Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM DIGITAL

PEMBUKTIAN DALIL-DALIL ALJABAR BOOLEAN

Dosen Pengampu : Shoffin Nahwa Utama, M.T.

Disusun Oleh:

MUHAMMAD IBRAHIM
NIM : 362015611040

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
2015/2016
A. Landasan Teori
Penamaan Aljabar Boolean berasal dari nama seorang matematikawan asal
Inggris, bernama George Boole. Dialah yang pertama kali mendefinisikan istilah itu
sebagai bagian dari sistem logika pada pertengahan abad ke-19. Boolean adalah suatu
tipe data yang hanya mempunyai dua nilai, yaitu true atau false (benar atau salah).

Aljabar Boolean merupakam rumusan matematika untuk menjelaskan sebuah


hubungan logika antara fungsi dan pensaklaran digital. Aljabar Boolean memiliki 2
macam nilai logika. Hanya bilangan biner yang terdiri atas angka 0 dan 1 maupun
pernyataan rendah dan tinggi.

Suatu fungsi logika atau operasi logika yang dimaksud pada Aljabar Boolean
merupakan suatu kombinasi Variabel Biner seperti misalnya yang terdapat pada
masukan dan keluaran dari suatu rangkaian digital yang dapat ditunjukkan bahwa di
dalam Aljabar Boolean semua hubungan logika antar variabel biner dapat dijelaskan
oleh 3 operasi logika dasar, yaitu:
1. Operasi NOT
2. Operasi AND
3. Operasi OR

Operasi tersebut dijabarkan dalam 3 bentuk, yaitu:


1. Tabel fungsi (tabel kebenaran) yang menunjukkan keadaan semua variabel
masukan dan keluaran untuk setiap kemungkinan.
2. Simbol rangkaian untuk menjelaskan rangkaian digital.
3. Persamaan fungsi

B. Tujuan
 Memahami operasi dasar dari aljabar boolean pada percobaan rangkaian logika
 Membuktikan dalil-dalin aljabar boolean
 Merangkai rangkaian digital untuk membuktikan kebenaran hukum-hukum aljabar
boolean

C. Alat dan Bahan


Dalam melakukan praktikum ini penulis menggunakan alat dan bahan sebagai berikut:
 Perangkat komputer atau laptop yang sudah terinstal OS
 Software Digital Works
 Modul Praktikum
 Kabel secukupnya
 IC 7400 (Nand),
 7402 (Nor),
 7408 (And),
 7432 (Or),
 7486 (Xor),
 7404 (Not).

D. Langkah Kerja
Membuktikan dalil asosiatif.
1. Rangkailah pintu logika menurut persamaan berikut ini
Dalil Asosiatif :
(A + B) + C

2. Sambungkan terminal input dengan switch input dan terminal output dengan lampu
LED.
3. Sambungkan terminal supply dengan +5 Volt dan ground.
4. Amati dan catat output terhadap kombinasi keadaan input.
5. Lakukan langkah 1 – 4 untuk rangkaian dalil asosiatif lainnya, yaitu :
A + (B + C)
(A . B) . C
A . (B . C)
Membuktikan dalil distributif.
6. Lakukan langkah 1 - 4 untuk rangkaian dalil distributif :
A . (B + C)
(A . B) + (A . C)
A + (B . C)
(A + B) . (A + C)
E. Hasil dan Pembahasan
Dari praktikum yang telah penulis kerjakan, didapatkan hasil berupa tabel kebenaran:
Angka 0 menunjukan bahwa dalam percobaan hasil yang didapatkan adalah bernilai
lampu tidak hidup atau false dan sebaliknya, angka 1 menunjukan hasil yang
didapatkan bernilai lampu hidup atau true.
Perbedaan antara aljabar boolean dengan aljabar biasa
Gerbang Logika Aljabar Boolean Aljabar Biasa
A+0=A A+0=A
A+1=1 A+1=A+1
Gerbang OR
A+A=A A+A=2A
A+A=1 A+A=0
A.0=0 A.0=0
A.1=A A.1=A
Gerbang AND
A.A=A A.A=A2
A.A=0 A.A=A2

 Hukum Aosiatif
# Hukum Aosiatif untuk Gerbamg Logika OR
Gerbang OR dengan dua masukan tertentu yaitu A & B, dapat dikelompokan
tempatnya dan dapatdiubah urutan signal masuknya. Peubahan boolean ditulis
sebagai berikut:
A+(B+C) = (A+B)+C
Pada hakekatnya, cara pengelompokan variabel dalam suatu operasi OR tidak
berpengaruh pada keluarannya. Jadi A+(B+C) = (A+B)+C = A+B+C
Tidak perlu mana yang akan dihitung pada keluaran tersebut terlebih dahulu.
Tanda kurung hanya berfungsi untuk memudahkan mana yang harus lebih dulu
untuk dihitung.
Terbukti dalam gambar, bahwa jika masukkan yaitu A,B,C dikelompokkan
sinyal masuknya, hasilnya tetap sama dan jika urutan sinyal masukannya dirubah
maka hasilnya pun tidakberubah dan tetap sama.
# Hukum Asosiatif untuk Gerbang Logika AND
(A.B).C = A.(B.C)
(A.B).C = A.(B.C) = A.B.C

Terbukti dalam gambar, bahwa jika masukkan yaitu A,B,C dikelompokkan


sinyal masuknya, hasilnya tetap sama dan jika urutan sinyal masukannya dirubah
maka hasilnya pun tidakberubah dan tetap sama.

 Hukum Distributif
Gerbang AND dan OR dirangkai bersama sehingga menjadi
I. A.(B+C) = (A.B)+(A.C)
II. A+(B.C) = (A+B).(A+C)

Dalam Hukum Distributif, terbukti bahwa keduanya mempunyai sinyal masukan


masing-masing yang bila dihasilkan, output pada hukum pertama (gambar sebelah
kiri) akan sama dengan output pada hukum pertama (gambar sebelah kanan) dan
output pada hukum kedua (gambar sebelah kiri) akan sama dengan output pada
hukum kedua (gambar sebelah kanan).

F. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat penulis simpulkan dalam laporan praktikum ini
adalah:
Persamaan dari Hukum Asosiatif
(A+B)+C=A+(B+C)=A+B+C
( A . B ) . C = A .( B . C ) = A . B . C
Persamaan dari Hukum Distributif
A . (B + C ) = ( A . B ) + ( A . C )
A + (B . C ) = ( A + B ) . ( A + C )

G. Daftar Pustaka
http://catatan-kuliah-teknik-informatika.blogspot.co.id/
https://id.wikipedia.org/wiki/Aljabar_Boolean
http://www.habibullahurl.com/2014/11/pengertian-aljabar-boolean.html

Anda mungkin juga menyukai