DAN PENATALAKSANAAN
NYERI
SESUAI AKREDITASI
PKU (Program Keperawatan Umum)
Siloam Hospitals Group
KONSEP DASAR NYERI
Definisi dan Konsep Dasar Nyeri
Gangguan
Trauma
sirkulasi
Psikologis
darah
Kelainan
pembuluh
darah
Thermis
Peradangan
dan elektrik
Neoplasma
Nyeri Dibagi Menjadi Dua Bagian Besar
• Nyeri Adaptif
Berperan serta dalam proses bertahan hidup dengan melindungi organisme dari cedera
berkepanjangan dan membantu proses pemulihan
Apabila telah terjadi kerusakan jaringan maka sistem nosiseptif akan bergeser fungsinya, dari
fungsi protektif menjadi membantu perbaikan jaringan yang rusak
• Nyeri Maladaptif
Merupakan bentuk patologis dari sistem saraf
Nyeri maladaptif tidak berhubungan dengan adanya stimulus noksious atau penyembuhan
jaringan
Nyeri maladaptif dapat terjadi sebagai respon kerusakan sistem saraf (nyeri neuropatik) atau
sebagai akibat fungsi abnormal sistem saraf
GATE CONTROL THEORY
Tissue damage
Travel to brain
Interpreted as pain
MEKANISME NYERI
Transduksi
Transmisi
Proses konversi energi dari
rangsang noksius (suhu, mekanik, Proses penyampaian impuls
atau kimia) menjadi energi listrik saraf yang terjadi akibat adanya
(impuls saraf) oleh reseptor rangsangan di perifer ke pusat
sensorik untuk nyeri (nosiseptor)
Modulasi Persepsi
Proses pengaturan impuls yang
dihantarkan, dapat terjadi di setiap Proses apresiasi atau
tingkat, namun biasanya diartikan pemahaman dari impuls saraf
sebagai pengaturan yang dilakukan oleh yang sampai ke SSP sebagai
otak terhadap proses di kornu dorsalis
medula spinalis nyeri
RESPON FISIOLOGIS TERHADAP NYERI
Stimulasi Stimulasi
Simpatik Parasimpatik
Dilatasi saluran bronkial, nafas
cepat Pucat, otot mengeras
HR meningkat HR dan BP menurun
BP meningkat
Gula darah meningkat
Ekspresi
wajah
Pernyataan
verbal
Gerakan
tubuh
Kontak
dengan
orang lain
KLASIFIKASI NYERI
• Nyeri Nosiseptik
Berdasarkan • Nyeri Neuropatik
Patofisiologi
• Nyeri Akut
Berdasarkan • Nyeri Kronik
Durasi
Nyeri yang
mengenai Nyeri yang muncul
kulit/jaringan sub dari ligament,
kutan pembuluh darah,
tendon dan saraf
Nyeri Viseral
Nyeri karena
perangsangan
organ viseral atau
membran yang
menutupinya
NYERI NEUROPATIK
Contoh: herpes
zooster
NYERI BERDASARKAN DURASI
Lokasi Biasanya tepat Biasanya berbaur dan Sulit dilokalisasi dan terjadi kram
tidak akurat; seperti jika pada organ berongga, nyeri
berasal dari lokasi yang dapat terasa seperti tekanan,
luas dalam, dan tusukan
Durasi Biasanya singkat Sering kali cukup lama Dapat berlangsung lama,
terutama jika nyeri pada GI
Karakteristik Tajam, sensasi Biasanya tumpul dan sakit; Nyeri yang terasa amat sakit yang
tersengat atau mungkin dideskripsikan sebagai terjadi ketika struktur bagian
terbakar, dirasakan di melilit, diremas, berdenyut, atau dalam terlibat, seperti pada kolik
permukaan kram; jika tidak terlalu intens ginjal dan usus, batu empedu, dan
dideskripsikan sebagai pegal angina
Manifestasi terkait Mungkin terjadi Kontraksi dan melemahnya otot Respon otonomik seperti pallor,
hiperalgesia, sering kali terjadi berkeringat, mual, muntah,
parestesia, geli, bradikardi (terkadang), hipotensi;
terbakar, atau gatal sinkop, pingsan
PENATALAKSANAAN NYERI
Non
Farmakologi Farmakologi
Edukasi
Penanganan Analgesik
fisik/stimulasi narkotik
fisik
PFE : Disertai
Analgesik non Leaflet
Narkotik
Akupuncture/akupresure Aromaterapi
Massage Hipnoterapi
Posisioning
INTERVENSI NYERI NON FARMAKOLOGIS
MASSAGE POSITIONING
KOMPRES MUSIK
Tindakan Definisi Langkah-langkah Tindakan
Stimulasi Kulit Teori pengendalian gerbang pada stimulasi nyeri dan Dengan Kompres hangat atau Kompres Dingin
merangsang tubuh mengeluarkan endorphin dan
neurotransmitter lain yang menghambat nyeri.
