Anda di halaman 1dari 5

C.

Kelebihan dan Kekuranngan Kabel Jaringan Fiber Optik


1. Kelebihan Kabel Jaringan Fiber Optik
a. Kapasitas Besar
Bukan rahasia lagi jika kabel optik adalah jenis kabel yang mampu mengantarkan
data dengan kapasitas besar hingga gigabyte per detik.Selain itu, transmisi yang dapat
dijangkau juga sangat jauh.Oleh karena itu banyak perusahaan-perusahaan terutama
yang bergerak di bidang internet dan telekomunikasi yang menggunakannya karena
dapat bebas menentukan bandwidth tinggi.
b. Komponen yang Tipis/Kecil
Kabel fiber optik adalah jenis kabel yang bahan utamanya adalah serat kaca dan
plastik.Bahkan fiber optik memiliki serat yang lebih halus bila dibandingkan dengan
sehelai rambut.Wujud fiber optik ini juga berukuran kecil. Jadi, hal ini akan
memungkinkan tersedianya ruang yang cukup besar.
c. Tidak Menggunakan Arus Listrik
Perlu Anda tahu bahwa kabel fiber optik ternyata tidak membutuhkan arus listrik
lho ! Hal ini dinilai akan meningkatkan keamanan karena resiko konsleting tidak akan
terjadi. Selain itu dengan tidak adanya aliran listrik maka maka kabel fiber optik
dipastikan tidak akan mengalami gangguan dari sinyal elektromagnetik dan sinyal
radio. Hebatnya, kabel fiber optik juga mempunyai ketahanan yang cukup kuat.
d. Validitas Data Terjamin
Fiber optik memiliki kecepatan akses data yang tinggi.Kecepatan akses data yang
diberikan tidak mempengaruhi validitas data yang diterima karena kecil kemungkinan
terjadi hilang data saat menggunakan fiber optik.
2. Kekurangan Kabel Jaringan Fiber Optik
a. Membutuhkan Biaya Besar
Dengan keunggulan yang sudah disebutkan sebelumnya, membuat kabel fiber optik
ini memiliki harga yang sangat mahal.Selain karena bahan-bahan yang digunakan,
biaya pemasangannya juga dinilai cukup tinggi.Disamping itu, kabel fiber optik juga
membutuhkan perawatan yang menelan biaya yang tidak sedikit.Oleh sebab itu hanya
perusahaan-perusahaan besar saja yang dapat membangun jaringan menggunakan
kabel fiber optik.
b. 6. Proses Instalasi yang Agak Rumit
Dalam pemasangan kabel fiber optik, harus dilakukan dengan cara yang benar dan
teliti. Kabel fiber optik biasanya dipasang pada jalur yang berbelok atau memiliki
sudut melengkung. Hal tersebut harus benar-benar diperhatikan agar proses
berjalannya gelombang dapat berjalan lancar.
D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Performance Fiber Optik
1. Lost, yang diakibatkan oleh panjang span fiber dan banyaknya splicing di sepanjang span
fiber tersebut. Besarnya lost dari suatu span fiber bisa diukur dengan menggunakan
OTDR.

