Adm. Pertanahan Ayu Kecik
Adm. Pertanahan Ayu Kecik
Jawab:
1. Administrasi adalah usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta
penetapan cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi usaha dan kegiatan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan kebijakan untuk mencapai tujuan kegiatan yang
berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan kegiatan kantor dan tata usaha
pemerintah atau lembaga pemerintah.
Administrasi dalam ruang lingkup pembahasannya terbagi ke dalam dua pengertian;
yaitu administrasi dalam arti sempit dan administrasi dalam arti luas. Administrasi
dalam arti sempit lebih tepat disebut ketatausahaan; yang meliputi tiga kelompok
kegiatan yaitu korespondensi, ekspedisi dan pengarsipan. Penyusunan dan pencatatan
data dan informasi secara sistematis dengan maksud untuk menyediakan keterangan
serta memudahkan memperolehnya kembali secara keseluruhan dan dalam
hubungannya satu sama lain Administrasi dalam arti sempit ini lebih tepat disebut tata
usaha (clerical work, officer work). Sedangkan administrasi dalam arti luas adalah
setiap kegiatan kerja sama yang dilahirkan sekelompok orang berdasarkan pembagian
kerja sebagaimana ditentukan dalam struktur dengan mendayagunakan sumber daya-
sumber daya untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Administrasi pertanahan merupakan suatu usaha dan manajemen yang berkaitan
dengan penyelenggaraan kebijaksanaan pemerintah di bidang pertanahan dengan
mengerahkan sumber daya untuk mencapai tujuan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Dengan demikian maka administrasi pertanahan
merupakan bagian dari administrasi negara.
Dalam berbagai litelatur terdapat beberapa istilah manajemen, dimana disitu
mengandung tiga pengertian, yaitu sebagai proses, sebagai kolektivitas orang – orang
yang melakukan aktivitas manajemen, dan manajemen sebagai suatu seni dan ilmu.
1. Manajemen sebagai proses
Management adalah proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian dimana dalam masing-masing
bidang tersebut digunakan ilmu pengetahuan dan keahlian yang diikuti secara
berurutan dalam usaha mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Yang dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, serta
pengawasan terhadap kegiatan anggota supaya tujuan yang telah ditetapkan
bersama-sama dapat tercapai. Tokoh yang menyatakan teorinya mengenai
manajemen sebagai proses seperti James A.F. Stoner.
2. Manajemen sebagai kolektivitas orang – orang yang melakukan aktivitas
manajemen
Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari orang-
orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Kolektivitas atau
kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan manajemen, sedang orang yang
bertanggung jawab terhadap terlaksananya suatu tujuan atau berjalannya aktivitas
manajemen disebut Manajer.
3. Manajemen sebagai suatu ilmu dan seni
Manajemen sebagai lmu, suatu bidang Ilmu Pengetahuan (science) yang berusaha
secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja
bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini bermanfaat
bagi kemanusiaan.
Manajemen adalah seni untuk mencapai hasil yang maksimal dengan usaha yang
minimal, demikian pula mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan maksimal bagi
pimpinan maupun pekerja serta memberikan pelayanan yang sebagaik mungkin
kepada masyarakat
2. Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan Oleh Pemerintah secara
terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan, pengolahan,
pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam
bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah
susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang
sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu yang
membebaninya.
Menurut PP Nomor 10 tahun 1961, Pendaftaran tanah diselenggarakan oleh Jawatan
Pendaftaran Tanah menurut ketentuan-ketentuan dalam Peraturan Pemerintah ini dan
mulai pada tanggal yang ditetapkan oleh Menteri Agraria untuk masing-masing
daerah.
Untuk menyelenggarakan tata-usaha pendaftaran tanah oleh Kantor Pendaftaran
Tanah diadakan :
a. daftar tanah
b. daftar nama
c. daftar buku-tanah
d. daftar surat-ukur
Pendaftaran Tanah menurut Pasal 1 Ayat 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
1997, Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan Oleh Pemerintah
secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi pengumpulan,
pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis,
dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan
rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah
yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah susun serta hak-hak tertentu
yang membebaninya.
Tujuan Dari pendaftaran tanah itu sendiri menurut Pasal 3 PP Nomor 24 Tahun 1997
yaitu sebagai berikut :
1. Untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan kepada pemegang hak
atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar
dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai pemegang hak yang
bersangkutan;
2. Untuk menyediakan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan termasuk
Pemerintah agar dengan mudah dapat memperoleh data yang diperlukan dalam
mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan
rumah susun yang sudah terdaftar;
3. Untuk terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
Kegiatan Tata Cara Pendaftaran Tanah untuk Pertama kali meliputi :
a. Pengumpulan dan Pengolahan Data Fisik
Untuk keperluan pengumpulan dan pengelolaan data fisik dilakukan kegiatan
pengukuran dan pemetaan. Kegiatannya meliputi :
Pembuatan Peta Dasar Pendaftaran : kegiatan pendaftaran secara
sistematik di suatu wilayah yang ditunjuk dimulai dengan pembuatan peta
dasar pendaftaran. Pembuatan peta dasar dimaksudkan agar setiap bidang
tanah yang di daftar dijamin letaknya secara pasti, karena dapat
direkontruksi setiap waktu di lapangan. Hal - hal mengenai peta dasar
pendaftaran diatur di dalam pasal 15 dan 16 PP Nomor 24 Tahun 1997 dan
Pengaturan lebih lanjut dan rinci dalam Pasal 12 sampai dengan 18
Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1997.
Penetapan Batas Bidang - Bidang Tanah : mengenai penetapan dan
pemasangan tanda - tanda batas bidang tanah diatur di dalam pasal 17
sampai dengan 19 PP Nomor 24 Tahun 1997 dan Pengaturan Lebih lanjut
dan rinci dalam Pasal 19 sampai dengan Pasal 23 Peraturan Menteri
Negara Agraria/Kepala BPN Nomor 3 Tahun 1997.
Pengukuran dan Pemetaan Bidang - Bidang Tanah dan Pembuatan Peta
Pendaftaran : bidang - bidang tanah yang sudah di tetapkan batas -
batasnya maka dilakukan pengukuran dan kemudian setelah itu dilakukan
pemetaan dalam peta dasar pendaftaran. Untuk bidang tanah yang luas,
pemetaanya dilakukan dengan cara membuat peta tersendiri, dengan
menggunakan data yang diambil dari peta dasar pendaftaran dan hasil
ukuran batas tanah yang akan di petakan. Pengukuran dan pemetaan diatur
dalam pasal 20 PP Nomor 24 Tahun 1997, yang kemudian diatur lebih
lanjut dan lebih rinci dalam Buku II Peraturan Menteri Agraria Nomor 3
Tahun 1997 yakni Pasal 2 sampai dengan pasal 45.