Anda di halaman 1dari 100

Pilhan Ganda

1. Ruang lingkup yang diatur dalam PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing meliputi:
A. Derivatif mata uang asing
B. Akuntansi lindung nilai mata uang asing
C. Penjabaran hasil dan posisi keuangan ke dalam mata uang penyajian
D. Penyajian laporan arus kas yang timbul dari transaksi mata uang asing

2. Berikut ini adalah peristiwa-peristiwa yang akan menyebabkan perubahan pada kewajiban
manfaat pasti (defined benefit obligation), kecuali:
A. Perubahan pada tingkat kematian atau proporsi karyawan yang mengambil pensiun dini
B. Perubahan pada gaji estimasian atau manfaat yang akan terjadi di masa mendatang
C. Perubahan pada perputaran karyawan estimasian
D. Perubahan pada jumlah karyawan yang baru direkrut

3. Jika seorang pakar penilai yang independen memberi saran kepada suatu entitas bahwa nilai
residu aset tetapnya telah berubah secara drastic dan perubahan yang terjadi adalah material,
maka perusahaan tersebut harus:
A. Mengubah pembebanan (charge) depresiasi berdasarkan nilai residu revision secara
retrospektif
B. Mengubah pembebanan depresiasi dan memperlakukannya sebagai koreksi kesalahan
C. Mengubah depresiasi tahunan untuk tahun sekarang dan tahun-tahun yang akan datang
D. Mengabaikan pengaruh perubahan depresiasi tahunan karena perubahan akan mengalamai
offset secara otomatis di masa mendatang

4. Manakah dari berikut ini yang bukan merupakan bukti objektif penurunan nilai (impairment)
aset keuangan?
A. Kesulitan finansial yang signifikan yang dialami oleh penerbit obligasi
B. Penurunan nilai wajar aset di bawah nilai buku sebelumnya
C. Pelanggaran kontrak, seperti kegagalan membayar bunga atau pokok pinjaman (principal)
D. Adanya penurunan yang dapat diukur pada aliran kasi masa mendatang estimasian
(estimated future cash flows) dari sekelompok aset keuangan meskipun penurunan tersebut
tidak dapat dihubungkan dengan masing-masing aset finansial

5. Dalam hirarki penentuan nilai wajar, apabila harga di pasar tidak aktif, maka teknik penilaian
meliputi, kecuali:
A. Penggunaan transaksi-transaksi pasar wajar yang terkini antara pihak-pihak yang mengerti,
berkeinginan, jika tersedia
B. Dengan menggunakn harga historis kemudian disesuaikan dengan tingkat inflasi
C. Referensi atas nilai wajar terkini dari suatu instrumen yang secara substansial sama
D. Analisis arus kas yang didiskonto (discounted cash flow analysis)

6. Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan (atau bagian dari kewajiban keuangan) dari laporan
posisi keuangannya, jika:
A. Pertukaran diantara peminjam dan pemberi pinjaman yang saat ini ada atas instrument
utang dengan persyaratan yang sama secara substansial dicatat sebagai penghapusan
(extinguishment) kewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajiban keuangan baru
B. Kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa
C. Kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan secara sepihak tanpa
persetujuan kedua belah pihak
D. Salah satu pihak mengalami kebangkrutan

7. Perbedaan antara Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
adalah:
A. SAP digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab menyediakan barang dan jasa untuk
publik, sementara SAK digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab mencari laba
untuk pemilik/pemegang saham
B. SAP digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab mencari laba untuk pemilik/pemegang
saham, sementara SAK digunakan oleh entitas yang bertanggung jawab menyediakan barang
dan jasa untuk rakyat
C. SAK menggunakan basis akrual dan kas sedangkan SAP menggunakan basis kas menuju
akrual
D. Dalam SAP ada laporan laba rugi, yang dikenail dengan laporan kinerja keuangan (deficit
surplus)

8. Tujuan kerangka konseptual akuntansi pemerintahan adalah sebagai acuan bagi pihak-pihak
berikut ini, kecuali:
A. Penyusun laporan keuangan dalam menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur
dalam standar
B. Pemeriksa dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai
dengan standar akuntansi pemerintahan
C. Badan Pemeriksa Keuangan dalam menanggulangi masalah laporan yang bermasalah
D. Para pengguna laporan keuangan dalam menafsirkan informasi yang disajikan pada laporan
keuangan yang disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan

9. Laporan keuangan yang dihasilkan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran adalah:


A. Neraca dan laporan saldo anggaran lebih
B. Laporan operasional dan laporan realisasi anggaran
C. Laporan realisasi anggaran dan laporan saldo anggaran lebih
D. Neraca dan laporan realisasi anggaran

10. Unsur yang dicangkup secara langsung dalam laporan operasional adalah:
A. Pendapatan-LO, belanja, transfer dan pos-pos luar biasa
B. Pendapatan-LO, beban, transfer dan pos-pos luar biasa
C. Pendapatan-LO, beban dan transfer
D. Pendapatan-LO, beban dan pos-pos luar biasa

11. Laporan arus kas di pemerintah daerah disusun oleh:


A. Bendahara Penerimaan
B. Bendahara Pengeluaran
C. Bendahara Umum Daerah
D. Bendahara Pengeluaran Pembantu

12. Pemda ABC mengetahui telah terjadi kesalahan pencatatan belanja yang terlalu besar pada
periode yang lalu dan laporan keuangan telah ditetapkan, akibat kesalahan tersebut Pemda ABC
akan melakukan:
A. Menambah pendapatan
B. Mengurangi pendapatan
C. Mengurangi belanja
D. Menambah ekuitas

13. Seorang akuntan kini tidak dapat menutup mata atas apa yang terjadi di lingkunangn bisnis dan
harus mengerti tujuan utama pengungkapan informasi dalam sustainability report, yaitu untuk
menunjukkan kepedulian dan perhatian perusahaan atas:
A. Terjadinya pemanasan global dan banyaknya masyarakat yang miskin
B. Mulai berkurangnya sumber daya alam
C. Mulai berkurangnya perhatian manusia atas kerusakan bumi
D. Banyaknya polusi dan sampah yang tidak terkendali

14. Isi dari sustainability report yang utama adalah:


A. Informasi finansial, non finansial dan uraian perbandingan kinerja keberlanjutan
B. Informasi non finansial, uraian kinerja keberlanjutana dan strategi masa depan
C. Informasi finansial, non finansial dan strategi masa depan
D. Informasi strategi masa depan, finansial dan perbandingan kinerja keberlanjutan

15. Dalam SAK ETAP, suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika memenuhi salah satu
hal berikut:
A. Sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada lessee sebelum masa sewa berakhir
B. Lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan
dengan nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa
dapat dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan
C. Masa sewa adalah sama dengan umur ekonomis aset meskipun hak milik
D. Pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum lebih Kecil dari nilai wajar
aset sewaan

16. Pengujian penurunan nilai (impairment) untuk goodwill harus dilakukan:


A. Jika terdapat indikasi penurunan nilai
B. Setiap tahun, tanpa memandang apakah terjadi indikasi penurunan nilai
C. Setiap lima tahun
D. Pada saat pengakusisian terhadap anak perusahaan

17. Keuntungan (gain) yang berasal dari perubahan nilai wajar suatu property investasi, ketika
entitas yang memiliki property tersebut memilih menggunakan model nilai wajar, diakui di
dalam:
A. Laba atau rugi untuk periode berjalan
B. Cadangan umum di dalam ekuitas pemegang saham
C. Cadangan penilaian di dalam ekuitas pemegang saham
D. Penghasilan komprehensif lain

18. PT Manjo adalah perusahaan baru yang memproduksi dan menjual jam tangan. Perusahaan
tersebut menawarkan pengembalian uang (refund) dalam satu bulan setelah penjualan jika
pelanggan tidak puas dengan jam tangan tersebut. Kapan PT Manjo mengakui pendapatan?
A. Saat jam tangan dijual kepada pelanggan
B. Setelah satu bulan penjualan
C. Hanya jika jam tangan tidak dikembalikan oleh pelanggan setelah periode satu bulan
D. Pada saat penjualan bersama dengan pencatatan utang sebesar potensi pengembalian jam
tangan oleh pelanggan

19. Tujuan utama PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan adalah:


A. Mengharuskan adanya pengungkapan mengenai transaksi kompleks
B. Menetapkan format laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi tertentu untuk entitas
keuangan
C. Mengharuskan adanya pengungkapan mengenai pentingnya instrumen keuangan bagi
posisi keuangan dan kinerja keuangan serta informasi kualitatif dan kuantitatif mengenai
resiko yang dapat muncul dari instrumen keuangan bagi suatu entitas
D. Menyediakan syarat-syarat penyajian dan pengungkapan untuk instrument keuangan, baik
terkait resiko terhadap posisi keuangan atau laba rugi

20. Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) terdiri dari:
A. SAK Syariah, SAK ETAP dan SAK Umum
B. SAK ETAP dan SAK Umum
C. SAK Syariah, SAK ETAP dan SAK Nirlaba
D. SAK Syariah dan SAK umum

21. Apa yang dimaksud dengan entitas Syariah dalam PSAK 10: Penyajian Laporan Keuangan Syariah:
A. Sesuatu yang memiliki keberadaan yang unik dan berbeda, walaupun tidak harus dalam
bentuk fisik
B. Unit usaha yang dibentuk oleh bank konvensional, akan tetapi dalam aktivitasnya
menjalankan kegiatan perbankan berdasarkan prinsip Syariah
C. Entitas yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip-prinsip Syariah yang
dinyatakan dalam anggaran dasarnya
D. Suatu unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah yang dalam
kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran

22. Dalam PSAK 105: Akuntansi Mudharabah, Mudharabah diklasifikasikan ke dalam tiga jenis, yaitu:
A. Murabahah, Wadi’ah dan salam
B. Istishna, qardh dan ijarah
C. Mudharabah muthalaqah, mudharabah muqayyadah dan mudharabah musyatarakah
D. Mudharabah mutahalaqah, syirkah al-milk dan syirkah al-‘uqul

23. Informasi yang dapat dianalisis oleh calon investor yang akan menganalisis aktivitas investasi dan
pendanaan Lembaga Keuangan Syariah, dapat diketahui dengan cara menggali:
A. Informasi kinerja entitas
B. Informasi perubahan posisi keuangan
C. Informasi dari laporan perubahan investasi terikat
D. Informasi dari laporan arus kas

24. Hal-hal berikut ini yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan oleh mitra terkait
musyarakah, kecuali:
A. Isi kesepakatan akad musyarakah
B. Pihak yang menjadi pengelola usaha
C. Porsi dana dan pembagian hasil usaha
D. Rincian dana syirkah temporer yang diterima berdasarkan jenisnya

25. Metode penyusutan yang dapat digunakan terhadap obyek ijarah antara lain, kecuali:
A. Metode garis lurus (straight line method)
B. Metode saldo menurun (diminishing balance method)
C. Metode jumlah unit (sum of the unit method)
D. Metode anuitas

26. Pengakuan yang tepat untuk perlakuan ujrah yang diterima oleh amil dari muzakki yang telah
menentukan pihak penerima zakatnya (mustahik) adalah:
A. Penambah dana amil
B. Penambah dana zakat
C. Penambah dana infak/sedekah
D. Pengurang dana infak/sedekah

27. Sebelum potential voting right dikonversi, persentasi kepemilikan induk terhadap anak adalah
50%. Jika potential voting right diperhitungkan dan sudah dapat dikonversi, persentasi
kepemilikan induk terhadap anak menjadi 62%. Maka pernyataan berikut yang benar adalah:
A. Persentase pengendalian induk terhadap anak adalah 50%
B. Persentase pengendalian induk terhadap anak adalah 62%
C. Persentase bagian induk atas laba yang dilaporkan oleh anak perusahaan adalah 62%
D. Persentase bagian induk atas dividen yang dibagikan oleh anak adalah 62%

28. Pada 1 January 2014 PT A membeli 30% saham biasa PT B dengan harga Rp 10 juta. Nilai wajar
aset neto PT B pada tanggal tersebut adalah Rp 20 juta. Pada 1 Januari 2015, PT A membeli lagi
40% saham PT B dengan harga 15 juta saat nilai wajar aset neto PT B adalah Rp 25 juta. Pada 1
Januari 2014, PT A tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap PT B. Berapa nilai goodwill
(dengan asumsi tidak ada penurunan nilai goodwill) yang diakui oleh PT A di dalam laporan
keuangan konsolidasinya untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015?
A. Rp 7,5 juta
B. Rp 9 juta
C. Rp 14 juta
D. Rp 11 juta
01/01/2014 PT A membeli 30% saham biasa PT B Nilai investasi
Nilai Buku 10,000,000
Nilai Wajar Aset Neto 20,000,000
Goodwill:
- Nilai Buku 10,000,000
- 30% dari Nilai Wajar Aset Neto 6,000,000
Goodwill 4,000,000

01/01/2015 PT A membeli 40% saham biasa PT B Nilai investasi


Nilai Buku 15,000,000
Nilai Wajar 25,000,000
Goodwill:
- Nilai Buku 15,000,000
- 40% dari Nilai Wajar Aset Neto 10,000,000
Goodwill 5,000,000

Jumlah Goodwill 9,000,000


29. Manakah dari hal-hal berikut yang tidak relevan dalam menentukan mata uang fungsional
(functional currency) suatu entitas?
A. Mata uang yang mempengaruhi biaya (cost) tenaga kerja dan bahan baku dari pengadaan
barang dan jasa
B. Mata uang yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan
C. Mata uang dimana penerimaan dari aktivitas operasi ditahan/disisihkan
D. Mata uang yang paling dapat diterima secara internasional untuk berdagang/bertransaksi

30. Suatu entitas memulai perdagangan di negara A yang mata uangnya adalah dolar. Setelah
beberapa tahun entitas tersebut berekspresi dan mengekspor produknya ke negara B yang mata
uangnya adalah euro. Mata uang fungsional entitas tersebut adalah dolar tetapi pada akhir
2013, 80% bisnisnya dilakukan di negara B dengan menggunakan euro. Sebelumnya, pada akhir
2012, 30% bisnisnya dilakukan dalam euro.
Mata uang fungsional yang seharusnya digunakan adalah:
A. Tetap dollar karena berasal dari negara A yang bermata uang dollar
B. Berubah ke euro pada awal 2013
C. Berubah ke euro pada akhir 2013
D. Berubah ke euro pada akhir 2013 jika transaksi yang mendasari, peristiwa-peristiwa, dan
kondisi bisnis dipandang telah berubah

31. Menurut kerangka konseptual, tujuan laporan keuangan adalah:


A. Untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja dan perubahan posisi
keuangan suatu entitas yang berguna untuk berbagai pengguna dalam membuat
keputusan-keputusan ekonomik
B. Untuk Menyusun dan menyajikan laporan posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan arus
kas, dan laporan perubahan ekuitas
C. Untuk Menyusun dan menyajikan informasi yang dapat dibandingkan (comparable), relevan,
dapata diandalkan (reliable) dan dapat dimengerti (understandable) oleh investor dan
kreditor
D. Untuk menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan semua standar dan interpretasi yang
berlaku

32. Manakah dari berikut ini yang merupakan asumsi yang mendasari laporan keuangan?
A. Relevansi dan keandalan (reliability)
B. Pemeliharaan modal keuangan dan pemeliharaan modal fisik
C. Basis akrual dan going concern
D. Kehati-hatian (prudence) dan konservatisme

33. Apa konsep pemeliharaan modal yang digunakan dalam kerangka konseptual pelaporan
keuangan?
A. Konsep pemeliharaan modal fisik
B. Konsep pemeliharaan modal keuangan
C. Konsep pemeliharaan modal moneter
D. Konsep pemeliharaan modal fisik dan keuangan

34. Mana entitas yang secara default dapat menggunakan SAK ETAP?
A. Bank pembangunan daerah
B. Perusahaan perdagangan
C. Perusahaan Asuransi jiwa
D. Perusahaan yang sudah go publik

35. Pada tanggal 1 January 2014, suatu entitas menerbitkan obligasi dapat dikonversi (convertible
bond) yang jatuh tempo dalam lima tahun. Kapanpun pemegang obligasi tersebut dapat
mengkonversinya menjadi saham biasa. Entitas telah menghitung komponen liabilitas dan
ekuitas masing-masing Rp 3 juta dan Rp 1 juta, sehingga jumlah total hasil penerbitan obligasi
adalah Rp 4 juta. Tingkat suku bunga obligasi adalah 6%.
Jika undang-undang pajak mengizinkan dilakukannya pengurangan pajak untuk bunga yang
dibayar secara tunai, berapa liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari obligasi untuk tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2014? tarif pajak yang berlaku adalah 30%:
A. Rp 1,2 juta
B. Rp 900,000
C. Rp 300,000
D. Rp 4 juta

36. Perusahaan memiliki empat unsur pajak tangguhan berikut pada 31 Desember 2014:

ASET PAJAK LIABILITAS PAJAK


PERBEDAAN SEMENTARA (TEMPORARY DIFFERENCE)
TANGGUHAN TANGGUHAN
Sewa diterima di muka: diakui pada saat sudah Rp652,000
menjadi hak (earned) untuk tujuan akuntansi, dan
diakui saat diterima untuk tujuan pajak
Penggunaan metode depresiasi garis lurus untuk Rp330,000
tujuan akuntansi, dan metode depresiasi dipercepat
untuk tujuan pajak
Pengakuan keuntungan penjualan angsuran selama Rp64,000
periode penjualan untuk tujuan akuntansi, dan
pengakuan selama periode pengumpulan kas untuk
tujuan pajak
Liabilitas garansi: diakui pada saat penjualan untuk Rp37,000
tujuan akuntansi, dan diakui pada saat pembayaran
untuk tujuan pajak

Dalam laporan posisi keuangan 31 Desember 2014 akan dilaporkan:


A. Liabilitas pajak tangguhan Rp 394,000 dan aset pajak tangguhan Rp 689,000
B. Liabilitas pajak tangguhan Rp 330,000 dan aset pajak tangguhan Rp 625,000
C. Aset pajak tangguhan Rp 295,000
D. Piutang pajak Rp 295,000

Jumlah aset pajak tangguhan sebesar Rp 689,000 dikurangi dengan jumlah liabilitas pajak
tangguhan sebesar Rp 394,000

37. Penjualan “bill and hold”, dimana penyerahan barang ditunda atas permintaan pembeli tetapi
pembeli telah mendapatkan hak atas barang dan menerima faktur, harus diakui pada saat:
A. Pembeli membuat order
B. Penjual mulai memproduksi barang
C. Hak telah dialihkan tetapi barang masih disimpan di Gudang penjual
D. Terdapat kemungkinan yang besar (probable) bahwa penyerahan akan dilakukan, syarat-
syarat pembayaran telah ditetapkan, dan pembeli telah memahami/mengakui instruksi
pengiriman

38. PT ABA adalah produsen besar yang membuat mesin. PT NOA, pelanggan utama PT ABA, telah
melakukan pesanan untuk mesin khusus dan telah menyerahkan deposit sebesar Rp 112,500
kepada PT ABA. Kedua belah pihak telah menyepakati harga mesin Rp 150,000. Sesuai dengan
ketentuan perjanjian penjualan, kontrak yang dipilih adalah FOB (free on board) dan hak
kepemilikan beralih kepada pembeli saat barang dimuat ke kapal di Pelabuhan. Kapankah
pendapatan diakui oleh PT ABA?
A. Saat pelanggan memesan mesin
B. Saat deposit diterima
C. Saat mesin dimuat di Pelabuhan
D. Saat mesin telah diterima oleh pelanggan

39. Manakah dari peristiwa berikut ini yang akan menyebabkan suatu perubahan dalam kewajiban
imbalan pasti (defined benefit)?
A. Perubahan angka kematian atau proporsi karyawan yang mengambil pensiun dini
B. Perubahan gaji estimasian (estimated salary) atau manfaat yang akan terjadi di masa depan
C. Perubahan dalam pergantian/perputaran karyawan estimasian (estimated employee
turnover)
D. A, B dan C benar

40. Manakah dari elemen berikut ini yang diperhitungkan dalam menentukan tingkat diskonto yang
akan digunakan dalam menghitung liabilitas pascakerja imbalan pasti?
A. Tingkat imbal hasil pasar (market yield) obligasi korporasi yang berkualitas tinggi pada
tanggal laporan posisi keuangan
B. Investasi atau risiko aktuarisasi
C. Risiko spesifik yang berhubungan dengan bisnis entitas
D. Risiko bahwa pengalaman di masa mendatang mungkin berbeda dari asumsi aktuarial

41. Manakah dari hal-hal berikut yang tidak relevan dalam menentukan mata uang fungsional?
A. Mata uang yang paling mempengaruhi harga barang dan jasa yang dijual
B. Mata uang dimana dana dihasilkan
C. Mata uang dimana penerimaan dari aktivitas operasi ditahan (retained)
D. Mata uang yang paling dapat diterima secara internasional perdagangan

42. PT ZELA mulai melakukan di negara A, yang mata uangnya adalah dolar. Setelah beberapa tahun
berjalan, entitas tersebut tumbuh dan mengekspor produknya ke negara B, yang mata uangnya
adalah euro. Mata uang fungsional PT ZELA adalah dolar tetapi pada akhir 2017, 80% bisnis
dilakukan di negara B yang menggunakan euro. Pada kahir 2016, 30% bisnis dilakukan dalam
euro. Mata uang fungsional PT ZELA adalah:
A. Tetap dolar
B. Berubah ke euro pada awal 2017
C. Berubah ke euro pada akhir 2017
D. Berubah ke euro pada akhir 2017 jika dipandang (berdasarkan fakta yang ada) bahwa
transaksi, peristiwa, dan kondisi bisnis telah berubah

43. PT XELA memiliki pengendalian terhadap komposisi dewan direksi PT YONA. PT XELA memiliki
49% saham PT YONA dan merupakan pemegang saham terbesar. PT XELA memiliki perjanjian
dengan PT ZOJO, yang memiliki 10% saham PT YONA, dimana PT ZOJO akan selalu memberikan
suaranya mengikuti apa yang dilakukan oleh PT XELA.
Bisakah PT XELA melaksanakan pengendalian terhadap PT YONA?
A. PT XELA tidak dapat melaksanakan pengendalian karena dia hanya memiliki 49% hak suara
B. PT XELA tidak dapat melaksanakan pengendalian karena hanya dapat mengendalikan
susunan dewan direksi
C. PT XELA dapat melaksanakan pengendalian semata-mata karena dia memiliki perjanjian
dengan PT ZOJO untuk hak suara yang akan digunakan dengan cara apapun diinginkan oleh
PT XELA
D. PT XELA dapat melaksanakan pengendalian karena menguasai lebih dari 50% hak suara,
dan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi PT YONA melalui pengendalian
terhadap dewan direksi

44. Manakah satu dari investasi pada perusahaan asosiasi berikut ini yang tidak masuk dalam
lingkup PSAK 15: Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama?
A. Suatu asosiasi yang dimiliki oleh anak perusahaan dan diukur berdasarkan biaya perolehan
diamortisasi
B. Suatu asosiasi yang dimiliki oleh organsasi modal ventura dan diukur berdasarkan biaya
perolehan diamortisasi
C. Suatu asosiasi yang dimiliki oleh organisasi model ventura dan diukur berdasarkan nilai
wajar dimana perubahan pada nilai wajar diakui di dalam laporan laba rugi
D. Suatu asosiasi yang dimiliki oleh anak perusahaan dan diukur berdasarkan nilai wajar dimana
perubahan pada nilai wajar diakui di dalam laporan laba rugi

45. Dalam kasus operasi bersama (joint operation), venturer harus memperhitungkan
kepentingannya dengan:
A. Menggunakan metode ekuitas atau metode konsolidasi proporsional
B. Mengakui aset dan liabilitas, beban dan pendapatan yang berhubungan dengan
kepentingannya di dalam ventura bersama
C. Menunjukkan bagiannya atas aset yang dikendalikan bersama, liabilitas yang ditanggung
bersama ataupun sendiri-sendiri, dan setiap pendapatan atau beban yang berkaitan dengan
kepentingan di ventura bersama
D. Menggunakan metode akuntansi pembelian

46. Manakah dari aset berikut ini yang bukan aset keuangan?
A. Kas
B. Instrumen ekuitas entitas lain
C. Kontrak yang mungkin atau akan diselesaikan dalam instrument ekuitas entitas sendiri dan
tidak diklasifikasikan sebagai instrument ekuitas entitas
D. Biaya dibayar di muka

47. Perusahaan menawarkan kepada semua karyawannya (10,000 orang) kesempatan untuk
berpartisipasi dalam program employee share-purchase. Berdasarkan ketentuan dari program
tersebut, karyawan berhak untuk membeli 100 saham biasa (nilai nominal Rp 1 per saham)
dengan diskon 20%. Harga pembelian harus dibayar segera setelah tawaran tersebut diterima/
disepakati. Secara total, 8,500 karyawan menerima tawaran, dan pembelian masing-masing
karyawan rata-rata 80 lembar saham dengan harga Rp 22 (harga pasar Rp 27,50).
Bagaimana pencatatan di perusahaan?
A. Tidak mencatat kompensasi apapun karena program tersebut digunakan untuk
mendapatkan modal, bukan mengkompensasi karyawan
B. Akan mencatat beban kompensasi sebesar Rp 5,500,000
C. Akan mencatat beban kompensasi sebesar Rp 18,700,000
D. Akan mencatat beban kompensasi sebesar Rp 3,740,000
Deskripsi Karyawan Lembar Saham Harga Per Saham Jumlah
Harga Pembelian 8,500 80 22.00 14,960,000
Harga Pasar 8,500 80 27.50 18,700,000
Beban Kompensasi 3,740,000

48. Bagaimana perlakuan akuntansi instrumen lindung nilai (hedging) dan item yang dilindungi nilai
(hedge item) dalam lindung nilai atas arus kas (cash flow hedge)?
A. Item yang dilindungi nilai dan instrumen lindung nilai keduanya diukur pada nilai wajar, dan
perubahan nilai wajarnya diakui di laba rugi
B. Item yang dilindungi nilai dan instrument lindung nilai keduanya diukur pada nilai wajar, dan
perubahan nilai wajarnya diakui di penghasilian komprehensif lain
C. Instrumen lindung nilai diukur pada nilai wajar, dengan perubahan nilai wajarnya diakui di
penghasilan komprehensif lain sejauh lindung nilai tersebut efektif. Akuntansi untuk item
yang dilindungi nilai tidak disesuaikan
D. Instrumen lindung nilai dicatat sesuai dengan persyaratan akuntansi untuk item yang
dilindungi nilai (yaitu nilai wajar, cost atau amorised cost, mana yang berlaku), jika lindung
nilai tersebut efektif

49. Apa tujuan pengungkapan atas instrumen keuangan?


A. Untuk menyediakan persyaratan penyajian dan pengungkapan instrumen keuangan
B. Untuk mengharuskan pengungkapan tentang signifikansi instrument keuangan untuk
posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas dan informasi kualitatif dan
kuantitatif tentang eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan
C. Untuk menetapkan format laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi tertentu untuk
entitas keuangan
D. Untuk mengharuskan pengungkapan tentang eksposur instrument off-balance sheet dan
transaksi kompleks lainnya untuk suatu entitas

50. Tipe informasi tentang risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang tidak diharuskan untuk
diungkapkan adalah:
A. Informasi kualitatif dan kuantitatif tentang risiko pasar
B. Informasi kualitatif dan kuantitatif tentang risiko kredit
C. Informasi kualitatif dan kuantitatif tentang risiko operasional
D. Informasi kualitatif dan kuantitatif tentang risiko likuiditas

51. Suatu entitas memiliki database yang dibeli lima tahun yang lalu. pada tanggal tersebut,
database memiliki 15,000 alamat pelanggan. Sejak tanggal pembelian, 1,000 alamat telah
diambil dari daftar dan 2,000 alamat telah ditambahkan ke dalam daftar di database.
Diperkirakan dalam waktu dua tahun, 4,000 alamat lainnya akan sudah ditambahkan ke dalam
daftar. Dalam menentukan nilai pakai daftar pelanggan, berapa banyak alamat yang harus
diperhitungkan pada tanggal saat ini (current date)?
A. 15,000
B. 16,000,
C. 20,000
D. 21,000

15,000 – 1,000 + 2,000 = 16,000. Perkiraan dalam waktu 2 tahun tidak diperhitungkan

52. Keuntungan yang timbul dari perubahan nilai wajar suatu properti investasi dimana entitas telah
memilih untuk menggunakan model nilai wajar diakui di dalam:
A. Laba atau rugi bersih tahun berjalan
B. Cadangan umum dalam ekuitas pemegang saham
C. Cadangan penilaian dalam ekuitas pemegang saham
D. Ketiga jawaban di atas salah

53. PSAK untuk properti yang sedang dibangun atau dikembangkan untuk digunakan di masa
mendatang sebagai properti investasi adalah:
A. PSAK 14: Persediaan sampai pembangunan selesai dan kemudian diperhitungkan menurut
PSAK 13: Properti investasi
B. PSAK 13: Properti investasi
C. PSAK 14: Kontrak konstruksi sampai pembangunan selesai, dan kemudian diperhitungkan
menurut PSAK 13: Properti investasi
D. PSAK 16: Aset tetap sampai pembangunan selesai, dan kemudian diperhitungkan menurut
PSAK 13: Properti investasi

54. Sejak diberlakukan, PSAK 22: Kombinasi bisnis wajib diterapkan untuk semua akuisisi. Entitas
harus menghentikan amortisasi goodwill yang timbul dari akuisisi sebelumnya. Saldo goodwill
yang timbul dari akuisisi tersebut:
A. Dihapus dengan membebankannya ke laba ditahan
B. Dihapus dengan membebankannya ke laba atau rugi tahun berjalan
C. Dikenakan uji penurunan nilai mulai dari awal tahun buku berikutnya
D. Dikenakan uji penurunan nilai mulai dari berlakunya PSAK 22

55. Informasi yang perlu disampaikan dalam sustainability report, kecuali:


A. Perhitungan penghematan listrik, pemakaian kertas dan penggunaan air
B. Perhitungan pemakaian material, dana bantuan sosial, penghematan listrik dan air
C. Perhitungan dana bantuan sosial, pelatihan dan penggunaan teknologi
D. Perhitungan emisi, penggunaan dana untuk politik dan pembuangan limbah

56. Konteks pembangunan berkelanjutan menyempurnakan konteks going concern dalam prinsip
akuntansi yang dirasakan tidak memadai lagi akibat perubahan risiko. Dengan demikian, maka:
A. Akuntan diharapkan memahami perlunya berkelanjutan bagi kelangsungan hidup manusia
yang akan berdampak pada dunia usaha
B. Akuntan diharapkan memahami perlunya keberlanjutan bagi kelangsungan mahluk hidup
yang akan berdampak pada pencatatan akuntansi
C. Akuntan diharapkan memahami perlunya keberlanjutan bagi kelangsungan mahluk hidup
yang akan berdampak pada generasi mendatang
D. Akuntan diharapkan memahami perlunya keberlanjutan bagi kelangsungan hidup manusia
yang akan berdampak pada anak cucu kita

57. Bank Syariah memiliki data pendapatan sebagai berikut:


Pendapatan jasa kliring Rp 100,000,000
Pendapatan ujrah wakalah Rp 50,000,000
Pendapatan penyaluran dana Rp 1,000,000,000
Berdasarkan data tersebut, berapa rasio diversifikasi pendapatan bank?
A. 10%
B. 5%
C. 15%
D. 50%

Diversifikasi pendapatan adalah pendapatan dari jasa berbasis fee. Semakin tinggi pendapatan
berbasis fee mengindikasikan semakin berkurang ketergantungan bank terhadap pendapatan
dari penyaluran dana.

