Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

POLA HIDUP SEHAT UNTUK MENJAGA JANTUNG TETAP SEHAT


DI RUANG CVCU/HCU
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

OLEH:
Siti Aisyah (70900121031)
Novianti Rahman (70900121024)
Bau Santi Nur (70900121027)
Israwati (70900121036)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XX


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN
POLA HIDUP SEHAT UNTUK MENJAGA JANTUNG TETAP SEHAT
DI RUANG CVCU/HCU
RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO

A. LATAR BELAKANG
Penyakit jantung menjadi ketakutan bagi setiap orang. Penyakit
Jantung koroner merupakan salah satu penyebab utama dan pertama kematian
di negara maju dan berkembang, termasuk Indonesia. Berdasarkan laporan
World Health Organization (WHO) tahun 2015 kematian akibat penyakit
jantung iskemik mencapai 20 juta jiwa (Riset Kesehatan Dasar, 2020).
Penyebab spesifik kasus kesakitan dan kematian menurut data statistik WHO
tahun 2015, menunjukkan presentase penyebab kematian akibat penyakit
jantung terbesar ialah penyakit jantung koroner (44%), diikuti penyakit
pembuluh darah otak (32%), penyakit jantung hipertensi (6%), penyakit
radang jantung (2%), penyakit jantung rematik (2%), dan penyakit lainnya
(14%).
Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2018 menunjukkan prevalensi
penyakit jantung koroner berdasarkan diagnosis dokter di Indonesia sebesar
1,5%, dengan peringkat prevalensi tertinggi Provinsi Kalimantan Utara 2,2%,
DIY 2%, dan Gorontalo 2%. Selain ketiga provinsi tersebut, terdapat pula 8
provinsi lainnya dengan prevalensi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan
prevalensi nasional. Delapan provinsi tersebut adalah Aceh (1,6%), Sumatera
Barat (1,6%), DKI Jakarta (1,9%), Jawa Barat (1,6%), Jawa Tengah (1,6%),
Kalimantan Timur (1,9%), Sulawesi Utara (1,8%) dan Sulawesi Tengah
(1,9%) (Riset Kesehatan Dasar, 2020).
Fenomena tersebut sangat memprihatinkan sehingga diperlukan upaya
untuk mencegah serta mengurangi kasus terus bertambah. Pengobatan
penyakit jantung koroner dimaksudkan tidak sekedar untuk menggurangi atau
bahkan menghilangkan keluhan. Hal paling penting adalah memelihara fungsi
jantung sehingga harapan hidup akan meningkat. Untuk mengatasi penyakit
jantung koroner ini ada beragam cara pengobatan dilakukan salah satunya
adalah melakukan pola hidup sehat. Pola hidup atau gaya hidup yang tidak
sehat ditimbulkan dari adanya kebiasaan yang dilakukan sehari-hari. Gaya
hidup merupakan salah satu aspek yang esensial di era modern ini.Gaya hidup
merupakan gambaran bagi setiap orang yang mengenakannya dan
menggambarkan seberapa besar prilaku seseorang di dalam masyarakat. Selain
itu, gaya hidup juga dapat diartikan sebagai suatu seni yang dibudayakan oleh
setiap orang. Kualitas hidup dan kesehatan tubuh seseorang ditentukan oleh
gaya hidupnya (Khairunisa, 2015).
Suatu pola hidup yang tidak sehat tentunya akan menimbulkan berbagai
macam permasalahan kesehatan utamanya bagi sistem kardiovaskuler. Namun,
dengan mengubah pola hidup kearah yang sehat maka kondisi kesehatan akan
dapat dipertahankan dan ditingkatkan.
B. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan diharapkan klien dan keluarga
klien mampu memahami dan menjalankan pola hidup sehat.
2. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 20 menit klien dan
keluarga klien mampu:
a. Menyebutkan 6 pola hidup sehat untuk jantung tetap sehat
b. Menjelaskan 6 pola hidup sehat untuk jantung tetap sehat
C. Materi
Enam pola hidup sehat untuk jantung tetap sehat
D. Metode
Metode Direct Communication merupakan metode komunikasi yang
dilakukan secara langsung atau tatap muka. Seperti kita berbicara dengan
orang lain tanpa adanya media sebagai perantara.
E. Media
1. Media : Leaflet dan poster
F. Sasaran
Klien dan keluarga klien di ruangan CVCU/HCU RSWS.
G. Waktu
Hari, Tanggal : Jumat, 16 April 2022
Jam : 11.00 WITA - selesai
H. Rencana kegiatan

No Tahap Waktu Kegiatan Kegiatan


Penyuluhan Audience
1. Pembuka 5 menit - Memberikan salam - Peserta memberi salam,
- Perkenalan mendengarkan, dan
- Menjelaskan latar merespon
belakang dan penyuluhan/inform asi
tujuan penyuluhan yang diberikan dengan
- Kontrak waktu bertanya.
dengan audience
2. Pemberian 15 menit - Menjelaskan 6 - Audience menyimak
pola hidup sehat dengan baik apa yang
Materi
untuk jantung tetap disampaikan oleh
sehat penyuluh.

