Luka - Taynew PDF
Luka - Taynew PDF
thriller. Selain itu LUKA mengusung tema fantasi, boys love, horror
dengan bijak.
CUAP-CUAP
Gossshhhhh akhirnya setelah malam-malam panjang ditemani
secangkir kafein dan mata merah lima watt aku dapat menyelesaikan
cerita fiksi berjudul LUKA ini, yaaaa seperti yang kalian tahu tak
bekerja di siang hari dan terjaga sampai pukul dua pagi hampir satu
bulan lamanya.
Kalau ada yang tanya perbedaan versi twitter dan PDF itu apa?
Well…secara garis besar memang sama namun tetap saja ada yang
berbeda, entah itu dari plot cerita yang lebih detil dan lebih rinci atau
I put my blood, sweat and tears into this, jadi tolong hargai kerja
larut malam, terima kasihku sebesar alam semesta dan seisinya karena
PDF ini di ponsel kalian, ini adalah LUKA dengan versi yang sebenar-
benarnya.
waktu Lebaran atau Natal, juga tak seindah cerita pengantar tidur
yang pemeran utamanya selalu berakhir bersama. Tapi untuk kali ini
With love
JeJe
(bbrightmewin)
CREDIT
“No matter how far the distance, we still share the same moon every
night”
LUKA | 1
New berdiri mengintip di balik dinding lobi, ia melihat seorang
dan dendam yang mendarah daging di hatinya, rasa perih dan sakit
menahan amarah, tak sadar ia menitihkan air mata. Air mata yang
percaya padanya.
LUKA | 2
Laki-laki bernama Kayavine atau yang lebih dikenal Kevin itu
di antara deretan Perawat yang ada di depan pintu kamar rawat inap,
diikuti oleh beberapa Perawat lain termasuk New yang tersenyum saat
“Mohon bantuan kalian ya, saya sangat excited karena ini anak
LUKA | 3
beberapa Perawat melakukan persiapan persalinan, kedua matanya
tekanannya.
Suami Citra itu gelisah dan tak tenang, ada perasaan aneh yang
sehat dan logika. Bahwa bertemu kembali dengan New adalah mimpi
buruk yang menjadi nyata, dirinya sendiri tak ingin percaya dengan
apa yang ia saksikan namun kedua bola matanya tak bisa berdusta
kalau saat ini New memang ada di sini, di ruangan ini, sedang
merawat istrinya.
dengan dengan New, namun hubungan mereka kandas begitu saja saat
LUKA | 4
Tawan memutuskan untuk menikah dengan Mild yang kini tengah
hamil muda.
merasa benci? Bahkan Kevin tak bisa percaya kalau New bisa
kembali bekerja lagi dengan tampang datar tanpa ekspresi, seolah tak
ada yang terjadi. Lebih dari segalanya, ada hal yang ganjil di sini
atas apa yang ia lakukan. Kevin kalut, ini tak masuk akal, ini tak
kepada kedua orang tua sang Dokter setelah persalinan istrinya selesai
dilakukan.
LUKA | 5
bulan yang sedang purnama, cahayanya memandikan setengah sudut
LUKA | 6
untuk keluar tak lama lagi. “Metawin, setelah persiapannya selesai
jangan langsung pergi. Saya bisa minta tolong jagain istri saya dulu?”
sampai lima kali akan saya panggilkan Dokter karena bayinya akan
lahir malam ini juga” papar New duduk di kursi yang ada di sebelah
ranjang.
dulu” Metawin berucap tanpa suara, namun gerak bibir rekannya itu
Sunyi dan menyisa sepi, hanya ada dua orang di sini, tiga
LUKA | 8
New menenangkan pasiennya, namun tangan kanannya meraba
sesuatu yang ada di saku celana, sebuah alat suntik dengan cairan
New lekat-lekat.
LUKA | 9
“Yang membuat menjatuhkan martabat anda adalah saat anda
bertengger melihatnya, pantulan sosok Citra juga bisa New lihat dari
kaca.
dari pantulan kaca, ingin saja ia menjawab kalau bukan Citra yang
melakukan hal keji itu, namun Kevin, sosok ayah dari jabang bayi
menjelang persalinannya.
LUKA | 10
“Saya bisa bersenandung untuk anda” New berbalik dan
hanya menyisa sepi nan sunyi, bahkan suara jam dinding yang
tanpa henti.
“Aaaaakkkhhh sakiiittttt”
LUKA | 11
ada di antara pepohonan, belum lagi saat ia melihat kedua mata New
telinga New, istri Kevin itu tak tahu apa yang sedang terjadi,
jarum.
membelakanginya.
LUKA | 12
“TOLONG PANGGILKAN SUAMI SAYA AAAHHH
lebih keras dan lebih sering hingga perutnya seperti dirobek dengan
paksa.
LUKA | 13
“MAS TOLONGIN CITRAAAA” jerit Citra histeris berkali-
“Dek bangun dek, dek Citra bangun sayang” suara itu, suara
Kevin, suaminya.
yang menjaga Citra? Mengapa malah New, orang yang amat sangat ia
LUKA | 14
Citra terlalu bingung, sedetik yang lalu kejadian itu seperti nyata
sembunyikan.
mencekiknya.
LUKA | 15
“APA YANG LO LAKUIN KE CITRA BANGSATTT!!!”
mencekik lehernya.
mentahnya…
LUKA | 16
seakan bayi itu sudah meninggal beberapa jam sebelum operasi
dilakukan.
sana lagi.
“Gue tau kalau bangsat ini yang bunuh anak gue Tay, anak
tendangan kecil di perut sang istri dan sekarang Tay berkata kalau
akal.
LUKA | 17
“Tenangin diri lo dulu oke? Gue tahu ini berat buat lo, gue tau
“Metawin, Kit dan yang lain boleh bersiap pulang dan berganti
shift”
cincin yang tertinggal, cincin ini milik New. Cincin yang pernah ia
sudah ia nantikan kelahirannya kini telah pergi tanpa alasan dan sebab
yang pasti.
LUKA | 18
“Mas yuk pulang” Mild memeluk sang suami, melepas rindu
berbicara.
mengelus perutnya.
Mild di sana.
New baru saja akan melewatinya. Terlihat raut wajah Mild yang
kurang suka, tentu saja bagaimana Mild bisa suka kalau faktanya New
LUKA | 19
“Ya Dok?” New tak mau mengakrabkan diri dengan memanggil
membangun tembok yang maha tinggi agar tak bisa Tawan gapai,
juga sebagai pengingat kalau alasan kedua orang tua Tawan tak setuju
Saat ia sedang sibuk merogoh semua saku yang ia punya, kedua saku
di dalam saku.
“Kalau tidak ada apa-apa, saya pamit pergi dulu. Selamat malam
Dok”
LUKA | 20
New berlalu pergi, berjalan seorang diri menembus malam yang
“Cih, sok penting banget tuh orang” Cemooh Mild pada New
“Dokkkk, apa Dokter lihat New?” Metawin, Gun dan Kit berlari
LUKA | 21
Lagi-lagi Tawan terdiam, New sudah hilang entah kemana,
“Mana Dok?”
mobil.
Note:
Untuk sosmed AU, cara bacanya dari kiri ke kanan ya,
ada juga dari atas kebawah, kondisional aja .
LUKA | 22
LUKA | 23
LUKA | 24
LUKA | 25
LUKA | 26
Seorang Perawat berjalan seorang diri menembus gerimis,
kedatangannya.
LUKA | 27
Namun yang menarik perhatiannya ketika melewati pelataran
Perawat itu sadari adalah keempat ban mobil itu masih tergolong
you can fool everyone but you can’t fool me” gumamnya dengan
tatapan mata yang nanar, mata penuh amarah dan keputusasaan yang
LUKA | 28
Umpat lelaki yang New kenali suaranya sebagai Kevin sedang
besar itu adalah berkas milik sang istri untuk melengkapi laporan dan
melancarkan penyelidikan.
“I’ll show you no mercy and i wasn’t letting up until the day you
punya, tak akan dirinya sia-siakan dengan berakhir di balik perigi tua.
bergantian.
penyelidikan”
ia tak menyetujuinya.
LUKA | 30
“Malam pak, rekaman CCTV sudah didapatkan, bisa kita cek
“Saya ikut” sahut New cepat, membuat kedua Polisi itu saling
melihat video itu dan malah melihat ke arah Tawan dan Kevin secara
Bahkan di video itu New tak menyentuh Citra sama sekali, sangat
diam.
BRAKKKK
lelaki itu punya. Istri Citra itu memojokkan New di dinding dan
LUKA | 32
“Sebuah ucapan selamat malam yang manis sekali….Kevin”
kesan ramah, padahal tak ada hal lucu di sini namun New tekekeh
kecil, kedua mata Kevin melotot melihat New yang bahkan tak
mematahkannya.
Sebuah tawa kecil keluar dari mulut New “Aku bisa saja
LUKA | 33
hahaha…dan pastinya bukan mengada-ngada sepertimu” lanjutnya
“Bajingannnn”
pundak.
LUKA | 34
Ia tertawa dan tersenyum bengis “You think i did it right?” New
terperangah di lantai.
kasihan, tanpa rasa iba yang tersisa “Prove it” tuntasnya melangkah
putih, lelaki itu langsung menangkap New agar tak jatuh terhuyung ke
belakang.
tak jatuh ke belakang, hanya saja tas yang dibawa New sudah berada
LUKA | 35
“Ehem…bisa tolong lepaskan? Ada pekerjaan yang harus saya
Tawan adalah masa lalunya yang tak perlu lagi ia tengok, ia sudah
Kit tentang kematian bayi Citra ketika sedang berjaga dengan New
dan Metawin, keadaan Rumah Sakit sudah sepi seiring derit waktu
LUKA | 36
“Iya sih, jelas-jelas kita semua ngelakuin pekerjaan sesuai
diam, berbeda dengan New yang mereka kenal, New yang biasanya
antara kalian harus ada yang beli camilan haha” ia tertawa canggung
LUKA | 37
“He?” sekarang Metawin yang heran.
“Selama ini lo paling gak suka teh melati deh, lo dulu selalu
“Udahhh sana beli ah, udah dibayarin sama New juga kan hehe
berlalu.
pundaknya, rasanya ingin saja ia berbalik dan berlari menuju pos jaga
LUKA | 38
“Hufffff gak akan ada apa-apa Metawin, lo kerja di sini udah
lorong.
LUKA | 39
Namun ketika ia sudah berada di tengah, keyakinan itu
ada bayangan siapapun di sana, yang berarti tak ada manusia yang
LUKA | 40
Namun apa ini? indera penglihatannya hanya menangkap sosok
“Booo”
“WAAAAAAAAA”
terjatuh dilantai karena ulah New. Sejak kapan rekannya itu berada di
belakangnya, mengapa tak ada suara langkah kaki? Mengapa tak ada
masuk akal, ia tak ingin percaya dengan apa yang ia lihat dan ia
membantahnya telak.
“Kenapa wooooyyyyy?”
LUKA | 41
Sekarang Kit yang terkejut, ia melihat New dan Metawin ada di
lorong, padahal tadi hanya Metawin yang ia dapati ada di sana. Kit
Metawin nervous.
LUKA | 42
“Urusan sama Dokter Beni ya?” Metawin menebak.
lontarkan.
kecurigaan.
