Lampiran 1
Tabel 3.2 Subyek Penelitian 31 Siswa Kelas X-9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus
Tahun Pelajaran 2013/2014
Lampiran 2
PEDOMAN WAWANCARA
Kudus,...........2014
Peneliti,
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
177
Lampiran 3
PEDOMAN WAWANCARA
SETELAH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DIBERIKAN
Kudus,...........2014
Peneliti,
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
178
Lampiran 4
PEDOMAN WAWANCARA
1. Pelaksanaan Wawancara : Sebelum Pelaksanaan Layanan Penguasaan
Konten Teknik Simulasi
2. Tujuan : Memperoleh Informasi public speaking
Siswa
3. Responden : Wali Kelas X-9
4. Tanggal Wawancara :
5. Tempat Wawancara : Ruang Guru SMA NU AL Ma’ruf Kudus
NO Pertanyaan Jawaban
Kudus,...........2014
Peneliti,
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
179
Lampiran 5
PEDOMAN WAWANCARA
SETELAH LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DIBERIKAN
NO Pertanyaan Jawaban
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
180
Lampiran 6
Lampiran 6 Lanjutan
Lampiran 6 Lanjutan
Lampiran 6 Lanjutan
Indikator Skor
Aktivitas peneliti
B. High Tech 1 2 3 4 5
7. Peneliti membangun
metode layanan yang
variatif
8. Peneliti menerapkan
metode PAKEM dalam
menyampaikan materi.
3. Alat bantu 9. Peneliti menyiapkan
layanan peralatan yang
digunakan dalam
layanan.
10. Peneliti menggunakan
media dalam layanan.
11. Peneliti mampu
menggunakan peralatan
dan media yang telah
disediakan dengan baik
dan benar.
12. Peneliti menyusun
instrumen penilaian.
4. Lingkungan 13. Peneliti membangun
Layanan lingkungan layanan yang
kondusif.
14. Peneliti membangun
suasana layanan yang
nyaman di kelas
15. Peneliti membangun
komunikasi yang baik
dalam layanan.
5. Penilaian Hasil 16. Peneliti melaksanakan
Layanan penilaian selama proses
layanan yang
berlangsung.
17. Peneliti melaksanakan
penilaian pada akhir
layanan.
184
Lampiran 6 Lanjutan
Indikator Skor
Aktivitas peneliti
B. High Tech 1 2 3 4 5
18. Peneliti membuat analis
hasil penilaian dalam
layanan.
19. Peneliti menyimpulkasn
hasil penilaian layanan.
20. Peneliti membuat
laporan pelaksanaan dan
evaluasi (penilaian),
analisis dan tindak lanjut
layanan penguasaan
konten.
Keterangan :
Cara pengamat mengamati kualitas pembelajaran dengan memberikan tanda
centang ( V ) pada aspek yang mendapatkan skor.
Lampiran 6 Lanjutan
Lampiran 7
Pedoman Observasi Peneliti Terhadap Aspek Keterampilan Public Speaking
Siswa Kelas X-9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus
Jenis
Nama Aspek yang diamati
NO. kelamin Jumlah
siswa
L/P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AA P
2 DKN P
3 FS P
4 KW P
5 LA P
6 LSN P
7 LMK P
8 MN P
9 NH P
10 RM P
11 RRL P
12 STY P
13 SR P
14 VR P
15 VO P
16 ZS P
17 AP P
18 ALH L
19 DAM L
20 ENT L
21 FFS L
22 MJN L
23 MTR L
24 MIAG L
25 MIF L
26 RAFR L
27 SS L
28 SAY L
29 SKM L
30 SA L
31 ZM L
187
Lampiran 7 Lanjutan
Aspek yang diamati :
1. Siswa terbiasa untuk mengemukan pendapat
2. Siswa dapat percaya diri dalam berbicara
3. Siswa dapat mengucapkan lafal/kata dengan tepat saat berbicara
4. Siswa terbiasa berbicara di depan umum
5. Siswa menggunakan susunan kalimat yang benar.
6. Kejelasan ucapan siswa saat berbicara
7. Siswa antusias aktif dalam mengikuti layanan yang di berikan peneliti.
8. Siswa dapat berkomunikasi serta bertukar pendapat dengan orang lain.
9. Sikap yang jawar, tenang, dan tidak kaku dalam berbicara.
10. Kenyaringan suara, relevansi/penalaran, penguasaan topik dalam
berbicara.
Keterangan
Kudus,...............2014
No Interval Persentase Skor Kategori
1. 42–50 84% -100% 5 Sangat Baik Observer,
2. 34–41 68% - 83% 4 Baik
3. 26–33 52% - 67% 3 Cukup
4. 18–25 36% - 51% 2 Kurang
5. 10–17 20% - 35% 1 Sangat Kurang
M Abdul Wahid
2010-31-068
188
Lampiran 7 Lanjutan
Keterangan: Kriteria penskoran terhadap aspek keterampilan public speaking
siswa kelas X-9 SMA NU AL Ma’ruf
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
1. Siswa terbiasa untuk 5 (baik sekali) Siswa selalu mengemukakan
mengemukakan pendapat dalam proses
pendapat KBM.
Lampiran 7 Lanjutan
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
Lampiran 7 Lanjutan
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
Lampiran 7 Lanjutan
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
Lampiran 7 Lanjutan
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
Lampiran 7 Lanjutan
NO Aspek yang diamati Skor Kriteria
Lampiran 8
Hasil Wawancara Pra Pelaksanaan
Layanan Penguasaan Konten
Lampiran 8 Lanjutan
No. Pertanyaan Jawaban
7. Bagaimana pendapat siswa Komentar dari siswa kelas X-9 mengenai
terhadap berbicara di depan berbicara di depan umum (public speaking)
umum (public speaking) mereka mengaku masih takut karena belum
khususnya di kelas. terbiasa.
Kesimpulan/catatan : dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa
kelas X-9 memiliki kemampuan public speaking yang rendah ini ditunjukan dari
kebiasaan siswa yang kurang aktif dalam mengemukan pendapat pada saat kegiatan
belajar berlangsung dan masih banyak siswa yang takut dalam berbicara di depan
umum karena tidak terbiasa.
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
196
Lampiran 9
Hasil Wawancara Pra Pelaksanaan
Layanan Penguasaan Konten
NO Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana sikap siswa dalam mengikuti Menurut saya siswa kelas X-9 saat
proses pembelajaran setiap hari ? mengikuti pelajaran di kelas terlihat
acuh dan sikapnya cenderung
menyepelekan
2. Bagaimana antusias siswa pada saat proses Menurut saya siswa kelas X-9 saat
pembelajaran sedang berlangsung? mengikuti pelajaran kurang
antusias dan sebagian mereka ada
yang mengantuk.
3. Bagaimana kemampuan berkomunikasi Menurut saya kemampuan dalam
siswa dalam berinteraksi di lingkungan berinteraksi disekolah kelas X-9
sekolah ? cukup rendah, itu terbukti pada saat
pembelajaran maupun pada waktu
istirahat masih banyak siswa yang
tidak memanfaatkannya untuk
berkomunikasi baik bertanya
maupun berkomunikasi dengan
siswa.
Adakah siswa yang mempunyai kecemasan Menurut saya ada, biasanya yang
4. dalam berbicara di depan umum (public melatar belakangi kecemasan
speaking), kalau ada apa yang melatar dalam berbicara di depan umum
belakangi siswa mempunyai perasaan karena masih banyak siswa kurang
cemas? terbiasa dalam berbicara di depan
umum.
5. Sejauh mana kemapuan berbicara siswa Masih banyak siswa yang kurang
pada saat kegiatan belajar mengajar aktif dalam proses pembelajaran.
berlangsung ?
197
Lampiran 9 lanjutan
NO Pertanyaan Jawaban
6. Bagaimana pada saat proses pembelajaran Menurut saya masih ada beberapa
berlangsung ada siswa yang bersendau siswa yang bersendau gurau pada
gurau mengganggu teman-temannya yang saat proses kegiatan belajar.
serius belajar?
7. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya Masih banyak siswa yang kurang
atau mengemukakan pendapat dalam proses aktif dalam proses pembelajaran.
pembelajaran di kelas ?
8. Bagaimana pendapat siswa terhadap Menurut saya mereka masih
berbicara di depan umum (public speaking ) tergolong rendah dalam hal
khususnya di kelas. berbicara di depan umum.
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
198
Lampiran 10
Hasil Wawancara setelah Pelaksanaan
Layanan Penguasaan Konten Siklus I
Lampiran 10 lanjutan
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
200
Lampiran 11
Hasil Wawancara Setelah Pelaksanaan
Layanan Penguasaan Konten Siklus I
NO Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana sikap siswa dalam mengikuti Dari pengamatan saya siswa kelas
proses pembelajaran setiap hari ? X-9 saat mengikuti pelajaran di
kelas terlihat sudah mulai ada
peningkatan yang dulunya sikapnya
cenderung menyepelekan sekarang
sudah mulai ada keseriusan.
2. Bagaimana antusias siswa pada saat proses Menurut saya siswa kelas X-9
pembelajaran sedang berlangsung? setelah pelaksanaan layanan
penguasaan konten saat mengikuti
pelajaran sudah mulai ada
peningkatan itu terbukti siswa
mulai antusias dalam proses
pembelajaran.
3. Bagaimana kemampuan berkomunikasi Setelah pelaksanaan layanan
siswa dalam berinteraksi di lingkungan penguasaan konten kemampuan
sekolah ? dalam berinteraksi di sekolah kelas
X-9 cukup meningkat, itu terbukti
pada saat pembelajaran maupun
pada waktu istirahat banyak siswa
yang memanfaatkannya untuk
berkomunikasi baik bertanya
maupun berkomunikasi dengan
siswa .
4. Adakah siswa yang mempunyai kecemasan Menurut saya ada, biasanya yang
dalam berbicara di depan umum (public melatar belakangi kecemasan
speaking), kalau ada apa yang melatar dalam berbicara di depan umum
belakangi siswa mempunyai perasaan karena masih banyak siswa kurang
cemas? terbiasa dalam berbicara di depan
umum.
201
lampiran 11 lanjutan
NO Pertanyaan Jawaban
5. Sejauh mana kemapuan berbicara siswa Setelah pelaksanaa layanan
pada saat kegiatan belajar mengajar penguasaan konten sudah ada
berlangsung ? peningkatan, masih ada beberapa
siswa yang kurang aktif dalam
proses pembelajaran.
6. Bagaimana pada saat proses pembelajaran Menurut saya masih ada beberapa
berlangsung ada siswa yang bersendau siswa yang bersendau gurau pada
gurau mengganggu teman-temannya yang saat proses kegiatan belajar.
serius belajar?
7. Bagaimana keaktifan siswa untuk bertanya Masih ada beberapa siswa yang
atau mengemukakan pendapat dalam proses kurang aktif dalam proses
pembelajaran di kelas ? pembelajaran perlu ditingkatkan
lagi.
8. Bagaimana pendapat siswa terhadap Menurut saya setelah pelaksanaan
berbicara di depan umum (public speaking ) layanan penguasaan konten, mereka
khususnya di kelas. masih tergolong rendah dalam hal
berbicara di depan umum.