Pedapatan jasa kliring dan pendapatan ujrah wakalah adalah diversifikasi pendapatan sehingga
ratio diversifikasi pendapatan bank adalah Rp 150,000,000/Rp 1,000,000,000 = 15%

58. Sejalan dengan penerapan prinsip good corporate governance, entitas Syariah juga menerapkan
prinsip good corporate governance yang antara lain adalah keadilan (fairness) yang dalam
ekonomi Syariah dikenal dengan:
A. ‘Adalah
B. Tawazum
C. Mas’ullyah
D. Shiddiq

59. Perbedaan mendasar antara Asuransi konvensional dengan Asuransi Syariah terkait dengan
manajemen risiko, adalah bahwa pada Asuransi Syariah menerapkan:
A. Memindahkan risiko kepada perusahaan (risk transfer)
B. Membagi risiko kepada peserta (risk sharing)
C. Identifikasi risiko
D. Pelimpahan risiko

60. Dari pernyataan berikut ini manakah pengertian yang paling tepat tentang kerugian negara?
A. Merupakan potensi kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata-nyata timbul
karena adanya perbuatan melawan hukum baik sengaja maupun lalai
B. Merupakan kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata walaupun jumlahnya
belum diketahui secara pasti, sebagai akibat perbuatan melawan hukum baik sengaja
maupun lalai
C. Merupakan potensi kekurangan uang, surat berharga, dan barang, yang nyata dan pasti
jumlahnya sebagai akibat perbuatan melawan hukum ataupun karena sebab lainnya
D. Merupakan kekurangan uang, surat berharga dan barang, yang nyata dan pasti jumlahnya
sebagai akibat perbuatan melawan hukum ataupun karena sebab lainnya
61. Apakah yang akan direkomendasikan BPK kepada pemimpin instansi jika, dari hasil pemeriksaan
atas laporan keuangan negara berdasarkan laporan verifikasi Tim Penyelesaian Kerugian Negara,
BPK tidak menemukan perbuatan melawan hukum?
A. Kasus kerugian negara dihapuskan dan dikeluarkan dari daftar kerugian negara
B. Pimpinan instansi memproses penyelesaian kerugian negara melalui surat keterangan
tanggung jawab mutlak
C. Pimpinan instansi memproses penyelesaian kerugian negara melalui surat keputusan
penggantian kerugian sementara
D. Pimpinan instansi memproses penyelesaian kerugian negara melalui surat keputusan
pembebasan

62. Apa nama pembuktian yang dilakukan ketika kerugian negara diselesaikan secara pidana?
A. Pembuktian materiil
B. Pembuktian formil
C. Pembuktian materiil dan formil
D. Beban pembuktian merupakan kewajiban pemerintah (penggugat)

63. Ketentuan anggaran dasar suatu perusahaan menyatakan bahwa 15% dari laba bersih tahun
berjalan akan dialokasi kepada manajemen sebagai bonus yang dananya bersumber dari
cadangan laba dan harus dibukukan sebagai pengurang saldo laba.
Bagaimana pengakuan yang seharusnya atas alokasi laba tersebut?
A. Pengurang saldo laba
B. Pengurang cadangan laba
C. Penghasilan komprehensif lain
D. Laba rugi

64. Berikut ini komponen dari penghasilan komprehensif lain yang tidak akan direklasifikasi ke laba
rugi:
A. Surplus revaluasi aset tidak berwujud
B. Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
C. Perubahan nilai wajar aset keuangan dalam kategori tersedia untuk dijual
D. Bagian efektif dari lindung nilai atas arus kas

65. Berikut ini contoh dari saling hapus, kecuali:


A. Selisih antara aset pajak tangguhan dengan liabilitas pajak tangguhan
B. Akumulasi penyusutan aset tetap yang disajikan sebagai pengurang jumlah tercatat aset
tetap
C. Keuntungan dan kerugian dari penjualan saham di bursa yang disajikan secara neto
D. Kerugian akibat kebakaran yang disajikan setelah dikurangi penggantian klaim Asuransi

66. Mana yang paling tidak mungkin merupakan suatu segmen operasi?
A. Unit bisnis
B. Divisi
C. Cabang
D. Entitas anak

67. Seluruh penjualan dilakukan dalam IDR, sementara sekitar 80% pembelian bahan baku dalam
USD. Pernyataan berikut yang benar adalah:
A. Mata uang fungsional perusahaan adalah IDR
B. Mata uang fungsional perusahaan adalah USD
C. Mata uang penyajian perusahaan harus IDR
D. Mata uang penyajian perusahaan harus IDR atau USD

68. Berikut ini contoh dari properti investasi, kecuali:


A. Ruang kantor yang disewakan
B. Papan reklame yang disewakan
C. Tanah yang belum ditentukan penggunaanya
D. Bangunan yang sebagian besar disewakan, dan sebagian kecil digunakan untuk operasional

69. Pada awal 2015 PT ABC menyewa truk milik PT XYZ, yang mana truk tersebut disewa selama
sepuluh tahun. Setelah selesai masa sewa pada akhir 2024, truk tersebut akan menjadi milik PT
ABC tanpa membayar apapun. Kapan pengakuan aset truk dalam laporan keuangan PT ABC?
A. Awal 2015
B. Akhir 2024
C. Tidak pernah diakui
D. Kapanpun selama masa sewa

70. Lessor menyewakan suatu aset kepada lessee selama dua belas bulan dengan skema sewa
operasi. Lessor memberi insentif kepada lessee berupa potongan angsuran sewa selama dua
bulan pertama. Lessee cukup membayar angsuran bulan ketiga sampai kedua belas masing-
masing 100 juta. Berapa beban sewa pada bulan pertama yang diakui lessee?
A. Tidak ada
B. Rp 50 juta
C. Rp 83.3 juta
D. Rp 100 juta

(Rp 100,000,000 X 12 – (200,000,000)) / 12 = Rp 83,333,333

71. Atas imbalan pascakerja yang bersifat imbalan pasti (defined benefit), mana yang diakui di
penghasilan komprehensif lain?
A. Beban bunga
B. Beban jasa lalu
C. Kerugian aktuarial
D. Beban jasa kini

72. Pos-pos berikut ini termasuk dalam aset keuangan kecuali:


A. Uang muka pembelian barang yang dapat dibatalkan
B. Piutang usaha
C. Uang muka pajak
D. Investasi pada surat utang negara

73. Pada 18 Oktober 2016 suatu even organizer (EO) menjual seluruh tiket pertunjukan musik yang
akan dilaksanakan pada 31 Desember 2016. Hasil penjualan tiket sejumlah Rp 5 miliar. Tiket
yang sudah dibeli tidak dapat dikembalikan lagi ke EO. Kapan pendapatan pertujukan music
diakui oleh EO?
A. 18 Oktober 2016
B. 31 Oktober 2016
C. 30 November 2016
D. 31 Desember 2016

74. Dalam rangka membiayai investasi pada obligasi korporasi dengan jatuh tempo rata-rata sekitar
lima tahun, perusahaan memperoleh pinjaman dari Lembaga keuangan. Jangka waktu pelunasan
pinjaman sekitar tiga tahun. Tujuan investasi pada obligasi ini semata-mata untuk memperoleh
bunga. Apa klasifikasi yang sesuai untuk investasi pada obligasi tersebut?
A. Dimiliki harga jatuh tempo
B. Pinjaman yang diberikan dan piutang
C. Tersedia untuk dijual
D. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

75. Di pos mana PPh Final atas jasa konstruksi disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain?
A. Pajak penghasilan
B. Beban usaha
C. Penghasilan komprehensif lain
D. Pengurang pendapatan

76. Perusahaan memiliki deposito berjangka yang nilai nominalnya akan mengikuti pergerakan
indeks bursa saham. Apakah deposito berjangka tersebut dapat diklasifikasi sebagai setara kas?
A. Ya, karena bentuknya adalah deposito berjangka
B. Ya, karena bergantung intensi manajemen
C. Tidak, karena terdapat risiko perubahan nilai
D. Tidak, karena tidak termasuk dalam pengertian aset keuangan

77. Pihak berikut ini yang bukan merupakan pihak-pihak berelasi:


A. Suami dari direktur
B. Istri dari direktur
C. Keponakan dari direktur
D. Anak asuh dari direktur

78. Suatu barang dijual seharga Rp 12 miliar dan akan dibayar dua tahun setelah penjualan. Suku
bunga pasar yang relevan adalah 10% p.a. Berapakah pendapatan yang diakui saat penjualan?
A. Rp 12 miliar saat pelunasan
B. Rp 12 miliar
C. Rp 10,91 miliar
D. Rp 9.92 miliar
Tahun Penjualan Faktor Diskonto Pendapatan Diakui
1 12,000,000,000 0.909091 10,909,090,909
2 12,000,000,000 0.826446 9,917,355,372

79. Koreksi kesalahan material yang terjadi pada periode sebelumnya dilaporkan dengan:
A. Koreksi atas cadangan umum
B. Koreasi atas saldo laba awal periode sajian
C. Penyajian kembali laporan keuangan periode sebelumnya
D. Penyajian tambahan laporan posisi keuangan awal periode sajian
80. Pinjaman dari bank digunakan untuk membiayai pembangunan pabrik. Bunga yang dibayarkan
sebesar Rp 20 miliar, sementara beban bunga efektif adalah Rp 22 miliar. Dana pinjaman yang
tidak digunakan untuk sementara waktu ditempatkan pada deposito dan menghasilkan bunga
sebesar Rp 3 miliar. Berapa biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi?
A. Rp 17 miliar
B. Rp 19 miliar
C. Rp 20 miliar
D. Rp 22 miliar

Beban bunga efektif Rp 22 miliar dikurangi dengan penghasilan bunga Rp 3 miliar

81. Berikut ini contoh akuisisi yang termasuk dalam transaksi kombinasi bisnis entitas sepengendali,
kecuali:
A. Unit bisnis dari entitas anak
B. Pabrik dari entitas anak
C. Entitas anak dari anggota kelompok usaha
D. Entitas anak dari sister company

82. Saham preferen berhak menerima imbal hasil 12% per tahun. Apa klasifikasi yang tepat atas
saham preferen tersebut dari sisi penerbit?
A. Aset keuangan
B. Liabilitas keuangan
C. Instrumen ekuitas
D. Instrumen keuangan majemuk

83. Berikut adalah contoh aset keuangan yang dapat diklasifikasikan dalam kategori dimiliki hingga
jatuh tempo (held to maturity):
A. Reksadana
B. Obligasi pemerintah
C. Saham
D. Forward contract

84. Suatu bangunan ditetapkan sebagai aset dimiliki untuk dijual. Biaya perolehan dan akumulasi
penyusutan bangunan tersebut adalah Rp 100 miliar dan Rp 80 miliar. Nilai wajar dan biaya
untuk menjualnya Rp 35 miliar dan Rp 2 miliar. Berapa nilai dari aset dimiliki untuk dijual
tersebut?
A. Rp 20 miliar
B. Rp 33 miliar
C. Rp 35 milliar
D. Rp 37 miliar

85. Laporan berkelanjutan (sustainability report) meliputi unsur berikut:


A. Ekonomi, sosial dan politik
B. Ekonomi, budaya dan lingkungan
C. Ekonomi, sosial dan lingkungan
D. Ekonomi, sosial dan agama
86. Fraud yang terjadi di perusahaan mungkin dapat berupa fraudulent financial reporting. Berikut
merupakan modus dalam melakukan fraud, kecuali:
A. Kapitalisasi beban menjadi aset
B. Menyembunyikan liabilitas
C. Mencuri aset dari perusahaan
D. Mengadakan penjualan fiktif

87. Seorang akuntan kini tidak dapat menutup mata atas apa yang terjadi di lingkungan bisnis dan
harus mengerti tujuan utama pengungkapan informasi dalam sustainability report, yaitu untuk
menunjukkan kepedulian dan perhatian perusahaan atas:
A. Terjadinya pemanasan global dan banyaknya masyarakat yang miskin
B. Mulai berkurangnya sumber daya alam
C. Mulai berkurangnya perhatian manusia atas kerusakan bumi
D. Banyaknya polusi dan sampah yang tidak terkendali

88. Akuntan yang peduli atas keberlanjutan bisnis yang bertanggung jawab diharapkan mampu
untuk:
A. Mencatat, menganalisis dan memantau kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan
B. Mencatat, menganalisis dan mengevaluasi kinerja ekonomi, sosial dan sumber daya manusia
C. Mencatat, menganalisis dan mengawasi kinerja ekonomi dan biaya bantuan sosial
D. Mencatat, menganalisis dan menyesuaikan biaya kinerja ekonomi dan sumber daya manusia

89. Sustainability report adalah sebuah laporan yang bersifat:


A. Menggantikan keberadaan laporan tahunan
B. Menjadi tambahan untuk laporan tahunan
C. Melengkapi keberadaan laporan tahunan
D. Menyatukan bentuk laporan tahunan

90. Isi dari sustainability report yang utama adalah:


A. Informasi finansial, non finansial dan uraian perbandingan kinerja keberlanjutan
B. Informasi non finansial, uraian kinerja keberlanjutana dan strategi masa depan
C. Informasi finansial, non finansial dan strategi masa depan
D. Informasi strategi masa depan, finansial dan perbandingan kinerja keberlanjutan

91. Berikut ini dasar pengukuran yang digunakan dalam laporan keuangan kecuali:
A. Historical cost
B. Future value
C. Present value
D. Current value

92. Anggaran dasar dari perusahaan menyatakan bahwa 10% dari laba bersih tahun berjalan akan
dialokasi kepada seluruh karyawan sebagai insentif yang dananya bersumber dari penyisihan
laba tahun berjalan. Bagaimana pengakuan yang seharusnya atas alokasi laba tersebut?
A. Pengurang saldo laba
B. Beban di laba rugi
C. Pengurang ekuitas secara langsung
D. Komponen dari penghasilan komprehensif lain
93. Pada awal 2010 perusahaan memperoleh suatu Gedung yang disewakan kepada pihak lain.
Biaya perolehannya adalah Rp 10 miliar. Jika disusutkan secara garis lurus, umur manfaat
Gedung adalah 10 tahun tanpa nilai residu. Pada akhir tahun 2010 nilai wajar Gedung adalah 12
miliar. Jika Gedung tersebut dicatat dengan model nilai wajar, maka:
A. Jumlah tercatat Gedung pada akhir 2010 adalah Rp 9 miliar
B. Akumulasi penyusutan Gedung adalah Rp 1 miliar
C. Jumlah tercatat Gedung adalah Rp 12 miliar
D. Surplus revaluasi Gedung adalah Rp 3 miliar

94. Apa tujuan dari penyusunan laporan keuangan berdasarkan kerangka konseptual pelaporan
keuangan?
A. Bentuk kapatuhan terhadap peraturan perundang-undangan
B. Memberikan informasi untuk pengambilan keputusan ekonomi
C. Dasar perhitungan pajak yang terhutang
D. Bagian dari kelengkapan untuk memperoleh pinjaman dari Lembaga keuangan

95. Komponen penghasilan komprehensif lain dapat muncul dari aset berikut, kecuali:
A. Aset tetap yang diukur dalam nilai wajar
B. Properti investasi yang diukur pada nilai wajar
C. Aset tidak berwujud yang diukur pada nilai wajar
D. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

96. Suatu investor memiliki 5% saham PT ABC, dan memiliki hak untuk menunjuk salah satu direksi
di PT ABC. Bagaimana perlakuan akuntansi atas investasi di 5% saham PT ABC di dalam laporan
keuangan investor?
A. Diukur pada biaya perolehan
B. Diukur pada nilai wajar
C. Dicatat dengan metode ekuitas
D. Dicatat dengan konsolidasi secara proporsional

97. PT Langit membeli 80% saham PT Bumi seharga Rp 200 miliar. Nilai wajar aset neto PT Bumi
adalah Rp 150 miliar dan nilai wajar kepentingan non pengendali adalah Rp 30 miliar.
Berapa goodwill yang diakui oleh PT Langit?
A. Tidak ada
B. Rp 20 miliar
C. Rp 50 miliar
D. Rp 80 miliar
PT Langit membeli 80% saham PT Bumi Nilai investasi
Nilai Buku 200,000,000,000
Nilai Wajar Aset Neto 150,000,000,000
Goodwill:
- Nilai Buku 200,000,000,000
- 80% dari Nilai Wajar Aset Neto 120,000,000,000
Goodwill 80,000,000,000
98. PT PQR mengeluarkan 100 miliar untuk mengakuisisi 90% saham PT KLM dan juga mengeluarkan
Rp 5 miliar untuk biaya-biaya yang terkait akuisisi tersebut. Nilai wajar asset neto PT KLM adalah
Rp 100 miliar dan nilai wajar kepentingan non pengendali Rp 10 miliar.
Maka, PT PQR akan mengakui:
A. Goodwill Rp 5 miliar
B. Goodwill Rp 10 miliar
C. Keuntungan di laba rugi (negative goodwill) Rp 5 miliar
D. Keuntungan di laba rugi (negative goodwill) Rp 10 miliar
PT PQR mengakuisisi 90% saham PT KLM Nilai investasi
Nilai Buku 100,000,000,000
Nilai Wajar Aset Neto 100,000,000,000
Goodwill:
- Nilai Buku 100,000,000,000
- 90% dari Nilai Wajar Aset Neto 90,000,000,000
Goodwill 10,000,000,000

99. PT Black dan PT White merupakan entitas yang sepengendali. Pada tahun 2017 PT Black menjual
100% sahamnya di PT Yellow seharga Rp 140 miliar kepada PT White (nilai investasi PT Black di
PT Beta adalah Rp 100 miliar). Berapa keuntungan yang diakui oleh PT Black?
A. Rp 100 miliar
B. Rp 140 miliar
C. Rp 40 miliar
D. Tidak ada

100. Berikut ini contoh akuisisi bisnis antar sepengendali, kecuali:


A. Unit bisnis dari entitas anak
B. Pabrik dari entitas anak
C. Entitias anak dari anggota kelompok usaha
D. Entitas anak dari sister company

101. Sekitar 90% penjualan perusahaan dilakukan dalam USD, sementara sekitar 60% pembelian
bahan baku dalam IDR. Pernyataan berikut yang benar adalah:
A. Mata uang fungsional perusahaan adalah IDR
B. Mata uang fungsional perusahaan adalah USD
C. Mata uang penyajian perusahaan harus IDR
D. Mata uang penyajian perusahaan harus USD

102. Berikut ini contoh dari property investasi, kecuali:


A. Ruang kantor yang disewakan
B. Papan reklame yang disewakan
C. Tanah yang belum ditentukan penggunaannya
D. Bangunan yang sebagian besar disewakan

103. Pada awal 2015 lessee menyewa truk milik lessor selama sepuluh tahun. Setelah selesai
masa sewa pada akhir 2024, truk tersebut menjadi milik lesses tanpa membayar apapun.
Kapan pengakuan asset trurk dalam laporan keuangan PT ABC?
A. Awal 2015
B. Akhir 2024
C. Tidak pernah diakui
D. Kapanpun selama masa sewa

104. Lessor menyewakan suatu asset kepada lesses selama dua belas bulan dengan skema sewa
operasi. Lessor memberi insentif kepada lesses berupa potongan angsuran sewa selama dua
bulan pertama. Lessee cukup membayara angsuran bulan ketiga sampai kedua belas masing-
masing Rp 100 juta. Berapa beban sewa pada bulan pertama yang diakui lessee?
A. Tidak ada
B. Rp 50 juta
C. Rp 83.3 juta
D. Rp 100 juta

(Rp 100,000,000 X 12 – (200,000,000)) / 12 = Rp 83,333,333

105. Ketentuan penurunan nilai asset dapat tidak diterapkan pada asset-aset berikut:
A. Aset tetap
B. Properti investasi
C. Aset tidak berwujud
D. Goodwil

106. Aset tetap diperoleh di awal 2011 seharga Rp 500 juta dan disusutkan secara garis lurus
selama 10 tahun tanpa nilai residu. Pada akhir 2014 terjadi penurunan nilai atas asset tetap
tersebut sebesar Rp 60 juta. Selanjutnya di akhir 2015 recoverable amount dari asset tetap
tersebut menjadi Rp 270 juta. Berapa pembalikan penurunan nilai yang diakui di akhir 2015?
A. Rp 40 juta
B. Rp 50 juta
C. Rp 60 juta
D. Rp 70 juta

107. Berikut ini asset-aset yang harus atas imbalan pascakerja yang bersifat imbalan pasti
(defined benefit), mana yang diakui di penghasilan komprehensif lain?
A. Beban bunga
B. Beban jasa kerja
C. Kerugian aktuarial
D. Beban jasa kini

108. Jika tersedia, mana tingkat diskonto yang digunakan dalam menghitung imbalan pascakerja?
A. Obligasi korporasi
B. Obligasi korporasi berkualitas tinggi di pasar aktif
C. Obligasi pemerintah
D. Obligasi bank sentral

109. Suatu perguruan tinggi menerima SPP dari mahasiswa di bulan Agustus 2017 sebesar Rp 100
juta untuk masa kuliah September 2017 sampai Pebruari 2018. Penerimaan SPP tidak dapat
dikembalikan, bahkan ketika mahasiswa mengundurkan diri. Berapa pendapatan SPP yang diakui
oleh perguruan tinggi di tahun buku 2017?
A. Nol
B. Rp 50 juta
C. Rp 67 juta
D. Rp 100 juta

SPP per month = Rp 100 juta/6 months = Rp 16,666,667


Pendapatan diakui periode September ke Desember 2017 = Rp 16,666,667 X 4 months

110. Pada Oktober 2017 perusahaan menjual TV seharga Rp 12 juta kepada konsumennya yang
akan dilunasi sekaligus pada September 2018. Jika dijual secara tunai, harga jualnya Rp 10 juta.
Berapa penjualan TV yang diakui perusahaan di Oktober 2017?
A. Rp 2 juta
B. Rp 10 juta
C. Rp 12 juta
D. Tidak ada

111. Di pos mana PPh Final atas jasa konstruksi disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain perusahaan konstruksi?
A. Pajak penghasilan
B. Beban usaha
C. Penghasilan komprehensif lain
D. Pengurang pendapatan

112. Koreksi atas kesalahan material yang terjadi di dua tahun yang lalu dilaporkan dengan:
A. Koreksi atas cadangan umum
B. koreksi atas saldo laba periode berjalan
C. Penyajian kembali laporan keuangan periode sebelumnya
D. Penyajian tambahan laporan posisi keuangan awal periode sajian

113. Perusahaan mengubah pencatatan persediaannya dari FIFO ke rata-rata tertimbang di 10


Juni 2017. Setelah melakukan upaya yang rasional, perusahaan dapat menerapkan rumus rata-
rata tertimbang tersebut pada persediaan sejak 6 Juli 2015.
Kapan rumus rata-rata tertimbang harus diterapkan pada perusahaan?
A. 6 Juli 2015
B. 1 Januari 2016
C. 1 Januari 2017
D. 10 Juni 2017

114. Pos-pos berikut ini yang bukan asset keuangan adalah:


A. Uang muka kerja
B. Piutang usaha
C. Piutang karyawan
D. Investasi pada surat utang negara

115. Dalam rangka membiayai investasi pada obligasi dengan jatuh tempo rata-rata sekitar lima
tahun, perusahaan memperoleh pinjaman dari Lembaga keuangan. Jangka waktu pelunasan
pinjaman sekitar tiga tahun. Tujuan investasi pada obligasi ini semata-mata untuk memperoleh
bunga. Apa klasifikasi yang sesuai untuk investasi pada obligasi tersebut?
A. Dimiliki hingga jatuh tempo
B. Pinjaman yang diberikan dan piutang
C. Tersedia untuk dijual
D. Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi

116. Saham preferen berhak menerima imbal hasil 12% per tahun. Apa klasifikasi yang tepat atas
saham preferen tersebut dari sisi penerbit?
A. Aset keuangan
B. Liabilitas keuangan
C. Instrumen ekuitas
D. Instrumen keuangan majemuk

117. Berikut adalah contoh asset keuangan yang paling mungkin untuk dapat diklasifikasikan
dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo:
A. Reksa dana
B. Obligasi pemerintah
C. Saham
D. Forward contract

118. Kecurangan yang terjadi di perusahaan mungkin dapat berupa kecurangan atas laporan
keuangan. Berikut ini merupakan modus dalam melakukan kecurangan, kecuali:
A. Kapitalisasi beban menjadi asset
B. Menyembunyikan liabilitas
C. Mencuri asset dari perusahaan
D. Mengadakan penjualan fiktif

119. Laporan berkelanjutan (sustainability report) meliputi unsur berikut:


A. Ekonomi, sosial dan politik
B. Ekonomi, budaya dan lingkungan
C. Ekonomi, sosial dan lingkungan
D. Ekonomi, sosial dan agama

120. Laporan berkelanjutan (sustainability report) adalah sebuah laporan yang bersifat:
A. Menggantikan keberadaan laporan tahunan
B. Menjadi tambahan untuk laporan tahunan
C. Melengkapi keberadaan laporan tahunan
D. Menyatukan bentuk laporan tahunan

121. Yang dimaksud dengan karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah:


A. Atribut-atribut yang membuat informasi yang disediakan di dalam laporan keuangan
menjadi bermanfaat untuk pengguna
B. Kelompok-kelompok besar pengaruh keuangan transaksi-transaki dan peristiwa-peristiwa
lain
C. Aspek-aspek non kuantitatif posisi dan kinerja serta perubahan pada posisi keuangan suatu
perusahaan
D. Pengukur luas kepatuhan suatu perusahaan terhadap standar dan interpretasi yang
relevan

122. Informasi mengenai besarnya aset yang dimiliki bermanfaat bagi pengguna etika mereka
berusaha memprediksi kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan peluang. ini merupakan
penerapan dari konsep:
A. Konservatif
B. Relevan
C. Konsisten
D. Material

123. Manakah yang bukan merupakan biaya jasa?


A. Biaya jasa kini
B. Biaya jasa lalu
C. Bunga neto atas liabilitas imbalan pasti neto
D. Keuntungan atau kerugian atas penyelesaian

124. KENKA memiliki 45% saham biasa DARA dan KENKA memiliki kekuasaan untuk mengatur
kebijakan keuangan dan operasi DARA. Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa:
A. KENKA memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DARA
B. KENKA mengendalikan DARA
C. KENKA dapat mengendalikan DARA untuk sementara
D. KENKA tidak akan dapat secara penuh mengendalikan DARA

125. Suatu entitas memulai perdagangan di Negara A yang mata uangnya adalah dollar. Setelah
beberapa tahun entitas tersebut berekspansi dan mengekspor produknya ke Negara B yang
mata uangnya adalah euro. Mata uang fungsional entitas tersebut adalah dollar. Pada akhir 2013
sebanyak 80% bisnisnya dilakukan di Negara B dengan menggunakan euro. Sebelumnya pada
akhir 2012 sebanyak 30% bisnisnya dilakukan dalam euro.
Apa mata uang fungsional yang seharusnya pada 2013?
A. Tetap dollar karena berasal dari Negara A yang bermata uang dollar
B. Berubah ke euro pada awal 2013
C. Berubah ke euro pada akhir 2013
D. Berubah ke euro pada akhir 2013 jika transaksi yang mendasari, peristiwa-peristiwa, dan
kondisi bisnis dipandang telah berubah

126. Nirmala, dengan mata uang fungsional rupiah (IDR), mempunyai anak perusahaan di luar
negeri. Berikut adalah beberapa akun beban dari anak perusahaan dalam Mata Uang Lokal
(MUL):
MUL
Depresiasi peralatan (peralatan terkait diperoleh pada
240,000,000
tanggal 1 Januari 2012)
Penurunan nilai piutang 160,000,000
Sewa 400,000,000

Kurs terkait adalah sebagai berikut:


MUL setara
dengan 1 MUL
1 Januari 2012 Rp1.50
31 Desember 2013 Rp1.40
Rata-rata 2013 Rp1.45
Berapa total nilai beban dalam rupiah yang akan dimasukkan dalam laporan keuangan
konsolidasi Nirmala untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014?
A. Rp 1,200,000,000
B. Rp 1,172,000,000
C. Rp 1,160,000,000
D. Rp 1,120,000,000
Deskripsi MUL Kurs Rp
Depresiasi peralatan (peralatan terkait diperoleh pada
240,000,000 Rp1.45 348,000,000
tanggal 1 Januari 2012)
Penurunan nilai piutang 160,000,000 Rp1.45 232,000,000
Sewa 400,000,000 Rp1.45 580,000,000
Jumlah 1,160,000,000

127. Manakah dari hal-hal berikut yang tidak relevan dalam menentukan mata uang fungsional?
A. Mata uang mempengaruhi biaya tenaga kerja dan bahan baku dari pengadaan barang dan
jasa
B. Mata uang yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan
C. Mata uang dimana penerimaan dari aktivitas operasi ditahan atau disisihkan
D. Mata uang yang paling dapat diterima secara internasional untuk berdagang atau
bertransaksi

128. Dalam kasusu dimana properti dimiliki di bawah perjanjian sewa operasi dan diklasifikasikan
sebagai properti investasi maka dalam kondisi tersebut lessee:
A. Mencatat properti investasi dengan model biaya saja
B. Menggunakan model nilai wajar saja
C. Memiliki pilihan antara model biaya dan model nilai wajar
D. Hanya perlu membuat pengungkapan mengenai nilai wajar dan dapat menggunakan model
biaya

129. Dalam suatu kombinasi bisnis, keuntungan dari pembelian dengan diskon (gain on bargain
purchase) harus:
A. Diamortisasi selama umur manfaat asset yang diperoleh
B. Dinilai ulang untuk memastikan keakuratan pengukurannya dan kemudian segera diakui di
dalam laba rugi
C. Dinilai ulang untuk memastikan keakuratan pengukurannya dan kemudian segera diakui di
dalam laporan laba ditahan
D. Diuji apakah mengalami penurunan nilai atau tidak

130. Pada tanggal 31 Desember 2013, Gemilang mengakuisisi seluruh saham beredar Rinjani
seharga Rp 750,000,000. Pada tanggal tersebut, nilai buku asset dan liabilitas Rinjani sama
dengan nilai wajarnya, kecuali persediaan dan asset tetap. Nilai buku aset neto Rinjani adalah Rp
450,000,000. Nilai buku dan nilai wajar dari persediaan adalah Rp 250,000,000 dan Rp
225,000,000. Sedangkan nilai buku dan nilai wajar dari asset tetap adalah Rp 450,000,000 dan
Rp 500,000,000. Berapa nilai goodwill diakui dilaporan keuangan konsolidasi Gemilang pada
tanggal 31 Desember 2013?
A. Rp 300,000,000
B. Rp 275,000,000
C. Rp 250,000,000
D. Rp 175,000,000
Nilai akuisisi Rp 750,000,000 dikurangi dengan nilai buku asset neto Rinjani Rp 450,000,000

131. ALFA dan BETA merupakan entitas sepengendali. ALFA mengambil alih salah satu divisi BETA
dengan membayar Rp 200 miliar. Jumlah tercatat dan nilai wajar aset neto divisi tersebut adalah
Rp 120 miliar dan Rp 150 miliar. Berapa goodwill yang diakui ALFA?
A. Rp 50 miliar
B. Rp 80 miliar
C. Tidak ada
D. Rp 30 miliar
ALFA mengambil alih BETA Nilai investasi
Nilai Buku 120,000,000,000
Nilai Wajar Aset Neto 150,000,000,000
Nilai Pembelian 200,000,000,000
Goodwill:
- Nilai Buku 120,000,000,000
- Nilai Pembelian 200,000,000,000
Goodwill -80,000,000,000

132. Di bawah ini adalah contoh imbalan jangka pendek yang diatur dalam PSAK 24, kecuali:
A. Upah, gaji dan iuran jaminan sosial
B. Cuti tahunan berbayar dan cuti sakit berbayar
C. Program bagi laba dan bonus
D. Pesangon jangka pendek

133. Berikut merupakan salah satu perbedaan antara program iuran pasti dan program manfaat
pasti adalah:

Iuran Pasti Manfaat Pasti


Kewajiban Pemberi Kerja Memberikan manfaat masa Memberikan manfaat masa
a
depan yang pasti depan yang tidak pasti
Hak Pekerja Mendapatkan manfaat Mendapatkan manfaat
b
masa depan yang pasti masa depan yang tidak
c Risiko Aktuarial Pada pekerja pasti pemberi kerja
Pada
d Risiko Investasi Pada pemberi kerja Pada pekerja

