Anda di halaman 1dari 1

EVALUASI PEMERIKSAAN

HBA1C PESERTA DM DAN HT


Pemeriksaan HbA1c berfungsi untuk mengukur rata-rata jumlah hemoglobin A1c yang berikatan dengan gula darah
(glukosa) selama tiga bulan terakhir. Durasi ini sesuai dengan siklus hidup sel darah merah, termasuk hemoglobin, yaitu
tiga bulan.

Kondisi yang Dapat Memengaruhi Hasil Pemeriksaan HbA1c

Untuk memperoleh hasil yang akurat, pemeriksaan HbA1c sebaiknya tidak dilakukan pada beberapa kondisi berikut:

 Terjadi perdarahan parah atau dalam jangka panjang (kronis).


 Menderita gangguan darah, seperti anemia defisiensi besi, anemia hemolitik, anemia sel sabit, atau thalasemia .
 Menderita penyakit gagal ginjal, gangguan hati, atau kadar kolesterol tinggi (termasuk trigliserida tinggi).
 Baru menerima transfusi darah.
 Kerap minum minuman beralkohol dalam jumlah berlebihan.

Selain itu, beberapa jenis obat-obatan dan suplemen, seperti obat golongan steroid, suplemen vitamin C, dan vitamin E,
juga dapat memengaruhi hasil pemeriksaan HbA1c.

Pemeriksaan HbA1c dapat memantau kondisi diabetes, sehingga membantu dokter menemukan metode perawatan yang
tepat. Meski begitu, tidak semua jenis diabetes dapat dideteksi dengan pemeriksaan ini, dan ada beberapa kondisi yang
dapat mengganggu hasil pemeriksaan.

Fungsi tes urine

Proses pembentukan urine tidak terjadi begitu saja, melainkan melibatkan ginjal, ureter, kandung kemih, serta uretra.
Organ-organ tersebut adalah bagian dari saluran kemih yang berperan penting dalam menyaring limbah dan mengatur
keseimbangan cairan dan elektrolit.

Apabila salah satu atau beberapa dari komponen tersebut rusak, tentu akan memengaruhi urine. Baik itu, volume, warna,
tekstur, hingga kandungan di dalamnya.

Makaa dari itu, tes urine diperluka untuk menilai, apakah ada perubahan pada urine yang berkaitan dengan penyakit
tertentu. Berikut ini beberapa fungsi dari prosedur uji urine.

 Bagian dari pemeriksaan kesehatan rutin.


 Mendiagnosis masalah kesehatan jika mengalami gejala tertentu.
 Memantau kondisi kesehatan jika telah didiagnosis menderita penyakit.
 Menilai fungsi ginjal sebelum operasi.
 Memantau perkembangan kehamilan yang tidak normal, seperti diabetes gestasional.

Untuk itu penting untuk menjaga kesehatan ginjal dengan mengurangi berat badan agar menjadi ideal, mengonsumsi
banyak cairan, menjaga kadar gula darah dan tekanan darah agar tetap normal, mengurangi dan membatasi konsumsi
garam, berolahraga dengan teratur, dan mengatasi kondisi-kondisi yang dapat meningkatkan risiko kerusakan ginjal
seperti penyakit asam urat, diabetes, hipertensi, penyakit ginjal dan kondisi lainnya. Lakukan pemeriksaan secara berkala
pada dokter untuk menilai kondisi Anda dan jika diperlukan dokter akan melakukan pemeriksaan lain untuk menilai
kondisi ginjal atau kondisi medis lain yang Anda alami dengan melakukan pemeriksaan baik pemeriksaan fisik dan
penunjang seperti lab darah, tes urine, USG, ataupun pemindaan dengan CT scan.

Anda mungkin juga menyukai