Nim : 044604745
1.Jelaskan pengertian administrasi dilihat dari sudut pandang proses, fungsional, dan institusional
serta sebutkan catur tertib pertanahan!
A.Administrasi dari sudut proses adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan dari
mulai proses pemikiran pelaksanaan sampai tercapainya tujuan itu sendiri.
B.Administrasi sudut Fungsional menunjuk pada keseluruhan tindakan dari sekelompok orang dalam
suatu kerja sma sesuai dengan fungsi fungsi tertentu sehingga mencapai suatu tujuan.
C.Administrasi sudut institusional adalah suatu totalitas kelembagaan dimana dalam Lembaga itu
terdapat kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
A.Tertib hukum
Tujuan :
C.Tertib penggunaan
-Pelestarian tanah-tanah.
Belum ada pedoman penggunaan tanah yang sesuai dengan ketinggian, keadaan lereng, dan
topografi (pemetaan tanah).Pada masyarakat pedesaan, belum memahami azas-azas tata guna
tanah.
-Dalam penggunaan tanah, kurang mencegah terjadinya kerusakan tanah seperti longsor, banjir,
maupun hilangnya kesuburan.
Masalah pertanahan yang muncul biasanya karena perbedaan persepsi terhadap sejarah di tanah
tersebut.
Masalah pertanahan yang muncul biasanya karena perbedaan persepsi terhadap peruntukkan dan
penggunaan pada tanah tersebut.
Masalah pertanahan yang muncul pada penggunaan tanah pada skala besar oleh beberapa sektor
secara bersamaan.
3.Sebutkan dan jelaskan asas-asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997!
Pendaftaran tanah di Indonesia memiliki asas dalam pelaksanaannya. Hal ini secara tegas diatur
dalam Pasal 2 PP Nomor 24 Tahun 1997, bahwa pendaftaran telah dilaksanakan berdasarkan asas
sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Asas pendaftaran tanah ini merupakan
pengaturan baru karena sebelumnya tidak diatur secara limitatif di dalam
PP Nomor 10 Tahun 1961. Penjelasan Pasal 2 PP Nomor 24 Tahun 1997 mengungkapkan secara rinci
makna dari asas pendaftaran tanah tersebut, yaitu sebagai berikut :
Asas terjangkau berarti keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan, khususnya dengan
memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi lemah. Pelayanan yang diberikan
dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah harus bisa terjangkau oleh para pihak yang
memerlukan.
Asas diperbarui berisi kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan berkesinambungan
dalam pemeliharaan datanya. Data yang tersedia harus menunjukkan keadaan yang berubah. Untuk
itu perlu dipatuhi kewajiban mendaftar dan pencatatan perubahan-perubahan yang terjadi di
kemudian hari. Asas berubah menuntut dipertahankannya data pendaftaran tanah secara terus-
menerus dan berkesinambungan sehingga data yang tersimpan di kantor pertanahan selalu sesuai
dengan keadaan nyata di lapangan dan di masyarakat dapat memperoleh keterangan mengenai data
yang benar setiap saat. Untuk itu diberlakukan pula asas terbuka".