134. Berikut ini yang akan diakui sebagai biaya imbalan pasti dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain adalah:
A. Biaya jasa kini
B. Imbal hasil atas asset program
C. Keuntungan atau kerugian akturial
D. Nilai wajar aset program

135. Berikut ini yang diakui sebagai komponen Penghasilan Komprehensif Lain adalah:
A. Biaya jasa kini
B. Imbal hasil atas asset program
C. Pengukuran kembali atas program imbalan pasti
D. Nilai wajar asset program
136. Bagaimana pengakuan biaya jasa lalu sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2013)?
A. Diakui seluruhnya sebagai komponen penghasilan komprehensif lain
B. Diakui seluruhnya langsung dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
C. Diakui bagian yang telah vested langsung dalam laporan laba rugi
D. Diakui bagian yang non vested melalui amortisasi ke laporan laba rugi

137. Bagaimana pengaruh dampak batas atas asset sesuai PSAK 24 (revisi 2013)?
A. Mempengaruhi pengukuran akun nilai wajar asset program yang akan disajikan dalam
laporan posisi keuangan
B. Mempengaruhi pengukuran akun nilai kini kewajiban imbalan pasti yang akan disajikan
dalam laporan posisi keuangan
C. Mempengaruhi pengukuran nilai asset imbalan pasti yang akan disajikan dalam laporan
posisi keuangan
D. Mempengaruhi pengukuran nilai liabilitas imbalan pasti yang akan disajikan dalam laporan
posisi keuangan

138. PT X memiliki 100 orang pekerja yang memiliki hak atas 10 hari cuti berbayar diakumulasi.
Pada tanggal 31 Desember 2014, rata-rata hak cuti berbayar terakumulasi yang tidak digunakan
oleh pekerja adalah 2 hari per pekerja. Berdasarkan pengalaman masa lalu, di tahun 2015 yang
akan datang, 80 orang pekerja diperkirakan akan mengambil cuti berbayar tidak lebih dari 10
hari, sementara 20 orang pekerja lainnya masing-masing diperkirakan akan mengambil cuti
berbayar sebanyak 11 hari. Rata-rata upah harian pekerja di tahun 2015 adalah Rp 75,000.
Berapakah jumlah liabilitas imbalan kerja jangka pendek atas cuti berbayar diakumulasi dari
tahun 2014 yang harus diakui oleh PT X?
A. Rp 15,000,000
B. Rp 1,500,000
C. Rp 16,000,000
D. Rp 1,650,000

Ekspetasi jumlah cuti berbayar diakumulasi yang akan diambil pekerja dari sisa tahun lalu adalah
(11 hari – 10 hari) X 20 0rang = 20 hari
Jumlah liabilitas yang diakui = 20 hari X Rp 75,000 = Rp 1,500,000

139. PT X menetapkan program pascakerja iuran pasti bagi seluruh pekerjanya. Kontribusi PT X
dalam program tersebut adalah 10% dari gaji pokok. Sementara kontribusi pekerja adalah 5%
dari gaji pokok.
Berapakah jumlah manfaat pascakerja yang nantinya akan diterima oleh pekerja?
A. Akumulasi kontribusi PT X
B. Akumulasi kontribusi PT X + kontribusi pekerja
C. Akumulasi kontribusi PT X + kontribusi pekerja + imbal hasil/kerugian investasi
D. Tidak ada pilihan yang benar

Data di bawah ini adalah untuk soal no 140, 141 dan 142
Asumsi di awal periode:
Nilai Wajar Aset Program Rp 350,000,000
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti Rp 550,000,000
Liabilitas Imbalan Pasti Neto Rp 200,000,000
Imbalan Hasil yang diharapkan atas Aset Program 7% dan tingkat diskonto 5%
140. Berdasarkan data di atas, maka nilai Bunga Neto Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti adalah:
A. Rp 24,500,000
B. Rp 10,000,000
C. Rp 14,000,000
D. Rp 27,500,000

Bunga Neto Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti = Tingkat Diskonto X Liabilitas Imbalan Pasti Neto
= 5% X Rp 200,000,000 = Rp 10,000,000

141. Berdasarkan data di atas, maka Nilai Imbal Hasil Aset Program yang belum diakui dalam
Bunga Neto adalah:
A. Rp 7,000,000
B. Rp 17,500,000
C. Rp 24,500,000
D. Tidak ada jawaban yang benar

Imbal Hasil Aset Program = 7% X Rp 350,000,000 = Rp 24,500,000


Pendapatan Bunga yang sudah diakui = 5% X Rp 350,000,000 = Rp 17,500,000
Imbal Hasil Aset Program yang belum diakui Bunga Neto = Rp 7,000,000

142. Berdasarkan data di atas, dengan mengabaikan dampak pajak tangguhan, jurnal yang akan
dicatatkan oleh PT X adalah:

A Db. Bunga Neto atas Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti 24,500,000


Db. Imbal Hasil Aset Program yang belum diakui dalam Bunga Neto 7,000,000
Kr. Liabilitas Imbalan Kerja 31,500,000
B Db. Beban Imbalan Kerja 10,000,000
Db. Penghasilan Komprehensif Lain 7,000,000
Kr. Liabilitas Imbalan Kerja 17,000,000
C Db. Bunga Neto atas Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti 14,000,000
Db. Imbal Hasil Aset Program yang belum diakui dalam Bunga Neto 24,500,000
Kr. Liabilitas Imbalan Kerja 38,500,000
D Db. Beban Imbalan Kerja 10,000,000
Db. Penghasilan Komprehensif Lain 17,500,000
Kr. Liabilitas Imbalan Kerja 27,500,000

143. Berikut ini definisi pengendalian menurut PSAK 65


A. Kekuasaan untuk menguasai perusahaan lain lebih dari 50% atau kekuasaan bersama
dengan investor lain sehingga memiliki kemampuan lebih dari 50%
B. Kemampuan untuk memperoleh imbal hasil variabel sesuai dengan porsi kepemilikannya
dalam keterllibatannya dengan investee
C. Memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterllibatannya dengan investee dan memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil melalui kekuasaannya
D. Kemampuan untuk mengendalikan kegiatan keuangan dan operasi serta dan mampu
menempatkan personel dalam organ pengatur perusahaan

144. Berikut ini ada pernyataan yang benar terkait dengan Entitas investasi:
A. Entitas investasi dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Entitas yang mengendaliakan
B. Entitas investasi mengevaluasi kinerjanya berdasarkan nilai buku yaitu nilai investasi setelah
disesuaikan dengan laba dan dividen
C. Entitas investasi tujuannya menginvestasikan dana untuk memperoleh imbal hasil dari
kenaikan modal dan penghasilan dari investasi tersebut
D. Entitas memperoleh penghasilan dari Entitas investasi dari dividen yang dibagikan
145. Apakah yang dimaksud dengan aktivitas relevan dalam menentukan pengendalian Entitas
pada Entitas investee?
A. Aktivitas operasi dan keuangan entitas
B. Aktivitas operasi signifikan dan utama dari Entitas
C. Aktivitas signifikan yang mempengaruih imbal hasil investee
D. Aktivitas signikan yang mempengaruhi tujuan dan strategi investee

146. Dalam laporan keuangan konsolidasian keberadaan hak suara potensi akan diperhatikan dan
dipertimbangan dalam hal berikut ini:
A. Menentukan imbal hasil yang diperoleh investor
B. Menentukan apakah Entitas memiliki kekuasaan atas investee
C. Menentukan apakah Entitas memiliki hak untuk menempatkan anggota organ pengatur
pada investee
D. Menentukan apakah Entitas dapat menentukan keputusan keuangan pada investee

147. Entitas E memiliki 44


148. % hak suara pada Entitas F; sisa 56% hak suara F dimiliki oleh 2 pemegang saham masing-
masing memiliki 10% dan sisanya dimiliki oleh 9 pemegang saham masing-masing 4%. Apakah
Entitas E memiliki kekuasaan atas Entitas F?
A. Memiliki kekuasaan karena memiliki suara terbanyak
B. Tidak memiliki kekuasaan karena kurang dari 50%
C. Memiliki kekuasaan jika mampu bekerja sama dengan investor lain sehingga mampu
menguasai lebih dari 50%
D. Tidak memiliki kekuasaan walaupun mampu bekerja sama dengan investor lain dalam
pengendalian Entitas F

149. Berikut ini imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24 tentang Imbalan kerja kecuali:
A. Imbalan kerja jangka Panjang
B. Imbalan kerja jangka pendek
C. Imbalan paska kerja
D. Imbalan berbasis saham

150. Berikut ini kewajiban yang memungkinan timbulnya pengakuan kewajiban imbalan kerja,
kecuali:
A. Kewajiban hukum
B. Kewajiban konstruktif
C. Kewajiban kontijensi
D. Kewajiban perjanjian kerja

151. Berikut ini merupakan penentu besarnya beban imbalan paska kerja yang diakui dalam laba
rugi tahun berjalan, kecuali:
A. Biaya jasa kini
B. Biaya jasa lalu
C. Biaya bunga neto
D. Keuntungan kerugian aktuaria

152. Entitas C memberikan kompensasi cuti berimbalan kepada karyawannya. Cuti berimbalan
tersebut diberikan sebesar 500ribu per hari cuti. Jumlah cuti yang diberikan 12 hari dan dapat
diakumulasi. Jika satu orang karyawan pada tahun tersebut mengambil cuti 5 hari kerja, maka
pernyataan terkait cuti berimbalan untuk karyawan tersebut yang benar adalah:
A. Beban cuti berimbalan 2.500ribu
B. Kewajiban cuti berimbalan 3.500ribu
C. Kewajiban cuti beribalan 2.500ribu
D. Beban cuti berimbalan 3.500ribu

Kewajiban cuti berimbalan = 12 hari – 5 hari = 7 hari X Rp 500 ribu = Rp 3,500,000

153. Perrnyataan berikut yang tepat terkait dengan imbalan paska kerja adalah:
A. Imbalan iuran pasti jumlahnya setiap bulan selalu sama selama karyawan bekerja
B. Risiko aktuaria atas Imbalan iuran pasti ditanggung karyawan
C. Imbalan iuran pasti memberikan imbalan kepada karyawan dalam jumlah yang telah
ditentukan dari awal
D. Imbalan iuran pasti membutuhkan monitoring dana pensiun yang ketat oleh perusahaan
untuk memastikan dananya cukup

154. Berikut ini yang bukan merupakan pengungkapan yang diharuskan atas imbalan kerja
manfaat pasti:
A. Karakteristik program dan risiko yang terkait
B. Dampak program terhadap ketidakpastian arus kas di masa depan
C. Jumlah utang karena iuran pensiun yang belum disetorkan ke dana pensiun
D. Jumlah aset program yang dinilai dengan nilai wajar berdasarkan klasifikasi kelas / level
sesuai PSAK 68

155. Secara umum perlakuan Akuntansi atas imbalan kerja jangka panjang hampir sama dengan
ketentuan:
A. Imbalan paskakerja iuran pasti
B. Imbalan paskakerja imbalan pasti
C. Imbalan paskakerja dalam bentuk jaminan sosial
D. Tidak ada jawaban yang benar

156. Berikut ini klasifikan pengaturan bersama menurut PSAK 66 Pengaturan bersama:
A. Pengendalian bersama Entitas
B. Pengendalian bersama aset
C. Pengendalian bersama operasi
D. Operasi bersama

157. Entitas melakukan perjanjian pengaturan besama dengan Entitas lain dalam bentuk
pembentukan sebuah entitas. Jika masing-masing dalam pengaturan bersama tersebut
teridentifikasi memiliki hak atas aset dan kewajiban atas liabilitas dari Entitas yang dibentuk
tersebut, maka bentuk pengaturan bersama tersebut adalah:
A. Ventura Bersama
B. Operasi bersama
C. Pengendalian bersama Entitas
D. Pengendalian bersama Aset

158. Entitas melakukan memiliki perjanjian pengendalian Entitas sejak tahun 2000. Dengan
berlakunya PSAK 66 Pengaturan Bersama, pernyataan berikut yang tepat adalah:
A. Pengaturan tersebut menurut PSAK 66 pasti merupakan ventura bersama
B. Pengaturan tersebut menurut PSAK 66 pasti merupakan pengendalian bersama Entitas
C. Pengaturan tersebut harus diuji ulang apakah memenuhi ketentuan sebagai pengendalian
bersama Entitas
D. Pengaturan tersebut harus diuji ulang apakah memenuhi ketentuan sebagai ventura
bersama

159. Entitas melakukan perjanjian pengaturan bersama membentuk perusahaan joint venture, di
mana masing-masing memiliki hak atas aset neto. Dalam perjanjian joint venture, hak Entitas
sebesar 40%. Selama tahun 2015 pendapatan joint venture tersebut 5.000juta, beban 3.000juta
dan laba bersih 2.000juta. Pernyataan berikut yang tepat adalah:
A. Pendapatan dari joint venture diakui sebesar 2.000juta
B. Beban dari joint venture diakui sebesar 1.200juta
C. Penghasilan dari joint venture sebesar 800juta
D. Pengakuan penghasilan dari joint venture dilakukan saat pembagian dividen

Penghasilan dari joint venture = Laba bersih 2.000juta X 40% = 800juta

160. Metode pencatatan investasi pada ventura bersama adalah:


A. Metode Konsolidasi proporsional
B. Metode Ekuitas
C. Metode Biaya
D. Metode Penyatuan Kepentingan

161. Berikut pernyataan yang benar terkait informasi komparatif:


A. Informasi komparatif naratif harus dibuat jika menyusun informasi komparatif
B. Informasi komparatif tambahan merupakan keharusan bagi Entitas
C. Informasi komparatif tambahan adalah informasi komparatif terkait periode sebelumnya
D. Informasi komparatif tidak harus semua komponen laporan keuangan

162. Berikut ini alasan yang tepat mengapa penghasilan komprehensif lain diklasifikasikan atas
komponen yang akan direklasifikan ke laba rugi tahun berjalan dan tidak?
A. Untuk meningkatkan keandalan laporan keuangan
B. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan dari satu period eke periode
berikutnya
C. Agar pembaca informasi memahami dampak penghasilan komprehensif lain terhadap laba
rugi tahun berjalan pada periode berikutnya
D. Agar laporan keuangan dapat menggambarkan konsekuensi dari pengakuan periode
sekarang terhadap pengakuan pada periode berikutnya

163. Penghasilan komprehensif lain yang tidak direklasifikasikan lebih lanjut ke laba rugi antara
lain:
A. Keuntungan / kerugian aktuaria atas imbalan kerja manfaat pasti
B. Keuntungan / kerugian akibat perubahan nilai instrument keuangan tersedia untuk dijual
C. Keuntungan / kerugian lindung nilai arus kas
D. Keuntungan / kerugian atas translasi mata uang asing

164. Berikut ini adalah penggunaan nilai wajar dalam pengukuran item dalam laporan keuangan
yang tidak tepat:
A. Aset agriculture dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan
B. Aset biologi dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan
C. Aset tetap dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan jika menggunakan metode
revaluasi
D. Properti investasi dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan jika menggunakan
metode nilai wajar

165. Berikut ini adalah ketentuan umum dalam nilai wajar yang tepat:
A. Nilai wajar level 3 lebih diutamakan dibandingkan dengan nilai wajar level 1
B. Dalam penilaian penggunaan input informasi internal dianggap lebih dapat diandalkan
dibandingkan informasi yang dapat diobservasi
C. Nilai wajar hanya akan menghasilkan informasi yang dapat diandalkan jika menggunakan
harga kuotasian di pasar aktif
D. Dalam pengukuran dengan nilai wajar, Entitas harus mengoptimalkan penggunaan
informasi yagn dapat diobservasi

166. Hal-hal berikut yang diperhatikan dalam menentukan nilai wajar menurut PSAK 68 kecuali:
A. Pasar utama atau pasar yang menguntungkan
B. Karakteristik aset atau liabilitas yang diukur
C. Pelaku pasar yang akan melakukan transaksi
D. Jumlah aset dan liabilitas yang diukur

167. Pengungkapan nilai wajar atas instrument keuangan yang tepat sesuai PSAK 60 adalah:
A. Instrumen keuangan diungkapkan menurut level atau kelas
B. Instrumen keuangan diungkapkan menurut tingkat likuiditas
C. Instrumen keuangan diungkapkan menurut tingkat risiko dari masing-masing instrument
D. Instrumen keuangan diungkapkan menurut jenis instrument keuangan

168. Pengungkapan menurut PSAK 67 mengatur pengungkapan investasi berikut ini kecuali:
A. Investasi pada anak perusahaan
B. Investasi pada Entitas asosiasi
C. Investasi tersedia untuk dijual
D. Investasi pada Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi

169. Berikut ini pengungkapan yang tidak diperlukan oleh induk atas investasi pada Entitas Anak
yang juga dimiliki oleh kepentingan non pengendali:
A. Proporsi bagian kepemilikan
B. Laba dan rugi Anak perusahaan yang dialokasikan kepada induknya
C. Nama dan lokasi usaha Entitas anak
D. Akumulasi kepentingan non pengendali dari entittas anak pada tanggal pelaporan

170. Berikut ini pernyataan terkait dengan Akuntansi pajak penghasilan menurut PSAK 46:
A. Perbedaan Akuntansi dan pajak selalu menimbulkan pajak tangguhan
B. Beban pajak yang diakui dalam laporan keuangan merupakan beban pajak menurut
ketentuan fiskal
C. Perbedaan temporer Akuntansi dan pajak selalu menimbulkan aset pajak tangguhan
D. Liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan harus disajikan secara terpisah

171. Perbedaan temporer kena pajak akan diakui dalam laporan keuangan sebagai:
A. Aset pajak tangguhan
B. Liabilitas pajak tangguhan
C. Liabilitas pajak kini
D. Manfaat pajak tangguhan

172. Suatu aset menurut Akuntansi disusutkan dengan memperhitungkan nilai sisa sebesar 20%
dari nilai aset tersebut. Metode dan masa manfaat yang digunakan dalam depresiasi sama
antara pajak dan Akuntansi. Pernyataan berikut yang tepat adalah:
A. Perbedaan tersebut bersifat permanen sehingga tidak menimbulkan pajak tangguhan
B. Akan diakui aset pajak tangguhan sepanjang aset tersebut dimiliki Entitas
C. Akan diakui liabilitas pajak tangguhan sepanjang aset tersebut dimiliki Entitas
D. Tidak ada jawaban yang benar

173. Entitas pada tahun 2014 memiliki kerugian fiskal sebesar 60.000juta, tarif yang berlaku 25%.
tidak terdapat perbedaan temporer dan permanen di tahun tersebut. Entitas meyakini bahwa
dalam lima tahun ke depan Entitas akan mampu menghasilkan laba, sehingga kompensasi dapat
dimanfaatkan. Atas kerugian tersebut akan diakui:
A. Liabilitas pajak tangguhan 15.000juta
B. Manfaat pajak tangguhan 15.000
C. Beban pajak tangguhan 15.000
D. Beban pajak penghasilan diakui sebesar 0 karena Entitas rugi

174. Pernyataan yang tepat terkait dengan PSAK 46 Akuntansi pajak penghasilan:
A. Beban pajak penghasilan merupakan penjumlahan pajak kini dan aset pajak tangguhan
B. Selisih pajak kini dengan jumlah pajak yang telah dibayar akan diakui sebagai liabilitas pajak
tangguhan
C. Dalam laporan keuangan sebuah Entitas aset pajak tangguhan dan liabilitas tangguhan selalu
disajikan secara neto
D. Jika dalam satu periode laba menurut akuntansi lebih besar dari laba menurut pajak akan
menimbulkan pengakuan beban pajak tangguhan

175. Implikasi tidak diaturnya pajak final secara khusus dalam PSAK 46 adalah:
A. Penghasilan yang dikenakan pajak final tidak akan menimbulkan pajak tangguhan
B. Penghasilan yang dikenakan pajak final dapat menimbulkan pajak tangguhan
C. Penghasilan yang dikenakan pajak final selalu menimbulkan pajak tangguhan
D. Tidak dapat ditentukan dampaknya

176. Jika Entitas memiliki aset pajak tangguhan, pernyataan berikut yang tepat adalah:
A. Aset pajak tangguhan diturunkan nilainya jika manfaat masa depan dari aset tersebut
tidak dapat diperoleh
B. Aset pajak tangguhan yang diakui tidak boleh diturunkan nilainya
C. Aset pajak tangguhan diturunkan nilainya mengikuti ketentuan dalam PSAK 48 tentang
Penurunan Nilai
D. Aset pajak tangguhan dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan

177. Jika Entitas memberikan kredit kepada pihak lain. Dalam penyaluran kredit tersebut
dikeluarkan biaya transaksi dan nasabah dipotong provisi. Kredit akan diakui oleh pemberi kredit
sebesar:
A. Nilai dalam kontrak kredit tersebut
B. Nilai kredit ditambah biaya transaksi dan ditambah provisi
C. Nilai kredit ditambah provisi dan dikurangi biaya transaksi
D. Nilai kredit dikurangi provisi dan ditambah biaya transaksi

178. Dalam menghitung pendapatan bunga dari kredit yang disalurkan, pernyataan berikut yang
tepat adalah:
A. Bunga dihitung berdasarkan bunga kontrak
B. Bunga dihitung berdasarkan bunga efektif saat kredit diperoleh
C. Bunga dihitung berdasarkan bunga efektif pada tanggal pelaporan
D. Bunga dihitung berdasarkan bunga kontrak dikurangi amortisasi

179. Pada saat melakukan pengujian penurunan nilai atas pinjaman dan piutang, diketahui bahwa
piutang signifikan tidak mengalami penurunan nilai saat dilakukan pengujian secara individu.
Atas piutang tersebut Entitas melakukan hal berikut:
A. Tidak melakukan penurunan nilai karena terbukti tidak mengalami penurunan nilai
B. Tetap melakukan penurunan nilai dengan prosentase tertentu
C. Tetap melakukan penurunan nilai sesuai dengan kelompok piutang dengan karakteristik
yang sama
D. Tidak melakukan penurunan nilai karena tidak ada indikasi penurunan nilai

180. Penurunan nilai aset tetap diakui oleh Entitas jika:


A. Nilai tercatat aset lebih tinggi dari nilai wajar aset pada tanggal pelaporan
B. Nilai tercatat aset lebih rendah dari nilai wajar aset pada tanggal pelaporan
C. Nilai tercatat aset lebih tinggi dari nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal
pelaporan
D. Nilai tercatat aset lebih rendah dari nilai yang dapat diperoleh kembali pada tanggal
pelaporan

181. Aset tetap memiliki nilai buku 50.000juta. Terdapat indikasi penurunan nilai karena aset
tersebut sering rusak pada saat digunakan. Aset tersebut jika dijual diperoleh nilai wajar
dikurangi biaya pelepasan sebesar 40.000juta. Jika aset tersebut digunakan, nilai kini dari
penggunaan aset tersebut sebesar 44.000juta. Kerugian nilai yang akan diakui Entitas terkait
aset tersebut adalah:
A. 4,000 juta
B. 6,000 juta
C. 10,000 juta

D. Tidak ada penurunan nilai karena aset masih dipakai


Nilai pakai 44,000,000,000
Harga wajar dikurangi biaya untuk menjual 40,000,000,000
Nilai terpulihkan (nilai tertinggi antara nilai pakai dan harga wajar dikurangi biaya
untuk menjual) 44,000,000,000
Nilai tercatat 50,000,000,000
Rugi penurunan nilai 6,000,000,000
182. PSAK 48 diterapkan untuk aset berikut ini kecuali:
A. Aset tetap
B. Aset tak berwujud
C. Investasi pada asosiasi
D. Persediaan

183. PT ABC menerima hibah dari pemerintah berupa peralatan baru senilai 100miliar. Pada saat
peralatan tersebut diterima entitas mengakui sebagai:
A. Pendapatan hibah
B. Pendapatan lain-lain
C. Pendapatan hibah ditangguhkan
D. Pendapatan hibah yang masih harus diterima

184. Berikut ini yang merupakan aplikasi dari asumsi Akuntansi:


A. Entitas menyajikan laporan keuangan tepat waktu
B. Entitas mendepresiasikan asetnya selama 10 tahun
C. Entitas membebankan pengeluaran pembelian kalkulator padahal masa manfaatnya lebih
dari satu tahun
D. Entitas memperhatikan kemampuan laporan keuangan dalam memprediksi arus kas di masa
depan

185. Berdasarkan kerangka konseptual yang saat ini dikembangkan oleh IFRS, karakteristik
kualitatif fundamental laporan keuangan adalah:
A. Relevance and Reliable
B. Relevance and Comparable
C. Relevance and Faithful Representation
D. Relevance and Understandable

186. Pengendalian atas entitas lain menurut PSAK 65 ditentukan oleh hal berikut ini kecuali:
A. Kekuasaan atas investee
B. Hak atas imbal hasil variabel atas keterlibatannya dengan investee
C. Kemampuan mempengaruhi kegiatan keuangan dan operasi investee
D. Kemampuan menggunaan kekuasaan untuk mempengaruhi imbal hasil investee

187. Hak suara potensi dalam laporan keuangan konsolidasi akan diperhatikan dan
dipertimbangan dalam hal berikut ini:
A. Menentukan imbal hasil yang diperoleh investor
B. Menentukan apakah Entitas memiliki pengendalian atas investee
C. Menentukan besarnya dividen yang diberikan kepada investor
D. Menentukan apakah Entitas dapat menentukan keputusan keuangan pada investee
188. Entitas membeli tanah dengan menerbitkan wesel bayar berjangka waktu 3 tahun, dengan
bunga 10% kepada pihak penjual tanah. Bagaimana kejadian tersebut dilaporkan dalam laporan
arus kas?
A. Aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi
B. Aktivitas pendanaan dan aktivitas operasi
C. Aktivitas operasi dan aktivitas investasi
D. Tidak dilaporkan dalam laporan arus kas
189. Entitas dalam laporan laba rugi menyajikan nilai penjualan bersih 2015 sebesar
Rp65.000juta. Dalam laporan posisi keuangan saldo piutang dagang 31 Des 2014 sebesar
Rp28.000juta dan piutang dagang 31 Des 2015 sebesar Rp25.000juta. Kas dari pelanggan yang
akan dilaporkan dalam laporan arus kas dari kegiatan operasi dengan metode langsung adalah:
A. Rp 62.000juta
B. Rp 65.000juta
C. Rp 67.000juta
D. Rp 68.000juta
Penjualan bersih 2015 65,000,000,000
Saldo piutang dagang 31 Des 2014 28,000,000,000
Saldo piutang dagang 31 Des 2015 25,000,000,000
Selisih kas piutang dagang 3,000,000,000
Jumlah kas 68,000,000,000

190. Berikut ini kewajiban yang memungkinan timbulnya pengakuan kewajiban imbalan kerja,
kecuali:
A. Kewajiban kontijensi
B. Kewajiban konstruktif
C. Kewajiban hukum
D. Kewajiban perjanjian kerja

191. Berikut ini komponen yang mempengaruhi besarnya nilai kini kewajiban imbalan paska
kerja, kecuali:
A. Biaya jasa kini
B. Iuran yang dibayarkan oleh perusahaan
C. Biaya bunga
D. Pensiun yang dibayarkan oleh dana pensiun

192. Imbalan paska kerja dibedakan atas iuran pasti dan manfaat pasti. Dari pernyataan berikut
yang paling tepat terkait dengan pensiun iuran pasti adalah:
A. Imbalan iuran pasti membutuhkan monitoring aset program yang ketat oleh perusahaan
yang memberikan manfaat pensiun
B. Imbalan iuran pasti jumlah nominalnya selalu sama setiap bulan selama karyawan tersebut
bekerja
C. Imbalan iuran pasti memberikan imbalan kepada karyawan dengan formula yang telah
ditentukan dari awal
D. Risiko aktuaria atas Imbalan iuran pasti ditanggung karyawan

193. PT. Persada sebuah perusahaan kredit yang memberikan pinjaman kepada PT. Mutiara
sebesar Rp100milyar. Sesuai perjanjian, kredit tersebut dikenakan bunga 10%, jangka waktu 5
tahun dan PT. Persada mengenakan provisi sebesar 2% atas kredit tersebut. Bunga pasar atas
obligasi pemerintah sebesar 10,5%. Bunga yang akan digunakan untuk menghitung pendapatan
bunga PT. Persada adalah:
A. Bunga kontraktual
B. Bunga pasar
C. Bunga efektif yang lebih tinggi dari bunga kontraktual
D. Bunga efektif yang lebih rendah dari bunga kontraktual
194. Entitas S menerbitkan obligasi yang dapat dikonversikan menjadi saham. Bagaimana
penyajian obligasi konversi tersebut dalam laporan posisi keuangan Entitas?
A. Disajikan sebagai liabilitas jangka panjang seluruhnya
B. Disajikan terpisah sebagai liabilitas jangka panjang dan ekuitas
C. Disajikan terpisah sebagai liabilitas jangka panjang dan ekuitas hanya jika opsi konversi
memiliki harga pasar yang dapat diandahkan
D. Semua jawaban dapat benar tergantung kondisi transaksi tersebut

195. Entitas A memberikan manfaat kepada karyawannya dalam bentuk cuti selama satu bulan
dengan seluruh akomodasi ditanggung oleh perusahaan. Manfaat tersebut akan dapat diperoleh
karyawan yang telah bekerja di perusahaan selama 20 tahun. Entitas A tidak membuat cadangan
khusus di luar perusahaan untuk pendanaan cuti tersebut. Perlakukan Akuntansi atas imbalan
cuti tersebut
A. Imbalan paskakerja dalam bentuk jaminan sosial
B. Imbalan paskakerja iuran pasti
C. Imbalan paskakerja imbalan pasti
D. Tidak ada jawaban yang benar

196. Entitas membuat laporan keuangan interim kedua tahun 2015. Pernyataan berikut yang
tepat adalah:
A. Entitas menyajikan laporan arus kas untuk periode yang berakhir tanggal 30 Juni 2015 dan
31 Desember 2014
B. Entitas menyajikan laporan posisi keuangan untuk tanggal 30 Juni 2015 dan 31 Desember
2015
C. Entitas menyajikan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain untuk periode yang
berakhir 30 Juni 2015 dan 31 Desember 2014
D. Entitas menyajikan laporan perubahan ekuitas untuk periode yang berakhir 30 Juni 2015 dan
31 Desember 2014

197. Pernyataan berikut yang tepat terkait laporan segmen menurut PSAK 5 adalah:
A. Inforamsi segmen disajikan dalam catatan atas laporan keuangan
B. Informasi segmen merupakan informasi tambahan yang wajib disajikan secara terpisah
C. Informasi segmen merupakan informasi tambahan disajikan secara sukarela
D. Informasi segmen merupakan laporan wajib yang disajikan tersendiri

198. Entitas A memiliki perjanjian pengendalian bersama dengan Entitas Z sejak tahun 2005
untuk pengelolaan blok migas. Pada 1 Januari 2015, Entitas A menerapkan PSAK 66 Pengaturan
Bersama, berdasarkan hasil analisis maka kemungkinan yang akan dilakukan oleh entitas A
adalah:
A. Kerjasama pengelolaan migas tersebut pasti merupakan ventura Bersama
B. Kerjasama pengelolaan migas tersebut pasti merupakan pengendalian bersama Entitas
C. Kerjasama pengelolaan migas tersebut harus diuji ulang apakah memenuhi ketentuan
sebagai pengendalian bersama Entitas
D. Kerjasama pengelolaan migas tersebut harus diuji ulang apakah memenuhi ketentuan
sebagai ventura bersama

199. Entitas Z melakukan perjanjian pengaturan bersama dengan entitas Y an Entitas X melalui
pembentukan perusahaan joint venture, di mana masing-masing memiliki hak atas aset neto.
Dalam perjanjian joint venture, hak Entitas Z sebesar 30%. Selama tahun 2015 pendapatan joint
venture tersebut Rp100.000juta, beban Rp70.000juta dan laba bersih Rp30.000juta dan dividen
yang dibagikan sebesar Rp20.000juta. Pernyataan berikut yang tepat adalah:
A. Penghasilan dari investasi dalam ventura bersama sebesar Rp6.000juta
B. Penghasilan dari investasi dalam ventura bersama sebesar Rp9.000juta
C. Pendapatan dari investasi dalam ventura bersama diakui sebesar Rp30.000juta
D. Beban atas investasi dalam ventura bersama diakui sebesar Rp21.00juta
Pendapatan 100,000,000,000
Beban -70,000,000,000
Laba 30,000,000,000
Penghasilan Hak Entitas Z 30% 9,000,000,000

