Anda di halaman 1dari 5

Tugas 1 - Administrasi Pertahanan

Nama : Seta Hadi Wiryadi


NIM : 052015675
KERJAKAN TUGAS BERIKUT
1. Jelaskan pengertian administrasi dilihat dari sudut pandang
proses, fungsional, dan institusional serta sebutkan catur tertib
pertanahan!

2. Sebutkan 3 kategori penyebab timbulnya permasalahan


pertanahan!

3. Sebutkan dan jelaskan asas-asas pendaftaran tanah menurut


PP No. 24 Tahun 1997 !

JAWAB :

1. Pengertian Administrasi dilihat dari berbagai sudut pandang :


1) Administrasi dari sudut proses adalah segala kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan dari mulai proses pemikiran
pelaksanaan sampai tercapainya tujuan itu sendiri.
2) Administrasi sudut Fungsional menunjuk pada keseluruhan
tindakan dari sekelompok orang dalam suatu kerja sama sesuai
dengan fungsi tertentu sehingga mencapai suatu tujuan.
3) Administrasi sudut institusional adalah suatu totalitas
kelembagaan di mana dalam Lembaga itu terdapat kegiatan
yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
4) Catur tertib pertanahan yaitu terdiri atas :
Tertib hukum
Adapun yang berkaitan dengan tertib hukum ini antara lain :
- Belum dipahami peraturan hukum yang berlaku.
- Kurangnya kesadaran hukum sehingga menurunkan disiplin
hukum nasional.
- Sanksi yang kurang tegas.
- Sebagian hak tanah belum terdaftar.
Tujuannya :
- Diharapkan terwujudnya tertib hukum pertanahan
- Menumbuhkan kepastian hukum dan hak-hak atas tanah
- Mengayomi masyarakat dari tindakan sewenang-wenang
dan sengketa tanah
- Menciptakan suasana ketenteraman dalam masyarakat
- Mendorong gairah kerja

Tertib administrasi
Adapun yang berkaitan dengan tertib administrasi adalah :
- Prosedur permohonan hak tanah sampai terbit sertifikat
tanda bukti.
- Penyelesaian tanah-tanah yang terkena ketentuan peraturan
landreform.
- Biaya-biaya mahal dan pungutan-pungutan tambahan.

Tertib penggunaan
Adapun yang berkaitan dengan tertib penggunaan ini adalah :
- Fungsi tanah (Azas, manfaat, dan fungsi sosial).
- Tidak sesuai dengan rencana pembangunan.
- Pelestarian tanah-tanah.
- Belum ada pedoman penggunaan tanah yang sesuai
dengan ketinggian, keadaan lereng, dan topografi
(pemetaan tanah).
- Pada masyarakat pedesaan, belum memahami asas-asas
tata guna tanah.

Tertib pemeliharaan dan lingkungan hidup


Adapun yang berkaitan dengan tertib ini antara lain :
- Dalam penggunaan tanah, kurang mencegah terjadinya
kerusakan tanah seperti longsor, banjir, maupun hilangnya
kesuburan.
- Ketidakseimbangan pertumbuhan penduduk dalam
penggunaan tanah.
- Banyaknya pencemaran terhadap industri-industri besar.
- Penataan kota terhadap peruntukan lahan.
2. Kategori penyebab timbulnya permasalahan pertanahan :
1) Masalah sengketa kepemilikan (historis)
Masalah pertanahan yang muncul biasanya karena perbedaan
persepsi terhadap sejarah pada tanah tersebut.
2) Masalah sengketa peruntukkan dan penggunaan
Masalah pertanahan yang muncul biasanya karena perbedaan
persepsi terhadap peruntukkan dan penggunaan pada tanah
tersebut.
3) Masalah sengketa kewenangan lintas sektoral
Masalah pertanahan yang muncul pada penggunaan tanah
pada skala besar oleh beberapa sektor secara bersamaan.

