Anda di halaman 1dari 3

Nama : four dyanti eddytia oxy danuarsa

Nim : 050064468
Prodi : ilmu hukum

JAWAB TUGAS TUTORIAL ONLINE 1


MATA KULIAH “ ADMINISTRASI PERTAHANAN 232 ”

SOAL :
1.Jelaskan pengertian administrasi dilihat dari sudut pandang proses, fungsional, dan
institusional serta sebutkan catur tertib pertanahan!
2.Sebutkan 3 kategori penyebab timbulnya permasalahan pertanahan!
3.Sebutkan dan jelaskan asas-asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997 !

JAWAB :
1. Pengertian Administrasi dilihat dari berbagai sudut pandang :
a. Administrasi dari sudut proses adalah segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai
tujuan dari mulai proses pemikiran pelaksanaan sampai tercapainya tujuan itu sendiri.
b. Administrasi sudut Fungsional menunjuk pada keseluruhan tindakan dari sekelompok
orang dalam suatu kerja sma sesuai dengan fungsi fungsi tertentu sehingga mencapai suatu
tujuan.
c. Administrasi sudut institusional adalah suatu totalitas kelembagaan dimana dalam
Lembaga itu terdapat kegiatan kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan.
d. Catur tertib pertanahan yaitu terdiri atas :
-Tertib hukum Adapun yang berkaitan dengan tertib hukum ini antara lain :
-Belum dipahami peraturan hukum yang berlaku.
-Kurangnya kesadaran hukum sehingga menurunkan disiplin hukum nasional.
-Sanksi yang kurang tegas.
-Sebagian hak tanah belum terdaftar.

Tujuannya :
-Diharapakan terwujudnya tertib hukum pertanian
-Menumbuhkan kepastian hukum dan hak-hak atas tanah
-Mengayomi masyarakat dari tindakan sewenang-wenang
dan sengketa tanah
-Menciptakan suasana ketentraman dalam masyarakat
-Mendorong gairah kerja

Tertib administrasi
Adapun yang berkaitan dengan tertib administrasi adalah :
-Prosedur permohonan hak tanah sampai terbit sertifikat tanda
bukti.
-Penyelesaian tanah-tanah yang terkena ketentuan peraturan
landreform.
-Biaya-biaya mahal dan pungutan-pungutan tambahan.

Tertib penggunaan
Adapun yang berkaitan dengan tertib penggunaan ini adalah :
-Fungsi tanah (Azas, manfaat, dan fungsi sosial).
-Tidak sesuai dengan rencana pembangunan.
-Pelestarian tanah-tanah.
-Belum ada pedoman penggunaan tanah yang sesuai dengan ketinggian, keadaan lereng,
dan topografi (pemetaan tanah).
-Pada masyarakat pedesaan, belum memahami azas-azas tata guna tanah.

Tertib pemeliharaan dan lingkungan hidup


Adapun yang berkaitan dengan tertib ini antara lain :
-Dalam penggunaan tanah, kurang mencegah terjadinya kerusakan tanah seperti longsor,
banjir, maupun hilangnya kesuburan.
-Ketidakseimbanganpertumbuhanpenduduk dalam penggunaan tanah.
-Banyaknya pencemaran terhadap industri-industri besar.
-Penataan kota terhadap perunukan lahan.
2. kategori penyebab timbulnya permasalahan pertanahan :
a. Masalah sengketa kepemilikan (historis) Masalah pertanahan yang muncul biasanya
karena perbedaan persepsi terhadap sejarah pada tanah tersebut.
b. Masalah sengketa peruntukkan dan penggunaan Masalah pertanahan yang muncul
biasanya karena perbedaan persepsi terhadap peruntukkan dan penggunaan pada tanah
tersebut.
c. Masalah sengketa kewenangan lintas sectoral
Masalah pertanahan yang muncul pada penggunaan tanah pada skala besar oleh beberapa
sektor secara bersamaan.

3. asas-asas pendaftaran tanah menurut PP No. 24 Tahun 1997 :


Pendaftaran tanah di Indonesia memiliki asas dalam pelaksanaannya. Hal ini secara tegas
diatur dalam Pasal 2 PP Nomor 24 Tahun 1997, bahwa pendaftaran tanah dilaksanakan
berdasarkan asas sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka. Asas pendaftaran
tanah ini merupakan pengaturan baru karena sebelumnya tidak diatur secara limitatif
dalam PP Nomor 10 Tahun 1961. Penjelasan Pasal 2 PP Nomor 24 Tahun 1997
mengungkapkan secara terperinci makna dari asas pendaftaran tanah tersebut, yaitu
sebagai berikut :
-Asas sederhana dalam pendaftaran tanah dimaksudkan agar ketentuan-ketentuan
maupun prosedurnya dengan mudah dapat dipahami oleh pihak-pihak yang
berkepentingan, terutama para pemegang hak atas tanah. Sedangkan asas aman
dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa pendaftaran tanah perlu diselenggarakan secara
teliti dan cermat sehingga hasilnya dapat memberikan jaminan kepastian hukum sesuai
tujuan pendaftaran tanah itu sendiri.
-Asas terjangkau dimaksudkan keterjangkauan bagi pihak-pihak yang memerlukan,
khususnya dengan memperhatikan kebutuhan dan kemampuan golongan ekonomi
lemah. Pelayanan yang diberikan dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah
harus bisa terjangkau oleh para pihak yang memerlukan.
-Asas mutakhir dimaksudkan kelengkapan yang memadai dalam pelaksanaannya dan
berkesinambungan dalam pemeliharaan datanya. Data yang tersedia harus
menunjukkan keadaan yang mutakhir. Untuk itu perlu diikuti kewajiban mendaftar
dan pencatatan perubahan-perubahan yang terjadi di kemudian hari. Asas mutakhir
menuntut dipeliharanya data pendaftaran tanah secara terus-menerus dan
berkesinambungan sehingga data yang tersimpan di kantor pertanahan selalu sesuai
dengan keadaan nyata di lapangan dan di masyarakat dapat memperoleh keterangan
mengenai data yang benar setiap saat. Untuk itu diberlakukan pula asas terbuka”.

Sumber reverensi : MODUL 2 ADPU 4335 Hal2.42

Anda mungkin juga menyukai