200. Entitas melakukan perubahan pencatatan investasi dalam pengendalian bersama entitas
menjadi investasi dalam ventura bersama sesuai PSAK 66 pada awal 2015. Entitas sebelumnya
menggunakan metode konsolidasi proporsional. Atas perubahan tersebut Entitas melakukan
penyajian kembali laporan keuangan tahun 2014. Item dalam laporan keuangan berikut yang
kemungkinan tidak akan berubah dalam penyajian laporan keuangan adalah:
A. Penjualan
B. Beban
C. Aset tetap
D. Ekuitas

201. Berikut pernyataan yang benar terkait informasi komparatif tambahan:


A. Informasi komparatif tambahan tidak harus semua komponen laporan keuangan
B. Informasi komparatif tambahan merupakan keharusan bagi Entitas
C. Informasi komparatif tambahan adalah informasi komparatif terkait periode sebelumnya
D. Informasi komparatif naratif dan diskriptif harus dibuat jika menyusun informasi komparatif
tambahan

202. Alasan yang paling tepat mengapa penghasilan komprehensif lain disajikan terpisah dari
penghasilan tahun berjalan adalah:
A. Ekuitas Entitas telah bertambah/berkurang sehingga harus diakui sebagai penghasilan
Entitas pada tahun berjalan
B. Entitas belum memperoleh kas atau mengeluarkan kas sebagai akibat perubahan ekuitas
tersebut pada tahun berjalan
C. Proses untuk memperoleh penghasilan atau tersebut belum selesai pada tahun berjalan
D. Semua jawaban salah
203. Alasan yang paling tepat mengapa penghasilan komprehensif lain diklasifikasikan atas
komponen yang akan direklasifikan ke laba rugi tahun berjalan dan penghasilan komprehensif
lain yang tidak direklasikasikan ke laba rugi tahun berjalan adalah:
A. Untuk meningkatkan keandalan dan relevansi laporan keuangan
B. Untuk meningkatkan daya banding laporan keuangan dari satu period ke periode berikutnya
C. Untuk memahami dampak penghasilan komprehensif lain terhadap laba rugi tahun
berjalan terhadap laba pada periode berikutnya
D. Untuk menggambarkan konsekuensi dari pengakuan periode sekarang terhadap pengakuan
pada periode berikutnya
204. Penghasilan komprehensif lain berikut ini yang akan direklasifikasikan lebih lanjut ke laba
rugi adalah:
A. Keuntungan / kerugian aktuaria atas imbalan kerja manfaat pasti
B. Keuntungan / kerugian akibat perubahan nilai instrumen keuangan tersedia untuk dijual
C. Selisih revaluasi aset tetap dengan model revaluasi
D. Selisih penyesuaian property investasi dengan model nilai wajar

205. Entitas membeli saham dalam klasifikasi tersedia dijual dengan harga Rp100.000juta pada 1
Oktober 2015. Harga wajar pada 31 Desember 2015 sebesar Rp108.000juta.Jika pada 5 Februari
2016 investasi tersebut dijual dengan harga 106.000juta, pernyataan berikut yang benar adalah:
A. Keuntungan kenaikan nilai investasi akan diakui pada 31 Desember 2015 sebesar 8.000juta
B. Kerugian dari penjualan investasi tersedia untuk dijual diakui pada tahun 2016 sebesar
Rp2.000juta
C. Keuntungan dari penjualan investasi tersedia untuk dijual diakui pada tahun 2016 sebesar
Rp6.000juta
D. Penghasilan komprehensif lain akan disajikan pada 31 Desember 2018 sebesar 8.000juta

206. Berikut ini adalah pernyataan mengenai metode nilai wajar dalam pengukuran item dalam
laporan keuangan yang tidak tepat:
A. Aset agriculture dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal perolehan
B. Aset biologi dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan
C. Aset tetap dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan jika menggunakan metode
nilai wajar
D. Properti investasi dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan jika menggunakan
metode nilai wajar

207. Pernyataan berikut yang paling tepat terkait dengan nilai wajar adalah:
A. Dalam pengukuran dengan nilai wajar, penggunaan informasi internal lebih diutamakan
dibandingkan dengan informasi yang dapat diobservasi
B. Input informasi yang dapat diobservasi lebih dapat diandalkan
C. Nilai wajar hanya akan menghasilkan informasi yang dapat diandalkan jika menggunakan
harga kuotasian di pasar aktif.
D. Nilai wajar level 3 lebih diutamakan dibandingkan dengan nilai wajar level 1

208. Indonesia belum mengadopsi IAS 41 Agriculture yang mengatur tentang produk agriculture
dan aset biologik. Jika Entitas G bergerak di bidang perkebunan sawit, memiliki aset tanaman
baik yang telah menghasilkan maupun belum menghasilkan. Standar Akuntansi yang akan
digunakan Entitas atas aset tanaman tersebut adalah:
A. PSAK 16 Aset Tetap
B. PSAK 19 Aset tak berwujud
C. PSAK 14 Persediaan
D. IAS 41 karena PSAK membolehkan menggunakan standar lain jika tidak ada standar yang
dapat digunakan

209. Pengungkapan nilai wajar atas instrumen keuangan yang tepat sesuai PSAK 60 adalah:
A. Instrumen keuangan diungkapkan menurut tingkat likuiditas
B. Instrumen keuangan diungkapkan menurut level atau kelas
C. Instrumen keuangan diungkapkan menurut tingkat risiko dari masing-masing instrumen
D. Instrumen keuangan diungkapkan menurut jenis instrumen keuangan

210. Pengungkapan investasi berikut ini yang tidak diatur sesuai dengan ketentuan adalam PSAK
67 Pengungapan Investasi pada Entitas lain adalah:
A. Investasi pada Entitas terstruktur yang tidak dikonsolidasi
B. Investasi pada Entitas asosiasi yang akan dijual
C. Investasi pada Entitas terstruktur yang dikonsolidasi
D. Investasi pada anak perusahaan

211. Entitas C memiliki 80% kepemilikan di Entitas D. Pengungkapan yang tidak diperlukan oleh
Entitas C atas investasi pada Entitas Anak adalah:
A. Nama dan lokasi usaha Entitas anak
B. Prosentase bagian kepemilikan induk
C. Laba dan rugi anak perusahaan yang dialokasikan kepada induk
D. Akumulasi kepentingan non pengendali dari entitas anak pada tanggal pelaporan

212. Berikut ini pernyataan terkait dengan Akuntansi pajak penghasilan menurut PSAK 46:
A. Perbedaan Akuntansi dan pajak selalu menimbulkan pajak tangguhan
B. Beban pajak yang diakui dalam laporan keuangan merupakan beban pajak menurut
ketentuan fiskal
C. Perbedaan temporer Akuntansi dan pajak selalu menimbulkan aset pajak tangguhan
D. Liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan harus disajikan secara terpisah

213. Entitas berikut ini mana yang diperkenankan menggunakan SAK ETAP:
A. Perusahaan yang menerbitkan obligasi dan dijual di pasar modal
B. Perusahaan asuransi yang tidak terdaftar di bursa saham
C. Perusahaan Bank yang tidak menjual saham atau obligasinya di pasar modal
D. Perusahaan yang menyalurkan dana ke masyarakat dari satu sumber dana orang pribadi

214. Entitas A memiliki aset tetap yang menurut Akuntansi disusutkan dengan memperhitungkan
nilai sisa sebesar 10% dari nilai aset tersebut. Metode dan masa manfaat yang digunakan dalam
depresiasi sama antara pajak dan akuntansi. Pernyataan berikut yang tepat adalah:
A. Perbedaan tersebut bersifat permanen sehingga tidak menimbulkan pajak tangguhan
B. Perbedaan tersebut akan diakui sebagai liabilitas pajak tangguhan sepanjang aset tersebut
dimiliki Entitas
C. Perbedaan tersebut akan diakui sebagai aset pajak tangguhan sepanjang aset tersebut
dimiliki Entitas
D. Tidak ada jawaban yang benar
215. Entitas B pada 1 Januari 2014 membeli peralatan dengan harga Rp 80.000juta. Aset
disusutkan dengan metode garis lurus, selama 4 tahun tanpa nilai sisa menurut Akuntansi
sedangkan menurut pajak disusutkan selama 8 tahun dengan metode garis lurus. Tarif pajak
yang berlaku 25%. Pernyataan yang benar terkait dengan Akuntansi pajak penghasilan atas aset
tersebut pada laporan keuangan 31 Desember 2015 adalah:
A. Aset pajak tangguhan akan bersaldo Rp 2.500juta
B. Aset pajak tangguhan akan bersaldo Rp 5.000juta
C. Liabilitas pajak tangguhan akan bersaldo Rp 2.500juta
D. Liabilitas pajak tangguhan akan bersaldo Rp 5.000juta
Perusahaan Pajak Perbedaan
01-Jan-14 Peralatan 80,000,000,000 80,000,000,000 0
31-Dec-14 Penyusutan 20,000,000,000 10,000,000,000 -10,000,000,000
31-Dec-15 Penyusutan 20,000,000,000 10,000,000,000 -10,000,000,000
Akumulasi penyusutan 40,000,000,000 20,000,000,000 -20,000,000,000
Aset pajak tangguhan (25%) 10,000,000,000 5,000,000,000 -5,000,000,000

216. Entitas pada tahun 204 memiliki kerugian fiskal sebesar Rp600.000juta, tarif yang berlaku
25%. tidak terdapat perbedaan temporer dan permanen di tahun tersebut. Entitas meyakini
bahwa dalam lima tahun ke depan Entitas akan mampu menghasilkan laba, sehingga
kompensasi dapat dimanfaatkan. Entitas pada tahun 2015 memperoleh laba fiskal sebesar
Rp200.000juta. Asumsi laba Akuntansi dan fiskal sama. Pajak tangguhan yang akan dilaporkan
pada laporan posisi keuangan 31 Desember 2015 adalah:
A. Liabilitas pajak tangguhan Rp 150.000juta
B. Liabiltas pajak tangguhan Rp 100.000
C. Aset pajak tangguhan Rp 150.000juta
D. Aset pajak tangguhan Rp 100.000juta
Rugi 2014 -600,000,000,000
Laba 2015 200,000,000,000
Sisa rugi -400,000,000,000
Aset pajak tangguhan (25%) -100,000,000,000

217. Penyajian yang tepat atas entitas non pengendali dalam laporan keuangan adalah:
A. Saldo kepentingan non pengendali disajikan sebagai komponen liabilitas
B. Saldo kepentingan non pengendali disajikan sebagai komponen ekuitas
C. Laba untuk kepentingan non pengendali disajikan sebagai pengurang laba untuk
mendapatkan laba konsolidasi
D. Saldo kepentingan non pengendali tidak tercantum dalam laporan posisi keuangan karena di
luar kepentingan entitas

218. Entitas menggunakan metode nilai wajar dalam mengukur Properti investasi. Pernyataan
yang tepat adalah:
A. Properti investasi tersebut dinilai jika terjadi perubahan signifikan nilai wajar
B. Selisih nilai tercatat dengan nilai wajar diakui dalam laba rugi periode berjalan
C. Properti investasi disusutkan jika berbentuk bangunan
D. Surplus revaluasi akan disesuaikan mengikuti proses penyusutan
219. Entitas R pada tahun 2014 mengalami kerugian. Entitas mengakuai aset pajak tangguhan,
akibat kerugian tersebut, pernyataan berikut yang tepat adalah:
A. Aset pajak tangguhan diturunkan nilainya mengikuti ketentuan dalam PSAK 48 tentang
Penurunan Nilai
B. Aset pajak tangguhan diturunkan nilainya jika manfaat masa depan dari aset tersebut
tidak dapat diperoleh
C. Aset pajak tangguhan yang diakui tidak boleh diturunkan nilainya
D. Aset pajak tangguhan dinilai sebesar nilai wajar pada tanggal pelaporan

220. Entitas H memiliki tanggal pelaporan 31 Desember 2014. Pada bulan Februari terdapat
beberapa kejadian yang berdampak material terhadap laporan keuangan. Audit laporan
keuangan diselesaikan 20 Maret 2015. Manakah dari kejadian tersebut yang memerlukan
penyesuaian atas laporan keuangan Entitas H?
A. Gudang milik Entitas H terbakar pada 1 Februari 2015, sehingga menghabiskan hampir
seluruh persediaan barang Entitas H.
B. Gudang Entitas C terbakar pada 1 Februari 2015, yang berakibat Entitas C bangkrut. Entitas
C memiliki utang yang signifikan kepada Entitas H
C. Entitas H memiliki utang jangka panjang yang akan jatuh tempo pada 2015, pada 1 Februari
diperoleh persetujuan pendanaan jangka panjang atas utang tersebut
D. Entitas H menerbitkan tambahan saham pada 1 Februari 2015

221. PSAK 55 mengatur bahwa pendapatan bunga dari kredit yang disalurkan dihitung
berdasarkan:
A. bunga kontrak
B. bunga kontrak dikurangi amortisasi
C. bunga efektif pada tanggal pelaporan
D. bunga efektif saat kredit diperoleh

222. Entitas A melakukan memiliki piutang kepada Entitas S sebesar Rp 400juta. Piutang tersebut
signifikan dalam ukuran perusahaan. Pada saat melakukan pengujian penurunan nilai, Piutang
Entitas S tidak mengalami penurunan nilai saat dilakukan pengujian secara individu. Atas piutang
Entitas S tersebut Entitas A akan melakukan hal berikut:
A. Tidak melakukan penurunan nilai karena sudah dilakukan penilaian dan terbukti tidak
mengalami penurunan nilai
B. Tetap melakukan penurunan nilai sesuai dengan kelompok piutang dengan karakteristik
yang sama
C. Tetap melakukan penurunan nilai dengan prosentase tertentu
D. Tidak melakukan penurunan nilai karena terbukti tidak ada indikasi penurunan nilai

223. Entitas sedang melakukan penelaahan atas penurunan nilai aset peralatan pabrik.
Pernyataan berikut yang tepat adalah:
A. Penurunan peralatan diakui jika nilai tercatat aset lebih tinggi dari nilai yang dapat
diperoleh kembali pada tanggal pelaporan
B. Penurunan peralatan diakui jika nilai tercatat aset lebih rendah dari nilai wajar aset pada
tanggal pelaporan
C. Penurunan peralatan diakui jika nilai tercatat aset lebih tinggi dari nilai wajar aset pada
tanggal pelaporan
D. Penurunan peralatan diakui jika nilai tercatat aset lebih rendah dari nilai yang dapat
diperoleh kembali pada tanggal pelaporan

224. Aset tetap memiliki harga perolehan Rp800.000juta dan akumulasi depresiasi sebesar
Rp300.000. Terdapat indikasi penurunan nilai karena aset tersebut tidak beroperasi sesuai
dengan rencana awal, namun aset tersebut masih dipakai. Aset tersebut jika dijual diperoleh
nilai wajar dikurangi biaya pelepasan sebesar Rp 400.000juta. Jika aset tersebut digunakan, nilai
kini dari penggunaan aset tersebut sebesar Rp 460.000juta. Kerugian nilai yang akan diakui
Entitas terkait aset tersebut adalah
A. Rp 100.000juta
B. Rp 60.000juta
C. Rp 40.000juta
D. Tidak ada penurunan nilai karena aset masih dipakai
Harga perolehan 800,000,000
Akumulasi penyusutan -300,000,000
Nilai tercatat 500,000,000

Nilai pakai/kini 460,000,000


Nilai wajar dikurangi biaya pelepasan 400,000,000
Nilai terpulihkan (nilai tertinggi antara nilai pakai dan harga wajar dikurangi biaya
untuk menjual) 460,000,000
Nilai tercatat 500,000,000
Rugi penurunan nilai 40,000,000

225. Aset berikut perlu dilakukan penelaahan penurunan nilai sesuai dengan PSAK 48 kecuali:
A. Persediaan
B. Patent
C. Investasi pada anak perusahaan
D. Peralatan

226. Entitas memiliki goodwill dari transasi kombinasi bisnis yang telah dilakukan pada 1 Januari
2013. Entitas pada 31 Desember 2014 mengakui penurunan nilai sebagai dampak kondisi
ekonomi yang berdampak pada penurunan harga komoditi. Pernyataan berikut yang tepat
adalah:
A. Pembalikan penurunan nilai tahun 2014 dapat dilakukan di periode berikutnya
B. Pembalikan penurunan nilai tahun 2014 tidak dapat dilakukan di periode berikutnya
C. Penurunan nilai hanya akan dilakukan jika terdapat indikasi penurunan nilai
D. Penurunan nilai akan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus

227. Manakah yang bukan merupakan tahapan dalam pengakuan pendapatan dari kontrak
pelanggan?
A. Menentukan harga transaksi
B. Mengidentifikasi kontrak
C. Mengidentifikasi kewajiban pelaksanaan
D. Mengidentifikasi jangka waktu pembayaran

228. Manakah yang bukan merupakan kriteria untuk menentukan kontrak dari dari pelanggan?
A. Hak setiap pihak dapat mengidentifikasi hak atas barang jasa yang dialihkan
B. Entitas kemungkinan besar akan menagih imbalan yang menjadi haknya
C. Entitas menyetujui kontrak tertulis
D. Kontrak memiliki substansi komersial

229. Kapankah pengakuan pendapatan dilakukan?


A. Saat kewajiban pelaksanaan diselesaikan
B. Saat imbalan dibayarkan
C. Saat kemungkinan manfaat ekonomi mengalir pada entitas
D. Sepanjang waktu sesuai penyerahan imbalan

230. Entitas memberikan tunjangan cuti yang diberikan untuk karyawan yang telah memiliki masa
kerja 10 tahun sebesar 10 kali gaji. Bagaimana pengakuan beban tunjangan cuti tersebut:
A. Diakui pada saat cuti tersebut diambil oleh pekerja
B. Dibagi masa kerja dan diakui sebagai beban iuran pasti
C. Diakui selama masa kerja dengan perhitungan aktuaria sebagai imbalan manfaat pasti
D. Diakui selama masa kerja namun tanpa perhitungan aktuaria dianggap sebagai bentuk
manfaat pasti

231. Entitas A melakukan penjualan secara konsinyasi atas produk yang dimiliki oleh Entitas Y.
Entitas A menerima jasa penjualan sebesar 20% dari nilai penjualan. Atas penjualan konsinyasi
tersebut mana pernyataan berikut yang kurang tepat?
A. Entitas A akan mengakui pembelian dari Entitas Y saat menerima barang konsinyasi.
B. Entitas A mengakui pendapatan sebesar harga jual produk saat barang dijual kepada
pelanggan
C. Entitas Y mengakui pendapatan saat barang dijual oleh Entitas A kepada pelanggan
D. Entitas A akan mengakui barang konsinyasi sebagai bagian dari persediaan perusahaan

232. Entitas A memiliki 40% kepemilkan pada Entitas B. Nilai investasi pada 31 Desember 2014
sebesar 800m. Entitas A pada 1 Januari 2015 membeli tambahan kepemilikan pada Entitas B
sebanyak 30% dengan harga beli 900m, sehingga total kepemilikan menjadi 70%. Berapakan nilai
investasi A pada Entitas B setelah tambahan akuisisi 30% tersebut?
A. 1.700m
B. 1.400m
C. 2.100m
D. Tidak ada jawaban benar
31-Dec-14 Entitas A memiliki 40% Entitas B 800,000,000,000
01-Jan-15 Entitas A memiliki 30% Entitas B 900,000,000,000
Nilai wajar entitas A memiliki 30% Entitas B:
(900,000,000,000/30%) 3,000,000,000,000
Kepemilikan lama (40%) dinilai kembali:
(3,000,000,000,000X40%) 1,200,000,000,000
Nilai tercatat investasi saham PT B
(1,200,000,000,000+900,000,000,000) 2,100,000,000,000

233. Entitas pada awal tahun 2014 membeli aset tetap dengan harga 4.000juta. Aset disusutkan
dengan metode garis lurus, selama 4 tahun tanpa nilai sisa menurut Akuntansi sedangkan
menurut pajak disusutkan selama 8 tahun dengan metode yang sama. Tarif pajak yang berlaku
25%. Pernyataan yang benar terkait dengan Akuntansi pajak atas aset tersebut pada laporan
keuangan 31 Desember 2015 adalah:
A. Liabilitas pajak tangguhan akan bersaldo 125juta
B. Liabilitas pajak tangguhan akan bersaldo 250juta
C. Aset pajak tangguhan akan bersaldo 125juta
D. Aset pajak tangguhan akan bersaldo 250juta
Akuntansi Pajak Perbedaan
Aset Tetap 4,000,000,000 4,000,000,000 0
Penyusutan 2014 1,000,000,000 500,000,000 -500,000,000
Penyusutan 2015 1,000,000,000 500,000,000 -500,000,000
Total penyusutan 2,000,000,000 1,000,000,000 -1,000,000,000
Aset Pajak Tangguhan 500,000,000 250,000,000 -250,000,000

234. Entitas A memiliki 30% kepemilkan pada Entitas B. Nilai investasi pada 31 Desember 2014
sebesar Rp 600m. Entitas A pada 1 Januari 2015 membeli tambahan kepemilikan pada Entitas B
sebanyak 25% dengan harga beli Rp 750m, sehingga total kepemilikan menjadi 55%. Berapakan
nilai investasi A pada Entitas B setelah tambahan akuisisi 25% tersebut?
A. Rp 1.100m
B. Rp 1.350m
C. Rp 1.650m
D. Rp 1.750m
Entitas A memiliki 30% Entitas B 600,000,000,000
Entitas A memiliki 25% Entitas B 750,000,000,000
Nilai wajar entitas A memiliki 30% Entitas B:
(750,000,000,000/25%) 3,000,000,000,000
Kepemilikan lama (30%) dinilai kembali:
(3,000,000,000,000X30%) 900,000,000,000
Nilai tercatat investasi saham PT B
(900,000,000,000+750,000,000) 1,650,000,000,000

235. Entitas memiliki peralatan yang dibeli pada 1 Januari 2013 dengan harga Rp200juta.
Peralatan didepresiasikan selama 4 tahun dengan nilai sisa Rp40juta. Pada 1 Juli 2015 peralatan
tersebut dijual. Entitas melaporkan dalam laporan laba rugi, keuntungan penjualan peralatan
sebesar Rp15juta. Berapakah kas yang yang diperoleh dari penjualan peralatan tersebut?
A. Rp 15juta
B. Rp 45juta
C. Rp 60juta
D. Rp 115juta
Peralatan 200,000,000
Nilai sisa 40,000,000
Net Peralatan 160,000,000
Penyusutan 2013 50,000,000
Penyusutan 2014 50,000,000
Total penyusutan 60,000,000
Saldo akhir peralatan 100,000,000
Keuntungan penjualan 15,000,000
Kas yang diterima 115,000,000
Esai

1. Suatu program pascakerja memberikan manfaat sebesar Rp 250,000,000 kepada seluruh


pekerjanya yang masih bekerja di entitas pada usia 55 tahun dengan masa kerja minimal 25
tahun. Bagaimana pengatribusian manfaat pascakerja pada setiap periode pemberian jasa?
Jawab:
Bagi pekerja yang bergabung dengan entitas di usia 30 tahun, manfaat pascakerja akan
diatribusikan sebesar Rp 10,000,000 per tahun.
Bagi pekerja yang bergabung dengan entitas sebelum berusia 30 tahun, masa kerja lebih dari 25
tahun tidak akan memberikan manfaat lebih banyak, sehingga manfaat pascakerja akan tetap
diatribusikan sebesar Rp 10,000,000 untuk 25 tahun pertama masa kerjanya.
Untuk seluruh pekerja, biaya jasa kini dan nilai kini kewajiban imbalan pasti akan
memperhitungkan kemungkinan para pekerja tetap bekerja di entitas tersebut serta tingkat
mortalitasnya untuk memprediksi masa kerjanya.

2. PT X memberikan program pascakerja dengan kontribusi sebesar 3.5% dari ekspetasi gaji masa
depan untuk setiap periode jasa yang diberikan oleh pekerja yang akan menjadi vested setelah 5
tahun masa kerja. Pada tanggal 1 Januari 2014, PT X meningkatkan kontribusinya menjadi 4.5%
dari ekspetasi gaji masa depan berlaku untuk masa kerja yang dimulai pada 1 Januari 2010.

Pada tanggal perubahan program, nilai kini tambahan manfaat dari jasa pekerja dalam periode 1
Januari 2010 sampai dengan 1 Januari 2014 adalah sebagai berikut:
Pekerja, masa kerja >= 5 tahun pada 1/1/2014 Rp 200,000,000
Pekerja, masa kerja < 5 tahun pada 1/1/2014 (rata2 masa kerja 3 tahun) Rp 150,000,000
Rp 350,000,000

Tentukan kapan dan bagaimana biaya jasa lalu diakui sebagai beban dalam Laporan Laba Rugi?
Jawab:
Tanggal 1 Januari 2015 adalah tanggal efektif pelaksanaan PSAK 24 (revisi 2013). Berdasarkan
PSAK tersebut, seluruh biaya jasa lalu harus diakui segera dalam laporan laba rugi tanpa
memperdulikan status vestingnya.
Adapun untuk pelaporan keuangan per tanggal 31 Desember 2014, PT X harus mengakui beban
jasa lalu sebagai berikut:
 Untuk pekerja yang sudah vested, Rp 200,000,000 langsung diakui sebagai biaya jasa dalam
laporan laba rugi
 Untuk pekerja yang non-vested, Rp 100,000,000 masih dapat diamortisasi selama 2 tahun
sehingga yang diakui dalam laporang laba rugi adalah sebesar Rp 50,000,000
 Sisa biaya jasa lalu sebesar Rp 50,000,000 untuk pekerja non-vested akan diakui dalam
laporan keuangan 2015

Vested adalah pekerja berhak menerima pembayaran atas hak yang tidak digunakan selama
masa kerja ketika hubungan kerja putus.
Non-vested adalah pekerja tidak berhak menerima pembayaran atas hak yang tidak digunakan
selama masa kerja ketika hubungan kerja putus.

3. PT X mengikuti seluruh peraturan ketenagakerjaan di Indonesia termasuk yang terkait dengan


PHK dan pemberian manfaat bagi pekerja. PT X menerapkan usia pensiun pada umur 55 tahun
bagi seluruh pekerjanya.
Bapak Andi adalah pekerja di PT X yang per tanggal 31 Desember 2013 telah berusia 52 tahun.
Bapak Andi telah bekerja di PT X selama 30 tahun. Gaji pokok bapak Andi di bulan Desember
2013 adalah Rp 8,500,000.

Dengan asumsi tingkat kenaikan gaji sebesar 6% per tahun, tingkat diskonto 10% per tahun,
serta Bapak Andi akan memiliki umur panjang dan tetap bekerja di PT X sampai dengan usia
pascakerja. Hitunglah berapa besarnya Nilai Kewajiban Imbalan Pasti yang harus dicadangkan
oleh PT X untuk Bapak Andi di periode pelaporan Desember 2013.
Jawab:
Gaji Masa Depan (A) Rp 8,500,000*(1+6%)^3 10,123,636.00
Pesangon (B) A*9*2 182,225,448.00
Penghargaan (C) A*10*1 101,236,360.00
Jumlah (D) B+C 283,461,808.00
Penggantian Hak (E) D*15% 42,519,271.20
Total Imbalan Masa Depan (F) A+D+E 336,104,715.20
Alokasi per Periode Jasa (G) F/(55 tahun-30 tahun) 13,444,188.61
Biaya Jasa Kini (H) G/(1+10%)^3 10,100,817.89
Kewajiban Awal (I) H/30 tahun 303,024,536.62
Jumlah (J) G+H 313,125,354.51
Biaya Bunga (K) J*10% 31,312,535.45
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti (L) J+K 344,437,889.96

4. PT ABC merupakan entitas yang didirikan di Indonesia yang pelaporan keuangannya berakhir
pada tanggal 31 Desember dan menggunakan rupiah sebagai mata uang fungsionalnya. Pada
tanggal 15 Mei 2012, PT ABC membeli barang seharga USD100,000 dari PT XYZ dimana kurs pada
saat itu USD 1 = Rp 9,900. PT XYZ merupakan entitas yang didirikan di Amerika yang
menggunakan USD sebagai mata uang fungsionalnya.
Berdasarkan PSAK 10, transaksi ini harus dicatat sesuai nlai tukar spot pada tanggal transaksi
sbb:
Db. Pembelian Rp 990,000,000
Cr. Utang Usaha Rp 990,000,000
(mencatat pembelian pada tanggal 15 Mei 2012)
5. Diasumsikan pada tanggal 31 Desember 2012 utang dagang PT ABC pada soal nomor 5 belum
dibayar. Kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 adalah USD 1=Rp10,500. Dengan
demikian utang usaha harus disajikan ulang menggunakan kurs penutup (31 Desember 2012)
sebesar Rp 1,050,000,000
Db. Rugi Kurs Rp 150,000,000
Cr. Utang Usaha Rp 150,000,000

6. Pada tanggal 5 Juni 2012 PT ABC juga melakukan transaksi pembelian sebidang tanah di Australia
untuk tujuan investasi. Sesuai dengan PSAK 13, PT ABC memutuskan menggunakan metode
biaya untuk memperhitungkan properti investasi tersebut. Biaya perolehan tanah adalah
sebesar USD 400,000 dimana kurs yang berlaku pada tanggal 5 Juni 2012 adalah USD 1 = Rp
9,500 sementara kurs yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2012 USD 1 = Rp 9,700
Dalam ilustrasi ini, properti investasi akan diakui pada tanggal 5 Juni 2012 sebesar Rp 38 miliar
(USD 4 jt X Rp 9,500). Karena properti investasi merupakan pos non moneter yang dicatat pada
nilai historis, maka penyajian nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah
tetap sebesar Rp 38 miliar sesuai dengan nilai pada tanggal transaksi.

7. Pada tanggal 1 Oktober 2012, PT ABC membeli kepemilikan saham beberapa entitas di Amerika
untuk tujuan spekulasi. Berdasarkan PSAK 35, perhitungan investasi dalam sekuritas dilakukan
berdasarkan nilai pasar (mark to market). Biaya investasi saham yang dikeluarkan PT ABC adalah
sebesar USD 120,000 dan harga tercatatnya pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar USD
165,000. Sementara nilai kurs pada tanggal 1 Oktober 2012 dan 31 Desember 2012 dan 31
Desember 2012 masing-masing adalah USD 1 = Rp 9,700 dan USD 1 = Rp 9,600.
Pada ilustrasi ini, investasi dalam sekuritas yang diakui pada tanggal 1 Oktober 2012 pada jumlah
Rp 1,164,000,000 (USD 120,000 X Rp 9,700).
Karena investasi dalam sekuritas merupakan pos non meneter, maka pada tanggal 31
Desember 2012 harus disajikan ulang menggunakan kurs penutup yaitu sebesar Rp
1,584,000,000 (USD 165,000 X Rp 9,600).