LUKA | 43
Metawin memberikan jempolnya dan berlalu pergi, New yang
LUKA | 44
“Mas nanti sampai rumah aku mau cerita” lirih Citra memijit
baik langsung istirahat aja sampai rumah, masih ada besok buat
cerita”
sendiri saja ragu apakah itu sebuah mimpi karena memang terasa
LUKA | 45
New, burung hantu dengan sepasang bola mata merah dan janin yang
BUKKKKKK
CIIIIITTTTTT
“Burung sialan!”
gerimis yang mulai berubah menjadi hujan ini membuat burung itu
LUKA | 46
Ia turun dari mobil, air hujan yang deras langsung
GREBBB
LUKA | 47
Kevin terkejut dengan suara pintu mobil yang ditutup, ia melihat
Cepat keluar dari mobil dekkkk!!!” Kevin menjerit dari luar seraya
CIIIITTTT
LUKA | 48
Ban mobil menggesek aspal hingga berdecit dan mengeluarkan
melaju kencang.
belum kering” Citra membuka matanya, tak ia dapati sang suami yang
“Siapa kamu?…siapaaa?”
tangannya berhasil meraih masker hitam itu dan melihat wajah orang
mengucapkan namanya.
LUKA | 49
CIIIITTTTT
DUAAAARRRRRR
kesakitan sang istri tepat sebelum tangki bahan bakar meledak hingga
LUKA | 51
“Whatever i do from now on is all your fault” lirihnya tertawa
LUKA | 52
LUKA | 53
LUKA | 54
LUKA | 55
LUKA | 56
LUKA | 57
LUKA | 58
Hitam, sarat dengan duka dan kesedihan.
Kevin terduduk lesu melihat peti mati sang istri, hatinya hancur
berkeping-keping melihat jasat yang tak lagi utuh dilahap api, tak ada
LUKA | 59
Matanya sembab karena lelah menangis, ia kering kerontang,
“Vin…”
“Tay….”
sepasang suami istri itu kehilangan si buah hati, siapa sangka kalau
LUKA | 60
“Citra gak sayang gue Tay, dia pergi duluan…” lirih Kevin
sama Citra”
“Tapi gue juga sayang Citra Tay…Tuhan gak adil sama gue”
istri dan si buah hati bahwa ia akan mengejar dan menemukan siapa
pelakunya meski orang itu lari ke ujung dunia. Rasa sakit yang ia rasa
LUKA | 61
berubah menjadi dendam yang menuntut untuk dibalaskan, perih itu
yang mahal.
LUKA | 62
Jari-jemari orang itu menyentuh sebuah botol anggur bermerk
sana, di wajah Mild yang menatap New layaknya sebuah hama yang
LUKA | 63
Sebuah senyum melengkung di bibir New, tak menghiraukan
apa yang baru saja Mild katakan padanya “Senang bertemu denganmu
LUKA | 64
bagian bawahnya beberapa kali, teringat kejadian kelam di masa
lampau.
tempatnya.
yang tepat untuk lo adalah rumah sakit jiwa” Mild berbalik badan,
kamu” ada tawa kecil bersama ucap lirih dari cara New merespon.
PLAKKKKKK!!!
LUKA | 65
Mereka berdua menjadi pusat perhatian, puluhan pasang mata
“Jangan belain nih orang udik mas! Emang nih orang suka cari
muka, lo balik lagi kerja di Rumah Sakit karena mau ngrebut mas Tay
dari gue kan? masih punya muka lo setelah selingkuh dari mas Tay?
LUKA | 66
Mild mengacung-ngacungkan jari telunjuknya kepada New,
lama, luka yang terasa perih tiap kali New mengingatnya, luka yang
meledak.
tangan kepada Mild “Jangan sering menunjuk seperti itu Mild, ketika
kamu menunjuk satu jari untukku tanpa sadar jari-jari yang lain
bengis menatapnya.
LUKA | 67
“LO LAGI LO LAGI!!!”
Kevin menyeret New keluar, tak ada yang bisa Tawan lakukan
selain diam, tak ada yang Mild lakukan selain tersenyum penuh
kemenangan.
sudah seperti saudara haha, jadi aku juga datang untuk mengantar
kepergiannya”
kepada New siapa yang menjadi tuan rumah dan pemegang aturan di
sini.
“Kamu tahu kalau semua yang dikatakan Mild itu tidak benar,
disambangi keraguan.
“Dan kamu tahu kalau saat itu aku tengah hamil” New
LUKA | 69
“Semoga kita bisa menyelesaikan masalah ini tanpa melukai
satu sama lain” Perawat itu tak bergeming, tangannya mengepal kuat-
bermenit-menit lamanya.
Suami Citra itu tak lagi bisa tinggal diam setelah harga dirinya
wajah New namun tangan Perawat itu tak kalah lincah untuk
LUKA | 70
“Apa kamu pikir aku sama dengan New yang dulu hmm?”
senyum itu melengkung di dua sudut bibir New, lengkap dengan satu
“Does a scorpion sting when fighting back? They strike to kill and
BRAKKKKK!!!
Perawat itu berbalik dan bersiap menuruni tangga teras untuk pergi,
gosong”
LUKA | 71
yang mati terbakar, penghinaan yang New lakukan tak lagi bisa ia
terima.
“KEPARAAATTT!!!”
PRAKKK!!
BUKKK!!
sudah gelap mata, tak peduli apa yang akan terjadi asalkan ia bisa
LUKA | 72
Tawan yang menyadari kawannya yang tak kunjung masuk ke
“MATI LO…MATIIIII”
lo berdarah semua”
terkelupas, tapi ia ingat betul bahwa tadi New ada di sana, tersungkur
Dari kejauhan, Kevin bisa melihat New yang sudah ada di luar
berjalaan menjauh.
LUKA | 73
Sore sebelum senja membawa mentari kembali ke peraduannya,
LUKA | 74
Kevin menuju sebuah tempat yang teramat kontras dengan hiruk
pikuk perkotaan, tempat yang sepi dan sunyi, tak banyak orang yang
dari dua meter, tak ada lampu penerangan dan kalau hujan akan becek
Kevin bergegas turun dari mobil begitu menyadari kalai dirinya sudah
LUKA | 76
“Itu dia di sana…” lirihnya setelah menemukan apa yang ia cari-
cari, ada bangkai mobil bekas terbakar di dasar jurang. Ada sensasi
magis ketika kedua bola matanya melihat sesuatu yang tergolek tak
jauh dari
harus lenyap, benar-benar lenyap dan tak ada lagi di dunia ini”
LUKA | 77
“Sialan! Gue harus cepet-cepet keluar dari sini” Kevin bergegas
kembali ke mobil dan tanpa berpikir dua kali langsung tancap gas
luar biasa ada di sana, membuat Jane dan Metawin enggan bersuara.
melihat Kevin mendorong kursi roda Citra ketika pulang dari Rumah
LUKA | 78
“Yang bener lo New?” Jane menimpali, sama tak percayanya
dengan Metawin.
SPBU emangnya?”
Rumah Sakit
BUKKKKKK
“AAAAAA”
LUKA | 79
“Apa masih hidup?” tanya Jane pada Metawin, ia menyentuh
“I’ll help you little bird” New berdiri dan berlalu begitu saja,
Tiba-tiba….
BUKKK!!!
Kedua mata Jane dan Metawin hanya bisa melotot melihat apa
mengenai kepala burung hingga hancur tak berbentuk, tak ada lagi
kejang di tubuh si merpati cantik, tak lagi bergerak, ruh hewan itu
LUKA | 80
“Bantuin burung itu kan?” jawabnya percaya diri.
“Itu nggak membantu sama sekali New, padahal dia bisa kita
wajah syok.
“That’s the point, dengan kalian biarin burung ini tersiksa antara
hidup dan mati bukankah lebih baik kalau dia langsung mati dengan
“Udah yuk jalan lagi, udah sepi nih” ujarnya meninggalkan Jane
dan Metawin yang saling melirik satu sama lain, bahwa rumor tentang
New yang telah berubah itu benar adanya, bukan hanya sebuah desas-
desus belaka.
adalah Kevin, ia merasa sakit hati dan tak terima dengan hinaan yang
LUKA | 81
New lontarkan terhadap istrinya, ia sudah gelap mata, tak lagi berfikir
Kevin di ujung lorong yang gelap, Perawat dengan seragam putih itu
cepat juga New menghindar. Perawat itu menuju ke salah satu lorong,
lorong sepi nan sunyi yang jarang dilewati oleh orang awam.
berhenti menaiki tangga demi tangga dengan tekat dan dendam yang
membara.
mendengar langkah kakinya saja, tak ada langkah kaki selain dirinya.
LUKA | 83
Bukankah ini aneh? Seharusnya Kevin juga bisa mendengar
Rumah Sakit.
hanya diam dan tak lagi berlari untuk menghindarinya, maka tanpa
JLEBBBB!!
lega.
LUKA | 84
“HAHAHAHAHA”
Namun apa ini? ia tak melihat New ada di sana, sepi, tak ada
Matanya mencari ke sana dan kemari namun tak juga ia dapati, laki-
laki itu bingung namun ia yakin sekali sudah mendorong badan New
area jantungnya.
LUKA | 85
“Lo…..” Kevin yang kebingungan hanya bisa melihat New yang
Perawat, ada seekor burung hantu dengan kedua bola mata merah
purnama.
“Aaaakkhhh lepaskannn”
katakan siapa orang yang ada di balik semua ini!!” ucap New tegas
mangsa.
LUKA | 86
“Jika kamu lupa, maka akan aku ingatkan” kedua rahang New
New bergerak terus ke depan hingga tubuh Kevin tak lagi ada di
bangunan tinggi.
“Jika kamu tetap tak mau berbicara dan mengaku maka akan
LUKA | 87
BRAKKKK!!!
“Aaaakkhh uhukk-uhukkkk”
ia lakukan.
LUKA | 88
LUKA | 89
LUKA | 90
LUKA | 91
LUKA | 92
LUKA | 93
LUKA | 94
LUKA | 95
LUKA | 96
LUKA | 97
LUKA | 98
LUKA | 99
MENELISIK BEBERAPA MASA KE BELAKANG
LUKA | 100
“Badanku agak nggak enak mas, seharian nggak nafsu makan”
Rumah Sakit dan kosan cukup dekat, bisa dijangkau dengan berjalan
kaki.
sisinya.
LUKA | 101
“Mas mau langsung pulang?” New berhenti mematung saling
nada suara yang lembut, tanpa berpikir dua kali, Tawan membawa
LUKA | 102
“Malam ini istirahat yang cukup, besok shift malam lagi kan?”
untuk mencubit pelan hidung yang lebih muda hingga sebuah tawa
kecil mewarnai kamar mungil ini. Senyum seindah bulan sabit terlihat
yang sulit Tawan artikan “Aku cuma punya mas Tay di sini, duniaku
LUKA | 103
yang sekarang cuma mas Tay, aku gak bisa bayangin jika suatu hari
seperti itu, karena hari itu tak akan pernah tiba sayang” Tawan
yang tegas dan terus bergerak menuju tengkuk untuk ia tekan dan
gundah itu hilang entah kemana perginya, ia tak takut lagi, Tawan
LUKA | 104
selalu membuatnya merasa aman, Tawan membuatnya memiliki
sama, tak pernah berubah sedikit pun sejak hari pertama mereka
“Mas, aku boleh minta sesuatu nggak? satuuuu aja” pinta New
LUKA | 105
Suara tawa mereka menggema ke seluruh ruangan mungil yang
melebar.
LUKA | 106
Suara lirih sang Dokter membuat New mulai terlena dengan
derajat itu.
LUKA | 107
Bait terakhir berhasil ia nyanyikan bersamaan dengan New yang
dalam tidurnya.
pahanya.
“I love you, i really do” bisik dengan sebuah kecup singkat yang
Pagi harinya.
LUKA | 108
New terdiam selama beberapa saat, menatap bukti-bukti yang
mengarah ke sana. Bahwa ia tengah hamil, ada calon ruh yang akan
LUKA | 109
Pikirannya kalut, badannya gemetar, bagaimana cara
semua tanda-tanda yang ia rasakan, dari tak nafsu makan hingga mual
memastikan kandungannya.
