Anda di halaman 1dari 10

DOKUMEN

KURIKULUM
SATU JAM BERJUANG

KANTOR KEMENTERIAN AGAMAKABUPATEN BLORA


Alamat : Jl. Soetomo No. 48 Blora 528211 Telp. (0296) 531362 Fax. 4319054
LEMBAR PENGESAHAN

Berdasarkan hasil musyawarah TIM penyusun Kurikulum satu jam berjuang untuk
tingkat MI, MTs dan MA dan memperhatikan pertimbangan dari ketua POKJAWAS
Kementerian Agama Kabupaten Blora , maka dengan ini Kurikulum satu jam
berjuang jenjang pendidikan MI, MTs dan MA disahkan untuk diberlakukan mulai
tahun pelajaran 2017/2018.

Blora, Juli 2017

Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Ketua Pokjawas

H. Fathul Himam, S.Ag, M.Pd.I H. Mustaqim, S.Pd.I


NIP. 1970101019930211001 NIP. 196610051989031 002

Mengetahui,
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora

H. Nuril Anwar, S.H, M.H


NIP.196010031990031001
TIM PENYUSUN KURIKULUM SATU JAM BERJUANG
KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN BLORA
Tahun Pelajaran 2017-2018

NAMA : 1. H. Zamrodi, M.Ag ( MI )

: 2. Mahsunah, S.Ag, M.Pd.I ( MTs )

: 3. H. Sukisno, M.Pd.I ( MA )

Blora, Juli 2017


Ketua Pokjawas Kab. Blora

H. MUSTAQIM, S.Pd.I
NIP : 19661005198903 1 002
BAB I.
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an merupakan sumber utama dan pertama umat Islam yang


menjadi pedoman dalam kehidupan yang bersifat muamalah dan
ubudiyyah. Sebagai pedoman sudah semestinya dan wajib hukumnya umat
Islam untuk mempelajari Al-Qur’an , sehingga mampu menguasai bacaan
serta memahami maknanya untuk dapat diamalkan dalam keseharian.

Lahirnya Kurikulum 2013 dari rasa keprihatinan untuk mengatasi


permasalahan moral bangsa ini, sehingga kurikulum ini menitikberatkan
pada pendidikan karakter (akhlaq). Karakter religius dan sosial diharapkan
akan mampu mengimbangi kecerdasan putra bangsa kedepan.

Kurikulum satu jam berjuang merupakan salah satu upaya


Kementerian agama Kabupaten Blora untuk ikut membantu pemerintah
mewujudkan generasi yang berkarakter (berakhlaq karimah ). Kurikulum ini
diberlakukan di lembaga pendidikan wilayah Blora mulai tahun pelajaran
2017/2018 baik untuk lembaga pendidikan umum (sekolah) maupun
madrasah jenjang dari RA, MI, MTs dan MA.

B. Landasan Penyusunan Kurikulum satu jam berjuang


1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan
kualitas peserta didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari
kurikulum, proses pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil
belajar, hubungan peserta didik dengan masyarakat dan lingkungan alam
di sekitarnya.  
Kurikulum satu jam berjuang ini dikembangkan dengan landasan
filosofis yang memberikan dasar untuk mengembangkan potensi peserta
didik dalam hal kemampuan menghafal ayat suci Al-Qur’an serta
mempunyai ketrampilan ibadah yang sangat di butuhkan pada saat siswa
tersebut terjun dalam masyarakat.
siswa madrasah merupakan sosok individu yang diharapkan
mampu menjadi teladan dalam masyarakat dilingkungannya.
 

2. Landasan YuridisKurikulum satu jam berjuang


Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan membentuk
watak serta peradabann bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa (UU RI nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional). Untuk mengembangkan dan membentuk
watak dan peradaban bangsa yang bermartabat, pendidikan berfungsi
mengembangkan segenap potensi peserta didik “menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warganegara yang
demokratis serta bertanggungjawab” (UU RI nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional).
Adapun Landasan yuridis kurikulum satu jam berjuang adalah sebagai
berikut :
1. Undang-undang No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional
2. PP No 55 tahun 2007 tentangPendidikan agama dan keagamaan
3. Permendikbud No. 81A tahun 2013 tentangImplementasiKurikulum
2013
4. KMA nomor 165 tahun 2014 tentang kurikulum 2013 bagi pendidikan
agama
5. Surat kepala kantor Kementerian Agama Kabupaten Blora no
2331/Kk.11.16/2/pp.04/08/2017 tentang satu jam berjuang

C. Tujuan Penyusunan Kurikulum satu jam berjuang


Adapun tujuan terselenggaranya kurikulum satu jam berjuang ini
adalah:
1. Mempersiapkan siswa madrasah untuk menjadi generasi islami yang
beriman dan bertaqwa dengan memiliki kemampuan menghafal ayat-
ayat suci Al-Qur’an sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat
dan beribadah .
2. Menjadi pribadi yang berakhlaq karimah untuk dapat menjadi teladan
bagi masyarakat dan lingkungannya.
3. Sebagai motor/penggerak dilingkungannya dalam upaya meningkatkan
kesadaran beribadah dan menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat.

