Anda di halaman 1dari 9

Tugas 1

Administrasi Pertanahan
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Pertanahan

Disusun oleh :

Amir Coyrul Sabri (052213292)

Dosen Pengampu :

Iwan Sulistyo (02005374)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM


FAKULTAS HUKUM ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ SURABAYA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah


melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas 1 ini.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, kami menyampaikan


terimakasih atas bimbingan dan petunjuk yang sudah diberikan,
khususnya kepada Bpk Iwan Sulistyo selaku dosen mata kuliah
Administrasi Pertanahan dan juga semua pihak atau teman-teman yang
telah membantu memberikan referensi dan masukan sehingga tugas 1 ini
dapat tersusun.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga tugas 1 ini bisa


bermanfaat dan memberikan inspirasi terhadap pembaca. Kami
menyadari banyak kekurangan dalam tugas 1 ini, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun, demi pembuatan tugas
yang lebih baik.

Surabaya, 27 Oktober 2023

Amir Coyrul Sabri

ii
Daftar Isi
Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Pertanyaan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Jawaban 3
BAB III PENUTUP 6
3.1 Kesimpulan 6
DAFTAR PUSTAKA 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tanah merupakan suatu benda yang memiliki arti penting dan memiliki banyak
fungsi bagi kehidupan manusia, karena sepanjang hidupnya manusia selalu
berhubungan dengan tanah. Begitu penting tanah bagi kehidupan manusia sehingga
dalam pemanfaatannya pun harus diatur dengan seadil-adilnya, agar tidak terjadi
perselisihan atau sengketa antara anggota masyarakat. Mengingat bahwa republik
Indonesia suatu negara agraris yang suatu susunan kehidupan sebagian besar
rakyat, termasuk ekonominya, masih bercorak agraris. Dengan demikian tanah bagi
bangsa Indonesia mempunyai kedudukan sentral, baik sebagai daya produksi
maupun sebagai pemukiman.

1.2 Pertanyaan
1. Jelaskan pengertian administrasi dilihat dari sudut pandang proses,
fungsional, dan institusional serta sebutkan catur tertib pertanahan!
2. Sebutkan 3 kategori penyebab timbulnya permasalahan pertanahan!
3. Sebutkan dan jelaskan asas-asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24
Tahun 1997!

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jawaban

1. Manajemen dapat dipahami dari tiga sudut pandang yang berbeda:


 Perspektif proses:
Manajemen adalah serangkaian kegiatan atau proses yang dilakukan
untuk merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, melaksanakan dan
mengawasi tugas-tugas penting dalam suatu organisasi atau badan.. Hal
ini mencakup pengelolaan sumber daya, penentuan kebijakan,
pengambilan keputusan dan hasil pemantauan.
 Perspektif Fungsional:
Dalam konteks ini, administrasi mengacu pada fungsi-fungsi khusus yang
diperlukan dalam suatu organisasi, seperti manajemen keuangan, sumber
daya manusia, pemasaran, produksi, dll.. Fungsi administratif
menjalankan dan mendukung masing-masing fungsi tersebut agar dapat
berjalan secara efektif.
 Perspektif kelembagaan:
Tata kelola dianggap sebagai kerangka atau struktur organisasi yang
mencakup pembagian tugas dan tanggung jawab, hierarki wewenang, dan
aturan yang mengatur operasional suatu lembaga atau posisi organisasi..
Ini mencakup elemen-elemen seperti peraturan, kebijakan, dan budaya
organisasi.
Pemahaman administrasi dari ketiga sudut pandang ini membantu dalam
merencanakan, mengelola, dan mengembangkan organisasi dengan cara
yang efektif dan efisien.

Catur tertib pertanahan sebagai landasan operasional pelaksanaan


manajemen pertanian adalah sebagai berikut
 Tertib hukum pertanahan
Upaya untuk menumbuhkan kepastian hukum pertanahan sebagai
perlindungan terhadap hak-hak atas tanah serta pengunaannya agar
masyarakat mendapat ketenangan serta mendorong gairah membangun.
 Tertib administrasi pertanahan
3
Upaya untuk melancarkan setiap usaha rakyat yang bersangkutan dengan
tanah terutama pada pembangunan yang perlu sumber informasi sebagai
sumber daya, uang, dan modal.
 Tertib penggunaan tanah
Tanah harus benar-benar digunakan sesuai kemampuan untuk sebesar-
besarnya kemakmuran rakyat (Pasal 33 ayat 3 UUD 1945) dengan
memperhatikan juga kesuburan dan kemampuan tanah.
 Tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup
Upaya untuk menghindari kerusakan tanah, memulihkan kesuburan tanah,
dan menjaga kualitas sumber daya alam serta mencegah pencemaran
yang beresiko menurunkan kualitas tanah.

