Anda di halaman 1dari 3

Nama: Kayla Ramadhina

NIM: 2204650
Prodi: Pendidikan Bahasa Jerman

TATA CARA SHALAT BERDASARKAN HADITSNYA

1. TAKBIRATUL IHRAM
A. Niat shalat dalam hati
● “Sesungguhnya seluruh amalan itu (hendaknya) dibarengi oleh niat dan
sesungguhnya setiap orang berhak mendapat dari apa yang
diniatkannya.” (H.R. Imaam Al Bukhary)
B. Mengangkat kedua tangan hingga ujung jari sejajar kedua daun telinga
● “Ketika bertakbir (mengawali sholat) mengangkat kedua tanganya
sejajar dengan kedua telinganya, ketika ruku’ mengangkat kedua
tanganya sejajar dengan kedua telingnya, dan ketika bangun dari ruku’
beliau mengucapkan “ samiallahu liman hamidah.” juga melakukan hal
seperti itu.” (HR. Muslim)
● “Rosulullah berdiri kemudian menghadap kiblat dan bertakbir sambil
mengangkat kedua tanganya sampai sejajar dengan kedua telinganya.
Kemudian beliau memegang tangan kirinya dengan tangan kanannya.
Ketika ingin ruku’ beliau mengangkat kedua tanganya seperti saat takbir
awal.”(HR. Abu Dawud)
C. Posisi jari-jari sedikit direnggangkan, tidak terlalu renggang dan juga tidak
dirapatkan
● Abu Hurairah berkata :
“Adalah Nabi shallallahu álaihi wa sallam jika berdiri hendak shalat
maka beliau melakukan seperti ini”. Dan Abu Áamir (sang perawi)
menjelaskan dengan memberi isyarat dengan tangannya, yaitu beliau tidak
merenggangkan jari-jarinya dan tidak pula menggenggamnya.
Ibnu Khuzaimah berkata setelah meriwayatkan hadits ini:
“Dan Yahya bin Hakiim memperagakan kepada kami, beliau pun
mengangkat kedua tangannya, lalu beliau merenggangkan jari-jarinya
namun tidak terlalu lebar, ia tidaklah menggenggam jari-jarinya serta
tidak pula menjauhkan (merenggangkan sekali) jari-jarinya”
D. Sedekap dengan meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri (yang dimaksud
pergelengan tangan kiri)
● Wail bin Hujr, ia berkata,
“Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika
beliau berdiri dalam shalat, tangan kanan beliau menggenggam tangan
kirinya.” (HR. An Nasai no. 8878 dan Ahmad 4: 316. Al Hafizh Abu
Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
E. Sedekap dengan meletakkan tangan diantara dada dan pusar
● “Dari Abu Zubair, dia berkata: saya diperintahkan Atha’ untuk bertanya
kepada Said, dimanakah tangan diletakkan saat shalat? Diatas pusar atau
dibawahnya? Maka beliau menjawab: Diatas pusar.” (H.R. Imam al-
Baihaqi)
2. ARAH MATA SAAT SHALAT:
A. Melihat ketempat sujud
● “Maudhi’i sujudika.” Artinya, “(Arah pandangan mata) ke tempat
sujudmu.” (HR Imam Baihaqi dengan kadar hadits yang hasan)
● Aisyah berkata, “Tatkala Rasulullah SAW memasuki Ka’bah (untuk
mengerjakan shalat), beliau tidak mengalihkan padangan dari tempat
sujud beliau sehingga beliau keluar dari Ka’bah.” (HR Hakim dengan
kadar hadits yang shahih)
3. RUKU’
A. Posisi jari-jari tangan setelahnya berada di lutut
“Rasulullah mengajari kami shalat, lalu beliau bertakbir dan mengangkat kedua
tangannya, dan ketika rukuu’ beliau meletakkan kedua tanganya diatas
lututnya.”(H.R. Imaam Abu Daawud)
B. Punggung harus rata
“Aku melihat punggungnya sehingga kalau ditumpahkan air niscaya air tersebut