3. Asas-asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997 :


Pendaftaran tanah di Indonesia memiliki asas dalam
pelaksanaannya. Hal ini secara tegas diatur dalam Pasal 2 PP
Nomor 24 Tahun 1997, bahwa pendaftaran tanah dilaksanakan
berdasarkan asas sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan
terbuka. Asas pendaftaran tanah ini merupakan pengaturan baru
karena sebelumnya tidak diatur secara limitatif dalam PP Nomor 10
Tahun 1961. Penjelasan Pasal 2 PP Nomor 24 Tahun 1997
mengungkapkan secara terperinci makna dari asas pendaftaran
tanah tersebut, yaitu sebagai berikut :
- Asas sederhana dalam pendaftaran tanah dimaksudkan agar
ketentuan-ketentuan maupun prosedurnya dengan mudah
dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan,
terutama para pemegang hak atas tanah. Sedangkan asas
aman dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pendaftaran
tanah perlu diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga
hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian hukum sesuai
tujuan pendaftaran tanah itu sendiri.
- Asas terjangkau dimaksudkan keter-jangkauan bagi pihak-
pihak yang memerlukan, khususnya dengan memperhatikan
kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi lemah.
Pelayanan yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan
pendaftaran tanah harus bisa terjangkau oleh para pihak yang
memerlukan.
- Asas mutakhir dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam
pelaksanaannya dan berkesinambungan dalam pemeliharaan
datanya. Data yang tersedia harus menunjukkan keadaan yang
mutakhir. Untuk itu perlu diikuti kewajiban mendaftar dan
pencatatan perubahan-perubahan yang terjadi di kemudian
hari. Asas mutakhir menuntut dipeliharanya data pendaftaran
tanah secara terus-menerus dan berkesinambungan sehingga
data yang tersimpan di kantor pertanahan selalu sesuai dengan
keadaan nyata di lapangan dan di masyarakat dapat
memperoleh keterangan mengenai data yang benar setiap
saat. Untuk itu diberlakukan pula asas terbuka”.

Berdasarkan pengertian dari asas pendaftaran tanah di atas dapat


diketahui dengan jelas bahwa ketentuan mengenai pendaftaran
tanah diusahakan untuk tidak lagi terlalu rumit dan berbelit-belit
karena telah adanya kesederhanaan dalam prosedur
pelaksanaannya. Di samping itu pendaftaran tanah berdasarkan
asas aman berarti hasil yang dicapai haruslah benar-benar
menjamin kepastian hukum atas sebidang tanah. Mengenai asas
terjangkau tertuju pada penetapan biaya dan perongkosan dalam
rangka pendaftaran tanah. Penetapan besarnya biaya yang
dibutuhkan harus dapat disesuaikan dengan tingkat kemampuan
ekonomi masyarakat terutama masyarakat yang tergolong ekonomi
lemah.

Asas mutakhir sebagaimana dipaparkan di atas tertuju pada


kelengkapan dan keabsahan data pertanahan. Oleh karena itu para
pihak harus senantiasa proaktif memperhatikan perubahan
penguasaan dan pemilikan tanah untuk dilaporkan dan didaftarkan
sehingga yang ada di kantor Pertanahan selalu sesuai dengan
keadaan nyata di lapangan.

Selanjutnya mengenai asas terbuka dalam pendaftaran tanah yang


berhubungan erat dengan penelitian ini berorientasi pada
tersedianya data yang benar, kemudian data yang benar tersebut
dapat diperoleh setiap saat. Dalam arti para pihak yang
berkepentingan baik itu masyarakat, pihak swasta maupun
pemerintah sendiri dapat dengan mudah memperoleh informasi
yang dibutuhkan berkaitan dengan data-data pendaftaran tanah.
Hal ini pula yang menjadi salah satu tujuan dari pendaftaran tanah
itu sendiri.

Sumber :
1. Buku Materi Pokok ADPU4335 Administrasi Pertanahan (Edisi 3)

Anda mungkin juga menyukai