Anda di halaman 1dari 26

MODUL 5

PENGUJIAN BAHAN BERBAHAYA


DAN PANGAN YANG DIDUGA
MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA

Direktorat Pengawasan Produk &


Bahan Berbahaya,
Badan Pengawas Obat & Makanan
Republik Indonesia

bekerja sama dengan

Southeast Asian Food and Agricultural


Science & Technology (SEAFAST)
Center, Institut Pertanian Bogor

2015
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya i

MODUL

PENGUJIAN BAHAN BERBAHAYA DAN


PANGAN YANG DIDUGA MENGANDUNG
BAHAN BERBAHAYA

Tim pengarah:
1. Drs. Suratmono, MP
2. Drs. Mustofa, Apt, M.Kes

Tim Penyusun:
1. Prof.Dr.Ir. Nuri Andarwulan, MSi
2. Desty Gitapratiwi, STP, MSi
3. Dian Herawati, STP, MSi
4. Drs. Bosar Pardede, Apt, Msi
5. Dra. Asnelia, Apt.
6. Dra. Ani Rohmaniyati, Apt., M.Si
7. Dra. Yayan Cahyani, Apt.
8. Ratminah, S.Si, Apt., M.P
9. Sondang W.E, S.Si, Apt., M.Kes
10. Rinova Ria Susanti, S.Farm, Apt.

2015
ii Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

Modul Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga


Mengandung Bahan Berbahaya
Modul ini disusun atas kerja sama antara Direktorat Pengawasan
Produk dan Bahan Berbahaya Badan POM RI dan Southeast
Asian Food & Agricultural Science & Technology (SEAFAST)
Center Institut Pertanian Bogor.
Cetakan I: Maret 2015
25 halaman, 14,85 cm x 21 cm
ISBN 978-979-1269-37-7

Diterbitkan oleh:
Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya
Badan POM RI
Jl. Percetakan Negara No. 23
Jakarta 10560 Indonesia

Hak Cipta dilindungi oleh Undang-Undang


Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi
buku ini tanpa ijin tertulis dari penerbit.
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya iii

SAMBUTAN

Bahan berbahaya yang sering disalahgunakan dalam pangan


mudah didapat dan diperjualbelikan di pasar secara bebas. Hal
ini berpotensi pada kemungkinan peningkatan praktek
penyalahgunaan bahan berbahaya dalam pangan. Salah satu
strategi Badan Pengawas Obat dan Makanan RI untuk merespon
masalah peredaran bahan berbahaya di pasar adalah dengan
menginisiasi Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya.
Program ini bertujuan memberdayakan komunitas pasar untuk
dapat melakukan pengawasan bahan berbahaya termasuk
pangan yang berpotensi mengandung bahan berbahaya secara
mandiri dan berkesinambungan. Berdasarkan Rencana Strategis
Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya tahun
2015-2019, Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya akan
menghasilkan 201 Pasar Contoh yang tersebar di 31 propinsi
dari pada akhir tahun 2019. Pasar Contoh tersebut diharapkan
menjadi model yang dapat direplikasi oleh Pemda dan pelaku
usaha yang memiliki program Corporate Social Responsibility
(CSR) untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, untuk mendukung
pengembangan Pasar Contoh baru di wilayahnya.
Salah satu strategi yang harus dijalankan dalam implementasi
Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya adalah Pelatihan
bagi Fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya
yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan
dan partisipasi fasilitator pasar dalam mewujudkan pasar aman
dari bahan berbahaya. Untuk itu, Badan POM RI melalui
Direktorat Pengawasan Produk dan Bahan Berbahaya bekerja
sama dengan SEAFAST Center Institut Pertanian Bogor
menyusun 6 Modul Pelatihan Fasilitator Program Pasar Aman
dari Bahan Berbahaya. Melalui Modul Pelatihan ini diharapkan
dapat dicetak fasilitator pasar aman yang handal dan profesional.
Jakarta, Februari 2015
Deputi III Bidang Keamanan Pangan
dan Bahan Berbahaya