LUKA | 110
LUKA | 111
LUKA | 112
LUKA | 113
LUKA | 114
The First Crack Of Glass.
lebih gugup saat melihat ke dua orang tua sang kekasih dengan
tangannya dan berbisik "Jangan takut ya, mas ada di sini" cukup
sebuah kata pendek sederhana yang membuat New yakin kalau ia tak
sebuah hotel hall ternama, New tak terkejut karena mereka semua
LUKA | 115
"Malam Ma... Pa" Tawan menyapa kedua orang tuanya, mereka
hanya tersenyum dan melihat heran ke arah New yang ada dalam
"Itu Mild" Papa dari Mild itu menatap tak suka ke arah New,
rencana besarnya.
"Eh Tay, udah dari tadi ya?" Mild datang, ia tersenyum namun
langsung pudar ketika melihat siapa sosok yang Tawan bawa dalam
LUKA | 116
"Enggak, baru aja datang kok ini sama New" Tawan
membalasnya.
"Pa kayaknya kemarin ada yang salah ngasih undangan ya? Kan
yang diundang cuma Dokter, bukan PE.... RA... WAT" jelas Mild
diinginkan.
"New datang sama gue kok Mild, gue yang mau dia nemenin
LUKA | 117
"Oh iya Tay, Papa sama Mama ada yang mau disampaikan sama
aja"
terkejutnya.
LUKA | 118
Semua mulut ternganga mendengar perkataan Tawan, New juga
terkejut setengah mati hingga kedua lututnya lemas. Ia tahu kalau ini
adalah sebuah akhir baginya, ia tahu kalau cepat atau lambat Tawan
"Tay.... Kita perlu bicara dulu sayang" ajak sang mama menatap
"Enggak, selera kamu gak mungkin kayak gini... Ayo kita bicara
LUKA | 119
Detik itu juga New merasakan bagaimana langit runtuh di atas
para tamu.
"Sedikit saja"
minuman ini.
LUKA | 120
"Enggak makasih" tolak New halus sembari mendorong segelas
"Oh mau ke toilet, ayo gue antar" Kevin menaruh segelas wine
"Ayo katanya mau ke toilet, ikutin gue aja di sini luas banget
nanti lo ilang"
LUKA | 121
melihat sang kekasih yang sedang meremas rambutnya kalut, ia sudah
terlalu jauh.
LUKA | 122
Mereka sampai, New celingukan untuk memastikan, ini bukan
"Maaf tapi kayaknya bukan di sini" New baru saja akan berbalik
"E-enggak, aku rasa kurang sopan, aku pakai toilet umum aja"
New berjalan lurus menuju pintu namun tangan Kevin lebih dulu
"Bikin kerjaan aja lo sama anak haram yang ada di perut lo ini"
buta, juga saat New merasakan darah segar mengalir dari kepala dan
LUKA | 123
"Udah sadar lo? Hahaha orang udik gak tau diri"
"HMMMMMHHHHHHHHHH"
LUKA | 124
"Gue tahu lo hamil anak Tay kan? Mampus nih rasain bangsat"
DUGGGGGG!!!
LUKA | 125
ingin memohon belas kasih kedua orang ini namun ia tak bisa, ia tak
mampu.
New tak tahu apa yang akan terjadi, ia melihat Mild keluar
selama hidup.
Lima botol Merlot ada di lantai, New tak tahu apa yang akan
PWAHHHH!!
LUKA | 126
"Aaaaaa sakitttt" New menangis dan menjerit sejadi-jadinya,
“Lo beneran nggak mau pake nih anak Vin? Perkosa aja sepuas
lo, sesuka lo” ujar Mild merendahkan New, di matanya New hanyalah
salah dengar kan? bagaimana Mild bisa tega mengatakan semua itu
cukup manis batinnya, bahkan rekan Mild itu menyentuh dagu New
LUKA | 127
“Tapi gue nggak mau bikin semuanya tambah rumit” lanjut
Kevin menolak tawaran Mild, sedikit banyak New merasa lega, meski
fermentasi itu.
BUGGGGGG
"AAAAAAAAAA"
LUKA | 128
"Gue suruh lo telan wine ini tolol" antara Kevin dan Mild
apa yang akan terjadi padanya. Saat botol terakhir itu membuatnya tak
LUKA | 129
Andai selamanya itu ada…
fatamorgana…
begitulah siklusnya…
LUKA | 130
Tawan berlari tunggang langgang begitu keluar dari mobil,
Tawan bisa melihat refleksi dirinya di kaca lift, wajah yang sarat
seluruh rasa perih karena kecewa terbuang di sana dan tak akan
LUKA | 131
Ia lihat lagi sebuah pesan yang menghancurkan paginya,
mencinta sehebat ini mungkin ia tak akan merasa sesakit ini. Tawan
napasnya yang terasa sesak karena jika semua ini benar adanya, maka
kamar di mana New berada, ia masih berharap kalau semua ini hanya
sebuah dusta, hati kecilnya masih menolak dan tak mau percaya,
hingga ia sampai dan berdiri tegap di depan kamar dengan nomor 444
LUKA | 132
New merasakan sakit di sekujur tubuhnya, seperti ada kawanan
Hal pertama yang New sadari adalah dirinya terbaring hampir polos
manusiawi oleh Kevin dan Mild yang menjadi dalangnya, apa yang
atas nakas.
LUKA | 133
Kedua matanya melotot melihat sebuah foto yang ada di ruang
BRAKKKKK!!!
New terkejut saat melihat Tawan ada di ambang pintu, jika tadi
LUKA | 134
“Ha…hahahaha mana orangnya?” Tawan tawan tertawa namun
hampir polos di atas ranjang, kini pikiran dan hati kecilnya tak lagi
belakangnya.
bisa ia kendalikan.
“Mas dengerin penjelasan aku dulu, aku gak ngelakuin ini mas”
HAHAHAHA”
LUKA | 135
Tawan melempar ponselnya ke atas ranjang, hampir mengenai
Ternyata ketakutan New akan Kevin dan Mild tak ada apa-
Tawan yang hampir tak pernah marah dan membentaknya kini naik
pitam hingga membuat New tremor hebat, bahkan Perawat itu tak lagi
merasa frustrasi.
“Mas Tay tolong percaya sama aku sekali ini saja mas, aku
cuma punya mas Tay, kalau mas gak lagi percaya sama aku….” New
bendung “Aku nggak tahu harus gimana lagi” lirihnya penuh dengan
keputusasaan.
LUKA | 136
“Jadi setelah mas lihat dengan kedua mata kepala mas sendiri
apa yang kamu lakuin, kamu minta mas untuk percaya? Hahaha
jangan gila kamu New, katakan alasan kenapa mas harus percaya
tinggi tapi disaat mas perjuangin kamu di depan Papa dan Mama, ini
kembali menjauh darinya, hal yang tak disadari New adalah lehernya
penuh dengan bekas kemerahan, bekas yang amat sangat Tawan kenal
LUKA | 137
“Kalau memang begini apanya yang mau dipertahankan….”
lagi”
kesendirian.
hina di muka bumi, rasa perih itu menyergapnya tanpa henti, dicibir
LUKA | 138
Kerlingan mata itu hilang, hangatnya berubah menjadi dingin
lututnya yang terasa gemetar, tak percaya kalau hari ini kisah mereka
telah usai, bukan karena dirinya dan bukan karena Tawan namun
menganga besar di hati. Sepi dan sendiri adalah hal yang harus ia
ini.
haha gue puas lihatnya” Kevin tertawa dan menatap New dengan
tatapan merendahkan.
LUKA | 139
“Udah jangan sinis gitu ngelihatin gue” Semakin Kevin
ranjang.
Kevin malah naik ke atas ranjang dan terus memangkas jarak, apa
LUKA | 140
BUGGG!!!
It’s always been about us against the world that we forgot we have
our own world to fight, our own world to deal with, the world where
So maybe this is the time for us to fight in our own way, and maybe in
LUKA | 141
LUKA | 142
The Breaking Point
Tiga hari setelah kejadian itu, New tak lagi pernah berangkat
ingin hengkang dari hidupnya, tak ada panggilan yang biasa New
LUKA | 143
memeriksakan keadaan janinnya, ia berharap darah dagingnya dalam
saja. New marah, sangat benci dengan keadaannya yang seperti ini,
LUKA | 144
“Mas dan Mild dijodohkan”
bertanya.
bagian bawahnya “Pada akhirnya apa yang aku katakan akan mas
LUKA | 145
“Bagus, bukankah memang seharusnya begitu? Namamu sudah
kamu….”
menyesakkan dada.
“Maksud kamu?”
LUKA | 146
LUKA | 147
New berencana pulang setelah memeriksakan kandungannya,
kecongkakan.
pelan saat mereka bersebelahan “Harusnya lenyap hari itu juga karena
kalau terlahir pun juga tanpa Ayah kan? hahaha” sebuah tawa kecil
kaki lo berpijak, lo cuma noda kecil yang nggak berarti di depan mata
New bergemeletukan.
“Well, tapi gue udah tenang sih karena gue sama Tay
PLAKKKKK!!!
“AAAAAHHHHHHHH”
LUKA | 148
Untuk pertama kali New menampar Mild sangat keras hingga
menaruh benci yang luar biasa kepada Mild yang selalu berbuat
semena-mena.
“Gue diam bukan berarti gue kalah, andai mas Tay tahu
“Ini Ma, dia nampar aku kenceng banget sampe aku jatuh”
kamu, sudah saya kasih kesempatan untuk bekerja di sini tapi kamu
berani nampar anak saya? Pergi dari hadapan saya sekarang juga!!!”
menatap tak percaya ke arah New “Benar mungkin kalau selama ini
selama ini?”
LUKA | 149
New tak bergeming, ia membalas tatapan Tawan dengan mata
yang nanar menahan air mata, hatinya sakit seperti ada ribuan jarum
yang menusuknya.
“Sini kamu”
“Aku nggak minta mas percaya dengan apa yang aku katakan,
karena setelah apa yang terjadi tidak akan bisa merubah persepsi mas
LUKA | 150
“Kamu tahu itu, jangan buat mas membencimu dengan
paksa.
kencang.
“Mild pembohong mas, semua ini ulah Mild dan Kevin, aku
LUKA | 151
Tawan menarik New kuat-kuat dan mendorongnya keluar
air mata, satu-satunya orang yang ia percaya dan ia punya kini tak lagi
mau mendengarkannya.
pakaiannya.
percaya.
tersamarkan namun tidak dengan luka dan sakit di hatinya yang tak
dicampakan.
LUKA | 153
Kosan ini sepi, hanya ada New sendirian di dalam kamar ketika
menemukan jawaban.
“Iya? Siapa?”
KLEKKK
LUKA | 154
BAMMMM!!!
“Aaaaakhhhh”
LUKA | 155
ucapannya “Jangan main-main sama gue, jangan bikin kesabaran gue
habis”
“Aaaakkhh uhuk-uhukkk”
BRUKKK
Kevin.
telak agar New tak berontak “Diem di sini baik-baik” kejam? Tentu
LUKA | 156
“Iya Citra, kenapa sayang?” mata tajamnya melihat ke bawah,
“Iya mas beliin untuk Citra dan dedek bayi yang ada di perut
KLIK
Mild, paham? Karena lo akan pergi sama gue dan jangan pernah
menuju pintu.
LUKA | 157
“Asal lo nurut, lo gak akan gua apa-apain. Gue cuma akan bawa
lo keluar kota jauh dari kehidupan Tay dan Mild, di sana lo bisa
mulai kehidupan lo yang baru dengan anak haram yang ada di perut lo
itu”
dilenyapkan.
mana dirinya dan Tawan tak lagi saling bersinggungan, simpul yang
terikat kuat kini sudah terlepas, mereka berdua adalah dua garis lurus
“Besok kita pergi, gapapa ya nak? kalau kita ada di sini terus,
nanti kita dianggap nyusahin Ayah, kamu masih punya Papa yang
perlengkapan bayi buat kamu” New menarik diri dari ujung Dermaga,
LUKA | 159
berjalan menjauh di pembatas senja yang sedang mematangkan
warnanya.