3. Evaluasi 10 menit - Tanya jawab. - Audience mau


menanyakan materi
yang diberikan.
4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan - Audience mengungkapkan
hasil penyuluhan. kesan dan pesan.
Menyampaikan
salam penutup

I. Tempat
Penyuluhan dilaksanakan di ruang CVCU/HCU RSUP DR.WAHIDIN
SUDIROHUSODO
J. Rencana Evaluasi
1) Evaluasi Hasil
Setelah diberikan PENKES klien mampu:
a) Menyebutkan 6 pola hidup sehat untuk jantung tetap sehat
b) Menjelaskan 6 pola hidup sehat untuk jantung tetap sehat
2) Evaluasi struktur
a) Kelengkapan media : tersedia dan siap digunakan
b) Pelaksana siap melakukan PENKES
3) Evaluasi proses
a) Pelaksana dan sasaran ( klien) mengikuti PENKES sesuai waktu atau
sampai selesai
b) Klien aktif dalam PENKES
c) Klien mampu mendemonstrasikan cara teknik relaksasi napas dalam
d) Klien mampu menjawab pertanyaan
e) Pelaksana menyajikan semua materi secara lengkap.
K. Sumber
Kadek Dwitya Widi Adnyani, Made G. Juniartha.2020. Efektivitas Latihan
Yoga dalam Mengatasi Penyakit Jantung Koroner (PJK). Jurnalyoga
Dan Kesehatan Vol. 3 No. 2 September 2020 Jurusan Yoga Kesehatan
Issn : 2621-0185 (Cetak) Fakultas Brahma Widya ISSN : 2722-9440
(Online) IHDN DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/jyk
Ice J. Johanis, dkk. 2020. Faktor Risiko Hipertensi, Merokok Dan Usia
Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada Pasien Di Rsud
Prof. Dr. W. Z. Johannes Kupang. Media Kesehatan Masyarakat
ISSN: 2772-0265 Vol. 2, No. 1, 2020, Hal. 33-40
https://ejurnal.undana.ac.id/MKM
Kemenkes. 2018. Pola hidup sehat agar jantung tetap sehat.
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
6 POLA HIDUP SEHAT UNTUK JANTUNG TETAP SEHAT
1. Berhenti merokok
Merokok merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung koroner
(PJK). Risiko serangan jantung menurun hingga setengahnya setelah
berhenti merokok dalam jangka satu tahun dibandingkan dengan perokok.
2. Aktivitas fisik
Aktivitas fisik seperti berolahraga dapat mengurangi risiko
berkembangnya penyakit jantung dan sebagai sarana untuk menghilangkan
stress. Lakukan aktivitas fisik yang mampu dan memungkinkan untuk kita
lakukan seperti bersepeda, jalan kaki, pemanasan dan lain-lain. Lakukan
90-150 menit setiap minggu atau 30 menit dalam 3-5 hari seminggu.
3. Atur berat badan
Kegemukan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Lakukan pola
makan yang seimbang dan sehat, rendah lemak, gula dan garam (GGL).
Salah satunya dengan mengonsumsi banyak bauh-buahan dan sayur mayur
(makanan berserat) yang dikombinasikan dengan aktivitas fisik atau
olahraga.
4. Konsumsi makanan yang mengandung serat
Mengonsumsi makanan yang kaya akan serat dapat membantu
menurunkan risiko terkena penyakit jantung dengan memperbanyak
mengonsumsi sayur dan buah yaitu 2-3 porsi dalam sehari. Serat juga
dapat diperoleh dari berbagai sumber daya yang ada, seperti gandum,
kentang dengan kulitnya dan berbagai jenis sayur serta buah-buahan. Porsi
makan dalam satu piring makan meliputi 1/3 bagian makanan pokok, 1/3
bagian sayuran, 1/6 bagian buah-buahan dan 1/6 bagian laukpauk
dilengkapi dengan air putih.
5. Diet seimbang
Terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenih
dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Secara otomatis akan
meningkatkan resiko terkena penyakit jantung. Pilih produk daging
(peternakan) yang rendah lemak dan susu rendah lemak, batasi
mengonsumsi gula dan garam. Ubah cara memasak dari menggoreng
dengan minyak menjadi memanggang, merebus dan mengukus.
6. Kurangi konsumsi garam
a. Menjaga tekanan darah agar tetap sehat. Hindari pemakaian garam di
meja makan atau gunakan sedikit garam pada masakan.
b. Perhatikan kadar garam pada makanan siap santap. Hampir semua
garam yang dikonsumsi berasal dari makanan yang dibelli.
c. Periksa label pada makanan: makanan yang mengandung kadar garam
yang tinggi jika memiliki >1.5 gr garam (0.6 gr sodium) per 100 gr-
nya.

Anda mungkin juga menyukai