Anda di halaman 1dari 9

BAB II

LAPORAN KEUANGAN BANK.

A. PEMAHAMAN DASAR LAPORAN KEUANGAN BANK

B. LAPORAN KEUANGAN KE BANK INDONESIA

C. LAPORAN KEUANGAN TRIWULANAN

D. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

E. LAPORAN KEUANGAN KE OTORITAS JASA KEUANGAN.

F. LAPORAN KEUANGAN KE LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN

G. RINGKASAN.

BAB II

LAPORAN KEUANGAN BANK

Tujuan Pembelajaran:

Mahasiswa dapat memahami dasar-dasar laporan keuangan bank dalam berbagai periode pelaporan
seperti laporan keuangan bulanan, laporan keuangan triwulanan, dan laporan keuangan tahunan
(annual report).

A. PEMAHAMAN DASAR LAPORAN KEUANGAN BANK

Laporan keuangan bank pada perinsipnya sama dengan laporan keuangan perusahaan secara umum.
Bank komersial baik bank umum maupun bank perkreditan rakyat diwajibkan memberikan laporan
keuangan setiap periode tertentu. Jenis laporan keuangan yang dilaporkan adalah: Neraca, perhitungan
laba rugi, laba ditahan dan laporan perubahan posisi keuangaan.

No

Jenis

Laporan

Keterangan

1. Neraca bank Memperlihatkan gambaran harta kekayaan, hutang dan modal (posisi keuangan)
suatu bank pada suatu saat tertentu, selain itu neraca juga memberikan gambaran tentang
posisi kekuatan bank sekaligus memperlihatkan arah bisnis yang sedang ditempuh oleh bank
yang bersangkutan.
2. Ikhtisar laba/rugi
Memperlihatkan hasil kegiatan atau operasional suatu bank selama suatu periode tertentu,
Ikhtisar laba/rugi ini juga dapat memberikan gambaran tentang kemampuan manajemen bank
dalam menciptakan pendapatan dari harta yang dimiliki bank, selain itu Ikhtisar laba/rugi dapat
pula memperlihatkan efisiensi pengeluaran biaya, baik dana maupun overhead dan personalia,
yang telah dikeluarkan oleh bank. XHA
3. Ikhtisar perubahan posisi keuangan
Memperlihatkan dari mana saja sumber pendanaan bank dan kemana saja dana yang telah
diserap kemudian disalurkan, dalam artian menunjukkan keefektifan manajemen dalam
menyerap dana dan menyalurkannya, serta mencerminkan profesionalisme dari manajemen.
yang ada. Laporan perubahan posisi keuangan ini disusun dari neraca pada dua periode
(tanggal) dan ikhtisar laba/rugi selama periode yag dilaporkan. Laporan perubahan posisi
keuangan disusun dalam bentuk arus kas.

Selain ketiga komponen utarna laporan keuangan tersebut diatas, juga harus disertakan catatan dan
laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Sedangkan
perbedaan dari perusahaan umum lainnya, Bank diwajibkan untuk menyertakan pula laporan komitmen
dan kontinjensi, dengan maksud untuk memberikan gambaran mengenai posisi komitmen dan
kontinjensi, baik yang bersifat tagihan maupun kewajiban pada tanggal laporan.

Dalam Pernyataan Standar Akuntansi keuangan (PS K) atau IFRS (International Financial Reporting
Standards) tentang Akuntansi Perbankan, disebutkan bahwa laporan keuangan bank terdiri dari:

a) Neraca

b) Laporan komitmen dan kontinjensi

c) Laporan laba rugi

d) Laporan arus kas.

e) Catatan atas laporan keuangan

Mulai tahun 2001 laporan keuangan bank juga harus dilengkapi dengan laporan kualitas aktiva produktif
dan informasi lainnya. Kualitas aktiva produktif akan terindikasi dari tingkat kolektibillitasnya. Tingkat
kolektibillitas di dikategorikan sebagai berikut.

Tingkat

Kolektibilitas.

Kol 1

Kol 2

(L)

(DPK)

Lancar
Dalam Perhatian Khusus

Kol 3

Kol 4

(KL)

(D)

(M)

Kurang Lancar

Diragukan

Kol 5

Istilah

Keterangan

Macet

Semakin rendah tingkat kolektibillitasnya menunjukan semakin sedikit (tidak ada) aktiva produktif yang
bermasalah. Sedangkan aktiva produktif bermasalah (tidak schat) jika masuk kedalam kelompok, Kurang
Lancar (KL), Diragukan (D) atau bahkan Macet (M).

