Anda di halaman 1dari 5

2.

Laporan Keuangan Triwulan

Laporan keuangan triwulan dibuat dengan tujuan untuk dapat memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja, atau hasil usaha bank serta informasi keuangan lainnya
kepada pihak yang memerlukan. Laporan keuangn triwulan yang wajib disajikan adalah
laporan keuangan untuk posisi akhir Maret, Juni, September, dan Desember. Laporan ini pada
umumnya wajib umumkan pada surat kabar dan dalam home page Bank Indonesia.

A. Laporan Keuangan Triwulan Posisi Maret dan September

1. Pedoman Umum Laporan Keuangan Triwulan Posisi Akhir Maret dan September
Adapaun pedomannya adalah sebagai berikut:
a) Laporan keuangan triwulan terdiri dari laporan keuangan bank secara individu
dan laporan keuangan bank secara konsolidasi dengan anak perusahaan.
b) Laporan keuangan publikasi triwulan wajib disusun dalam bahasa Indonesia
dan angka-angka yang disajikan dalam jutaan rupiah.
c) Format laporan keuangan triwulan merupakan standar minimal yang wajib
dipenuhi. Bila terdapat pos yamg memiliki jumlah material dan tidak terdapat
dalam format tersebut, bank dapat menyajikan pos tersebut secara tersendiri,
namun apabila pos dimaksud jumlahnya tidak material dapat digabungkan
dengan pos lain yang sejenis.
d) Apabila terdapat pos-pos yang memiliki saldo nihil, maka dalam format
laporan keuangan publikasi triwulan yamg diumumkan harus dicantumkan
dengan memberi garis (-).
e) Penyajian laporan keuangan triwulan:
1) Laporan keuangan publikasi triwulan wajib disajikan sekurang-
kurangnya dalam bentuk perbandingan dengan laporan pada periode
yang sama tahun sebelumnya.
2) Posisi pembanding hendaknya disajikan sesuai format yang sama
dengan posisi laporan keuangan triwulan yang diumumkan.
3) Khusus untuk perlakuan akuntansi yang baru berlaku dalam posisi
laporan maka penyajian posisi pembanding hendaknya mengacu pada
PSAK Nomor 25 tentang laba atau rugi bersih untuk periode berjalan,
kesalahan mendasar, dan perubahan kebijakan akuntansi.
f) Jika suatu bank tidak memiliki anak perusahaan, maka kolom konsolidasi
dapat ditiadakan.
g) Untuk pengisian pemilik bank dalam format laporan keuangan publikasi
triwulanan, nama pemegang saham yang wajib diucapkan adalah perorangan
atau perusahaan yang memiliki saham sebesar 5% (lima peseratus) atau lebih
dari modal bank, baik melalui atau tidak melalui pasar modal.
2. Laporan yang wajib disajikan dalam laporan keuangan publikasi triwulanan sekurang-
kurangnya terdiri dari:
1) Neraca
2) Perhitungan laba rugi dan saldo laba
3) Daftar komitmen dan kontinjensi
4) Transaksi valuta asing dan derivative
5) Kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya
6) Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
7) Rasio keuangan

B. Laporan Keuangan Triwulanan Posisi Juni

Untuk laporan keuangan publikasi triwulan untuk posisi Juni yaitu sama sama dengan
format laporan keuangan triwulan untuk posisi Maret dan September dengan beberapa
tambahan yang ditetapkan sebagai berikut:

1) Jika suatu bank merupakan bagian dari suatu kelompok usaha, selain menyajikan
laporan keuangan bank secara individu dan laporan keuangan bank konsolidasi
dengan anak perusahaan, maka bank harus membuat neraca, laporan perusahaan
induk dibidang keuangan yang merupakan hasil darikonsolidasi dan kontinjensi
seluruh perusahaan di dalam kelompok bidang keuangan sesuai dengan standar
akuntansi yang berlaku.
2) Neraca dan laporan laba/rugi perusahaan induk dibidang keuangan atau perusahaan
induk wajib disajikan dalam bentuk perbansingan dengan posisi yang sama pada
tahun sebelumnya.