Drs. Suratmono, M.P


NIP. 19580728 198910 1 001
KATA PENGANTAR

Pasar merupakan tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai


komoditi termasuk bahan berbahaya yang sering disalahgunakan
dalam pangan. Bahan berbahaya yang disalahgunakan dalam
pangan ditemukan dijual secara bebas di los/kios penjual pangan
di pasar. Hal tersebut juga diperkuat dengan hasil sampling
dan pengujian terhadap pangan yang dilakukan di pasar, masih
ditemukan produk pangan yang positif mengandung bahan
berbahaya. Bahan berbahaya tersebut antara lain boraks,
formalin, pewarna tekstil rhodamin B dan methanil yellow. Dalam
rangka mencegah dan mereduksi peredaran bahan berbahaya di
pasar maka perlu ada peran aktif dari lintas sektor terkait. Untuk
itu Badan POM RI membuat suatu gagasan berupa Program
Pasar Aman dari Bahan Berbahaya.
Sesuai dengan Pedoman Implementasi Program Pasar Aman
dari Bahan Berbahaya, perlu diadakan suatu program pelatihan
bagi fasilitator (pembina, manager/ penanggungjawab program
di daerah). Untuk itu telah disusun 6 (enam) modul pelatihan
untuk fasilitator Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya,
yaitu (i) Pengetahuan Bahan Berbahaya, (ii) Identifikasi Pasar
untuk Pengendalian Bahan Berbahaya, (iii) Identifikasi Pedagang
Pasar & Inventarisasi, (iv) Pengambilan Contoh (Sampling) untuk
Pengujian Bahan Berbahaya, (v) Pengujian Bahan Berbahaya,
dan (vi) Monev Pengawasan Pasar Aman dari Bahan Berbahaya.
Kami menyadari bahwa modul ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari pembaca/pengguna sangat
diperlukan untuk perbaikan ke depan.
Semoga modul ini bermanfaat dan peredaran bahan berbahaya
dan pangan yang mengandung bahan berbahaya di pasar dapat
dikendalikan.

Jakarta, Februari 2015


Direktur Pengawasan Produk
dan Bahan Berbahaya

Drs. Mustofa, Apt., M.Kes


NIP.19591015 198603 1 001
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya i

Daftar Isi

1 PENDAHULUAN ................................................................... 2
1.1 Latar Belakang ................................................................. 2
1.2 Tujuan .............................................................................. 3
1.3 Ruang Lingkup ................................................................. 3
2 CARA PENGUJIAN CEPAT SAMPEL BAHAN
BERBAHAYA DAN PANGAN YANG DIDUGA
MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA ............................... 4
2.1 Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Boraks ................. 4
2.2 Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Formalin............... 6
2.3 Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Kuning Metanil
(Methanyl Yellow) ............................................................ 8
2.4 Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Rhodamin B ......... 9
2.5 Jenis Bahan Berbahaya yang Diujikan pada Sampel
Pangan ........................................................................... 11
3 PELAPORAN HASIL PENGUJIAN SAMPEL BAHAN
BERBAHAYA DAN PANGAN YANG DIDUGA
MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA ............................. 13
3.1 Cara Pelaporan Hasil Pengujian.................................... 13
LAMPIRAN ................................................................................. 14
2 Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam rangka menjamin keamanan pangan bagi
masyarakat Indonesia, Badan POM RI menyelenggarakan
Program Pasar Aman dari Bahan Berbahaya. Salah satu strategi
implementasi program penyelenggaraan pasar aman dari bahan
berbahaya adalah Program Pengawasan Keamanan Pangan
Pasar. Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mendukung
progam ini adalah:
1. Identifikasi pasar tradisional yang akan dikendalikan
sebagai pasar aman dari bahan berbahaya;
2. Identifikasi pedagang pasar dan inventarisasi bahan
berbahaya dan pangan yang diduga mengandung bahan
berbahaya;
3. Pengambilan contoh (Sampling) bahan berbahaya dan
pangan yang diduga mengandung bahan berbahaya;
4. Pengujian dan pelaporan hasil pengujian bahan
berbahaya dan pangan yang diduga mengandung
bahan berbahaya; dan
5. Monitoring dan evaluasi.
Kegiatan pengujian sampel bahan berbahaya dan pangan
yang diduga mengandung bahan berbahaya dalam rangka
penyelenggaraan program pasar aman dari bahan berbahaya
bertujuan untuk:
a. Mengidentifikasi jenis-jenis produk apa saja yang
merupakan bahan berbahaya dan pangan yang
mengandung bahan berbahaya yang masih beredar di
pasar.
b. Mengetahui kondisi/status keamanan produk-produk
pangan dari bahan berbahaya yang dijual pada setiap
pasar. Data ini sangat bermanfaat untuk tahapan
kegiatan selanjutnya yaitu monitoring dan evaluasi.
Pengujian bahan berbahaya pada produk-produk hasil
sampling di pasar dilakukan menggunakan kit pengujian cepat
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya 3

