Anda di halaman 1dari 15

DIMENSI TIGA

Titik, garis dan bidang adalah unsur-unsur yang membentuk sebuah bangun ruang atau bangun dimensi tiga yang
tidak kita definisikan. Geometri yang akan dipelajari hanya mencakup masalah jarak dan sudut saja.

Jarak

Titik ke …. Garis ke …. Bidang ke bidang


adalah panjang ruas garis yang
☺ Titik ☺ Garis
tegak lurus dengan kedua bidang.
adalah panjang ruas garis yang adalah panjang ruas garis yang
menghubungkan kedua titik. tegak lurus dengan kedua garis
yang bersangkutan.
☺ Garis Untuk menghitung jarak antara titik
adalah panjang ruas garis yang ☺ Bidang ke bidang, garis ke garis, garis ke
tegak lurus dengan garis yang adalah panjang ruas garis yang bidang ataupun bidang ke bidang
ditanyakan. tegak lurus dengan garis dan dapat digunakan bantuan bidang
bidang yang bersangkutan. proyeksi, yaitu bidang yang tegak
☺ Bidang lurus dengan salah satu acuan.
adalah panjang ruas garis yang
tegak lurus dengan bidang yang
ditanyakan.

Sudut

Garis dengan garis Garis dengan bidang Bidang dengan bidang


adalah sudut lancip yang dibentuk adalah sudut lancip yang dibentuk adalah sudut yang dibentuk antara
kedua garis yang berpotongan. Jika antara garis dengan hasil proyeksi dua garis yang saling tegak lurus
garis belum berpotongan maka garis tersebut ke bidang. dengan garis perpotongan kedua
dibuat garis yang sejajar dengan bidang. Dalam hal sudut antara
salah satu garis serta memotong bidang, hal yang harus diperhatikan
garis lainnya atau memperpanjang adalah jika bidang yang dimaksud
kedua garis tersebut hingga adalah sisi dari sebuah bangun
berpotongan. ruang, maka sudut yang dibentuk
mungkin berupa sudut tumpul.

Dimensi Tiga - 78 - BTA / M-IPS / 21-22


Menggambar Bangun Ruang

Definisi Contoh
Buatlah gambar kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 3
 Bidang Gambar
cm dengan syarat : ABFE frontal, sudut surut 30o dan
adalah bidang tempat menggambar bangun ruang
perbandingan proyeksi 1/3 .
yang tegak lurus dengan penglihatan mata.
Jawab :
 Bidang Frontal
- Lukis persegi ABFE dengan AB = 3 cm.
adalah bidang yang sejajar atau berhimpit dengan
- Dari titik buat ruas AD dengan sudut 30o diukur dari
bidang gambar.
AB.
- Karena perbandingan 1/3, maka AD = 1 cm.
 Bidang Ortogonal
- Lengkapi gambar dengan membuat rusuk-rusuk
adalah bidang yang tegak lurus dengan bidang
lainnya.
gambar atau bidang frontal.
H G
 Sudut Surut F
adalah sudut yang dibentuk antara bidang ortogonal E
dengan bidang frontal atau bidang gambar. Ukuran
sudut surut sebenarnya adalah 90o.

 Perbandingan Ortogonal D C
1
adalah perbandingan panjang garis ortogonal pada 30o
gambar dengan panjang sebenarnya. A 3 B

Membuat Irisan Bidang Dengan Bangun Ruang


Untuk melukis irisan bidang dapat digunakan bantuan sumbu afinitas, yaitu garis perpotongan antara bidang
dengan bidang alas bangun ruang tersebut ( jika diperlukan ).

Contoh 1 Contoh 2
Lukislah irisan bidang pada kubus ABCD.EFGH yang Lukislah bidang iris pada limas T.ABCD yang melalui
melalui titik H, titik P pada rusuk AE dan Q pada rusuk titik P pada TA serta rusuk CD.
FB.
Langkah-langkah:
Langkah-langkah: - CD merupakan garis afinitas.
- Hubungkan HP sampai memotong DA di X. - P pada bidang TAB, maka perpanjang AB sampai
- Hubungkan PQ sampai memotong AB di Y. memotong CD di X.
- Hubungkan XY yang akan menjadi sumbu afinitas. - Hubungkan PX sampai memotong TB di Q.
- Perpanjang DC sampai memotong XY di Z. - Bidang PQCD adalah bidang iris tersebut.
- Hubungkan ZH sampai memotong CG di R.
- Bidang PQRH adalah bidang iris tersebut. T
H P
G
F R
E Q
A D
P D
C
Q Z B C
A B Y X
X

