Anda di halaman 1dari 3

NAMA : TITANIA ROZA ALMAIDA

NIM : 041056158
MK : ADMINISTRASI PERTAHANAN

TUGAS.1

1. Jelaskan pengertian administrasi dilihat dari sudut pandang proses, fungsional, dan
institusional serta sebutkan catur tertib pertanahan!

1.Pengertian Administrasi dilihat dari berbagai sudut pandang :


a. Administrasi dari sudut proses adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dari mulai proses pemikiran pelaksanaan sampai
tercapainya tujuan itu sendiri.
b. Administrasi sudut Fungsional menunjuk pada keseluruhan tindakan
darisekelompok orang dalam suatu kerja sma ses uai dengan fungs i-fungsi
tertentu sehingga mencapai suatu tujuan.
c. Administrasi sudut institusional adalah suatu totalitas kelembagaan dimana d a l a m
L e m b a g a i t u t e r d a p a t k e g i a t a n k e g i a t a n y a n g d i l a k u k a n u n t u k mencapai
tujuan.

Catur tertib pertanahan yaitu terdiri atas :


1. Tertib hukum
Adapun yang berkaitan dengan tertib hukum ini antara lain :
-Belum dipahami peraturan hukum yang berlaku.
-Kurangnya kesadaran hukum sehingga menurunkan disiplin hukum nasional.
-Sanksi yang kurang tegas.
-Sebagian hak tanah belum terdaftar.
Tujuannya :
- Diharapakan terwujudnya tertib hukum pertanahan
- Menumbuhkan kepastian hukum dan hak-hak atas tanah
- Mengayomi masyarakat dari tindakan sewenang-wenangdan sengketa tanah
- Menciptakan suasana ketentraman dalam masyarakat
- Mendorong gairah kerja

2.Tertib administrasi
Berupa upaya memperlancar usaha masyarakat terkait pelayanan di bidang agraria agar
pelayanan dapat lancar, tertib, murah, cepat, dan tidak berbelit-belit dengan berdasarkan
pelayanan umum yang adil dan merata. Tertib administrasi ini merupakan salah satu butir
Tertib yang diperbaharui dalam Keputusan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia tentang Sapta Tertib Pertanahan Nomor 277/KEP-7.1/VI/212 yang berisikan :

– Menjalankan Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP) dengan konsisten


– Mengembangkan Komputerisasi Kantor Pertanahan (KKP)
– Ketaatan menindaklanjuti Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
– Pengelolaan buku tanah, surat ukur, peta, warkah secara baik dan tertib
– Pencatatan setiap surat masuk dan surat keluar
– Menjawab surat-surat masuk sesuai aturan
– Terselenggaranya tata persuratan yang tertib dan lebih efektif/efisien
– Standarisasi naskah dinas
– Penataan arsip pertanahan (peta, buku tanah, surat ukur, warkah) dalam manajemen
arsip modern
– Tersedianya Standard Operating Procedure (SOP) dalam setiap kegiatan
– Tersusunnya petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dalam setiap kegiatan

3. Tertib Penggunaan Tanah


Tertib penggunaan tanah adalah memastikan bahwa tanah harus benar-benar digunakan
sesuai dengan kemampuannya untuk sebesar-besarnya kemamkuran rakyat, dalam hal ini
terkait peruntukannya yang tidak terlepas dengan memperhatikan kondisi kesuburan dan
potensi pengembangan kemampuan tanah. Dengan fokus penggunaan secara optimal
serasi dan seimbang, pemanfaatan di daerah perkotaan yang menciptakan suasana aman,
tertib, lancar, dan sehat. Dan tidak terdapat konflik kepentingan antar sektor terkait
peruntukannya.

4. Tertib pemeliharaan dan lingkungan hidup


Mengupayakan keterkaitan tanah dalam kelangsungan lingkungan hidup, memastikan
pemberian hak pemanfaatan/penggunaannya melaksanakan kewajiban terkait
pemeliharaan dan lingkungan hidup.

 Pada dasarnya catur tertib pertanahan mengatur agar upaya pembangunan dan kebijakan
pemerintahan yang bersinggungan dengan urusan pertanahan memperhatikan 4 aspek
catur pertanahan tersebut, sehingga program pemerintah selanjutnya melaksanakan
prinsip-prinsip tersebut.

2. Sebutkan 3 kategori penyebab timbulnya permasalahan pertanahan!

Ada 3 kategori penyebab timbulnya permasalahan dalam bidang pertanahan, yaitu :


a.         Masalah pertanahan yang bersifat administratif, yaitu masalah-masalah yang
menyangkut tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban oleh pemegang hak sesuai
persyaratan yang ditetapkan atau sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku.
b.         Masalah yang bersifat Yuridis Perdata, yaitu masalah yang menyangkutan gugatan
terhadap suatu dasar hak/ peralihan hak yang digunakan sebagai dasar pemberian hak
atas tanah (originair) atau pencatatan pemindahan hak/ balik nama (derifatif), misalnya
tanah dijual dua kali.
c.         Masalah yang bersifat Yuridis Administratif, yaitu masalah yang menyangkut
perselisihan mengenai suatu hak utama (prioritas) untuk memperoleh hak atas tanah
seperti sengketa yang menyangkut batas tanah karena penunjukan batas tanah yang tidak
benar.
3. Sebutkan dan jelaskan asas-asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997 !

Berdasarkan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomer 24 Tahun 1997 Tentang Pendaftaran Tanah,
asas Pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan asas sederhana, aman, terjangkau, mutakhir
dan terbuka. Asas-asas yang dimaksud di dalam Pasal 2 tersebut, berdasarkan pada bagian
Penjelasan Pasal 2 PP No. 24 Tahun 1997 sebagai berikut:

1)    Asas sederhana dalam pendaftaran tanah dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan pokoknya


maupun prosedurnya dengan mudah dapat dipahami oleh pihak-pihak yang berkepentingan,
terutama para pemegang hak atas tanah. Sedangkan asas aman dimaksudkan untuk
menunjukkan, bahwa pendaftaran tanah perlu diselenggarakan secara teliti dan cermat sehingga
hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian hukum sesuai tujuan pendaftaran tanah itu sendiri.
2)    Asas terjangkau dimaksudkan keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan,
khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi lemah.
Pelayanan yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus bisa
terjangkau oleh para pihak yang memerlukan.

3)    Asas mutakhir dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan
kesinambungan dalam pemeliharaan datanya. Data yang tersedia harus menunjukkan keadaan
yang mutakhir. Untuk itu perlu diikuti kewajiban mendaftar dan pencatatan perubahan-
perubahan yang terjadi di kemudian hari. Asas mutakhir menuntut dipeliharanya data
pendaftaran tanah secara terus menerus dan berkesinambungan, sehingga data yang tersimpan di
Kantor Pertanahan selalu sesuai dengan keadaan nyata di lapangan, dan masyarakat dapat
memperoleh keterangan mengenai data yang benar setiap saat. Untuk itulah diberlakukan pula
asas terbuka.

Anda mungkin juga menyukai