(rapid test kit). Pengujian sampel harus dilakukan sesuai dengan


prosedur yang diberikan oleh masing-masing kit pengujian.

1.2 Tujuan
Modul Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang
Diduga Mengandung Bahan Berbahaya ini disusun sebagai
panduan yang dapat digunakan oleh para pemangku
kepentingan khususnya fasilitator program pasar aman dari
bahan berbahaya atau petugas yang berwenang dan pengelola
pasar yang bertugas untuk melakukan pengujian dan pelaporan
hasil pengujian sampel bahan berbahaya dan pangan yang
diduga mengandung bahan berbahaya.

1.3 Ruang Lingkup


Modul ini akan menjelaskan cara pengujian cepat bahan-
bahan berbahaya pada sampel-sampel yang diduga sebagai
bahan berbahaya dan pangan yang mengandung bahan
berbahaya.
Saat ini ada 4 (empat) pengujian bahan berbahaya
menggunakan kit pengujian cepat (rapid test kit) yang dijelaskan
pada modul ini, yaitu:
a. Kit pengujian cepat boraks
b. Kit pengujian cepat formalin
c. Kit pengujian cepat kuning metanil (Methanyl Yellow)
d. Kit pengujian cepat rhodamin B
Selain itu, dijelaskan pula cara pelaporan hasil pengujian
sampel yang telah dikerjakan.
4 Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

2 CARA PENGUJIAN CEPAT SAMPEL


BAHAN BERBAHAYA DAN PANGAN
YANG DIDUGA MENGANDUNG BAHAN
BERBAHAYA

2.1 Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Boraks

 Prinsip uji cepat boraks adalah pembentukan senyawa


rososianin berwarna merah dari Boron dan Kurkumin

1. Siapkan sampel makanan yang akan


diuji
a. Jika sampel berbentuk padatan,
potong menjadi bagian-bagian
kecil, tambahkan air 2 – 3 ml dan
kocok sampel yang telah
ditambahkan air.
Masukkan ± 1 ml sampel ke dalam
tabung reaksi.
b. Jika sampel berbentuk cairan,
ambil ± 1 ml dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.

2. Ke dalam tabung reaksi berisi sampel,


tambahkan ±20 pereaksi I Boraks.
Kocok campuran dengan hati-hati
selama beberapa menit.


Gambar diperoleh dari materi Petunjuk Penggunaan Test Kit (Program
Bimbingan Teknis Kantin Sehat, kerja sama anatara Ditjen Pendidikan Dasar,
BPOM dan SEAFAST Center IPB, 2011)
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya 5

3. Ambil Pereaksi II Boraks (kertas


kuning). Celupkan ujung kertas
Pereaksi II Boraks ke dalam tabung
reaksi yang berisi sampel.

4. Angin-anginkan kertas Pereaksi II


Boraks dan biarkan terkena cahaya
matahari selama 10 menit.

5. Perhatikan, jika hasil pengujian, jika kertas pereaksi II Boraks


berubah menjadi kemerahan atau merah bata berarti sampel
makanan positif (+) mengandung Boraks.

