad
Pelatihan- Menyesuaikan Guru, Kamad Mandiri,
pelatihan Dinas Terkait
Evaluasi Menggunakan Perhari Guru, peserta Dari capaian
Pembelajaranda jurnal harian, didik, orang pembelajaran,
n Evaluasi dan penilaian tua, BK, angket peserta
Kurikulum sikap lingkungan didik
Operasional Mengaktifkan Perbulan Guru, peserta Evaluasi
Madrasah Paguyuban didik, Orang Program dan
Kelas tua, Kamad pelaksanaan
Pembelajaran
Assesmen Per unit Guru, peserta dari capaian
formatif pembelajaran didik, orang tua pembelajaran,
angket peserta
didik
Assesmen Persemester Guru, peserta Dari capaian
formatif, didik, orang pembelajaran,
portofolio tua, BK, angket peserta
lingkungan didik
Assesmen Pertahun Guru, peserta Dari capaian
formatif, didik, orang tua pembelajaran,
portofolio, , BK, angket peserta
Evaluasi Diri lingkungan, didik,
Madrasah komite kuisioner
orang tua
Evaluasi Monitoring Setiap Guru, Komite, Pelaksanaan
Program- kegiatan dari selesai
52 Kamad, Program
Bentuk Teknis
Pendampingan Pendampingan SDM yang
dan dan Waktu Terlibat Keterangan
Pengembangan Pengembangan
Profesional Profesional
Program pelaksanaan, kegiatan Pengawas digilir dengan
Sekolah pelaporan, harapan
tindak lanjut adanya
kegiatan pemerataan
peran

1. ANALISIS SWOT

Analisis SWOT adalah salah satu teknik analisis untuk mengkaji sekolah secara
keseluruhan. Untuk mengkaji suatu sekolah perlu dilakukan analisis dengan melihat faktor
internal (yang muncul dari dalam sekolah) dan faktor eksternal (yang ada atau datang dari
luar madrasah).
1.1. Faktor-faktor Internal, yaitu:
Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses)
Pertanyaan kunci untuk menganalisis faktor-faktor internal:
Bagaimana kinerja para guru dan kepala sekolah selama ini? (penjelasan keberhasilan
baik kuantitas maupun kualitasnya) (deskripsi dan penilaian)
Sumber daya apa yang dimiliki dan dapat mendukung keberhasilan sekolah?
(penjelasan kuantitas dan kualitas tentang tenaga pendidik, sarana dan prasarana, dll)
(deskripsi dan penilaian)
Sistem manajemen, kebijakan dan strategi apa yang dijalankan untuk
mendayagunakan sumber daya yang ada? (deslripsi dan penilaian)
Apakah kekuatan-kekuatan yang dimiliki sekolah?
Apakah kelemahan-kelemahan yang dimiliki sekolah?
1.2. Faktor-faktor Eksternal, yaitu:
Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats)
Pertanyaan kunci untuk menganalisis faktor-faktor eksternal:
Apa kecenderungan umum mengenai situasi dan kondisi ekonomi, politik, budaya,
lingkungan yang menjadi masalah dasar?
Apa akar penyebabnya?
Siapakah pelaku-pelaku yang turut mempengaruhi masalah tersebut?
Apakah ancaman-ancaman (dampak negatif) yang ditimbulkan waktu lalu, sekarang
dan masa mendatang?
Apakah peluang-peluang (dampak positif) yang ditimbulkan pada waktu lalu, sekarang
dan masa mendatang?