8. PT Batik merupakan entitas yang didirikan di Indonesia yang pelaporan keuangannya berakhir
pada tanggal 31 Desember dan menggunakan Rp sebagai mata uang fungsional. Pada tanggal 12
Juli 2012 PT Batik membeli barang senilai USD 10,000 dari PT Sam. PT Sam merupakan entitas
yang didirikan di Amerika yang menggunakan USD sebagai mata uang fungsional. Pada tanggal
20 November 2012 PT Batik melakukan pelunasan atas utang usahanya. Kurs pada tanggal 12 Juli
2012 dan 20 November 2012 masing-masing adalah USD 1 = Rp 9,400 dan USD 1 = Rp 9,700.
“Perspektif Satu Transaksi”
12 Juli 2012
Db. Persediaan Rp 94,000,000
Cr. Utang Usaha Rp 94,000,000

(mencatat pembelian)
20 November 2012
Db. Pembelian Rp 2,000,000
Cr. Utang Usaha Rp 2,000,000
(mencatat selisih kurs)
Db. Utang Usaha Rp 96,000,000
Cr. Kas Rp 96,000,000

(mencatat pelunasan utang)


“Perspektif Dua Transaksi”
12 Juli 2012
Db. Persediaan Rp 94,000,000
Cr. Utang Usaha Rp 94,000,000

(mencatat pembelian)
20 November 2012
Db. Rugi Kurs Rp 2,000,000
Cr. Utang Usaha Rp 2,000,000
(mencatat selisih kurs)
Db. Utang Usaha Rp 96,000,000
Cr. Kas Rp 96,000,000
(mencatat pelunasan utang)
9. Jika soal nomor 9 di atas baru dilunasi pada tanggal 8 Februari 2013 dimana kurs pada tanggal 31
Desember 2012 dan 8 Februari 2013 adalah sebesar Rp 9,500 dan Rp 9,700, maka pencatatan
akuntansi berdasarkan PSAK 10 (perspektif dua transaksi) adalah sebagai berikut:
12 Juli 2012
Db. Persediaan Rp 94,000,000
Cr. Utang Usaha Rp 94,000,000

(mencatat pembelian)
31 Desember 2012
Db. Rugi Kurs Rp 1,000,000
Cr. Utang Usaha Rp 1,000,000

(mencatat selisih kurs belum direalisasikan)


8 Februari 2012
Db. Rugi Kurs Rp 2,000,000
Cr. Utang Usaha Rp 1,000,000

(mencatat selisih kurs)


Db. Utang Usaha Rp 97,000,000
Cr. Kas Rp 97,000,000
(mencatat pelunasan utang)

10. PT INA merupakan sebuah induk entitas yang memiliki anak entitas di beberapa negara. PT INA
merupakan entitas yang didirikan di Indonesia yang menggunakan Rp sebagai mata uang
fungsional. PT CAN merupakan anak entitas PT INA yang terletak di Kanada. Mata uang
fungsional yang digunakan oleh PT CAN adala CAD, sementara mata uang lokal PT CAN adalah
CAD.
Dalam ilustrasi ini, mata uang fungsjional PT CAN sama dengan mata uang lokal sehingga proses
translasi dapat dilakukan.
11. Jika mata uang fungsional yang digunakan oleh PT CAN adalah Rp, sementara mata uang lokal PT
CAN adalah CAD maka mata uang fungsional PT CAN tidak sama dengan mata uang lokal
sehingga dilakukan proses reameasurement. Karena mata uang fungsional PT CAN sama dengan
uang fungsional PT INA, maka tidak ada proses tambahan translasi yang harus dilakukan.

12. Jika mata uang fungsional yang digunakan oleh PT CAN adalah SGD, sementara mata uang lokal
PT CAN adalah CAD, maka mata uang fungsional PT CAN tidak sama dengan mata uang lokal
sehingga dilakukan proses remeasurement. Karena mata uang fungsional PT CAN tidak sama
dengan mata uang fungsional PT INA, maka proses tambahan translasi harus dilakukan.

13. PT A melakukan uji penurunan nilai atas properti investasinya. Nilai tercatat sebesar Rp 200,000
dan jumlah terpulihkan Rp 180,000 (dimana Nilai Wajar lebih tinggi dari nilai pakai sebesar Rp
175,000) sehingga terjadi penurunan nilai sebesar Rp 20,000.
Jurnal yang akan dibuat:
Db. Kerugian penurunan nilai Rp 20,000
Kr. Akumulasi penurunan nilai Rp 20,000

14. Dalam suatu transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit dengan 5 kali pembayaran cicilan,
barang dikirim kepada pembeli setelah pembayaran cicilan ke-5. Kapan pendapatan dapat diakui
oleh penjual?
Jawab
Pendapatan diakui oleh penjual saat barang dikirimkan. Tetapi jika berdasarkan pengalaman
sebagian besar cicilan akan terbayar, maka pendapatan dapat diakui pada saat cicilan yang
jumlahnya signifikan telah diterima oleh penjual dan barang berada di tangan penjual dapat
diidentifikasikan dan siap untuk dikirim ke pembeli.
Terkait matching concept, pendapatan dan beban yang terkait dengan perolehan pendapatan
tersebut harus diakui pada periode yang sama. Jika beban terkait tidak dapat diukur dengan
andal, maka pendapatan tidak dapat diakui dan imbalan yang diterima diakui sebagai liabilitas.

15. PT Secure mengembangkan sistem pengamanan untuk hotel Z. Proses pengembangan memakan
waktu 8 bulan ditambah waktu pendampingan selama 6 bulan. Kapan pendapatan dapat diakui
oleh PT Secure?
Jawab
Biaya pengembangan sistem tersebut diakui sebagai pendapatan sesuai tahap penyelesaian
pengembangan termasuk penyelesaian jasa yang diberikan selama masa pendampingan.

16. PT A membeli lisensi penggunaan software akuntansi dari PT X. PT X tidak memiliki tanggung
jawab apapun setelah CD software dikirimkan kepada PT A, tetapi CD software tersebut dapat
ditukarkan apabila cacat sehingga installasi tidak dapat dilakukan. Bagaimana pengakuan
pendapatan yang dilakukan oleh PT X?
Jawab:
Pendapatan dapat diakui pada saat terjadinya penjualan, karena PT A memiliki secara penuh hak
penggunaan software tersebut setelah penjualan dan PT X tidak memiliki kewajiban terkait
setelah penjualan. Sesuai estimasi yang andal, PT X perlu mengakui kewajiban yang mungkin
muncul atas penukaran CD yang rusak.
17. Suatu kontraktor menandatangani kontrak harga tetap untuk membangun bangunan pencakar
langit dengan nilai kontrak Rp 5,000 berjangka waktu 3 tahun. Estimasi biaya awal adalah Rp
4,000.
Di akhir tahun 2, estimasi biaya kontrak meningkat menjadi Rp 4,150. Pada tahun 3 pelanggan
menyetujui penyimpangan yang menghasilkan kenaikan pendapatan kontrak sebesar Rp 300 dan
total biaya diestimasikan menjadi Rp 4,200.
Total biaya riil yang terjadi sampai akhir tahun 1 adalah Rp 1,500 (termasuk Rp 100 yang
digunakan untuk membeli bahan bangunan yang akan dipakai di tahun 2), serta Rp 3,300 dan Rp
4,200 pada akhir tahun 2 dan 3.
Kontraktor menentukan tahap penyelesaian kontrak dengan membandingkan biaya kontrak
sampai periode berjalan dengan estimasi biaya kontrak terakhir. Tagihan disampaikan sebesar
Rp 2,000, Rp 2,000 dan Rp 1,300 pada tahun 1, 2 dan 3. Pelanggan membayar jumlah terutang
pada tahun berjalan.
Tentukan laba yang diakui setiap tahunnya dan buatlah jurnal yang diperlukan
Jawab:
Tabel 1: persentase penyelesaian
Deskripsi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

(a) Jumlah semua pendapatan yang disetujui dalam kontrak 5,000 5,000 5,000
(b) Penyimpangan - - 300
(c) Total pendapatan kontrak (a+b) 5,000 5,000 5,300

(d) Biaya kontrak sampai periode ini 1,400 2,982 4,200


(e) Biaya kontrak untuk penyelesaian 2,600 1,218 -
(f) Total estimasi biaya kontrak (d+e) 4,000 4,200 4,200

(g) Estimasi laba (c-f) 1,000 800 1,100

(h) Tahap penyelesaian 33% 71% 100%

Tabel 2: penghitungan laba


Sampai saat Diakui tahun Diakui tahun
Deskripsi
ini sebelumnya berjalan
Tahun 1
Pendapatan (33%*5,000) 1,667 - 1,667
Beban (33%*4,000) 1,333 - 1,333
Laba 333 - 333

Tahun 2
Pendapatan (71%*5,000) 3,550 1,667 1,883
Beban (71%*4,200) 2,982 1,333 1,649
Laba 568 333 235

Tahun 3
Pendapatan 5,300 3,550 1,750
Beban 4,200 2,982 1,218
Laba 1,100 568 532

Jurnal

Deskripsi Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3

Mencatat biaya aktual konstruksi


Db. Konstruksi dalam proses 1,333 1,649 1,218
Kr. Kas, utang gaji, dll 1,333 1,649 1,218

Mencatat tagihan
Db. Piutang 2,000 2,000 1,300
Kr. Tagihan konsruksi 2,000 2,000 1,300

Mencatat pembayaran piutang


Db. Kas 2,000 2,000 1,300
Kr. Piutang 2,000 2,000 1,300

Mengakui pendapatan dan biaya konstruksi


Db. Konstruksi dalam proses 333 235 532
Db. Biaya konstruksi 1,333 1,649 1,218
Kr. Pendapatan konstruksi 1,667 1,883 1,750

Mencatat penyelesaian konstruksi


Db. Tagihan konstruksi 5,300
Kr. Konstruksi dalam proses 5,300

18. Suatu entitas memiliki mesin yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2010 seharga Rp 100,000,000.
Mesin tersebut diperkirakan memiliki umur manfaat 10 tahun dengan nilai sisa Rp 10,000,000.
Pada tanggal 1 Januari 2013, terjadi perubahan estimasi, dimana umur manfaat mesin
diperkirakan masih tersisa 8 tahun lagi dan tanpa nilai sisa. Temukan perlakuan akuntansi yang
tepat untuk perubahan ini.
Jawab:
Dengan menggunakan metode garis lurus, jumlah tercatat mesin sebelum penyusutan tanggal 1
January 2013:
Harga Perolehan 100,000,000
Estimasi nilai sisa 10,000,000
Jumlah terdepresiasi 90,000,000
Estimasi umur manfaat 10
Depresiasi per tahun 9,000,000
Jumlah tercatat setelah depresiasi 31 Desember 2012:

= Rp 100,000,000 – (3 X Rp 9,000,000) = Rp 73,000,000


Jumlah depresiasi per tahun mulai 2013 adalah

= Rp 73,000,000 / ((10-8) + (10-3)) = Rp 8,111,111


Tidak diperlukan penyesuaian untuk pencatatan tahun sebelumnya, karena perubahan estimasi
diperlakukan prospektif. Namun jika dampak perubahan tersebut dianggap signifikan, entitas
dapat mengungkapkan efek dari perubahan beban depresiasi terhadap laba bersih terhadap
periode-periode yang terpengaruh.

19. Selama 2013, PT A menemukan bahwa suatu beban dibayar di muka yang dibayarkan pada
tahun 2011 sebesar 1,000 belum pernah diakui dalam laba atau rugi. Beban yang seharusnya
telah diakui pada tahun 2011 dan 2012 adalah 100 dan 200. Sementara itu beban terkait pada
tahun 2013 adalah 300. Kesalahan tersebut dianggap material.
Diketahui data laporan keuangan 2013 sebelum diterbitkan dan data 2012 adalah sbb:
2013 (draft) 2012
Pendapatan 9,000 6,000
Beban -7,000 -4,500
Laba Bersih 2,000 1,500

Saldo laba awal tahun 20,000 18,500


Laba tahun berjalan 2,000 1,500
Saldo laba akhir tahun 22,000 20,000

Tentukan perlakuan akuntansi yang tepat untuk kasus tersebut.


Jawab:
Dengan asumsi dianggap praktis, koreksi dan penyajian komparatif dibuat sejak 2012.

Jurnal yang diperlukan adalah sebagai berikut:


2012 Db. Saldo laba 100
Db. Beban 200
Kr. Beban dibayar dimuka 300
2013 Db. Beban 300
Kr. Beban dibayar dimuka 300

Laporan Keuangan 2012 perlu disajikan Kembali dan draft 2013 perlu diperbaiki sebagai berikut:
2012 (disajikan
2013
kembali)
Pendapatan 9,000 6,000
Beban -7,300 -4,700
Laba Bersih 1,700 1,300

Saldo laba awal tahun (disajikan sebelumnya) 0 18,500


Koreksi kesalahan periode lalu 0 -100
Saldo laba awal tahun setelah koreksi 19,700 18,400
Laba tahun berjalan 1,700 1,300
Saldo laba akhir tahun 21,400 19,700

20. Suatu entitas membeli peralatan dengan biaya perolehan 100 pada tanggal 1 Januari 2011.
Entitas tersebut memperkirakan umur manfaat mesin adalah 5 tahun dan disusutkan dengan
metode garis lurus. Jika peraturan pajak mengharuskan aset jenis tersebut disusutkan selama 4
tahun dengan metode garis lurus, maka akan terdapat perbedaan antara jumlah tercatat dan
DPP peralatan tersebut.
Perbedaan temporer yang timbul adalah sebagai berikut:
Periode Jumlah Tercatat Dasar Pengenaan Pajak Perbedaan Temporer
31 Desember 2011 80 75 5
31 Desember 2012 60 50 10
31 Desember 2013 40 25 15
31 Desember 2014 20 0 20
31 Desember 2015 0 0 0

Karena penyusutan akuntansi lebih lambat daripada penyusutan pajak, maka akan timbul
liabilitas pajak tangguhan, dengan asumsi tarif pajak sebesar 30%, sebagai berikut:
31 Desember 2011 = 30% X 5 = 1.5
31 Desember 2012 = 30% X 10 = 3
31 Desember 2013 = 30% X 15 = 4.5
31 Desember 2014 = 30% X 20 = 6
31 Desember 2015 = 0

21. PT MNO menerima sewa dibayar dimuka pada tanggal 1 Januari 2011 untuk jangka waktu 4
tahun sebesar 100. Untuk tujuan pajak, pendapatan sewa tersebut dikenakan dengan basis kas.
Dalam hal ini, DPP sewa diterima dimuka adalah nol, sehingga perbedaan temporer yang muncul
adalah sebesar 100. dengan asumsi tarif pajak 30%, maka aset pajak tangguhan yang timbul
adalah 30 (30% X 100). Perbedaan temporer dan aset pajak tangguhan ini akan habis pada akhir
tahun 2014.

22. PT ABC mengakuisisi PT XYZ pada tahun 2011 dengan membayar kas sejumlah 400. Pada saat
akuisisi posisi keuangan PT XYZ terdiri atas:
Persediaan 150
Piutang usaha 100

Modal saham 250


Nilai wajar persediaan pada saat akuisisi disepakati sebesar 200, tetapi peraturan pajak tidak
mengakui perbedaan nilai wajar dengan jumlah tercatat tersebut, sehingga hal ini menimbulkan
liabilitas pajak tangguhan yang akan meningkatkan nilai goodwill.
Dengan asumsi pajak 30%, maka liabilitas pajak tangguhan yang muncul adalah sebesar 15 = 30%
X (200-150). dan jurnal untuk mencatat transaksi akuisisi tersebut adalah sebagai berikut:
Db. Persediaan 200
Db. Piutang usaha 100
Db. Goodwill 115
Kr. Kas 400
Kr. Liabilitas pajak tangguhan 15

23. PT DEF membeli tanah senilai 2,000 pada tahun 2011. Tanah tersebut direvaluasi menjadi 2,100
pada tanggal 31 Desember 2012, tetapi kenaikan yang sama tidak dikenakan pada DPP. Hal ini
menimbulkan liabilitas pajak tangguhan yang mengurangi surplus revaluasi. Tanah tersebut
kemudian dijual pada tahun 2014 dengan nilai 2,250.
Dengan asumis tarif pajak 30%, jurnal yang diperlukan pada saat revaluasi 2012 dan penjualan
2014 adalah sebagai berikut:
2012 Revaluasi
(1) Db. Tanah 100
Kr. Surplus revaluasi 100
(2,100 - 2,000)
(2) Db. Surplus revaluasi 30
Kr. Liabilitas pajak tangguhan 30
(30% X 100)
2014 Penjualan
(1) Db. Kas 2,250
Kr. Tanah 2,100
Kr. Keuntungan penjualan tanah 150
Realisasi surplus revaluasi
(2) Db. Surplus revaluasi 70
Kr. Saldo Laba 70
(100 - 30)
Konsekuensi Pajak
(3) Db. Beban pajak (30% X 150) 45
Db. Liabilitas pajak tangguhan 30
Kr. Utang pajak 30% X (2,250 - 2,000) 75

24. Suatu perusahaan mengalami rugi 6,000 pada tahun 2011 dan kemudian membukukan laba
sebelum pajak 10,000 pada tahun 2012.
Pada tahun 2011, perusahaan tidak memiliki utang pajak, karena tidak ada pendapatan kena
pajak.
Pendapatan kena pajak perusahaan pada tahun 2012 adalah 4,000 setelah mengkompensasi rugi
yang terjadi pada tahun sebelumnya.
Dengan asumsi tarif pajak 30%, jurnal yang diperlukan pada 2 tahun tersebut adalah:
2011 Db. Aset pajak tangguhan 1,800
Kr. Pendapatan pajak kini 1,800
(30% X 6,000)
2012 Db. Beban pajak tangguhan 1,800
Db. Beban pajak kini (10,000 - 6,000) X 30% 1,200
Kr. Aset pajak tangguhan 1,800
Kr. Utang pajak 1,200

25. Pada bulan Desember 2011, tarif pajak diumumkan akan mengalami penurunan, dari 30% yang
berlaku saat ini menjadi 25% yang akan berlaku tanggal 1 Januari 2012. PT X membukukan
penghasilan kena pajak sebesar 1,000 pada tahun 2011. Perbedaan temporer kena pajaknya
meningkat sebesar 100 selama 2011, dimana pada akhir tahun 2010 jumlahnya adalah 300.
Utang pajak 2011 dihitung dengan menggunakan tarif 30%, sementara liabilitas pajak tangguhan
yang muncul di tahun 2011 dihitung dengan tarif 25%. Jurnal yang diperlukan adalah sbb:
Db. Beban Pajak 325
Kr. Utang pajak 300

Kr. Liabilitas pajak tangguhan 25


Total liabilitas pajak tangguhan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah 115 = (30% X 300) + (25%
X 100)

26. Pada tanggal 25 Juni 2011, PT A berniat membeli 1,000,000 lembar saham dengan harga Rp
3,000,000,000. Pada tanggal 5 Juli 2011 (tanggal penyelesaian), nilai wajar saham tersebut
adalah Rp 3,400,000,000. Saham tersebut diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan.
Tahun buku PT A berakhir pada 31 Desember.
Berdasarkan akuntansi tanggal perdagangan, berikut adalah jurnal yang akan dibuat oleh PT A:
25 Juni 2011
Db. Investasi dalam saham 3,000,000,000
Kr. Utang usaha 3,000,000,000
5 Juli 2011
Db. Utang usaha 3,000,000,000

Kr. Kas 3,000,000,000


Db. Investasi dalam saham 400,000,000

Kr. Keuntungan belum terealisasi 400,000,000


Apabila PT menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian, berikut ini adalah jurnal:
25 June 2011
Tidak ada jurnal
5 Juli 2011
Db. Investasi dalam saham 3,400,000,000
Kr. Kas 3,000,000,000
Kr. Keuntungan belum terealisasi 400,000,000
27. Mengacu pada soal nomor 29 di atas, apabila tahun buku PT A berakhir pada 30 Juni dan bukan
31 Desember, sedangkan nilai wajar saham pada tanggal 30 Juni adalah Rp 3,100,000,000, maka
jurnal yang harus dibuat oleh PT A berdasarkan tanggal perdagangan adalah:

25 Juni 2011
Db. Investasi dalam saham 3,000,000,000
Kr. Utang usaha 3,000,000,000
30 Juni 2011
Db Investasi dalam saham 100,000,000
Kr. Keuntungan belum terealisasi 100,000,000
5 Juli 2011
Db. Utang usaha 3,000,000,000

Kr. Kas 3,000,000,000


Db. Investasi dalam saham 300,000,000

Kr. Keuntungan belum terealisasi 300,000,000


Apabila PT menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian, berikut ini adalah jurnal:
25 June 2011
Tidak ada jurnal
30 Juni 2011
Db Piutang lainnya 100,000,000
Kr. Keuntungan belum terealisasi 100,000,000
5 Juli 2011
Db. Investasi dalam saham 3,400,000,000
Kr. Kas 3,000,000,000
Kr. Piutang lainnya 100,000,000

Kr. Keuntungan belum terealisasi 300,000,000

28. Pada tanggal 30 Desember 2011, PT K (dengan tahun buku yang berakhir pada 31 Desember)
menjual investasinya dalam sekuritas tersedia untuk dijual kepada PT I seharga Rp
20,000,000,000 dengan ketentuan bahwa PT K memiliki kewajiban untuk membeli kembali
investasi tersebut seharga Rp 21,000,000,000 pada atau sebelum 30 Desember 2012.
Dalam soal ini, karena eksposur PT K terhadap variabilitas dalam nilai kini atas arus kas neto yang
berasal dari investasi tersebut tidak berubah. PT K secara substansial dianggap tetap memiliki
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan sekuritas tersedia untuk dijual ini. Akibatnya, PT K
tidak boleh menghentikan pengakuan aset keuangannya. Berdasarkan subtansi mengungguli
bentuk, transaksi ini harus dicatat sebagai transaksi pembiayaan dan bukan transaksi penjualan.
Oleh karena itu jurnal yang dibuat oleh PT K (dengan asumsi bahwa PT membeli Kembali
investasinya pada 30 Desember 2012) adalah sebagai berikut:
30 Desember 2011
Db. Kas 20,000,000,000
kr. Utang pinjaman 20,000,000,000
30 Desember 2012
Db. Utang pinjaman 20,000,000,000
Db. Beban bunga 1,000,000,000
Kr. Kas 21,000,000,000

29. Pada tanggal 30 April 2011, PT A menjual investasinya dalam sekuritas diperdagangkan, yang
dicatat dalam bukunya sebesar Rp 7,000,000 kepada PT Y seharga Rp 10,000,000.
Dalam soal ini, PT A tidak lagi terekspos dengan perubahan nilai kini arus kas neto investasi
tersebut. Oleh karena itu, PT A secara subtansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat
atas kepemilikan sekuritas diperdagangkan kepada PT Y. Akibatnya, PT A harus menghentikan
pengakuan atas investasinya tersebut. Jurnal yang dibuat oleh PT A pada tanggal 30 April 2011:
Db. Kas 10,000,000,000
Kr. Investasi diperdagangkan 7,000,000,000
Kr. Keuntungan atas pelepasan investasi 3,000,000,000

30. PT Berdikari melepas salah satu aset keuangan yang berupa instrumen utang kepada PT Mandiri
sebesar Rp 350,000,000 dan memberikan jaminan kepada PT Mandiri untuk mengganti seluruh
kemungkinan gagal bayar pihak penerbit instrumen utang tersebut.
Dalam soal ini, jaminan yang diberikan oleh PT Berdikari menjadikan entitas tersebut dianggap
secara substansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan instrumen utang
itu. Dengan demikian, transfer semacam ini tidak memenuhi kualifikasi sebagai penghentian
pengakuan dan mengharuskan PT Berdikari untuk tetap mengakui instrumen utang tersebut
pada laporan posisi keuangannya. Pembayaran yang diterima dari PT Mandiri akan dicatat sbb:
Db. Kas 350,000,000
Kr. Liabilitas keuangan 350,000,000

31. Pada tanggal 5 April 2011, PT A melepas instrumen ekuitas Panda Group yang diklasifikasikan
sebagai tersedia untuk dijual dengan ketentuan sebagai berikut:
 Apabila nilai wajar saham Panda Group adalah Rp 1,980/lembar saham. PT A akan melepas
seluruh investasinya di saham Panda Group sebesar Rp 2,000/lembar saham dan secara
bersamaaan menerbitkan opsi jual dengan jangka waktu 1 tahun yang memiliki harga
eksekusi Rp 2,050/lembar saham.
 Pada tanggal pelaporan, nilai wajar saham Panda Group menjadi Rp 2,100/lembar saham.
 PT A dianggap masih memiliki pengendalian atas aset yang ditransfer tersebut.
Dalam soal ini, PT A tetap mengakui aset yang ditransfer sebesar keterlibatan berkelanjutan atas
aset tersebut serta mengakui liabilitas keuangan terkait. Berdasarkan ketentuan dalam PSAK 55,
aset yang ditransfer dan liabilitas terkait akan diukur berdasarkan jumlah yang mencerminkan
hak dan kewajiban yang masih dimiliki oleh PT A. Ketika PT A melepas saham Panda Group dan
secara bersamaan menerbitkan opsi jual, maka PT A secara substansi dianggap sedang
melakukan kegiatan pembiayaan. Jurnal yang dicatat oleh PT A sebagai berikut:
Db. Kas 2,000
Db. Cadangan investasi tersedia untuk dijual 50
Kr. Keuntungan atas pelepasan investasi 2,050
Perbedaan antara harga eksekusi dan harga jual saham Panda Group, yaitu sebesar Rp 50,
mencerminkan beban pembiayaan yang harus diakui sepanjang jangka waktu opsi jual, atau
dalam hal ini dapat dipersamakan dengan periode pembiayaan.
PT A tidak memiliki hak untuk mengakui peningkatan nilai wajar saham di atas harga eksekusi-
nya. Oleh karena itu, nilai saham pada tanggal pelaporan harus diukur dengan membandingkan
mana yang terendah antara (a) harga eksekusi, dan (b) nilai wajar saham. Karena pada tanggal
pelaporan harga eksekusi saham lebih rendah daripada nilai wajarnya, maka harga eksekusi itu
harus digunakan untuk mengukur saham tersebut dalam laporan posisi keuangan. Oleh karena
itu, PT A akan membuat jurnal berikut untuk menyesuaikan saldo aset keuangannya:
Db. Investasi tersedia untuk dijual (Rp 2,050-Rp 1,980) 70
Kr. Cadangan investasi tersedia untuk dijual 70
32. Pada tanggal 1 Januar 2011, PT F memberikan pinjaman sebesar Rp 50,000,000 dengan jangka
waktu 3 tahun kepada PT S. Tingkat bunga atas pinjaman tersebut adalah 4% per tahun
sementara tingkat bunga pasar atas pinjaman sejenis adalah 6%.
Dalam soal ini, pada pengakuan awal PT F harus mengakui pinjaman yang diberikan pada nilai
wajarnya. Nilai wajar pinjaman yang diberikan oleh PT F dapat diestimasi sebagai nilai kini dari
seluruh arus kas pinjaman tersebut yang didiskontokan menggunakan tingkat bunga pasar. Oleh
karena itu nilai wajar pinjaman yang diberikan PT F dapat dihitung sebagai berikut:

Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Kini


2011 2,000,000 1/(1+6%)^1 0.943396 1,886,792
2012 2,000,000 1/(1+6%)^2 0.889996 1,779,993
2013 2,000,000 1/(1+6%)^3 0.839619 1,679,239
2014 50,000,000 1/(1+6%)^3 0.839619 41,980,964
Total Nilai Kini Arus Masa Depan 47,326,988
Jurnal yang dibuat oleh PT F pada pengakuan awal pinjaman yang diberikan tersebut adalah:
Db. Pinjaman yang diberikan 47,326,988
Db. Keuntungan atau kerugian 2,673,012
Kr. Kas 50,000,000

33. PT X mengakuisisi saham berikut ini di bursa efek pada 30 November 2011 yang hendak
dijualnya pada awal tahun 2012 untuk memanfaatkan perubahan harga saham yang
diperkirakan akan terjadi:
 100,000 saham biasa PT E seharga Rp 2,000/lembar saham plus biaya transaksi sebesar Rp
3,000,000 dan
 200,000 saham biasa PT L seharga Rp 3,000/lembar saham plus biaya transaksi sebesar Rp
5,000,000
Pada tanggal pelaporan (31 Desember 2011), kedua saham tersebut memiliki kuotasi harga di
bursa efek sebagai berikut:
Saham biasa PT E Rp 1,500/lembar
Sahama biasa PT L Rp 4,000/lembar
Dalam soal ini, investasi dalam saham tersebut akan diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan dan perlakuan akuntansinya sebagai berikut:
30 November 2011
Db. Investasi dalam sekuritas diperdagangkan 800,000,000
Db. Beban 8,000,000
Kr. Kas 808,000,000
31 Desember 2011
Db. Investasi dalam sekuritas diperdagangkan 150,000,000
Kr. Keuntungan atau kerugian 150,000,000
Perhitungan keuntungan atau kerugian pada tanggal pelaporan adalah sebagai berikut:
Biaya Perolehan Nilai Wajar Keuntungan/Kerugian
PT E 200,000,000 150,000,000 -50,000,000
PT L 600,000,000 800,000,000 200,000,000
Total 800,000,000 950,000,000 150,000,000
Dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember 2011, investasi dalam sekuritas diperdagang-
kan akan disajikan pada nilai wajarnya, yaitu Rp 950,000,000. Dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain, keuntungan sebesar Rp 200,000,000 dan kerugian sebesar Rp
50,000,000 akan dicatat sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian neto untuk tahun
berjalan.
34. Pada 1 Januari 2011 PT ABC membayar Rp 104,330,000 untuk mengakuisisi obligasi yang
memiliki nilai nominal sebesar Rp 100,000,000, tingkat bunga kupon adalah 6% dan dibayarkan
setiap tanggal 31 Desember. Tingkat bunga pasar untuk obligasi serupa adalah 5%. Obligasi ini
akan jatuh tempo pada tanggal 31 Desember 2015. PT ABC berniat dan memiliki kemampuan
untuk memiliki obligasi tersebut hingga jatuh tempo dan karenanya mengklasifikasikan obligasi
tersebut sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
Dalam soal ini, nilai tercatat investasi dan keuntungan/kerugiannya untuk setiap periode yang
relevan akan ditentukan dengan menggunakan metode suku bunga efektif sebagai berikut:

Tahun yang Penghasilan Bunga yang Amortisasi Nilai tercatat Nilai Nominal
berakhir pada Bunga diterima premium (A) (B)
5% X Saldo A 6% X B 100,000,000
104,330,000
31-Dec-11 5,216,500 6,000,000 783,500 103,546,500
31-Dec-12 5,177,325 6,000,000 822,675 102,723,825
31-Dec-13 5,136,191 6,000,000 863,809 101,860,016
31-Dec-14 5,093,001 6,000,000 906,999 100,953,017
31-Dec-15 5,047,651 6,000,000 952,349 100,000,668
Jurnal yang dibuat oleh PT ABC adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011
Db. Investasi dalam obligasi 104,330,000
Kr. Kas 104,330,000
31 Desember 2011
Db. Kas 6,000,000
Kr. Investasi dalam obligasi 783,500
Kr. Penghasilan bunga 5,216,500
31 Desember 2012
Db. Kas 6,000,000
Kr. Investasi dalam obligasi 822,675
Kr. Penghasilan bunga 5,177,325
31 Desember 2013
Db. Kas 6,000,000
Kr. Investasi dalam obligasi 863,809
Kr. Penghasilan bunga 5,136,191
31 Desember 2014
Db. Kas 6,000,000
Kr. Investasi dalam obligasi 906,999
Kr. Penghasilan bunga 5,093,001
31 Desember 2015
Db. Kas 6,000,000
Kr. Investasi dalam obligasi 952,349
Kr. Penghasilan bunga 5,047,651
Db. Kas 100,000,000
Kr. Investasi dalam obligasi 100,000,000

35. Melanjutkan soal 37, diasumsikan setelah melunasi pembayaran bunga kedua pada 31
Desember 2012 pihak penerbit obligasi mengumumkan bahwa akibat kesulitan keuangan, suku
bunga kupon obligasi akan dikurangi menjadi 1% (yang sebelumnya 6%) untuk setiap tahun
selama 3 tahun mendatang, tanpa adanya perubahan pada nilai nominal (tetap Rp 100,000,000).
Sebelum menyimpulkan bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, kitas harus membanding-
kan antara nilai buku obligasi dan nilai kini estimasi arus kas setelah adanya modifikasi ketentuan
obligasi. Apabila perbedaan di antara keduanya melebihi 10% dari nilai buku obligasi saat uji
penurunan nilai dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa penurunan nilai telah terjadi, dan PT
ABC harus mengakui kerugian penurunan nilai atas investasinya di obligasi tersebut. Dalam
menghitung nilai kini estimasi arus kas masa depan, bunga dan pokok obligasi yang akan
diterima dari obligasi tersebut akan didiskontokan dengan menggunakan tingkat suku bunga
efektif awal (yaitu 5%). Perhitungannya adalah sebagai berikut:
Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Kini
2013 1,000,000 1/(1+5%)^1 0.952381 952,381
2014 1,000,000 1/(1+5%)^2 0.907029 907,029
2015 1,000,000 1/(1+5%)^3 0.863838 863,838
2015 100,000,000 1/(1+5%)^3 0.863838 86,383,760
Total Nilai Kini Arus Masa Depan 89,107,008