C. Laporan Keuangan Triwulan Posisi Desember

Untuk laporan keuangan publikasi triwulan untuk posisi Juni yaitu sama sama dengan
format laporan keuangan triwulan untuk posisi Maret Juni, dan September dengan beberapa
tambahan yang ditetapkan sebagai berikut:
1) Jika suatu bank merupakan bagian dari suatu kelompok menyajiakan laporan
keuangan bank konsolidasi dengan anak perusahaan, maka bank wajib menyajikan
neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan ekuitas, dan daftar komitmen dan
kontinjensi perusahaan induk dibidang keuangan yang merupakan hasil konsolidasi
dari seluruh perusahaan di dalam kelompok keuangan sesuai Standar Akuntansi yang
berlaku.
2) Laporan keuangan sebagaimana yang dimaksud dalam poin 1 wajib diaudit oleh
akuntan publik. Format neraca dan laporan laba/rugi perusahaan induk dibidang
keuangan atau perusahaan induk disesuaikan dengan neraca, dimana laporan laba/rugi
yang disajikan dalam laporan audit.
3) Neraca dan laporan laba rugi perusahaan induk dibidang keuangan atau perusahaan
induk wajib disajikan dalam bentuk perbandingan dengan posisi yang sama pada
tahun sebelumnya.

3. Laporan Keuangan Tahunan

laporan keuangan tahunan bank bertujuan untuk memberikan informasi mengenai


kondisi bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan kinerja bank.

Adapun laporan tahunan berisi:

1. Informasi Umum
Informasi umum dalam laporan keuangan tahunan bank berisi:
a) Kepengurusan
b) Rincian kepemilikan saham
c) Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank yang mencakup data
mengenai ikhtisar data keuangan dan rasio keuangan
d) Sasaran, strategi, dan kebijakan manajemen yang digunakan dalam
pembangunan usaha bank.
e) Laporan manajemen yang menyajikan informasi mengenai pengelolaan bank
oleh pihak manajemen
2. Laporan Keuangan Tahunan
laporan keuangan tahunan mencakup hal-hal berikut ini:
a) Laporan keuangan bank yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan.
b) Laporan keuangan konsolidasi merupakan konsolidasi laporan keuangan bank
dan perusahaan anak yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas dan catatan atas laporan keuangan.
c) Laporan keuangan konsolidasi disertai opini dari Akuntansi Publik.
d) Laporan keuangan perusahaan induk yang telah di audit oleh Akuntansi
Publik. Yang terdiri dari:
• Laporan keuangan peusahaan induk yang merupakan konsolidasi dari
seluruh perusahaan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi yang
berlaku, terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan
daftar komitmen dan kontijensi.
• Jika kelompok usaha tidak memiliki perusahaan induk dibidang keuangan,
maka laporan keuangan yang akan disampaikan adalah laporan keuangan
perusahaan induk.
3. Opini dari akuntan publik
4. Aspek transparasi yang terkit dengan kelompok usaha.
Transparasi laporan keuangan bank wajib mencantumkan informasi yang terkait
dengan kegiatan didalam kelompok usaha yaitu terdiri dari:
a) Struktur kelompok usaha bank yamg disampaikan dengan pemilik terakhir,
serta struktur keterkaitan kepengurusan dan pemegang saham yang bertindak
atas nama pemegang saham lain.
b) Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan
memperhatikan aspek berikut:
Informasi transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang
sudah diatur dalam PSAK. Adapun jenis-jenis transaksi pihak-pihak yang
memiliki hubungan istimewa yaitu antara lain: kepemilikan silang, transaksi
dari suatu kelompok usaha yang bertindak untuk kepentingan kelompok usaha
lain, pengelolaan likuiditas jangka pendek, penyediaan dana yang diberikan
atau diterima oleh perusahaan lain.
5. Laporan keuangan tahunan wajib memenuhi syarat aspek pengungkapan sebagai
mana yang sudah ditetapkan dalam PSAK dan PAPI yang berlaku. Pengungkapan
tersebut antara lain:
a) Laporan keuangan
b) Komitmen dan kontigensi
c) Jumlah penyediaan dana kepasa pihak terkait
d) Kualitas aktiva prduksi, kredit properti dan kredit yang direstrukturisasi
e) Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk dibandingkan
dengan penyisishan penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk
f) Persentase pelanggan dan penghapusan batasan maksimum pemberian kredit
g) Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum
h) Transaksi spot dan transaksi derivative
i) Rasio posisi devisa netto
j) Beberapa rasio keuangan bank
k) Aktiva bank yang dijamin
l) Kredit Usaha Kecil
6. Eksposur dan Manajemen Risiko
Informasi mengenai eksposur dan manajemen resiko mencakup informasi tentang
indentifikasi risiko, dan pengukuran terhadap risk eksposur yang yang dihadapi
bankserta praktek manajemen risiko lainnya yaitu pemantauan dan pengendalian.

Anda mungkin juga menyukai