2. Hasil Analisis SWOT:


2.1. Strengths (Kekuatan):
Sumber daya tenaga pendidik dengan kompetensi yang cukup memadai
Fasilitas kantor yang cukup baik
2.2. Weaknesses (Kelemahan)
Gedung Madrasah yang sudah kurang layak
Kurangnya buku-buku referensi bagi tenaga pendidik
Tidak mempunyai ruang dan buku-buku perpustakaan yang cukup
Minimnya keuangan yang berasal dari BOS
2.3. Opportunities (Peluang)
53
Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak yang memudahkan guru dalam memberikan
pelayanan terhadap siswa
Lingkungan yang cukup tenang, jauh dari kebisingan
Sarana ibadah (Mushalla) yang berada di lingkungan madrasah
2.4. Threats (Ancaman)
Kurangnya dukungan dari wali murid terhadap pendidikan anaknya
Kurangnya dukungan dari wali murid terhadap program-program madrasah
Kurangnya kepercayaan wali murid terhadap madrasah, sehingga ada yang sekolah di
tempat lain yang dianggap kualitas dan fasilitasnya lebih baik.

3. Penyusunan Strategi
Gambaran tahapan/langkah di titik mana kita sekarang dan dari mana tindakan harus dimulai
untuk mencapai perkembangan di masa mendatang. Berisi rumusan tujuan spesifik, hasil
yang akan dicapai dan program yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
Pertanyaan Diskusi:
Apakah tujuan-tujuan spesifik yang harus ditetapkan untuk mengantarkan tercapainya tujuan
strategis (goal)?
Apakah hasil konkrit yang diharapkan untuk masing-masing tujuan tersebut yang
menggambarkan terciptanya kondisi baru?
Apakah bentuk kegiatan (program) yang harus dilakukan?

4. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Hasil Analisis SWOT


Setelah hasil analisis SWOT dilakukan yang menghasilkan faktor-faktor internal
(Kekuatan/Strengths dan Kelemahan/ Weaknesses) dan eksternal Peluang/Opportunities dan
Ancaman/Threats), maka hasil tersebut digunakan untuk menentukan strategi-strategi, yaitu:
4.1. Strategi SO dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan kekuatan
(S) untuk mengambil manfaat dari peluang (O) yang ada.
Adanya sumber daya tenaga pendidik dengan kompetensi yang cukup memadai, akan
dapat memberikan pelayanan yang optimal terhadap siswa yang berjumlah tidak
terlalu banyak
Lingkungan yang cukup tenang, jauh dari kebisingan, dapat membuat proses belajar
mengajar tidak terganggu oleh suara-suara yang dapat mempengaruhi konsentrasi guru
dan siswa pada saat pelajaran
Sarana ibadah (Masjid) yang bersebelahan dengan sekolah dapat memberikan
kesempatan kepada Guru Pendidikan Agama Islam untuk mengembangkan
kompetensi siswa di bidang keagamaan
4.2. Strategi WO yaitu mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan peluang (O)
untuk mengatasi kelemahan (W) yang ada.
Jumlah siswa yang tidak terlalu banyak tidak banyak mempengaruhi pengembangan
ilmu pengetahuan siswa, meskipun buku-buku referensi bagi tenaga pendidik
dan tidak adanya ruang beserta buku-buku perpustakaan sangat kurang, karena jumlah
siswa yang tidak terlalu banyak, memudahkan guru dalam memberikan pelayanan
terhadap siswa
Adanya lingkungan yang cukup tenang, jauh dari kebisingan dan adanya sarana ibadah
(Mushalla) yang berada di lingkungan madrasah tidak banyak mempengaruhi proses
pembelajaran dan pengembangan kompetensi siswa meskipun gedung madrasah yang
sudah kurang layak dan minimnya keuangan yang berasal dari BOS
4.3. Strategi ST yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam memanfaatkan
kekuatan (S) untuk menghindari ancaman (T).
Adanya sumber daya tenaga pendidik dengan kompetensi yang cukup memadai dan
fasilitas kantor yang cukup baik dapat didayagunakan secara optimal untuk
menningkatkan :
54
Dukungan dari wali murid terhadap pendidikan anaknya
Dukungan dari wali murid terhadap program-program sekolah
Kepercayaan wali murid terhadap sekolah, sehingga tidak ada lagi anak usia sekolah
dasar yang sekolah di tempat lain yang dianggap kualitas dan fasilitasnya lebih baik.
4.4. Strategi WT yaitu dengan mengembangkan suatu strategi dalam mengurangi
kelemahan (W) dan menghindari ancaman (T).
Pembenahan gedung sekolah melalui bantuan pemerintah
Melengkapi buku-buku referensi bagi tenaga pendidik melalui foto copy dan
pembelian secara bertahap melalui dana BOS.
Pengadaaan ruang perpustakaan dengan memanfaatkan perumahan guru, dan
pengadaan buku-buku perpustakaan melalui usulan bantuan dari pemerintah dan
masyarakat
Pembenahan sistem manajemen keuangan yang disesuaikan dengan adanya dana BOS
yang sangat minim.
Meningkatkan kepercayaan dan dukungan dari wali murid terhadap pendidikan
anaknya dan program-program sekolah melalui silaturahmi dan sosialisasi