Nilai buku obligasi pada 31 Desember 2012 adalah Rp 102,723,825. Selisih antara nilai buku dan
nilai kini estimasi arus kas masa depan adalah Rp 13,616,817 (Rp 102,723,825 – Rp 89,107,008)
melebihi 10% dari nilai buku obligasi tersebut. Oleh karena itu penurunan nilai telah terjadi. PT
ABC akan membuat jurnal berikut ini untuk mengakui kerugian penurunan nilai:
31 Desember 2012
Db. Kerugian penurunan nilai 13,616,817

Kr. Investasi dalam obligasi dimiliki hingga jatuh tempo 13,616,817


Tahun yang Penghasilan Bunga yang Amortisasi Nilai tercatat Nilai Nominal
berakhir pada Bunga diterima premium (A) (B)
5% X Saldo A 6% X B 100,000,000
89,107,008
31-Dec-13 4,455,000 1,000,000 3,455,000 92,562,008
31-Dec-14 4,628,000 1,000,000 3,628,000 96,190,008
31-Dec-15 4,810,000 1,000,000 3,810,000 100,000,008

Jurnal yang akan dicatat oleh PT ABC selama 3 tahun mendatang adalah berikut ini:
31 Desember 2013
Db. Kas 1,000,000
Db. Investasi dalam obligasi 3,455,000
Kr. Penghasilan bunga 4,455,000
(5% X Rp 89,107,000)
31 Desember 2014
Db. Kas 1,000,000
Db. Investasi dalam obligasi 3,628,000
Kr. Penghasilan bunga 4,628,000
(5% X (Rp 89,107,000 + Rp 3,455,350))
31 Desember 2013
Db. Kas 1,000,000
Db. Investasi dalam obligasi 3,810,000
Kr. Penghasilan bunga 4,810,000
(5% X (Rp 89,107,000 + Rp 3,455,350+3,628,000))

Db. Kas 100,000,000


Kr. Investasi dalam obligasi 100,000,000

36. Pada 5 November 2011 PT ABC menjual barang seharga Rp 25,000,000 kepada PT XYZ dengan
periode kredit 90 hari. Diasumsikan bahwa tidak ada masalah dalam penagihan hingga tanggal
pelaporan (31 Desember 2011). Maka jurnal yang harus dibuat oleh PT ABC adalah:
5 November 2011
Db. Piutang dagang 25,000,000
Kr. Penjualan 25,000,000
31 Desember 2011
Tidak ada jurnal
Piutang dagang akan dicatat dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember 2011 sebesar
jumlah yang akan ditagih yaitu Rp 25,000,000

37. Pada tanggal 30 November 2011, PT XYZ mengakuisisi 100,000 saham biasa PT DEF seharga Rp
2,000/lembar saham plus biaya transaksi sebesar Rp 3,000,000 dan 200,000 saham biasa PT LMN
seharga Rp 3,000/lembar saham plus biaya transaksi sebesar Rp 5,000,000. Saham-saham
tersebut dibeli dengan tujuan sebagai investasi jangka panjang dan karenanya diklasifikasikan
sebagai sekuritas tersedia untuk dijual.
Pada tanggal pelaporan, kedua saham tersebut memiliki kuotasi harga di bursa efek sbb:
31 Des 2011 31 Des 2012
Saham Biasa PT DEF Rp 1,500/lembar Rp 1,300/lembar
Saham Biasa PT LMN Rp 4,000/lembar Rp 3,000/lembar
Dalam contoh ini, perlakuan akuntansinya adalah sebagai berikut:
30 November 2011
Db. Investasi dalam sekuritas tersedia dijual 808,000,000
Kr. Kas 808,000,000
31 Desember 2011
Db. Investasi dalam sekuritas tersedia dijual 142,000,000

Kr. Akumulasi keuntungan/kerugian belum terealisasi 142,000,000


Perhitungan akumulasi keuntungan/kerugian belum terealisasi pada 31 Desember adalah:
Biaya Perolehan Nilai Wajar Keuntungan/Kerugian
PT DEF 203,000,000 150,000,000 -53,000,000
PT LMN 605,000,000 800,000,000 195,000,000
Total 808,000,000 950,000,000 142,000,000

Dalam laporan posisi keuangan per 31 Desember 2011, investasi dalam sekuritas tersedia untuk
dijual akan disajikan pada nilai wajarnya, yaitu Rp 950,000,000. Akumulasi keuntungan/kerugian
belum terealisasi sebesar Rp 142,000,000 akan disajikan dalam pos penghasilan komprehensif
lain yang merupakan bagian dari ekuitas dalam laporan posisi keuangan.
Jurnal pada 31 Desember 2012 adalah
Db. Akumulasi keuntungan/kerugian belum terealisasi 200,000,000

Kr. Investasi dalam sekuritas tersedia dijual 200,000,000


Nilai Wajar
Keuntungan/Kerugian
31 Des 2011 31 Des 2012
PT DEF 150,000,000 130,000,000 -20,000,000
PT LMN 800,000,000 620,000,000 -180,000,000
Total 950,000,000 750,000,000 -200,000,000

38. Pada tanggal 1 Mei 2011, PT X yang memiliki mata uang fungsional rupiah dan memiliki tanggal
pelaporan 31 Desember, menjual barang kepada PT Y, yang memiliki mata uang fungsional dolar
Singapura, dengan tagihan sebesar SGD 10,000 pada 30 Oktober 2011. Nilai tukar antara SGD
dan Rp pada tanggal-tanggal terkait adalah:
Tanggal Kurs spot Kurs forward
(6 bulan)
1 Mei 2011 2,200 2,100
30 Oktober 2011 2,050 -

Skenario A
PT X memutuskan untuk tidak melindungi nilai eksposur nilai tukar. Jurnal yang akan dibuat oleh
PT X adalah sebagai berikut:
1 Mei 2021
Db. Piutang dagang 22,000,000
Kr. Penjualan 22,000,000
(mencatat penjualan)
30 Oktober 2021
Db. Kas 20,500,000
Db. Rugi selisih kurs 1,500,000

Kr. Piutang dagang 22,000,000


(mencatat penerimaan uang)
Akibat perubahan nilai tukar yang tidak menguntungkan, PT X menderita kerugian sebesar Rp
1,500,000

Skenario B
PT Memutuskan untuk melindungi nilai eksposur nilai tukar dengan memiliki kontrak forward
untuk menjual SGD 10,000 pada 30 Oktober 2011. PT X juga memutuskan untuk menerapkan
akuntansi lindung nilai berdasarkan PSAK 55 (yang merupakan lindung nilai atas nilai wajar).
Dengan menggunakan kurs forward sebagai dasar pengukuran, maka jurnal yang akan dibuat
oleh PT X adalah sebagai berikut:
1 Mei 2011
Db. Piutang dagang 21,000,000

Kr. Penjualan 21,000,000


(mencatat penjualan)
Tidak ada jurnal yang dibutuhkan untuk kontrak forward. Hanya memorandum yang diperlukan
untuk mencatat bahwa forward telah dimasukkan ke dalam lindung nilai atas nilai wajar.
30 Oktober 2011
Db. Kas 20,500,000
Db. Rugi selisih kurs 500,000

Kr. Piutang dagang 21,000,000


(mencatat penerimaan kas)
Db. Piutang lainnya 500,000
Kr. Rugi selisih kurs 500,000
(penyesuaian nilai wajar untuk utang kontrak)

Db. Kas 500,000


Kr. Piutang lainnya 500,000

(penyesuaian neto atas kontrak forward)


Perhatikan bahwa akuntansi lindung nilai atas nilai wajar, PT X dilindungi nilai atas dari risiko
nilai tukar. Berapapun nilai tukar yang berlaku pada 30 Oktober 2011, penjualan ini akan dicatat
pada angka Rp 21,000,000 dan penerimaan kas neto adalah Rp 21,000,000. Selain itu, kerugian
nilai tukar atas piutang usaha akan saling hapus dengan keuntungan atas kontrak forward.

Sebagai alternatif lain, kurs spot dapat digunakan untuk mencatat transaksi di atas, sehingga
jurnal yang dibuat oleh PT X menjadi:
1 Mei 2011
Db. Piutang dagang 22,000,000
Kr. Penjualan 22,000,000

(mencatat penjualan)
Db. Piutang kontrak 21,000,000
Db. Premi 1,000,000

Kr. Utang kontrak 22,000,000


30 Oktober 2011
Db. Kas 20,500,000
Db. Rugi selisih kurs 1,500,000

Kr. Piutang dagang 22,000,000


Db. Utang kontrak 1,500,000
Kr. Keuntungan selisih kurs 1,500,000

(penyesuaian nilai wajar untuk utang kontrak)


Db. Kas 500,000
Db. Utang kontrak 20,500,000
Kr. Piutang kontrak 21,000,000
(penyelesaian kontrak forward)

39. Penghitungan nilai wajar instrumen lindung nilai dan item yang dilindungi nilai pada 31
Desember 2011 menunjukkan fakta berikut ini:
Keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai Rp 100,000

Kerugian dalam nilai kini arus kas yang diperkirakan dari item yang dilindungi nilai Rp 90,000
Dalam soal ini, lindung nilai di atas efektif, karena masih berada dalam kisaran 80% hingga 125%
dan dengan demikian akuntansi lindung nilai diperkenankan. Dengan menerapkan paragraph 95,
keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai harus dialokasikan ke dalam bagian yang efektif
dan bagian yang tidak efektif.
Dalam soal ini, bagian dari keuntungan atas instrumen lindung nilai yang efektif adalah Rp
90,000 dan harus diakui secara langsung dalam ekuitas. Sedangkan bagian dari keuntungan yang
tidak efektif adalah Rp 10,000 dan akan diakui secara langsung pada laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain untuk tahun 2011. Jurnal yang dibuat adalah:
Db. Investasi dalam derivatif 100,000
Kr. Akumulasi keuntungan/kerugian 90,000
Kr. Keuntungan/kerugian 10,000

40. Penghitungan nilai wajar instrumen lindung nilai dan item yang dilindungi nilai pada 31
Desember 2011 menunjukkan fakta berikut ini:
Keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai Rp 100,000

Kerugian dalam nilai kini arus kas yang diperkirakan dari item yang dilindungi nilai Rp 105,000
Dalam soal ini, lindung nilai di atas efektif, karena masih berada dalam kisaran 80% hingga 125%
dan dengan demikian akuntansi lindung nilai diperkenankan. Dengan menerapkan paragraph 95,
keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai harus dialokasikan ke dalam bagian yang efektif
dan bagian yang tidak efektif.
Dalam soal ini, bagian dari keuntungan atas instrumen lindung nilai yang efektif adalah Rp
100,000 dan harus diakui secara langsung dalam ekuitas. Sedangkan kerugian lindung nilai Rp
5,000 harus diabaikan (karena item yang dilindungi nilai belum diakui). Jurnal yang dibuat:
Db. Investasi dalam derivatif 100,000
Kr. Akumulasi keuntungan/kerugian 100,000

41. PT CIA Angkasa, dengan pelaporan 31 Desember, sedang dalam tahap pengembangan bisnis dan
memiliki rencana untuk membeli pesawat terbang setiap 2 tahun.

Pada 1 Januari 2011, PT CIA Angkasa telah menentukan pesawat jenis apa yang akan dia beli
pada 1 Januari 2013. Pesawat tersebut memiliki harga USD10,000,000 dengan metode
pembayaran secara tunai. Nilai tukar pada 1 Januari 2011 adalah USD1=Rp3,000. Manajemen PT
CIA Angkasa mengestimasi nilai tukar tersebut naik 10% hingga menjadi USD1=Rp3,300 pada 1
Januari 2013. Untuk melakukan lindung nilai atas pembelian yang diperkirakan akan terjadi, PT
CIA Angkasa memiliki kontrak forward kurs pada 1 Januari 2011 untuk membeli USD10,000,000
dari pedagang valas pada 1 Januari 2013. PT CIA Angkasa memutuskan untuk menerapkan
akuntansi lindung nilai atas arus kas berdasarkan PSAK 55. Nilai tukar antara USD dan Rp pada
tanggal-tanggal terkait adalah sebagai berikut:
Tanggal Kurs spot Kurs forward
1 Januari 2011 3,000 3,040 (24 bulan)
31 Desember 2011 3,100 3,160 (12 bulan)
31 Desember 2012 3,360 -

Dengan menggunakan kurs forward sebagai dasar pengukuran, jurnal yang dibuat oleh PT CIA
Angkasa adalah sebagai berikut:
1 Januari 2011

Tidak ada jurnal, hanya berupa memorandum untuk mencatat bahwa kontrak forward akan
dilakukan
31 Desember 2011
Db. Piutang lainnya 1,200,000,000
Kr. Akumulasi keuntungan selisih kurs 1,200,000,000

(penyesuaian akhir tahun untuk piutang kontrak) (USD10,000,000 X (Rp3,160 – Rp3,040))


31 Desember 2012
Db. Piutang lainnya 2,000,000,000
Kr. Akumulasi keuntungan selisih kurs 2,000,000,000

(penyesuaian akhir tahun untuk piutang kontrak) (USD10,000,000 X (Rp3,360 – Rp3,160))


1 Januari 2013
Db. Kas 3,200,000,000
Kr. Piutang lainnya 3,200,000,000

(penerimaan dari pedagang valas)


Db. Aset (pesawat terbang) 33,600,000,000
Kr. Kas 33,600,000,000

(pembelian pesawat) (USD10,000,000 X Rp3,360)


Dengan akuntansi lindung nilai atas arus kas, beban neto ke dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain sepanjang masa manfaat pesawat adalah Rp30,400,000,000
(Rp33,600,000,000 – Rp3,200,000,000). Tanpa menerapkan akuntansi lindung nilai atas arus kas,
keuntungan yang belum terealisasi pada kontrak forward kurs dicatat ke laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain tahun 2011 dan 2012, sedangkan penyusutan yang dibebankan
ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sepanjang masa manfaat pesawat adalah
Rp33,600,000,000. Apabila PT CIA Angkasa memutuskan untuk melakukan saling hapus atas
akumulasi keuntungan selisih kurs dengan biaya pesawat, maka jurnal berikut ini akan dibuat:
Db. Akumulasi keuntungan selisih kurs 3,200,000,000
Kr. Pesawat 3,200,000,000

(pemulihan akumulasi keuntungan selisih kurs)


Sebagai alternatif lain, kurs spot dapat digunakan untuk mencatat transaksi ini. Maka jurnal yang
dibuat oleh PT CIA Angkasa adalah sebagai berikut:
31 Desember 2011
Db. Piutang kontrak 1,000,000,000
Kr. Akumulasi keuntungan selisih kurs 1,000,000,000

(penyesuaian akhir tahun untuk piutang kontrak) (USD10,000,000 X (Rp3,100 – Rp3,000))


31 Desember 2012
Db. Piutang kontrak 2,600,000,000
Kr. Akumulasi keuntungan selisih kurs 2,600,000,000

(penyesuaian akhir tahun untuk piutang kontrak) (USD10,000,000 X (Rp3,360 – Rp3,100))


1 Januari 2013
Db. Uang kontrak 30,400,000,000
Kr. Kas 30,400,000,000

(pembayaran ke pedagang valas) (USD10,000,000 X Rp3,040)


Db. Kas 33,600,000,000
Kr. Piutang kontrak 33,600,000,000

(penerimaan dari pedagang valas) (USD10,000,000 X Rp3,360)


Db. Aset (pesawat terbang) 33,600,000,000
Kr. Kas 33,600,000,000

(pembelian pesawat)
42. PT INA (perusahaan yang dikelola di Indonesia) mengakuisisi 10% kepemilikan PT S (perusahaan
yang dikelola di Singapura) pada tahun 2011. Untuk tahun 2018, aset neto PT S pada awal tahun
SGD10,000,000 dan nilai tukar berubah dari SGD1=Rp2,200 pada awal tahun 2018 menjadi
SGD1=Rp2,100 pada akhir tahun. Dari penjabaran LK PT S, akan ada kerugian penjabaran sebesar
Rp1,000,000,000 (SGD10,000,000 X (Rp2,200 – Rp2,100)) yang harus dicatat ke pos penghasilan
komprehensif lain sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan (hal ini sejalan
dengan ketentuan pada PSAK 10).
Untuk melindungi nilai kerugian penjabaran ini, PT INA dapat memiliki kontrak forward kurs
pada awal tahun untuk menjual SGD10,000,000 kepada pedagang efek pada akhir tahun.
Dengan mengetahui perubahan dalam nilai tukar sebagaimana yang telah disebutkan di atas,
akan ada keuntungan nilai tukar sebesar Rp1,000,000,000 yang timbul dari kontrak forward kurs.
Keuntungan ini harus dicatat ke pos penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari ekuitas
pada laporan posisi keuangan PT INA (sesuai dengan pedoman PSAK 55). Pada saat konsolidasi,
kerugian penjabaran dan keuntungan nilai tukar akan saling hapus. Oleh karena itu, tujuan
memiliki kontrak forward kurs untuk melindungi nilai investasi neto pada entitas di LN akan
tercapai (dalam hal ini, premi atau diskonto yang timbul dari kontrak forward kurs, jika ada,
dapat dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain).

43. Pada tanggal 10 Juli 2011, PT ABC (dengan pelaporan 31 Desember) melindungi nilai melalui
derivatif untuk posisi aset yang terekspos.
Penghitungan nilai wajar instrumen lindung nilai dan item yang dilindungi nilai pada 31
Desember 2011 menunjukkan fakta berikut ini:
Keuntungan dalam nilai instrumen lindung nilai Rp100,000

Kerugian dalam nilai item yang dilindungi nilai Rp70,000


Dalam soal ini, lindung nilai di atas tidak efektfi karena berada di luar kisaran 802% hingga 125%
(Rp70,000/Rp100,000 = 70% atau Rp100,000/Rp70,000 = 143%) dan dengan demikian akuntansi
lindung nilai tidak diperkenankan.

44. PT Kenka pada 1 Juli 2014 dibentuk untuk mendapatkan aset neto PT Keanu dan PT Katya dalam
kombinasi bisnis dengan menggunakan metode akuisisi. PT Kenka menyerahkan kas Rp200,000,
menerbitkan 100,000 lembar saham biasa dengan nominal Rp8 per lembar (nilai wajar Rp11),
dan menerbitkan 5,000 lembar obligasi 12%, 5 tahun, dengan nominal Rp100 per lembar (nilai
wajar Rp102 per lembar). Selain itu, PT Kenka juga mengeluarkan kas Rp32,000 untuk
menerbitkan saham, Rp25,000 untuk menerbitkan obligasi, dan Rp64,000 untuk membayar fee
konsultan (tidak berhubungan dengan penerbitan sekuritas). Aset dan liabilitas di dalam laporan
posisi keuangan PT Keanu dan PT Katya pada 1 Juli 2014, menurut nilai buku dan nilai wajarnya:
LAPORAN POSISI KEUANGAN
1 Juli 2014
PT Keanu PT Katya
Nilai Buku Nilai Wajar Nilai Buku Nilai Wajar
Kas 500,000 500,000 25,000 25,000
Aset lancar lain 450,000 400,000 200,000 225,000
Aset tetap bersih 1,200,000 1,300,000 700,000 750,000
Total aset 2,150,000 2,200,000 925,000 1,000,000
Utang usaha 510,000 510,000 15,000 20,000
Modal saham @Rp8 900,000 - 600,000
Saldo laba 740,000 - 310,000
Total liabilitas dan ekuitas 2,150,000 925,000
Pertanyaan:
a) Buatlah jurnal yang diperlukan di dalam buku PT Kenka pada 1 Juli 2014
b) Laporan posisi keuangan sesaat setelah kombinasi bisnis terjadi

Jawab:
a) Jurnal:
1 Juli 2014
Db. Investasi di PT Keanu dan PT Katya 1,810,000
Kr. Kas 200,000
Kr. Modal saham biasa (100,000 X Rp8) 800,000
Kr. Premium saham biasa (100,000 X (Rp11-Rp8)) 300,000
Kr. Utang obligasi (5,000 X Rp102) 510,000
(mencatat investasi dan konsiderasi yang diserahkan)

Db. Biaya investasi 64,000


Kr. Kas 64,000
(mencatat biaya investasi)

Db. Premium saham biasa 32,000


Kr. Kas 32,000
(mencatat biaya penerbitan saham)

Db. Kos penerbitan obligasi yang belum diamortisasi 25,000


Kr. Kas 25,000
(mencatat biaya penerbitan obligasi)

Db. Kas (500,000 + 25,000) 525,000


Db. Aset lancar lain (400,000 + 225,000) 625,000
Db. Aset tetap bersih (1,300,000 + 750,000) 2,050,000
Kr. Utang usaha (510,000 + 20,000) 530,000
Kr. Investasi di PT Keanu dan PT Katya 1,810,000
Kr. Keuntungan dari pembelian dengan diskon 860,000
(mencatat alokasi kas investasi ke dalam aset dan liabilitas dari PT Keanu dan PT Katya -
menurut nilai wajarnya dan alokasi ke dalam keuntungan dari pembelian dgn diskon)

Kas investasi di PT Keanu dan PT Katya


Kas yang dikeluarkan 200,000
Saham yang diterbitkan (100,000 lembar X Rp11 per lembar) 1,100,000
Obligasi yang diterbitkan (5,000 lembar X Rp103 per lembar) 510,000
1,810,000
Nilai wajar aset bersih PT Keanu dan PT Katya yang diperoleh -2,670,000
Keuntungan dari pembelian dengan diskon -860,000

b) Laporan posisi keuangan:


PT Kenka
Laporan Posisi Keuangan
1 Juli 2014 (sesaat setelah Konsolidasi)
Kas 204,000
Aset lancar lain 625,000
Aset tetap bersih 2,050,000
Kos penerbitan obligasi belum diamortisasi 25,000
Aset Total 2,904,000
Utang usaha 530,000
Utang obligasi 510,000
Modal saham @Rp8 800,000
Premium saham 268,000
Saldo laba 796,000
Liabilitas & Ekuitas Total 2,904,000
45. PT Goradora memiliki efek berikut ini di dalam Portofolio efek ekuitas yang dikategorikan
sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba rugi pada 31 Desember 2012:
Biaya (cost) Nilai Wajar
5,000 lembar saham biasa PT Milanela 155,000 139,000
10,000 lembar saham biasa PT Edadoda 182,000 190,000
337,000 329,000
Seluruh sekuritas dibeli pada 2012. Pada 2013, PT Goradora melakukan transaksi-transaksi sbb:
 1 Maret, menjual 5,000 lembar saham biasa PT Milanela dengan harga Rp31/lembar
dikurangi fee Rp 1,500

 1 April, membeli 600 lembar saham biasa PT Yotanota dengan harga Rp45/lembar ditambah
fee Rp550
Portofolio sekuritas ekuitas investasi diukur pada nilai wajar melalui laba rugi PT Goradora
tampak sebagai berikut pada 31 Desember 2013.
Biaya (cost) Nilai Wajar
10,000 lembar saham biasa PT Edadoda 182,000 195,500
600 lembar saham biasa PT Yotanota 27,550 25,500
209,550 221,000

Pertanyaan:
a) Jurnal penjualan saham PT Milanela
b) Jurnal pembelian saham PT Yotanota
c) Jurnal penyesuaian 2013

Jawab:
Jurnal penyesuaian nilai wajar 2012:
31 Desember 2012
Db. Keuntungan/kerugian yang belum terealisasi laba 8,000
Kr. Penyesuaian nilai wajar sekuritas 8,000
(Rp337,000 - Rp329,000)
a) Jurnal penjualan saham:
1 Maret 2013
Db. Kas 153,500
Db. Rugi penjualan sekuritas 1,500
Kr. Investasi ekuitas 155,000
[(5000 X Rp31) - Rp1,500]
b) Jurnal pembelian:
1 April 2013
Db. Investasi ekuitas 27,550
Kr. Kas 27,550
[(600 X Rp45) + Rp550]
c) Jurnal penyesuaian tahun 2013:
31 Desember 2013
Db. Penyesuaian nilai wajar sekuritas 19,550
Kr. Keuntungan/kerugian yang belum terealisasi laba 19,550
(Rp209,550 - Rp221,000 - Rp8,000)
46. Pada 1 Juni 2014 PT Tela menghubungi BPRS Maju untuk memesan 10 ton buah rambutan super
seharga Rp750,000,000 yang disepakati diserahkan 3 bulan kemudian. Atas transaksi ini, PT Tela
membayar lunas BPRS Maju.
Atas pesanan ini, BPRS Maju memesan 10 ton buah rambutan super seharga Rp700,000,000
kepada KUD Pala. Pembayaran yang dilakukan BPRS Maju berupa uang tunai Rp300,000,000 dan
traktor senilai Rp400,000,000 (harga perolehan Rp375,000,000). Atas akad ini, KUD Pala
menyerahkan jaminan berupa kendaraan senilai Rp150,000,000.
Pada saat tanggal penyerahan, KUD Pala ternyata mengirimkan rambutan dengan kualitas lebih
buruk dari pesanan dengan harga pasar Rp695,000,000. BPRS Maju dan PT Tela telah bersedia
menerima rambutan tersebut meskipun kualitas berbeda.
Pertanyaan:
Buatlah jurnal yang diperlukan oleh BPRS Maju.
Jawab:
Mencatat penerimaan dari PT Tela atas transaksi 10 Ton seharga Rp750,000,000:
Db. Kas 750,000,000
Kr. Utang salam 750,000,000
Mencatatat pembayaran ke KUD Pala atas ransaksi 10 Ton seharga Rp700,000,000 dimana-
dibayar tunai Rp300,000,000; aset Rp400,000,000 dengan nilai perolehan 375,000,000:
Db. Piutang salam 700,000,000
Kr. Kas 300,000,000
Cr. Aset salam 375,000,000
Kr. Keuntungan penyerahan aset 25,000,000
Mencatat penerimaan rambutan dengan kualitas rendah dari KUD Pala:
Db. Aset/Persediaan salam 695,000,000
Db. Kerugian 5,000,000
Kr. Piutang salam 700,000,000
Mencatat penyerahan rambutan ke PT Tela:
Db. Utang salam 750,000,000
Kr. Aset/Persediaan salam 695,000,000
Kr. Keuntungan 55,000,000

47. Pada 1 Januari 2015, PT Buba menyerahkan Rp2 juta untuk mendapatkan 30% saham PT Wala.
Akumulasi rugi PT Wala selama 3 tahun yang berakhir pada 31 Desember 2018 berjumlah Rp10
juta.
Diminta:
Jelaskan bagaimana transaksi di atas harus dicatat di dalam LK PT Buba
Jawaban:
Pertama-tama, investasi di PT Wala dicatat sebesar kos sebagai berikut:
Db. Investasi di asosiasi 2jt
Kr. Kas 2jt
Menurut PSAK 15, PT Buba harus menerapkan metdo akuntansi ekuitas untuk asosiasinya, PT
Wala. Dengan demikian, bagian PT Buba atas rugi Wala setelah akuisisi akan dicatat di dalam
laporan laba komprehensif PT Buba dan juga dikurangkan dari nilai buku investasi.
Bagian Buba atas rugi Wala setelah akuisisi berjumlah 3jt. Selama 3 tahun yang berakhir pada 31
Desember 2018, Buba mencatat rugi tersebut hanya sampai pada jumlah nilai buku investasi di
PT Wala. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Db. Bagian rugi asosiasi 2jt
Kr. Investasi di asosiasi 2jt

48. Berikut ini merupakan data yang dimiliki oleh BPRS Amanah Umat:
Keterangan Rp
Pendapatan operasional utama 100,000,000
Hak pihak ketiga atas bagi hasil 20,000,000
Pendapatan operasional utama lain 20,000,000
Biaya operasional 60,000,000
Biaya lain-lain 10,000,000
Rerata aset produktif 200,000,000
Rerata total aset 500,000,000

Diminta
Berdasarkan data di atas berikanlah analisis anda terhadap kinerja rentabilitas atau earning dari
BPRS Amanah Umat tersebut.

Jawaban:
Beberapa analisis kuantitatif dalam aspek kinerja rentabilitas yang dapat diukur dari BPRS
Amanah Umat adalah 1) NOM; 2) ROA dan 3) REO
1. NOM dapat diukur dengan:
(Pendapatan Operasional – Distribusi Basil – Biaya Operasional)/Rerata Aktive Produktif
= (100,000,000 – 60,000,000)/200,000,000 = 40,000,000/200,000,000 = 20%
Dengan demikian BPRS Amanah Umat memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
mengelola aktiva produktif untuk menghasilkan laba.
2. ROA dapat diukur dengan:
Laba sebelum pajak/Rerata Total Aset
= (100 – 20 + 20 – 60 – 10)juta/500,000,000 = 30,000,000/500,000,000 = 6%
Dengan demikian manajemen BPRS Amanah Umat memiliki kemampuan yang sangat baik
dalam menghasilkan laba.
3. REO dapat diukur dengan:
Biaya Operasional/Pendapatan Operasional setelah dikurangi distribusi bagi hasil
= 60,000,000/(100,000,000 + 20,000,000 – 20,000,000) = 60,000,000/100,000,000 = 60%
Dengan demikian manajemen BPRS Amanah Umat memiliki efisiensi kegiatan operasional
yang sangat baik

49. Pada tanggal 5 Maret 2017, seorang bendahara pengeluaran SATKER ABC dirampok ketika dalam
perjalanan pulang ke kantor setelah mengambil uang di bank. Bendahara tersebut terluka parah
akibat tembakan dan uang sebesar Rp50 juta yang ada dalam tangannya lenyap. Padahal uang
tersebut dimaksudkan untuk mengisi kas Bendahara Pengeluaran.
Diminta:
Apakah atas hilangnya uang negara sebesar Rp50 juta tersebut merupakan kerugian negara?
Jawaban:
Hal yang harus dipenuhi untuk menyimpulkan bahwa suatu kejadian merupakan kerugian negara
adalah: berkurangnya uang, surat berharga dan barang milik negara secara nyata dan pasti
jumlahnya; kekurangan tersebut diakibatkan karena adanya perbuatan melawan hukum baik
sengaja maupun lalai. Dalam hal kasus di atas, kehilangan uang sebesar Rp50 juta tersebut tidak
termasuk kerugian negara karena meskipun uang negara berkurang tetapi tidak terbukti ada
tindakan melawan hukum baik sengaja maupun yang dilakukan oleh Bendahara.

