Disusun oleh :
Yohanes Edo Wicaksono (4108.100.048)
Dosen Pembimbingg :
Ir. Heri Supomo, M.Sc
Sri Rejeki Wahyu Pribadi, S.T, M.T.
Kayu
K semakin
ki langkah
l gk h dan
d mahal. h l
Diperlukan
p material alternatif p
pengganti
gg kayu.
y
Di indonesia terdapat 153 jenis bambu dan
beberapa jenis bisa dimanfaatkan sebagai
material alternatif.
PERUMUSAN MASALAH
JJenis
i bambu
b b manakah k h yangg paling
li g bagus
b g untuk
t k
menggantikan kayu jati sebagai material pembuatan
kapal ikan ?
Apakah struktur bambu laminasi ini dapat memenuhi
beban yang diterima pada bagian lambung kapal ikan
30 GT ?
Berapa
p dimensi konstruksi lambungg kapal
p berbahan
bambu laminasi untuk kapal ikan 30 GT ?
Bagaimana
g analisa ekonomis pproduksi kapal
p ikan
menggunakan bambu laminasi pada bagian lambung
kapal ikan 30 GT ?
BATASAN MASALAH
Material yang digunakan untuk membuat spesimen adalah
bambu betung, bambu ori dan bambu jawa.
Bahan perekat yyangg digunakan
g adalah lem jjenis epoxyy
“marine use”.
Obyek yang diteliti adalah kapal ikan 30 GT.
Analisa teknis dilakukan berdasarkan pengujian kuat tarik
dan kuat tekan bambu laminasi.
Standar ppengujian
g j yyangg digunakan
g adalah p
pengujian
g j tekan
dan tarik berdasarkan standar SNI 03-3973-1995 dan SNI
03-3399-1994.
Analisa ekonomis,
ekonomis hanya dilakukan perhitungan biaya
produksi laminasi bambu tanpa menghitung overhead cost.
TUJUAN
Menentukan jenis bambu yang paling baik untuk
dijadikan material alternatif pengganti kayu
sebagai bahan pembuatan kapal.
Mendapatkan nilai kuat tarik dan tekan dari
bambu laminasi untuk setiap beban pada lambug
kapal ikan 30 GT.
Menentukan dimensi konstruksi lambung g kapal
p
berbahan bambu laminasi untuk kapal ikan 30 GT.
Mendapatkan total biayay produksi kapal ikan
menggunakan bambu laminasi pada bagian
lambung kapal ikan 30 GT.
MANFAAT
1 2 3 4
5 6 7
PENENTUAN SUSUNAN LAYER LAMINASI
Variasi 5
(40 % Betung, 40 % Ori, 20 % Jawa)
Variasi 6
((40 % Jawa,, 40 % Betung,
g, 20 % Ori))
STANDAR SPESIMEN UJI
Setelah
S t l h didapat
did t nilai
il i tegangan
t g g material
t i l alternatif
lt tif maka
k selanjutnya
l j t h il
hasil
terebut dibandingkan dengan kekuatan dari material pembanding yaitu
kayu jati dengan ketentuan :
σ tarik bambu laminasi > σ tarik kayu jati = material laminasi diterima
Hasil :
σ tarik bambu laminasi 1,2,3,4,5,6 > σ tarik kayu jati (69.92 N/mm2)
σ tekan bambu laminasi 1 dan 2 > σ tekan kayu jati (53.95 N/mm2)
PENGKELASAN BAMBU LAMINASI
Kelas Kuat Kayu
y Berdasarkan Kuat Lentur dan Tekan
Kukuh Lentur Kukuh Tekanan
Kelas Berat Jenis Kering Mutlak Mutak
Kuat Udara
Kg / cm2
I > 0,9
09 > 1100 > 650
II 0,6 – 0,9 725 - 1100 425 – 650
III 0,4 – 0,6 500 – 725 300 – 425
IV 0,3 – 0,4 360 - 500 215 – 300
V < 0,3