Kudus,21 Mei2014
Peneliti,
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
202
Lampiran 12
Hasil Wawancara setelah Pelaksanaan
Layanan Penguasaan Konten Siklus II
Lampiran 12 lanjutan
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
204
Lampiran 13
Hasil Wawancara Setelah Pelaksanaan
Layanan Penguasaan Konten Siklus II
NO Pertanyaan Jawaban
1. Bagaimana sikap siswa dalam mengikuti Dari pengamatan saya siswa kelas
proses pembelajaran setiap hari ? X-9 saat mengikuti pelajaran di
kelas terlihat sudah mulai baik ada
peningkatan yang dulunya sikapnya
cenderung menyepelekan sekarang
mulai seriusan.
2. Bagaimana antusias siswa pada saat proses Setelah pelaksanaan layanan
pembelajaran sedang berlangsung ? penguasaan konten saat mengikuti
pelajaran sudah meningkatan itu
terbukti siswa antusias dan aktif
dalam proses pembelajaran.
3. Bagaimana kemampuan berkomunikasi Setelah pelaksanaan layanan
siswa dalam berinteraksi di lingkungan penguasaan konten kemampuan
sekolah ? dalam berinteraksi di sekolah siswa
kelas X-9 meningkat, itu terbukti
pada saat pembelajaran maupun
pada waktu istirahat banyak siswa
yang memanfaatkannya untuk
berkomunikasi baik bertanya
maupun berkomunikasi dengan
siswa .
4. Adakah siswa yang mempunyai kecemasan Masih ada beberapa siswa yang
dalam berbicara di depan umum (public masih takut dalam berbicara di
speaking), kalau ada apa yang melatar depan umum, biasanya yang
belakangi siswa mempunyai perasaan cemas melatar belakangi kecemasan
? dalam berbicara di depan umum
karena masih banyak siswa kurang
terbiasa dalam berbicara di depan
umum akan tetapi saat ini mereka
sudah mempunyai tips dalam
berbicara didepan umum tersebut.
205
Lampiran 13 Lanjutan
NO Pertanyaan Jawaban
M. Abdul Wahid
NIM.201031068
206
Lampiran 14
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS I
Pertemuan I
A. Topik Permasalahan : Pentingnya Keterampilan Public Speaking
B. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial
C. Kompetensi Dasar : Memperoleh pemahaman tentang pentinya
keterampilan public speaking
D. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
F. Tujuan Layanan/hasil yang ingin dicapai :
Siswa dapat memahami keterampilan public speaking
Siswa dapat mengetahui dari manfaat keterampilan public speaking
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
G. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus
H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :
Strategi layanan : Klasikal
Materi Layanan : Menjelaskan tentang keterampilan public
speaking
I. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas X-9
J. Waktu, hari/tanggal : 1x45 menit, Sabtu 10 Mei 2014
K. Setting dan pengalaman BK
Peneliti
1. Membuka kegiatan dengan berdoa
2. Memberikan perkenalan
3. Memberikan penjelasan tentang pentingnya keterampilan public
speaking
4. Memberikan pertanyaan refleksi
5. Memberikan kesimpulan dan penutup
Siswa
207
Lampiran 14 Lanjutan
1. Berdoa sesuai dengan tuntunan yang ada di sekolah
2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti
3. Menjawab pertanyaan dari guru/bertanya
Setting
Pertemuan : Pembukaan 3 menit, materi 30 menit,
tanya jawab 10 menit, penutup 2 menit
L. Penyelenggaraan Layanan : Muhammad Abdul Wahid (Mahasiswa
praktikan)
M. Pihak yang Disertakan : Sri Mulyanti, S,Pd
N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan :
- Alat : Laptop, Power Point, LCD, white board, spidol
- Sumber : buku “Public Speaking Is Easy” Wijaya (2007: 1)
O. Penilaian
Proses : Memperhatikan aktivitas dan partisipasi
siswa saat proses layanan berlangsung
Hasil : Laiseg : Bertanya kepada siswa mengenai perasaan
dan pemahaman setelah mendapat materi
Laijapen : Menugaskan siswa untuk memahami
pentinya keterampilan public speaking.
Laijapang : Memantau sikap dan perilaku siswa
apakah ada perubahan
Lampiran 14 Lanjutan
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS I
Pertemuan I
Lampiran 14 Lanjutan
2. Deskripsi dan komentar : Siswa belum menangkap dengan baik
materi yang diberikan oleh peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa
yang diberikan belum sesuai dengan garis besar materi yang telah
diberikan praktikan, dan juga terlihat dari jawaban-jawaban siswa terhadap
pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi
jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan
oleh praktikan serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan, belum sesuai materi yang diberikan
peneliti.
Lampiran 14 Lanjutan
MATERI LAYANAN
“Pentingnya Keterampilan Public Speaking”
Lampiran 14 Lanjutan
4. dihadapan banyak orang. Tujuannya antara lain untuk mempengaruhi,
mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan, dan
memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu.
Dari beberapa definisi tersebut, kemudian disimpulkan menjadi satu
kesatuan. Keterampilan public speaking adalah kecapakan dalam berbicara di
depan umum/public tentang suatu hal atau topik tertentu dengan lisan, dengan
tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan
penjelasan dan memberikan informasi.
B. Tujuan Public Speaking
Fungsi berbicara di depan umum (Publik speaking) yakni:
1. Menyampaikan informasi (to inform)
Yakni kegiatan untuk mengumpulkan, menyimpan data, fakta dan pesan,
opini dan komentar, sehingga orang bisa mengetahui keadaan yang terjadi diluar
dirinya.
2. Pendidikan (to educate)
Membuka kesempatan untuk memperoleh pendidikan secara luas, baik
untuk pendidikan secara formal di sekolah maupun diluar sekolah. Juga
meningkatkan kualitas penyajian materi yang baik, menarik, dan mengesankan.
3. Menghibur (to intertaint)
Media massa telah banyak menyita waktu luang semua golongan usia
dengan difungsikannya sebagai alat hiburan dalam rumah tangga.
4. Mempengaruhi orang lain.
Mendorong orang lain untuk mengikuti keinginan komunikator.
C. Manfaat berbicara di depan umum (public speaking):
Dalam berbicara di depan umum, banyak manfaat dan pengetahuan yang kita
dapat antara lain :
a. Saling bertukar informasi.
b. Saling bertukar ide, gagasan, dan pendapat.
c. Untuk menjalin komunikasi dengan orang lain.
d. Untuk menjalin hubungan dengan sesama manusia.
212
Lampiran 14 Lanjutan
e. Untuk mengekspresikan diri.
f. Untuk menjelaskan suatu kejadian, proses, atau suatu peristiwa.
g. Untuk memberi dan menyebarkan pengetahuan.
h. Saling bertukar pengalaman, cerita, dan pengetahuan.
D. Pentingnya berbicara didepan umum
Berbicara di muka umum (Public sepaking) bagi sebagian orang bukanlah
hal yang mudah dilakukan. Tapi faktanya, bukan pula hal yang teramat sulit untuk
dipelajari. Selama ini, Beragam alasan orang akan menghindar untuk tidak
berbicara di depan umum, karena menghadapi banyak orang dengan beragam
karakter. Dan itu terkadang bisa menyulitkan. Kendalanya bisa dimulai dari diri
sendiri yang merasa gugup, tidak percaya diri, merasa dihakimi oleh audience,
takut apa yang disampaikan tidak bermanfaat untuk audience, terbata-bata saat
berbicara sehingga kalimat yang diucapkan terdengar samar dan tidak dimengerti
oleh audience.
Padahal siapapun berhak untuk berbicara di depan publik tanpa terkecuali.
Apalagi di era seperti sekarang ini, mampu berbicara di depan umum dengan baik
dan benar, sudah menjadi bagian dari gaya hidup seseorang. Sudah saatnya setiap
orang yang ingin meningkatkan kualitas hidup, meningkatkan karir, meraih sukses
yang lebih tinggi, trampil berbicara di depan umum.
Kemampuan Public Speaking sering dilihat sebagai bakat yang sudah
melekat dalam diri seseorang, padahal faktanya public speaking adalah
keterampilan yang dapat dilatih, dipraktekkan, untuk memberi manfaat sesuai
dengan kebutuhan audience, antara lain: untuk menyampaikan informasi,
memotivasi, membujuk dan mempengaruhi orang lain, mencapai saling
pengertian dan kesepakatan, meningkatkan penjualan produk/keuntungan bisnis
dan membagikan pengetahuan yang dimiliki seseorang dan bisa dijadikan sebagai
pilihan karir yang menjanjikan.
213
Lampiran 15
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS I
Pertemuan II
A. Topik Permasalahan : Faktor-faktor keterampilan public speaking
B. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial
C. Kompetensi Dasar : Memperoleh pemahaman tentang faktor-
faktor keterampilan public speaking
D. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
F. Tujuan Layanan/hasil yang ingin dicapai :
Siswa dapat memahami faktor-faktor dalam keterampilan public speaking
Siswa dapat mengetahui faktor penunjang dan penghambat keterampilan
public speaking
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
G. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus
H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :
Strategi layanan : Klasikal
Materi Layanan : Menjelaskan tentang faktor-faktor dalam
keterampilan public speaking
I. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas X-9
J. Waktu, hari/tanggal : 1x45 menit, Kamis 15 Mei 2014
K. Setting dan pengalaman BK
Peneliti
1. Membuka kegiatan dengan berdoa
2. Memberikan perkenalan
3. Memberikan penjelasan tentang faktor-faktor keterampilan public
speaking
4. Memberikan pertanyaan refleksi
5. Memberikan kesimpulan dan penutup
214
Lampiran 15 lanjutan
Siswa
1. Berdoa sesuai dengan tuntunan yang ada di sekolah
2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti
3. Menjawab pertanyaan dari guru/bertanya
Setting
Pertemuan : Pembukaan 3 menit, materi 30 menit,
tanya jawab 10 menit, penutup 2 menit
L. Penyelenggaraan Layanan : Muhammad Abdul Wahid
M. Pihak yang Disertakan : Sri Mulyanti, S,Pd
N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan :
- Alat : Laptop, Power Point, LCD, white board, spidol
- Sumber:- buku “Public Speaking Is Easy” Wijaya (2007: 1)
-http://yankcute.blogspot.com/2010/01/9-penyebab-ketakutan-berbicara-di-
depan.html
O. Penilaian
Proses : Memperhatikan aktivitas dan partisipasi
siswa saat proses layanan berlangsung
Hasil : Laiseg : Bertanya kepada siswa mengenai perasaan
dan pemahaman setelah mendapat materi
Laijapen : Menugaskan siswa untuk memahami
pentinya faktor keterampilan public
speaking.
Laijapang : Memantau sikap dan perilaku siswa
apakah ada perubahan
Kudus, 15 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
Lampiran 15 lanjutan
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS I
Pertemuan II
Lampiran 15 lanjutan
2. Deskripsi dan komentar: Siswa belum menangkap dengan baik materi
yang diberikan oleh peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa yang
diberikan belum sesuai dengan garis besar materi yang telah diberikan
peneliti, dan juga terlihat dari jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan
refleksi yang diberikan oleh peneliti.
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi
jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan
oleh peneliti serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan, belum sesuai materi yang diberikan
peneliti.
Lampiran 15 lanjutan
MATERI LAYANAN
A. Pengertian
Public Speaking merupakan bagian dari keterampilan berbahasa,
khususnya berbicara. Sebagai sebuah keterampilan, tidak akan pernah
datang begitu saja kepada pelakunya, akan tetapi, butuh sebuah proses.
Dengan kata lain, keterampilan berbicara di depan umum ini akan semakin
lancar dan sukses manakala yang bersangkutan selalu berlatih untuk
mengasahnya. Jadi faktor-faktor penunjang dalam public speaking
merupakan suatu sikap yang dapat mempengaruhi efektifnya pembicaraan
kita dalam berbicara didepan umum.