B. LAPORAN KEUANGAN KE BANK INDONESIA

Bank Indonesia (BI) sebagai bank sentral juga pada awalnya berperan sebagai satu-satunya
pengawas bank umum dan bank perkreditan rakyat di Indonesia. Laporan kegiatan dan keuangan
perbankan secara berkala dilaporkan kepada BI. Peran ini berlangsung hingga terbitnya UU Nomor 21
Tahun 2011 mengenai berdirinya Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang mengambil alih peran BI sebagai
controller perbankan di Indonesia. Namun hingga saat ini BI tetap memiliki akses laporan dari
perbankan. keuangan bank

Berdasarkan waktu pelaporannya maka laporan dibagi menjadi beberapa periode yaitu:

1. Laporan keuangan bulanan

2. Laporan keuangan triwulanan

3. Laporan keuangan Tahunan

LAPORAN KEUANGAN BULANAN

1. Laporan bulanan bank umum yang disampaikan oleh bank kepada BI untuk posisi bulan Januari
sampai Desember akan diumumkan pada homepage BI
2. Format yang digunakan untuk laporan keuangan publikasi bulanan tersebut harus sesuai dengan
format laporan keuangan bulanan.

3. Laporan keuangan bulanan merupakan laporan keuangan bank. secara individu yang merupakan
gabungan antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor cabang bank. 4. Laporan keuangan bulanan
terdiri dari; neraca bulanan, laba rugil bulanan, laporan komitmen dan kontinjensi bulanan, laporan
kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya bulanan.

C. LAPORAN KEUANGAN TRIWULANAN

Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja atau
hasil usaha bank serta informasi keuangan lainnya kepada berbagai pihak yang berkepentingan dengan
perkembangan usah bank. Agar laporan keuangan bank dapat diperbandingkan, perlu ditetapkan bentuk
dan cakupan penyajian yang didasarkan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang
relevan untuk industri berbankan, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI), serta ketentuan dan
pedoman yang ditetapkan oleh BI

Laporan keuangan (LK) triwulan-an yang wajib disajikan adalah laporan keuangan untuk posisi akhir
Maret, Juni, September, dan Desember. LK triwulan-an ini selain wajib diumumkan dalam surat kabar
juga akan diumumkan dalam homepage BI.

Pedoman Umum Laporan Keuangan Triwulanan

1. Terdiri dari LK bank secara individu dan LK secara konsolidasi dengan anak perusahaan.

2. Disusun dalam bahasa Indonesia dan angka dalam jutaan rupiah.

3. Jika ada pos yang jumlahnya material dan tidak ada dalam format laporan, maka bank dapat
menyajikan pos tersebut secara tersendiri, namun jika tidak material dapat digabung dalam pos lain
yang sejenis.

4. Pos yang memiliki saldo nihil ditandai dengan garis strip (-) pada pos yang bersangkutan..

5. Disajikan dalam bentuk perbandingan dengan laporan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
(Mengacu pada PSAK nomor 25)

6. Bagi bank yang tidak memiliki anak perusahaan maka kolom konsolidasi dapat ditiadakan.

7. Pemilik bank yang dilaporkan adalah pemilik perorangan atau badan yang memiliki saham 5% atau
lebih.

8. Minimal terdiri dari; neraca, perhitungan laba rugi dan saldo laba, daftar komitmen dan kontinjensi,
transaksi valuta asing dan derivatif, kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya, perhitungan
kewajiban penyediaan modal minimum, serta rasio keuangan.

9. LK Posisi akhir Desember wajib diaudit oleh akuntan publik, serta wajib mencantumkan nama akuntan
publik yang bertanggungjawab, nama kantor akuntan publik dan opini yang diberikan.
D. LAPORAN KEUANGAN TAHUNAN

Laporan keuangan tahunan dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala mengenai kondisi
bank secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank. Selain disampaikan
kepada pemegang saham dan Bank Indonesia, laporan tahunan bank wajib pula disampaikan kepada
lembaga lain yang berkepentingan terhadap perkembangan usaha bank, seperti Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia (YLKI), Asosiasi Perbankan Indonesia, Institut Bankir Indonesia (IBI), dua lembaga
penelitian di bidang ekonomi dan keuangan, dan dua majalah ekonomi dan keuangan, selain itu juga
wajib ditampilkan pada homepage masing-masing bank. Laporan juga dibuat dalam bahasa Indonesia
dan bahasa lain (asing).

