Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

MATA KULIAH ADMINISTRASI PERTAHANAN

DI KERJAKAN OLEH :
NAMA : ANIS ANUGRAH PRATAMA
NIM : 042527085

FAKULTAS ILMU HUKUM


UNIVERSITAS TERBUKA BANDAR LAMPUNG
2023

1
DAFTAR PUSTAKA

Ismaya, Samun. Hukum Administrasi Pertanahan. Cetakan ke-1.

(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2013).

Siahaan, Marihot Pahala. Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan. Cetakan ke-1.

(Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003).

Sutedi, Adrian. Peralihan Hak Atas Tanah Dan Pendaftarannya. Edisi ke1. Cetakan ke-4,

(Jakarta: Sinar Grafika, 2010).

Soekanto, Soerjono. Pengantar Penelitian Hukum.

(Jakarta: Universitas Indonesia, 1984). ________.

Sri Mamudji. Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat.,

(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006).

Soimin, Soedharyo. Status Hak dan Pembebasan Tanah.

(Jakarta: Sinar Grafika, 2004).

Perangin, Effendi. Hukum Agraria Indonesia, Suatu Telaah Dari Sudut Pandang Praktisi
Hukum.

(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994).

Subekti, R. Aneka Perjanjian.

(Bandung: Citra Aditya Bakti, 1995).

Sumardjono, Maria S.W. Kebijakan Pertanahan Antara Regulasi Dan Implementasi.

(Jakarta: Kompas 2005).

Kusuma, Dadi Arja, Rodliyah, Sahnan. Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Sebagai Alat Bukti
Hak yang Kuat. Jurnal Magister Kenotariatan. Volume 5 No. 2

(Universitas Mataram: 2017).

Murad, Rusmadi. Penyelesaian Sengketa Hukum Atas Tanah.

2
(Bandung: Alumni, 1999).

Diantha, I Made Pasek. Metodologi Penelitian Hukum Normatif dalam Justifikasi Teori
Hukum. Cetakan ke-2.

(Jakarta: Kencana, 2017).

Fajar, Mukti dan Yulianto Achmad. Dualisme Penelitian Hukum Normatif dan Empiris.

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).

Marzuki, Peter Mahmud. Penelitian Hukum, Cetakan ke-4. (Jakarta: Kencana, 2008).
Harsono, Boedi. Hukum Agraria Indonesia. cetakan ke-3.

(Jakarta: Universitas Trisakti, 2016).

Santoso, Urip. Hukum Agraria dan Hak-Hak Atas Tanah. Cetakan Ke- 5.

(Jakarta: Kencana, 2009) Mertokusumo, Soedikno. Hukum dan Politik Agraria.

(Jakarta: Karunika, Universitas Terbuka, 1988).

Sutiknjo, Imam. Politik Hukum Agraria Nasional.

(Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada, 1994).

Raharjo, Satjipto. Ilmu Hukum.

(Bandung: PT Citra Aditya Bakti, 2000).

Soerodjo, Irawan. Kepastian Hukum Pendaftaran Hak Atas Tanah di Indonesia. Cetakan Ke-
1.

(Jakarta: Arkola Surabaya, 2003).

Ali, Achmad. Menguak Tabir Hukum (Suatu Kajian Filosofis dan Sosiologis).

(Jakarta: Toko Gunung Agung, 2002).

3
JAWABAN :

1. Pengertian administrasi dilihat dari berbagai sudut pandang :


a. Administrasi dari sudut proses adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dari mulai proses pemikiran pelaksanaan sampai tercapainya
tujuan itu sendri
b. Administrasi sudut fungsional menunjuk pada kesuluruhan Tindakan dari
sekelompok orang dalam suatu kerja sama sesuai dengan fungsi terntu sehinga
mencapai suatu tujuan
c. Administrasi sudut insititusional adalah suatu totalitas kelembagaan dimana
dalam Lembaga itu terdapat kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan
d. Catur tertib pertanahan yaitu terdiri atas :
- Tertib hukum hal yang berkaitan dengan penegakan hukum ini antara lain :
1. Belum dipahami peraturan hukum yang berlaku
2. kurangnya kesadaran hukum sehingga menurunkan disiplin hukum
nasional
3. Sanksi yang kurang tegas
4. Sebagaian hak tanah belum terdaftar