B. Faktor-faktor dalam keterampilan public speaking
Dalam keterampilan public speaking ada dua faktor yaitu faktor
penunjang dan penghambat dalam keterampilan public speaking. adapun
penjelasannya sebagai berikut:
1. Faktor penunjang keefektifan public speaking
Menurut Arsjad (1991: 17) menyatakan bahwa ada beberapa faktor
yang harus diperhatikan dalam berbicara di depan umum yaitu faktor
kebahasaan dan faktor nonkebahasaan. Adapun faktor kebahsaan yang
menunjang dalam public speaking adalah sebagai berikut:
a) Ketepatan Ucapan
Dalam berbicara dihadapan umum seseorang harus dapat
membiasakan diri mengucapkan bunyi-bunyi bahasa secara tepat.
Pengucapan bahasa yang kurang tepat, dapat mengalihkan perhatian si
pendengar. Sudah tentu pola ucapan dan arti yang kita gunakan tidak
selalu sama. Pengucapan bunyi-bunyi bahasa yang tidak tepat akan
menimbulkan kebosanan, kurang menyenangkan, atau kurang menarik.
Pengucapan bunyi-bunyi bahasa dianggap menyimpang terlalu jauh dari
218
Lampiran 15 lanjutan
ragam lisan biasa, sehingga terlalu menarik perhatian, mengganggu
komunikasi, atau pembicara dianggap aneh.
b) Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai.
Kesesuaian tekanan nada, sendi, dan durasi akan merupakan daya
tarik tersendiri dalam berbicara di depan umum (public speaking). Bahkan
kadang-kadang faktor penentu. Walaupun masalah yang dibicarakan
kurang menarik, dengan penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang
sesuai, akan menyebabkan menarik. Sebaliknya jika penyampaian data
saja, hampir dapat dipastikan akan menimbulkan kejenuhan dan
keefektifan berbicara tentu berkurang.
c) Pilihan kata ( Diksi )
Dalam berbicara pilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan
bervariasi. Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar yang
menjadi sasaran. Pendengar akan lebih terangsang dan akan lebih paham,
kalau kata-kata yang digunakan kata-kata yang sudah dikenal oleh
pendengar.
d) Ketepatan kata
Hal ini menyangkut pemakaian kalimat. Pembicara yang
menggunakan kalimat efektif akan memudahkan pendengar menangkap
pembicaraanya. Susunan penuturan kalimat ini sangat besar pengaruhnya
terhadap keefektifan penyampaian. Seorang pembicara harus mampu
menimbulkan pengaruh, meninggalkan kesan, atau menimbulkan akibat.
Kalimat efektif mampu membuat isi atau maksud yang disampaiakan
tergambar lengkap dalam pikiran pendengar persis seperti apa yang
dimaksud oleh si pembicara.
Menurut Arsjad (1991: 20) Adapun penjelasan dari faktor non
kebahasaan dalam menunjang keefektifan berbicara didepan umum
sebagai berikut:
219
Lampiran 15 lanjutan
a) Sikap yang jawar, tenang, dan tidak kaku.
Pembicara yang tidak tenang, lesu, dan kaku tentulah akan
memberikan kesan pertama yang kurang menarik. Padahal kesan pertama
ini sangat penting untuk menjamin adanya kesinambungan perhatian pihak
pendengar. Dari sikap wajar sebenarnya pembicara sudah dapat
menunjukan otoritas dan integritas dirinya. Tentu sikap ini sangat banyak
ditentukan oleh situasi, tempat dan penguasaan materi. Penguasaan materi
yang baik, setidaknya akan menguarangi kegugupan. Namun bagaimana
pun, sikap ini memerlukan latihan. Kalau sudah biasa, lama kelamaan rasa
gugup akan hilang dan akan timbul sikap tenang dan wajar. Sebaiknya
dalam latihan sikap ini yang ditanamkan lebih awal, karena sikap ini
merupakan modal utama untuk kesuksesan berbicara.
b) Pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara.
Agar pendengar dan pembicara betul-betul terlibat dalam kegiatan
berbicara, pandangan pembicara betul-betul terlibat dalam kegiatan
berbicara, pandangan pembicara sangat membantu. Hal ini sangat di
hiraukan oleh pembicara. Pandangan yang tertuju pada satu arah, akan
menyebabkan pendengar merasa kurang diperhatikan. Banyak pembicara
tidak memperhatikan pendengar, tetapi melihat ke atas, ke samping atau ke
atas. Akibatnya perhatian pendengar berkurang. Hendaknya diusahakan
supaya pendengar merasa terlibat dan diperhatikan.
c) Kesediaan menghargai pendapat orang lain.
Dalam menyampaikan pembicaraan, seorang pembicara hendaknya
memiliki sikap terbuka dalam menerima pendapat orang lain, bersedia
menerima kritik, tidak berarti si pembicara begitu saja mengikuti pendapat
orang lain, tetapi juga harus dapat mempertahankan pendapat dan
meyakinkan orang lain. Tentu saja kalau pendapatnya itu mengundang
argumentasi yang kuat dan betul-betul diyakini kebenaranya.
220
Lampiran 15 lanjutan
d) Gerak gerik dan mimik yang tepat.
Gerak-gerik dan mimik yang tepat dapat pula menunjang keefektifan
berbicara. Hal-hal yang penting selain mendapat tekanan, biasanya dibantu
dengan gerak tangan atau mimik. Hal ini dapat menghidupkan suasana
agar tidak kaku. Tetapi gerak-gerik yang berlebihan akan menggangu
keefektififan berbicara. Mungkin perhatian pendengar akan terarah pada
gerak-gerik dan mimik yang berlebihan ini, sehingga pesan kurang
dipahami.
e) Kenyaringan suara juga sangat menetukan.
Tingkat kenyaringan ini tentu disesuaikan dengan situasi, tempat,
jumlah pendengar dan akustik. Tetapi perlu diperhatikan jangan berteriak.
Kita aturlah kenyaringan suara kita supaya dapat didengar oleh semua
pendengar dengan jelas.
f) Kelancaran
Seorang pembicara yang lancar berbicara akan memudahkan
pendengar menangkap isi pembicaraannya. Sering kali kita dengar
pembicara berbicara terputus-putus itu akan menggangu penangkapan
pendengar menangkap isi pembicaraan. Dan sebaliknya pembicara yang
terrlalu cepat berbicara juga akan menyulitkan pendengar menangkap
pokok pembicaraannya.
g) Relevansi/ penalaran
Gagasan demi gagasan haruslah berhubungan dengan logis. Proses
berfikir untuk sampai pada suatu kesimpulan haruslah logis. Hal ini berarti
hubungan bagian-bagian dalam kalimat, hubungan kalimat dengan kalimat
harus logis dan berhubungan dengan pokok pembicaraan.
h) Penguasaan topik
Pembicaraan formal selalu menuntut persiapan. Tujuanya tidak lain
supaya topik yang dipilih betul-betul dikuasi. Penguasan topik baik akan
menumbuhkan keberanian dan kelancaran. Jadi, penguaan topik ini sangat
penting, bahkan merupakan faktor utama dalam berbicara.
221
Lampiran 15 lanjutan
C. Penyebab Ketakutan Berbicara di Depan Umum
Hampir kebanyakan orang yang pernah merasakan berbicara di depan
umum, pasti pernah mengalami ketakutan. Keringat dingin, gelisah, selalu merasa
ingin ke toilet adalah sebagian refleksi dari rasa ketakutan tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian ada 9 penyebab ketakutan yang signifikan
ketika berbicara didepan umum :
1. Takut akan gagal,
Dalam berbicar di depan umum, pastilah kita menginginkan selalu sukses
akan tetapi rasa takut gagal malah kadangkala membuat ketakutan itu
semakin besar. Hal inilah yang harus kita perhatikan agar dalam berbicara
di depan umum kita dapat sukses rasa takut yang terlalu itu dikurangi agar
dapat dalam berbicara di depan umum kita bisa efektif
2. Tidak ada rasa percaya diri,
Rasa percaya diri amatlah penting, dalam berbicara di depan umum kita
harus percaya diri, merasa diri tidak mampu untuk melakukan adalah rasa
yang dapat mengganggu berbicara di depan umum tidak akan efektif.
3. Traumatis,
Dalam berbicara di depan umum rasa grogi adalah rasa yang wajar.
memiliki rasa takut dan merasa sendirian ketika berdiri di panggung dan
semua mata melihat padanya merupakan rasa yang akan di alami ketika
akan berbicara di depan umum. Hal inilah yang menjadikan kita tidak
fokus atau percaya diri dalam berbicara di depan umum. Dalam hal ini
sebaiknya kita dapat mengurangi rasa ketakutan yang mendalam tadi.
4. Takut dinilai/dihakimi,
Hal ini terjadi karena adanya perasaan takut ketika banyak orang
membicarakan dirinya atau pendapatnya. Perasaaan inilah yang
menjadikan pembicaraan kita tidak dapa lancar.
222
Lampiran 15 lanjutan
5. Terlalu perfeksionis,
Perfeksionis baik, tetapi terlalu perfeksionis dan berharap terlalu banyak
pada dirinya sendiri malah membuat efek negatif dalam berbicara di depan
umum.
6. Takut akan orang banyak,
Merasa tidak nyaman dan tidak percaya diri ketika berbicara di depan
puluhan, ratusan atau ribuan orang. hal inilah yang menjadikan rasa was-
was dalam berbicara di depan.
7. Kurangnya persiapan,
Dalam berbicara di depan umum alngkah baiknya kita sudah melakukan
persiapan. Persiapan yang minim membuat rasa takutuntuk berbicara di
cepan umum ini semakin menjadi-jadi.
8. Stress,
Menghindari stress ketika berbicara di depan umum karena rasa stress
yang berlebihan akan menjadikan pembicaraan kita tidak efektif
9. Blank,
Takut tidak tahu apa yang harus dilakukan, apa yang
harus dibicarakan ketika berbicara didepan umum. Semua penyebab
ketakutan diatas harus diatasi, pahamilah bahwa semua orang
mengalaminya bahkan pembicara hebat pun pasti pernah mengalaminya.
223
Lampiran 16
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS I
Pertemuan III
Lampiran 16 Lanjutan
5. Memberikan kesimpulan dan penutup
Siswa
1. Berdoa sesuai dengan tuntunan yang ada di sekolah
2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti
3. Menjawab pertanyaan dari guru/bertanya
Setting
Pertemuan : Pembukaan 3 menit, materi 30 menit,
tanya jawab 10 menit, penutup 2 menit
L. Penyelenggaraan Layanan : Muhammad Abdul Wahid
M. Pihak yang Disertakan : Sri Mulyanti, S,Pd
N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan :
Alat : Laptop, Power Point, LCD, white board, spidol
Sumber: - buku “Public Speaking Is Easy” Wijaya (2007: 1)
-http://indahsoekotjoandpublicspeaking.blogspot.com/2012/08/fungsi-
public-speaking.html
http://mayhendra-publicspeakingmania.blogspot.com/2010/04/pengenalan-
awal-tentang-public-speaking_25.html
O. Penilaian
Proses : Memperhatikan aktivitas dan partisipasi
siswa saat proses layanan berlangsung
Hasil : Laiseg : Bertanya kepada siswa mengenai perasaan
dan pemahaman setelah mendapat materi
Laijapen : Menugaskan siswa untuk memahami
pentinya fungsi keterampilan public
speaking.
225
Lampiran 16 Lanjutan
Laijapang : Memantau sikap dan perilaku siswa
apakah ada perubahan
Lampiran 16 Lanjutan
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS I
Pertemuan III
Lampiran 16 Lanjutan
1. Cara Penilaian : Penilaian segera dengan tanya jawab langsung dengan
siswa setelah layanan.
2. Deskripsi dan komentar : Siswa belum menangkap dengan baik materi yang
diberikan oleh peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa yang diberikan
belum sesuai dengan garis besar materi yang telah diberikan peneliti, dan
juga terlihat dari jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan refleksi yang
diberikan oleh peneliti.
D. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi
jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan
oleh peneliti serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan, tentang fungsi keterampilan public
speaking belum sesuai materi yang diberikan peneliti.
Lampiran 16 Lanjutan
MATERI LAYANAN
“Fungsi keterampilan Public Speaking”
Lampiran 16 Lanjutan
pengumuman kerja bakti maupun berita duka. Selain itu, profesi yang menuntut
seseorang untuk memberikan informasi ke masyarakat luas yaitu pembawa berita
televisi maupun penyiar radio.
4. Memotivasi.
Saat ini banyak sekali lembaga motivasi yang bermunculan. Kemampuan
public speaking ini mutlak diperlukan oleh seorang motivator untuk memberikan
motivasi ke audien. Contoh motivator terkenal di Indonesia yaitu Mario Teguh,
James Gwee, Tung Desem Waringin dan Andri Wongso.
5. Memberikan nasehat.
Public speaking ini bisa juga digunakan untuk memberikan nasehat
maupun ceramah agama. Contoh seorang dai yang berkhotbah di Masjid atau
pastur yang memberikan ceramah di gereja. Biasanya orang yang memberikan
nasehat adalah tokoh masyarakat yang dianggap paling bijaksana serta memiliki
ilmu yang sangat tinggi.
6. Mempengaruhi massa.
Ketika pemilihan kepala daerah digelar, setiap calon berlomba-lomba
untuk mendapatkan simpati masyarakat agar memilihnya. Mereka menggunakan
public speaking untuk mempersuasi massa agar mendukungnya sebagai kepala
daerah. Biasanya mereka mengobral janji untuk memperjuangkan hak-hak
masayarakat.
7. Menghibur.
Saat ini acara yang bersifat komedi beragam jenisnya. Contoh yang sedang
populer saat ini adalah Stand Up Comedian. Kemampuan public speaking sudah
wajib hukumnya dikuasai oleh seorang pelawak atau penghibur. Semakin ahli
mereka melakukan public speaking, maka semakin banyak orang yang terhibur.
8. Meyakinkan pelanggan.
Berita penipuan yang marak di televisi maupun media massa
menyebabkan orang berhati-hati dalam membeli sesuatu. Mereka tidak mudah
percaya kepada orang yang menawarkan produk ke mereka. Nah kemampuan
public speaking ini harus dikuasai oleh seorang sales atau tenaga penjual untuk
230
Lampiran 16 Lanjutan
meyakinkan calon pembeli. Sales yang tidak memiliki kemampuan public
speaking akan susah melakukan penjualan.
9. Mengkomunikasikan ide.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dituntut untuk berani
mengkomunikasikan ide yang dimiliki. Contoh yang paling sering yaitu saat rapat.
Setiap peserta rapat dituntut untuk memiliki kemampuan public speaking agar
mampu mengkomunikasikan ide secara efektif. Peserta rapat yang tidak memiliki
kemampuan public speaking jarang sekali mengkomunikasikan idenya ke peserta
lain.
10. Mengubah opini.
Public speaking biasanya juga bisa dipakai untuk mengubah opini.
Biasanya dipakai dalam acara debat dimana setiap orang berusaha
mempertahankan argumen dan mengubah opini lawan bicara. Atau bisa juga
digunakan untuk mengubah seseorang yang keras kepala menjadi lunak dan
mengubah pemikirannya.
C. Keuntungan mempelajari keterampilan public speaking
Sedangkan “Wuwur (1999: 18-20) menjabarkan keuntungan mempelajari
public speaking sbb :
1. Meningkatkan kemampuan pribadi dalam hal-hal :
a. Rasa tertekan, takut, dan cemas di depan publik dapat dikurangi /
dilenyapkan;
b. Rasa pasti terhadap diri dapat dipupuk dan berkembang;
c. Kesadaran & kepercayaan terhadap diri semakin bertambah;
d. Dapat mengalami perkembangan dalam hal teknik bersuara;
e. Artikulasi dalam mengucapkan kata-kata menjadi lebih jelas;
f. Bahasanya dapat memiliki daya persuasi;
g. Lewat komunikasi retoris, kemampuan pedagogis & psikologis dapat
dibina.
231
Lampiran 16 Lanjutan
h. Kemampuan untuk berbicara secara spontan (improvisasi) dapat
dikembangkan;
i. Kemampuan untuk memberi motivasi dapat dipertinggi;
j. Dapat menjadi lebih terampil dan cekatan dalam mengemukakan &
mempertahankan pendapat;
k. Dapat memperluas perbendaharaan kata;
l. Dapat mengkoordinasikan dengan lebih mudah mimik dan gerak-gerik
selama berbicara;
m. Kesediaan untuk mendengarkan orang lain dapat dikembangkan;
n. Keterampilan untuk mengolah artikel dapat dikembangkan.
2. Untuk keberhasilan pribadi :
a. Mengalami perubahan dalam proses berkomunikasi;
b. Terbuka kesempatan & kemungkinan yang lebih luas untuk mendapat kerja;
c. Dapat lebih berhasil dalam usaha-usaha pribadi;
d. Lebih mudah mendapat pengakuan & penghargaan dari orang lain;
e. Memperoleh kemungkinan lebih besar untuk mempengaruhi;
f. Pengertian terhadap orang lain semakin terbina;
g. Dapat terbina sikap batin yang positif terhadap sesama & dunia sekitar yang
dapat memperbesar sukses dalam hidup & karyanya.
3. Dalam Tugas dan Jabatan :
a. Orang akan memiliki keterampilan & kekuatan dalam mempertahankan
pikiran & pendapat;
b. Dapat membina relasi yang menguntungkan dengan organisasi, perusahaan,
institusi atau partai-partai politik;
c. Penguasaan yang lebih baik tentang seni membawakan ceramah / pidato
dalam situasi / kesempatan-kesempatan penting;
d. Membantu dalam memperluas orientasi wawasan pribadi;
e. Mempertinggi ketrampilan para produsen untuk menjual & menawarkan
hasil produksi;
f. Memperluas pengetahuan, khususnya mengenai sumber-sumber informasi;
232
Lampiran 16 Lanjutan
g. Memperkecil kemungkinan kesalahan komunikasi yang dapat membawa
dampak negatif bagi tugas dan jabatan.
4. Bagi Kehidupan pada umumnya :
a. Memberi kesempatan dan kemungkinan untuk mengontrol diri;
b. Dalam proses komunikasi yang sering, orang dapat menjadi semakin
terbuka terhadap diri sendiri dan orang lain;
c. Mengaktifkan dan mengembangkan kesanggupan-kesanggupan latent;
d. Lewat proses komunikasi Retoris dapat terbina sikap objektif dan toleransi.
233
Lampiran 17
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS II
Pertemuan I
A. Topik Permasalahan : Tips dalam public speaking
B. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial
C. Kompetensi Dasar : Memperoleh pemahaman tentang tips-tips
dalam public speaking
D. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
F. Tujuan Layanan/hasil yang ingin dicapai :
Siswa dapat memahami tips-tips dalam public speaking dalam kehidupan
sehari-hari.
Siswa dapat mengetahui keuntungan mempelajari keterampilan public
speaking.
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
G. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus
H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :
Strategi layanan : Klasikal
Materi Layanan : Menjelaskan tentang fungsi keterampilan
public speaking
I. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas X-9
J. Waktu, hari/tanggal : 1x45 menit, sabtu 24 Mei 2014
K. Setting dan pengalaman BK
Peneliti
1. Membuka kegiatan dengan berdoa
2. Memberikan perkenalan
3. Memberikan penjelasan tentang fungsi keterampilan public speaking
4. Memberikan pertanyaan refleksi
5. Melaksanakan simulasi tips-tips dalam public speaking
234
Lampiran 17 Lanjutan
6. Memberikan kesimpulan dan penutup
Siswa
1. Berdoa sesuai dengan tuntunan yang ada di sekolah
2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti
3. Maju kedepan untuk memperagakan tips dalam public speaking.
4. Menjawab pertanyaan dari guru/bertanya
Setting
Pertemuan : Pembukaan 3 menit, materi 30 menit,
tanya jawab 10 menit, penutup 2 menit
L. Penyelenggaraan Layanan : Muhammad Abdul Wahid
M. Pihak yang Disertakan : Sri Mulyanti, S,Pd
N. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan :
Alat : Laptop, Power Point, LCD, white board, spidol
Sumber: - buku “Public Speaking Is Easy” Wijaya (2007: 1)
http://arga-hamdani.blogspot.com/
http://indosdm.com/public-speaking-pedoman-berbicara-di-depan-publik
O. Penilaian
Proses : Memperhatikan aktivitas dan partisipasi siswa saat
proses layanan berlangsung
Hasil : Laiseg :Bertanya kepada siswa mengenai perasaan dan
pemahaman setelah mendapat materi
Laijapen : Menugaskan siswa untuk memahami pentinya tips
dalam public speaking.
Laijapang : Memantau sikap dan perilaku siswa apakah ada
perubahan
Kudus, 24 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
Lampiran 17 Lanjutan
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS II
Pertemuan I
Lampiran 17 Lanjutan
1. Cara Penilaian : Penilaian segera dengan tanya jawab langsung
dengan siswa setelah layanan.
2. Deskripsi dan komentar : Sebagian siswa mampu menangkap dengan
baik materi yang diberikan oleh peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa
yang diberikan belum dengan garis besar materi yang telah diberikan
peneliti, dan juga terlihat dari jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan
refleksi yang diberikan oleh peneliti.
D. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi
jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan
oleh peneliti serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan, ada beberapa di antara jawabannya
telah sesuai materi yang diberikan peneliti akan tetapi belum maksimal.
Lampiran 17 lanjutan
MATERI LAYANAN
“Tips Berbicara di Depan Umum”
Lampiran 17 lanjutan
3. belajar dari orang yang terlatih
Belajarlah dari orang - orang sukses terutama pelajari cara berbicaranya
dalam menguasaiaudiensnya.
4. Rileks
Persepsikan pikiran anda bahwa anda sedang berbicara dengan teman - teman
anda agar anda lebih fleksibel dalam berbicara dan tentunya membuat anda tidak
kaku dalam menyampaikan materi anda.
5. Percaya Diri
Yakinlah dengan apa yang anda sampaikan ke pendengar anda walau salah sekali
pun, jika anda yakin maka pendengarpun yakin tapi jika anda tidak yakin maka
pendengar pun engak bakal bisa diyakinkan waluapun anda membawakan materi
yang benar sekali pun.
6. Intonasi
Belajarlah memainkan intonasi kalimat agar memuat para pendengar yakin
terutama kalimat - kalimat yang ingin anda tegaskan.
7. Fokus
Jangan pedulikan 1 atau 2 orang yang tidak mendengarkan pembicaraan anda
berikan persepsi yang baik pada diri anda misalkan "orang yang mendengarkan
pembicaraan saya sedang membahas materi yang saya sampaikan dengan
temannya" atau "orang itu sedang menelepon temannya tentang materi yang saya
sampaikan" hal ini di gunakan agar mental anda tidak down saat berbicara di
depan orang banyak.
8. Atur trategi
Jika anda merasa materi yang anda sampaikan kurang menarik, maka berusahalah
membuatnya menarik dengan cara anda sendiri (persepsikan dalam diri anda
sendiri).
9. Evaluasi
Setiap selesai membawakan materi Evaluasi diri anda sendiri lalu tanyakan pada
pendengar anda untuk membandingkan jika jawabannya negatif maka segeralah
perbaiki.
239
Lampiran 17 lanjutan
dari kesemua tips inti dalam berbicara di depan umum di atas, yang paling
penting adalah adalah terus mencoba dan mencoba untuk menjadi yang terbaik
karena kualitas anda sebagai pembicara adalah dari kuantitas anda melakukannya,
semakin banyak anda berlatih berbicara di depan orang banyak maka semakin
baik juga kualitas pembicaraan anda.
C. Hal-hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Public Speaking
Anda tentunya mengetahui bahwa komunikasi selalu Anda lakukan setiap
waktu, baik itu secara verbal maupun non verbal. Cara berkomunikasi yang salah
akan berdampak buruk pada Anda, Cara-cara komunikasi sendiri berhubungan
dengan bahasa tubuh (body language), gaya bicara dan bahasa verbal. Masyarakat
sendiri di Indonesia tidak banyak memahami hal tersebut. Kemampuan
komunikasi mutlak Anda kuasai diberbagai tempat, karena cara
berkomunikasinya jelas berbeda baik di kantor, keluarga, organisasi dll.
Training Indonesia sebagai lembaga pelatihan komunikasi di Indonesia begitu
paham bahwa kemampuan Public Speaking adalah penting bagi kesuksesan Anda.
Salah satunya adalah bagaimana Anda dapat memiliki teknik berbicara yang
mempengaruhi (Persuade Public Speaking). Persuasi sendiri adalah komunikasi
yang sengaja dirancang dan dilakukan untuk mempengaruhi orang lain (audience)
sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Ilmu Persuade Public Speaking ini sangat
diperlukan oleh berbagai kalangan, khususnya adalah MC, Public Speaker dan
Presenter, sehingga mereka memiliki komunikasi yang sangat efektif dalam
melakukan fungsi public speaking.
Beberapa hal yang patut anda pahami dalam mempengaruhi audience adalah :
1. Selalu berpikir kreatif
2. Memahami Personality Manusia
3. Memahami Sensorik Manusia
4. Mengerti Brainwave Manusia
5. Bersih diri, menerima dan terbuka.
Salah satu tips instant yang bisa anda lakukan agar anda menjadi Public Speaker
yang mempengaruhi Audiens adalah Mulailah dengan tersenyum, Dapatkan
240
Lampiran 17 lanjutan
keajaiban komunikasi dengan sebisa mungkin mendahulukan pujian tulus sebelum
Anda mengkritik seseorang.
Sukses sebagai melakukan public speaking bisa Anda dapatkan dengan
mengetahui rahasia-rahasi bagaimana menjadi Public Speaker, Diantaranya adalah
mengetahui rahasia public speaking, yaitu keselarasan 3 elemen komunikasi /
public speaking : VISUAL, VERBAL dan VOKAL. Keselarasan 3 elemen
komunikasi / public speaking dapat menghantarkan Anda ketujuan Public
Speaking yaitu : menginformasikan, mempengaruhi dan menghibur, sehingga
dapat memuaskan Audience.
D. Pedoman atau tahapan dalam berbicara di depan Publik
Kondisi Umum
Usahakan Anda terlihat oleh audiens
Pastikan suara Anda terdengar oleh seluruh audiens
Lakukan kontak mata
Katakan dengan wajah
Jangan tegang/menunduk, senyumlah dan tatap pendengar
Berbicara Efektif dan Menarik
Membangun rapport dengan audiens
Menarik perhatian dan minat audiens
Menyampaikan gagasan
Memunculkan humor yang sehat
Menyimpulkan: menguatkan gagasan utama yang disampaikan
Menutup Pembicaraan
Menarik Perhatian dan Minat Audiens
Hubungkan topik dengan audiens
Sampaikan pentingnya topik Anda
Kejutkan audiens dengan hal-hal tak terduga
Bangkitkan keingintahuan
Ajukan pertanyaan
Awali dengan kutipan
241
Lampiran 17 lanjutan
Menyampaikan Gagasan
Sampaikan ide Anda dengan antusias
Sesuaikan bahasa dengan audiens
Gunakan alat bantu yang sesuai
Selingi dengan humor, cerita, puisi, dll
Ajak keeterlibatan peserta
Mendayagunakan Suara
Sampaikan ide dengan volume suara yang didengar oleh seluruh audiens,
pilih kata yang tepat, pelafalan yang jelas, dan intonasi yang sesuai
Gunakan suara lantang untuk semangat, komando dan perintah. Suara lirih
untuk hal penting
Variasikan kecepatan bicara untuk meningkatkan kepentingan pesan Anda.
Variasikan dengan jeda yang sering, irama yang mantap, dan kalimat yang
pendek
Gerakan Tubuh
Be Natural: jangan diam atau terlihat kaku
Gunakan gerakan tangan, langkah kaki, untuk memperkuat arti
Lakukan sedikit gerak untuk audiens, cukup ekspresi wajah dan gerakan
tangan.Jika audiens banyak, perbanyak gerak
Untuk menjelaskan konsep abstrak, kurangi gerak dan bicaralah perlahan.
Untuk topik ringan, perbanyak gerak
Melibatkan Audiens
Komunikasi perlu diadakan secara dua arah agar dapat saling memberi
feedback
Menyerap informasi hanya melalui pendengaran hasilnya kurang optimal
Yang Membuat Audiens Malas Terlibat
Sedikit kontak pribadi, tidak melakukan kontak mata, dan tidak
memanggil dengan nama peserta
Membuat peserta pasif
Selalu mengkritik pertanyaan, usulan, jawaban, dan tingkah laku peserta
242
Lampiran 17 lanjutan
Membuat peserta merasa bodoh karena bertanya
Teknik Mengajukan Pertanyaan
Ajukan satu pertanyaan dalam satu waktu
Hindari pertanyaan tertutup dan direktif
Pertanyaan harus terfokus, tidak kabur
Ajukan pertanyaan yang memungkinkan peserta menunjukkan
kepandaiannya
Ajukan pertanyaan yang merangsang interaksi peserta
Perhatikan peserta yang diam
Tunggu jawaban beberapa saat
Mengakhiri Pembicaraan
Simpulkan pembicaraan
Akhiri dengan mengutip kata-kata bijak yang sesuai dengan tema Anda
Buat pertanyaan yang dramatis
Jika ide Anda berupa ajakan, beri semangat melakukannya
243
Lampiran 18
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS II
Pertemuan II
A. Topik Permasalahan : Cara efektif meningkatkan public speaking
B. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial
C. Kompetensi Dasar : Memperoleh pemahaman tentang cara
meningkatkan public speaking
D. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
F. Tujuan Layanan/hasil yang ingin dicapai :
Siswa dapat memahami cara meningkatkan keterampilan public speaking.
Siswa dapat mengetahui keuntungan mempelajari keterampilan public
speaking.
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking
G. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus
H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :
Strategi layanan : Klasikal
I. Materi Layanan : Menjelaskan tentang cara meningkatkan
public speaking
J. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas X-9
K. Waktu, hari/tanggal : 1x45 menit, kamis 29 Mei 2014
L. Setting dan pengalaman BK
Peneliti
1. Membuka kegiatan dengan berdoa
2. Memberikan perkenalan
3. Memberikan penjelasan tentang cara meningkatkan public speaking
4. Memberikan pertanyaan refleksi
5. Melaksanakan simulasi dalam public speaking
6. Memberikan kesimpulan dan penutup
244
Lampiran 18 Lanjutan
Siswa
1. Berdoa sesuai dengan tuntunan yang ada di sekolah
2. Mendengarkan dan memperhatikan penjelasan peneliti
3. Maju kedepan untuk memperagakan/mensimulasikan public speaking.
4. Menjawab pertanyaan dari guru/bertanya
Setting
Pertemuan : Pembukaan 3 menit, materi 30 menit,
tanya jawab 10 menit, penutup 2 menit
M. Penyelenggaraan Layanan : Muhammad Abdul Wahid
N. Pihak yang Disertakan : Sri Mulyanti, S,Pd
O. Alat dan Perlengkapan yang Digunakan :
Alat : Laptop, Power Point, LCD, white board, spidol
Sumber: - buku “Public Speaking Is Easy” Wijaya (2007: 1)
http://www.binauralbeats.co.id/public_speaking.htm
http://indosdm.com/public-speaking-pedoman-berbicara-di-depan-publik
P. Penilaian
Proses : Memperhatikan aktivitas dan partisipasi
siswa saat proses layanan berlangsung
Hasil : Laiseg : Bertanya kepada siswa mengenai perasaan
dan pemahaman setelah mendapat materi
Laijapen : Menugaskan siswa untuk memahami
pentinya cara meningkatkan keterampilan
public speaking.
Laijapang : Memantau sikap dan perilaku siswa
apakah ada perubahan
Kudus, 29 Mei 2014
Kolaborator Peneliti
Lampiran 18 Lanjutan
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS II
Pertemuan II
Lampiran 18 Lanjutan
D. Evaluasi
1. Cara Penilaian : Penilaian segera dengan tanya jawab langsung
dengan siswa setelah layanan.
2. Deskripsi dan komentar : sebagian siswa mampu menangkap dengan baik
materi yang diberikan oleh peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa yang
diberikan belum dengan garis besar materi yang telah diberikan peneliti, dan
juga terlihat dari jawaban-jawaban siswa terhadap pertanyaan refleksi yang
diberikan oleh peneliti akan tetapi masih perlu penyempurnaan.
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi
jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan
oleh peneliti serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan, ada beberapa di antara jawabannya
telah sesuai materi yang diberikan peneliti akan tetapi meskipun masih
perlu penyempurnaan lebih baik lagi.
Lampiran 18 Lanjutan
MATERI LAYANAN
“Cara Meningkatkan public speaking”
1. Bahasa tubuh.
Lampiran 18 lanjutan
Anda harus sangat memperhatikan setiap aspek pidato atau mereka mungkin
menemukan Anda stereotip, atau lebih buruk, mereka mungkin melihat Anda
bertentangan pernyataan Anda sendiri. Melakukan penelitian dan terbuka tentang
ide-ide baru, dan opini yang sebelum berbicara, ini akan lebih membimbing Anda
bagaimana untuk menjadi pembicara yang lebih persuasif.
3. Koneksi.
Perlakukan audiens Anda, tidak peduli seberapa besar atau kecil
jumlahnya, karena mengutamakan Anda. Mereka adalah alasan Anda berbicara,
sehingga merasa mereka seolah-olah pesan Anda dan upaya akan sia-sia jika Anda
tidak dapat meyakinkan mereka untuk sudut pandang Anda. Anda harus membuat
hubungan antara Anda dan audiens Anda untuk berhasil menyampaikan pidato
Anda. Koneksi ini dapat dilakukan melalui anekdot pribadi, humor atau bahkan
meminta penonton untuk berbicara sedikit. Tujuannya adalah untuk dapat
menciptakan perasaan antara Anda dan audiens Anda di mana mereka akan tahu
bahwa itu penting bagi Anda bahwa mereka mendengarkan. Ini akan menjadi
dasar untuk kelancaran arus selama pidato dan mungkin kunci untuk persuasi.