Stimulasi Kontralateral Tindakan menstimulasi kulit pada area yang berlawanan Berguna ketika area yang nyeri tidak dapat disentuh karena
dengan area nyeri. hipersensitif, menggunakan perban/gips atau ketika nyeri yang
dirasakan pada bagian tubuh yang sudah tidak ada lagi (phantom
pain)
Imobilisasi Pembatasan gerak, terutama pada nyeri akut. Dapat diberikan bebat atau alat penyangga untuk nyeri akut pada
area persendian
Posisioning Posisi tidur yang nyaman sehingga dapat mengurangi Beri bantal tambahan untuk menyokong tubuh
stress (penekanan) pada luka. atur posisi tempat tidur
atur posisi tubuh (miring kanan/ miring kiri)
Relaksasi Merupakan strategi yang efektif pada pasien yang Ada tiga hal utama yang diperlukan untuk relaksasi yaitu
mengalami nyeri kronis 1. Posisi yang tepat
2. Fikiran beristirahat
3. Lingkungan yang tenang untuk mengurangi nyeri
Relaksasi Nafas Dalam Bertujuan untuk meningkatkan fungsi paru-paru, 1. Ciptakan suasana tenang
memelihara pertukaran gas, meningkatkan efisiensi batuk, 2. Usahakan rileks dan tenang
mengurangi stress fisik dan emosional, menurunkan 3. Menarik nafas dalam dari hidung dan mengisi paru-paru dengan
kecemasan dan mengurangi nyeri udara melalui hitungan 1, 2, 3
4. Perlahan-lahan udara dihembuskan melalui mulut sambil
merasakan kedua tangan dan kaki rileks
5. Anjurkan bernafas dengan irama normal 3 kali
Metode nyeri dengan cara mengalihkan perhatian Distraksi Taktil
klien pada hal-hal lain sehingga klien akan lupa terhadap massage, memegang/mengge-rakkan binatang atau mainan
nyeri yang dialami Distraksi Intelektual
Teknik Kompres Dingin Definisi
Memberi rasa dingin pada
daerah setempat dengan
menggunakan kain yang
dicelupkan pada air biasa
atau air es sehingga
memberi efek rasa dingin
pada daerah tersebut
Tujuan
Tempat yang diberikan menghilangkan rasa
kompres dingin nyeri akibat odema atau
tergantung lokasi trauma, memperlambat
nyerinya dan jenis nyeri denyutan jantung,
mempersempit
pembuluh darah dan
mengurangi arus darah
lokal.