Dimensi Tiga - 79 - BTA / M-IPS / 21-22


SOAL-SOAL

01. Balok ABCD.EFGH dengan rusuk AB = 6, FG = 4,


dan BF = 5. Jika titik P terletak di tengah-tengah
rusuk GH, maka panjang AP adalah …

(A) 25
(B) 40
(C) 48
(D) 50
(E) 75

02. Panjang setiap rusuk bidang empat beraturan T.ABC


sama dengan 16 cm. Jika P pertengahan AT dan Q
pertengahan BC, maka PQ sama dengan …

(A) 8 2 cm
(B) 8 3 cm
(C) 8 6 cm
(D) 12 2 cm
(E) 12 3 cm

03. Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 6 cm.


Jarak titik G ke diagonal BH adalah …

(A) 5 6 cm H G

E F
(B) 4 6 cm

(C) 3 6 cm
D C
(D) 2 6 cm

(E) 6 cm A 6 B

04. Diketahui limas segiempat beraturan T.ABCD


dengan panjang rusuk AB = 8 cm dan TC = 12 cm.
T
Jarak titik D ke TB adalah …

3 12
(A) 2
14 cm
8 C
(B) 3
14 cm D

(C) 4 7 cm
8
(D) 8 2 cm
A 8 B
(E) 2 23 cm

Dimensi Tiga - 80 - BTA / M-IPS / 21-22


05. Limas segiempat beraturan T.ABCD. Jika rusuk alas
AB = 8 2 cm dan rusuk tegak TA = 17 cm maka jarak
antara titik puncak T ke alas ABCD adalah …
T
(A) 10 cm
(B) 12 cm
17
(C) 15 cm D C
(D) 18 cm
(E) 20 cm A B
8

06. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 8 cm.


Jarak antara titik D ke ABGH adalah …

(A) 4 cm H G

(B) 8 cm E F

(C) 4 2 cm
D C
(D) 4 3 cm

(E) 8 2 cm A B

07. Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 8


cm. Titik P dan Q berturut-turut merupakan titik
tengah AB dan BC. Jarak antara garis PQ dengan EG
adalah …
H G
(A) 4 2 F
E
(B) 4 3
(C) 6
D
(D) 6 2 C
Q
(E) 6 3 A P B

08. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan rusuk a cm.


Jarak garis AD ke garis BG adalah …
H G
(A) a cm
E F
(B) a 2 cm

(C) a 3 cm
D C
(D) 2a cm

(E) a 5 cm A a B

Dimensi Tiga - 81 - BTA / M-IPS / 21-22


09. Pada kubus ABCD.EFGH dengan rusuk 6 satuan,
jarak antara garis HA dengan bidang GDB adalah H G

E F
(A) 2 2
(B) 2 3
D C
(C) 3 2
(D) 3 3
A a B
(E) 3 6

10. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang


rusuk 12 satuan. Titik-titik P, Q, dan R berturut-turut H G
adalah titik tengah rusuk BC, CD, dan CG. Jarak F
antara bidang AFH dengan bidang PQR adalah … E
satuan.

D
(A) 5 3 C
(B) 6 3 A B
(C) 5 6
(D) 6 6
(E) 8 6

11. Pada kubus ABCD.EFGH, titik P pada EH dengan


R
EP : PH = 2 : 1 dan titik Q pada GH dengan
GH : QH = 3 : 1. Perpanjangan AP dan CQ
H Q G
berpotongan di perpanjangan DH di titik R. Jika P
panjang rusuk kubus adalah 6, maka volume E
ACD.PQH adalah … F

(A) 46
D
(B) 52 C
(C) 54
A B
(D) 76
(E) 81

12. Kubus ABCD.EFGH panjang rusuknya 1 cm. Titik P


adalah pertengahan rusuk BC. Panjang proyeksi GP
pada bidang BDHF adalah …

(A) 1 2 cm
4 H G

E F
(B) 2 2 cm
3

(C) 3 2 cm
4 D C

(D) 3 3 cm P
4 A B
1
(E) 5 3 cm
4

Dimensi Tiga - 82 - BTA / M-IPS / 21-22


13. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk
2 cm. Jika P titik tengah HG, Q titik tengah FG, R
titik tengah PQ dan BS adalah proyeksi BR pada
bidang ABCD, maka panjang BS = ... cm.