Catatan: Rencana kerja untuk menetapkan tujuan seharusnya SMART:


Specific (Spesifik)
Measurable (Dapat diukur)
Achievable (Dapat dicapai)
Realistic (Dapat dimengerti)
Time Bond (Jelas batas waktunya)

5. Hasil yang Diharapkan


Dari rencana tindakan di atas diharapkan mencapai hasil seperti di bawah ini:
Peningkatan kualitas pendidikan di MTs Diponegoro Japah
Peningkatan kompetensi siswa dan lulusan dari MTs Diponegoro Japah
Mengembalikan kepercayaan dan dukungan dari wali murid terhadap pendidikan dan
program-program MTs Diponegoro Japah
Peningkatan sarana dan prasarana madrasah yang lebih baik.

55
ANALISIS SWOT
TINGKAT
KESIAPAN
KRITERIA KONDISI
No. FUNGSI DAN FAKTOR

T. SIAP
KESIAPAN NYATA

SIAP
1. Fungsi Belajar Mengajar.
Faktor Internal.
a. Motivasi Guru. Tinggi Cukup √
b. Alokasi Waktu. Efektif Efektif √
c. Penggunaan Media. Variatif Cukup Variatif √
d. Perangkat Pembelajaran. Ada Ada √
e. SDM Guru. Siap Siap √
f. Metode. Variatif Variatif √
g. Motivasi Siswa. Tinggi Tinggi √
h. Hubungan Guru dengansiswa. Kondusif Kondusif √
i. Perilaku Siswa. Disiplin Cukup √
j. Evaluasi. Terstruktur Terstruktur √
Faktor eksternal.
a. Lingkungan Fisik. Kondusif Kondusif √
b. Lingkungan Sosial Kondusif Kondusif √
c. Kerjasama dengan pihak luar. Kooperatif Kooperatif √
2. Fungsi Pendukung PBM.
2.1. Ketenagaan.
Faktor Internal.
a. Ketercukupan TenagaGuru. Memadai Cukup √
b. Ketercukupan TenagaAdministrasi Memadai Cukup √
c. Kemampuan Guru Pembimbing. Tinggi Cukup √
d. Kemampuan TenagaAdministrasi. Tinggi Cukup √
e. Kemampuan Pustakawan. Tinggi Cukup √
f. Kemampuan Laboran Tinggi Cukup √
Faktor Eksternal.
a. Kesesuaian KompetensiGuru. Sesuai Sesuai √
b. Kesesuaian dengan nilai /paradigma. Sesuai Cukup √
c. Kesesuaian KompetensiGuru Dengan Bidangnya. Sesuai Sesuai √
2.2. Kesiswaan.
Faktor internal.
a. Motivasi siswa. Tinggi Tinggi √
b. Kedisiplinan Siswa. Tinggi Cukup √
c. Karakteristik Siswa Sesuai Sesuai √
d. Keaktifan Siswa Aktif Aktif √
Faktor eksternal.
a. Lingkungan fisik. Kondusif Kondusif √
b. Lingkungan Sosial Kondusif Kondusif √
c. Dukungan masyarakat luar Kondusif Kondusif √
d. Pengaruh perilaku sosial dari luar Kondusif Kondusif √
e. Pengaruh teknologi Sesuai Ada √
Penyimpangan
2.3. Kurikulum
56
TINGKAT
KESIAPAN
KRITERIA KONDISI
No. FUNGSI DAN FAKTOR