Hasil positif merah Hasil positif Hasil negatif


bata kosentrasi pekat

Perhatian:
a. Jika pereaksi I Boraks terkena kulit, cuci segera dengan air
dan sabun.
b. Jauhkan rapid test kit dari jangkauan anak-anak.

Penyimpanan:
a. Simpan pada suhu ruang
b. Simpan kertas preaksi II Boraks dalam wadah tertutup
rapat dan tidak terkena sinar secara langsung.
6 Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

2.2 Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit


Formalin
Prinsip uji cepat formalin adalah pembentukan senyawa
kompleks berwarna merah ungu dari reaksi antara formaldehid
dan 4-amino-3-hidrazino-5-mercapto-1,2.4-Triazole.

1. Siapkan sampel makanan yang akan


diuji.
a. Jika sampel berbentuk padatan, cuci
dengan sejumlah air, kocok sampel
yang telah ditambahkan air. Ambil
kurang lebih 1 ml cairan sampel dan
masukkan ke dalam tabung reaksi.
b. Jika sampel berbentuk cairan, ambil
kurang lebih 1 ml sampel, masukkan
ke dalam tabung reaksi.

2. Tambahkan 20 tetes (tetes demi tetes)


pereaksi I Formalin dengan hati-hati dan
segera tutup botol pereaksi. Biarkan
selama ± 5 menit.

3. Kondisi sampel setelah ditambahkan


pereaksi I Formalin.


Gambar diperoleh dari materi Petunjuk Penggunaan Test Kit (Program
Bimbingan Teknis Kantin Sehat, kerja sama anatara Ditjen Pendidikan Dasar,
BPOM dan SEAFAST Center IPB, 2011)
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya 7

4. Ambil Pereaksi Formalin II

5. Tambahkan sampel dengan pereaksi I


Formalin ± 1 mg (gunakan ujung stick
yang tersedia) ke dalam tabung.
Kemudian kocok.

6. Perhatikan, jika hasil pengujian


terbentuk warna ungu kebiruan (violet),
maka sampel positif mengandung
Formalin.

Perhatian:
a. Jika pereaksi I formalin terkena kulit, cuci segera dengan
air dan sabun.
b. Jauhkan rapid test kit dari jangkauan anak-anak.

Penyimpanan:
a. Simpan pada suhu ruang
8 Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

2.3 Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit Kuning


Metanil (Methanyl Yellow)
Prinsip uji cepat Kuning Metanil (Methanyl Yellow) adalah
pembentukan warna ungu kecoklatan dari kuning metanil
dengan asam.

1. Siapkan sampel makanan yang akan


diuji
a. Jika sampel berbentuk padatan,
potong menjadi bagian-bagian
kecil, tambahkan air 2 – 3 ml dan
kocok sampel yang telah
ditambahkan air. Masukkan
sekitar 1 ml sampel ke dalam
tabung reaksi.
b. Jika sampel berbentuk cairan,
ambil ± 1 ml dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.

2. Ke dalam sampel, tambahkan 3 – 5


tetes pereaksi Methanyl Yellow tetes
demi tetes. Kocok tabung reaksi
dengan hati-hati.
Botol pereaksi Methanyl Yellow
segera ditutup.

3. Perhatikan perubahan warna yang terjadi, jika hasil


pengujian terbentuk warna violet kecoklatan berarti sampel
positif mengandung methanyl yellow.

 Gambar diperoleh dari materi Petunjuk Penggunaan Test Kit (Program


Bimbingan Teknis Kantin Sehat, kerja sama anatara Ditjen Pendidikan Dasar,
BPOM dan SEAFAST Center IPB, 2011)
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya 9

Hasil positif violet Hasil positif Hasil negatif


kecoklatan konsentrasi pekat

Perhatian:
a. Jika pereaksi Methanyl Yellow terkena kulit, cuci segera
dengan air dan sabun.
b. Jauhkan rapid test kit dari jangkauan anak-anak.

Penyimpanan:
a. Simpan pada suhu ruang.

2.4 Petunjuk Penggunaan Rapid Test Kit


Rhodamin B
Prinsip uji cepat rhodamin B adalah pembentukan senyawa
kompleks berwarna ungu lembayung dari Rhodamin B dengan
Garam Antimon yang larut dalam pelarut organik.

1. Siapkan sampel makanan yang akan


diuji
a. Jika sampel berbentuk padatan,
potong menjadi bagian-bagian
kecil, tambahkan air 2 – 3 ml dan
kocok sampel yang telah
ditambahkan air. Masukkan
sebagian sampel ke dalam
tabung reaksi.

 Gambar diperoleh dari materi Petunjuk Penggunaan Test Kit (Program


Bimbingan Teknis Kantin Sehat, kerja sama anatara Ditjen Pendidikan Dasar,
BPOM dan SEAFAST Center IPB, 2011)
10 Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

b. Jika sampel berbentuk cairan,


ambil ± 1 ml dan masukkan ke
dalam tabung reaksi.

2. Ke dalam sampel, tambahkan 10 – 20


tetes pereaksi I Rhodamin B

3. Tambahkan 5 tetes pereaksi II


Rhodamin B

4. Tambahkan 10 – 20 tetes pereaksi III


Rhodamin B (gunakan pipet yang
disediakan). Kocok tabung reaksi
dengan hati-hati

5. Perhatikan, jika hasil pengujian


terbentuk warna ungu (violet) pada
lapisan atas, berarti sampel positif (+)
mengandung Rhodamin B
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya 11

Perhatian:
a. Jika pereaksi I & II Rhodamin B terkena kulit, cuci segera
dengan air dan sabun
b. Jauhkan rapid test kit dari jangkauan anak-anak

Penyimpanan:
a. Simpan pada suhu ruang.

2.5 Jenis Bahan Berbahaya yang Diujikan pada


Sampel Pangan

 Hal yang harus diperhatikan oleh petugas yang akan


melakukan pengujian bahan berbahaya pada sampel produk
pangan adalah tidak seluruh jenis bahan berbahaya (Boraks,
Formalin, Kuning Metanil, dan Rhodamin B) diujikan pada
satu sampel pangan.
 Berikut adalah parameter uji bahan berbahaya yang harus
dilakukan pada jenis-jenis produk pangan yang telah di-
sampling:

No Nama Produk Pangan Parameter yang diuji

1 Mie Basah Boraks, Formalin, dan


Kuning Metanil
(Methanyl Yellow)

2 - Lontong Boraks
- Ketupat
- Empek – empek
- Siomay
- Bakso
- Sosis
- Cilok
- Kerupuk gendar/kerupuk
puli/kerupuk karak
- Otak-otak
- Kerupuk jangek
12 Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

No Nama Produk Pangan Parameter yang diuji


- Cincau hitam

3 - Tahu warna putih Formalin


- Ayam potong
- Ikan segar
- Ikan asin

4 Tahu warna kuning Formalin dan Methanyl


Yellow (Kuning Metanil)

5 Kerupuk warna kuning Boraks dan Kuning


Metanil (Methanyl
Yellow)

6 - Es/sirup atau minuman Kuning Metanil


ringan warna kuning ( Methanyl Yellow)
- Jelly atau agar-agar
warna kuning

7 - Kerupuk warna merah Rhodamin B


- Es/sirup atau minuman
ringan warna merah
- Kue ku
- Cabe merah giling
- Saus tomat
- Saus cabe
- Manisan warna merah
- Arumanis warna merah
- Kembang gula warna
merah
- Cenil warna merah
- Cendol warna merah
- Sagu mutiara warna merah
- Kolang kaling warna
merah
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya 13

3 PELAPORAN HASIL PENGUJIAN


SAMPEL BAHAN BERBAHAYA DAN
PANGAN YANG DIDUGA
MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA

3.1 Cara Pelaporan Hasil Pengujian


 Data hasil pengujian sampel yang diduga mengandung bahan
berbahaya dari setiap pedagang pada satu pasar yang sama
dilaporkan ke dalam Tabel Pelaporan Hasil Pengujian.
 Setelah semua data hasil pengujian dimasukkan dengan
benar, data tersebut diolah dengan program Microsoft Excel
untuk mengetahui jumlah sampel yang tidak memenuhi
syarat.
 Format pelaporan hasil pengujian sampel dapat dilihat pada
Lampiran 1.
14 Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

