Anda di halaman 1dari 11

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

DINIYAH TAKMILIYAH ASH-SHALEH SAMAN


TINGKAT AWWALIYAH
Alamat
Kabupaten
Propinsi

: RT 08 Saman Bangunharjo Sewon


: Bantul
:

D.I.

Yogyakarta

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Madrasah Diniyah telah mengalami beberapa kali perubahan, hal ini
bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan pembangunan nasional.
Pada tahun 1983 Madrasah Diniyah menjadi 3 tingkatan, yaitu: Diniyah Awaliyah,
Diniyah Wustha, dan Diniyah Ulya. Pada tahun 1991 kurikulum Madrasah Dininyah
dikembangkan menjadi 3 tipe, yaitu :
a)

Tipe A berfungsi membantu dan menyempurnakan pencapaian tema sentral


pendidikan agama pada sekolah umum terutama dalam hal praktek dan latihan
ibadah serta membaca Al-Qur'an.

b) Tipe B berfungsi meningkatkan pengetahuan agama sistem sehingga setara dengan


Madrasah. Madrasah ini lebih berorientasi pada, kurikulum Madrasah Ibtidaiyah,
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah.
c) Tipe C berfungsi untuk pendalaman agama dengan sister Pondok Pesantren. Pada
tahun 1994 kurikulum Madrasah Diniyah disesuaikan dengan Undang-undang Nomor
2 Tahun 1989. Kurikulum 1994 tersebut bukunya baru diterbitkan mulai tahun 1996,
hanya memuat kurikulum Madrasah Diniyah dan Madrasah Diniyah Wustha, sebab
kedua satuan pendidikan tersebut dipandang sebagai satu kesatuan. Oleh karena itu
Madrasah Diniyah Wustha diharapkan dapat menjadi madrasah diniyah keagamaan
tingkat dasar dan menjadi input untuk madrasah keagamaan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan
Undang-Undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36

ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan aturan, dan peserta didik.
Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan
amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa
Kurikulum Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah
mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada
panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Diniyah Takmiliyah Tingkat Awaliyah
dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum ini disusun oleh unsur Diniyah dan dewan diniyah di bawah koordinasi dan
supervise

Kementerian Agama

Kabupaten

Bantul

serta

dengan

bimbingan

narasumber ahli pendidikan dan pembelajaran Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman


Bangunharjo Sewon Bantul.
B. Landasan
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1989 tentang Pendidikan Luar Sekolah
3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran Serta Masyarakat dalam
Pendidikan Nasional
4.

Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007, tentang Pendidikan Agama dan


Keagamaan.

5.

KMA Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi Tata Kerja Kanwil Kementerian
Agama Propinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.

C. Visi, Misi dan Tujuan Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman


1. Visi
Terwujudnya pendidikan agama islam berhaluan ahlus sunah wal jamaah yang
berkualitas dan pembentukan watak serta kepribadian yang beriman, bertaqwa, dan
berakhlakul karimah.
2. Misi
Membentuk insan yang berpengetahuan agama, bertaqwa, cerdas, terampil dan
mandiri yang berguna bagi masyarakat dan bangsa.
3. Tujuan Pendidikan Diniyah Takmiliyah

a. Memberikan bekal pengetahuan untuk mengembangkan; sebagai muslim yang


berguna bagi agama, bangsa dan negara.
b. Pembentukan pribadi muslim yang beriman, bertaqwa dan berakhlakul karimah, sehat
jasmani dan rohani.
c. Mempersiapkan santri untuk dapat mengikuti jenjang pendidikan pada madrasah
diniyah yang lebih tinggi.
D. Pengertian
1. Kurikulum adalah seperangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai pendidikan tertentu.
2. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari
tujuan pendidikan struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan dan silabus.
3. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan atau kelompok mata
pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar,
materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi
untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar/bahan alas belajar.
Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar kedalam
materi pokok/pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian.
Contoh silabus terdapat pada lampiran.
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah perencanaan proses pembelajaran
meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurangkurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran,sumber belajar dan
penilaian hasil belajar. Contoh rencana pelaksanaan pembelajaran Diniyah
Takmiliyah Ash-Shaleh Saman terdapat pada lampiran.
E. Pengembangan Kurikulum
Pengembangan kurikulum ini didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Keimanan dan akhlakul karimah
2. Keseimbangan etika, logika, dan kinestetika.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
6. Belajar sepanjang hayat
7. Seimbang antara kepentingan rasional dan kepentingan daerah.

Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila dilaksanakan di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas hendaknya berlangsung secara
efektif yang mampu membangkitkan aktifitas dan kreatifitas anak. Dalam hal ini para
pelaksana kurikulum (guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses
pembelajaran. Para pendidik hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah di Diniyah. Atas
dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh
Saman hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktifitas dan
kreatifitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan.
Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh
Saman.

BAB II
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Standar Kompetensi Lulusan Satuan pendidikan (SKL - SP) Diniyah Takmiliyah
Ash-Shaleh Saman adalah:
a. Menjalankan ajaran Islam sesuai dengan tahap perkembangan anak.
b. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
c. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
d. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya.
e. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis dan kreatif.
f.

Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis dan kreatif dengan bimbingan


guru/pendidik.

g. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.


h.

Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan


sehari-hari.

i. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.


j. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.

k. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air
Indonesia.
l. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.
m. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu
luang.
n. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
o. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya.
p. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.

BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Stuktur Kurikulum
Stuktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
PP. No 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 3 ditetapkan kewenangan pemerintah pusat
dibidang pendidikan diantaranya penetapan materi pokok pelajaran. Dalam hal ini
pokok pelajaran pada Diniyah Takmiliyah Ash-ShalehSaman dikelompokkan menjadi
5 unsur pokok pendidikan keagamaan Diniyah Awaliyah yaitu : Al-Quran, Hadist,
Akidah Akhlak, Ibadah, SKI, dan Bahasa Arab. Serta ditambah muatan lokal yaitu
seni hadrah, pengembangan diri qiroah dan hafalan surat-surat pendek.
Berdasarkam ketentuan tersebut maka Struktur Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman adalah sebagai berikut:

No
A.

Alokasi Waktu
Kelas

Komponen
I

II

III

IV

Athfa
l

1. Al-Quran Hadis

2. Akidah Akhlak

3. Fiqih

Mata pelajaran

B.

4. Sejarah Kebudayaan Islam

5. Bahasa Arab

6. Praktek Ibadah

Muatan Lokal
1. Hafalan Surat Pendek & Ayat
Pilihan
2. Imla/Tahsinul Khot
3. BCM

C.

Pengembangan Diri
1. Khitobah

2. Kaligrafi
Keterangan :

1. Untuk kelas Athfal dan I Awaliyah 1jam pelajaran alokasi waktu 30 menit.
2. Kelas II IV Awaliyah 1 jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
3. Jamaah Sholat Isya.
4. Tadarus al-Quran Keliling setiap malam Sabtu minggu ke-2 dan ke-3
5. Seni Kaligrafi: setiap Ahad pagi
6. Khitobah: setiap malam Sabtu minggu ke-2 dan ke-4 di setiap acara tadarus keliling
untuk mengisi pengajian singkat.
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum meliputi 6 mata pelajaran 2 muatan lokal dan 1 pengembangan diri.
1. Komponen Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan di Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh
Saman meliputi sub mata pelajaran :
(1) Al Qur'an-Hadist
Mata pelajaran ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada siswa
dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-Quran Hadist serta
menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi dan kandungan ayat-ayat AlQur'an Hadist untuk menclorong, membina dan membimbing akhlak dan perilaku
siswa agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat AlQur'an dan Hadist. Ruang lingkup mata pelajaran Al-Quran Hadist meliputi
a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur'an

b) Hafalan surat-surat pendek


c) Pemahaman kandungan surat-surat pendek
d)

Hadist-hadist tentang kebersihan, niat, menghormati orang tua, persaudaraan,


silaturakhim, takwa, menyayangi anak yatim, sholat berjamaah, ciri-ciri orang munafik
dan amal sholeh.

(2) Akidah-Akhlak
Mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan siswa
yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan dan pengamatan siswa tentang akidah akhlak Islam.
Ruang lingkup mata pelajaran akidah akhlak meliputi
a) Aspek keimanan
b) Aspek akhlak
c) Aspek kisah keteladanan
(3) Fiqih
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali siswa agar dapat mengetahui dan
memahami pokok-pokok hokum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa
dalil naqli dan akli, serta melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam
yang benar.
Ruang lingkup mata pelajaran fikih meliputi : Keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara :
-

Hubungan manusia dengan Allah SWT.

Hubungan manusia dengan manusia

Hubungan manusia dengan alam lingkungan

(4) Sejarah Kebudayaan Islam (SKI)


Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali siswa dengan pengetahuan tentang
sejarah dan kebudayaan Islam, mendorong siswa untuk mengambil ibrah/teladan,
nilai dan makna yang terdapat dalam sejarah serta menanamkan penghayatan dan
kemauan yang kuat untuk berakhlak mulia berdasarkan cermatan atas fakta yang
ada.
(5) Bahasa Arab
Mata

pelajaran

ini

bertujuan

untuk

mengembangkan

kemampuan

siswa

berkomunikasi dalam Bahasa Arab tersebut, dalam bentuk lisan dan tulis,
memanfaatkan Bahasa Arab untuk menjadi alas utama belajar khususnya dalam

mengkaji sumber-sumber ajaran Islam dan mengembangkan pemahaman tentang


saling keterkaitan antar bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya.
Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Arab meliputi
1. Kemampuan berkomunikasi yang meliputi :
-

Mendengarkan (istina)

Berbicara (kalam)

Membaca (qiro'ah)

Menulis (kitabah)

2. Kemampuan gramatika (nahwu dan sorof)


(6) Praktek Ibadah
Mata pelajaran ini bertujuan untuk melaksanakan ibadah secara langsung sehingga
anak dapat mengerjakan apa yang dipraktekkan dalam ibadah. Meliputi praktek
sholat baik fardhu maupun sunat, zakat, puasa, haji dan lain-lain.
2. Muatan Lokal dan Pengembangan Diri
Pengembangan diri adalah kegiatan yang bertujuan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat siswa sesuai dengan kondisi Diniyah.
Bentuk kegiatan pengembangan diri di Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman
meliputi:
1) Kaligrafi
Tujuan :
-

Memperkenalkan dan memahami ayat-ayat al-Quran melalui seni Islam.