H P G
R
E F Q

D C

A B

(A) 1 2
2
(B) 1
(C) 1 6
2
(D) 1 10
2
(E) 1 14
2

14. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang


rusuknya 6 cm. Panjang proyeksi rusuk CG ke bidang
BDG adalah …

(A) 6 cm
(B) 2 6 cm
(C) 3 6 cm
(D) 2 7 cm
(E) 3 7 cm

15. Diketahui balok ABCD.EFGH dengan rusuk-rusuk


alas 4 3 cm dan tinggi 2 6 cm. Jika titik O berada
di tengah-tengah HF, maka sinus sudut antara AO dan
CO adalah …

1
(A) 2
5

2
(B) 3
2

1
(C) 3
3

(D) 1
(E) 2

Dimensi Tiga - 83 - BTA / M-IPS / 21-22


16. Pada kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 4
satuan, titik P terletak pada segmen AF sehingga PF
= 2AP. Titik Q adalah titik potong garis GP dan
bidang ABCD. Jika  adalah sudut yang terbentuk
antara garis GQ dan garis DA, maka nilai cos 
adalah

(A) 1
13 G F

H E
(B) 2
13
2 P
(C) C B
17

(D) 3 D A Q
17

(E) 5
19

17. Diketahui kubus ABCD.EFGH. Tangens sudut antara


CG dengan bidang BDG adalah …

(A) 1 2 H G
2
E F
(B) 1 3
2

(C) 2 D C

(D) 3
A B

(E) 6

18. Diketahui bidang empat beraturan T.ABC dengan


rusuk 4 cm. Titik P pertengahan AB. Sudut antara TP
dengan bidang alas adalah . Nilai tan  = …

(A) 1
T
(B) 2 2
3
4
(C) 2 2

(D) 1 3
3 A C

1 3 P 4
(E)
2
B

Dimensi Tiga - 84 - BTA / M-IPS / 21-22


19. Diketahui limas T.ABC dengan TA tegak lurus bidang
ABC. Panjang rusuk AB, AC, BC, dan TA berturut-
turut adalah 3 cm, 4 cm, 5 cm, dan 9 cm. Jika 
5
sudut antara bidang BCT dengan bidang ABC, maka
nilai cos  adalah …

(A) 4 T
5
(B) 3
5
(C) 6
25 C
9 A
(D)
25
(E) 12 B
25

20. Diberikan balok ABCD.EFGH dengan panjang


rusuk AB = AE = 4 dan BC = 3. Titik P dan Q
masing-masing titik tengah FG dan GH. Maka
tangen sudut bidang diagonal FHDB dan bidang
PQDB adalah …
G F
(A) 1
10
H E
(B) 3 4 cm
10
(C) 2 C B
5
(D) 3 4 cm
8 D 3 cm A
(E) 7
16

Dimensi Tiga - 85 - BTA / M-IPS / 21-22


STATISTIKA DESKRIPTIF
STATISTIKA DESKRIPTIF

Ukuran Pemusatan Data Tunggal Data Kelompok


n

Mean (Rata-rata) n
x 1
n  fi xi atau
 xi
i 1
adalah jumlah semua data dibagi x 1
n
 n 
banyak data. i 1
x  xs  1n   fi ui  c
 i 1 

 x1 ( n 1) , jika n ganjil


Median  2  1 n   Fk 2 
adalah nilai tengah dari data x x  Tb   2  .c
   
terurut.  12  x n  x n 1  , jika n genap  f2 
  2 2 

Cukup lihat data dengan frekuensi


Modus  d1 
terbesar. Modus bisa ada ataupun
adalah data yang paling sering xˆ  Tb    .c
muncul.
tidak ada, jika ada mungkin lebih  d1  d 2 
dari satu data.