LUKA | 160
Hari ini adalah hari terakhir New berada di sini, bersamaan
dengan dirinya yang akan pergi dan mungkin tak akan kembali, tak
akan bisa melihat senyum Tawan lagi, tak bisa mendengar suaranya
because i still feel you very deeply and now” New menjeda untuk
LUKA | 161
ulang di depan mata kepalanya bagaimana Tawan bersenandung
untuknya hingga kejadian yang disebabkan oleh Kevin dan Mild yang
New menghela napasnya yang terasa berat “So i keep pretending like i
don’t”
katakan tak akan bisa membuat Tawan percaya, pada akirnya apa
tak mau menangis apalagi ini adalah hari kebebasan Tawan tanpanya.
LUKA | 162
Tawan adalah orang yang berhasil merubuhkan dinding yang ia
keputusasaan, dan orang itu juga yang menarik semua warna dari
hidupnya hingga tertinggal hitam dan putih saja, lebih gelap dari
sebelumnya.
Pada akhirnya New tak akan kuat, ia berderai air mata sebagai
bagaimana kisah mereka akan berakhir dan ternyata ia sadari tak ada
akhir bahagia untuknya, menyisa sebuah akhir yang perih dan penuh
air mata.
LUKA | 163
Dengan dada yang terasa sesak, ia mencoba memaksakan
seorang diri.
seluruh sudut ruangan dengan tatapan mata nanar “And you did it
manisnya.
New tak mau melepasnya, hanya dengan ini ia merasa Tawan tak
“Gapapa ya sayang? Kita pergi jauh dari ayah, biar ayah punya
kehidupan yang lebih baik” New menghapus air mata, ia tak lagi bisa
menahannya.
LUKA | 164
“Mau kemanapun Papa pergi, asal Papa punya kamu….Papa
masih baik-baik saja dan itu artinya Papa masih punya segalanya”
Kevin sudah datang karena tak ada seorang pun yang ada di sini
LUKA | 165
“Udah siap semua kan? jangan bikin gue nunggu” lontar Kevin
“Udah kok”
“Yaudah cepetan”
dengan paksa.
Kevin melihat beberapa tas ransel yang ada di atas ranjang dan
ranjang, satu untuk ia bawa sendiri dan satu lagi meminta bantuan
New.
BUKKKK
“Lo kira gue mau bantuin? Tsk! Gue bukan babu lo, lo yang
akan jadi gembel di sini kenapa gue yang susah anjrit!” Kevin
cengeng ya sayang” ujarnya pada diri sendiri dan janin yang ada di
kandungannya.
LUKA | 167
“Kira-kira kita perlu pamit ke Ayah nggak ya?”
depan mata, lalu ia tersenyum kecut “Nanti Papa coba minta tolong ke
Kevin, tapi gapapa ya kalau misal kita nggak dapat izin untuk pamit?”
dengan hati yang kosong ia membawa dua ransel besar keluar dari
kamar.
“Untuk yang terakhir kalinya, apa aku boleh pamit ke mas Tay?
Kali ini saja Vin, karena setelah ini aku nggak akan bisa ketemu mas
Tay lagi”
LUKA | 168
Kevin diam tak menolak dan juga tak menyetujui permintaan
“Makasih Vin”
„iya‟. Setidaknya dirinya pamit sebelum pergi meski pamit itu tak
memudar dengan waktu yang terus berjalan, ia tahu kalau setiap awal
LUKA | 169
terima, perpisahan itu sangat nyata di depan mata dan dunianya hanya
luar kota yang jauh dari jangkauan Tawan? Lalu mengapa mereka
garasi, ia mengenal mobil itu, milik kedua orang tua Tawan, itu
diam ia berterima kasih dalam hati, meski setelah semua hal jahat
cerutu.
Kedua mata Tuan Tana melihat New dari ujung kepala sampai
“Apa kamu sudah sadar kalau antara kamu dan Tawan itu bagai
langit dan bumi?” ujar laki-laki setengah abad pada seorang mantan
Perawat.
“Kalau saja kamu tidak hamil, mungkin akan saya biarkan kamu
dengar, New menangis dengan derai air mata yang tak tertahan lagi.
LUKA | 171
“Saya tidak bisa mengambil resiko dengan membiarkan kamu
banyak lagi”
hidup dengan syarat tak lagi bersinggungan dengan Tawan kan? lalu
tangannya kuat-kuat.
“Apa kamu tuli? Apa kamu nggak dengar huh? Tuan Tana
LUKA | 172
“Nggak mau Vin, aku nggak kau pleaseee” ia menangis histeris,
BAAAMMMMMMM!!!
Tanpa belas kasih yang tersisa, Kevin menjambak rambut New dan
Ada orang lain yang menyaksikan kejadian itu, adalah istri dari
LUKA | 173
New terbangun di suatu tempat yang gelap, dengan jeruji besi
“Gitu doang pingsan lo? Tsk!” itu Kevin, laki-laki itu duduk di
LUKA | 174
“Aaaaakkhhh Vin ini di mana?” susah payah ia menggerakan
membawanya pergi?
ada di ruang sempit ini, apa itu artinya ia akan dikurung di tempat ini
LUKA | 175
melemparkan sepiring makanan hingga isinya tumpah di lantai yang
kotor.
“Itu jatah makan lo hari ini, lo cuma dapat makan sehari sekali
itupun kalau hari-hari berikutnya gue nggak lupa ngasih makan lo lagi
besi.
tangisan.
sendiri, tahu kalau sekeras apapun ia berteriak pada dunia, Tawan tak
LUKA | 176
Dari ujung lorong terdengar suara pintu yang dikunci dari luar,
New tak ubahnya hanya manusia yang terbelenggu dibalik jeruji besi,
di mana hanya ada rasa perih dan sakit di dunia yang sedang ia tapaki.
LUKA | 177
“Lapar…aku la⸺par” sudah tak terhitung berapa kali perutnya
berbunyi dan terasa perih hari ini, pasalnya sudah dua hari Kevin tak
Sama halnya dengan Tuan Tana dan istrinya yang tak peduli
Ia tak lagi mengenal pagi, siang dan malam. Rasanya sama saja,
sempit ini. kali ini sepertinya New harus menahan lapar sekali lagi,
dua hari ini Kevin benar-benar tak datang untuk mengantar makanan.
New terduduk lemas di lantai ubin yang dingin, tak ada selimut
hatinya yang meronta lapar namun hanya air keran yang dapat ia
telan.
LUKA | 178
Saat ingatannya tentang Tawan kembali memenuhi pikiran,
Dokter padanya.
menjelaskan.
tak mungkin, New berharap kalau itu adalah Tawan, meski rasanya
LUKA | 179
“Menyedihkan sekali…”
tercecer di lantai.
LUKA | 180
“Mau sampai kapan Tuan menyiksa saya seperti ini?” lirih New
tajam menghinanya.
melemparnya ke arah
“Anda akan menyesal! Cepat atau lambat dunia akan tahu apa
detik langkah kaki Tuan Tana berbalik arah dengan kedua tangan
BRAAAKK!!!!
“Aaaaakkhhh”
LUKA | 182
“Saya Tuan Tana, tidak akan merestui hubungan kalian…”
PLAKKKKK!!!
kesakitan.
daging Tawan”
DUGGGGGG!!!
LUKA | 183
CTAAAKKKK!!!
“Aaaaaahhhhhh sakiiitttt”
CTAAAKKKK!!!
CTAAAKKKK!!!
terasa panas seiring cambukan Tuan Tana yang mengayun tanpa jeda.
menyiksa punggungnya.
LUKA | 184
“AAAAAAA SAKIIITTTT”
keluar dari perigi tua yang membelenggunya, Tuan Tana tak pernah
LUKA | 185
Tak ada yang bisa New lakukan selain pasrah, menghitung detik
demi detik di sini sama saja seperti menghabiskan hidup dalam kesia-
lagi berdiri.
semalaman.
keyakinannya.
LUKA | 186
Keringat sebesar biji jagung membasahi wajahnya, ia
mulai sadar kalau New tak lagi ada di sini, saat ia menyadari kalau
namun pada akhirnya mereka harus berpisah dengan akhir yang tak
indah. Ditatapnya lagi layar ponsel dengan nama New tertera di sana,
tak ada pesannya yang terjawab, bahkan hanya terkirim dan tak
tengah malam.
LUKA | 187
“Iya Pa, haus” Tawan hampir saja berlalu ke dapur namun ia
menjawab pertanyaannya.
perut yang mulai besar membola, ia hanya bisa duduk dan terbaring
lemah kelaparan. Kevin semakin jarang datang, hanya dua atau tiga
hari sekali, selebihnya New meminum air keran, terkadang juga Tuan
di lehernya. Selalu terjadi lagi, lagi dan lagi hingga memar biru
LUKA | 189
Ia mendengar lagi pintu yang dibuka dari ujung lorong, tak
“Hei, bangun….”
dengan rakus.
maybe worse than that….i mean look at you⸺you eat like a pig!”
LUKA | 190
Suami Citra itu melirik bagaimana New makan, ia tahu mungkin
“Gue tau lo tersiksa di sini, tapi juga gue nggak akan biarin lo
mati membusuk dalam waktu dekat, itu akan jauh lebih merepotkan”
bibir.
tak jauh beda dengan Citra, sama-sama mengandung namun juga ada
LUKA | 191
Kevin duduk di depan jeruji besi melihat penampilan New yang
“Hmm?”
berbulan-bulan lamanya.
perlakuan Tuan Tana padanya “Sakit” kerlingan mata itu hilang entah
LUKA | 192
“Secepatnya setelah Tawan menikah sepertinya”
Tawan menikah
Tawan menikah
Tawan menikah
yang menemani, tak lama isak dan tangisan itu terdengar lagi,
suara-suara aneh dari atas, dari tempat tinggal Tuan Tana sekeluarga,
LUKA | 193
“Sekarang mas Tay sedang apa ya?” bisiknya lirih seraya
“Aku rasa kalau pun aku pergi dan benar-benar tak kembali
sepertinya kamu juga tak akan mencariku kan?” air matanya kembali
menusuknya.
jeruji besi membuat New sadar kalau ada seseorang yang datang.
LUKA | 194
“Kemasi semua barang-barang sampahmu”
banyak waktu.
“Tapi…”
“Aaaaakkhhh”
LUKA | 195
New hanya bisa mengangguk dan menahan tangis, setelah
LUKA | 196
Saat pintu terbuka, itulah pertama kali New melihat cahaya, hal
kebebasan yang Kevin janjikan setelah hari-hari yang sunyi nan sepi
yang ia rasa.
“Vin tunggu…”
Tuan Tana.
tamu undangan Tuan Tana dan New bukan satu di antara mereka.
cinta berdiri tegap sangat tampan dengan senyum yang mungkin akan
saat ini ia sedang berdiri di sana bersama Tawan, dan masih banyak
LUKA | 198
“Kamu harus bahagia mas karena aku mengalah dan pergi agar
air mata, ia tak bahagia sama sekali, ia hancur hingga tak lagi bisa
menyesakkan napasnya.
udara yang sama dan hidup di langit yang sama dengan Tawan.
LUKA | 199
Gelap, sepi nan sunyi hanya semak belukar dan pepohonan
Dalam bahasa jawa ALASTUA berarti hutan rimba yang sudah amat
tua dan dimakan usia, sepertinya makna itu memang benar adanya.
LUKA | 200
saling bersahutan, seolah mereka semua mengawasi sebuah mobil
LUKA | 201
Terlihat seekor burung hantu bertengger di sebuah ranting dan
terbang.
ketakutan.
LUKA | 202
“Vin mau kemana?” New langsung menjangkau pergelangan
Bisa saja kedua orang itu adalah orang jahat kan? lalu mengapa
GREEEBBBBBBB
LUKA | 203
mobil diganjal membuat dirinya terjebak di dalam. Tak hanya itu,
“Cepat Vin, kita lenyapkan di sini saja” ujar salah satu lelaki
mengguyur cairan bensin dari dalam jerigen hingga tak tersisa meski
setetespun.
“Siap Tuan…”
“Mas Tay aku takut…..” New gemetar hebat, ia tak tahu apa
LUKA | 204
Seakan nasibnya tak bisa lebih menyakitkan setelah merelakan
janjika hanya ilusi semata, lalu ia tersadar kalau ini semua memang
sudah direncanakan.
memakai masker.
“AAAAAAAHHHH SAAKIIITTTT”
LUKA | 206
Perbuatan keji itu disaksikan oleh seekor burung hantu, binatang
dua orang yang bermasker hitam itu adalah ayah Tawan dan Mild, ia
dalam jurang.
hidup dan mati ia menjeritkan nama cinta hidup dan matinya, Tay
Tawan orangnya.
“But please when i die don’t say how much you love me and
how much you miss me…..” New sedang menghitung sisa waktu yang
ia punya, detik demi detik terakhirnya “Because those are the words i
LUKA | 209
bebatuan, tepat di depannya sebelum New tewas dan menghembuskan
napas terakhirnya.
Path World
LUKA | 210
Pohon-pohon yang menjulang tinggi mengingatkannya dengan
saja, tak ada panasnya api yang terasa membakar hangus kulitnya.
LUKA | 211
Ada cahaya di langit yang memancar terang, membuat New
LUKA | 212
Ia terus berjalan seorang diri, mengikuti kemana semua ini akan
membawanya pergi, bulan terlihat lebih besar dan lebih merah dari
yang seharusnya.
LUKA | 213
Bagaimana tidak? Laki-laki itu memiliki wajah yang sama
persis dengan New, semua yang ada di tubuh New menempel utuh di
“Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku” jawab laki-laki yang
untuk menjabatnya.
membawanya pergi.
LUKA | 215
Flashback Ditutup
LUKA | 216
Are You Real?
melihat siapa yang berdiri di depan mejanya. Ia tak bergeming dan tak
bicara sepatah kata pun ketika mengenali orang itu adalah Tawan.
sekali lagi.
bertemu, tak ada senyum dan tawa yang biasa New perlihatkan ke
dunia, hanya menyisa dingin yang membekukan. Apa ini? apa diam-
diam dirinya berharap kalau New bisa kembali hangat seperti sedia
kala?
LUKA | 218
“Sepertinya sekarang sebuah senyum terlihat sangat mahal
untukmu”
LUKA | 219
“Tak ada satupun di dunia ini yang akan terus terlihat sama
lucu Dok?” cetus New menatap uap panas dari mug kopi yang dibawa
Tawan di mejanya.
“Jadi kita akan membahas hal itu di sini? saya kira kita sudah
sama-sama lupa, tapi tak apa kalau kamu menganggap saya menyakiti
mulut,
“I just hope that one day, we both can laugh about it” imbuhnya
LUKA | 220
“Padahal saya tak menyinggung masalah itu, tak menyinggung
dengan orang lain, hidup anda tak seindah paragraf yang ditulis oleh
bibirnya.
“Sedari awal tadi saya sudah bilang, harus seperti apa saya
jatuh dan rendah…tapi maaf, saya masih punya harga diri untuk tak
“Sini duduk dulu, mas butuh segelas kopi dan teman bicara aja
sebelahnya.
“By the way mas, udah tiga harian ini Kevin dinyatakan hilang
Kevin sih mas, tapi sampai sekarang belum ada kabar baik juga…aku
LUKA | 222
New diam dan mendengarkan.
“Atau ada orang yang nggak suka sama posisi Kevin menjabat
di Rumah Sakit ini ya mas?” lanjut Mild melirik ke arah New yang
memperhatikannya.
“Maaf menyela, tapi kalau tidak salah Kevin mendapat posisi itu
dari pemberian kedua orang tuamu kan Mild? Entah apa yang dia
lakukan hingga bisa mendapat posisi setinggi itu di Rumah Sakit ini”
LUKA | 223
“Maafkan mulut udik saya, tapi saya juga mengenal Kevin
tersenyum sarkas.
ulang tahun Mild waktu itu, bukankah begitu Mild? Bahkan kami
berkunjung datang.
LUKA | 224
Lorong yang kanan kirinya ditumbuhi oleh pepohonan besar
langkahnya seorang.
dan bayinya.
arah pintu yang terbuka, ada sepasang mata merah yang melihatnya
“Siapa hmm? kamu yakin tidak ingat saya?” ujar perawat itu
“AAAAAAAAAAA”
LUKA | 227
DEGGG!!
tertahan, perawat itu tak lagi ada di sudut ruangan, entah bagaimana
bisa digerakkan.
“Anda tentu masih ingat dengan saya, beberapa bulan lalu anda
terasa dingin.
LUKA | 228
“Tapi…tapi saya dipaksa, s-saya tak punya opsi lain”
melihat bagaimana kulit tubuh New terlihat seperti bekas luka bakar
yang terendam air sangat lama, bau amis dan busuk sangat menyengat
menganga.
LUKA | 229
“Lakukan apa yang saya minta, jika kamu masih ingin hidup”
“Berdiri”
LUKA | 230
Dengan sepenuh tenaga ia melangkah menjauh dari kamar
LUKA | 231
LUKA | 232
Mild kebingungan di atas ranjang dengan semua pesan yang
mengirim pesan.
pulang dari Rumah Sakit, akhir-akhir ini ia sering merasa cemas sejak
LUKA | 233
DRRRRTTTTTT!!!
membukanya.
“AAAAAAAAAAAAAA”
mata ketakutan.
LUKA | 234
“JANGAN DIAMBIL!!” Mild menjerit, semakin memubuat
“Kenapa sih?”
ponsel istrinya.
“Hah?”
Semuanya menghilang, foto dan pesan yang dikirimkan Kevin tak ada
lagi di sana.
sangat yakin kalau tadi itu adalah kejadian nyata dan bukan sekedar
LUKA | 235
LUKA | 236
“Udah ya, sekarang tidur…kamu nggak boleh stress dan cemas
kayak gini, nggak baik buat bayi kita” Tawan memeluk Mild dan
menenangkannya.
pikirannya.
LUKA | 237
LUKA | 238
Sebelum Kematian Kevin
gerak-gerik Kevin.
tempat bawah tanah Tuan Tana, di mana dulu New terbelenggu dalam
LUKA | 239
Tangannya diborgol dengan besi yang menahannya pergi, ia
sudah mencoba lepas dari ikatan besi ini namun sejauh apapun ia
patah dan tak diobati sama sekali, bahkan terkadang New membawa
Jika ini karma, maka ini adalah karma terhebat yang akan membuat
Kevin jera.
LUKA | 240
Kevin memejamkan matanya, tak ada yang bisa ia lakukan
mulai familiar dengan wangi ini, itu artinya New datang menemuinya.
“Lo bilang akan lepasin gue!!!” itu adalah kalimat pertama yang
menyenangkan?”
New.
BRAAKKKKK!!!
“Aaaaaaakkkhhhhh”
LUKA | 241
New baru saja membating Kevi di meja yang di atasnya
ia dapatkan, juga ada dua ari-ari yang tak lagi segar, sudah ada
“Tapi sekarang aku berbeda, aku berubah bukan lagi New yang
dulu kamu kenal. Aku bukan lagi orang lemah yang mengemis belas
kasih padamu, aku akan berdiri dengan kedua kakiku sendiri dan
bersisa”
dengan takdirnya yang ada di tangan New “Aku mohon, kasihani aku
New” air matanya berlinang, air mata yang bersaksi kalau Kevin
LUKA | 242
“Kamu lapar kan?” New bertanya dengan senyum mengerikan,
“Diam dan makan! Ini kali pertama aku membedah tubuh tanpa
sayatannya”
“HMMMMMMHHHHHH”
“HHHMMMPPHHHHHH”
“AAAAAAAARRRGHHH”
LUKA | 243
Sebuah pisau dengan mata yang besar dihujamkan di perut
memotong dengan pola lingkaran yang sama besar dengan luka yang
jiwa dan raga dipisahkan secara paksa. New memasukkan sisa ari-ari
acak organ vital seperti hati, usus dan jantung dengan pisau bedahnya.
JLEBBBBBBB!!!
LUKA | 245
Rumah Sakit pagi ini ramai sekali, banyak awak media yang
Di sana juga ada Tawan dan Mild yang sampai pagi-pagi sekali.
sepanjang hari karena mas juga harus kerja⸺tuh ada temennya mas”
sejawatnya.
“Mas…”
LUKA | 247
Mungkin yang dimaksud New tentang “orang yang tepat” adalah Mild
orangnya.
LUKA | 248
Satu hal yang tak aku mengerti tentang kehidupan dan kematian.
Jika tidak, kemana aku harus mengadu? Kepada siapa aku harus
berseru?
Ini hatiku, rumah rasa dari seluruh cinta dan benci di seluruh
tubuhku.
LUKA | 249
New berjalan mengekor di belakang Tawan setelah menemani
LUKA | 250
Langit sedang mendung menyembunyikan purnama di balik
“Tidak ada apa-apa, hanya saja setelah ini tidak ada agenda lagi
melangkah pergi.
LUKA | 251
“Saya memaksa” desak sang Dokter membuat langkah kaki si
Perawat terhenti.
“Namun kamu tahu seperti apa aku yang sebenarnya, bahkan aku
bergantian.
LUKA | 252
Percakapan mereka semakin intim dengan mengganti kata ganti
lorong “Aku hancur namun kamu memilih untuk pergi dan tak peduli,
kamu terlalu bodoh untuk melepasku mas? Kamu bodoh karena tak
“Tapi ada satu hal yang tidak kamu mengerti dengan baik,
LUKA | 253
Perkataan Tawan cukup menusuk hati New dalam-dalam, tak
yang ia punya.
melakukannya, mas tak lagi mau percaya kan? sedari awal mas tak
melingkar indah di jari manis New “Temukan orang yang lebih baik
mari kita sederhanakan kalau sekarang mas sudah menikah dan kamu
LUKA | 254
“Ini hatiku mas….rumah rasa dari seluruh cinta dan benci yang
ada di seluruh tubuhku, lalu siapa kamu mentitahku untuk tak lagi
karena Tawan “Mas boleh tak lagi cinta tapi jangan pernah
“Kenapa mustahil?”
LUKA | 255
“Mas tak akan mengerti, mungkin saja suatu hari nanti tanpa
telah tiba, aku harap mas paham dan belajar kalau setiap orang bisa
yang benar-benar jahat, tapi terkadang mas yang tak bisa melihat
Enggak kan? Kamu gak tahu sesakit apa kan lihat kamu tidur dengan
mereka sama-sama keras kepala, tak bisa melihat dari dua sudut
rasanya sama dengan kejadian pagi itu, pagi yang membuat langit
LUKA | 256
“Kamu selalu minta untuk dimengerti, tapi kamu sendiri apakah
“Maaf…” tak ada kata yang keluar selain kata maaf, tangisnya
dalam-dalam.
alasan mengapa kaca itu pecah…belum tentu salahmu, tapi jika begitu
jawabanmu tak apa mas. Kita memang tak lagi mengerti satu sama
Lalu apa mas juga bisa mengerti aku? hahaha sepertinya belum” tawa
Karena aku masih berharap suatu hari nanti mas akan mengerti”
LUKA | 257
“Jangan berharap, mas takut membuatmu kecewa kalau mas
melihat New yang berdiri mematung dengan derai air mata. Ahhh
teman.
