Anda di halaman 1dari 1

PAGUYUPAN PROLANIS

“AMANAH”
Minggu, 21 OKTOBER 2018

Apa itu HbA1c

HbA1c (hemoglobin A1c) atau glycated hemoglobin adalah hemoglobin yang berikatan


dengan glukosa (gula). Di dalam darah, secara alami glukosa akan saling mengikat dengan
hemoglobin yang berada di dalam sel darah merah. Jumlah HbA1c memang seimbang
dengan kadar gula darah. Jadi, semakin tinggi kadar gula darah, maka kadar HbA1c akan
semakin meningkat. HbA1c bisa mengukur rata-rata kadar gula darah Anda selama tiga
bulan.

Pemeriksaan HbA1c bisa memonitor kedisiplinan pasien diabetes dalam mengendalikan


gula darah.

Sel darah merah di dalam tubuh Anda umurnya adalah dua hingga tiga bulan. Sel darah
merah yang mati, termasuk yang telah berikatan dengan glukosa, akan digantikan oleh sel
darah merah baru yang belum berikatan dengan glukosa. Nah, pasien diabetes baru
biasanya akan menjalani pemeriksaan HbA1c pertama kali sebagai patokan awal. Kemudian
pemeriksaan HbA1c akan diulang dalam waktu tiga bulan. Jika kadar gula darah Anda
terkendali dengan baik selama tiga bulan, maka kadar HbA1c akan menurun dibandingkan 3
bulan sebelumnya. Jika Anda tidak disiplin menjaga pola makan yang baik dan rutin minum
obat, tentu kadar HbA1c akan tetap tinggi.

Berapa kadar normal HbA1c?

Anda dikatakan bebas dari diabetes melitus jika kadar HbA1c kurang dari 6 persen. Jika
kadar HbA1c Anda di antara 6 sampai 6,4 persen, Anda masuk kategori pradiabetes. Anda
sudah harus melakukan perubahan gaya hidup agar tidak menjadi diabetes. Sedangkan,
apabila kadar HbA1c Anda lebih dari 6,5 persen maka Anda sudah masuk kategori diabetes
melitus. Lebih jelasnya, simak kategori hasil pemeriksaan HbA1c berikut ini.

 Normal: < 6,0%
 Prediabetes: 6,0 – 6,4%
 Diabetes: ≥ 6,5%

Untuk penderita diabetes melitus sendiri, secara umum diharapkan dengan pengobatan
yang baik kadar HbA1c dapat turun mencapai 6,5 persen. Penderita diabetes melitus
memiliki risiko komplikasi yang tinggi. Dengan mengurangi kadar HbA1c, Anda dapat
membantu diri Anda untuk mengurangi risiko komplikasi tersebut. Dua penelitian, yaitu UK
Prospective Diabetes Study dan Diabetes Control and Complications Trial, menunjukkan
bahwa dengan mengurangi kadar HbA1c sebesar satu persen untuk pasien diabetes tipe 1
atau tipe 2 bisa mengurangi risiko komplikasi kerusakan pembuluh darah kecil hingga 25
persen. Komplikasi tersebut antara lain adalah:

 Retinopati, yaitu gangguan pada retina mata yang berakibat kebutaan.


 Neuropati, yaitu gangguan pada saraf, terutama di ujung-ujung jari yang sering kali
membuat tangan kesemutan, mati rasa, sehingga tidak merasakan terjadinya luka yang
serius sampai berakibat amputasi.
 Nefropati diabetik, yaitu penyakit ginjal akibat diabetes yang berakibat gagal ginjal yang
menyebabkan kematian.

Anda mungkin juga menyukai