LAMPIRAN
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya 15

Lampiran 1. Pelaporan hasil pengujian sampel bahan berbahaya


dan pangan yang diduga mengandung bahan
berbahaya

Form P04

PELAPORAN HASIL PENGUJIAN


BAHAN BERBAHAYA DAN PANGAN YANG DIDUGA
MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA

Terminologi:  harus disesuaikan dengan tabel yang baru


(disesuaikan dengan template yang akan dipakai di aplikasi
monev)
 Sampel adalah contoh produk hasil sampling yang diuji
keberadaan satu atau lebih jenis bahan berbahaya.
Kelompok sampel dibedakan ke dalam dua kolom:
i. Bahan berbahaya, jenis produk yang diisikan pada
kolom ini adalah produk yang teridentifikasi ke
dalam kelompok bahan berbahaya pada Formulir
Pendataan Pedagang
ii. Pangan, jenis produk yang diisikan pada kolom ini
adalah produk-produk yang teridentifikasi ke dalam
kelompok pangan yang diduga mengandung
bahan berbahaya pada Formulir Pendataan
Pedagang.

Petunjuk pengisian:
1. Formulir ini diperuntukkan untuk data satu pasar.
2. Isilah hasil pengujian sampel bahan berbahaya dan pangan
yang diduga mengandung bahan berbahaya dari setiap
pedagang pada kolom yang tersedia.
3. Apabila pengujian sampel memberikan hasil positif, isikan
angka “1” pada kolom hasil uji bahan berbahaya yang
diujikan.
16 Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

4. Apabila pengujian sampel memberikan hasil negatif, isikan


angka “0” pada kolom hasil uji bahan berbahaya yang
diujikan.
Pelaporan Hasil Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan Diduga Mengandung Bahan Berbahaya 17

PELAPORAN HASIL PENGUJIAN


BAHAN BERBAHAYA DAN PANGAN YANG DIDUGA MENGANDUNG BAHAN BERBAHAYA

Nama Pasar : ......................................................................................


Alamat Pasar : ......................................................................................
Kabupaten/Kota : ......................................................................................
Propinsi : ......................................................................................
Tahap : ........................... Tahun ........................

Uji MS TMS
Nama Uji Uji Uji MS MS MS TMS TMS TMS
Tgl Peme- Nama Rho Rho Rho
Panga Bora Form Meth Bora Form Meth Bora Form Meth
riksaan Pedagang dami dami dami
n ks alin anil ks alin anil ks alin anil
n n n
Bakso
6 Maret 2015 Bakar Raja bakso 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0
Bakso
6 Maret 2015 Besar Raja bakso 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
...
Jumlah 23 23 9 12
sampel yang
diuji
Jumlah TMS 10 6 1 9
% TMS 43,5 26,1 11.1 75.0

Keterangan:
Pada kolom uji, diisi 1 jika dilakukan uji terhadap parameter yang dimaksud, diisi 0 jika tidak dilakukan uji terhadap parameter yang
dimaksud
Pada kolom MS, diisi 1 jika hasilnya memenuhi syarat (tidak mengandung BB yang dimaksud), diisi 0 jika hasilnya tidak memenuhi
syarat (mengandung BB yang dimaksud)
18 Pengujian Bahan Berbahaya dan Pangan yang Diduga Mengandung Bahan Berbahaya

Pada kolom TMS, diisi 1 jika hasilnya tidak memenuhi syarat (mengandung BB yang dimaksud), diisi 0 jika hasilnya memenuhi syarat
(tidak mengandung BB yang dimaksud)

Kota/Kabupaten, tanggal/bulan/tahun
Fasilitator / Petugas

Nama Fasiltator/Petugas 1: ................... (ttd)

Nama Fasilitator/Petugas 2: ................... (ttd)

Anda mungkin juga menyukai