2. Ada beberapa jenis penyebab umum yang dapat menimbulkan permasalahan


pada bidang pertanahan.. Berikut beberapa jenis permasalahan pertanahan
yang utama:
 Permasalahan tanah yang bersifat administratif, yaitu hal-hal yang
berkaitan dengan kegagalan pemegang hak untuk memenuhi kewajiban
sesuai dengan persyaratan peraturan dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, misalnya: pemilik hak untuk mengubah kewarganegaraan, pemilik
tumpang tindih hak (salinan sertifikat) karena kesalahan administrasi.
 Permasalahan yang bersifat yuridis perdata, yaitu hal-hal yang berkaitan
dengan tuntutan hukum yang berkaitan dengan hak asasi/pengalihan hak
sebagai dasar pemberian hak atas tanah (asli) atau pendaftaran hak waris
peralihan/pengalihan nama (turunan). Misalnya tanah dijual dua kali.
 Permasalahan yang bersifat yuridis administratif dan hukum, khususnya
permasalahan yang berkaitan dengan perselisihan hak jalan (prioritas)
untuk memperoleh hak guna tanah seperti perselisihan batas wilayah yang
ditentukan oleh batas yang salah.

3. Peraturan Pemerintah No 24 Tahun 1997 tentang Registrasi Tanah


mengendalikan asas- asas registrasi tanah di Indonesia. Berikut merupakan
asas- asas registrasi tanah bagi PP Nomor. 24 Tahun 1997:
 Asas Utuh dan Lengkap (Asas Integritas):
Asas ini menunjukkan pentingnya data dan informasi terkait pendaftaran
tanah harus tersedia dan lengkap. Pendaftaran tanah akan mencakup

4
semua informasi yang relevan tentang status dan sejarah kepemilikan
tanah.
 Asas Terbuka (Asas Publikasi):
Pendaftaran tanah akan terbuka dan dapat diakses oleh masyarakat.
Informasi mengenai hak atas tanah harus tersedia untuk umum dan
mudah diakses.
 Asas Sederhana dan Cepat (Asas Simplifikasi dan Akselerasi):
Proses pendaftaran tanah harus sederhana, efisien dan cepat. Tujuannya
untuk mengurangi birokrasi yang memperlambat proses pendaftaran
tanah.
 Asas Kepastian Hukum (Asas Legalitas):
Pendaftaran tanah harus menghasilkan penegasan hukum atas
kepemilikan dan hak atas tanah. Artinya keterangan yang ada dalam daftar
tanah itu sah menurut hukum.
 Asas Sistematis (Asas Kesistemanan):
Pendaftaran tanah harus mempunyai suatu sistem yang terstruktur dan
terorganisir dalam mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan
pertanahan. Hal ini penting untuk mendukung pengawasan dan
pengelolaan kepemilikan tanah.
 Asas Akurasi (Asas Kepastiakuratan):
Data dan informasi dalam pencatatan tanah harus akurat dan dapat
dipercaya. Keakuratan informasi ini penting untuk menjaga integritas
pencatatan tanah.
 Asas Pembagian Tugas (Asas Otonomi Daerah):
Prinsip ini menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam
pendaftaran tanah. Pemerintah daerah bertanggung jawab
menyelenggarakan pendaftaran tanah sesuai peraturan.
Peraturan Pemerintah Nomor. 24 Tahun 1997 bertujuan buat membenarkan
kalau registrasi tanah di Indonesia dilaksanakan dengan transparan, efektif,
serta cocok dengan prinsip- prinsip hukum, sehingga membagikan kepastian
hukum untuk owner tanah serta warga universal.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup Upaya untuk menghindari
kerusakan tanah, memulihkan kesuburan tanah, dan menjaga kualitas sumber
daya alam serta mencegah pencemaran yang beresiko menurunkan kualitas
tanah.

Ada beberapa jenis penyebab umum yang dapat menimbulkan masalah


pada bidang pertanahan.. Berikut beberapa jenis permasalahan pertanahan
yang utama: Permasalahan tanah yang bersifat administratif, yaitu hal-hal
yang berkaitan dengan kegagalan pemegang hak untuk memenuhi kewajiban
sesuai dengan persyaratan peraturan dan sesuai dengan peraturan yang
berlaku, misalnya: pemilik hak untuk mengubah kewarganegaraan, pemilik
tumpang tindih hak (salinan sertifikat) karena kesalahan administrasi.

Dengan tuntutan hukum yang berkaitan dengan hak asasi/pengalihan hak


sebagai dasar pemberian hak atas tanah (asli) atau pendaftaran hak waris
peralihan/pengalihan nama (turunan). Permasalahan yang bersifat yuridis
administratif dan hukum, khususnya permasalahan yang berkaitan dengan
perselisihan hak jalan (prioritas) untuk memperoleh hak guna tanah seperti
perselisihan batas wilayah yang ditentukan oleh batas yang salah.

24 Tahun 1997: Asas Utuh dan Lengkap (Asas Integritas): Asas ini
menunjukkan pentingnya data dan informasi terkait pendaftaran tanah harus
tersedia dan lengkap. Asas Sistematis (Asas Kesistemanan): Pendaftaran
tanah harus mempunyai suatu sistem yang terstruktur dan terorganisir dalam
mengelola data dan informasi yang berkaitan dengan pertanahan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Deliarnoor, Nandang A. dkk, Modul Administrasi Pertanahan ADPU4335 (Tangerang


Selatan, Universitas Terbuka:2022)

Aisha, Siti https://www.coursehero.com/file/48836761/TUGAS-1-SITI-AISAH-ADMIN


-PERTAHANANdocx/

https://www.kompas.com/properti/read/2021/10/24/060000821/apa-faktor-
penyebab-terjadinya-sengketa-dan-konflik-pertanahan-?page=all 24 Oktober 2021

https://www.bphn.go.id/data/documents/97pp024.pdf

Anda mungkin juga menyukai