DIKA NOVI SETYAWATI / XI TKJ 1 / 12


2. Dispersi, seiring dengan bertambahnya usia fiber maka dispersi pada fiber optic tersebut
semakin jelek, dispersi ada 2 macam:
a. Chromatic dispersion (CD), dispersi ini diakibatkan oleh variasi fiber index
(karakteristik fiber) dengan panjang gelombang, hal ini menimbulkan delay antara
panjang gelombang dengan pulsa transmisi cahaya sehingga sinyal yang
ditransmisikan menjadi cacat dan menimbulkan distorsi dan naiknya BER (Bit Error
Ratio). Chromatic dispersion bisa diukur dengan menggunakan chromatic dispersion
meter. Selain itu pada sebuah percobaan mengenai hubungan antara suhu dan
chromatic dispersion, kesimpulan yang didapat adalah salah satu penyebab penurunan
kualitas sinyal pada jaringan fiber optik adalah chromatic dispersion yang
berfluktuasi yang dipengaruhi oleh suhu kabel fiber optik.Chromatic dispersion bisa
diatasi dengan membuat chromatic dispensation dengan membuat semacam spoel
atau gulungan fiber optic untuk mengkompensasi cacatnya sinyal yang
ditransmisikan.
b. Polarization Mode Dispersion (PMD), PMD diakibatkan oleh berubahnya bentuk
fiber optic yang diakibatkan suhu, kelembaban atau adanya tarikan fiber yang
bengkok. Dalam hal ini seharusnya fiber optic berbentuk bulat dan lurus tapi pada
prakteknya akibat suhu, kelembaban dan pergeseran bumi bentuk fiber optic menjadi
tidak bulat (misalnya lonjong) dan bengkok. Faktor lain yang menyebabkan
polarization mode dispersion proses pembuatan yang kurang sempurna. Pada kabel
fiber optik single mode ,sebenarnya terdiri dari kabel dua mode yang memiliki
polarisasi yang sama. Dalam fiber optik yang sempurna sinyal yang dilewatkan pada
dua mode ini berjalan pada kecepatan yang sama, tetapi dalam kenyataannya,
ketidaksempurnaan fabrikasi membuat sinyal menjadi asimetris dan dapat
menyebabkan mode memiliki kecepatan propagasi berbeda. Perbedaan kecepatan ini
disebut Differential Group Delay (DGD) dan PMD adalah koefisien statistik-
normalisasi panjang rata-rata nilai DGD. PMD dapat diminimalisir dengan pemilihan
kabel dan instalasi yang baik.Lain dengan CD yang bisa diatasi dengan membuat
chromatic dispensator, PMD tidak dapat diatasi.
3. Rusaknya Sealed dan Jacket Fiber, seiring bertambahnya usia fiber Sealed dan Jacket
Fiber akan semakin jelek, misalnya mengeras kemudian pecah sehingga fiber optic tidak
terlindungi dari suhu dan lembab.

DIKA NOVI SETYAWATI / XI TKJ 1 / 12


E. Jenis Konektor pada Kabel Fiber Optik

Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal dapat disebut juga dengan istilah:
konektor. Jenis-jenis dari konektor kabel fiber optic ini tersedia dalam beberapa bentuk yang
berbeda-beda tergantung kebutuhan implementasinya, dimana biasanya memiliki tipe standar
seperti berikut ini:
1. FC (Fiber Connector)
Digunakan untuk model kabel single-mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam
menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan
sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke
perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
2. SC (Subsciber Connector)
Digunakan untuk model kabel single-mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini
tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila
dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip)

DIKA NOVI SETYAWATI / XI TKJ 1 / 12


Bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum
digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode.Sangat mudah digunakan
baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic
Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik.Saat ini
sangat jarang digunakan.
5. D4
Konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja.Perbedaannya
sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA
Konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan
penutup dan pelindung.Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka
konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200

Selanjutnya jenis-jenis konektor tipe kecil:


1. LC
2. SMU
3. SC-DC

Selain itu pada bagian konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan
maksud sebagai berikut:
Warna Konektor Arti Keterangan
Biru Physical Contact (PC), 0° Yang paling umum digunakan untuk
serat optik single-mode
Hijau Angle Polished (APC), 8° Sudah tidak digunakan lagi untuk serat
optik multi-mode
Hitam Physical Contact (PC), 0°
Abu-abu / Krem Physical Contact (PC), 0° Serat optik multi-mode
Putih Physical Contact (PC), 0°
Merah Penggunaan khusus

Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch
Cord adalah sebagai berikut:

DIKA NOVI SETYAWATI / XI TKJ 1 / 12


Warna jacket Artinya
Kuning Serat optik single-mode
Orange Serat optik multi-mode
Aqua Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode
Abu-Abu Kode warna serat optik multi-mode, sekarang tidak digunakan lagi
Biru Kadang masih digunakan dalam model perancangan
 

F. Komponen Fiber Optik


1. Terminal Saluran Serat Optik (Optical Line Terminal, OLT) biasa ditempatkan pada
pusat penyedia layanan provider (CO) untuk menghantarkan isyarat layanan kepada
setiap pengguna dalam jaringan rangkaian sistem, dan OLT juga merupakan titik
aggregasi suara dari PSTN, data dari penghala dan video melalui berbagai bentuk sebagai
medium penghantaran.
2. Unit Jaringan Serat Optik (Optical Network Unit, ONU) adalah peralatan yang digunakan
diakhir jaringan untuk memberikan layanan-layanan yang disediakan kepada pelanggan.

DIKA NOVI SETYAWATI / XI TKJ 1 / 12

Anda mungkin juga menyukai