Kompres
Efek samping
Dingin
vasokonstriksi, sel tidak mampu Tujuan
menerima aliran darah dan memperlambat
nutrisi secara adekuat sehingga impuls-impuls motorik
dapat menimbulkan iskemik, menuju otot-otot pada
diawali dengan keadaan kulit area yang nyeri
kemerahankebiruan
kekakuan
Pada pertama
pemberian observasi
setelah 5 menit
pemberian kompres,bila
dapat ditoleransi maka
lanjutkan selama 20
menit
Kompres Hangat
Analgesik
Fosfolipase
Asam arakhidonat
Siklooksigenase ( Cox )
Endoperoksida
Cox-1 Cox -2
Tromboxan Prostaglandin
Prostasiklin
Berdasarkan Proses Terjadinya Maka Rangsang Nyeri
Dapat Diatasi Dengan Cara
Pain Treatment
Re - assesment
Observasi dan Evaluasi Keefektifan Pemberian Obat
• Multimodal analgesia
Balanced • Dua atau lebih analgesia yg bekerja pd mekanisme
berbeda utk efek analgesik yg tinggi
Analgesia • Kombinasi opioid dgn NSAIDs, paracetamol dengan
NSAIDs
Analgetika
narkotik
PENATALAKSANAAN ANALGESIA DAN EFEK SAMPING EPIDURAL ANALGESIA
Analgesia
Inadekuat • Memberikan bolus anelgesia sesuai
advis dokter anestesi
• Jika tetap nyeri ; cek tempat insersi
kateter epidural
• Jika posisi tidak tepat ; ganti kateter
epidural atau berikan alternatif
analgesia secara sistemik : pethidin,
fentanyl, parecoxib, tramadol
PENATALAKSANAAN ANALGESIA
DAN EFEK SAMPING EPIDURAL ANALGESIA
Komplikasi
Epidural
Analgesia • Abses epidural
• Hematom epidural
• Subdural puncture
• Migrasi kateter epidural ke
ruang sub arachnoid
• Migrasi kateter epidural ke
intravaskular
PENATALAKSANAAN ANALGESIA DAN EFEK SAMPING EPIDURAL ANALGESIA
Efek
Samping
Epidural • Sedasi dan depresi pernafasan
Analgesia • Gangguan motorik
ekstremitas bawah
• Pruritus
• Mual dan muntah
• Hipotensi
• Retensi urine
Penghentian Epidural Analgesia
• Jika terdapat pemberian Sodium Heparin, tunggu 4 jam sebelum melepas kateter
1 epidural
Edukasi
Hal-Hal Yang Mempengaruhi Pengalaman Nyeri
EDUKASI PENATALAKSANAAN NYERI
Kecemasan dapat
meningkatkan nyeri
Tingkatkan pengetahuan
mengenai intervensi yang
diberikan
PENGKAJIAN
PENGKAJIAN NYERI KOMPREHENSIF
ONSET
VALUES PROVOCATING
QUALITY
UNDERSTANDING O P Q
R S T
TREATMENT
REGION / U V
RADIATION
SEVERITY
PENGKAJIAN NYERI KOMPREHENSIF
Formulir
Pengkajian
CPOT Scale
Untuk bayi, anak-anak dan dewasa
di critical area
ASUHAN KEPERAWATAN
NYERI PADA KASUS BEDAH
DAN NON BEDAH
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa Keperawatan
Definisi: Pengalaman sensorik/emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat yang
berlangsung kurang dari 3 bulan.
Rencana Perawatan / Nursing Care Plan Kondisi klinis terkait: pembedahan, cedera traumatis, infeksi, kecemasan/ stress.