Cakupan Laporan Tahunan

1. Kepengurusan, meliputi susunan dewan komisaris, direksi, dan pejabat eksekutif beserta jabatan
dan ringkasan riwayat hidupnya.

2. Rincian kepemilikan saham; nama pemilik dan besaran kepemilikan

3. Perkembangan usaha bank dan kelompok usaha bank, yang memuat data;

a. Ikhtisardata keuangan penting sekurang-kurangnnya mencakup pendapatan bunga bersih,


laba operasi, laba sebelum pajak, laba bersih, laba bersih per lembar saham, aktiva produktif.
dan pihak ketiga, pinjaman diterima, total biaya dana, modal sendiri, jumlah lembar saham
yang ditempatkan dan disetor.

b. Rasio keuangan yang wajib disajikan sekuang-kurangnnya mencakup rasio keuangan


sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan
bank. khususnya bab tentang laporan keuangan publikasi bank umum.

4. Sasaran strategi dan kebijakan manajemen yang digunakan dalam pengembangan usaha bank.

5. Laporan manajemen, yang menyajikan informasi mengenai pengelolaan bank oleh pengurus atau
manajemen dalam rangka good corporate governance, dan sekurang-kurangnya mencakup:

a. Struktur organisasi

b. Aktivitas utama

c. Teknologi informasi

d. Jenis produk dan jasa yang ditawarkan, termasuk penyeluran kredit usaha kecil

e. Tingkat suku bunga

f. Perkembangan perekonomian dan target pasar

g. Jaringan kerja dan mitra usaha, baik dalam maupun luar negeri

h. Jumlah, jenis dan lokasi kantor

i. Kepemilikan direksi, komisaris dan pemegang saham dalam kelompok usaha bank
j. Perubahan-perubahan penting yang terjadi di bank dan kelompok usaha bank dalam tahun
yang bersangkutan

k. Hal-hal penting yang diperkirakan terjadi di masa mendatang

l. Sumber Daya Manusia, meliputi; jumlah, struktur pendidikan, pelatihan dan pengembangan
SDM.

6. Laporan keuangan tahunan dan laporan keuangan konsolidasi sekurang-kurangnya


mencakup:

a. Neraca

b. Laporan laba rugi

c. Laporan perubahan ekuitas

d. Laporan arus kas

e. Catatan atas laporan keuangan, termasuk informasi mengenai komitmen dan kontinjensi.

f. Laporan keuangan konsolidasi disertai dengan opini dari akuntan publik.

Aspek transparasi yang terkait dengan kelompok usaha, selain informasi diatas dalam laporan
keuangannya bank juga wajib menginformasikan menenai:

1. Struktur kelompok usah bank, yang disajikan sampai pemilik terakhir, keterkaitan pengurus dan
pemegang saham.

2. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, informasi transaki dengan
pihak tersebut, jenis-jenis transaksi tersebut antara lain:

a. Kepemilikan silang.

b. Transaksi dari satu kelompok usaha yang bertindak untuk kepentingan kelompok usaha
lain.

c. Pengelolaan likuiditas jangka pendek yang dipusatkan dalam kelompok usaha.

d. Penyediaan dana yang diberikan atau diterima oleh perusahaan lain dalam satu kelompok
usaha.

e. Eksposur kepada pemegang saham mayoritas antara lain dalam bentuk pinjaman,
komitmen dan garansi.

f. Pembelian atau penjualan aset dengan perusahaan lain dalam suatu kelompok usaha,
termasuk yang dilakukan dengan repurchase agreement.

3. Pembelian penyediaan dana, komitmen maupun fasilitas lain yang dapat dipersamakan dengan itu
dari setiap perusahaan atau badan hukum yang berada dalam satu kelompok usaha dengan bank
kepada debitur yang telah memperoleh penyediaan dana dari bank.
Aspek trasparansi sesuai PSAK dan PAPI, dan laporan keuangan publikasi triwulan-an, Laporan
keuangan tahunan wajib memenuhi seluruh aspek pengungkapan yang ditetapkan PSAK dan PAPI
yang berlaku, sekurang-kurangnnya terdiri dari:

1. Laporan keuangan yang meliputi neraca, laba rugi, perubahan ekuitas.

2. Komitmen dan kontinjensi.

3. Jumlah penyediaan dana kepada pihak terkait.

4. Kualitas aktiva produktif, kredit properti dan kredit direstrukturisasi.

5. Penyisihan penghapusan aktiva produktif yang telah dibentuk dibandingkan dengan penyisihan
penghapusan aktiva produktif yang wajib dibentuk.

6. Persentase pelanggaran dan pelampauan batas maksimum pemberian kredit.

7. Perhitungan kewajiban penyediaan modal minimum.

8. Transaksi spot dan transaksi derivatif.

9. Rasio posisi devisa netto.

10. Beberapa rasio keuangan bank.

11. Aktiva bank yang dijaminkan.

12. Kredit Usaha Kecil (KUK).

Eksposur dan manajemen resiko, informasi ini sekurang-kurangnya mencakup informasi menganai
identifikasi risiko dan pengukuran terhadap risk exposure yang dihadapi bank, serta praktek
manajemen risiko lainnya yaitu pemantauan dan pengandalian risiko. Informasi lain, antara lain
terdiri dari:

1. Langkah-langkah dan rencana dalam mengantisipasi risiko pasar

atas transaksi mata uang asing baik karena perubahan kurs maupun fluktuasi suku bunga, termasuk
penjelasan menganai semua pinjaman dan ikatan tanpa proteksi, serta hutang yang suku bungannya
berfluktuasi atau yang tidak ditentukan terlebih dahulu.

2. Transaksi-transaksi penting lainnya dalam jumlah yang signifikan.

3. Informasi kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan publik.

E. LAPORAN KEUANGAN KE OTORITAS JASA KEUANGAN

Sejak berdiri di tahun 2011, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) difungsikan sebagai sebuah otoritas yang
secara komprehensif mengatur dan mengawasi sektor keuangan salah satunya perbankan. UU Nomor
21 Tahun 2011 mengatur mengenai pendirian, fungsi, tugas, dan wewenang OJK dalam kegiatan di
sektor keuangan Indonesia. Laporan keuangan perbankan yang sebelumnya hanya diberikan kepada
bank Indonesia, dikirimkan juga ke OJK.
F. LAPORAN SIMPANAN KEUANGAN KE LEMBAGA PENJAMIN

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah lembaga independen yang dibentuk oleh pemerintah untuk
menjamin simpanan nasabah penyimpan dan turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan
sesuai dengan kewenangannya, sejak dibentuk pada tanggal 22 September 2004, dimana presiden
Republik Indonesia mengesahkan Undang-undang Nomor 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan,
hingga saat ini keberadaan LPS tidak dapat dipisahkan dari sistem perbankan di Indonesia.

Berdasarkan waktu pelaporannya maka laporan keuangan bank dibagi menjadi beberapa periode yaitu:

1. Laporan posisi simpanan

2. Laporan keuangan bulanan

3. Laporan keuangan tahunan

G. RINGKASAN

Jenis laporan keuangan yang dilaporkan adalah neraca, perhitungan laba rugi, laba ditahan dan laporan
perubahan posisi keuangaan. Berdasarkan waktu pelaporannya maka laporan keuangan bank dibagi
menjadi beberapa periode yaitu:

1. Laporan keuangan bulanan Laporan bulanan Bank Umum yang disampaikan oleh bank kepada BI
untuk posisi bulan Januari sampai Desember akan diumumkan pada homepage BL

2. Laporan keuangan triwulan-an Laporan ini disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi
mengenai posisi keuangan, kinerja atau hasil usaha bank serta informasi keuangan lainnya kepada
berbagai pihak yang berkepentingan dengan perkembangan usaha bank.

3. Laporan keuangan Tahunan

Laporan keuangan tahunan dimaksudkan untuk memberikan informasi berkala mengenai kondisi bank
secara menyeluruh, termasuk perkembangan usaha dan kinerja bank. Selain disampaikan kepada
pemegang saham dan Bank Indonesia, laporan tahunan bank wajib pula disampaikan kepada lembaga
lain yang berkepentingan terhadap perkembangan usaha bank. Lembaga lain tersebut diantaranya
adalah Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Asosiasi Perbankan Indonesia (API), Institut Bankir
Indonesia (IBI), dua lembaga penelitian di bidang ekonomi dan keuangan, dan dua majalah ekonomi dan
keuangan, selain itu juga wajib di tampilkan pada homepage masing-masing bank. Laporan juga dibuat
dalam bahasa Indonesia dan bahasa lain (asing).

Tiga otoritas pemerintah yang menerima laporan ini adalah:

1. Bank Indonesia

2. Otoritas Jasa Keuangan


3. Lembaga Penjamin Simpanan

Anda mungkin juga menyukai