Dalam berbicara, Anda sebagai pembicara publik harus tahu bagaimana
membujuk dan meyakinkan. Para penonton harus didorong ke titik pengaruh
bahwa pesan Anda akan berhasil dikirim dan diterima. Pengulangan ide, fakta dan
opini akan membawa mereka ke titik Anda dan positif meningkatkan kemampuan
persuasif publik berbicara Anda.
249
Lampiran 19
SATUAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING
SIKLUS II
Pertemuan III
A. Topik Permasalahan : Memperagakan keterampilan public
speaking
B. Bidang Bimbingan : Belajar dan Sosial
C. Kompetensi Dasar : Memperoleh pemahaman tentang cara
public speaking
D. Jenis Layanan : Penguasaan Konten
E. Fungsi Layanan : Pemahaman dan pengembangan
F. Tujuan Layanan/hasil yang ingin dicapai :
Siswa dapat memahami cara public speaking.
Siswa dapat mengetahui keuntungan mempelajari keterampilan public
speaking.
Siswa mampu meningkatkan keterampilan public speaking.
G. Sasaran Layanan : Siswa kelas X.9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus
H. Uraian Kegiatan dan Materi Layanan :
Strategi layanan : Klasikal
I. Materi Layanan : Menjelaskan tentang cara meningkatkan
public speaking
J. Tempat Penyelenggaraan : Ruang kelas X-9
K. Waktu, hari/tanggal : 1x45 menit, selasa 3 Juni 2014
L. Setting dan pengalaman BK
Peneliti
1. Membuka kegiatan dengan berdoa
2. Memberikan perkenalan
3. Memberikan penjelasan tentang cara public speaking
4. Memberikan pertanyaan refleksi
5. Melaksanakan simulasi dalam public speaking
250
Lampiran 19 lanjutan
Lampiran 19 lanjutan
LAPORAN
PELAKSANAAN DAN EVALUASI, ANALISIS DAN TINDAK LANJUT
SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING
SIKLUS II
Pertemuan III
C. Evaluasi
252
Lampiran 19 lanjutan
3. Cara Penilaian : Penilaian segera dengan tanya jawab
langsung dengan siswa setelah layanan.
D. Deskripsi dan komentar : Proses kegiatan layanan berjalan dengan lancar
dan siswa mampu menangkap dengan baik materi yang diberikan oleh
peneliti terbukti dengan jawaban dari siswa yang diberikan sesuai dengan
garis besar materi yang telah diberikan peneliti
E. Analisis Hasil Penilaian
1. Cara analisis :
Analisa penilaian dilakukan dengan mengukur sejauh mana relevansi
jawaban yang diberikan oleh siswa sesuai dengan materi yang diberikan
oleh peneliti serta pertanyaan refleksi yang diberikan oleh peneliti.
2. Deskripsi dan komentar :
Ketika siswa menjawab pertanyaan tentang keterampilan public speaking
jawabannya telah sesuai materi yang diberikan peneliti.
Lampiran 19 lanjutan
Materi Layanan
“Memperagakan public speaking”
Lampiran 19 lanjutan
f) Penempatan tekanan, nada, sendi, dan durasi yang sesuai.
Kesesuaian tekanan nada, sendi, dan durasi akan merupakan daya tarik
tersendiri dalam berbicara di depan umum (public speaking). Bahkan kadang-
kadang faktor penentu. Walaupun masalah yang dibicarakan kurang menarik,
dengan penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai, akan
menyebabkan menarik. Sebaliknya jika penyampaian data saja, hampir dapat
dipastikan akan menimbulkan kejenuhan dan keefektifan berbicara tentu
berkurang.
g) Pilihan kata ( Diksi )
Dalam berbicara pilihan kata hendaknya tepat, jelas, dan bervariasi.
Jelas maksudnya mudah dimengerti oleh pendengar yang menjadi sasaran.
Pendengar akan lebih terangsang dan akan lebih paham, kalau kata-kata yang
digunakan kata-kata yang sudah dikenal oleh pendengar.
h) Ketepatan kata
Hal ini menyangkut pemakaian kalimat. Pembicara yang menggunakan
kalimat efektif akan memudahkan pendengar menangkap pembicaraanya.
Susunan penuturan kalimat ini sangat besar pengaruhnya terhadap keefektifan
penyampaian. Seorang pembicara harus mampu menimbulkan pengaruh,
meninggalkan kesan, atau menimbulkan akibat. Kalimat efektif mampu
membuat isi atau maksud yang disampaiakan tergambar lengkap dalam
pikiran pendengar persis seperti apa yang dimaksud oleh si pembicara.
Keefektifan dalam berbicara di hadapan umum tidak hanya didukung oleh
faktor-faktor kebahasaan yang sudah diuraikan di atas, tetapi juga ditentukan oleh
faktor nonkebahasaan. Bahkan dalam pembicaraan, faktor nonkebahasaan ini
sangat mempengaruhi keefektifan berbicara. Dalam kegiatan belajar-mengajar
berbicara, sebaiknya faktornon kebahasaan ini ditanamkan terlebih dahulu,
sehingga apabila faktor nonkebahsaan sudah dikuasi akan memudahkan
penerapan faktor kebahasaan. Menurut Arsjad (1991: 20) Adapun penjelasan dari
faktor non kebahasaan dalam menunjang keefektifan berbicara didepan umum
sebagai berikut:
255
Lampiran 19 lanjutan
i) Sikap yang jawar, tenang, dan tidak kaku.
Pembicara yang tidak tenang, lesu, dan kaku tentulah akan memberikan
kesan pertama yang kurang menarik. Padahal kesan pertama ini sangat
penting untuk menjamin adanya kesinambungan perhatian pihak pendengar.
Dari sikap wajar sebenarnya pembicara sudah dapat menunjukan otoritas dan
integritas dirinya. Tentu sikap ini sangat banyak ditentukan oleh situasi,
tempat dan penguasaan materi. Penguasaan materi yang baik, setidaknya akan
menguarangi kegugupan. Namun bagaimana pun, sikap ini memerlukan
latihan. Kalau sudah biasa, lama kelamaan rasa gugup akan hilang dan akan
timbul sikap tenang dan wajar. Sebaiknya dalam latihan sikap ini yang
ditanamkan lebih awal, karena sikap ini merupakan modal utama untuk
kesuksesan berbicara.
j) Pandangan harus diarahkan kepada lawan bicara.
Agar pendengar dan pembicara betul-betul terlibat dalam kegiatan
berbicara, pandangan pembicara betul-betul terlibat dalam kegiatan berbicara,
pandangan pembicara sangat membantu. Hal ini sangat di hiraukan oleh
pembicara. Pandangan yang tertuju pada satu arah, akan menyebabkan
pendengar merasa kurang diperhatikan. Banyak pembicara tidak
memperhatikan pendengar, tetapi melihat ke atas, ke samping atau ke atas.
Akibatnya perhatian pendengar berkurang. Hendaknya diusahakan supaya
pendengar merasa terlibat dan diperhatikan.
k) Kesediaan menghargai pendapat orang lain.
Dalam menyampaikan pembicaraan, seorang pembicara hendaknya
memiliki sikap terbuka dalam menerima pendapat orang lain, bersedia
menerima kritik, tidak berarti si pembicara begitu saja mengikuti pendapat
orang lain, tetapi juga harus dapat mempertahankan pendapat dan
meyakinkan orang lain. Tentu saja kalau pendapatnya itu mengundang
argumentasi yang kuat dan betul-betul diyakini kebenaranya.
256
Lampiran 19 lanjutan
l) Gerak gerik dan mimik yang tepat.
Gerak-gerik dan mimik yang tepat dapat pula menunjang keefektifan
berbicara. Hal-hal yang penting selain mendapat tekanan, biasanya dibantu
dengan gerak tangan atau mimik. Hal ini dapat menghidupkan suasana agar
tidak kaku. Tetapi gerak-gerik yang berlebihan akan menggangu keefektififan
berbicara. Mungkin perhatian pendengar akan terarah pada gerak-gerik dan
mimik yang berlebihan ini, sehingga pesan kurang dipahami.
m) Kenyaringan suara juga sangat menetukan.
Tingkat kenyaringan ini tentu disesuaikan dengan situasi, tempat, jumlah
pendengar dan akustik. Tetapi perlu diperhatikan jangan berteriak. Kita
aturlah kenyaringan suara kita supaya dapat didengar oleh semua pendengar
dengan jelas.
n) Kelancaran
Seorang pembicara yang lancar berbicara akan memudahkan pendengar
menangkap isi pembicaraannya. Sering kali kita dengar pembicara berbicara
terputus-putus itu akan menggangu penangkapan pendengar menangkap isi
pembicaraan. Dan sebaliknya pembicara yang terrlalu cepat berbicara juga
akan menyulitkan pendengar menangkap pokok pembicaraannya.
o) Relevansi/ penalaran
Gagasan demi gagasan haruslah berhubungan dengan logis. Proses
berfikir untuk sampai pada suatu kesimpulan haruslah logis. Hal ini berarti
hubungan bagian-bagian dalam kalimat, hubungan kalimat dengan kalimat
harus logis dan berhubungan dengan pokok pembicaraan.
p) Penguasaan topik
Pembicaraan formal selalu menuntut persiapan. Tujuanya tidak lain supaya
topik yang dipilih betul-betul dikuasi. Penguasan topik baik akan
menumbuhkan keberanian dan kelancaran. Jadi, penguaan topik ini sangat
penting, bahkan merupakan faktor utama dalam berbicara.
Dari papara di atas, dapat diketahui bahwa Faktor-faktor yang menunjang
Keefektifan Public Speaking yaitu faktor kebahasaan dan faktor nonkebahasaan.
257
Lampiran 19 lanjutan
Lampiran 19 lanjutan
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa fungsi yang diperoleh dari
public speaking yaitu: Menyampaikan informasi (to inform), Pendidikan (to
educate), Menghibur (to intertaint), Mempengaruhi orang lain. Agar siswa dapat
meningkatkan keterampilan dan mengasah kemampuan public speaking, disini
peneliti berusaha memberikan gambaran mengenai fungsi dari public speaking
sendiri. Oleh karena itu untuk melakukan layanan bantun kepada siswa, dalam isi
layanan materi konten yang akan disampaikan oleh peneliti disertakan pula hal-
hal yang terkait dengan fungsi public speaking agar siswa memahami pentingnya
public speaking dalam kehidupan sehari-hari khusunya dalam kegiatan belajar
mengajar dilingkungan sekolah, dengan harapan setelah diberikan layanan, anak
lebih termotivasi meningkatkan keterampilan public speaking dalam kehidupan
sehari-hari dalam lingkungannya, khususnya dalam proses kegiatan belajar di
kelas.
C. Memperagakan Rambu-rambu Dalam Berbicara Di Depan Umum
(public speaking)
Dalam berbicara di umum khusunya di depan kelas ataupun dilingkuangan
sekolah. suksesnya sebuah pembicaraan sangat tergantung kepada pembicara dan
pendengar. Untuk itu dituntut beberapa persyaratan kepada seorang pembicara
dan pendengar. Di bawah ini adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh seorang
pembicara. Menurut Arsjad (1991: 31 ) rambu-rambu dalam berbicara di hadapan
umum antara lain :
1. Menguasai masalah yang dibicarakan.
Penguasaan masalah ini akan menumbuhkan keyakinan pada diri
pembicara, sehingga akan tumbuh keberaniaan. Keberanian ini merupakan
modal pokok bagi pembicara. Hal ini dapat mencapai dengan giat
259
Lampiran 19 lanjutan
Lampiran 19 lanjutan
8. Kenyaringan Suara
Suara hendaknya dapat didengar oleh semua pendengar dalam ruang itu.
Volume suara jangan terlalu lemah dan jangan pula terlalu keras, apalagi
berteriak.
Dari paparan di atas, penulis menyimpulkan bahwa dalam berbicara di
depan umum ada rambu-rambu yang harus dipahami dan diperhatikan antara lain:
Menguasai masalah yang dibicarakan, mulai berbicara kalau situasi sudah
mengizinkan, berbicara harus jelas dan tidak terlalu cepat, pandangan mata dan
gerak-gerik yang membantu dan kenyaringan Suara, dikarenakan sukses tidaknya
dalam berbicara di depan umum (public speaking) sangat tergantung kepada
pembicara dan pendengar, dari keduanya saling berperan diharapkan saling
melengkapi, demi tercapainya tujuan layanan yang diberikan oleh peneliti maka
dibutuhkan kerja sama konselor, guru dan siswa untuk meningkatkan
keterampilan berbicara di depan umum tersebut. Oleh sebab itu sebelum berbicara
dihadapan umum pembicara kita harus memperhatikan rambu-rambu tersebut agar
dapat sempurna saat tampil berbicara di depan umum.
261
Lampiran 20
Lampiran 20 Lanjutan
Lampiran 20 Lanjutan
Lampiran 21
Lampiran 21 Lanjutan
Lampiran 21 Lanjutan
Lampiran 22
Hasil Observasi Kolaborator terhadap Peneliti
Pada Aspek High Touch Siklus I
Pertemuan
No. Aspek
1 2 3
1. Kewibawaan 19 21 22
2. Kelembutan dan Kasih Sayang 11 13 13
3. Keteladanan 14 16 16
4. Pemberian Penguatan 22 22 26
5. Tindakan tegas yang mendidik 6 6 7
Jumlah 72 78 84
Persentase 72 % 78 % 84 %
(B) (B) (B)
Hasil rata-rata % 78 % B
Lampiran 23
Hasil Observasi Kolaborator terhadap Peneliti
Pada Aspek High Tech Siklus I
Pertemuan
No. Aspek
1 2 3
1. Materi Pembelajaran 20 20 21
2. Metode Pembelajaran 12 12 13
3. Alat Bantu Pembelajaran 16 16 16
4. Lingkungan Pembelajaran 12 12 13
5. Penilaian Hasil Pembelajaran 19 20 20
Jumlah 79 80 83
Persentase 79 % 80 % 83 %
(B) (B) (B)
Hasil rata-rata % 81 % B
Lampiran 24
Hasil Observasi Kolaborator terhadap Peneliti
Pada Aspek High Touch Siklus II
Pertemuan
No. Aspek
1 2 3
1. Kewibawaan 20 21 22
2. Kelembutan dan Kasih Sayang 12 15 13
3. Keteladanan 15 16 16
4. Pemberian Penguatan 24 27 26
5. Tindakan tegas yang mendidik 6 7 8
Jumlah 77 86 85
Persentase 77 % 86 % 85 %
(B) (B) (B)
Hasil rata-rata % 83 % B
Lampiran 25
Hasil Observasi Kolaborator terhadap Peneliti
Pada Aspek High Tech Siklus II
Pertemuan
No. Aspek
1 2 3
1. Materi Pembelajaran 21 21 22
2. Metode Pembelajaran 12 13 13
3. Alat Bantu Pembelajaran 16 16 16
4. Lingkungan Pembelajaran 12 12 12
5. Penilaian Hasil Pembelajaran 20 20 20
Jumlah 81 82 83
Persentase 81 % 82% 83 %
(B) (B) (B)
Hasil rata-rata % 82 % B
Lampiran 26
1. Persentase
P=f x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase
f = Nilai yang diperoleh
N = Nilai maksimal (jumlah aspek x skor tertingi)
= 20 x 5
= 100
Contoh : 75 x 100%
100
: 75 %
2. Interval
Penilaian observasi diatas yakni dengan cara memberikan skor antara 1-5
pada kolom siswa yang diobservasi. Menurut Winarsunu (2010: 23) untuk
mencari interval nilai digunakan rumus berikut :
Skor tertinggi (X1) = jumlah item × skor kualitas tertinggi
= 20 × 5
= 100
Skor terendah (X2) = jumlah item × skor kualitas terendah
= 20 × 1
= 20
Selanjutnya menetukan jarak pengukuran R (range) dengan rumus
R = (X1 – X2) + 1
= (100-20) + 1
272
Lampiran 26 lanjutan
= 81
Mencari interval nilai (i) dengan rumus :
i = R/K ket: i = interval
= 81/5 R = range
= 16,2 dibulatkan menjadi 16 K = kelompok interval
Lampiran 27
Hasil Observasi Indikator keterampilan
Public Speaking Pra Layanan
No. Nama Pra No. Nama Pra
Siswa Layanan Siswa Layanan
1. AA 44% 17. AP 33%
2. DKN 36% 18. ALH 36%
3. FS 35% 19. DAM 40%
4. KW 33% 20. ENT 30%
5. LA 39% 21. FFS 43%
6 LSN 31% 22. MJN 44%
7. LMK 42% 23. MTR 35%
8. MN 37% 24. MIAG 32%
9. NH 35% 25. MIF 38%
10. RM 39% 26. RAFR 34%
11. RRL 33% 27. SS 43%
12. STY 29% 28. SAY 32%
13 SR 37% 29. SKM 37%
14. VR 43% 30. SA 38%
15. VO 39% 31. ZM 42%
16. ZS 44%
Rata-rata : 37 % (K)
Lampiran 28
Data Mentah Hasil Observasi Peneliti Terhadap Kondisi Awal Keterampilan
Public Speaking Siswa Kelas X-9 SMA NU AL Ma’ruf Kudus Tahun
Pelajaran 2013/2014 Pra Tindakan.
Prose Kat
Nama Aspek yang diamati ntase egoi
NO. L/P Jumlah
siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AA P 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 27 54% C
2 DKN P 2 3 3 2 2 3 2 3 2 2 24 48% K
3 FS P 2 3 2 3 2 2 3 2 3 2 24 48% K
4 KW P 2 2 2 3 2 3 3 2 2 2 23 46% K
5 LA P 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 20 40% K
6 LSN P 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 17 34% SK
7 LMK P 2 3 2 3 2 3 3 2 3 3 26 52% C
8 MN P 2 2 2 3 2 2 3 3 2 3 24 48% K
9 NH P 2 3 2 2 2 3 2 2 3 2 23 46% K
10 RM P 2 2 2 3 2 2 2 3 3 2 23 46% K
11 RRL P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 40% K
12 STY P 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 17 34% SK
13 SR P 2 2 3 3 2 2 3 2 2 1 22 44% K
14 VR P 2 2 3 3 2 2 3 3 2 3 25 50% K
15 VO P 2 2 2 3 3 2 2 2 3 1 22 44% K
16 ZS P 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 26 52% C
17 AP P 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 23 46% K
18 ALH L 2 2 3 2 2 3 3 2 2 1 22 44% K
19 DAM L 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 26 52% C
20 ENT L 1 2 2 1 1 2 3 1 2 2 17 34% SK
21 FFS L 3 2 2 2 3 2 3 2 3 2 24 48% K
22 MJN L 3 2 3 2 3 3 2 3 3 3 27 54% C
23 MTR L 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 24 48% K
24 MIAG L 1 2 1 2 2 1 2 2 2 1 15 30% SK
25 MIF L 2 2 2 3 3 2 2 1 2 2 21 42% K
26 RAFR L 2 2 2 3 1 3 2 2 2 1 20 40% K
27 SS L 2 2 1 3 1 2 2 1 3 1 18 36% K
28 SAY L 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 14 28% SK
29 SKM L 2 2 1 2 2 1 1 1 2 1 15 30% SK
30 SA L 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 40% SK
31 ZM L 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 23 46% SK
Lampiran 29
2. Siswa dapat percaya diri dalam berbicara
3. Siswa dapat mengucapkan lafal/kata dengan tepat saat berbicara
4. Siswa terbiasa berbicara di depan umum
5. Siswa menggunakan susunan kalimat yang benar.
6. Kejelasan ucapan siswa saat berbicara
7. Siswa antusias aktif dalam mengikuti layanan yang di berikan peneliti.
8. Siswa dapat berkomunikasi serta bertukar pendapat dengan orang lain.
9. Sikap yang jawar, tenang, dan tidak kaku dalam berbicara.
10. Kenyaringan suara, relevansi/penalaran, penguasaan topik dalam
berbicara.
Lampiran 29
Data Hasil Observasi Aspek Keterampilan Public Speaking Siswa
Pertemuan I Siklus I.
Jenis
Nama kelamin Aspek yang diamati
NO. Jumlah
siswa L/P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AA P 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21
2 DKN P 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20
3 FS P 2 1 2 2 3 2 2 2 2 1 19
4 KW P 2 2 2 2 3 3 3 2 1 2 22
5 LA P 2 2 2 1 3 2 2 2 2 2 20
6 LSN P 1 1 1 2 2 1 2 2 2 2 16
7 LMK P 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 26
8 MN P 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28
9 NH P 3 2 2 3 3 2 3 4 3 1 26
10 RM P 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28
11 RRL P 3 3 2 1 3 2 3 3 3 1 24
12 STY P 1 1 1 2 3 3 3 3 1 3 21
13 SR P 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21
14 VR P 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 28
15 VO P 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 27
16 ZS P 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 27
17 AP P 1 1 1 3 3 3 3 3 3 1 22
18 ALH L 2 2 2 1 3 3 3 3 3 3 25
19 DAM L 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 27
20 ENT L 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 16
21 FFS L 2 2 3 1 3 3 3 3 3 3 26
22 MJN L 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 35
23 MTR L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30
24 MIAG L 1 3 1 2 3 1 3 3 2 3 22
25 MIF L 2 3 3 1 3 4 4 4 4 4 32
26 RAFR L 3 3 3 3 1 3 3 3 3 3 28
27 SS L 2 2 1 3 1 1 3 3 3 3 22
28 SAY L 1 2 1 3 1 3 3 3 3 3 23
29 SKM L 2 2 1 3 3 1 3 3 3 1 22
30 SA L 2 1 1 3 3 3 3 3 3 1 23
31 ZM L 2 2 3 3 3 3 4 4 3 4 31
Lampiran 29 Lanjutan
4. Siswa terbiasa berbicara di depan umum
5. Siswa menggunakan susunan kalimat yang benar.
6. Kejelasan ucapan siswa saat berbicara
7. Siswa antusias aktif dalam mengikuti layanan yang di berikan peneliti.
8. Siswa dapat berkomunikasi serta bertukar pendapat dengan orang lain.
9. Sikap yang jawar, tenang, dan tidak kaku dalam berbicara.
10. Kenyaringan suara, relevansi/penalaran, penguasaan topik dalam
berbicara.