Tgl No Diagnosa Keperawatan Luaran Rencana Tindakan Keperawatan Nama & Paraf Tgl teratasi
Nama & paraf
Nyeri akut Setelah dilakukan intervensi perawatan selama __________ nyeri akut Utama
menurun Manajemen nyeri
Berhubungan dengan : Pemberian analgesik
Agen Pencedera fisiologis (mis. Kriteria hasil :
Inflamasi, iskemia, neoplasma) Keluhan nyeri menurun Pendukung :
Agen pencedera kimiawi (mis. Terbakar, Keluhan tidak nyaman menurun Edukasi manajemen nyeri
bahan kimia iritan) Meringis menurun Edukasi proses penyakit
Agen pencedera fisik (mis. Abses, Sikap protektif menurun Manajemen sedasi
amputasi, terbakar, terpotong, Kemampuan mengenali penyebab nyeri meningkat Pemantauan nyeri
mengangkat berat, prosedur operasi, Kemampuan menggunakan tehnik non-farmakologis Teknik distraksi
trauma, latihan fisik berlebihan) meningkat
Berfokus pada diri sendiri menurun Tindakan
Dibuktikan dengan: Diaforesis menurun Observasi :
Gejala dan tanda mayor Perasaan depresi (tertekan) menurun Identifikasi faktor pencetus dan pereda nyeri
Tampak meringis Perasaan takut mengalami cedera berulang menurun Identifikasi respons nyeri non verbal
Bersikap protektif (mis. Waspada, posisi Kejadian cedera ( luka/ lecet ) menurun Identifikasi apakah hypnosis diri, aromaterapi dapat digunakan
menghindari nyeri) Rentang gerak ( ROM ) meningkat Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Gelisah Pupil dilatasi nenurun Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
Frekuensi nadi meningkat Muntah menurun Identifikasi riwayat alergi obat
Sulit tidur Mual menurun Identifikasi kesesuaian jenis analgetik (Mis. Narkotika, non narkotika atau NSAID) dengan tingkat keparahan nyeri
Nafsu makan membaik Monitor tingkat kesadaran, tanda-tanda vital, saturasi oksigen dan irama jantung
Gejala dan tanda minor : Pola napas membaik Monitor kualitas nyeri ( mis. Terasa tajam, tumpul, diremas-remas, ditimpa beban berat )
Tekanan darah meningkat Tekanan darah membaik Monitor lokasi dan penyebaran nyeri
Pola napas berubah Frekuensi nadi membaik Monitor intensitas nyeri dengan menggunakan skala
Nafsu makan berubah Warna kulit pucat menurun Monitor durasi dan frekwensi nyeri
Proses berpikir terganggu Kapiker refill < 3 detik Monitor tanda-tanda vital sebelum dan sesudah pemberian anlgetik
Menarik diri Proses berpikir membaik Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Berfokus pada diri sendiri Focus membaik Monitor efek samping penggunaan analgetik
Diaforesis Perilaku membaik
Pola tidur membaik Terapeutik :
Penyembuhan luka meningkat Berikan teknik non farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri/ Distraksi (mis. TENS, Hipnosis, akupresur, terapi musik, kompres hangat/dingin, terapi bermain,
membaca cerita, bernyanyi )
Kontrol lingkungan yang memperberat nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihjan strategi meredakan nyeri
Memberikan kesempatan untuk bertanya
Dokumentasi respons terhadap efek analgetik dan efek yang tidak di inginkan.
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan strategi meredakan nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik non-farmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Kolaborasi dan penentuan jenis dan metode sedasi
_____________________________________________
Nyeri Kronis
Definisi: Pengalaman sensorik/emosional yang berhubungan dengan kerusakan jaringan aktual atau
fungsional, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat dan
konstan, yang berlangsung lebih dari 3 bulan.
Kondisi klinis terkait: kondisi pembedahan, kondisi kronis (mis. Reumatoid Arthritis), infeksi,
Rencana Perawatan / Nursing Care Plan cedera medula spinalis, fraktur pasca trauma, tumor.