T. SIAP
KESIAPAN NYATA

SIAP
Faktor internal.
a. Dokumen Kuirkulum. Lengkap. Lengkap √
b. Buku Pegangan Guru Lengkap Cukup Lengkap √
c. Buku Pegangan Siswa Lengkap Cukup Lengkap √
Faktor eksternal.
a. Keseuaian dengan kebutuhan masyarakat. Sesuai Sesuai √
b. Kesesuaian dengankarakteristik siswa Sesuai Sesuai √
c. Kesesuaian dengan kemajuan IPTEK. Sesuai Sesuai √
2.4. Perencanaan Instruksional.
Faktor Internal.
a. Rencana Pembelajaran. Ada, Ada, Lengkap √
Lengkap
b. Instrumen Penilaian Ada, Ada, Lengkap √
Lengkap
c. Jurnal Mengajar Ada, Ada, Lengkap √
Lengkap
d.. Perangkat Pembelajaran Ada, Ada, Lengkap √
Lengkap
e. Remidi dan Pengayaan Ada,Sesuai Ada,Sesuai √
Prosedur Prosedur
Factor eksternal
a. Kondisi Lingkungan Kondusif Kondusif √
b. Kerjasama antar guru Tinggi Tinggi √
2.5. Sarana Prasarana
Faktor internal.
a. Media Pembelajaran Ada, Ckp, memadai √
memadai
b. Ruang Kelas Ada, Ckp, memadai √
memadai
c.. Ruang Bimbingan Ada, Ckp, memadai √
memadai
d. Ruang Pendukung Ada, Blm, memadai √
memadai
e. Ruang Perpustakaan Ada, Krg, memadai √
memadai
f. Ruang Lab. IPA Ada, Krg, memadai √
memadai
g. Ruang Lab. Bahasa Ada, Belum ada √
memadai
h.. Ruang Lab. Komputer Ada, Krg, memadai √
memadai
i. Fasilitas Olah Raga Ada, Ckp, memadai √
memadai
j. Fasilitas Kesenian Ada, Krg, memadai √
memadai
k. Fasilitas Komputer Ada, Krg, memadai √
memadai
l. Fasilitas Internet Ada, Blm, memadai √
memadai
m. Fasilitas perabot danperalatan. Ada, Krg, memadai √
memadai
57
TINGKAT
KESIAPAN
KRITERIA KONDISI
No. FUNGSI DAN FAKTOR

T. SIAP
KESIAPAN NYATA

SIAP
Faktor eksternal
a. Dukungan Lembaga Lain. Tinggi Tinggi √
b. Dukungan Masyarakat Tinggi Tinggi √
2.6. Hubungan Madrasah dengan Masyarakat.
Faktor internal.
a. Komite Madrasah Ada Ada √
b. Komitmen KomiteMadrasah Tinggi Tinggi √
c.. Program Komite Madrasah Ada, Ada, Lengkap √
Lengkap
Faktor eksternal.
a. Hubungan antar instansi Ada, baik Ada, baik √
b. Hubungan dengan masyarakat Ada, baik Ada, baik √
2.7. Pelaksanaan 10 K.
Faktor internal.
a. Letak Geografis Madrasah Baik Baik √
b. Tatib Madrasah Baik, Baik, lengkap √
lengkap
c. Sarana Prasarana Lengkap Cukup √
d. Personil Lengkap Lengkap √
Faktor eksternal.
a. Lingkungan Madrasahdan sosial
b. Latar belakang siswa
c. Kemajuan system informasi
2.8. Keuangan.
Faktor internal.
a. RAPBM Lengkap Lengkap √
b. Laporan Pertanggungjawaban Akuntable Akuntable √
c. Pembukuan Keuangan Memadai Memadai √
d. Bukti Kas Ada Ada √
e. Penyimpanan Aman Aman √
f. Sistem pembayaran Praktis Praktis √
g. Petugas Pelaksana Cakap, jujur Cakap, jujur √
Faktor eksternal.
a. Pengawasan Komitemadrasah Baik Baik √
b. Pengawasan Kemenag Baik Baik √
c. Pengawasan Irjen/BPKP Baik Baik √