LUKA | 258
New, Metawin dan Jane berjalan menembus hujan. Mereka
bertiga berlarian dari pelataran rumah sakit menuju kost yang tak jauh
jarak jangkaunya.
“Ngapain berhenti sih? Aduhhh basah kuyup nih kita” Jane yang
LUKA | 259
“Burung yang lo lempar batu sampai mati itu?” Jane melihat
“Udah gue ambil, gue kuburin sepulang kerja hari itu, tuh”
“Bahkan seekor burung saja bisa lebih beruntung dari pada aku”
iri.
“Udah yuk jangan mandi hujan kayak gini, masuk angin kita
juga yang kapiran” ajak Metawin dengan merangkul New dan Jane
semakin mencekam.
LUKA | 260
PYAAARRRRR!!!
angin dengan kencang, ditambah dengan guntur dan kilatan petir yang
LUKA | 261
“Pergi…pergi kamu…pergiiiiii!!!!” Mild berteriak histeris,
keping di lantai.
datang terus”
sejak ia pulang dari Rumah Sakit dan menelan obat, kejadian aneh
LUKA | 262
Seperti ada suara yang berdengung di dalam kepalanya, suara
kepada Mild karena New tak benar-benar ada di sini, kehadiran New
kenyataan dengan bantuan obat yang ia telan. Benar, obat itu bukan
nyata.
LUKA | 263
“Ada apa ini Tay?”
telinga kedua orang tua Tawan yang ada di lantai atas, sang Papa dan
hujan.
LUKA | 264
“Yaudah, Papa kira Mild udah kerasa mau lahiran…dijagain
terus ya Tay, nggak akan lama lagi Papa sama Mama punya cucu”
keheningan.
Ketika Mild mengangguk, saat itu juga Tawan menarik diri dari
saat ini kenapa ia teringat hal yang ia ucapkan kepada New? Aneh, ini
aneh.
jauh-jauh’
tiap sudut ruang dengan New yang tengah berair mata adalah hal yang
ia ingat.
LUKA | 265
“Biiiiii, tolong bersihkan pecahan kacanya, buang jauh-jauh ke
tempat sampah di luar rumah” teriak Tawan dari dalam kamar, tak
jadi memungutnya.
KLEKKKKK!!!
Mild.
LUKA | 266
Laki-laki itu memeluk pinggang seseorang yang duduk di tepi
LUKA | 267
bersama dengan jerit tangisnya yang masuk ke dalam alam mimpi
Tawan.
membuat tidur Tawan tak nyenyak, itu adalah sebuah mimpi buruk
untuknya.
“NEWWWWWW!!!”
LUKA | 268
Detik selanjutnya Tawan terbangun dengan posisi duduk,
angin kencang.
LUKA | 269
“Ku ku…ku ku….ku ku kuku ku ku”
Dan burung itu terbang dengan cepat menyambar dua ekor tikus
meninggalkan Tawan, ada rasa magis di sana, terlebih lagi ini pertama
LUKA | 270
Puluhan pasang mata merah menyala diantara pepohonan sudah
menjadi kawannya, tak pernah ada yang lewat jalan setapak ini, tak
ada yang pernah menjangkau jurang yang dalam ini. Setiap hari New
lagi melihat sebuah tengkorak kecil yang tak jauh dari jasadnya.
namun sayang tak ada seorang pun yang mendengarnya selain Tawan.
LUKA | 271
Untuk setiap jiwa yang hilang, kembalilah.
Jika itu benar, maka aku adalah konsekuensi yang mereka bicarakan.
lagiiii!!”
LUKA | 272
Sungguh, keadaan Mild sangat menyedihkan dengan kantung
keadilan.
LUKA | 273
“Mild astaga, apa yang kamu lakukan? Berhenti sekarang juga”
Mild tak melukai dirinya sendiri terlebih lagi dengan adanya bayi di
“Dia datang lagi mas, aku takuuuttt” tubuh Mild gemetar hebat,
Namun lagi-lagi apa yang Mild lihat dan dengarkan tak dapat
kamar mandi mereka, semua itu adalah ilusi dari ketakutan Mild
paling besar. Benar, jauh di dasar hatinya Mild sangat takut sejak
LUKA | 274
“Sssshhhh nggak ada siapa-siapa di sana, tenang ya…mas ada di
kandungan perawat itu dengan paksa dan yang paling parah adalah
“Aku gak mau di rumah sendirian, aku mau ikut mas kerja” ia
LUKA | 275
“Papa sama Mama kok gak kelihatan, kemana ya Bi? Tumben
“Waduh, saya kurang paham Den. Tapi dari tadi pagi Tuan sama
“Kamu makan duluan aja sayang, mas mau panggil Papa sama
Mama dulu”
“Baik Non”
pintu yang lama tak terbuka ketika dirinya mengetuk dan memanggil
LUKA | 276
Papa dan Mamanya. Selimut masih tertata rapi seperti semalam kamar
ini tak terpakai, namun ada yang aneh karena jendela kamar terbuka
jika kedua orang tuanya bisa keluar dengan besi kokoh yang susah
LUKA | 277
“Ku ku..ku ku”
melihat obat yang Mild maksud, benarkah ini obatnya? Apa ia tak
LUKA | 278
salah lihat? Begitulah yang ada di kepala Tawan saat mengenali pil
“Apa benar ini obatnya? Nggak, nggak mungkin obat ini yang
dikasih ke Mild” ia menolak untuk percaya namun pil-pil ini tak bisa
ini penyebabnya”
LUKA | 279
Mild mengangguk menyetujui.
“Tsk! Ayo ikut mas ke Rumah Sakit, sepertinya Dokter itu harus
“Belum Den, kan Tuan dan Nyonya juga belum keluar. Itu
LUKA | 280
Tawan melihat mobil Papanya yang masih ada di dalam garasi,
lalu kemana kedua orang tuanya pergi pagi ini? hilang tanpa kabar
LUKA | 281
Tak lama setelahnya terjadi kasus kematian Kevin yang ganjil
itu seperti sebuah rantai yang terus berputar dan berulang. Ketika
kesimpulan.
aman. Ia tak mau berburuk sangka, namun dari kejadian beberapa hari
Kali ini Mild benar, bukan hanya sekedar ilusi dan delusi semata
LUKA | 282
hingga perawat, sebenarnya ada apa? Entah mengapa perasaannya
jelas alasan dari kerumunan ini, kedua mata Tawan dan Mild
mengikat lehernya.
LUKA | 283
Keadaannya sangat mengenaskan, tubuhnya sudah pucat dengan
wajah membiru dan mulut yang menganga lebar dengan lidah yang
adanya ilusi dan delusi. Belum ada yellow line di sini yang
di atasnya.
“Saya juga tidak mengerti gimana ini bisa terjadi Dok, tiba-tiba
saja tadi pagi udah ada kerumunan di sini dan saya cepat-cepat bawa
perawat itu tak sendirian karena ada Kit, Neen dan Gun.
LUKA | 284
“Baiklah, saya bisa minta tolong ke kalian untuk menurunkan
“Bisa Dok”
perkara tak boleh dirusak dengan kehadiran awak media yang padat
memenuhi ruangan.
juga Metawin dan Kit yang sedang mengosongkan lobi, surat itu
LUKA | 285
beberapa bulan silam sebelum ia bertindak untuk menggugurkan
terbesarnya ini? jadi semua ini berhubungan dengan New? Apa benar
belum tersampaikan? Mild bisa gila jika terus diteror dengan rasa
lain.
ZRRTTTTT
LUKA | 286
“Mas anterin aku ke ruangan Papa aja, jadi aku nggak nungguin
“Boleh, yuk”
semakin dalam, tak ada New yang tadi mengawasi dan memamerkan
seringai bengis padanya, kemana New pergi? Atau tadi hanya sekedar
ilusi dari obat yang ia telan belum menghilang? Tidak, tadi rasanya
Keluh Mild kepada sang Papa, tentu saja kedua oran tuanya
“Papa denger gak sih? Papa bilang orang udik itu udah
LUKA | 287
Tuntut Mild kepada kedua orang tuanya, kembalinya New
dengan kedua mata kepala sendiri, dan itu Papa yakin bukan New,
udah bikin aku stress sampai gak tahu mau cerita ke siapapun”
LUKA | 288
“Kalau dipikir untuk apa dia kembali kan? yang notabene di sini
dia hampir tiap hari ketemu dengan Tawan yang udah jadi punya
“Dari awal Mama juga sudah mencurigai dia Mas, gak bisa
terjadi.
“Kedua orang tua Tawan juga gak ada kabar sampai sekarang,
sudah….”
berdua”
LUKA | 289
“Tanpa kamu mintapun akan Papa lakukan” Jawabnya singkat
cucu pertamanya.
dinding “Apakah kalian tahu kalau burung hantu terbang tanpa suara?
berpulang ke peraduannya.
LUKA | 290
tersampaikan. Sekali lagi ia menekan tanda panggil, lagi-lagi tak
terjawab.
ganjil dari tadi pagi. Dimulai dari kedua orang tuanya yang hilang
tanpa kabar, obat yang Mild telan, dan rekannya yang meninggal
LUKA | 291
sepertinya setelah ini ia akan melapor ke pihak kepolisian, perihal
kedua orang tuanya yang hilang hampir satu kali duapuluh empat jam.
LUKA | 292
LUKA | 293
Suara desah kecil tertahan membuat New berhenti melangkah,
sepi dan senyapnya malam membuat suara dua manusia itu tak
Tanpa menebak lagi New sudah tahu kalau Bright dan Puim ada
LUKA | 294
KLEKKKK
“Permisi”
Bright”
BRAAKKKKK!!!
membantah.
uang? Biar saya kirim sekarang juga asal kamu bisa jaga rahasia”
laki yang lebih baik daripada bajingan tak tahu diri seperti anda”
“Kalau begitu, jaga pula sikap dan tingkah laku anda” tukas
LUKA | 296
“Perjelas saja semuanya, selain karena Metawin adalah teman
pergi ia berkata…
“Kurang aj…”
bodoh di ambang pintu, menatap lorong Rumah Sakit yang sepi nan
Lalu kemana New pergi? Padahal perawat itu baru saja menjauh
dari daun pintu, tak mungkin bisa pergi dan menghilang secepat itu,
seorang diri.
LUKA | 297
Sebuah mobil keluar dari pelataran Rumah Sakit menembus
gerimis, itu adalah mobil kedua orang tua Mild, mereka berdua sudah
“Beres Ma, besok pasti dia gak akan kelihatan lagi di Rumah
Sakit”
“Aaaawww”
LUKA | 298
CIIIIITTTTT
mobil.
kepala.
kalian berdua”
LUKA | 299
Mereka berdua benar-benar diam tak berkutik, salah mengambil
melarikan diri karena saya tak akan berpikir dua kali untuk melubangi
tubuh kalian”
sebuah ruang bawah tanah, dari mana perawat itu tahu kalau Rumah
illegal?
sebuah tempat sempit bersekat, apa yang New lakukan kepada kedua
LUKA | 300
Tubuh kedua orang tua Mild merinding seluruh badan saat
tubuh mereka yang bengkak dan membiru, beberapa gigi dan darah
sebelumnya"
LUKA | 301
New membuka borgol lalu menyeret kepala Tuan Vihokratana
menuju ruangan lain, tak kedap suara karena itu adalah tujuan New
lainnya.
BRAKKKKKK!!!
BRAKKKKKK!!!
lantai.
LUKA | 302
"AAAAAAA..... SAKIIIITTTT"
BRAKKKKK!!!
"AAAAAAAAAAAAAAA"
mati bangsat!!!"
kembali ke bilik sempitnya tak lupa dengan borgol dan rantai yang
membelenggunya.
LUKA | 303
Namun baru saja ia lepaskan, Ayah dari Mild itu mencoba
DOOOORRRRR!!!!!