Keterangan
No Interval Prosentase Skor Kategori
1. 42–50 84% -100% 5 Sangat Baik
2. 34–41 68% - 83% 4 Baik
3. 26–33 52% - 67% 3 Cukup
4. 18–25 36% - 51% 2 Kurang
5. 10–17 20% - 35% 1 Sangat Kurang
Lampiran 30
Hasil Observasi Kondisi Awal Keterampilan Public Speaking Siswa
Pertemuan II Siklus I.
Jenis
Nama Aspek yang diamati
NO. kelamin Jumlah
siswa
L/P 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AA P 2 2 2 3 3 2 2 3 2 2 23
2 DKN P 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 23
3 FS P 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 22
4 KW P 2 2 3 2 3 3 3 2 2 2 24
5 LA P 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 22
6 LSN P 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 22
7 LMK P 3 3 3 3 3 2 3 3 4 2 29
8 MN P 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28
9 NH P 2 2 2 3 3 2 3 3 3 2 25
10 RM P 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 29
11 RRL P 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 25
12 STY P 1 1 2 2 3 3 4 3 2 4 25
13 SR P 2 3 3 3 3 2 1 2 3 2 24
14 VR P 2 4 3 4 3 4 3 3 2 3 31
15 VO P 2 3 3 1 3 4 3 3 4 4 30
16 ZS P 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 33
17 AP P 1 1 2 3 2 3 3 3 3 3 24
18 ALH L 2 2 3 1 2 3 3 3 3 3 25
19 DAM L 2 3 4 4 3 3 3 4 2 4 32
20 ENT L 1 2 1 3 1 2 2 2 3 3 20
21 FFS L 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 28
22 MJN L 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 33
23 MTR L 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 29
24 MIAG L 2 3 1 3 2 1 3 3 3 3 24
25 MIF L 3 3 3 2 3 4 4 4 3 4 33
26 RAFR L 2 3 4 3 1 3 3 3 3 3 28
27 SS L 2 2 2 3 1 2 3 3 3 3 24
28 SAY L 1 2 2 3 1 3 3 3 3 3 24
29 SKM L 2 2 2 2 3 2 3 3 3 1 23
30 SA L 2 2 2 2 3 3 3 3 3 2 25
31 ZM L 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 31
279
Lampiran 30 Lanjutan
Aspek yang diamati :
1. Siswa terbiasa untuk mengemukan pendapat
2. Siswa dapat percaya diri dalam berbicara
3. Siswa dapat mengucapkan lafal/kata dengan tepat saat berbicara
4. Siswa terbiasa berbicara di depan umum
5. Siswa menggunakan susunan kalimat yang benar.
6. Kejelasan ucapan siswa saat berbicara
7. Siswa antusias aktif dalam mengikuti layanan yang di berikan peneliti.
8. Siswa dapat berkomunikasi serta bertukar pendapat dengan orang lain.
9. Sikap yang jawar, tenang, dan tidak kaku dalam berbicara.
10. Kenyaringan suara, relevansi/penalaran, penguasaan topik dalam
berbicara.
Keterangan
No Interval Prosentase Skor Kategori
1. 42–50 84% -100% 5 Sangat Baik
2. 34–41 68% - 83% 4 Baik
3. 26–33 52% - 67% 3 Cukup
4. 18–25 36% - 51% 2 Kurang
5. 10–17 20% - 35% 1 Sangat Kurang
Lampiran 31
Lampiran 31 lanjutan
Aspek yang diamati :
1. Siswa terbiasa untuk mengemukan pendapat
2. Siswa dapat percaya diri dalam berbicara
3. Siswa dapat mengucapkan lafal/kata dengan tepat saat berbicara
4. Siswa terbiasa berbicara di depan umum
5. Siswa menggunakan susunan kalimat yang benar.
6. Kejelasan ucapan siswa saat berbicara
7. Siswa antusias aktif dalam mengikuti layanan yang di berikan peneliti.
8. Siswa dapat berkomunikasi serta bertukar pendapat dengan orang lain.
9. Sikap yang jawar, tenang, dan tidak kaku dalam berbicara.
10. Kenyaringan suara, relevansi/penalaran, penguasaan topik dalam
berbicara.
Keterangan
No Interval Prosentase Skor Kategori
1. 42–50 84% -100% 5 Sangat Baik
2. 34–41 68% - 83% 4 Baik
3. 26–33 52% - 67% 3 Cukup
4. 18–25 36% - 51% 2 Kurang
5. 10–17 20% - 35% 1 Sangat Kurang
Lampiran 32
Jenis
Nama kelamin Aspek yang diamati
NO. Jumlah
siswa L/P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 AA P 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 35
2 DKN P 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 34
3 FS P 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 31
4 KW P 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 30
5 LA P 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 36
6 LSN P 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 35
7 LMK P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
8 MN P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
9 NH P 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
10 RM P 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 38
11 RRL P 4 4 4 3 4 2 4 4 4 3 36
12 STY P 4 2 3 3 4 4 3 4 3 4 34
13 SR P 4 4 4 4 4 2 3 3 4 4 36
14 VR P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
15 VO P 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
16 ZS P 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
17 AP P 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 32
18 ALH L 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 36
19 DAM L 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 38
20 ENT L 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 34
21 FFS L 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 38
22 MJN L 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
23 MTR L 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 35
24 MIAG L 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 37
25 MIF L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 RAFR L 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
27 SS L 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 35
28 SAY L 3 3 4 3 2 3 4 4 4 4 34
29 SKM L 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 38
30 SA L 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 38
31 ZM L 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 39
283
Lampiran 32 Lanjutan
Lampiran 33
Lampiran 33 Lanjutan
Lampiran 34
Lampiran 34 Lanjutan
Lampiran 35
1. Persentase
P=f x 100%
N
Keterangan:
P = Persentase
F = Nilai yang diperoleh
N = Nilai maksimal (jumlah aspek x skor tertingi)
= 10 x 5
= 50
Contoh : 20 x 100%
50
: 40 %
2. Interval
Penilaian observasi diatas yakni dengan cara memberikan skor antara 1-5
pada kolom siswa yang diobservasi. Menurut Winarsunu (2010: 23) untuk
mencari interval nilai digunakan rumus berikut :
Skor tertinggi (Xt) = jumlah item × skor kualitas tertinggi
= 10 × 5
= 50
Skor terendah (Xr) = jumlah item × skor kualitas terendah
= 10 × 1
= 10
Selanjutnya menetukan jarak pengukuran R (range) dengan rumus
R = (Xt – Xr) + 1
= (50-10) + 1
289
Lampiran 35 Lanjutan
= 41
Mencari interval nilai (i) dengan rumus :
i = R/K ket: i = interval
= 41/5 R = range
= 8,2 dibulatkan menjadi 8 K = kelompok interval
Keterangan
No Interval Persentase Skor Kategori
1. 42–50 84% -100% 5 Sangat Baik
2. 34–41 68% - 83% 4 Baik
3. 26–33 52% - 67% 3 Cukup
4. 18–25 36% - 51% 2 Kurang
5. 10–17 20% - 35% 1 Sangat Kurang
290
Lampiran 36
Hasil Observasi Aspek Keterampilan Public Speaking Siswa kelas X-9 SMA
NU AL Ma’ruf Kudus, siklus I, Meliputi Pertemuan Pertama, Kedua, dan
Ketiga
Pertemuan
I II III
No. Nama Siswa
Skor Kate Skor Kate Skor Kate
gori. gori gori
1 AA 21 K 23 K 29 C
2 DKN 20 K 23 K 28 C
3 FS 19 K 22 K 29 C
4 KW 22 K 24 K 29 C
5 LA 20 K 22 K 29 C
6 LSN 16 SK 22 K 30 C
7 LMK 26 C 29 C 32 C
8 MN 28 C 28 C 33 C
9 NH 26 C 25 K 31 C
10 RM 28 C 29 C 31 C
11 RRL 24 C 25 K 30 C
12 STY 21 K 25 K 27 C
13 SR 21 K 24 K 30 C
14 VR 28 C 31 C 39 B
15 VO 27 C 30 C 35 B
16 ZS 27 C 33 C 37 B
17 AP 22 K 24 K 26 C
18 ALH 25 K 25 K 30 C
19 DAM 27 C 32 C 34 B
20 ENT 16 SK 20 K 26 C
21 FFS 26 C 28 C 31 C
22 MJN 35 C 33 C 37 B
23 MTR 30 C 29 C 31 C
24 MIAG 22 K 24 K 28 C
25 MIF 32 C 33 C 35 B
26 RAFR 28 C 28 C 34 B
27 SS 22 K 24 K 27 C
28 SAY 23 K 24 K 28 C
29 SKM 22 K 23 K 29 C
30 SA 23 K 25 K 30 C
31 ZM 31 C 31 C 34 B
Jumlah 758 818 959
Rata-rata 24,5 K 26,5 C 31 C
Persentase 49% K 53% C 62% C
291
Lampiran 37
Hasil Observasi Aspek Keterampilan Public Speaking siswa Kelas X-9 SMA
NU AL Ma’ruf Kudus pada siklus II, Meliputi Pertemuan Pertama, Kedua,
dan Ketiga.
Pertemuan
I II III
No. Nama Siswa
Skor Kate Skor Kate Skor Kate
gori gori gori
1 AA 35 B 41 B 41 B
2 DKN 34 B 39 B 37 B
3 FS 31 C 36 B 40 B
4 KW 30 C 40 B 47 SB
5 LA 35 B 38 B 39 B
6 LSN 35 B 38 B 40 B
7 LMK 39 B 41 B 49 SB
8 MN 40 B 40 B 48 SB
9 NH 38 B 41 B 40 B
10 RM 38 B 41 B 46 SB
11 RRL 36 B 41 B 44 SB
12 STY 34 B 38 B 40 B
13 SR 36 B 39 B 40 B
14 VR 40 B 42 SB 39 B
15 VO 39 B 39 B 40 B
16 ZS 39 B 44 B 47 SB
17 AP 32 C 37 B 40 B
18 ALH 36 B 38 B 44 SB
19 DAM 38 B 45 SB 39 SB
20 ENT 34 B 36 B 40 B
21 FFS 38 B 43 SB 41 B
22 MJN 39 B 42 SB 43 SB
23 MTR 35 B 40 B 40 B
24 MIAG 37 B 39 B 40 B
25 MIF 40 B 40 B 40 B
26 RAFR 39 B 41 B 41 B
27 SS 35 B 36 B 42 SB
28 SAY 34 B 40 B 43 SB
29 SKM 38 B 39 B 40 B
30 SA 38 B 43 SB 41 B
292
Lampiran 37 Lanjutan
Pertemuan
I II III
No. Nama Siswa
Skor Kate Skor Kate Skor Kate
gori gori gori
31 ZM 39 B 43 SB 46 SB
Jumlah 1131 1240 1297
Kategori/Rata-rata 36,5 B 40 B 42 SB
Persentase 73% B 80% B 84% SB
293
294
295
Lampiran 40
PERNYATAAN
NIM : 2010-31-068
Simulasi.
Menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya saya sendiri dan
sepengetahuan saya bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau
keseluruhan. Sedangkan pada bagian pendapat maupun temuan orang lain yang
terdapat pada karya tulis ini, dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila
saya.
Lampiran 41
RIWAYAT HIDUP
Lampiran 42
YAYASAN PEMBINA UNIVERSITAS MURIA KUDUS
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Kampus UMK Gondangmanis Bae Kudus PO. BOX 53, 0291-438229
Menerangkan Bahwa :
Nama : Muhammad Abdul Wahid
NIM/Semester : 2010-31-068/IX
Program Studi : Bimbingan dan Konseling
Lampiran 43