Melatih menulis indah dan sesuai kaidah penulisan huruf arab dengan benar.

2) Khitobah
Tujuan :
-

Melatih kepercayaan diri santri berbicara di depan orang.

Terampil membaca, memahami dan mengamalkan al-Quran.

Menyiapkan penerus juru dakwah di masyarakat.

C. Pengaturan Beban Belajar


Beban belajar yang digunakan Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman adalahsistem
paket sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum yaitu :
Kelas

Satu Jam
Pembelajara

Jumlah Jam
pembelajaran

Minggu
efektif Per

Waktu
Pembelajara

n Tatap
Muka/menit
30
35
35
35
30

1
2
3
4
Athfal

Tahun
Ajaran
23
23
23
23
23

Per-Minggu
18
18
18
18
15

n/Jam Per
Tahun
960
960
960
960
960

D. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Belajar adalah tingkat pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran.
Penentuan

kriteria

ketuntasan

minimal

belajar

ini

ditetapkan

dengan.

memperhatikan :
1. Tingkat esensial (kepentingan) pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai
oleh siswa.
2.

Tingkat kompleksitas (kesulitan dan kerumitan) setiap indicator pencapaian


kompetens dasar yang harus dicapai oleh siswa.

3. Tingkat kemampuan (intake) rata-rata siswa di madrasah.


4. Ketersediaan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran.
Kriteria Ketuntasan Minimal per mata pelajaran adalah sebagai berikut:

No.
A.

Komponen

ATHFA
L

II

III

IV

1. Al-Quran Hadis

72

72

72

72

72

2. Akidah Akhlak

75

75

75

75

75

3. Fiqih

70

70

70

70

70

72

72

72

72

5. Bahasa Arab

65

65

65

65

65

6. Praktek Ibadah

75

75

75

75

75

Muatan Lokal
1. Hafalan Surat Pendek & Ayat
Pilihan
2. Imla/Tahsinul Khot

70

70

70

70

70

70

70

3. BCM

70

Mata pelajaran

4. SKI / Tarikh

B.

KKM
KELAS

C.

Pengembangan Diri
1. Khitobah

2. Kaligrafi
C
C
C
Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal harus mengikuti
perbaikan(remedial), sampai mencapai ketuntasan kompetensi yang dipersyaratkan.
E. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas
dipertimbangkan berdasarkan nilai raport semester ke-2.
Seorang santri dapat naik kelas dengan kriteria aturan sebagai berikut:
1. Santri harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran sesuai dengan jenjang
kelas yang ditempuhnya.
2. Santri dinyatakan tidak naik kelas apabila yang bersangkutan tidak mencapai kriteria
ketuntasan minimal lebih dari 2 (dua) mata pelajaran, dan nilai minimal 60.
3. Nilai kegiatan pengembangan diri minimal C (cukup).
4. Nilai kepribadian minimal B (baik).
5. Jumlah ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 15%.
F. Kelulusan
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
hasil rapat Komite Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman maka, peserta didik
dinyatakan lulus Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman apabila telah memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilaiminimal B (baik) pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok 6 mata pelajaran Agama, 2 muatan lokal dan 1 pengembangan diri.
3. Lulus ujian akhir madrasah diniyah (nilai minimal 5,00 dan nilai rata-rata 6,00).

BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN

Kalender pendidikan adalah penanggalan atau jadwal waktu kegiatan yang


terkait dengan kegiatan pendidikan di sekolah selama 1 tahun. Diawali dengan awal
kegiatan sekolah dan diakhiri dengan kenaikan kelas atau kelulusan dari hasil ujian
akhir. Karena itu, dalam kalender pendidikan terdapat pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik dan sekolah selama satu tahun
pelajaran

yang

mencakup

permulaan

tahun

ajaran, minggu efektif,

waktu

pembelajaran efektif dan hari libur.


Beberapa hal berkaitan kalender pendidikan dipaparkan berikut
1. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman.
2. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman.
3. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran, termasuk muatan lokal,
ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
4.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakannya kegiatan
pembelajaran pada Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman. Waktu libur dapat
berbentak jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari besar nasional dan hari libur khusus.
Berdasarkan berbagai peraturan di atas, alokasi waktu minggu efektif pelajar,
waktu libur dan kegiatan lainnya di Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman secara
lengkap tergambar dalam kalender pendidikan Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh
Saman. (Terlampir)

BAB V
JADWAL PELAJARAN

Anda mungkin juga menyukai