58
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dapat mengembangkan dan memperkuat
potensi pribadi dan menyaring pengaruh dari luar yang akhirnya dapat membentuk
karakter peserta didik yang dapat mencerminkan budaya bangsa Indonesia. Upaya
pembentukan karakter sesuai dengan budaya bangsa ini tentu tidak semata-mata hanya
dilakukan di madrasah, melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar baik melalui mata
pelajaran maupun serangkaian kegiatan pengembangan diri yang dilakukan di kelas dan
luar madrasah. Pembiasaan-pembiasan (habituasi) dalam kehidupan, seperti: religius,
jujur, disiplin, toleran, kerjakeras, cinta damai, tanggung jawab, dan sebagainya perlu
dimulai dari lingkup terkecil seperti keluarga sampai dengan cakupan yang lebih luas di
masyarakat.
Nilai-nilai tersebut tentunya perlu ditumbuhkembangkan yang pada akhirnya dapat
membentuk pribadi karakter peserta didik yang selanjutnya merupakan pencerminan
hidup suatu bangsa yang besar. Agar semua bisa berjalan dengan baik maka perlu
diformalkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikaan di MTs Diponegoro
Japah Kurikulum Merdeka ini diperuntukkan kepada semua warga madrasah, terutama
peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan. Pembentukan budaya madrasah
(school culture) dapat dilakukan oleh madrasah melalui serangkaian kegiatan
perencanaan, pelaksanaan pembelajaran yang lebih berorientasi pada peserta didik, dan
penilaian yang bersifat komprehensif.
Perencanaan di tingkat madrasah pada intinya adalah melakukan penguatan dalam
penyusunan kurikulum di tingkat madrasah seperti menetapkan visi, misi, tujuan,
struktur kurikulum, kalender akademik, dan penyusunan silabus, serta RPP dan
melakukan penilaian berbasis kelas. Keseluruhan perencanaan sekolah yang bertitik
tolak dari melakukan analisis kekuatan dan kebutuhan madrasah akan dapat
menghasilkan program pendidikan yang lebih terarah yang tidak semata-mata berupa
penguatan ranah pengetahuan dan keterampilan melainkan juga sikap prilaku yang
akhirnya dapat membentuk ahklak budi luhur.
Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa bukan merupakan mata pelajaran yang
berdiri sendiri atau merupakan nilai yang diajarkan, tetapi lebih kepada upaya
penanaman nilai-nilai baik melalui mata pelajaran, program pengembangan diri maupun
budaya madrasah. Peta nilai dan indikator yang disajikan dalam naskah ini merupakan
contoh penyebaran nilai yang dapat diajarkan melalui berbagai mata pelajaran sesuai
dengan standar kompetensi (SK) dan kompetensidasar (KD) yang terdapat dalam
standarisi (SI).Begitu pula melalui program pengembangan diri, seperti kegiatan rutin
sekolah, kegiatan spontan, keteladanan, pengkondisian.
Perencanaan pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ini perlu
dilakukan oleh semua pemangku kepentingan di madrasah yang secara bersama-sama
sebagai suatu komunitas pendidik diterapkan ke dalam kurikulum madrasah yang
selanjutnya diharapkan menghasilkan budaya madrasah.
59
B. SARAN
Harapan kami, kurikulum yang kami susun ini dapat memenuhi kebutuhan sehingga
seluruh kegiatan yang kami rencanakan dapat berjalan dengan lancar. Kami juga sangat
mengharapkan dukungan, kritik, dan saran dari semua pihak, khususnya guru, pegawai,
peserta didik, dan wali peserta didik agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan
maksimal. Semoga kurikulum ini dapat menjadi sarana bagi madrasah untuk
meningkatkan kualitas peserta didik.