50. Suatu perusahaan di Bandung melakuan penggantian salah satu mesin pabriknya dengan mesin
yang baru pada tahun 2017. Mesin yang baru diimpor dari jerman seharga Euro10 juta. Tanggal
dan kurs yang terkait pengadaan mesin adalah:
Keterangan Tanggal Kurs
Perjanjian jual beli 10-Jan-17 14,000
Barang dikirim dari jerman 10-Apr-17 14,100
Barang tiba di Jakarta 10-May-17 14,300
Barang tiba di Bandung 15-May-17 14,200
Barang siap digunakan 01-Jun-17 14,400

Dalam perjanjian jual beli disepakati bahwa pihak penjual bertanggung jawab sampai mesin
tersebut berfungsi dengan normal. Perusahaan melakukan pembayaran kepada penjual secara
bertahap: 25% saat barang dikirim, 25% saat barang tiba di lokasi pembeli dan 50% saat barang
telah siap digunakan.
Perusahaan memperlakukan uang muka pembeli mesin dalam valas tersebut merupakan non-
moneter. Mata uang fungsional perusahaan adalah Rupiah.
Pengiriman barang dari Jakarta ke Bandung menggunakan truk melalui jalan non-tol disebabkan
berat mesin yang melebihi kapasitas jalan tol. Terdapat dua rute alternatif yang dipertimbang-
kan manajemen. Pertama, melalui Purwakarta dengan jarak tempuh 150 KM tetapi terdapat
satu jembatan yang kurang layak untuk dilalui truk dengan bobot lebih dari 50 ton. Kedua,
melalui Puncak dengan jarak tempuh 250 KM.
Manajemen memutuskan untuk melalui rute Purwakarta. Namun, ketika truk melewati
jembatan yang dimaksud menyebabkan kerusakan pada konstruksi jembatan. Pemda
mengenakan denda kepada perusahaan tersebut sebesar Rp10 miliar atas kerusakan yang
disebabkan truk.
Diminta:
Berapa biaya perolehan mesin yang seharusnya diakui oleh perusahaan?
Jawaban:
Biaya perolehan mesin adalah Rp142.75 miliar
Keterangan Tanggal Kurs % Euro Rupiah
Perjanjian jual beli 10-Jan-17 14,000
Barang dikirim dari jerman 10-Apr-17 14,100 25% 2,500,000 35,250,000,000
Barang tiba di Jakarta 10-May-17 14,300
Barang tiba di Bandung 15-May-17 14,200 25% 2,500,000 35,500,000,000
Barang siap digunakan 01-Jun-17 14,400 50% 5,000,000 72,000,000,000
Biaya Perolehan 10,000,000 142,750,000,000

51. Pada awal 2016 perusahaan memperoleh kredit modal kerja dari bank ABC sebesar Rp350 miliar
dengan jangka waktu satu tahun dan bunga 10% per tahun (fixed interest rate). Pokok pinjaman
akan dilunasi sekaligus pada akhir tahun 2016.
Bank ABC membebankan biaya provisi kepada perusahaan sebesar 1.5% dari pokok kredit dan
dipotong langsung dari jumlah kredit yang diberikan. Perusahaan juga harus mengeluarkan biaya
notaris, penilaian agunan, dan biaya lain yang terkait perolehan pinjaman sebesar Rp1 miliar.
Diminta:
Jika pinjaman diterima diukur pada biaya perolehan diamortisasi, maka:
a) Berapa jumlah pinjaman diterima pada saat pengakuan awal dalam LK perusahaan?

b) Berapa total beban bunga yang diakui perusahaan selama masa pinjaman?
Jawaban:
a) Pinjaman yang diterima = Rp350 – (1.5% X Rp350) – Rp1 = Rp343.75 miliar
b) Beban bunga = 10% X Rp350 + 1.5% X Rp350 + Rp1 = Rp42.25 miliar

52. Suatu perusahaan bergerak di perkebunan kelapa sawit di Sumut. Selain itu, perusahaan
memiliki pabrik pengolahan kelapa sawit menjadi minyak biodiesel yang berlokasi di dekat
perkebunan kelapa sawit yang dimilikinya. Sebagian besar hasil produksi perusahaan dieksport
ke LN. Total pendapatan perusahaan pada tahun 2016 adalah Rp250 miliar, dimana sekitar
90%nya berasal dari ekspor ke LN dalam denominasi USD.

Sementara biaya yang dikeluarkan perusahaan pada tahun 2016 sebagian besar dalam Rupiah
yaitu 90% dari total biaya Rp200 miliar. Sisanya 10% merupakan biaya yang dikeluarkan dalam
USD. Khususnya untuk membayar jasa professional yang diberikan oleh penyedia jasa dari LN.
Diminta:
Apa mata uang fungsional perusahaan pada tahun 2016? Jelaskan alasannya.
Jawaban:
Mata uang fungsional perusahaan adalah USD, karena sebagian besar transaksi dalam USD.
Keterangan Rupiah USD
Pendapatan 10% X Rp250= Rp25 90% X Rp250 = Rp225
Biaya 90% X Rp200 = Rp180 10% X Rp200 = Rp20
Total Rp205 Rp245

53. Pada akhir tahun 2106 PT Anugerah memiliki 90% saham PT Lestari senilai Rp90 miliar, sehingga
LK PT Anugerah mengonsolidasikan LK PT Lestari. Disebabkan adanya kebutuhan likuiditas, pada
awal tahun 2017 PT Anugerah menjual 30% saham PT Lestari kepada pihak lain yang tidak
sepengendali seharga Rp50 miliar. Setelah penjualan saham tersebut PT Anugerah masih
memiliki 60% saham PT Lestari dan mengonsolidasikannya dalam LK.
Diminta:
a) Apakah transaksi penjualan tsb merupakan transaksi ekuitas? Jelaskan
b) Berapa keuntungan dari penjualan tsb yang diakui di laba rugi PT Anugerah?

Jawaban:
a) Transaksi tsb termasuk transaksi ekuitas yaitu transaksi antara perusahaan dengan
pemegang saham dalam kapasitasnya sebagai pemilik perusahaan. Karena setelah penjualan
saham tsb, PT Anugerah masih memiliki pengendalian atas PT Lestari.
b) Tidak ada keuntungan yang diakui.

54. Investasi di pasar modal merupakan salah satu cara untuk meningkatkan penghasilan
perusahaan melalui perolehan dividen dan capital gain atas perubahan harga pasar saham.

Pada 23 Oktober 2017 suatu perusahaan membeli 10,000,000 lembar saham ABC di Bursa Efek
Indonesia seharga Rp10 miliar, serta membayar biaya yang terkait langsung dengan pembelian
saham tsb sebesar Rp100 juta. Pada tanggal 31 Oktober 2017 harga pasar saham ABC menjadi
Rp1,050 per lembar.
Disebabkannya adanya kebutuhan dana mendadak maka pada 1 November 2017 perusahaan
menjual seluruh saham ABC seharga Rp1,100 per lembar. Biaya yang terkait penjualan adalah
Rp50 juta.
Diminta:
Jika saham diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual, maka:
a) Berapa biaya perolehan per lembar saham ABC yang diakui di 23 Oktober 2017? Sertakan
perhitungannya.
b) Berapa perubahan nilai wajar saham ABC yang diakui di dalam penghasilan komprehensif
lain di 31 Oktober 2017?

c) Berapa keuntungan penjualan saham ABC yang diakui di laba rugi pada 1 November 2017?
Jawaban:
a) Biaya perolehan per lembar adalah Rp1,010
= (Rp10 miliar + Rp100 juta)/10 juta lembar = Rp1,010
b) Perubahan nilai wajar saham ABC yang diakui adalah Rp400,000,000
= (Rp1,050 – Rp1,010) X 10 juta lembar = Rp400,000,000
c) Keuntungan penjualan saham ABC yang diakui adalah Rp850,000,000
= [(Rp1,100 – Rp 1,050) X 10 juta lembar] – Rp50 juta + Rp 400 juta = Rp850 juta

55. Pada tanggal 1 Januari 2012 PT Utama menandatangani kontrak sewa bangunan yang tidak
dapat dibatalkan dengan jangka waktu tujuh tahun. Berikut adalah informasi terkait kontrak
sewa tersebut:
 Pembayaran sewa dilakukan setiap akhir tahun
 Uang sewa tahunan sebesar Rp350,000,000
 Estimasi umur manfaat Gedung tersebut adalah 7 tahun, tanpa nilai sisa. Bangunan
disusutkan menggunakan metode garis lurus.
 Pada akhir masa sewa, kepemilikan bangunan akan ditransfer ke PT Utama
 Tingkat bunga implisit dari lessor adalah 10%
Present Value of an Ordinary Annuity of Rp1 (10%):
Periode
1 0.90909
2 1.73554
3 2.48685
4 3.16986
5 3.79079
6 4.35526
7 4.86842
8 5.33493
9 5.75902
10 6.14457

Diminta:
a) Buatlah table amortisasi untuk tahun 2012 dan 2013.
b) Buatlah ayat jurnal yang dicatat perusahaan selama tahun 2012.
Jawaban:
a) Nilai kini pembayaran sewa = Rp350,000,000 X 4,86842 = Rp1,703,947,000
Tanggal Tahunan Bunga 10% Liabilitas Liabilitas Sewa
A B=10%*Saldo D C=A-B D=Saldo D-C
01-Jan-12 1,703,947,000
31-Dec-12 350,000,000 170,394,700 179,605,300 1,524,341,700
31-Dec-13 350,000,000 152,434,170 197,565,830 1,326,775,870

b) Jurnal yang dicatat selama tahun 2012:


Mencatat kontrak sewa bangunan:
Db. Aset Sewa-Bangunan 1,703,947,000

Kr. Liabilitas Sewa 1,703,947,000


Mencatat pembayaran:
Db. Beban Bunga 170,394,700
Db. Liabilitas Sewa 179,605,300
Kr. Kas 350,000,000

Mencatat penyusutan:
Db. Beban Penyusutan 243,421,000
Kr. Akumulasi Penyusutan 243,421,000
(1/7 X Rp1,703,947,000)

56. Pada tanggal 31 Desember 2012 PT D mengakuisisi 90% saham beredar PT F, pada saat nilai
wajar aset neto PT F sebesar Rp 900.000.000. Sebagai imbalan, PT D membayar tunai
Rp125.000.000 dan menerbitkan 700.000lembar saham biasa, nilai nominal Rp1.000/lembar,
nilai wajar Rp1.500/lembar, untuk dipertukarkan dengan 90% saham beredar PT F.

Biaya terkait akuisisi saham yang dibayar oleh PT D adalah biaya pencatatan saham
Rp30.000.000 serta biaya konsultan dan profesional Rp45.000.000.
Diminta:
a) Hitung goodwill atau laba yang timbul dari akuisisi saham PT F.

b) Siapkan ayat jurnal yang harus dibuat PT D untuk mencatat akuisisi saham tersebut.
Jawaban:
a) Pada kasus ini, ada kepentingan non-pengendali (pemegang saham minoritas), yaitu 10%
(100% - 90%).
Nilai wajar imbalan yang diserahkan
Tunai 125,000,000
Menerbitkan saham biasa 700,000 lembar@Rp1,500 1,050,000,000
Jumlah nilai wajar imbalan yang diserahkan 1,175,000,000
Nilai wajar kepentingan non-pengendali (10% X Rp900,000,000) 90,000,000
Nilai agregat 1,265,000,000
Nilai wajar aset neto -900,000,000
Goodwill dari akuisisi saham 365,000,000

b) Jurnal dan pencatatan oleh PT D (Acquirer)


1. Mencatat penyerahan imbalan (uang tunai dan 700.000 lembar saham) dalam rangka
akuisisi 90% saham PT F:
Investasi pada PT D 1,175,000,000
Kas 125,000,000
Modal saham 700,000,000
Tambahan modal disetor 350,000,000
2. Mencatat biaya-biaya akuisisi saham :
Biaya akuisisi saham 45,000,000
Tambahan modal disetor 30,000,000
Kas 75,000,000

57. 2 Januari 2011: PT A membeli 10% saham PT B dengan harga Rp1.000.000.000. 2 Januari 2012:
PT A membeli lagi 75% saham PT B dengan harga Rp.6.750.000.000. Nilai wajar aset neto PT B
tanggal tersebut Rp10.000.000.000.
Diminta:
a) Buat ayat jurnal pada buku PT A untuk mencatat transaksi di atas, termasuk jurnal
penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 2 Januari 2012.

b) Hitung saldo investasi saham per 31 Desember 2012.


Jawaban:
a) 2 Januari 2011: PT A membeli 10% saham PT B dengan harga Rp.1.000.000.000:
Investasi pada PT B 1,000,000,000
Kas 1,000,000,000
2 Januari 2012: PT A membeli lagi 75% saham PT dengan harga Rp.6.750.000.000. Nilai wajar
aset neto PT B saat akuisisi Rp10.000.000.000:
Investasi pada PT B 6,750,000,000
Kas 6,750,000,000
Total kepemilikan saham menjadi 85%:
Nilai wajar saham PT B tanggal 2 Januari 2012 (Rp6,750,000,000/75%) 9,000,000,000
Kepemilikan lama (10%) dinilai kembali (10% X Rp9,000,000,000) 900,000,000
Investasi saham 10% pada PT B 1,000,000,000
Penurunan nilai wajar investasi pada PT B -100,000,000
Jurnal:
Rugi penurunan nilai wajar investasi pada PT B 100,000,000
Investasi pada PT B 100,000,000
b) Nilai tercatat investasi saham PT B (85%) sekarang menjadi Rp.7.650.000.000
= Rp6,750,000,000 + Rp900,000,000
Keuntungan Pembelian diskon atas investasi saham PT B adalah:
Nilai tercatat investasi saham PT B (Rp6,750,000,000 + Rp900,000,000) 7,650,000,000
Nilai wajar ekuitas PT B = 85% X Rp10,000,000,000 8,500,000,000
Keuntungan pembelian diskon 850,000,000

58. Pada tanggal 1 Januari 2015, PT Parento mengakuisisi seluruh aset dan liabilitas PT Subsido
dengan menerbitkan 20.000 lembar saham biasa dengan par Rp.5.000 dan nilai pasar Rp.24.000
per lembar saham. Biaya-biaya lain yang harus dikeluarkan sehubungan dengan akuisisi tersebut
adalah Rp.20.000.000 dan biaya penerbitan saham Rp.30.000.000
PT Parento PT Subsido
Nilai Tercatat Nilai Wajar
Aset:
Kas 100,000,000 40,000,000 40,000,000
Piutang 180,000,000 90,000,000 45,000,000
Persediaan 300,000,000 162,000,000 160,000,000
Mesin 500,000,000 400,000,000 370,000,000
Akumulasi Penyusutan -125,000,000 -100,000,000 0
Aset Lainnya 45,000,000 8,000,000 12,000,000
Total Aset 1,000,000,000 600,000,000 627,000,000
Liabilitas dan Ekuitas
Utang Usaha 80,000,000 60,000,000 70,000,000
Utang Lainnya 50,000,000 62,000,000 62,000,000
Utang Wesel 200,000,000 0 0
Saham Biasa 300,000,000 200,000,000 0
Tambahan Modal Disetor 100,000,000 110,000,000 0
Saldo Laba 270,000,000 168,000,000 0
Total Liabilitas dan Ekuitas 1,000,000,000 600,000,000 132,000,000

Diminta:
1. Hitunglah goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut
2. Buatlah jurnal yang dibuat oleh PT Parento atas akuisisi tersebut
3. Jika PT Parento melakukan akuisisi atas saham PT Subsido, buatlah jurnal akuisisinya

Jawaban:
1. Goodwil yang timbul dari akuisisi:
Investasi pada saham PT Subsido = 20,000 X Rp24,000 480,000,000
Aset bersih nilai wajar PT Subsido 495,000,000
Keuntungan pembelian diskon 15,000,000
2. Jurnal yang dibuat oleh PT Parento atas akuisisi:
Investasi pada saham PT Subsido 480,000,000
Modal saham (20,000 X Rp5,000) 100,000,000
Tambahan modal disetor 380,000,000
(mencatat PT Parento mengakuisisi PT Subsido)

Beban akuisisi 20,000,000


Beban tangguhan (tambahan modal disetor 30,000,000
Kas 50,000,000
(mencatat biaya akuisisi)
3. Jurnal akuisisi:
Kas 40,000,000
Piutang 45,000,000
Persediaan 160,000,000
Mesin 370,000,000
Aset Lainnya 12,000,000
Utang Usaha 70,000,000
Utang Lainnya 62,000,000
Modal Saham 100,000,000
Tambahan Modal Disetor 380,000,000
Keuntungan Pembelian Diskon 15,000,000
59. Pada laporan keuangan konsolidasian yang disiapkan untuk entitas induk dan entitas anak
terdapat pinjaman yang diberikan induk kepada anak senilai Rp.200.000.000
Diminta:
Buatlah jurnal eliminasi untuk transaksi antar entitas. Jurnal yang perlu dibuat untuk
mengeliminasi pengakuan yang dilakukan oleh suatu entitas induk atas dividen sebesar
Rp.1.000.000.000 yang dibagikan entitas anak. Diketahui entitas induk memegang 80%
kepemilikan pada entitas anak serta menggunakan metode ekuitas.
Jawaban:
Piutang usaha 200,000,000
Utang usaha 200,000,000

Penghasilan dividen 800,000,000


Dividen diumumkan 800,000,000
(1,000,000,000 X 80%)

60. Pada 31 Desember 2014 PT Mutiara melaporkan saham biasa sebesar Rp.300.000.000 tambahan
modal disetor Rp.500.000.000 dan saldo laba Rp.200.000.000. Sesaat setelah kombinasi bisnis
dilakukan PT Supadio membeli 100% saham beredar PT Mutiara senilai Rp.1.000.000.000
Diminta:
Siapkan jurnal eliminasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan laporan posisi keuangan
konsolidasian
Jawaban:
Saham biasa 300,000,000
Tambahan modal disetor 500,000,000
Saldo laba 200,000,000
Investasi pada PT Mutiara 1,000,000,000

Studi Kasus

1. Pada tahun 2013, AAA melakukan investasi di 3 perusahaan, yaitu BBB, CCC dan DDD. Laporan
posisi keuangan untuk AAA, BBB dan CCC per tanggal 31 Desember 2013 adalah:
AAA BBB CCC

ASET
Aset Lancar 21,000,000,000 9,800,000,000 7,700,000,000
Aset Tidak Lancar
Aset Tetap 210,700,000,000 56,000,000,000 30,800,000,000
Investasi 54,600,000,000 - -
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - CCC
Investasi Pada AFS - DDD
Goodwill
Total Aset Tidak Lancar 265,300,000,000 56,000,000,000 30,800,000,000
Total Aset 286,300,000,000 65,800,000,000 38,500,000,000

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek 21,000,000,000 5,000,000,000 5,600,000,000
Liabilitas Jangka Panjang 42,000,000,000 3,800,000,000 5,700,000,000
Total Liabilitas 63,000,000,000 8,800,000,000 11,300,000,000
EKUITAS
Modal Saham (Nilai Nominal @Rp1,000) 140,000,000,000 25,000,000,000 10,000,000,000
Tambahan Modal Disetor 21,000,000,000 - -
Surplus revaluasi 28,000,000,000 5,000,000,000 2,000,000,000
Komponen Ekuitas Lain - AFS
Kepentingan Non-Pengendali
Saldo Laba 34,300,000,000 27,000,000,000 15,200,000,000
Total Ekuitas 223,300,000,000 57,000,000,000 27,200,000,000
Total Liabilitas dan Ekuitas 286,300,000,000 65,800,000,000 38,500,000,000
Keterangan Tambahan:
 AAA membeli 20 juta lembar saham BBB (80%) pada tanggal 1 January 2013 seharga Rp40
miliar. AAA mencatat investasi ini di Laporan Posisi Keuangan sebesar harga perolehannya.
Pada tanggal pembelian, tercatat saldo laba dan surplus revaluasi BBB masing-masing adalah
Rp20 miliar dan Rp5 miliar. Pada tanggal pembelian, nilai wajar dari aset neto yang diakuisisi
sama dengan nilai bukunya.
Besarnya nilai wajar dari kepentingan non-pengendali pada tanggal 1 January 2013 adalah
Rp12.6 miliar
 AAA membeli 40% dari modal saham biasa CCC pada tanggal 1 Juli 2013 dengan harga Rp12
miliar. AAA mencatat investasi ini di laporan posisi keuangan sebesar harga perolehannya.
Pada tanggal pembelian, tercatat saldo laba dan surplus revaluasi CCC masing-masing adalah
Rp12.1 miliar dan Rp1.2 miliar.
 AAA juga membeli saham DDD seharga Rp2.6 miliar. Jumlah saham yang dibeli adalah 8%
dari total saham biasa DDD. Investasi ini tidak diklasifikasikan dalam kelompok
diperdagangkan dan per data di atas, AAA masih mencatat investasi ini di laporan posisi
keuangan sebesar harga perolehannya. Nilai pasar investasi di DDD per tanggal 31 Desember
2013 adalah Rp2.8 miliar.
 Pada tahun 2013, BBB melakukan penjualan barang dagangan ke AAA dengan nilai penjualan
sebesar Rp2.5 miliar. Sampai dengan akhir tahun, 20% dari barang dagangan tersebut masih
belum terjual dan berada di persediaan AAA. BBB mendapatkan keuntungan sebesar 25%
atas setiap penjualannya ke AAA.
 AAA melakukan reviu penurunan nilai aset di akhir tahun dan mendapatkan informasi bahwa
goodwill yang muncul dari akuisisi BBB telah mengalami penurunan nilai sebesar 20%. Tidak
ada informasi bahwa terjadi penurunan nilai pada aset lainnya.
 Revaluasi atas aset dilakukan setiap akhir tahun oleh penilai independen. Hasil reviu tahun-
tahun sebelumnya tidak mendapatkan adanya revaluasi atas aset tetap.

Pertanyaan:
a) Jelaskan bagaimana AAA mengklasifikasikan dan mengakui investasi yang telah dilakukannya
di tahun 2013 (masing-masing atas BBB, CCC dan DDD) dalam laporan posisi keuangan
konsoldasian per tanggal 31 Desember 2013.
b) Buatlah laporan posisi keuangan konsolidasian AAA dan entitas anaknya per tanggal 31
Desember 2013.
Jawab:
a) Klasifikasi pengakuan investasi pada BBB, CCC dan DDD:
1 Januari 2013
Perhitungan Goodwill dari Akuisisi PT BBB - 80%
Konsiderasi yang diberikan 40,000,000,000
Nilai wajar kepentingan non-pengendali 12,600,000,000
Nilasi aset bersih yang diakuisisi
- Modal saham 25,000,000,000
- Surplus revaluasi 5,000,000,000
- Saldo laba 20,000,000,000
-50,000,000,000
Nilai goodwill pada tanggal akuisisi 2,600,000,000
Penurunan nilai 20% -520,000,000
Saldo goodwill pada tanggal 31/12/2013 2,080,000,000
1 Juli 2013
Nilai Investasi pada PT CCC
Harga perolehan investasi 12,000,000,000
Proporsi kenaikan saldo laba
[40% X (15,200,000,000 - 12,100,000,000) 1,240,000,000
Nilai Investasi pada PT CCC 13,240,000,000
31 Desember 2013
Nilai Investasi pada PT DDD
Harga perolehan investasi 2,600,000,000
Harga pasar investasi 2,800,000,000
Kenaikan nilai investasi pada PT DDD 200,000,000
Tahun 2013
Unrealized Profit pada persediaan PT AAA
Nilai penjualan yang masih dalam persediaan
(Rp2,500,000,000 X 20%) 500,000,000
Keuntungan yang belum direleasasi
(Rp500,000,000 X 25%) 125,000,000
Saldo Laba AAA BBB
Saldo per tanggal 31/12/2013 sebelum konsolidasi 34,300,000,000 27,000,000,000
Saldo laba per tanggal akuisisi -20,000,000,000
Keuntungan yang belum terealisasi dalam persediaan -125,000,000
Penurunan nilai goodwill -520,000,000
Peningkatan pada saldo laba PT BBB 6,355,000,000
Proporsi laba PT BBB yang diakui oleh PT AAA - 80% 5,084,000,000
Proporsi laba PT CCC yang diakui oleh PT AAA - 40% 1,240,000,000
Saldo Laba Konsolidasian 40,624,000,000

Kepentingan Non-Pengendali
Nilai wajar pada tanggal akuisisi 12,600,000,000
Proporsi laba PT BBB yang diakui - 20% 1,271,000,000
Saldo Kepentingan Non-Pengendali (31/12/2013) 13,871,000,000

b) Laporan posisi keuangan konsolidasi per 31 Desember 2013:


AAA BBB CCC KONSOLIDASI

ASET
Aset Lancar 21,000,000,000 9,800,000,000 7,700,000,000 30,475,000,000
Aset Tidak Lancar
Aset Tetap 210,700,000,000 56,000,000,000 30,800,000,000 266,700,000,000
Investasi 54,600,000,000 - - -
Investasi Pada Perusahaan Asosiasi - CCC 13,240,000,000
Investasi Pada AFS - DDD 2,800,000,000
Goodwill 2,080,000,000
Total Aset Tidak Lancar 265,300,000,000 56,000,000,000 30,800,000,000 284,820,000,000
Total Aset 286,300,000,000 65,800,000,000 38,500,000,000 315,295,000,000

LIABILITAS DAN EKUITAS


LIABILITAS
Liabilitas Jangka Pendek 21,000,000,000 5,000,000,000 5,600,000,000 26,000,000,000
Liabilitas Jangka Panjang 42,000,000,000 3,800,000,000 5,700,000,000 45,800,000,000
Total Liabilitas 63,000,000,000 8,800,000,000 11,300,000,000 71,800,000,000
EKUITAS
Modal Saham (Nilai Nominal @Rp1,000) 140,000,000,000 25,000,000,000 10,000,000,000 140,000,000,000
Tambahan Modal Disetor 21,000,000,000 - - 21,000,000,000
Surplus revaluasi 28,000,000,000 5,000,000,000 2,000,000,000 28,000,000,000
Komponen Ekuitas Lain - AFS 200,000,000
Kepentingan Non-Pengendali 13,871,000,000
Saldo Laba 34,300,000,000 27,000,000,000 15,200,000,000 40,624,000,000
Total Ekuitas 223,300,000,000 57,000,000,000 27,200,000,000 243,695,000,000
Total Liabilitas dan Ekuitas 286,300,000,000 65,800,000,000 38,500,000,000 315,495,000,000

2. PT Ulung yang merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan publik
memperoleh konsesi jalan tol dari pemerintah selama 10 tahun. Konsesi jalan tol harus
dilakukan oleh perusahaan terpisah yang khusus mengelola jalan tol tsb. PT Ulung kemudian
membentuk PT Hebat dengan kepemilikan 100% untuk melaksanakan konsesi jalan tol. Modal
yang disetor sebesar Rp1 trilyun.

Pembangunan jalan tol ini sepenuhnya menggunakan dana internal PT Hebat. Imbal hasil yang
diharapkan dari investasi pada pembangunan jalan tol sebesar 15%. Setelah memperoleh
konsesi tersebut perusahaan mulai melakukan pembebasan lahan yang akan digunakan untuk
membangun jalan tol, termasuk fasilitas pelengkapnya. Pada tahun 1 pembebasan lahan sudah
selesai 100 persen. Dana yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembebasan lahan adalah
Rp200 miliar. Lahan yang dibebaskan tersebut bukan milik perusahaan, namun lahan milik
negara.
Setelah pembebasan lahan selesai mulai dilakukan konstruksi jalan tol yang dikerjakan oleh
perusahaan lain yang bergerak di bidang konstruksi. Total nilai kontrak pembangunan jalan tol
adalah Rp800 miliar dan dibayarkan sesuai persentase penyelesaian pekerjaan. Target
penyelesaian pembangunan jalan tol pada tahun 1 adalah 40% dan selesai pada tahun 2.
Perusahaan membentuk tim proyek yang bertugas melakukan pengawasan untuk memastikan
proyek pembangunan jalan tol selesai tepat waktu dan sesuai standar yang ditetapkan
pemerintah. Anggota tim proyek adalah karyawan tetap perusahaan.
Pada awal tahun 3 jalan tol mulai dioperasikan untuk melayani publik. Pengguna jalan tol
dikenakan tarif jalan tol yang ditetapkan oleh pemerintah. Penghasilan dan biaya dari
operasional jalan tol setiap tahun masing-masing Rp250 miliar dan Rp10 miliar. Pada akhir tahun
9 diperkirakan perusahaan harus melakukan pelapisan ulang jalan (overlay) sebesar Rp80 miliar.
Arus kas dari pembangunan dan pengoperasian jalan tol selama konsesi 10 tahun adalah
(asumsi: arus kas masuk dan keluar terjadi pada akhir tahun):
Tahun Keterangan Arus Kas Masuk Arus Kas Keluar
1 Biaya pembebasan lahan 200,000,000,000
Biaya konstruksi jalan tol 320,000,000,000
Biaya tim proyek 5,000,000,000
2 Biaya konstruksi jalan tol 480,000,000,000
Biaya tim proyek 5,000,000,000
3 Pendapatan tol 250,000,000,000
Biaya operasional tol 10,000,000,000
4 Pendapatan tol 250,000,000,000
Biaya operasional tol 10,000,000,000
5 Pendapatan tol 250,000,000,000
Biaya operasional tol 10,000,000,000
6 Pendapatan tol 250,000,000,000
Biaya operasional tol 10,000,000,000
7 Pendapatan tol 250,000,000,000
Biaya operasional tol 10,000,000,000
8 Pendapatan tol 250,000,000,000
Biaya operasional tol 10,000,000,000
9 Pendapatan tol 250,000,000,000
Biaya operasional tol 10,000,000,000
Biaya pelapisan ulang jalan 80,000,000,000
10 Pendapatan tol 250,000,000,000
Biaya operasional tol 10,000,000,000
Setelah selesai konsesi pada akhir tahun kesepuluh jalan tol harus diserahkan kepada
pemerintah tanpa ada kompensasi apapun, termasuk seluruh peralatan yang menunjang
operasional jalan tol.
Diminta:
a) Apa jenis aset yang dicatat oleh PT Hebat? Jelaskan dengan alasannya
b) Berapa biaya perolehan aset yang dimaksud di huruf a?
c) Buatlah laporan posisi keuangan dan laba rugi PT Hebat setiap tahun sejak tahun 1 sampai
tahun 3. Sertakan perhitungan yang mendukung.

Jawaban:

a) Aset yang dicatat adalah aset tidak berwujud (intangible asset), karena perusahaan diberi
hak oleh pemerintah untuk membebani pengguna jalan tol.
Keterangan:
 Jalan tol yang dibangun perusahaan (sebagai operator) tidak dicatat sebagai aset tetap
perusahaan, karena pemerintah (sebagai grantor) yang mengendalikan pemanfaatan
jalan tolt sb.
 Biaya pembangunan jalan tol dicatat oleh perusahaan (sebagai operator) sebagai aset
tidak berwujud.
b) Internal rate of return (expected margin) 15%
Biaya pembelian lahan dan konstruksi Rp1,010 miliar (Rp200+Rp800+Rp10)
Biaya perolehan dari aset tidak berwujud adalah Rp1,161.5 miliar
= Biaya pembebasan lahan, konstruksi dan tim proyek (Rp200+Rp800+Rp10=Rp1,010)
ditambah margin 15% = Rp1,161.5 miliar
c) Jurnal dan perhitungan:
Tahun 1
Db. Kas dan setara kas 1,000,000,000,000
Kr. Modal disetor 1,000,000,000,000
Db. ATB pembangunan-tanah 200,000,000,000
Kr. Kas dan setara kas 200,000,000,000
Db. ATB pembangunan-tim proyek 5,000,000,000
Kr. Kas dan setara kas 5,000,000,000
Db. ATB pembangunan-konstruksi 320,000,000,000
Kr. Kas dan setara kas 320,000,000,000
Db. ATB pembangunan-margin 78,750,000,000
Kr. Pendapatan konstruksi 78,750,000,000
[(15% X (Rp200+Rp5+Rp320)]
Tahun 2
Db. ATB pembangunan-tim proyek 5,000,000,000
Kr. Kas dan setara kas 5,000,000,000
Db. ATB pembangunan-konstruksi 480,000,000,000
Kr. Kas dan setara kas 470,000,000,000
Kr. Utang 10,000,000,000
Db. ATB pembangunan-margin 72,750,000,000
Kr. Pendapatan konstruksi 72,750,000,000
[(15% X (Rp5+Rp480)]
Db. Aset Tak Berwujud (ATB) 1,161,500,000,000
Kr. ATB Pembangunan 1,161,500,000,000
[(15%+(Rp200+Rp5+Rp320+Rp5+Rp480)]
Tahun 3
Db. Kas dan setara kas 250,000,000,000
Kr. Pendapatan operasi 250,000,000,000
Db. Beban operasi 10,000,000,000
Kr. Kas dan setara kas 10,000,000,000
Db.Utang 10,000,000,000
Kr. Kas dan setara kas 10,000,000,000
Db.Beban amortisasi 145,187,500,000
Kr. Akumulasi amortisasi 145,187,500,000
[(Rp1,161,500,000,000/(10-2)]
Db. Beban pelapisan ulang jalan 11,428,571,429
Kr. Provisi pelapisan ulang jalan 11,428,571,429
[(Rp80,000,000,000/(9-2)]

Laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi untuk tahun 1 s/d tahun 3 sbb:
LAPORAN LABA RUGI
TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3
Pendapatan konstruksi 78,750,000,000 72,750,000,000 0
Pendapatan operasi 0 0 250,000,000,000
Total Pendapatan 78,750,000,000 72,750,000,000 250,000,000,000
Beban operasi 0 0 10,000,000,000
Beban amortisasi 0 0 145,187,500,000
Beban pelapisan ulang jalan 0 0 11,428,571,429
Total Beban 0 0 166,616,071,429
LABA 78,750,000,000 72,750,000,000 83,383,928,571

LAPORAN POSISI KEUANGAN


TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3
ASET
Kas dan setara kas 475,000,000,000 0 230,000,000,000
ATB Pembangunan 603,750,000,000 0
ATB 0 1,161,500,000,000 1,161,500,000,000
ATB-Akumulasi amortisasi 0 0 -145,187,500,000
Total Aset 1,078,750,000,000 1,161,500,000,000 1,246,312,500,000
LIABILITAS
Utang 0 10,000,000,000 0
Provisi pelapisan ulang jalan 0 0 11,428,571,429
Total Liabilitas 0 10,000,000,000 11,428,571,429
EKUITAS
Modal disetor 1,000,000,000,000 1,000,000,000,000 1,000,000,000,000
Saldo laba 78,750,000,000 151,500,000,000 234,883,928,571
Total Ekuitas 1,078,750,000,000 1,151,500,000,000 1,234,883,928,571
ASET, LIABILITAS DAN EKUITAS 1,078,750,000,000 1,161,500,000,000 1,246,312,500,000

3. PT Jaya menerapkan sejumlah strategi untuk mengembangkan usahanya untuk mengelola risiko
usaha ketika mulai jenuhnya industri yang selama ini menjadi tumpuan untuk memperoleh
penghasilan.
Pada awal tahun 2015 perusahaan masuk ke industri konstruksi dengan mengakuisisi seluruh
kepemilikan saham di PT Sentosa seharga Rp100 miliar secara tunai. Nilai wajar dari aset neto PT
Sentosa sebesar Rp70 miliar. Sehingga timbul goodwill sebesar Rp30 miliar dari akuisisi ini.