D. Prinsip Pengembangan Kurikulum satu jam berjuang


Pelaksanaan pembelajaran padakurikulum satu jam berjuang memiliki
karakteristik yang berbeda mengingat ini merupakan ciri khusus dari
madrasah, adapun prinsipnya adalah :
1. Guru pembimbing utama ;

Belajar agama tanpa guru sangat rawan gagal apalagi mempelajari Al-
Qur’an, Perlu pembimbing yang betul-betul faham dan ahli dibidangnya.
Karena diperlukan ketepatan dalam pengucapan hurufnya ( makhorijul
huruf) dan kebenaran dalam tajwid. Oleh karena itu madrasah perlu
memilih dengan tepat untuk dijadikan pembimbing siswa dalam
mempelajari Al-Qur’an
2. Sorogan (individual) ;
Merupakan sistem belajar al-Qur’an yang telah dicontohkan oleh
Rasulullah. Setiap siswa akan menghadap kepada guru pembimbing
secara perorangan. Guru akan menuntun, memberi contoh dan
membimbing sehingga mampu membaca secara dan melakukan evaluasi.
3. Muroja’ah ;
Muroja’ah adalah mengulang hafalan - hafalan yang telah dipelajari. Ini
merupakan hal yang sangat penting dalam menghafal ak-Qur’an.
Sehingga semakin tambah materi hafalannya tidak kemudian melupakan
materi sebelumnya. Dan pelaksanaannya dapat dilakukan secara mandiri
(siswa aktif) dan secara kelompok bahkan perlu pantauan oleh orang tua.
4. Tutorial;
Guru menunjuk siswa yang mempunyai kemampuan yang lebih untuk
membimbing temannya yang masih rendah kemampuannya dalam
membaca dan hafalan Al- Qur’an
5. Berkelanjutan;
Materi Kurikulum satu jam berjuang ini disusun secara herarki dan
berkelanjutan. Dari yang rendah ke yang tinggi, dari yang mudah menuju
yang sulit.
Demikian tentang prinsip pembelajaran yang mendasari pelaksanaan
kurikulum satu jam berjuang.
BAB II.
PENGERTIAN, TUJUAN , TEKNIS PELAKSANAAN

A. Pengertian

Kurikulum satu jam berjuang merupakan satu program berisi materi – materi
Ayat Al-Qur’an yang menjadi hafalan wajib dan ketrampilan ibadah yang
sangat dibutuhkan siswa untuk modal terjun di masyarakat. Materi ini yang
harus dikuasai peserta didik dan diberlakukan mulai tahun pelajaran
2017/2018 oleh Kementerian Agama Kabupaten Blora pada jenjang MI, MTs
dan MA.

B. Tujuan

Untuk mengembangkan potensi peserta didik madrasah agar menjadi


generasi Islam yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak
karimah dan life skill yang berguna bagi masyarakat di lingkungannya.
C. Visi
“Terwujudnya anak Didik yang cerdas, terampil,disiplin,berakhlakhul karimah
dan bertaqwa, hafal dan menguasai ayat-ayat suci al-Qur’an dan ketrampilan
ibadah yang sangat bermanfaat sebagai bekal terjun di dalam masyarakat”

D. Teknis Pelaksanaan
1. program ini merupakan hal yang tak terpisahkan dengan kegiatan
pembelajaran di madrasah (ektra kurikuler)
2. materi dalam satu jam berjuang dilaksanakan dengan cara individu dan
kelompok
3. waktu pelaksanaan diserahkan kepada madrasah yang telah disesuaikan
dengan kondisi masing-masing.
4. Bagi siswa yang jenjang pendidikan linier ( MI ke MTs ke MA) maka materi
yang diujikan melanjutkan sesuai dengan kemampuan dengan
menunjukkan sertifikat.
E. Evaluasi
a. untuk mengukur ketercapaian program ini ada dua jenis evaluasi, yaitu :
- Evaluasi sumatif yang diselenggarakan setiap akhir semester gasal dan
genap oleh setiap satuan pendidikan dengan penguji guru yang
ditunjuk dengan dipantau oleh kepala madrasah. Dengan bukti buku
kendali (terlampir)
- Evaluasi belajar tahap akhir ( EBTA) yang diselenggarakan pada
satuan pendidikan pada akhir jenjang klas VI, IX dan XII dengan
penguji (tim penguji madrasah)
b. Tahun pelajaran 2017/2018 merupakan tahun pertama diberlakukannya
kurikulum satu jam berjuang, maka materi yang di uji dalam uji
kompetensi adalah materi terakhir di kelas tertinggi ( klas VI, IX dan klas
XII) kecuali bagi madrasah yang sudah ada program hafalan , maka
materi diserahkan kepada madrasah yang bersangkutan.
c. pelaksanaan EBTA( evaluasi belajar tahap akhir) dilaksanakan oleh
masing-masing maadrasah dengan monitoring dari kementerian Agama
kab. Blora (jadwal pelaksanaan terlampir)
d. penilaian uji kompetensi meliputi 3 aspek , yang meliputi :
- hafalan nilai maksimal 40 %
- tajwid nilai maksimal 30 %
- Makhroj nilai maksimal 30 %
e. Siswa dinyatakan lulus uji kompetensi apabila minimal nilai perolehan 70
f. Siswa yang lulus akan mendapatkan piagam penghargaan sebagai reward
dari kementerian Agama yang tehnis penerbitannya diserahkan kepada
RA dan madrasah masing-masing.
F. Pelaporan;
Hasil uji kompetensi satu jam berjuang dilaporkan kepada kepala kantor
Kementerian Agama kabupaten Blora dengan membuat laporan secara tertulis
paling lambat 1 minggu setelah ujian dilaksanakan
G. Materi Kurikulum Satu Jam berjuang
Adapun sillabus kurikulum satu jam berjuang untuk jenjang MI, MTs dan MA
(terlampir)
H. Penutup;
Demikian dokumen kurikulum satu jam berjuang disusun sebagai bahan
acuan dan dasar pelaksanaan teknis kurikulum satu jam berjuang di MI, MTs
dan MA di Wilayah Kabupaten Blora.

Anda mungkin juga menyukai