Blora, September 2023


Kepala Madrasah,

SARI PURNOMO, S.Pd.I..


NIP. ---

60
Lampiran-lampiran

1. Pemetaan KI dan KD materi esensial, contoh silabus dan RPP yang


disederhanakan sesuai dengan kurikulum darurat
2. SK penetapan Kurikulum 2023/2024
3. SK TPK, Uraian Tugas Tim Penyusun, program dan jadwal kerja TPK
4. Berita acara, daftar hadir dan notulen kegiatan penyusunan Kurikulum
5. Instrumen Verifikasi/Validasi Dokumen Suplemen Kurikulum Darurat
6. Foto kegiatan penyusunan kurikulum

61
FOTO KEGIATAN PENYUSUNAN KURIKULUM

62
LEMBAR CEKLIST VALIDASI
DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL MADRASAH (KOM)
MADRASAH TSANAWIYAH TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Nama Madrasah : MTs Diponegoro Japah


Alamat Madrasah : Jl. Japah-Todanan Km. 1
NSM : 121233160033
NPSN : 20315276

ISI KETERANGAN
DAFTAR ISI DOKUMEN I KOM SESUAI/BELUM
ADA TIDAK SESUAI
HALAMAN SAMPUL
LEMBAR PENGESAHAN
REKOMENDASI PENGESAHAN
KATAPENGANTAR
DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Lanndasan Yuridis
C. Tujuan Penyusunan Kurikulum
D. Prinsip-Prinsip Pengembangan Kurikulum
E. Karakteristik Madrasah
BAB II. VISI, MISI, TUJUAN MADRASAH
A. Visi Madrasah
B. Misi Madrasah
C. Motto Madrasah
D. Tujuan Madrasah
BAB III. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
A. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
1. MuatanKurikulum
2. KonsepPembelajaran
3. Prinsip Pembelajaran
4. Materi, Metode Dan Media Pembelajaran
5. Langkah-Langkah Pembelajaran
6. Pengelolaan Kelas
B. STRUKTUR DAN MUATAN
KURIKULUM
ISI KETERANGAN
DAFTAR ISI DOKUMEN I KOM SESUAI/BELUM
ADA TIDAK SESUAI
1. Struktur Kurikulumdanmuatan kurikulum

2. Penguatan Profil Pelajar Pancasila Dan


Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin
3. Pengaturan Beban Belajar
4. Penilaian Hasil Belajar
5. Kriteria Kenaikan Kelas
6. Kriteria Kelulusan
7. Mutasi Peserta Didik
8. Target Prestasi
C. PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL
SERTA SWOT
1. SWOT
BAB IV. PENUTUP (berisi bab, kalimat penutup, bukan
silabus, RPP)

LAMPIRAN
1. CP (Kelas 10 atau kelas 10 dan 11) Mapel Umum
(sesuai kebijakan Kemdikbud), PAI dan Bhs Arab
sesuai KMA 347/2022 & Keputusan Dirjen Pendis
3211/2022, Mulok
2. KI/KD (bagi yang masuk K.2013) Mapel Umum, PAI
dan Bhs Arab Sesuai KMA 183/2019, Mulok
3. SK Tim Pengembang Kurikulum
4. SK Kriteria Ketuntasan Minimal
5. SK Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan
6. Ketentuan Mutasi siswa
7. Tata tertib, peraturan akademik lainnya, termasuk
asrama
8. SK Pembagian Tugas Mengajar, Tugas Tambahan,
Bimbingan, Ekstra Kurikuler,
9. Jadwal mengajar, pelaksanakan P5 P2 RA
10. Data yang relevan
1 Lengkap, Sesuai
2 Lengkap, Belum Sesuai
KESIMPULAN VALIDASI
3 Belum Lengkap, Belum
Sesuai

Blora, September 2023


Pengawas Madrasah

Hj. MAHSUNAH, S.Ag, M.Pd.I


NIP. 196806111990032003
SARAN/CATATAN/REKOMENDASI:

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai