Anda di halaman 1dari 6

PIRAMIDA

1
Sebuah piramida dapat digambarkan seperti
tiga gambar di samping.
Gambar 1 adalah kenampakan piramida dari
atas dengan Titik P sebagai pucak piramida, dan
Titik A, B, C, dan D sebagai pojok piramida.
Sisi AB berada di utara, Sisi BC berada di timur,
Sisi CD berada di selatan, dan Sisi AD berada di
barat.
Gambar 2 adalah tampak samping piramida
jika dilihat dari utara memandang ke arah selatan,
sedangkan Gambar 3 merupakan tampak samping
piramida jika dilihat dari timur laut memandang ke
arah barat daya.
Jika sebuah piramida diketahui panjang sisi
alas dan tingginya, tentu saja kita bisa menghitung
luas alas, panjang sisi miring dari salah satu pojok
di alas hingga puncak piramida, atau dari tengah
sisi alas hingga puncak piramida, serta
menghitung volume dari piramida tersebut

2
Namun penggambaran sebuah
piramida di sebuah peta yang
menggambarkan tampak atas secara dua
dimensi horizontal, perlu dibantu dengan
garis kontur yang diproyeksikan dari
ketinggian sebenarnya agar pembaca
gambar bisa membedakan apakah gambar
tersebut menggambarkan piramida atau
sekedar bidang datar.
Misalnya sebuah piramida dengan
ketinggian 60 satuan dapat digambarkan
seperti gambar di samping, dengan
interval kontur 10 satuan.
P’ adalah titik di tengah alas piramida
yang tegak lurus pas di bawah Titik P
sebagai puncak piramida.
Garis hijau adalah garis kontur,
sedangkan garis hijau yang ditebalkan
merupakan kontur indeks, dan angka 20
serta 40 merupakan indeks kontur pada
masing masing kontur indeks.
3
Untuk dapat menggambarkan garis garis
kontur pada gambar piramida secara dua
dimensi tampak atas tanpa bantuan gambar
piramida tampak samping seperti pada
bagian atas gambar sebelumnya, kita perlu
petunjuk peletakan titik titik yang
menggambarkan ketinggian masing masing
nilai kontur sesuai intervalnya pada garis
kuning AP’.
Prinsipnya adalah bahwa perbandingan
jarak penggambaran antar dua garis kontur
pada garis AP’ (misalnya A ke A1) dengan
panjang garis AP’ adalah sama dengan
perbandingan interval kontur dengan beda
tinggi Titik A sebagai dasar piramida
terhadap Titik P sebagai puncak piramida.

4
5
Persen Kemiringan
Kemiringan 100% atau dikatakan
100% miring apabila jarak
horisontal antara dua titik dan
beda tingginya (jarak vertikalnya)
adalah sama. Misalnya jarak A ke
B’ adalah sama dengan beda
tinggi antara B dan B’ dengan
catatan bahwa B’ adalah posisi
yang sama ketinggiannya dengan
A dan berada persis di bawah B,
maka garis A ke B dikatakan miring
100% (Gambar 1).

Apabila beda tinggi B ke B’ adalah


setengah dari jarak A ke B’, maka
kemiringan garis A ke B adalah
50% (Gambar 2).

Anda mungkin juga menyukai