PENGEMBANGAN MATERIAL NEOPRENE

SEBAGAI PELAPIS BAGIAN DALAM ROMPI

PELAMPUNG YANG ERGONOMIS

Adella Hotnyda Siregar

Sugeng Prayitno
 1. Pendahuluan
 Penggunaan rompi pelampung sebagai upaya penyelamatan
kecelakaan di laut, danau atau sungai, merupakan hal yang sangat
penting untuk pertolongan pertama, sebelum bantuan lain diperoleh.
 Rompi pelampung harus bisa menahan beban berat badan orang
yang memakainya
 Roimpi pelampung yang ergonomis juga harus nyaman, aman dan
stabil.
 Gaya apung diartikan sebagai gaya ke atas sehubungan dengan
gravitasi pada benda yang terendam total atau sebagian dalam fluida
baik cair maupun gas.
Rompi pelampung terdiri dari :
bagian depan adalah kain poliester,
nylon,neoprene.
bagian tengah adalah material apung
styrofoam. EPE. Neoprene, dll)
bagian belakang adalah kain poliester,
nylon,neoprene.
2. Metodologi
Persiapan bahan
Spesimen Uji adalah gabus (styrofoam) dari Toko Pedia dan Neoprene
dari Changzhou Dengyue Sponge.Co. Ltd. dipotong dengan ukuran
yang sama, yaitu (10 x 7,5 x 2,2) cm³
Peralatan pendukung timbangan dan penggaris.
Observasi dilakukan pada kedua spesimen tersebut yaitu, warna,
berat.kekakuan,kekuatan. tahan api,kelenturan ,harga
Pengujian berat jenis balance dilakukan dengan Metode ASTM D 1622
Pengujian daya apung dilakukan dengan cara pembebanan. Berat
pembebanan yang diberikan 100 g kepada masing-masing bahan uji.
Pengujian dilakukan di kolam air tawar sebanyak 3 kali dengan selang
waktu 24 jam.
3. Hasil dan pembahasan
Observasi fisik dilakukan pada material Neoprene dan Styrofoam
 Tabel 1. Observasi Material Neoprene dan styrofoam
Pengamatan Neoprene Styrofoam
Warna Krim Putih
Berat Berat Ringan
Kekakuan Lentur Kaku
Kekuatan Kuat Rapuh
Tahan api Tahan Api Mudah terbakar
Harga Mahal Murah

Tabel 2 Sifat Material Neoprene

Berat Jenis
Sifat Unit Test methode
85,2Kg/m3
Tekanan kompressi 25% % 25 ASTM D1056
Kekuatan Tarik Kps 120 ASTMD412
Elongasi % 115 ASTMD412
Konduktivitas Panas W/M.k 0.042 ASTM 534 412
Indeks Resistensi uap air   7040 DINNEN12086
Ketahanan terhadap api   HF-1 UL 94
Struktur Sel   Tertutup
 
 Neoprene (CR), juga disebut polychloroprene atau karet chloroprene
Cl
l
CH 2= C-CH= CH2
 Styrofoam juga disebut polystirene dengan rumus kimia C8H8
 Material Neoprene mempunyai sifat kuat, lentur, tahan api , sel
tertutup sehingga apabila dijadikan material
bagian dalam rompi pelampung yang ergonomis
Rompi pelampung menjadi nyaman,aman dan stabil.
Pengujian berat jenis balance dilakukan dengan Metode ASTM D
1622
 Hasil uji berat jenis neoprene adalah 0,0852 g/cm³ . atau 85,2 kg/m³
Hal ini menunjukkan bahwa berat jenis Neoprene lebih kecil dari
berat jenis Air Laut (102,5 kg/ m³).adalah benda yang terapung
sehingga dapat digunakan sebagai bahan pelapis rompi pelampung
 Besar volume (V) dan berat
Tabel
(W) 4 Besar volume (V) dan berat (W)

Pengujian daya apung menggunakan prinsip Archimedes

Tabel 3. Volume {V}dan berat {W} specimen uji

Bahan Panjang Lebat (cm) Tebal (cm) Volume Berat (g)
(cm) (cm³ )
Styrofoam 10 cm 7,5 cm 2,2 cm 165 2,0
Neoprene 10 cm 7,5 cm 2,2cm 165 14

Tabel 4. Volume {V} tenggelam spesimen uji

Bahan Ulangan Data Data V V”
Tenggelam cm) Terapung cm)
Styrofoam 1 0,9 1,3 67,5 97,5
2 1,1 1,1 82,5 82,5
3 1.0 1.2 75 90
1.0 1.2 75 90
Neoprene 1 1,0 1,2 75 90
2 1,0 1,2 75 90,
3 0,9 1.3 67,5 97,5
0,96 1,23 72,5 92,5
Perhitungan
Neoprene Styrofoam
Berat total pembebanan, Berat total pembebanan,
W = 14 gr + 93,83 g= 107,83 g W =2gr + 93,83 g,= 95,83
Volume bagian terendam, V- = 92,5 cm³ Volume bagian terendam, V- = 90 cm³
Densitas r = W / V-, Densitas r = W / V-,
= 107,83 g / 92,5 cm³ ,= 95,83 / 90 cm³ -
= 1,1657 g/cm³ = 1,064 g/cm ³

1,1657 –1,064
Efisiensi =-------------------- = 0,0956% = 9,56 %
1,064

4. Kesimpulan
Neoprene dapat digunakan sebagai pelapis bagian dalam rompi
pelampung yang ergonomis karena material tidak kaku, mempunyai
struktur sel tertutup, tahan api dan neoprene memiliki daya apung atau
kemampuan menahan beban berat lebih baik dari pada bahan
styrofoam dengan efisiensi sebesar 9,56 %.