Tgl No Diagnosa K eperawatan Luaran Rencana Tindakan Keperawatan Nama & Paraf Tgl teratasi
Nama & paraf
Nyeri kronis berhubungan dengan Setelah dilakukan intervensi perawatan selama........ Utama:
Penyebab : tingkat nyeri menurun Manajemen nyeri
Kondisi musculoskeletal kronis Perawatan kenyamanan
Kerusakan sistem saraf Kriteria hasil : Terapi relaksasi
Penekanan saraf Keluhan nyeri menurun
Infiltrasi tumor Meringis menurun Pendukung :
Ketidakseimbangan neurotransmitter, neuromodulator, dan Sikap protektif menurun Dukungan koping keluarga
reseptor Kesulitan tidur menurun Edukasi proses penyakit
Gangguan imunitas Menarik diri menurun Edukasi manajemen nyeri
Gangguan fungsi metabolic Berfokus pada diri sendiri menurun Kontrol Nyeri
Riwayat posisi kerja statis Diaforesis menurun Manajemen kenyamanan lingkungan
Peningkatan indeks massa tubuh Perasaan depresi (tertekan) menurun Manajemen stress
Kondisi pasca trauma Perasaan takut mengalami cedera Terapi distraksiTranscutaneous Electrical Nerve Stimulation ( TENS )
Tekanan emosional berulang menurun
Riwayat penganiayaan (mis. Fisik,psikologis, seksual) Anoreksia menurun Observasi :
Riwayat penyalahgunaan obat/zat Pupil dilatasi nenurun Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Muntah menurun Identifikasi skala nyeri
Dibuktikan dengan: Mual menurun Identifikasi respons nyeri non verbal
Gejala dan tanda mayor Frekuensi nadi membaik Identifikasi gejala yang tidak menyenangkan (mis. Mual, nyeri, gatal, sesak)
Mengeluh nyeri Pola napas membaik Identifikasi pemahaman tentang kondisi, situasi dan perasaannya
Merasa depresi (tertekan) Tekanan darah membaik Identifikasi masalah emosional dan spiritual
Tampak meringis Proses berpikir membaik Identifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Gelisah Focus membaik Identifikasi pengetahuan dan keyakinan tentang nyeri
Tidak mampu menuntaskan aktivitas Perilaku membaik Identifikasi pengaruh nyeri terhadap kualitas hidup
Pola tidur membaik Monitor keberhasilan terapi komplementer yang sudah diberikan
Gejala dan tanda minor : Nafsu makan membaik Monitor efek samping penggunaan analgetik
Merasa takut mengalami cedera berulang Kegelisahan menurun
Bersikap protektif (mis. Posisi menghindari nyeri) Terapeutik :
Waspada Berikan posisi yang nyaman
Pola tidur berubah Berikan kompres dingin atau hangat
Anoreksia Ciptakan lingkungan yang nyaman
Fokus menyempit Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri (mis. TENS, Hipnosis, akupresur, terapi musik, kompres hangat/dingin, terapi bermain)
Berfokus pada diri sendiri Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan)
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam pemilihjan strategi meredakan nyeri
Dukung keluarga dan pengasuh terlibat dalam terapi/pengobatan
Diskusikan mengenai situasi dan pilihan terapi/pengobatan yang diinginkan
Edukasi
Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
Jelaskan strategi meredakan nyeri
Anjurkan memonitor nyeri secara mandiri
Anjurkan menggunakan analgetik secara tepat
Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
Ajarkan teknik distraksi dan imajinasi terbimbing
Ajarkan latihan pernapasan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian analgetik, antipruritus, antihistamin, jika perlu
ASUHAN KEPERAWATAN
NYERI PADA KASUS BEDAH
DAN NON BEDAH
Implementasi Keperawatan
(Manajemen Nyeri)
Perlunya Manajemen Nyeri Pasca Bedah
Operasi Columna
Operasi Sendi Besar
Vertebralis ( Spine )
Operasi Tulang
Panjang di
ekstremitas
PENATALAKSANAAN NYERI PASCA BEDAH
• Memperoleh
2 • Menentukan
Data Tentang Efektivitas Terapi
Intensitas Nyeri • Menentukan Nyeri Pasca
Pasien Pasca Pilihan Terapi Bedah Yang
Bedah Bagi Pasien Telah Diberikan
Pasca Bedah
1 3
Penanganan Nyeri Pada Pasien Post Operasi
Observasi 30 menit
Lanjutkan observasi Lanjutkan observasi
sekali dalam 2 jam
tiap 1 jam, 3 kali tiap 2 jam, 3 kali
pertama di ruaang
berturut-turut berturut-turut
pulih sadar
Laporkan bila ada peningkataan rasa nyeri kepada spesialis anestesi dalam 24 jam pertama post operasi
Observasi Bromage Score
Observasi Skala Sedasi: RASS
Formulir
Catatan Observasi Khusus
Edukasi Pasien Nyeri Pasca Bedah