Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 1

FAKULTAS ILMU HUKUM

NAMA : ANDRE AGASSI

NIM : 050970872

ADMINISTRASI PERTANAHAN

TAHUN 2023
Soal :

1. Jelaskan pengertian administrasi dilihat dari sudut pandang proses, fungsional,


dan institusional serta sebutkan catur tertib pertanahan?
2. Sebutkan 3 kategori .penyebab timbulnya permasalahan pertanahan?
3. Sebutkan dan jelaskan asas-asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun
1997?
Jawaban :
1. Dari sudut proses administrasi ialah segala kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dari mulai proses pemikiran, proses pelaksanaan, sampai
proses tercapainya tujuan itu sendiri.
Dari sudut fungsional administrasi sebagai fungsi menunjukkan keseluruhan
tindakan dari sekelompok orang dalam suatu kerjasama sesuai dengan fungsi-
fungsi tertentu hingga tercapai tujuan. Fungsi yang satu berhubungan dengan
fungsi lain dalam satu rangkaian tahapan aktivitas.
Dari sudut institusional administrasi adalah suatu totalitas kelembagaan
ketika dalam lembaga itu terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan.
Catur tertib Pertanahan meliputi :
1. Tertib Hukum Pertanahan
2. Tertib Administrasi Pertanahan
3. Tertib Penggunaan Tanah
4. Tertib Pemeliharaan Tanah dan Lingkungan Hidup
2. Ada tiga kategori penyebab timbulnya permasalahan pertanahan sebagai
berikut:
a. Masalah pertanahan yang bersifat administratif yaitu masalah-masalah
yang menyangkut tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban oleh pemegang
hak sesuai persyaratan yang ditetapkan dan sesuai ketentuan yang berlaku,
misalnya pemegang hak berubah kewarganegaraan tumpang tindih
pemegang hak (sertifikat ganda) karena kekeliruan administrasi.
b. Masalah yang bersifat yuridis perdata, yaitu masalah-masalah yang
menyangkut gugatan terhadap suatu dasar hak/peralihan hak yang
digunakan sebagai dasar pemberian hak atas tanah (originair) atau
pencatatan pemindahan hak/balik nama (derivatif). Misalnya, tanah dijual
dua kali.
c. Masalah yang bersifat yuridis administratif, yaitu masalah yang
menyangkut perselisihan mengenai suatu hak utama (prioritas)untuk
memperoleh hak atas tanah, seperti sengketa yang menyangkut batas tanah
karena penunjukan batas yang tidak benar.
3. Asas-asas pendaftaran tanah menurut PP no 24 tahun 1997 sebagai berikut :
Asas sederhana : dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokok ataupun
prosedurnya dengan mudah dapat dipahami oleh pihak-pihak yang
berkepentingan terutama oleh para pemegang hak atas tanah.
Asas aman : dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pendaftaran tanah perlu
diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga hasilnya dapat memberikan
jaminan kepastian hukum sesuai tujuan pendaftaran tanah itu sendiri.
Asas terjangkau : keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan,
khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan
ekonomi lemah. Pelayanan yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan
pendaftaran tanah harus bisa terjangkau oleh para pihak yang memerlukan.
Asas mutakhir : dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam
pelaksanaannya dan kesinambungan dalam pemeliharaan datanya. Dua hal ini
harus menunjukkan keadaan yang mutakhir. Untuk itu, perlu diikuti kewajiban
mendaftar dan mencatat perubahan-perubahan yang terjadi di kemudian hari
titik asas mutakhir menuntut data yang tersedia di Kantor Pertanahan harus
selalu sesuai dengan keadaan nyata di lapangan.
Asas terbuka : mengandung arti bahwa data yang ada pada Kantor Pertanahan
harus dapat diperoleh secara terbuka oleh masyarakat.
Daftar Pustaka
Handayaningrat. 1996. Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen.
Jakarta: Gunung Agung.
Harsono, Boedi. 1999. Hukum Agraria Indonesia: Sejarah Pembentukan
UUPA, Isi, dan Pelaksannya. Jakarta: Djambatan.
Murat, Rusmadi. 1997. Administrasi Pertanahan: Pelaksanaannya dalam
Praktik. Bandung: Mandar Maju.

Anda mungkin juga menyukai