Ukuran Penyebaran Data Tunggal Data Kelompok

Kuartil ¼n ½n ¾n  i n   Fk i 
adalah pembagi data menjadi 4 Qi  Tbi   4  .c
 fi 
bagian yang sama banyaknya. Q1 Q2 Q3  

Jangkauan (Range) Jangkauan data : Xn – X1 Jangkauan data : Xn – X1


adalah selisih nilai terbesar dengan dengan X adalah nilai data. dengan X adalah nilai tengah kelas.
nilai terkecil. Jangkauan kuartil : Q3 – Q1

Simpangan Rata-rata n n
adalah simpangan data terhadap SR  1
n  xi  x SR  1
n  fi xi  x
nilai rata-ratanya. i 1 i 1

n
S 1
n  fi ( xi  x )2 atau
n i 1
 ( xi  x )2
Simpangan Baku
S 1
n
(Standar Deviasi) i 1 n  n 
2
S  c. 1
n  fi ui 2   1n  fi ui 
i 1  i 1 

Ragam (Variansi) S2 S2

Jika setiap nilai data diubah dengan mengalikan dengan sebuah konstanta, maka semua ukuran statistik akan
berubah, sedangkan jika ditambah atau dikurangi dengan konstanta yang berubah hanya Mean, Median, Modus,
dan Kuartil saja.

- 86 - BTA / M-IPS / 21-22


Statistika Deskriptif
SOAL-SOAL

01. Jika data 2, a, a, 3, 4, 6 mempunyai rataan c dan


data 2, c, c, 4, 6, 2, 1 mempunyai rataan 2a, maka
nilai c adalah …

(A) 1
(B) 1,5
(C) 2
(D) 2,5
(E) 3

02. Ihsan mengikuti lima kali tes matematika. Nilai


empat tes pertamanya berturut-turut adalah 8, 7, 3,
dan 7. Jika nilai tes terakhir Ihsan diikutkan pada
data tersebut akan menghasilkan modus sama
dengan rata-rata nilai, maka nilai tes terakhir Ihsan
adalah …

(A) 6
(B) 7
(C) 8
(D) 9
(E) 10

03. Jika jangkauan dari data terurut


x − 1, 2x − 1, 3x, 5x − 3, 4x + 3, 6x + 2
adalah 18, maka mediannya adalah …

(A) 9
(B) 10,5
(C) 12
(D) 21
(E) 24,8

04. Penerimaan mahasiswa baru di enam fakultas


sebuah universitas swasta disajikan dalam diagram
lingkaran di bawah. Jika banyak mahasiswa yang di
terima di fakultas ke III adalah 459 orang, maka
yang diterima di fakultas ke IV sebanyak …
mahasiswa.
I
(A) 850 VI
(B) 680 85° 70° II
50°
88°
(C) 650 V 27°
III
(D) 550 IV
(E) 400

- 87 - BTA / M-IPS / 21-22


Statistika Deskriptif
05. Jika lima data memiliki rata-rata 12, median 12,
modus 15, dan range (jangkauan) 7, maka
Simpangan kuartil dari data di atas adalah …

(A) 2
(B) 3
(C) 4
(D) 5
(E) 6

06. Diketahui x1=3,5; x2=5,0; x3= 6,0; x4= 7,5; x5= 8,0.
Simpangan rata-rata nilai tersebut di atas adalah …

(A) 0
(B) 0,9
(C) 1,0
(D) 1,4
(E) 6

07. Hasil tes masuk pegawai suatu perusahaan disajikan


dalam tabel sebagai berikut
Nilai 5 6 7 8 9
Frekuensi 4 8 6 8 4
Simpangan baku data tersebut adalah …

(A) 2
(B) 1 2
3
(C) 1 6
5
(D) 1 7
5
(E) 2 10
5

08. Nilai rata-rata ulangan matematika dari suatu kelas


adalah 6,9. Jika dua siswa baru yang nilainya 4 dan
6 digabungkan, maka nilai rata-rata kelas tersebut
menjadi 6,8. Banyaknya siswa semula adalah …

(A) 36
(B) 38
(C) 40
(D) 42
(E) 44

- 88 - BTA / M-IPS / 21-22


Statistika Deskriptif
09. Berat rata-rata 10 siswa adalah 60 kg. Salah
seorang di antaranya diganti oleh Edy sehingga
berat rata-ratanya menjadi 60,5 kg. Jika berat Edy
62 kg, maka berat siswa yang diganti adalah … kg.

(A) 53
(B) 54
(C) 55
(D) 56
(E) 57

10. Nilai rata-rata tes matematika dari kelompok siswa


dan kelompok siswi di suatu kelas berturut-turut
adalah 5 dan 7. Jika nilai rata-rata di kelas tersebut
adalah 6,2, maka perbandingan banyaknya siswa
dan siswi adalah …

(A) 2 : 3
(B) 3 : 2
(C) 3 : 4
(D) 3 : 5
(E)4 : 5

11. Pada suatu ujian yang diikuti oleh 50 orang


mahasiswa diperoleh nilai rata-rata ujian adalah 30
dengan median 40, simpangan baku 15, dan
simpangan kuartil 25. Untuk memperbaiki nilai
rata-rata, semua nilai dikalikan 2 kemudian
dikurangi 10. Akibat yang terjadi adalah …

(A) mean = simpangan kuartil


(B) median = simpangan baku
(C) mean = median
(D) simpangan baku = simpangan kuartil
(E) simpangan kuartil = median

12. Diketahui ragam dari 7 buah data sama dengan 6 dan


jumlah kuadrat dari data-datanya adalah 217. Rata-
rata dari 7 buah data tersebut adalah …

(A) 4

(B) 5

(C) 6

(D) 7

(E) 8

- 89 - BTA / M-IPS / 21-22


Statistika Deskriptif
13. Diagram di samping ini menyajikan data (dalam
bilangan bulat) nilai sementara dan nilai ujian ulang 7
6 Nilai Sementara
mahasiswa peserta kuliah Matematika. Ujian ulang Nilai Ujian Ulang

Banyak mahasiswa
6
diikuti hanya oleh peserta kuliah tersebut dengan 5
5
nilai sementara lebih kecil daripada 6. Jika yang
4 4 4
dinyatakan lulus kuliah adalah mahasiswa yang 4
memperoleh nilai sementara tidak lebih kecil 3 3
3
daripada 6 atau nilai ujian ulangnya adalah 6, maka 2
rata-rata nilai mahasiswa yang lulus mata kuliah 2
1
tersebut adalah … 1
0
(A) 6,33 1 2 3 4 5 6 7 8

(B) 6,50
(C) 6,75
(D) 7,00
(E) 7,25

14. Diketahui data berat badan (dalam kg) dari


sekelompok siswa. Rataan hitung data tersebut
sama dengan …

(A) 55
Berat Frekuensi
(B) 56 50 - 54 5
55 - 59 10
(C) 59
60 - 64 13
(D) 61 65 - 69 2
30
(E) 63

15. Data nilai ulangan Matematika siswa kelas XII,


disajikan pada tabel berikut. Modus data tersebut
adalah …

(A) 65,07
Nilai Frekuensi
(B) 65,17 50 – 59 2
60 – 69 14
(C) 66,07
70 – 79 8
(D) 66,17 80 – 89 6
(E) 67,17 90 – 99 10

- 90 - BTA / M-IPS / 21-22


Statistika Deskriptif
16. Data pada tabel distribusi frekuensi di bawah
mempunyai nilai simpangan kuartil sebesar …

(A) 2,5
Berat Frekuensi
(B) 9,25 27 – 36 4
37 – 46 5
(C) 11 47 – 56 8
(D) 18,5 57 – 66 10
67 – 76 3
(E) 22 30

17. Perhatikan diagram berikut!

Frekuensi 16

11
9
7
5
2
Nilai
20,5 30,5 40,5 50,5 60,5 70,5

Rata-rata dari data tersebut adalah …

(A) 45,1
(B) 45,3
(C) 45,5
(D) 45,7
(E) 45,9

18. Median dari data pada histogram di bawah adalah …


Frekuensi 12

10
8
6
4

45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 70,5 data


(A) 55,33
(B) 58,00
(C) 58,83
(D) 59,25
(E) 59,50

- 91 - BTA / M-IPS / 21-22


Statistika Deskriptif
19. Diketahui Modus dari data pada ogive di bawah
adalah M. Nilai M – 23 adalah …

(A) 84
(B) 85
(C) 86
(D) 87
(E) 88

20. Median dari data pada ogive di samping adalah …


Frekuensi kumulatif
100

80

60

40

20

data
117,5

126,5

135,5

180,5
144,5
153,5
162,5
171,5

(A) 145,5
(B) 146,5
(C) 146,75
(D) 147,25
(E) 147,5

- 92 - BTA / M-IPS / 21-22


Statistika Deskriptif

Anda mungkin juga menyukai