Tujuan :

- Diharapkan terwujudnya tertib huum pertanahan


- Menumbuhkan kepastian hukum dan hak-hak atas nama
- Mengayomi Masyarakat dari Tindakan sewenang wenang dan memnangkan tanah
- Menciptakan suasana kententraman dalam Masyarakat
- Mendorong gairah kerja
- Adminstrasi tertib

Hal-hal yang berkaitan dengan ketertiban administrasi :

- Prodesur permohonan hak tanah sampai terbit sertifikat tanda bukti


- Penyelesaian tanah-tanah yang terkena ketetntuan peraturan reformasi tanah.
- Biaya – biaya mahal dan pengutan tambhan

Tertib penggunaan hal yang berkaitan dengan ketertiban pengguna ini adalah :

4
- Fungsi tanah (azas,manfaat, fungsi sosial).
- Tidak sesuai dengan rencana Pembangunan
- Pelestarian tanah-tanah
- Belum ada pedoman penggunaan tanah yang sesuai dengan ketinggian, keadan lereng,
dan topografi (pemetaan tanah)
- Pada Masyarakat pedesan, belum memahami azas-azas tatguna tanah
- Pada masyrakat pedesaan. Belum memahami azas-azas tataguna tanah.
- Tertib pemeliharaan dan lingkungan hiudp

Hal-hal yang berkaitan dengan ketertiban ini antara lain :

- Dalam penggunaan tanah, kurang mencegah terjadinya kerusakan tanah seperti


longsor, banjir, maupun hilangnya kesuburan
- Kebencian pertumbuhan pendudukan dalam penggunaan tanah
- Banyakya pencemaran terhadap industri-industri besar
- Penataan kota terhadao perunukanlahan.
2. kategori penyebab timbulnya permasalahan pertanhan :
a. masalah penyeelesaian kepemilikan (historis penggunaan pada tanah tersebut
masalah pertahanan yang muncul biasanya perbedaan respsiterhadap Sejarah
ditanah tersebut
b. masalah penyeesaian perentukan dan pengunaan
c. masalah penyelasaian kewenangan lintas sektor masalah pertahanan yang
muncul pada pengunaan tanah pada skala bersoleh beberapa sektor secara
bersamaan.
3. Asas – asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24 tahun 1997 : pendaftaran tanah
di Indonesia memiliki asas dalam pelaksanaan. Hal iini secara tegas diatur dalam
pasal 2 PP nomor 24 tahun 1997 bahwa pendaftaran telah dilaksanakan
berdasarkan asas sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Asas
pendaftraan tanah ini merupakan peraturan baru kaerna sebelumnya tidak diatur
secara limitative di dalam PP nomor 10 tahun 1961. Penjelasan pasal 2 PP nomor
24 tahun 1997 mengungkapkan secara rinci makna dari asas pendaftran tanah
tersebut. Yaitu sebagai berikut :
- Asas sederhana dalam pendaftaran tanah terkandung agar ketentuan-ketentuan
maupun prosedurnya dengan mudah dapat dipahami oleh pihak-pihak yang
berkepentingan terutama para pemegang ha katas tanah. Sedangkan asas aman

5
dimaksud untuk menunjukan bahwa pendaftaran tanah perlu diselenggarakan secara
teliti dan cermat sehingga hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian hukum
sesuai tujuan pendaftaran tanah itu sendri.
- Asas terjangkau berarti keterjangkauan bagi pihak yang memerlukan khususnya
dengan memperlihatkan kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi lemah.
Pelayanan yang diberikan dalam rangka penyelenggarakn pendaftaran tanah harus
bisa terjangkau oleh pihak yang memerlukan.
- Asas diperbarui beriis kelengkaapan yang memadai dalam pelaksanannya dan
berkesimbuhan dalam pemilharaan datanya. Data yang tersedia harus menunujukan
keadaan yang berubah.

Anda mungkin juga menyukai