CTAAAKKKKKK!!!
"Aaaaaakkhhhhh"
laki yang berlutut di depannya, tentu rasa sakit dan panas akan sangat
"Apologize!!!"
LUKA | 304
CTAKKKKK!!!!
“Aaaaaaaaakkkhhh sakittt"
CTAKKKKK!!!!
CTAKKKKK!!!!
CTAKKKKK!!!!
menangis di sana.
setiap cambukan.
CTAKKKKK!!!!
CTAKKKKK!!!!
CTAKKKKK!!!!
ittt!!!
CTAKKKK!!!!
BUGGGGG!!!!
tinggal beberapa.
"Iya bukan salah kami New, itu salah mereka berdua.... Mereka
LUKA | 306
"E-enggak!!! Itu tidak benar, mereka berdua yang punya
sudutkan.
mengkhianati.
LUKA | 307
"Angkat wajah kalian...."
"Maaf tapi mas gak mau mati lebih dulu" ujarnya terus
Tak ada jawaban, yang kedua laki-laki itu lakukan adalah terus
melakukan tugasnya.
"Maaf.... Maafin mas, tapi mas gak mau mati" ujar Tuan
New janjikan.
"AAAAAAAAAAA"
"PANASSSS SAKIIITTTT"
yang membakarnya.
LUKA | 309
"AAAAAAAA MASSS SAKIIITT"
memilukan, dua orang laki - laki itu hanya bisa terduduk pasrah
"M-mas... Aaaaaaaakkhhh"
LUKA | 310
Kobaran api semakin besar, menghanguskan kulit dan daging,
mereka.
LUKA | 311
"Orang sepertimu pasti akan kekal di neraka!!!" teriak Tuan
Tana memotong jemari istrinya yang sudah hangus, mau tak mau ia
mengunyahnya.
LUKA | 312
Cold Light
LUKA | 313
Sepinya lorong membuat suara langkah menggema dan di
mangsa.
“Rumah Sakit ini terasa berbeda dari terakhir kali aku datang
LUKA | 314
“Iyakah? aku tak merasakan perbedaan sama sekali, kecuali
pelaku dibalik kasus keluarga Kevin dan kedua orang tuanya tak akan
ia maafkan.
lebih…menyeramkan”
tulang-tulang”
Joss dan Tawan tak mendengar suara kepakan sayap si burung namun
LUKA | 315
“Aku kira apaan….gilaaa, sangat mengagetkan” celoteh Joss
bulat-bulat.
Sekolah Dasar.
posisi tertinggi”
LUKA | 316
Joss terkekeh kecil mendengar analisa singkat yang Tawan jelaskan
padanya “Harusnya yang jadi intel bukan aku ….tapi kamu Tee”
KLEKKK!!!
“Aku memiliki ekspektasi yang tinggi kali ini Joss, aku harap
serius keduanya.
LUKA | 317
kepada rekan lamanya daripada menyerahkannya begitu saja di pihak
kepolisian.
gagal”
LUKA | 318
buku dan beberapa foto yang ia ambil dan daftar nama yang ia curigai
sebagai pelaku.
“Baru kali ini aku menangani kasus serumit ini, dalam beberapa
asumsinya.
yang rapi, dia juga tak buta dengan dunia medis Tee….aku pernah
LUKA | 319
“Dokter ini yang meninggal beberapa hari lalu kan?”
kematiannya”
terang.
“Apa kamu tahu siapa saja yang dicurigai Kevin sebelum dia
LUKA | 320
ributnya angin yang menggoyangkan pepohonan di luar mulai
seluruh badan.
bergerak, mata mereka saling berbicara kalau ada hal yang tak beres
selarut ini dan cuma dirinya yang punya akses di ruangan ini.
LUKA | 321
Hal yang selanjutnya terjadi adalah gagang pintu digenggam dan
KLEKK!!!
CIIITTT!!!
semakin penasaran.
LUKA | 322
Joss dan Tawan saling bertatapan, sama-sama tak paham dengan
Entahlah.
LUKA | 323
tak ia dapatkan. Hanya kabut yang semakin malam semakin menebal,
“See? Tidak ada orang kan? tidak salah kalau aku bilang Rumah
Sakit ini agak sedikit berbeda dari biasanya, apa sebaiknya kita bahas
ini di lain hari?” desak Joss yang merasakan ketegangan luar biasa.
“No, kita bahas sekarang juga” Tawan kekeuh dan tak goyah
sempat Joss curigai, kalau tak salah tadi ia melihat nama New
tercantum di sana.
LUKA | 324
Tok! Tok! Tok!
pintu.
“Kit…”
“Siapa lagi?”
“New Thitipoom”
DRRRRTTTTTT!!!
Seakan suara langkah, ketokan pintu dan bayangan itu raib entah
kemana.
mereka bedua.
Papanya.
aku ampuni”
BRAKKKKKKKK!!!!
berpindah gedung yang jaraknya tak terlalu jauh dan tak bisa
LUKA | 326
“Tee tunggu….”
Joss tahu kalau jarak tempuh akan lebih cepat dijangkau dengan
LUKA | 327
“Putus asa?” New terkekeh melihat tatapan mata dua orang yang
selama-lamanya”
kematian” New melirik ayah Mild yang sudah pasrah dengan ajal
Dua orang yang tubuhnya terikat di kursi tak lagi bisa berontak
membinasakan.
LUKA | 328
“Ada kata-kata terakhir? Aku sedang bermurah hati kepada
kalian”
Vihokratana…
bawah kakinya.
BOOMMMMMMMMMMM!!!!
LUKA | 329
Ledakan luar biasa dahsyat meluluhlantakkan bangunan hingga
api yang melahap bangunan baru Rumah Sakit, melahap sang Papa
BOOMMMMMMMMMMM!!!!
BOOMMMMMMMMMMM!!!!
BOOMMMMMMMMMMM!!!!
LUKA | 330
Ledakan demi ledakan susulan yang berasal dari tabung oksigen
sang Papa.
mawa.
LUKA | 331
Joss tak menjawab, yang bisa ia lakukan adalah menahan Tawan
LUKA | 332
Suara guntur terdengar menggelegar di langit, bulan berubah
sebuah jubah, api tak membakarnya seolah orang itu adalah bagian
LUKA | 333
DORRRRR!!! DORRR!! DORRRR!!!
bangunan yang runtuh sama rata dengan tanah dan bunyi petir yang
menggelegar.
LUKA | 334
Kabut tebal itu membawaku pergi.
Seperti déjà vu, Tawan dan Mild pernah melewati suasana duka
ini, mata sembab dengan tatapan kosong, wajah tempias pucat pasi
LUKA | 335
Tawan dan Mild duduk bersebelahan menatap peti mati, empat
pembunuhan ini.
Matanya kering kerontang, tak lagi ada air mata yang bisa
panjang yang panasnya memecah botol itu hingga tak lagi berbentuk
yang mungkin saja akan menjadi cucu kesayangan yang tiap hari
kekosongan.
LUKA | 336
Keadaan Mild tak jauh berbeda dengan Tawan, perempuan
mata nanar, kabar duka ini memukul dirinya secara telak dan
direncanakan.
sekarang, namun ada satu nama yang ia curigai meski tanpa bukti
benci.
doa di rumah duka, prosesi sakral ini dilakukan dengan privat, tak
semua orang bisa datang termasuk perawat Rumah Sakit yang tak
juga….New.
LUKA | 337
Setiap sudut rumah dijaga ketat oleh pihak kepolisian,
yakin sekali kalau sosok misterius itu adalah pelaku pembunuhan keji
ini.
diikutinya dari mana asalnya cairan amis itu berasal. Seekor burung
melakukan tugasnya.
merongrong hatinya.
LUKA | 338
Tes!
handuk.
Tes! Tes!
“Bau banget, ada tikus mati kali ya di kamar mandi, nanti bilang
terasa kesemutan, pundaknya terasa berat dan ada angin dingin yang
LUKA | 339
CLEK!!!
dengan paksa hingga tak ada sepatah katapun yang berhasil terucap,
LUKA | 340
“Hmmmmmmmhhhhhh” Mild sampai terkencing-kencing
saking takutnya.
BUGG!!!
Mild yang kaku seperti batu. Lalu rintih tangis sorang lelaki
harus dibayar?”
LUKA | 341
Ada seseorang yang berbisik di belakang Mild, sosok yang ada
yang terjadi.
LUKA | 342
Bisikan yang terdengar mengerikan bersamaan dengan jemari
New menyentuh wajah Mild, dengan daging dan kulit terbakar yang
kaca, kulit terbakar, darah yang mengucur tanpa henti, mulut robek
sekalipun”
Klek! Klek!
LUKA | 343
“Mild, kamu di dalam kan? kenapa lama sekali? Kamu baik-baik saja
tersampaikan.
balik dinding.
BRAKKK!!!
“Hoeeekkkk”
LUKA | 344
“Mild, kamu kenapa?” lelaki itu mencoba membantu istrinya,
bahunya.
mandi, tak ia dapati apapun selain dirinya dan Mild di sini “Kamu
menghayal lagi?”
LUKA | 345
“Maksud kamu hantu itu adalah New?”
keluar kamar mandi, memapah sang istri yang tak lama lagi akan
melahirkan.
kesakitan.
TINGGGG!!!
LUKA | 346
“Cincin ini…” lirihnya pelan dengan pikiran yang berkecamuk,
saja, berarti cincin ini memang milik New, lalu bagaimana caranya
cincin ini ada di dalam kamar mandi di saat tak ada tanda-tanda
digugurkan angin, ada suatu hal magis yang ia rasakan, sesuatu yang
lirih New yang berdiri di depan gerbang rumah Tawan, ia bisa melihat
akhirnya kamu bisa mengerti apa yang aku rasa?” imbuh New dengan
mata berkabut dan senyum yang teramat tulus “Aku juga tak mau
LUKA | 348
New dikejutkan dengan surat pemberhentian kerja secara
lakukan.
penjelasan.
mata Dokter dan rekan New itu bertemu dan terkunci, sebuah senyum
LUKA | 349
“Ehemm, apa Dokter Tay ada di sini?” ujar New memecah
founder Rumah Sakit ini tiada? Tawan dan Mild pasti memiliki
“Maaf tidak ada” jawab Bright sinis, ia masih tak akan lupa
Tanpa sadar New meremas surat itu hingga tak berbentuk, urat-
ponsel New.
LUKA | 351
“Kalian….ummm Dokter Bright” jawab New memperjelas
keheranan.
melewati lorong gelap nan berkabut ini, tidak saat sedang bersama
LUKA | 353
Kekasih Bright itu hanya bisa melihat punggung New yang
LUKA | 354
Tiga hari setelahnya bertepatan dengan bulan empat belas hari,
menerus berkontraksi.
LUKA | 355
Hawa dingin dan kabut tebal menyambangi kota, rintik gerimis
binatang norturnal itu. Namun ini aneh, sejak kapan burung hantu
dan ruangan yang tak diketahui orang lain selain dirinya dan Dokter
dirahasiakan.
LUKA | 357
Suasana sunyi senyap tambah mencekam dengan raung
kesakitan Mild, juga suara rintik gerimis yang membawa dingin dan
penyisiran.
akasia besar ada New yang berdiri seorang diri, gerimis membuat
pembalasan dendamnya.
LUKA | 358
“Ku ku….ku ku ….ku ku ku” seekor burung hantu hinggap di
pundaknya, burung itu yang berbisik padanya kalau Mild akan segera
melahirkan.
peralatan.
LUKA | 359
“Udah kok ini, siap kita kasih bius” jawab Puim
Lagi, suara langkah kaki itu berada tepat di atas kepala mereka.
dalam.
rekannya.