03 < 360 < 215
Kuat Tarik Kayu Jati
Fc= 69 62N/mm2
69.62N/mm
A= 159600mm2
Beban maximum Longitudinal Deck
N/mm2
mm2
Pmax= 11111352.00N
Kuat Tarik Laminasi Bambu Betung Variasi 1
Fc= 75.05N/mm2
A= 148057.36mm2
Ukuran Lambung Kapal Variasi 1
No Luas (m2) Panjang (m) Tebal (m)
1 0 148057355
0.148057355 3.99
3 99 0 037
0.037
Prosentase Pengurangan Ketebalan Lambung kapal
Tebal Lambung Awal = 0.04
Tebal Lambung Akhir = 0.04
7.23%
PERHITUNGAN DIMENSI LAMBUNG KAPAL
Ukuran Tebal Lambung Kapal Berdasarkan Nilai Kuat Tarik
No Bahan Panjang (m) Tebal (m) Luas (m2) Prosentase
1 Jati 3.99 0.04 0.159 -
2 Variasi 1 3 99
3.99 0 037
0.037 0 148
0.148 7 23%
7.23%
3 Variasi 2 3.99 0.033 0.133 16.38%
4 Variasi 4 3.99 0.035 0.139 12.35%
5 Variasi 5 3 99
3.99 0 030
0.030 0 121
0.121 23 84%
23.84%
Jumlah Volume
No Item Luas (m2) Tebal (m) IDR Harga Material
Item (m3)
Lambun
1 g 123.263 1 0.04 4.93052 24,000,000 118332480
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI
1 Variasi 1 Lambung
g 123.26 4.930 Rp
p 7.815.045 Rp
p 38.532.234,58
, Rp
p 1.235.296 Rp
p 60.90.655 Rp
p 44.622.890
6 Variasi 6 g
Lambung 123.26 4.930 Rp
p 7.745.607 Rp
p 38.189.971,6 Rp
p 1.235.296 Rp
p 60.90.655 Rp
p 44.280.527
KESIMPULAN
Secara teknis,
S t k i ditinjau
diti j dari
d i hasil
h il pengujian
g ji kuat
k t tarik
t ik dan
d kuat
k t tekan
t k
bambu laminasi variasi 1 (bambu B-B-B-B-B) dan variasi 2 (bambu O-
O-O-O-O)) dapat
p melebihi nilai kuat tarik dan tekan dari kayu y jjati.
Untuk variasi 1 memiliki nilai kuat tarik 75.05 N/mm2 dan kuat tekan
57.73 N/mm2, variasi 2 memiliki nilai kuat tarik 83.62 N/mm2 dan
kuat tekan 62.8
62 8 N/mm2. Dari sisi regangan akibat pembebanan,
pembebanan
material bambu laminasi betung memiliki nilai regangan yang lebih
besar dari material bambu laminasi ori, bambu jawa dan bambu
campuran. Nilai regangan bambu betung 62.5 dan 3.33 mm. Hal ini
menunjukan bambu betung memiliki nilai elastisitas yang baik ketika
diberi tegangan tarik maupun tekan dan sangat cocok bila dijadikan
material alternatif untuk pembangunan kapal ikan.
KESIMPULAN
Nilai tebal kulit lambung kapal berbahan bambu laminasi yang didapat dari
analisa perhitungan kuat tarik, variasi 1 memiliki tebal kulit 0.046 m
dengan nilai prosentase pengurangan ketebalan kulit sebesar 7.23 % dan
variasi 2 memiliki tebal 0.042dengan nilai prosentase pengurangan
ketebalan kulit sebesar 16.38 %. Dari analisa pengujian kuat tekan, variasi
1 memiliki tebal kulit 0.047 m dengan nilai prosentase pengurangan
ketebalan kulit sebesar 6.55 % dan variasi 2 memiliki tebal 0.045 dengan
nilai prosentase pengurangan ketebalan kulit sebesar 10.08
10 08 %.
%
III Konstruksi diatas garis air, dinding rumah geladak, papan geladak, konstruksi
bagian dalam, tiang layar