D.I.
Yogyakarta
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum Madrasah Diniyah telah mengalami beberapa kali perubahan, hal ini
bertujuan memenuhi kebutuhan masyarakat dan tuntutan pembangunan nasional.
Pada tahun 1983 Madrasah Diniyah menjadi 3 tingkatan, yaitu: Diniyah Awaliyah,
Diniyah Wustha, dan Diniyah Ulya. Pada tahun 1991 kurikulum Madrasah Dininyah
dikembangkan menjadi 3 tipe, yaitu :
a)
ayat (2) ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan
dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan aturan, dan peserta didik.
Atas dasar pemikiran tersebut maka perlu dikembangkan Kurikulum Tingkat Satuan
pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan
amanat Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa
Kurikulum Satuan Pendidikan pada jenjang pendidikan Dasar dan Menengah
mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan serta berpedoman pada
panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Diniyah Takmiliyah Tingkat Awaliyah
dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah.
Kurikulum ini disusun oleh unsur Diniyah dan dewan diniyah di bawah koordinasi dan
supervise
Kementerian Agama
Kabupaten
Bantul
serta
dengan
bimbingan
5.
KMA Nomor 373 Tahun 2002 tentang Organisasi Tata Kerja Kanwil Kementerian
Agama Propinsi dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota.
Pada akhirnya kurikulum ini tetap hanya sebuah dokumen, yang akan menjadi
kenyataan apabila dilaksanakan di lapangan dalam proses pembelajaran yang baik.
Pembelajaran, baik di kelas maupun di luar kelas hendaknya berlangsung secara
efektif yang mampu membangkitkan aktifitas dan kreatifitas anak. Dalam hal ini para
pelaksana kurikulum (guru) yang akan membumikan kurikulum ini dalam proses
pembelajaran. Para pendidik hendaknya mampu menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dan mengasyikkan bagi anak, sehingga anak betah di Diniyah. Atas
dasar kenyataan tersebut, maka pembelajaran di Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh
Saman hendaknya bersifat mendidik, mencerdaskan, membangkitkan aktifitas dan
kreatifitas anak, efektif, demokratis, menantang, menyenangkan, dan mengasyikkan.
Dengan spirit seperti itulah kurikulum ini akan menjadi pedoman yang dinamis bagi
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh
Saman.
BAB II
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
Standar Kompetensi Lulusan Satuan pendidikan (SKL - SP) Diniyah Takmiliyah
Ash-Shaleh Saman adalah:
a. Menjalankan ajaran Islam sesuai dengan tahap perkembangan anak.
b. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
c. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
d. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras dan golongan sosial ekonomi di
lingkungan sekitarnya.
e. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis dan kreatif.
f.
k. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air
Indonesia.
l. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.
m. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman dan memanfaatkan waktu
luang.
n. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
o. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri sendiri dalam
lingkungan keluarga dan teman sebaya.
p. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Stuktur Kurikulum
Stuktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
PP. No 25 tahun 2000 pasal 2 ayat 3 ditetapkan kewenangan pemerintah pusat
dibidang pendidikan diantaranya penetapan materi pokok pelajaran. Dalam hal ini
pokok pelajaran pada Diniyah Takmiliyah Ash-ShalehSaman dikelompokkan menjadi
5 unsur pokok pendidikan keagamaan Diniyah Awaliyah yaitu : Al-Quran, Hadist,
Akidah Akhlak, Ibadah, SKI, dan Bahasa Arab. Serta ditambah muatan lokal yaitu
seni hadrah, pengembangan diri qiroah dan hafalan surat-surat pendek.
Berdasarkam ketentuan tersebut maka Struktur Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman adalah sebagai berikut:
No
A.
Alokasi Waktu
Kelas
Komponen
I
II
III
IV
Athfa
l
1. Al-Quran Hadis
2. Akidah Akhlak
3. Fiqih
Mata pelajaran
B.
5. Bahasa Arab
6. Praktek Ibadah
Muatan Lokal
1. Hafalan Surat Pendek & Ayat
Pilihan
2. Imla/Tahsinul Khot
3. BCM
C.
Pengembangan Diri
1. Khitobah
2. Kaligrafi
Keterangan :
1. Untuk kelas Athfal dan I Awaliyah 1jam pelajaran alokasi waktu 30 menit.
2. Kelas II IV Awaliyah 1 jam pelajaran alokasi waktu 35 menit.
3. Jamaah Sholat Isya.
4. Tadarus al-Quran Keliling setiap malam Sabtu minggu ke-2 dan ke-3
5. Seni Kaligrafi: setiap Ahad pagi
6. Khitobah: setiap malam Sabtu minggu ke-2 dan ke-4 di setiap acara tadarus keliling
untuk mengisi pengajian singkat.
B. Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum meliputi 6 mata pelajaran 2 muatan lokal dan 1 pengembangan diri.