“Bisa cek ruangan yang tepat ada di atas kita? Ada suara
mencurigakan di sana”
LUKA | 360
Suara itu timbul redam, kadang terdengar dekat, terkadang
terdengar sangat jauh. Seperti ada orang yang berjalan lalu berlarian.
infus Mild,
JLEBBBB
LUKA | 361
Tiba-tiba saja listrik padam membuat seluruh Rumah Sakit
gelap gulita, erang kesakitan Mild yang tak tahan menambah suasana
rasakan.
membawanya.
DDDRRRTTTT!!!
Klik!
LUKA | 362
Sebuah pertanyaan yang sedari tadi ada di dalam kepala Puim
dan Tawan, mengapa energi listrik yang tersimpan tak mau mengalir
lama lagi, gapapa kalau kita lakukan persalinan normal tanpa caesar?”
tanya Puim melihat keadaan sang jabang bayi yang terus mendesak
keluar.
LUKA | 363
“Mild ambil napas yang dalam lalu hembuskan pelan-pelan”
kedua kaki istri Tawan lebar-lebar lalu setelahnya hanya ada intruksi
Suara itu ada lagi, terdengar sangat dekat tepat di atas ranjang
Mild bersalin.
“Hnnnghhhh aaaaahhhhhhhh”
memberikan aba-abanya.
LUKA | 364
“Siapa kamu?!!”
LUKA | 365
Tiga pengawal yang menembak New dengan membabi buta
orang itu mencoba menyakiti New, maka rasa sakit itu berbalik
deras di luar.
Ada suara yang berbisik menirukan apa yang Puim katakan, tak
cukup pelan untuk mereka semua yang ada di dalam ruangan dengar.
LUKA | 366
dingin yang berhembus di dalam ruangan mengikis keberanian dan
mengokohkan ketakutan.
menenangkan sang istri agar tak ketakutan dan fokus mendorong sang
(Dengarkan aku…)
LUKA | 367
Ributnya suara angin dan derasnya hujan membawa dingin yang
membekukan tulang.
yang terjadi di luar rencana dan suasana mencekam yang tak akan ia
lupa.
LUKA | 368
mengalami keadaan yang sama, saat membantu Citra untuk
melahirkan dulu.
rasakan.
sejawatnya.
bayinya, melihat Mild yang semakin lama semakin jauh dari jarak
LUKA | 369
jangkaunya. Beberapa kali Puim berusaha, juga berkali-kali tak ada
putus asa.
“Hahahahaha”
amarah.
LUKA | 370
“Tee mau kemana?” Puim penuh tanda tanya saat Tawan
bersamaan dengan suara tawa New dan tangis bayi dari kejauhan.
“AAAAAARRRGHHHHH!!!”
LUKA | 371
(Ku ku….ku ku)
debu tak mau mempercayai kalau New pelaku di balik semua ini.
tatapan nanar, tak jauh beda dengan Tawan yang berderai air mata.
LUKA | 372
“KENAPAAAA!!! KENAPA KAMU TEGA!!!” ia menjerit,
LUKA | 373
“Jika aku katakan kalau mereka semua membunuhku, apa mas
mas….apa mas pernah tahu itu? Dan mereka tak pernah merasa
LUKA | 374
Tawan hanya bisa diam, tak tahu harus bagaimana, ia berlutut di
pasrah, hidup dan mati tak lagi berarti untuknya, sama saja.
seseorang yang tak pernah bisa ia miliki, tidak saat hidup, juga tidak
saat ia mati.
menangis tersedu-sedu.
LUKA | 375
“Jangan buat mas memilih, mas tak akan bisa…” Tawan
mengatakannya.
mendongak menatapnya.
tubuh habis terbakar, mulut robek tembus ke telinga dan ada lubang
LUKA | 376
“New…” lirih Tawan menangis sejadi-jadinya melihat New
sehancur ini, air matanya mengalir deras bersama hujan yang berubah
menjadi badai.
berdenyut perih.
yang berharga…”
“No matter how far the distance, we still share the same moon
LUKA | 378
Ia bingung, apa yang baru saja terjadi, semua itu nyata kan? ia
berawal, tanggal yang sama saat New kembali bekerja di rumah sakit
dan tanggal yang sama saat Kevin mengantar Citra ke rumah sakit.
“AAAAAAAAA!!!”
lantai.
LUKA | 379
“Kenapaaaa!!!! Harusnya mas percaya sama kamu
KLEK!!!
“Mas…”
“Tee..”
BUGGG!!!
LUKA | 380
“Jelasin ke gue Vin!!! Jelasin sekarang jugaaaa!!!” ia membabi
“AAAAAAARRRGHHHHHHHH!!!”
tiga mobil yang berisi Tawan dan keenam tersangka, ditambah 1 SAR
dan ambulance.
LUKA | 381
Kevin mengemudi menunjukkan di mana New terbujur kaku
“Lo bawa New ke tempat seperti ini Vin?” tanya Tawan tak
“M-maaf….”
LUKA | 382
Kedua orang tuanya, mertua dan Mild hanya bisa diam melihat
“Berapa banyak uang yang orang tua gue kasih ke lo? Gue bisa
tuntutnya masih tak terima dengan kepergian New dengan cara yang
keji.
New.
New dengan rasa sayang dan penyesalan yang luar biasa. Inikah
untuk selama-lamanya.
Tawan bisa melihat ponsel New yang hangus terbakar dan mobil
sejatinya.
Kedua orang tuanya hanya bisa diam dengan rasa bersalah yang
LUKA | 385
“Jangannnn!!! Jangan sentuh New…” Tawan histeris saat
LUKA | 386
Tak ada yang lebih sedih dari mengantar kepergian orang yang kita
cinta.
Tak ada yang lebih perih dari menabur bunga di pusara kekasih
sendiri.
Meski tak mau percaya, nisan itu adalah prasati yang berbisik kalau
mengusap peti mati New dan buah hatinya, memberi bisikan cinta
LUKA | 387
saya saat mengetahui keluaga dan sahabat saya adalah pembunuh dari
manisnya, cincin yang sama dengan cincin yang melingkar jari New.
LUKA | 388
Ia menggigit bibir bawahnya sendiri hingga terasa sakit, menghirup
Metawin di lobi.
“T-tapi…”
“Tapi mas…”
LUKA | 390
Sedih, perih dan marah. Metawin mengeluarkan benda yang ia
simpan di dalam saku celana, tiga buah alat tes kehamilan yang
menghitam.
LUKA | 391
Setangkai mawar merah ia bawa, menggantikan anggrek bulan
“Mas ikut kalian boleh kan?” putus asa, itu yang dirasakan
DRRRRTTT!!!
LUKA | 392
Pesan singkat dari New yang tenang di surga mampu
berbentuk.
LUKA | 393
The Reeling
LUKA | 394
Ketika hadirmu adalah ilusi
Dan keputusasaan
Inikah jalan yang harus kutapaki? Penuh dengan luka dan perih
di hati. Siang dan malam tak lagi berarti, ia hanya pergantian cahaya
LUKA | 395
Tangis dan tawanya bisa aku dengar, tak pernah
tolong pegang erat tanganku dan bimbing langkah kakiku, aku hilang
Aku tak akan pernah mengerti, tentang luka dan rasa sakit yang
kamu alami. Yang kutahu pasti, maaf dan sesalku tak lagi memiliki
arti.
Sore ini hujan lagi, menghujam bumi dengan air mata yang tak
LUKA | 396
Aku melihat puluhan perahu kertas yang sudah karam tak lagi
"Ada banyak tanda koma di sana, koma itu adalah aku yang
dengan jelas.
"Juga ada banyak doa yang kuselipkan di sana, kamu mau tahu
seorang diri.
sekali saja, kali ini saja" air mataku kembali jatuh, menemani langit
LUKA | 397
"Aku meminta tuhan menjaga debaran hati ini agar tetap kuat
"Hahahaha lucu ya? Konyol ya? Aku tahu, selucu itu semesta
menertawakanku"
Aku tahu kalau perahu kertasku akan tenggelam dan lenyap, tapi
kalau kamu di sini pun akan melakukan hal yang sama kan?
"New tunggu..."
bersaksi.
LUKA | 398
Kemana kamu berlari? Kubilang tunggu! Sekarang aku hilang
Katakan kepadaku
Jelaskan kepadaku
LUKA | 399
The Remembering
LUKA | 400
Rasanya seperti bernostalgia, mengunjungi kembali tempat yang
berairmata?
membuat kita sadar akan hal-hal kecil yang tak pernah kita duga.
Memang benar dunianya tak pernah sama lagi sejak New pergi,
hanya tersisa hitam dan putih saja, ia bisa melihat New yang tertidur
LUKA | 401
pulas di atas ranjang, ia bisa melihat dirinya yang membelai rambut
di sisi ranjang.
Ada sebuah surat dan polaroid yang berisi portet New dan
LUKA | 402
Lalu senyum itu perlahan memudar membaca kata demi kata
aku pergi.
Hai mas Tay, apa kamu berhasil menemukan surat ini? jika iya,
terima kasih karena telah mencari sisa ‘aku’ yang masih tertinggal di
sini. Aku harap kamu datang kemari dengan sedikit rindu di hatimu,
karena ketika menulis surat ini aku mulai ragu, apakah aku pernah
LUKA | 403
Apa kepergianku begitu menyakitkan untukmu? Percayalah,
sakit dan perih itu pernah aku akrabi dalam tangis seorang diri.
Aku tak punya tempat untuk bercerita dan mengeluarkan semua hal
dengan sepi.
Maka dengan waktu yang tak banyak lagi, aku tulis surat ini
sebelum Kevin membawaku pergi. Dia bilang kalau aku adalah noda
kamu berkata kalau semua itu tak benar namun aku sadar…sejak
hadapan, sejak kamu tak lagi merasa nyaman saat tangan kita saling
sendirian.
seolah aku menghianati cinta yang kita punya. Dan aku mulai lelah di
LUKA | 404
saat aku mencoba untuk menjelaskan namun kamu tak pernah mau
mendengar, di titik itu aku tak lagi bisa berbuat apa-apa dan mungkin
aku tak lagi khawatir, aku yakin suatu saat entah kapan…kamu akan
menemukan kebenaran, meski itu artinya aku telah pergi jauh darimu.
Ketika aku berkata kalau kamu adalah duniaku, aku tak pernah
mas memilih untuk percaya apa kata mereka? Kenapa mas tak mau
yang bisa menyerah dan terluka. Aku patah dan hancur, jika mas
bertanya apa aku marah? Iya, aku masih marah. Kamu sangat tahu
alasan mengapa aku berhak untuk marah, namun jika diingat rasa-
LUKA | 405
Namun kamu juga lebih tahu, semarah-marahnya aku tak
kumiliki.
yang kita cinta. Mungkin karena itulah selalu ada pintu maafku yang
Tawan Vihokratana yang aku kenal, aku yakin kamu masih laki-laki
Sakit, aku yakin kamu masih pria yang sama yang membelai
sesalmu? Sedikit saja, karena aku yakin kalau mas yang membuat
LUKA | 406
kesalahpahaman ini berkepanjangan, secuil saja karena aku yakin
kalau diantara kita ada yang keliru, bukan sebuah sesal karena
teryata cinta kita berhenti sampai di sini dan bukan sebuah sesal
saja.
Tak apa, akan aku tulis kisahku sendiri di mana kita berdua
bahagia dan berakhir bersama. Saat kamu membaca ini aku ingin
imajinasi belaka.
LUKA | 407
Sesal itu tak lagi hanya sedikit, tak lagi hanya secuil karena
pernah datang kemari dan menemukan surat ini. Mungkin saja kamu
sedikit harapan, aku menulis surat ini di penghujung waktu yang aku
dan polaroid usang. Aku takut kalau kamu rindu lalu menyadari tak
ada bagian dari diriku yang tertinggal, iya…aku menulis ini untukmu
seorang.
~The End~
©bbrightmewin
LUKA | 408
LUKA | 409