PT Sentosa memiliki beberapa divisi yang relatif independen dalam memperoleh penghasilan,
yaitu divisi konstruksi, real estat, dan manajemen Gedung. Nilai akuisisi PT Sentosa ini dialokasi
pada ketiga divisi (purchase price allocation) sebagai berikut:
Alokasi Harga
Nilai Wajar Aset Goodwill
Perolehan
Divisi Konstruksi 30,000,000,000 20,000,000,000 10,000,000,000
Divisi Real Estat 20,000,000,000 15,000,000,000 5,000,000,000
Divisi Manajemen Gedung 50,000,000,000 35,000,000,000 15,000,000,000
Total 100,000,000,000 70,000,000,000 30,000,000,000

Pada akhir 2015 dilakukan uji penurunan nilai atas goodwill yang ada di Divisi Konstruksi.
Estimasi arus kas bersih yang dihasilkan oleh Divisi Konstruksi pada tahun 2016-2026 adalah
Rp2,300 juta, Rp2,530 juta, Rp2,730 juta, Rp2,900 juta, Rp3,040 juta, Rp3,130 juta, Rp3,070 juta,
Rp2,890 juta, Rp2,450 juta, Rp1,840 juta dan Rp610 juta. Tingkat diskonto yang digunakan untuk
menentukan nilai pakai adalah 15%.
Aset yang ada di Divisi Konstruksi, selain goodwill, disusutkan selama 12 tahun secara garis lurus
tanpa nilai residu. Aset tersebut merupakan aset yang digunakan dalam operasional Divisi
Konstruksi, seperti kendaraan, alat angkut, dan alat berat yang digunakan dalam memberi jasa
konstruksi kepada pelanggan.
Diminta:
a) Berapa jumlah terpulihkan (recoverable amount) dari Divisi Konstruksi?
b) Berapa kerugian penurunan nilai (impairment loss) dari Divisi Konstruksi?
c) Bagaimana alokasi kerugian penurunan nilai tersebut? Jelaskan

Jawaban:
a) Jumlah terpulihkan adalah Rp13,612,000,829 yaitu nilai kini dari estimasi arus kas selama
2016-2026 dengan tingkat diskonto 15%:
Tahun Arus Kas Faktor Diskonto Nilai Kini
2016 2,300,000,000 0.87 2,000,000,000
2017 2,530,000,000 0.76 1,913,043,478
2018 2,730,000,000 0.66 1,795,019,315
2019 2,900,000,000 0.57 1,658,084,412
2020 3,040,000,000 0.50 1,511,417,275
2021 3,130,000,000 0.43 1,353,185,375
2022 3,070,000,000 0.38 1,154,126,713
2023 2,890,000,000 0.33 944,746,126
2024 2,450,000,000 0.28 696,442,909
2025 1,840,000,000 0.25 454,819,859
2026 610,000,000 0.21 131,115,366
27,490,000,000 13,612,000,829

b) Jumlah tercatat Divisi Konstruksi pada akhir tahun 2015 (sebelum uji penurunan nilai):
Goodwill Rp10,000,000,000
Aset lain Rp18,333,333,334 = (Rp20,000,000,000 – (Rp20,000,000,000/12)
Total Rp28,333,333,334
Kerugian penurunan nilai pada 2015 adalah Rp14,721,332,505
= (Rp28,333,333,334 – Rp13,612,000,829) = Rp14,721,332,505

c) Alokasi kerugian penurunan nilai:


Jumlah tercatat
Jumlah tercatat Alokasi penurunan
Jenis Aset setelah
awal nilai
penurunan nilai
Goodwil 10,000,000,000 10,000,000,000 0
Aset Lain 18,333,333,334 4,721,332,505 13,612,000,829
Total 28,333,333,334 14,721,332,505 13,612,000,829

4. Pada tanggal 31 Desember 2015, PT Shaffa melakukan reviu atas Unit Penghasil Kas (UPK) yang
dimiliki perusahaan untuk menentukan apakah telah terjadi penurunan nilai aset. Nilai tercatat
UPK tsb adalah Rp1,2 miliar. Sisa umur manfaat dari aset UPK adalah 6 tahun. Salah satu aset
dalam UPK tsb adalah goodwill dengan jumlah tercatat Rp50 juta.
PT Shaffa telah melakukan perhitungan terkait estimasi nilai pakai dari UPK tsbg dan diketahui
nilai pakai UPK tsb adalah Rp990 juta, sedangkan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual UPK
adalah Rp850 juta.
Pada tanggal 31 Desember 2016, PT Shaffa Kembali melakukan reviu penurunan nilai aset atas
UPK tsb. Pada tanggal tsb diketahui bahwa nilai pakai UPK adalah Rp975 juta serta nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual adalah Rp860 juta.
Diminta:
a) Berapa (jika ada) penurunan nilai yang harus diakui PT Shaffa per 31 Desember 2015 dan 31
Desember 2016? Apakah terdapat pembalikan rugi penurunan nilai per 31 Desember 2016?
Jika ada, berapa jumlah yang dapat dibalikkan?
b) Apakah saldo goodwill mengalami perubahan terkait dengan adanya penurunan nilai tsb?
Berapa saldo goodwill per 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2016?

Jawaban:
31 Desember 2015
Nilai pakai 990,000,000
Harga wajar dikurangi biaya untuk menjual 850,000,000
Nilai terpulihkan (nilai tertinggi antara nilai pakai dan harga wajar dikurangi biaya
untuk menjual) 990,000,000
Nilai tercatat UPK 1,200,000,000
Rugi penurunan nilai 210,000,000
Rugi penurunan nilai tsb pertama kali dialokasikan ke goodwill dulu sampai saldo
goodwill nol dan baru kemudian dialokasikan secara pro rata ke aset yang lain
Alokasi rugi penurunan nilai:
Goodwill 50,000,000
Aset lain secara pro rata 160,000,000
210,000,000
Nilai tercatat UPK setelah terjadi penurunan nilai 990,000,000
Saldo Goodwill: Rp0 -
31 Desember 2016
Penyusutan dan amortisasi UPK (Rp990,000,000 X 1/6) 165,000,000
Nilai tercatat UPK (setelah dikurangi penyusutan dan amortisasi) 825,000,000
Nilai pakai 975,000,000
Harga wajar dikurangi biaya untuk menjual 860,000,000
Nilai terpulihkan (nilai tertinggi antara nilai pakai dan harga wajar dikurangi biaya
untuk menjual) 975,000,000
Oleh karena nilai tercatat lebih rendah dibandingkan nilai terpulihkan, maka
tidak terjadi rugi penurunan nilai. Rugi penurunan nilai yang diakui di periode
sebelumnya dibalikkan (kecuali yang sudah dialokasikan ke goodwill)
Rugi penurunan nilai tahun sebelumnya 210,000,000
Dialokasikan ke goodwill 50,000,000
Jumlah rugi penurunan nilai yang dapat dibalikkan 160,000,000
Nilai tercatat UPK selain goodwill jika tidak terjadi penurunan nilai:
[(Rp1,200,000,000 - 50,000,000) X 5/6] 958,333,333
Nilai tercatat UPK selain goodwill setelah terjadi penurunan nilai: 825,000,000
Jumlah maksimal yang dapat dibalikkan 133,333,333

Saldo Goodwill: Rp0

5. Informasi berikut ini terkait dengan Program Imbalan Pasti yang akan diikuti oleh PT X, PT Y dan
PT Z. Untuk mempermudah perhitungan, semua transaksi diasumsikan terjadi di akhir periode.
PT X PT Y PT Z
Tingkat Diskonto pada awal periode A 5% 6% 10%

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti di awal tahun B 2,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000
Nilai Wajar Aset Program di awal tahun C 1,400,000,000 3,000,000,000 1,000,000,000
Dampak Batas Atas Aset di awal tahun D 0 1,000,000,000 0
Biaya Jasa E 150,000,000 75,000,000 120,000,000
Kerugian (Keuntungan) Aktuarial F 40,000,000 -60,000,000 40,000,000
Imbal Hasil Aset Program G 100,000,000 300,000,000 125,000,000

Diminta:
1) Hitunglah nilai dari Biaya Imbalan Pasti yang akan diakui dalam Laporan Laba Rugi
2) Hitunglah nilai dari kompone Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti yang akan
diakui sebagai bagian dari Penghasilan Komprehensif Lain
3) Hitunglah nilai dari Total Biaya Imbalan Pasti yang akan diakui
4) Hitunglah nilai saldo Liabilitas/Aset Imbalan Pasti Neto di akhir tahun

Jawab:
1) Nilai dari Biaya Imbalan Pasti yang akan diakui dalam Laporan Laba Rugi adalah:
PT X PT Y PT Z
Beban Bunga H=B*A 100,000,000 120,000,000 300,000,000
Pendapatan Bunga I=C*A -70,000,000 -180,000,000 -100,000,000
Bunga atas Dampak Batas Atas Aset J=D*A 0 -60,000,000 0
Bunga Neto atas Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti K 30,000,000 -120,000,000 200,000,000
Biaya Jasa E 150,000,000 75,000,000 120,000,000
Biaya Imbalan Pasti L 180,000,000 -45,000,000 320,000,000

2) Nilai dari komponen Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti yang akan diakui
sebagai bagian dari Penghasilan Komprehensif Lain adalah:
PT X PT Y PT Z
Imbal Hasil Aset Program G -100,000,000 -300,000,000 -125,000,000
Pendapatan Bunga yang telah diakui dalam Bunga Neto I 70,000,000 180,000,000 100,000,000
Imbal Hasil Aset Program yang belum diakui dalam Bunga Neto M=G+I -30,000,000 -120,000,000 -25,000,000
Kerugian (Keuntungan) Aktuarial N=I+M 40,000,000 -60,000,000 40,000,000
Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti-OCI O=M+N 10,000,000 -180,000,000 15,000,000

3) Nilai dari Total Biaya Imbalan Pasti yang akan diakui adalah:
PT X PT Y PT Z
Biaya Imbalan Pasti yang diakui dalam Laporan Laba Rugi L 180,000,000 -75,000,000 -120,000,000
Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti-OCI O 10,000,000 -180,000,000 15,000,000
Jumlah yang diakui P=L+O 190,000,000 -255,000,000 -105,000,000

4) Nilai saldo Liabilitas/Aset Imbalan Pasti Neto di akhir tahun adalah:


PT X PT Y PT Z
Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti di awal tahun B 2,000,000,000 2,000,000,000 3,000,000,000
Nilai Wajar Aset Program di awal tahun C 1,400,000,000 3,000,000,000 1,000,000,000
Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti Neto di awal tahun Q=B-C 600,000,000 -1,000,000,000 2,000,000,000
Biaya Imbalan Pasti yang diakui dalam Laporan Laba Rugi L 180,000,000 -45,000,000 320,000,000
Pengukuran Kembali Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti-OCI O 10,000,000 -180,000,000 15,000,000
Liabilitas (Aset) Imbalan Pasti Neto di akhir tahun R=Q+L+O 790,000,000 -1,225,000,000 2,335,000,000

6. PT INA merupakan entitas yang berlokasi di Indonesia dan menggunakan mata uang lokal Rp.
Pada tanggal 1 Maret 2011 PT INA mengakuisisi 80% kepemilikan PT Suju yang berkedudukan di
Korea Selatan senilai Rp 480,000,000. Kelebihan biaya akuisisi terhadap nilai buku dialokasikan
kepada entitas induk dengan perkiraan umur manfaat 8 tahun. Pada tanggal 31 Oktober 2011 PT
Suju mengumumkan dan membayar dividen KRW 7,500,000. Mata uang fungsional PT Suju
adalah KRW. Berikut Neraca saldo PT Suju per 31 Desember 2011 serta nilai tukar tahun 2011.
Nama Akun KRW Date Kurs
Kas 35,400,000 1-Mar-11 8.09
Piutang Usaha 45,760,000 31-Oct-11 8.81
Persediaan 27,117,200 31-Dec-11 8.87
Peralatan 19,500,000 Rata-Rata 8.67
Harga Pokok Penjualan 8,450,000
Beban Operasi 6,235,000
Beban Penyusutan 2,250,000
Beban Pajak 2,050,000
Dividen 7,500,000
Akumulasi Penyusutan 16,800,000
Utang Usaha 64,999,000
Modal Saham Biasa 35,000,000
Saldo Laba 23,965,970
Penjualan 25,650,000

Diminta:
1. Hitunglah differential yang timbul dari akuisisi tersebut dan tentukan LK dijabarkan dengan
metode translation
2. Hitunglah net income PT Suju tahun 2011
3. Lengkapi kertas kerja translasi tahun 2011
4. Buatlah seluruh jurnal yang dibutuhkan PT INA (dalam Rp) terkait dengan transaksi di atas
beserta perhitungannya
Jawaban:
1. Differential yang timbul dari akuisisi tersebut

2. Net income PT Suju tahun 2011

3. Kertas Kerja Transaksi tahun 2011


4. Jurnal yang dibutuhkan PT INA (dalam Rp)

Tanggal Keterangan Debit Kredit


3-Jan-11 Investasi di Saham PT Suju 4,800,000,000
Kas 4,800,000,000
(mencatat pembayaran investasi)
31-Oct-11 Kas 52,860,000
Investasi di Saham PT Suju 52,860,000
(KRW 7,500,000*8.81)*80%
(mencatat penerimaan dividen)
31-Dec-11 Investasi di Saham PT Suju 44,042,749
Penghasilan dari Subsidiari 44,042,749
(Rp 55,053,436*80%)
(mencatat laba bersih)
31-Dec-11 Investasi di Saham PT Suju 37,450,801
OCI-Translation Adjustment 37,450,801
(Rp 46,813,501*80%)
(mencatat OCI-Translation Adjustment)
31-Dec-11 Penghasilan dari Subsidiari 13,178,111
Investasi di Saham PT Suju 13,178,111
(Rp 16,472,639*80%)
(mencatat perbedaan amortisasi)
31-Dec-11 Investasi di Saham PT Suju 9,180,598
OCI-Translation Adjustment 9,180,598
(Rp 11,475,748*80%)
(mencatat difference to OCI)
31-Dec-11 Saldo Laba 30,864,638
Penghasilan dari Subsidiari 30,864,638
(Rp 44,042,749 - Rp 13,178,111)
(mencatat jurnal penutupan)
31-Dec-11 OCI-Translation Adjustment 46,631,399
Accum. OCI-Translation Adjustment 46,631,399
(Rp 37,450,801 + Rp 9,180,598)
(mencatat jurnal penutupan)

7. PT INA merupakan entitas yang berlokasi di Indonesia dan menggunakan mata uang lokal Rp.
Pada tanggal 1 Februari 2012 PT INA mengakuisisi 80% kepemilikan PT Kyuri yang berkedudukan
di Jepang senilai Rp 960,000,000. Kelebihan biaya akuisisi terhadap nilai buku dialokasikan
kepada peralatan dengan perkiraan umur manfaat 10 tahun. PT Kyuri mengumumkan dan
membayar dividen Rp 23,400,000 tanggal 30 November 2012. Mata uang fungsional PT Kyuri
adalah Rp. Berikut neraca saldo PT Kyuri per 31 Desember 2012 serta nilai tukar tahun 2012.
Keterangan:
1. Persediaan akhir berasal dari pembelian tanggal 1 Desember sebesar Yen 20,000 dan
pembelian tanggal 20 Desember sebesar Yen 44,000. Nilai persediaan entitas pada awal
tahun adalah sebesar Yen 55,000.
2. Peralatan senilai Yen 150,000 telah dimiliki entitas sejak 2 Januari 2010. Sementara
peralatan senilai Yen 50,000 dimiliki sejak 1 April 2012. Kebijakan entitas menetapkan bahwa
peralatan memiliki umur masa manfaat selama 20 tahun, tanpa nilai sisa dan disusutkan
dengan metode garis lurus.

Diminta:
1. Hitunglah differential yang timbul dari akuisisi tersebut dan tentukan LK dijabarkan dengan
metode remeasurement.
2. Hitunglah nilai harga pokok penjualan dan beban lainnya serta lengkapi kertas kerja
remeasurement tahun 2012.
3. Hitunglah laba bersih PT Kyuri selama tahun 2012.
4. Buatlah schedule of amortization untuk perlengkapan per 31 Desember 2012.
5. Buatlah seluruh jurnal yang dibutuhkan PT INA (dalam Rp) terkait dengan transaksi di atas.

Jawaban:
1. Differential yang timbul dari akuisisi
2. Nilai HPP dan beban lainya beserta kerta kerja remeasurement
3. Laba bersih PT Kyuri tahun 2012

4. Schedule of amortization untuk perlengkapan

5. Jurnal yang dibutuhkan PT INA (dalam Rp)

8. PT Pontianak membeli 75% kepemilikan PT Samarinda pada 1 Januari 2015 seharga


Rp.175.000.000. Berikut adalah laporan posisi keuangan kedua perusahaan per tanggal akuisisi.
PT Pontianak PT Samarinda
Aset:
Kas dan setara kas 135,000,000 42,000,000
Piutang usaha 180,000,000 88,000,000
Persediaan 260,000,000 150,000,000
Tanah 125,000,000 60,000,000
Bangunan dan peralatan (bersih) 510,000,000 340,000,000
Investasi pada PT Samarinda 175,000,000 0
Total Aset 1,385,000,000 680,000,000
Liabilitas dan Ekuitas
Utang usaha 305,000,000 70,000,000
Utang hipotik 500,000,000 360,000,000
Modal pemilik 160,000,000 80,000,000
Saldo laba 420,000,000 170,000,000
Total Liabilitas dan Ekuitas 1,385,000,000 680,000,000

Diketahui pula bahwa PT Pontianak memberikan pinjaman sebesar Rp.25.000.000 kepada PT


Samarinda
Diminta:
a) Buatlah jurnal eliminasi yang dibutuhkan untuk menyiapkan laporan posisi keuangan
konsolidasian sesaat setelah kombinasi bisnis
b) Buatlah kertas kerja laporan posisi keuangan konsolidasian
c) Buatlah laporan posisi keuangan konsolidasian menggunakan format yang benar
Jawaban:
a) Jurnal eliminasi:
Modal pemilik 80,000,000
Saldo laba 170,000,000
Investasi pada PT Samarinda 175,000,000
Bagian non-pengendali 75,000,000

Utang usaha 25,000,000


piutang usaha 25,000,000
b) Kertas kerja laporan posisi keuangan konsolidasian:
Jurnal Eliminasi
PT Pontianak PT Samarinda Konsolidasi
Debit Kredit
Aset:
Kas dan setara kas 135,000,000 42,000,000 177,000,000
Piutang usaha 180,000,000 88,000,000 25,000,000 243,000,000
Persediaan 260,000,000 150,000,000 410,000,000
Tanah 125,000,000 60,000,000 185,000,000
Bangunan dan peralatan (bersih) 510,000,000 340,000,000 850,000,000
Investasi pada PT Samarinda 175,000,000 0 175,000,000 0
Total Aset 1,385,000,000 680,000,000 0 200,000,000 1,865,000,000
Liabilitas dan Ekuitas
Utang usaha 305,000,000 70,000,000 25,000,000 350,000,000
Utang hipotik 500,000,000 360,000,000 860,000,000
Modal pemilik 160,000,000 80,000,000 80,000,000 160,000,000
Saldo laba 420,000,000 170,000,000 170,000,000 420,000,000
Bagian non-pengendali 0 0 75,000,000 75,000,000
Total Liabilitas dan Ekuitas 1,385,000,000 680,000,000 275,000,000 75,000,000 1,865,000,000
c) Laporan posisi keuangan konsolidasian:
PT Pontianak
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Per 31 Desember 2015
Aset Liabilitas dan Ekuitas
Kas dan setara kas 177,000,000 Utang usaha 350,000,000
Piutang usaha 243,000,000 Utang hipotik 860,000,000
Persediaan 410,000,000 Modal pemilik 160,000,000
Tanah 185,000,000 Saldo laba 420,000,000
Bangunan dan peralatan (bersih) 850,000,000 Kepentingan non-pengendali 75,000,000
Total Aset 1,865,000,000 Total Liabilitas dan Ekuitas 1,865,000,000

9. PT Jaya Makmur membeli 80% saham biasa berhak suara PT Abadi makmur pada tanggal 1
Januari 2013 seharga Rp.560.000.000 Sesaat setelah PT Jaya makmur mengakuisisi
kepemilikannya, PT abadi makmur membeli 70% saham PT Sejahtera Abadi seharga
Rp.280.000.000 Selama tahun 2013 PT Jaya Makmur melaporkan laba operasi sebesar
Rp.400.000.000 dan membeayar dividen sebesar Rp.160.000.000. PT Abadi Makmur melaporkan
laba operasi sebesar Rp.240.000.000 dan membayar dividen sebesar Rp.100.000.000 PT
Sejahtera Abadi melaporkan laba bersih sebesar Rp.80.000.000 dan membayar dividen
Rp.30.000.000
Pada tanggal 1 januari 2013 bagian ekuitas pemegang saham dari ketiga perusahaan tersebut
adalah sebagai berikut:
PT Jaya Makmur PT Abadi Makmur PT Sejahter Abadi
Saham biasa 400,000,000 300,000,000 200,000,000
Agio saham biasa 320,000,000 120,000,000 120,000,000
Laba ditahan 720,000,000 280,000,000 80,000,000
Total ekuitas pemegang saham 1,440,000,000 700,000,000 400,000,000
Diminta:
1. Buatlah ayat jurnal yang dicatat oleh PT Abadi Makmur dengan investasinya di PT Sejahtera
Abadi selama tahun 2013.
2. Buatlah ayat jurnal yang dicatat oleh PT Jaya Makmur dengan investasinya di PT Abadi
Makmur selama tahun 2013
3. Buatlah ayat jurnal eliminasi sehubungan dengan investasi PT Abadi makmur di PT Sejahtera
Abadi dan PT Jaya Makmur yang diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi PT Jaya Makmur dan anak perusahaannya per 31 Desember 2013.
Jawaban:
1. Jurnal yang dicatat oleh PT Abadi Makmur:
Investasi pada saham PT Sejahtera Abadi 280,000,000
Kas 280,000,000
(mencatat akuisisi saham 70% PT Sejahtera Abadi)

Kas 21,000,000
Investasi pada saham PT Sejahtera Abadi 21,000,000
(mencatat dividen 70% dari Rp30,000,000)

Investasi pada saham PT Sejahtera Abadi 56,000,000


Pendapatan dari PT Sejahtera Abadi 56,000,000
(mencatat bagian laba dari PT Sejahtera Abadi = 70% X Rp80,000,000)
2. Jurnal yang dicatat oleh PT Jaya Makmur:
Investasi pada saham PT Abadi Makmur 560,000,000
Kas 560,000,000
(mencatat akuisisi saham 80% PT Abadi Makmur)

Kas 80,000,000
Investasi pada saham PT Abadi Makmur 80,000,000
(mencatat dividen 80% dari Rp100,000,000)

Investasi pada saham PT Abadi Makmur 236,800,000


Pendapatan dari PT Abadi Makmur 236,800,000
(mencatat bagian laba dari PT Abadi Makmur= 80% X (Rp240,000,000 + Rp56,000,000)
3. Jurnal eliminasi sehubungan investasi PT Abadi Makmur:
Pendapatan dari PT Sejahtera Abadi 56,000,000
Dividen diumumkan 21,000,000
Investasi pada saham PT Sejahtera Abadi 35,000,000

Pendapatan kepemilikan non-pengendali 24,000,000


Dividen diumumkan (30% X Rp30,000,000) 9,000,000
Kepemilikan non-pengendali 15,000,000
(30% X Rp80,000,000)

Saham biasa PT Sejahtera Abadi 200,000,000


Agio Saham 120,000,000
Laba ditahan 80,000,000
Investasi pada saham PT Sejahtera Abadi 280,000,000
Kepemilikan non-pengendali 120,000,000
Jurnal eliminasi sehubungan investasi PT Jaya Makmur:
Pendapatan dari PT Abadi Makmur 236,800,000
Dividen diumumkan 80,000,000
Investasi pada saham PT Abadi Makmur 156,800,000

Pendapatan kepemilikan non-pengendali 251,200,000


Dividen diumumkan (20% X Rp100,000,000) 20,000,000
Kepemilikan non-pengendali 231,200,000
(20% X Rp240,000,000 + Rp56,000,000)

Saham biasa PT Abadi Makmur 300,000,000


Agio Saham 120,000,000
Laba ditahan 280,000,000
Investasi pada saham PT Abadi Makmur 560,000,000
Kepemilikan non-pengendali 140,000,000

10. Pada tanggal 2 Januari 2015, PT Investor mengakuisisi 40% saham PT Investee senilai
Rp.250.000.000. Pada saat akuisisi, nilai ekuitas PT Investee adalah Rp.500.000.000 PT Investor
memiliki pengaruh signifikan atas PT Investee. Pada saat akuisisi tidak terdapat selisih antara
nilai wajar dan nilai tercatat atas seluruh aset dan liabilitas PT Investee, kecuali persediaan,
mesin dan tanah. Nilai wajar persediaan lebih rendah Rp.25.000.000 atas nilai tercatat.
Sedangkan nilai wajar mesin dan tanah lebih tinggi masing-masing Rp.50.000.000 dan
Rp.100.000.000 atas nilai tercatatnya.
Persediaan terjual seluruhnya pada tahun 2015, sedangkan mesin memiliki sisa umur ekonomis
4 tahun. PT Investee melaporkan laba bersih tahun 2015 sebesar Rp.150.000.000 dan membayar
dividen sebesar Rp.80.000.000 tanggal 1 Mei 2015. Asumsikan laba bersih investee terjadi
merata sepanjang tahun.
Diminta :
1. Hitung goodwill yang terjadi atas akuisisi
2. Hitunglah nilai tercatat investasi yang disajikan pada tanggal 31 desember 2015
3. Buatlah jurnal; investasi yang dibutuhkan oleh PT Investee selama tahun 2015
Jawaban:
1. Goodwill yang terjadi atas akuisisi:
Harga Perolehan 250,000,000
Nilai tercatat ekuitas (40% X Rp500,000,000) 200,000,000
Goodwill 50,000,000
2. Nilai tercatat investasi:
Akun Total Selisih Proporsi Selisih Amortisasi
Persediaan -25,000,000 -10,000,000 10,000,000
Tanah 100,000,000 40,000,000 -5,000,000
Mesin 50,000,000 20,000,000 0
Goodwill 0 0 0
Nilai tercatat ekuitas 500,000,000
Selisih 50,000,000
Nilai wajar aset neto 550,000,000
3. Jurnal:
2 Januari 2015
Investasi pada entitas asosiasi 250,000,000
Kas 250,000,000
(mencatat investasi pengakuan investasi awal)
1 Mei 2015
Piutang dividen 32,000,000
Investasi pada entitas asosiasi 32,000,000
(40% X Rp80,000,000)
(mencatat pengakuan piutang atas pembagian dividen)
31 Desember 2015
Investasi pada entitas asosiasi 60,000,000
Bagian laba atas entitas asosiasi 60,000,000
(40% X Rp150,000,000)
(mencatat pengakuan bagian laba atas entitas asosiasi)
31 Desember 2015
Investasi pada entitas asosiasi 10,000,000
Bagian laba atas entitas asosiasi 10,000,000
(mencatat amortisasi atas alokasi terhadap persediaan)
31 Desember 2015
Bagian laba atas entitas asosiasi 5,000,000
Investasi pada entitas asosiasi 5,000,000
(mencatat amortisasi atas alokasi terhadap mesin)

Analisis Rasio Keuangan


Rasio Profitabilitas: Mengukur kinerja keuangan entitas dalam suatu periode tertentu.
a) Gross profit margin = laba kotor/penjualan
b) Operating margin = laba operasi/penjualan
c) Net profit margin = Laba Bersih Setelah Pajak (LBSP)/penjualan
d) Return on Asset (RoA) = LBSP/total aset
e) Return on Equity (RoE) = LBSP/total ekuitas
f) Earnings per Share (EPS) = LBSP/jumlah saham beredar
Rasio Likuiditas: Mengindikasikan jumlah kas atau aset jangka pendek (seperti piutang dan
persediaan) yang tersedia.
Apabila tingkat likuiditas meningkat terlalu tinggi, maka entitas mengorbankan
profitabilitasnya.
Apabila tingkat likuiditas turun terlalu rendah, maka entitas menghadapi potensi tidak dapat
membayar kewajibannya.
a) Current ratio = aset lancar/liabilitas lancar
b) Working capital = aset lancar – liabilitas lancar
c) Quick ratio = (Kas + piutang)/liabilitas lancar
Semaking tinggi nilai working capital, maka cadangan yang tersedia untuk memenuhi
kebutuhan kas tak terduga semakin tinggi.
Rasio Solvency: Merefleksikan kemampuan entitas untuk memenuhi kewajibannya,
mengindikasikan bagaimana entitas mendanai kegiatan operasinya.
Apabila entitas memiliki tingkat leverage yang tinggi, maka risiko yang dihadapi juga semakin
besar.
Apabila tingkat leveragenya rendah, maka kemungkinan entitas tersebut tidak menggunakan
kesempatan yang ada untuk mendapatkan pendanaan jangka panjang untuk melakukan
pertumbuhan.
a) Debt to asset = total debt/total aset
b) Debt to equity = total debt/total equitas
c) Long term debt to equity = debt jangka panjang/total ekuitas
d) Interest coverage ratio = laba operasi/beban bunga
Rasio aktivitas: Mengindikasikan efisiensi produktif dari entitas. Secara umum, rasio
aktivitas yang kuat dapat dikaikan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, sebagai hasil dari
tingginya efisiensi produktif.
a) Inventory turnover = HPP/rerata persediaan
b) Average days inventory = 365/inventory turnover
c) Receivable turnover = penjualan/rerata piutang
d) Average receivable collection period = 365/receivable turnover
Semakin tinggi nilai inventory turnover, semakin lama persediaan berada dalam entitas dan
tidak terjual.
Semakin tinggi receivable turnover, semakin lama piutang tidak tertagihkan.

Anda mungkin juga menyukai