Di sebuah desa Hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari Seorang istri
yaitu Penjual Gado-gado yang gayanya selangit bernama Titin Kartini,
Suaminya bernama Bejo tapi nasibnya sma sekali tidak bejo, dan anaknya
yang bernama Kartimun katanya sih terinspirasi dari nama sayuran yang
ada di Gado-gado yaaa,, Ketimun.
Titin : Anak saya namanya Kartimun. Anak saya cantiknya luar biasa.
Ya Pak yah? Duh tuh anak luarrr biasa. Sering juara. di kelas peringkatnya
nomor sepatu. Pada saat teman-teman belum pada datang, dia udah dating
nemenin penjaga sekolah. Dia juga paling cantik di kelas. Saking
cantiknya, banyak yang ngejar-ngejar: anak-anak cowo, bahkan gurunya.
Eh, orang kantin juga ngejar-ngejar sampe ke rumah! Heh tuh anak mujur
bener nasibnya. Iya kan pak?
Bejo : Iyah…
Titin : Kata guru olahraganya, Pak Lasiran, anak saya itu juara untuk
bidang lompat pagar. Setiap hari ga pernah alpa, sekolah terus. Minggu
kegiatannya ekskul, ekskul musik: Piano, drum. Kemana-mana juga dia
suka bawa piano dan drum. Tanggal merahaja dia sekolah terus. Si
Kartimun, walaupun ga diberi uang jajan tetep bisa jajan. Soal cari duit tuh
anak pinter banget. Padahal ga bawa duit, masuk pasar eh pulang bawa
sayuran. Yah pak yah!
Bejo : (kesal) Begini yah Bu. Hari ini kita mau makan apa yah?
Titin : (sinis) OohIya pilot. Disekitar sini kan belum ada orang yang cita-
citanya pilot. Emang sih teman-temannya bercita-cita pengan jadi
pemulung. Pemulung itu bukan cita-cita, nasib…
Bejo : Bu, pelan-pelan. Bapak kan juga pemulung.
Titin : walaupun pemulung tapi kan bapak bukan pemulung biasa. Kalau
bapak kan spesialis pemulung sandal di masjid.
Titin : Kartimun, anakku cantik luar biasa, tidak ada dirumah. Dia
sedang menuntut ilmu, guna mencapai cita-cita masa depan agar brguna
bagi nusa, bangsa, dan agama. (Nyanyi) Indonesia tanah airku! Merah
darahku! Merah punggungku, dan juga merah dibibirku…..
Titin : Ahhh kalian ini. Bo-ing banget. Hari gini sekolah gurunya rapat,
gak mungkiiiiiiin.
Ina : Begini loh Bu, Kartimun dalam beberapa hari ini tidak masuk
sekolah.
Itoh,Ina: kami sebagai teman yang baik hati, baik jantung, jugaa baik
ginjal
Bejo : Bu…
Titin : Ahhh, pergi-pergi kalian. Tadi anakku berangkat kok. Kami juga
mau berangkat ke arisan! Ayo Pak!
Itang,Usep,Ucun adalah para siswa yang selain rajin sekolah juga rajin
usaha, ada yang jual Koran ada pula yang jualan makanan. Masing-masing
membawa dagangannya. Di suatu tempat…
Ucun : Aku mau masuk UGD, Universitas Gawat Darurat. Kamu mau
kemana?
Usep : (memandang ke satu arah) Eh, ada teman kita tuh, malu, ngumpet
yuk …..
Ucun : Jangan……………
____________________________________________________________
____________
Itang : Gak usah malu. Kita kan jualan untuk biaya sekolah.
Usep : iya,Alhamdulillah…
Itoh: Kalian lihat Kartimun gak?
Itang : Maksudmu?
Ina: (ragu) Cuma mirip kali… Aku melihat orang mirip Kartimun
digandeng cowok, jalan, lalu naik taksi kearah kota. Tapi mudah-mudahan
bukan Kartimun.
Itang : Aku juga pernah lihat dia turun dari sedan, dandanannya menor.
Itoh,Ina: ……lillah……..
Adegan 3
Kartimun :Heeh. Kalo pake seragam yaa dari sekolah lah gimana sih
(berjalan Meninggalkan teman-temannya)
Semua : Ayoo
(keluar)
Adegan 4
Titin : Tidak!
Titin : Dasar Bapak sih. Bagaimana sih jadi bapak, tidak becus mendidik
anak!
Kartimun : Sekolah.
Bejo : Astagfirullah
Suami&Iatri: Apaaa(terkejut)
Kartimun : Enggak kok bu, timun gak pernah ngedarin yang gita-gituan,
Kartimun:
Titin:
Bejo:
Polisi1 : Curhatnya nanti saja, , Sekarang kamu ikut saya ke kantor polisi.
Titin : Kartimunnn…
Kartimun: Ibuuuuu..
SELESAI
EPILOG:
Amanat :
Kita semua memiliki status yang saama yaitu sebgai pelajar, seharusnya
kita rajin belajar dan berusaha agar bisa membanggakan kedua orang tua
kita.