1. Komponen Mata Pelajaran
a. Pendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam yang dikembangkan di Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh
Saman meliputi sub mata pelajaran :
(1) Al Qur'an-Hadist
Mata pelajaran ini bertujuan untuk memberikan kemampuan dasar kepada siswa
dalam membaca, menulis, membiasakan dan menggemari Al-Quran Hadist serta
menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi dan kandungan ayat-ayat AlQur'an Hadist untuk menclorong, membina dan membimbing akhlak dan perilaku
siswa agar berpedoman kepada dan sesuai dengan isi kandungan ayat-ayat AlQur'an dan Hadist. Ruang lingkup mata pelajaran Al-Quran Hadist meliputi
a) Pengetahuan dasar membaca dan menulis Al-Qur'an
(2) Akidah-Akhlak
Mata pelajaran ini bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan siswa
yang diwujudkan dalam akhlaknya yang terpuji, melalui pemberian dan pemupukan
pengetahuan, penghayatan dan pengamatan siswa tentang akidah akhlak Islam.
Ruang lingkup mata pelajaran akidah akhlak meliputi
a) Aspek keimanan
b) Aspek akhlak
c) Aspek kisah keteladanan
(3) Fiqih
Mata pelajaran ini bertujuan untuk membekali siswa agar dapat mengetahui dan
memahami pokok-pokok hokum Islam secara terperinci dan menyeluruh, baik berupa
dalil naqli dan akli, serta melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam
yang benar.
Ruang lingkup mata pelajaran fikih meliputi : Keserasian, keselarasan dan
keseimbangan antara :
-
pelajaran
ini
bertujuan
untuk
mengembangkan
kemampuan
siswa
berkomunikasi dalam Bahasa Arab tersebut, dalam bentuk lisan dan tulis,
memanfaatkan Bahasa Arab untuk menjadi alas utama belajar khususnya dalam
Mendengarkan (istina)
Berbicara (kalam)
Membaca (qiro'ah)
Menulis (kitabah)
Melatih menulis indah dan sesuai kaidah penulisan huruf arab dengan benar.
2) Khitobah
Tujuan :
-
Satu Jam
Pembelajara
Jumlah Jam
pembelajaran
Minggu
efektif Per
Waktu
Pembelajara
n Tatap
Muka/menit
30
35
35
35
30
1
2
3
4
Athfal
Tahun
Ajaran
23
23
23
23
23
Per-Minggu
18
18
18
18
15
n/Jam Per
Tahun
960
960
960
960
960
D. Ketuntasan Belajar
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) Belajar adalah tingkat pencapaian standar
kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran oleh siswa per mata pelajaran.
Penentuan
kriteria
ketuntasan
minimal
belajar
ini
ditetapkan
dengan.
memperhatikan :
1. Tingkat esensial (kepentingan) pencapaian standar kompetensi yang harus dicapai
oleh siswa.
2.
No.
A.
Komponen
ATHFA
L
II
III
IV
1. Al-Quran Hadis
72
72
72
72
72
2. Akidah Akhlak
75
75
75
75
75
3. Fiqih
70
70
70
70
70
72
72
72
72
5. Bahasa Arab
65
65
65
65
65
6. Praktek Ibadah
75
75
75
75
75
Muatan Lokal
1. Hafalan Surat Pendek & Ayat
Pilihan
2. Imla/Tahsinul Khot
70
70
70
70
70
70
70
3. BCM
70
Mata pelajaran
4. SKI / Tarikh
B.
KKM
KELAS
C.
Pengembangan Diri
1. Khitobah
2. Kaligrafi
C
C
C
Siswa yang belum mencapai kriteria ketuntasan minimal harus mengikuti
perbaikan(remedial), sampai mencapai ketuntasan kompetensi yang dipersyaratkan.
E. Kenaikan Kelas
Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kenaikan kelas
dipertimbangkan berdasarkan nilai raport semester ke-2.
Seorang santri dapat naik kelas dengan kriteria aturan sebagai berikut:
1. Santri harus menyelesaikan seluruh program pembelajaran sesuai dengan jenjang
kelas yang ditempuhnya.
2. Santri dinyatakan tidak naik kelas apabila yang bersangkutan tidak mencapai kriteria
ketuntasan minimal lebih dari 2 (dua) mata pelajaran, dan nilai minimal 60.
3. Nilai kegiatan pengembangan diri minimal C (cukup).
4. Nilai kepribadian minimal B (baik).
5. Jumlah ketidakhadiran tanpa keterangan maksimal 15%.
F. Kelulusan
Berdasarkan PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan
hasil rapat Komite Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman maka, peserta didik
dinyatakan lulus Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman apabila telah memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1. Telah menyelesaikan seluruh program pembelajaran.
2. Memperoleh nilaiminimal B (baik) pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok 6 mata pelajaran Agama, 2 muatan lokal dan 1 pengembangan diri.
3. Lulus ujian akhir madrasah diniyah (nilai minimal 5,00 dan nilai rata-rata 6,00).
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
yang
mencakup
permulaan
tahun
waktu
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakannya kegiatan
pembelajaran pada Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman. Waktu libur dapat
berbentak jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
libur keagamaan, hari libur umum, termasuk hari besar nasional dan hari libur khusus.
Berdasarkan berbagai peraturan di atas, alokasi waktu minggu efektif pelajar,
waktu libur dan kegiatan lainnya di Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh Saman secara
lengkap tergambar dalam kalender pendidikan Diniyah Takmiliyah Ash-Shaleh
Saman. (Terlampir)
BAB V
JADWAL PELAJARAN