tidak tumpah.”(H.R. Imaam Ibnu Maajah)
4. I’TIDAL
A. Berdiri tegak lurus saat i'tidal
● “… lalu rukuk dengan tuma’ninah, kemudian angkat badanmu hingga
lurus” (HR. Bukhari 757, Muslim 397).
● “Allah tidak akan memandang pada sholat seseorang yang tidak
menegakkan tulang rusuknya antara rukuu’-nya dan sujud-nya.” ( Hadits
Riwayat Al Imaam Muslim no: 498)
B. Posisi tangan setelah rukuk
● “Jika seseorang bangkit dari ruku’, maka jika ia mau, ia bisa melepaskan
tanggannya (tidak sedekap). Jika mau, ia pun bisa meletakkan tangan
kanan di atas tangan kirinya (sedekap).” (Al Inshaf, 2: 412, Asy
Syamilah).
5. SUJUD
A. Meletakkan lutut telebih Dahulu sebelum tangan
● Dari Wail bin Hujr, dia berkata:
“Aku melihat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, jika beliau
bersujud meletakkan kedua lutunya sebelum kedua tangannya, dan jika
beliau bangkit, beliau mengangkat kedua tangannya sebelum kedua
lututnya”.
B. Kepala diantara kedua telapak tangan
● “Ketika beliau (Nabi) bersujud, beliau bersujud di antara kedua telapak
tangannya.” (H.R Al Imaam Muslim)
● “Luruslah kalian dalam sujud dan jangan lah seorang dari kalian
menghamparkan kedua sikunya seperti anjing.”( Hadits Riwayat Al
Imaam Al Bukhary)
● “Jika kamu sujud maka letakkanlah kedua telapak tanganmu dan angkat
kedua sikumu.” (Hadits Riwayat Al Imaam Muslim)
6. DUDUK ANTARA 2 SUJUD
● “Kemudian kaki kiri dibengkokkan dan diduduki. Kemudian kembali lurus hingga
setiap anggota tubuh kembali pada tempatnya. Lalu turun sujud.”(HR. Tirmidzi)
7. TASYAHHUD
A. Duduk iftirasy saat tasyahhud awal
● “Nabi menghamparkan kaki kirinya dan menegakkan kaki
kanannya.”( Hadits Riwayat Al Imaam Muslim)
B. Duduk tawaruk saat tasyahhud akhir
● “Rasulullah apabila dalam shalat (Tasyahadud Akhir), beliau
mengedepankan kaki kirinya (mengeluarkan kaki kirinya) diantara
pahanya dan betisnya, dan menghamparkan kaki kanannya dan
meletakkan tangan kirinya diatas lutut kirinya. Dan meletakkan tangan
kanannya diatas paha kanannya, sembari memberi isyarat dengan
telunjuknya.”(Hadits Riwayat Al Imaam Muslim)
C. Posisi peletakan tangan saat tasyahhud
● “Meletakkan tangan kanannya diatas paha kanannya dan memberi
isyarat dengan telunjuknya kearah Kiblat sembari mengarahkan
pandangannya padanya (pada telunjuk tangannya).”( Hadits Riwayat Al
Imaam An Nasaa’i)
D. Keadaan jari tangan kanan saat tasyahhud
● “Rasulullah apabila duduk dalam shalat maka beliau meletakkan telapak
tangan kanannya diatas paha kanannya dengan menggenggam seluruh
jarinya dan menunjuk dengan telunjuknya, dan meletakkan telapak
tangan kirinya diatas paha kirinya.” (Hadits Riwayat Al Imaam Muslim)
8. SALAM
A. Memalingkan kepala ke kanan hinggapipinya terlihat, kemudian memalingkan
kepala ke kiri hingga pipiterlihat oleh orang dibelakang
● “Bahwa Nabi bersalam ke kanan dan ke kiri dengan mengatakan
“Assalamu’alaikum Warahmatullah”, “Assalamu’alaikum
Warahmatullah” sehingga terlihat putih pipinya dari sini dan putih
pipinya dari sini.”(Hadits Riwayat Al Imaam An Nasaa’i)

Anda mungkin juga menyukai